Harga Eceran
Rp 2.000 Langganan: Rp 55.000/bulan (Luar Samarinda dan Balikpapan ditambah Ongkos Kirim)
SENIN 8 MARET 2010 No.297/Tahun 7
32
INDEPENDEN & KREDIBEL
Halaman
Berlangganan Hub: 0542-7020151, 0541-202416
ICW Tuding Century Dibarter ● Kalangan DPR Membantah ”ICW mencatat delapan kasus besar, baik korupsi, manipulasi pajak, kejahatan perbankan seperti LC fiktif, pembunuhan, atau bahkan kasus masa lalu seperti dugaan pelanggaran HAM di Timor Timur”
JAKARTA, TRIBUN Indonesia Corruption Watch (ICW) menduga kasus pajak senilai Rp 1,3 triliun yang mendera Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) akan dibarter atau ditukar dengan skandal Bank Century. Akhirnya kedua kasus ini akan diendapkan. Bukan hanya terkait Ical, kasus tujuh perkara politisi dari partai berbeda pun diungkit untuk memandulkan penuntasan dugaan penyimpangan dana bailout Rp 6,7 triliun tersebut. Indikasinya, kata Koordinator ICW Danang Widoyoko, si-
Febri Diansyah, Anggota Badan Pekerja ICW
● Bersambung Hal 9
Tudingan ICW Ngawur PARTAI Keadilan Sejahtera (PKS) tidak habis pikir melihat Indonesian Corruption Watch (ICW) menyebut adanya potensi barter kasus antara pemerintah dengan partaipartai terkait kasus Bank Century. PKS, salah satu partai yang dituding ICW, mempertanyakan faktualitas data yang dimiliki ICW. “Kita tidak mengerti apa ada datanya? Kita juga tidak mengerti yang dilakukan apa latar belakangnya?” kata Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, Minggu (7/3).
Menurut Luthfi, seharusnya ICW menggunakan data yang valid sebelum mengemukakan sesuatu. Apalagi Luthfi berkeyakinan apa yang dilakukan Pansus Angket Century sudah maksimal tanpa tendensi kepentingan. “Itu logikanya Saya tidak mengerti, sebenarnya Pansus kan sudah selesai dan sudah diketok palu,” jelas Luthfi. Mengenai dugaan kepemilikan Letter of Credit (LC) fiktif oleh salah seorang ● Bersambung Hal 9
Delapan Kasus Versi ICW
● Polri Pertahankan Pasukan Pemburu Teroris di Aceh
1. Ketua Umum Aburizal Bakrie Tiga perusahaan tambang batu bara Grup Bakrie, yaitu PT Kaltim Prima Coal, PT Bumi Resources Tbk, dan PT Arutmin Indonesia, kurang bayar pajak tahun 2007. Dari total Rp 2,1 triliun, baru disetor Rp 1 triliun. 2. Ketua Ketua FPG Setya Novanto Dilaporkan Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) ke Mabes Polri karena terlibat dalam tindak pidana menerima dan menjual beras impor selundupan dan mengemplang pajak senilai Rp 122 miliar. 3. Ketua Pansus Hak Angket DPR RI Idrus Marham Disebut-sebut mengetahui tersangkut kasus impor beras terkait Setya Novanto. 4. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri Kasus release dan discharge (R&D) terhadap pengemplang BLBI yang diterbitkan presiden Megawati Soekarnoputri. 5. Anggota DPR PDIP Emir Moeis Dalam kasus release and discharge (R&D) yang diterbitkan pada era Megawati Soekarnoputri 6. Anggota DPR PKS Misbhakun Kasus dugaan letter of credit )L/ C) fiktif yang menimpa politisi PKS Misbakhun 7. Ketua DPP Gerindra Muchdi PR Peninjauan Kembali (PK) oleh jaksa kasus pembunuhan pejuang HAM Munir yang menjerat Ketua DPP Partai Gerindra, Muchdi PR. 8. Ketua Umum Hanura Wiranto Kasus dugaan pelanggaran HAM Timor Timur yang melibatkan Ketua Umum Hanura Wiranto. (persda network/ade)
Gubernur Awang Kagum ● Puskesmas Termegah Senilai Rp 8,1 M di Tarakan TARAKAN, TRIBUN - Dalam road show ke wilayah Kaltim bagian Utara, khususnya Tarakan, Gubernur Kaltim Awang Faroek meresmikan sejumlah proyek, di antaranya Puskesmas 24 Jam dan Rawat Inap Gunung Lingkas. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti, Minggu (7/3). Saat meresmikan puskesmas yang buka 24 jam ini, Gubernur Kaltim Awang Faroek terkagum-kagum oleh kemegahan bangunan puskesmas tersebut. Awang mengaku, puskesmas HO/HUMAS TARAKAN
● Bersambung Hal 9
Puskesmas Gunung Lingkas Tarakan.
