Harga Eceran
Rp 2.000 Langganan: Rp 55.000/bulan (Luar Samarinda dan Balikpapan ditambah Ongkos Kirim)
INDEPENDEN & KREDIBEL
No.005/Tahun 9
KAMIS, 12 MEI 2011
e-mail: tribunkaltim@yahoo.com; redaksi@tribunkaltim.co.id
follow us: @tribunkaltim
Berlangganan Hub: 0542-7020151, 0541-202416
add us: www.tribunkaltim.co.id
32
Halaman
Dirut Merpati Siap Mundur ! Jusuf Kalla Minta Dugaan Mark up Diteliti ”Jaminannya itu dibeli 220 juta dolar AS. Nah, ke mana yang lain sisanya?”
Irfan Bachdim Digembleng Kopassus DUET pemain Timnas U-23 asal Persema Malang, Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan, dilatih dengan cara militer di Lapangan Pusat Pendidikan Pasukan Komando Khusus (Pusdikpassus), Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (11/5). Keduanya digembleng dari segi mental dan kekompakkan dengan rekan-rekannya di Timnas U-23. Kelas latihan ini merupakan bagian dari program pelatihan dan pendidikan pembentukan karakter Satlak Prima untuk tim SEA Games 2011. Pelatihan ini berlangsung selama dua pekan mulai Sabtu, 7 Mei 2011, lalu. Mengenakan seragam loreng militer Komando Pasukan Khusus, Irfan tergabung di kelompok 1 A bersama rekan satu timnya di Persema Malang, Kim Kurniawan, Diego Michels, dan sepuluh calon atlet SEA Games Indonesia lainnya. Siap ikut mengatasi rintangan darat? “Saya siap,” kata Irfan menjawab Komandan Latihan Letnan Kolonel Richard Tampubolon di Sekolah Para,
TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA
" Bersambung Hal 9
Irfan Bachdim bersama Timnas U-23 digembleng secara militer di Lapangan Pusat Pendidikan Pasukan Komando Khusus (Pusdikpassus), Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (11/5).
Jusuf Kalla Mantan Wakil Presiden RI
JAKARTA, TRIBUN-Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, dugaan penggelembungan dana (mark up) pada pembelian pesawat Merpati Nusantara Airlines tipe M-60 dari perusahaan asal China, Xian Aircraft Industry, sebaiknya diteliti. Ia tak mau menduga-duga mengenai indikasi adanya penggelembungan dana tersebut. " Bersambung Hal 9
Bangkai Pesawat belum Diangkat DUA jenazah terakhir korban jatuhnya pesawat Merpati MA-60 di perairan Kaimana, pilot dan kopilot, akhirnya berhasil diangkat tim penyelam, Rabu (11/5). Sementara itu, bangkai kokpit pesawat belum bisa diangkat. Menurut Kolonel (Marinir) Ibrahim Saddong, staf khusus Basarnas yang berada di lokasi, jenazah pertama yang diangkat adalah kopilot Paul Nap, sekitar pukul 08.45 WIT. Sepuluh menit kemudian, jenazah pilot Purwadi Wahyu dapat dikeluarkan dari dalam kokpit. Kedua jenazah masih terikat sabuk pengaman (seat belt) di kursinya masingmasing. Para penyelam harus melepaskan dulu sabuk pengaman itu, lalu mendorongnya pelan-pelan keluar dari kokpit. Setelah keluar, dengan sendirinya
Diusulkan Pailit... DEWAN Perwakilan Rakyat (DPR) RI meminta maskapai penerbangan Merpati untuk sementara waktu gar tak mengoperasikan pesawat MA60. Permintaan itu menyusul terjadinya kecelakaan pesawat di Teluk Kaimana, Papua Barat. “Menurut saya manajemen Merpati sebaiknya menghentikan semua penerbangan MA 60. Qantas saja begitu baling-balingnya jatuh langsung dihentikan terbang.
