Harga Eceran
Rp 2.000 Langganan: Rp 55.000/bulan (Luar Samarinda dan Balikpapan ditambah Ongkos Kirim)
Kamis 7 Mei 2009 No.353/Tahun 5
32
INDEPENDEN & KREDIBEL
Halaman
Berlangganan Hub: 0542-7020151, 0541-202416
Polisi Bantah Intelijen Bermain ● Selidiki Motif Selain Masalah Asmara ● Rani Berada di Lokasi Rahasia JAKARTA, TRIBUN - Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) menegaskan, Polri terus mendalami kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen yang diduga diotaki oleh Ketua KPK (non aktif) Antasari Azhar. Penyidik terus mendalami apa motif Antasari membunuh Nasrudin. Polri pun tidak mau
terpatok hanya soal cinta dan asmara yang melandasi pembunuhan Nasrudin. Selain itu, polisi membantah intelijen ikut bermain dalam kasus pembunuhan itu. “Kalau mengenai motif, saya rasa itu masih terlalu dini Kita belum mau terburu-buru dalam hal itu. Kita melihat kasus ini, apakah dengan sesederhana itu (asmara) harus ada yang
hilang nyawa,” kata Kapolri Bambang Hendarso kepada wartawan di Jakarta, Rabu (6/5). Saat ditanya apakah Antasari pernah melaporkan ancaman dari Nasrudin, Kapolri tidak menjawab dengan jelas. Menurutnya, Polri telah membentuk tim untuk mengusut kasus pembunuhan Nasrudin. ● Bersambung Hal 9
Istri Antasari Bicara Soal Rani
Wajar Caddy Kenal Pemain Golf
ANT
Ida Laksmiwati
KEHADIRAN Rani Juliani, caddy (pemandu golf) Padang Golf Modernland, dalam kehidupan Ketua nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar baru diketahui istrinya, Ida Laksmiwati, ketika berita mengenai pem-
bunuhan Nasrudin Zulkarnaen ramai diberitakan media massa. “Awalnya saya melihat berita di televisi. Kemudian saya bertanya kepada Bapak mengenai kebenaran berita itu. Bapak bilang tidak terlibat. Saya percaya pada
penjelasan Bapak dan tidak tanya-tanya lagi,” kata Ida, di Jakarta, Rabu (6/5). Dua anak pasangan Antasari-Ida Laksmiwati kebetulan bersekolah di Australia, sehingga me● Bersambung Hal 9
Rumah Mewah Wiliardi Foto Dijaga Anjing Galak Mesra
DUA rumah milik KoKabupaten Tangerang. misaris Besar Wiliardi Bangunan berarsitekWizar, polisi yang mentur modern warga krem jadi tersangka pembuberlantai dua ini berpanuhan Nasrudin Zulgar tinggi bercat hitam karnaen, dijaga ketat dengan hiasan batu aparat. Petugas melaalam. rang siapa saja mendeLuas tanah rumah kat di rumah yang terWiliardi ini sekitar 1.000 WARKOT golong mewah itu. Emmeter persegi, yang diWiliardi Wizar pat ekor anjing galak tubangun kurang lebih rut berjaga. 500 meter. Terdiri atas rumah adat Satu rumah Wiliardi di kam- seperti balai-balai, ada lapangan pung Binong RT 04 RW 01 Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, ● Bersambung Hal 9
TEMPO/TONY HARTAWAN
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non aktif Antasari Azhar (kanan) mengenakan pakaian tahanan berwarna orange saat akan menjalani pemeriksaan di gedung Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (6/5). Antasari Azhar kembali menjalani pemeriksaan terkait kasus pembunuhan Bos PT PRB Nasrudin Zulkarnaen.
ANTARA/KHALSA
Rani Juliani, Caddy Cantik yang Jadi Rebutan (3)
itu...
Selalu Dikawal Pria Berambut Cepak
FOTO mesra antara Antasari Azhar dengan Rani Juliani belakangan menjadi kontroversi. Benarkah ada foto itu? Anggota tim advokasi keluarga Nasrudin Zulkarnaen, Boyamin
SEBAGAI mahasiswi STMIK Raharja, Tangerang, Rani Juliani (22) memang tercatat belum menikah. Namun, Rani mengaku sudah bersuami kepada temanteman kuliahnya. Dengan status tersebut tidak ada cowok yang berani
● Bersambung Hal 8
mendekati mahasiswi angkatan 2008 itu. Apalagi dia selalu didampingi seorang pria yang bersikap seperti pengawal. Pria berambut cepak itu juga berstatus sebagai mahasiswa STMIK Raharja. “Dulu sempat tanya pekerjaan suaminya.
Dia (Rani) bilang suaminya pilot,” ungkap Ebes, mahasiswa angkatan 2008, saat ditemui di depan kampus STMIK Raharja, Jalan Jenderal Sudirman No 40, Cikokol, Tangerang, Selasa (5/5) malam. ● Bersambung Hal 9
DETIK.COM
KBRI Ajukan Dua Permintaan ● Kirim Utusan Wawancarai Manohara di Kelantan KUALA LUMPUR - TRIBUN - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur mengirim utusan ke Kesultanan Kelantan, Malaysia, untuk mewawancarai Manohara Odelia Pinot. Selain wawancara, KBRI juga mengajukan dua permintaan ke Kesultanan Kelantan.