Temukan Senpi dan 231 Peluru
citizen journalism
SIGLI, TRIBUN - Perburuan terhadap kelompok radikal bersenjata api (senpi) yang diperkirakan lari dari kawasan Jalin, Aceh Besar, ke seputaran Padang Tiji, Pidie, membuahkan hasil bagus. Meski tersangkanya tidak tertangkap, tapi polisi menemukan sepucuk senpi jenis M16 beserta 231 butir pelurunya, 5 magasin, dan 31 butir peluru dari senpi jenis AK-47. Temuan penting itu diperoleh saat aparat kepolisian Polda Aceh bersama anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penyi● Bersambung Hal 8
Si Muka Perang MENDUNG menggantung saat pemakaman Brigadir Kepala Anumerta Polisi Boas Woisiri (35), anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Taman Makam Pusdiklat Polri Di Cikeas, Minggu(7/3). Sesekali guntur menggelegar, namuin tidak sampai turun hujan. Di atas hamparan padang rumput ilalang, di atas lembah yang berundak sebuah liang ukuran 2 x 4 meter persegi menganga. Tak lama, empunya liang yang terbujur kaku di sebuah peti mati datang, diarak beberapa personel AFP
Personel Densus 88 Antiteror Mabes Polri beristirahat setelah di sela-sela penyisiran teroris di Gampong Jruem, Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam.
Khadafi Angkat Bontang Tiga Strip ● Tekuk Tuan Rumah Sriwijaya 2-1 PALEMBANG, TRIBUNBontang FC sukses merebut poin penuh saat bertandang ke markas Sriwijaya FC, Minggu (7/3). Laga pada ajang Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 ini berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Bontang FC. Berkat kemenangan ini Bontang FC meninggalkan zona degradasi. Saat ini Bontang FC berada di urutan ke-13, naik tiga strip, dengan koleksi 25 poin dari 20 laga. Sedangkan SFC
Maya S Mandley
Pergi setelah Kerusuhan Etnis AKU memanggilnya Opa Hoo. Ya, karena pria Kelahiran Malang ini sudah berumur 79 tahun. Tapi meski sudah tidak muda lagi Opa Hoo tergolong kuat untuk ukuran orang seumuran beliau, malahan dia masih HO
● Bersambung Hal 9
tak beranjak dari peringkat kelima dengan 34 poin dari 21 laga. Bertanding di Stadion Jakabaring, SFC mendapat perlawanan ketat dari Bontang FC. Dalam duel ini, tim tamu dengan jeli berhasil memanfaatkan kelemahan barisan pertahanan Laskar Wong Kito. Pada menit kesembilan, gawang SFC, yang dijaga Hendro ● Bersambung Hal 8
SRIWIJAYA POST/ZAINI
Para pemain Sriwijaya FC (kuning) berebut bola dengan pemain Bontang FC di Stadion Gelora Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (7/3) malam.
selamat pagi Anak Mami
Opa Hoo dari Malang Terdampar di New York (1)
MAYA S Mandley, penulis Citizen Journalism langganan Tribun, kali ini menuliskan tentang tetangganya di New York. Sang tetangga adalah pria keturunan Tionghoa kelahiran Malang, Jawa Timur, yang biasa ia panggil Opa Hoo. Berikut kisah Maya tentang Opa Hoo yang sudah 40 tahun tinggal di Amerika Serikat
● Bersambung Hal 8
Opa Hoo sedang berkebun.
SELAMAT hari Senin. Mari kita jalani hidup ini dengan penuh senyum. Karena dengan senyum kita bisa memberi kesejukan bagi orang lain di sekitar kita termasuk bagi keluarga dan Uki M Kurdi anak-anak kita. Dalam tradisi Jawa, anak Direktur Tribun Kaltim yang sudah berusia dua tahun harus disapih. Caranya dengan mengoleskan cairan widara laut (Ximenia americana) pada puting susu ibu. Karena rasa widara laut pahit sekali, maka lama-kelamaan si anak tidak mau netek lagi. Widara laut adalah salah satu bahan untuk menyapih. Di Sumatera ibu-ibu mengoleskan gambir yang ditumbuk halus dicampur air lalu dioleskan ke puting. Di Kalimantan ● Bersambung Hal 9
Silakan Join: Tribun Kaltim Interaktif di facebook Presiden SBY akhirnya memberi tanggapan atas putusan DPR RI soal Century.. SBY menyebut pemilik Bank Century serakah, tapi juga memuji Boediono dan Sri Mulyani dengan menilai kebijakan bailout sudah tepat. Apa pendapat Anda tentang pernyataan SBY ini? Burhan Aja pernyataan SBY itu ga mencerminkan sebagai jiwa negarawan sejati, terkesan banget membela seorang yg terindikasi kuat melakukan pelanggaran dalam bail out trsebut.jangan karena boediono dan sri mulyani berada di dlm pemerintahan sehingga terus di lindungi meskipun telah melakukan tindakan melanggar hukum. Lando Samuel gimana mau kasih solusi kalau HASIL REKOMENDASI.... DARI PANSUS century dimentahakan pak SBY! semua hanya diatas panggung .....janji-janji dan sumpah serapa hanya kokoh di bibir saja. tikus-tikus kantor akan semakin kuat dinegara ini ., karena para kucing-kucing di negara ini kurang ditatar.
■ BERSAMBUNG HALAMAN 8