" Bersambung Hal 9
FENOMENA
Siswa SMP Rakit Bom KEPAHIANG, TRIBUN Pelajar SMP asal Kabupaten Kepahiang, Bengkulu bernama Feby Yuliananda diduga merakit bom buku. Atas perbuatannya tersebut, Feby diamankan Polda
Bengkulu. Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu Brigjen Pol Burhanuddin Andi mengatakan, adanya bom " Bersambung Hal 9
Warga Roma Eksodus " Panik Digoyang Isu Gempa ROMA, TRIBUN-Kota Roma dilanda kepanikan. Ribuan warga beramairamai eksodus. Mereka khawatir menjadi korban gempa dahsyat yang diramal
bakal mengguncang pada Rabu (11/5). Pemerintah Italia pun dibuat sibuk, membantah isu itu. " Bersambung Hal 8
Menag Bangga dengan Al Zaytun INDRAMAYU, TRIBUN - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali terkesan atas kemegahan dan kelengkapan fasilitas yang dimiliki Ma’had Al Zaytun Indramayu. Menag pun menyebut Al Zaytun sebagai kota di tengah hutan. “Bagaikan kota di tengah hutan. Al Zaytun merupakan sebuah kebanggaan,” kata Suryadharma Ali, ketika berkunjung ke Ma’had Al Zaytun di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Rabu (11/5). Menurut politisi PPP ini, Al Zaytun mampu memadukan pendidikan dan kenyataan hidup yang sesungguhnya. Hal itu pula yang akan menjadi bekal untuk para santri ketika kembali kepada masyarakat.
SBY Ancam Pecat Kadernya JAKARTA, TRIBUN-Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, dirinya tidak akan mencampuri Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan SBY para penegak hukum lainnya terkait kasus suap yang diduga melibatkan kader PD dan anggota DPR RI. Apalagi kalau dugaan itu
terbukti benar. “Partai Demokrat tidak akan mencampuri, tidak akan dan tak boleh melindungi. Ini demi keadilan, biar hukum yang berbicara,” SBY menegaskan hal ini DOK pada bagian lain keterangan persnya di Ruang VIP Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sesaat setelah mendarat dari Bali, Rabu (11/5) sore.
" Bersambung Hal 9
Tanggapan SBY itu terkait dengan adanya dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games XXVI, di Komplek Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan melibatkan sejumlah nama di Partai Demokrat diantaranya, Muhammad Nazaruddin, anggota Komisi III DPR RI, Angelina Sondakh (anggota Komisi X DPR RI) dan I Wayan Koster (anggota Komisi X DPR RI). " Bersambung Hal 8
ANTARA/DEDHEZ ANGGARA
Menteri Agama Suryadharma Ali (kiri) bersama pimpinan Ponpes Al Zaitun Panji Gumilang memberikan keterangan pers di Ponpes Al Zaytun, Indramayu, Jabar, Rabu (11/5). Pertemuan ini menuai banyak kritik.
Menag dan rombongan tiba di Al Zaytun pukul 10.00 WIB. Pemimpin Ma’had Al Zaytun, Syekh AS Panji Gumilang beserta istri dan dua anaknya menyambut langsung kedatangan Menag dan rombongan. Tidak ketinggalan,
pengurus pesantren dan sejumlah santri ikut menyambut kedatangan Menag dan rombongan dengan tetabuhan rebana dan gamelan. Kunjungannya disebut-sebut untuk mengklarifikasi soal keterkaitan Al Zaytun dengan NII
KW (Negara Islama Indonesia Komendemen Wilayah) IX. Selain melakukan pertemuan dengan Panji Gumilang, Menag juga berkesempatan keliling " Bersambung Hal 8
Putra Osama bin Laden Angkat Bicara
Mengapa Keluarga tak Dihubungi? SEPEKAN lebih setelah Osama Bin Laden tewas di tangan pasukan elit Amerika Serikat, US Navy SEAL, keluarga bos Al Qaeda itu akhirnya buka suara. PUTRANYA, Omar bin Laden yang dikenal berseberangan paham dengan ayahnya, mengkritik apa yang dilakukan tentara AS. Dalam surat yang dimuat New York Times, Omar mengatakan, keluarga tidak yakin Osama telah tewas. Sebab, “Tak ada bukti, tak ada mayat, tak ada
foto dan bukti lain bahwa ayah kami telah meninggal.” kata dia, 10 Mei 2011. Putra ke empat Osama tersebut menambahkan, kalaupun benar ayahnya tewas dalam penyerbuan di Abbotabbad, dia justru mempertanyakan mengapa ayahnya yang tidak bersenjata
tidak diperlakukan tewas dengan seperti mantan tembakan di kepala. Presiden Irak, Sadam “Mengapa seorang Hussein dan mantan pria tak bersenjata Presiden Serbia, tidak ditahan dan Slobodan Milosevic diadili, sehingga yang diadili,” kata kebenaran akan Omar. terkuak kepada Keluarga Osama dunia,” kata dia. DOK juga berpendapat tak Keluarga Osama Omar bin Laden layak pasukan elit menuding AS telah menembak orang-orang tak melanggar hukum internasional dan asas praduga tak bersalah. “Mengapa Osama " Bersambung Hal 9