TRIBUNKALTIM - 05 OKTOBER 2011

Page 1

Harga Eceran

THE BEST

Rp 2.000 Langganan: Rp 55.000/bulan (Luar Samarinda dan Balikpapan ditambah Ongkos Kirim)

kalimantan regional newspaper 2010-2011

Berlangganan Hub: 0542-7020151, 0541-202416

VERSI IPMA

INDEPENDEN & KREDIBEL

No.150/Tahun 9

RABU, 5 OKTOBER 2011

join us: us: add tribunkaltim.co.id

follow us: @tribunkaltim

e-mail: redaksi@tribunkaltim.co.id

32

epaper.tribunkaltim.co.id

Halaman

Menkeu Janji Sikat Anak Buah ■ Terkait Kasus PPID ■ Soal Komitmen Fee Agus Martowardojo tak Menjawab ”Dalam kesempatan ini saya ingin memberikan dukungan bahwa penegakan hukum saya jalankan dengan baik. Kami ingin menyampaikan, mari kita sama-sama dukung KPK untuk bisa membuat masalah hukum ini menjadi jelas dan supaya tidak terulang lagi.” Agus Martowardojo Menteri Keuangan

JAKARTA, TRIBUN-Menteri Keuangan, Agus Martowardojo meminta asas praduga tak bersalah ditegakkan terhadap Dirjen Perimbangan Keuangan. Permintaan itu dilontarkan menyusul munculnya tudingan bahwa Dirjen Perimbangan Keuangan, layak dimintai pertanggungjawaban jika ada praktek korupsi dalam pembahasan dan penyusunan anggaran Program Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID). Pasalnya, Dirjen Perimbangan Keuangan diketahui beberapa kali turut serta dalam rapat pembahasan hingga persetujuan alokasi anggaran senilai Rp 500 miliar terkait program tersebut. “Jangan berprasangka buruk. Semuanya nanti dijelaskan. Nanti di depan hukum akan dijelaskan. Tapi kita harus jaga Kemenkeu. Integritas kita,” ucapnya di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (4/10). Agus memastikan tak akan melindungi oknum anak buahnya yang turut terlibat dalam kasus suap. “Kalau ada oknum di Kemenkeu yang ● Bersambung Hal 8

Tifatul Korban Sedot Pulsa TRIBUNNEWS/HERUDIN

Menteri Keuangan (Menkeu), Agus Martowardojo (tengah), saat tiba di kantor KPK Jakarta Selatan, memenuhi panggilan penyidik KPK, Selasa (4/10). Menkeu diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi (PPIDT) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Dharnawati Protes BAP KPK Bocor ● Tamsil Optimistis tak Jadi Tersangka KASUS suap Rp 1,5 miliar belum lagi tuntas, tersangka Dharnawati, kuasa Direksi PT Alam Jaya Papua, mempersoalkan bocornya berita acara pemeriksaan (BAP) dirinya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia mengaku heran mengapa BAP yang berisi hasil pemeriksaan terhadap dirinya bisa beredar luas. “Saya ingin meminta klarifikasi dari KPK mengapa BAP saya bisa keluar,” katanya sebelum memasuki gedung KPK, Selasa (4/10). Dalam BAP tersebut Dharnawati menyebut nama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar. Dalam rapat konsultasi dengan DPR sehari sebelumnya, Wakil Ketua

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra M Hamzah mengakui bocornya BAP tersangka kasus suap tersebut. Chandra menceritakan, KPK telah menggeledah sebuah mobil seorang saksi pada beberapa minggu lalu. Mobil itu sedang terparkir di KPK. “Kami menduga ada sesuatu terkait dengan perkara. Setelah kami geledah, ternyata di dalamnya, kami temukan BAP seluruh tersangka. Artinya, antara orang ini dan tersangka patut diduga sudah terjadi hubungan,” ungkap Chandra. Ditegaskan, tersangka dan penasihat hukumnya, sesuai ketentuan Kitab

● SBY Gerah Soal Isu Reshuffle Kabinet

ANT

Presiden SBY

yang beredar. Menurut beritaberita itu, si... ini mau jadi menteri ini. Menteri ini diganti oleh ini... dan sebagainya. Tidak ada satupun informasi

MENTERI Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, membantah dugaan adanya permainan saat penyusunan anggaran oleh pemerintah. Menurutnya, semua proses dilakukan dari bawah ke atas dan dibahas berulangkali dalam musyawarah rencana pembangunan oleh ANT kementerian-lembaga terkait. Hatta Rajasa “Semua itu prosesnya bottom up (dari bawah ke atas) dan dibicarakan berulang kali dalam musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan). Kemudian dibahas oleh kementerian-kementerian, juga trilateral antara Bappenas, Kementerian Keuangan, dan ● Bersambung Hal 8

