kaltim etam
MINGGU 7 AGUSTUS 2011
3
Dokter Bedah Rekonstruksi Pertama di Kaltim
Sendi Rusak Bisa Disusun Kembali
TRIBUN KALTIM/GEAFRY NECOLSEN
Proses pembedahan pasien dilakukan secara hati-hati.
Kini di Kaltim, terutama di Balikpapan telah memiliki seorang dokter spesialis orthopaedic surgeon (bedah tulang), sekaligus spesialis bedah arthroplasti dan rekonstruksi (joint reconstructive & arthoplasty surgeon). DOKTER Indra Peni, SpOt, Art, pria kelahiran Padang, Sumatera Barat tercatat sebagai Dokter Spesialis Joint Eeconstructive & Arthoplasty Surgeon pertama di Kaltim. Mengawali karir kedokteran pada 1993 sebagai dokter umum lulusan Fakultas Kesehatan Universitas Andalas, Indra juga pernah bekerja di sebuah rumah sakit di Jakarta dan menangani 15 klinik. “Saya juga pernah menjadi dokter di rig (tambang minyak lepas pantai) selama enam bulan untuk menambah pengalaman,” ujarnya. Setelah itu saya menjalankan tugas PTT di Kerinci, Jambi. Waktu itu mendapat tugas dari Depkes,”
kenangnya. Kemudian tahun 1999, Indra melanjutkan pendidikannya di Universitas Padjajaran, Bandung. Dia mengambil spesialisasi bedah tulang, di tengah studinya tersebut Indra mengikuti training ortopedi di Australia pada 2002. Setelah itu Indra melanjutkan spesialisasinya dan lulus pada 2003. Baru saja mendapat gelar spesialis, Indra kembali ditugaskan Depkes untuk membantu korban di Aceh. “Waktu itu tidak ada dokter yang mau ke sana (Aceh), jadi saya yang menerima tugas itu,” kenangnya. Menurutnya, pengalaman bekerja di tengah-tengah konflik menjadi pengalaman yang paling berkesan. Setelah tiga bulan bertugas di Aceh, Indra pindah ke Bengkulu, tepatnya pada tahun 2004. “Kemudian baru bergabung di Rumah Sakit Restu Ibu Balikpapan. Hingga tahun 2010 dirinya mengikuti pendidikan di
Korea Selatan untuk mempelajari teknik bedah Joint Reconstructive & Arthoplasty. “Untuk di wilayah Kaltim khususnya di Balikpapan baru saya yang menjadi spesialis rekonstruksi dan arthoplasty,” kata ayah dua anak ini. Menurutnya, di Kalimantan banyak pasien yang membutuhkan perawatan bedah tulang, namun belum adanya dokter dan peralatan medis yang mendukung membuat pasien tersebut dirujuk keluar daerah. Indra menjelaskan, rekonstruksi tulang sangat diperlukan ketika merawat sendi yang mengalami kerusakan karena kecelakaan. “Bisa jadi karena kecelakaan sehingga sendi mengalami kerusakan, kemudian kita susun kembali, dengan tulang atau alat bantu implan dari logam, itu yang disebut arthroplasty,” jelasnya. Namun penyebab kerusakan sendi tidak hanya karena kecelakaan. Bisa disebabkan oleh faktor usia maupun aktivitas berat lainnya. “Bisa juga mereka yang sudah lanjut usia, karena mengalami osteoporosis (tulang rapuh) sehingga sendi-sendinya rusak, tapi jangan salah, orang muda pun bisa mengalami itu, biasanya atlet bola,” kata dokter yang pernah bekerja untuk Persiba ini. Kehadiran Indra melengkapi dokter-dokter spesialis di rumah sakit yang ada di Balikpapan, terutama di Rumah Sakit Restu Ibu. (m34)
TRIBUN KALTIM/DOAN PARDEDE
Tim Puslabfor Polri dari Surabaya yang dipimpin Kompol Fitryana melakukan identifikasi kebakaran di Terminal Balikpapan Permai, Sabtu (6/8).
Sisa Kebakaran Dibawa ke Surabaya ■ Tim Puslabfor Identifikasi Kebakaran di BP BALIKPAPAN, TRIBUN Tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri Cabang Surabaya, Sabtu (6/ 8) pukul 09.00 Wita mendatangi lokasi kebakaran di Ruko Pasar Balikpapan Permai, tepatnya di Warung Makan Banyuwangi 78 milik Hj Sri aminah (45). Serta rumah milik Eko (26), warung kelontong yang sehariharinya menjual sembako. Kapolres Balikpapan AKBP Sabar Supriyono didampingi Kasat Reskrim AKP Gendut Supriyanto, yang ditemui di lokasi kebakaran mengatakan, kedatangan Tim Pislabfor untuk melakukan olah TKP. Tujuanya guna mengetahui penyebab pasti kebakaran yang menghanguskan dua ruko dan menewaskan Lilis (46), Jumat (5/8) subuh kemarin. Tim yang berjumlah tiga orang dipimpin Kompol Fitryana Hawa. Mereka memeriksa seluruh sudut dari dua ruko yang terbakar. Sementara itu, garis polisi masih terpasang di sekeliling lokasi kejadian.