“Kami memahami permasalahan ini dan penjelasan dari Sultan Kelantan. Namun kami juga meminta dua permintaan yang kami ajukan kepada Sultan Kelantan,” ujarDuta Besar RI untuk Malaysia Dai Bachtiar usai melakukan pertemuan dengan tiga utusan resmi Kesultanan Kelantan di
fenomena
Gedung KBRI, Kuala Lumpur, Rabu (6/5). Dalam pertemuan dengan Dai, utusan Kelantan memberikan penjelasan mengenai kondisi sebenarnya Manohara yang diperistri Pangeran Kelantan Tengku Mohammad Fakhry. ● Bersambung Hal 8
Persisam Juara Grup 1 ● Tundukkan PSAP 2-0 di Stadion Segiri
IST
Mobil Bertenaga Cokelat
A
LTERNATIF bahan bakar ramah lingkungan bisa dari bahan apa saja bahkan yang mungkin tak terpikirkan sama sekali sebelumnya. Kalau di Indonesia pernah diperkenalkan jelantah atau minyak goreng
SAMARINDA, TRIBUNAmbisi Tim Elang Borneo Persisam Putra Samarinda menjuarai Grup 1 Divisi Utama Liga Indonesia 2008/2009 akhirnya tercapai. Kemenangan 2-0 di partai ke-27, Rabu (6/5) atas PSAP Sigli membuat tim besutan Eddy Simon Badawi ini menjuarai Grup 1 dengan nilai 47. Tampil di kandang sendiri, Stadion Segiri, striker Persisam Kurniawan Si Kurus Dwi Yulianto menunjukkan kelasnya sebagai salah satu bomber ● Bersambung Hal 8
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Kurniawan melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang PSAP.
● Bersambung Hal 9
citizen journalism
Mario Felix
Pengalaman Kuliah di Prancis (2)
Enam Bulan Mengatasi Homesick
MARIO FELIX kuliah di Prancis selama tiga tahun. Sejak September 2003 hingga Oktober 2006 di Prancis, ia mengenyam pendidikan di tiga universitas di tiga kota. Berikut kisah Mario yang kini menjabat Area Sales Supervisor di PT Astra International Tbk-Honda Sales Operation Region Balikpapan tentang pengalaman belajarnya di Nantes, La Rochelle, dan Bordeaux.
Partai Pendukung Protes Boediono ● Calon Terkuat Pendamping SBY JAKARTA, TRIBUN - Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono disebut-sebut sebagai calon kuat pendamping Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun figur Boediono ternyata tidak bisa diterima oleh sejumlah partai politik yang kini resmi mendu-
kung SBY kembali menjadi calon presiden (Capres) pada Pilpres 2009. Dalihnya, jika menggandeng Boediono, pemerintahan SBY sulit lepas dari stigma neo liberal. Fungsionaris PAN yang juga pengamat ekonomi Drajad Wibowo menyata-
kan, SBY melakukan kesalahan besar jika meminang Boediono sebagai calon wakil presiden (cawapres). PKS maupun PKB juga menolak Boediono dengan penyampaian yang berbeda. “Kalau nanti Boediono yang dipilih, pemerintahan ini akan sulit melepas-
Deklarasi 11 Mei TEKA-TEKI pendeklarasian calon wakil presiden (cawapres) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2009 terjawab. Pendamping SBY bakal diumumkan pada 11 Mei 2009. Sehari sebelum deklarasi, SBY akan mengumpulkan terlebih dulu partai pendukung koalisinya. Hal ini disampaikan Ketua DPP Partai Demokrat bidang Sumber Daya Manusia Andi Mallarangeng di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/5). “Bapak SBY ingin mengikuti etika. Menurut rencana sesudah pengumuman Pemilu Legislatif pada 9 Mei, kita pada 10 Mei, partai yang mendukung koalisi akan tanda ta-
HARI pertama, kedua dan ketiga di Prancis terasa sangat indah. Tentu saja indah karena merupakan mimpi selama bertahun-tahun yang menjadi kenyataan. Ditambah lagi sebelumnya saya gagal untuk melanjutkan SMA di ● Bersambung Hal 9
ngan. Dan pada 11 Mei kita akan deklarasi,” ujar Andi. Meski memastikan tanggal deklarasi pendamping SBY, Andi masih merahasiakan sosok pendamping yang akan maju sebagai cawapres SBY. “Pokoknya sudah mengerucut. Tapi dikantongnya beliau. Saya belum lihatlihat, dan nggak sempat untuk mengintip,” jelasnya. Andi mengatakan, sosok pendamping SBY hingga saat ini telah menembus angka 19. Mereka ini ada yang berasal dari partai, dan ada juga yang non partai. “Pada waktunya yang tepat anda akan tahu,” tandasnya. Menyangkut enam na● Bersambung Hal 8
ANT
● Bersambung Hal 8
Boediono