Harga Eceran
Rp 2.000 Langganan: Rp 55.000/bulan (Luar Samarinda dan Balikpapan ditambah Ongkos Kirim)
SELASA 12 JANUARI 2010 No.243/Tahun 7
32
INDEPENDEN & KREDIBEL
Halaman
Berlangganan Hub: 0542-7020151, 0541-202416
Robert Tantular Lihai # Mengaku tak Kenal Sri Mulyani Bapepam dianggap salah, BPK juga salah. Bahkan Anda mengaku korban BI. Betul juga, Anda memang lihai, licin, dan lucu. Bambang Soesatyo, anggota Pansus JAKARTA, TRIBUN Mantan pemilik Bank Century, Robert Tantular diperiksa Pansus Angket Bank Century, Senin (11/1). Namun, kesaksian Robert tak memuaskan para anggota Pansus.
“Mengikuti kesaksian para Deputi Gubernur Bank Indonesia, sebenarnya bahwa Robert Tantular, licik, culas, terlihat di sini,” kata anggota Pansus, Mahfud Siddiq dari PKS. Ditanya soal pemeriksaan selanjutnya, Mahfud mengaku belum tahu. “Robert sendiri sudah menyiapkan makalah. Di makalah itu dia memposisikan diri sebagai korban. Kita akan dalami, mengorek keterangan dia agar bisa lebih terbuka,” kata Mahfud. Tak hanya satu anggota Pansus yang berpendapat seperti itu. Sejumlah anggota Pansus menilai bahwa pernyataan Robert Tantular dalam peme! Bersambung Hal 9
Ditangkap atas Perintah JK KEPADA para menyangka pada 25 anggota Dewan, November 2008, dia Robert Century ditangkap Polri. membagikan buku “Saya ditangkap putih berjudul polisi di kantor saya ‘Robert Tantular, atas dasar Koorban dari wanprestasi letter of Pemegang Saham commitment (LoC) Asing dan Bank yang yang saya Indonesia’. tandatangani 15 Dalam buku Oktober 2008,” kata ANTARA dia dalam buku putihnya itu, Robert menceritakan pada Jusuf Kalla putihnya. 22 November 2008, dia pergi LoC itu dia tandatangani ke Singapura. Besoknya dia berasama dua pemilik modal pulang ke Indonesia. Robert mengaku tak ! Bersambung Hal 9
ANTARA/YUDHI MAHATMA
Mantan Direktur Bank Century, Robert Tantular (kedua kanan) dijaga ketat oleh petugas lapas dan kejaksaan saat memenuhi panggilan Pansus Kasus Century untuk dimintai keterangan di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin (11/1). Robert memberi keterangan seputar aliran dana talangan dari Bank Indonesia untuk Bank Century sebesar Rp6,7 triliun serta keterkaitannya dengan sejumlah pejabat BI.
Huuuuuuu...Bohong! PULUHAN orang nasabah Bank Century (sekarang Bank Mutiara) memaki-maki Direktur PT Century Mega Investama Robert Tantular di ruang Pansus Bank Century di Gedung DPR RI, Senin (11/1). Mereka menghadiri persidangan dan berkumpul di balkon ruang panitia khusus. PERSDANETWORK/HAIRUDIN
Nasabah Bank Century memperlihatkan buku tabungan mereka saat menghadiri rapat Pansus Bank Century, di Komplek Parlemen Senayan, Senin (11/1).