“Tim identifikasi terdiri dari tiga personel yang diketuai Kompol Fitryana Hawa. Kita melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran. Karena kebakaran ada korban jiwa, hasil olah TKP akan kita kaitkan lagi dengan hasil outopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban, apakah memang karena kebakaran atau sebab lain,” jelas Gendut. Barang bukti sisa-sisa kebakaran yang ada di lokasi akan dibawa untuk selanjut-
nya diperiksa di laboratorium Puslabfor Surabaya. Kebakaran hebat melanda dua ruko di Jl Jenderal Sudirman RT 21 Kelurahan Damai, Balikpapan Selatan sekitar pukul 01.30, Jumat (5/ 8/). Satu ruko adalah Warung Makan Banyuwangi 78, milik Hj Sri aminah (45). Rumah lainnya milik Eko (26) sebuah warung kelontong yang sehariharinya menjual sembako. Kebakaran tersebut menewaskan seorang pembantu rumah makan bernama Lilis (46) dalam kondisi mengenaskan ketika
ditemukan. Pantuan Tribun, Sabtu (6/ 8), sisa-sisa kebakaran hebat masih terlihat ruko milik Hj Sri Aminah. Bangunan ruko hangus menghitam, bangunan belakang ruko yang terbuat dari kayu ulin hanya tersisa abu arang. Terlihat pula beberapa buah tabung gas elpiji besar yang sudah berubah warna dilalap si jago merah. Petugas Labfor terlihat memasukkan beberapa barang bekas kebakaran serta mengecek berbagai instalasi kabel listrik yang ada di lokasi kebakaran.(m36)
Lilis Bukan Nama Sebenarnya HINGGA Sabtu (6/8) kemarin, keberadaan keluarga Lilis (46) belum menemukan titik terang. Menurut Hj Sri Aminah, majikan korban yang merupakan pemilik rumah makan, Lilis bukan nama sebenarnya korban. Lilis menurutnya mempunyai arti yang sama seperti halnya Ucok, Butet di Suku Batak. Ni atau I Made di Bali dan panggilan lainnya. Sri Aminah menyatakan akan mengebumikan jenazah korban jika keluarganya tidak ada yang datang hingga waktu yang ditentukan. Dia masih menunggu
izin dari kepolisian untuk melakukan pemakaman korban bila keluarga tidak juga datang. “Kita akan kebumikan jenazah Lilis jika keluarga tidak ada yang datang, Sementara ini kita tunggu informasi dari kepolisian kapan bisa mengambil sisa jenazah untuk dikebumikan,” ungkap Sri Aminah. Identitas korban terakhir adalah dikenal bernama Lilis, korban bekerja sebagai pelayan rumah makan Banyuwangi 78. Korban baru bekerja selama dua bulan.(m36)
Pastikan Kompor Mati sebelum Tarawih BALIKPAPAN, TRIBUN Tiga kasus kebakaran terjadi di awal Ramadhan. Ini menandakan ancaman bahaya kebakaran semakin nyata di Bulan Suci ini. Hal ini dibenarkan oleh Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran (BPBK) Balikpapan, Safaruddin, Jumat (5/8). Safaruddin menuturkan, kewaspadaan masyarakat akan bahaya kebakaran harus ditingkatkan di Bulan Ramadhan ini. “Karena kegiatan masak-memasak biasanya meningkat, dan ini
harus diwaspadai semua pihak,” ungkap Safaruddin. Selain meningkatnya intensitas masak-memasak Ramadhan kali ini kebetulan bertepatan dengan musim kemarau. “Musim kemarau juga menjadi salah satu pemicu terjadinya kebakaran,” katanya lagi. BPBK, kata Safaruddin juga sebenarnya telah melakukan sosialisasi kewaspadaan bahaya kebakaran sebelum Ramadhan. Sosialisasi ini telah dilakukan di 15 kelurahan dengan tingkat kepadatan penduduk yang
tinggi. “Sudah sosialisasi ke kelurahan-kelurahan yang tiap kelurahannya diikuti sekitar 40 perwakilan masyarakat. Kita juga sudah sebar pamflet,” ungkapnya. Kendati ancaman kebakaran semakin meningkat, namun BPBK belum berencana meningkatkan jumlah personel yang bersiaga khusus di Bulan Suci ini. “Memang tidak ada penambahan personel, kita normal saja seperti biasa. Cuma kewaspadaan saja yang kita tingkatnya, artinya lebih ekstra lagi. Seperti kebakaran tadi malam
(kemarin malam), personel kita sampai tidak ada yang sahur,” bebernya. Safaruddin mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, dan memastikan kompor benar-benar padam sebelum meninggalkan rumah. “Pastikan kompor padam sebelum pergi Tarawih, juga saat selesai masak untuk sahur. Kemudian alat-alat yang pakai listrik juga dicabut dengan benar sebelum meninggalkan rumah. Intinya kewaspadaan kita bersama harus ditingkatkan,” pungkas Safaruddin. (m26)