JAKARTA, TRIBUN - Kartu perdana setiap operator seluler dibakar di depan Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika. Aksi tersebut sebagai bentuk protes pencurian pulsa yang diduga dilakukan operator dalam berbagai modus seperti SMS kuis. “Tiap hari SMS yang dicuri mencapai Rp 300 juta/ operator. Itu dilakukan kepada semua pelanggan, merata melalui berbagai modus SMS kuis dan lain-lain,” kata Triyanto, Koordinator Aksi Lingkar Studi Mahasiswa Jakarta (Lisuma) usai aksi di depan Kemenkoinfo, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (4/10). Sayangnya, banyak masyarakat tidak akan mengira pulsanya dicuri. Sebab, tiap nomor dibobol pulsanya pada kisaran Rp 3.000 hingga Rp 5.000 per hari. “Jumlahnya sedikit, tapi kalau ditotal sampai ratusan juta,”

yang keluar dari saya tentang itu. Jadi di luar pengetahuan saya. Sumbernya bukan dari saya,” katanya. Kepada masyarakat ia berharap agar tak menganggap sumber berita soal isu reshuffle berasal dari Istana atau dirinya. “Sekali lagi saya tidak tahu atas apa yang sedang diisukan reshuffle, menyangkut calon-calon menteri termasuk menterimenteri yang akan diganti,” katanya. Presiden kemudian menceritakan pengalamannya pada tahun 2009, ketika ia menggelar uji kelayakan dan kepatutan dalam proses seleksi calon-calon menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Saat itu media massa juga ramai memberitakan, dengan menyebutkan nama-nama calon yang dinilai pantas untuk menduduki posisi menteri. “Karena pengalaman 2009 juga seperti itu, banyak pihak ● Bersambung Hal 9

Model SMS... PEMERINTAH melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memanggil 10 operator telepon selular guna membicarakan modus penipuan sedot pulsa yang belakangan mulai meresahkan masyarakat. Operator atau konten provider yang nakal akan ditindak. Sebelumnya tentu akan dilihat apakah ini menjadi kesalahan operator atau penyedia konten. Setelah itu baru akan ditindak. Sedot pulsa yang sangat marak saat ini adalah layanan konten empat digit, 97xx, 37xx, ● Bersambung Hal 9

● Bersambung Hal 8

Ada yang Ngamuk JAKARTA, TRIBUNBerbagai spekulasi mengenai reshuffle kabinet dan sejumlah nama yang akan menjadi menteri baru membuat gusar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia menegaskan, tak tahu menahu soal nama-nama calon menteri yang beredar di media massa. “Singkat saja, saya ingin menyampaikan penjelasan terkait informasi yang beredar luas sekarang ini, baik itu melalui media massa konvensional atau online, seputar formasi kabinet pascareshuffle,” kata SBY seusai menerima Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo, di kantor Presiden Jakarta, Selasa (4/10). SBY merasa perlu memberi penjelasan, karena ia banyak menerima SMS (pesan singkat) yang menanyakan apakah kabar yang beredar luas sekarang tersebut benar. “Saya ingin menyampaikan bahwa saya tidak tahu menahu terkait nama-nama

Terlalu Jauh

● 10 Operator Selular Dipanggil

● Bersambung Hal 8

Bunuh Orangutan Dibayar Rp 1 Juta ● Polres Kukar Turunkan Tim ke Lokasi TENGGARONG, TRIBUN Kades Bunga Jadi, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara Ismed mengaku pernah mengungkapkan peristiwa pembantaian orangutan pada rapat di Kantor Bupati bersama Dinas Kehutanan beberapa tahun

lalu. Bahkan, Ismed mengenal seseorang yang tahu persis atas peristiwa pembantaian orangutan di Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kukar tersebut. “Saya akan mengenalkan orang itu pada Anda (Tribun).

Dia juga menyimpan beberapa foto pembantaian orangutan dan tahu orang perusahaan yang membayar kepada masyarakat,” ujar Ismed kepada Tribun, Senin (3/10) kemarin. Ismed sendiri mendengar kabar pembantaian orangu-

tan dari rekannya. Apalagi, Desa Puan Cepak dan Bunga Jadi sangat berdekatan. “Bahkan, saya mendengar tidak hanya orangutan yang dibantai, tapi juga babi hutan. Perusahaan mengiming● Bersambung Hal 9

Dibalik Musibah Ada Ladang Ibadah (2)

Teman-teman Bilang Ayahku Cacat Inspiring PENGANTAR redaksi: Musibah adalah titik balik menuju wilayah kesadaran manusia. Ketika kesadaran terbangkitkan, kita akan bertanya, siapa sesungguhnya diri ini? Benarkah derajat kesadaran kita sedang diuji? Seperti dialami Zulfatun Mahmudah. Saat suaminya terkena musibah, sajadah seakan berubah menjadi cawan tempat menampung air mata. Mampukah ia bangkit bersama suaminya? Ikuti kisahnya:

IST

Rontgen pen yang terpasang di tulang punggung suami Zulfa

SEJAK musibah itu datang, hari-hariku kulalui di rumah sakit. Dokter dan perawat seakan menjadi keluarga baru buat kami. Meski operasi suami sudah dilakukan, tubuhnya tetap belum bisa digerakkan. Sejumlah pen berbentuk metal dan screw terpasang di bagian tulang punggung dan selangkangan suamiku.

IST

The six million Zulfa dollar man yang dulu hanya kukenal dalam film, kini benar-benar terjadi pada suamiku. Waktu terus berjalan. Tak terasa hampir dua bulan suamiku menginap di

● Bersambung Hal 9


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.