PARA korban investasi reksa dana Antaboga ini langsung mengeluarkan
kata-kata makian saat Robert baru memasuki ruang. “Dasar perampok. Balikin uang negara. Dasar, bandit negara,” teriak nasabah Bank Century yang mengikuti persidangan pada Senin (11/1) siang. Makian tidak berhenti begitu saja. Persidangan yang lebih banyak mempertanyakan peran Robert Tantular bersama nasabah kakap Budi Sampoerna juga
Susno Ungsikan Cucu ! Diancam Dibunuh lewat SMS JAKARTA, TRIBUN - Mantan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Susno Duadji mendapat teror diancam dibunuh jika masih terus ‘bernyanyi’ ke media massa. Bahkan cucu kesayangan Susno yang masih bayi pun, Almer dan Deas diancam dihabisi. Ancaman diperoleh melalui pe-
san pendek (SMS) di telepon seluler, Senin (11/1) pagi. Isinya berupa ancaman agar tidak tampil lagi ke media baik cetak, elektronik dan televisi. Ancaman itu menyusul tindakan Susno yang pekan lalu menjadi saksi meringankan untuk mantan PERSDA NETWORK
! Bersambung Hal 8
Cucu Susno Duadji
Ketika Badai Menerpa Susno Duadji (2)
Tidak lagi Tertawa Lepas KOMISARIS Jenderal Susno Duadji bukanlah sosok yang romantis. Pria kelahiran Pagar Alam, Sumatera Selatan, 55 tahun silam, ini bahkan tak pernah mengutarakan perasaan cintanya kepada Herawati yang 31 tahun telah mendampinginya.
SUSNO butuh 10 bulan menjajaki perkenalan dengan sang pujaan hatinya. ! Bersambung Hal 9
kerap disemaraki oleh tawa, dan makian para nasabah ini. “Huuu..bohong!” pekik salah satu nasabah. Yohannes, nasabah Bank Century asal Bogor, Jawa Barat berbagi cerita perihal kehadirannya di persidangan pansus yang menghadirkan Robert. “Saya ingin lihat dari dekat Robert karena uang senilai Rp 5 miliar belum ! Bersambung Hal 8
Cina Pengekspor Nomor Satu JAKARTA, TRIBUN - Pemerintah mengharapkan pihak perbankan semakin giat menyalurkan kredit pada sektor industri domestik. Sehingga sektor ini bisa terus bersaing dalam menghadapi perdagangan bebas atau ASEAN-China Free Trade Agreement (AC-FTA). Menurut Menteri Perindustrian MS Hidayat, salah satu cara agar industri domestik dapat bersaing dalam AC-FTA adalah pemberian kredit dari bank. “Salah satu masalah yang dihadapi industri dalam AC-FTA adalah bunga yang tinggi, untuk itu sektor industri harus disuplai oleh kredit. Bank jangan hanya berorientasi profit, tapi juga pertumbuhan ekonomi.” kata Hidayat saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (11/1). Hidayat menyatakan pengucuran kredit dari perbankan sangat diperlukan. Pasalnya, selama ini yang menjadi masalah terbesar pada sektor industri lokal adalah biaya produksi ! Bersambung Hal 9
Penentuan Nasib Aji ! Terus atau Angkat Koper ! Bersambung Hal 9
TRIBUN KALTIM INTERAKTIF PALSU PERHATIAN : Sehubungan dengan munculnya “Tribun Kaltim Interaktif” yang PALSU, maka kami beritahukan bahwa akun yang sebenarnya adalah seperti di tautan berikut ini: http://www.facebook.com/group.php?gid=206271 552767&ref=search&sid=100000123167381.2424232668..1 atau silakan bergabung melalui www.tribunkaltim.co.id
SAMARINDA, TRIBUN-Duel Persisam Putra Samarinda versus Persiwa Wamena sore ini di Stadion Segiri, Samarinda pada lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2009/2010, menjadi duel krusial bagi Pelatih Aji Santoso. Sebab, jika tidak dapat mengalahkan tim Badai Pegunungan, Aji menyatakanan akan mundur dari Persisam, sebagai pertanggungjawaban karena penampilan Persisam tak kunjung membaik. Kemenangan adalah harga mutlak bagi Persisam. Sebab, saat konfrensi pers usai menghadapi Persipura Jayapura, Sabtu ! Bersambung Hal 8