Harga Eceran
THE BEST
Rp 2.000 Langganan: Rp 55.000/bulan (Luar Samarinda dan Balikpapan ditambah Ongkos Kirim)
kalimantan regional newspaper 2010-2011
Berlangganan Hub: 0542-7020151, 0541-202416
VERSI IPMA
INDEPENDEN & KREDIBEL
No.157/Tahun 9
KAMIS, 13 OKTOBER 2011
e-mail: redaksi@tribunkaltim.co.id
follow us: @tribunkaltim
join us: us: add tribunkaltim.co.id
epaper.tribunkaltim.co.id
32
Halaman
NCR Somasi Pemerintah ■ Sudah 3 Kali Dilayangkan ■ Minta Sisa Utang segera Dilunasi ”Kami harus membayar kredit pokok dan bunga kepada Bankaltim dan harus memenuhi kewajiban kepada mitra kami. Makanya kami layangkan somasi itu.” Andas P Tanri Komisaris Utama PT NCR
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Aktivis Centre for Orangutan Protection (COP) berunjukrasa di sekitar Bundaran HI Jakarta Pusat, membawa boneka orangutan, Rabu (12/10). Unjukrasa dilakukan untuk mendesak Presiden SBY menindak pelaku pembantaian orangutan yang diduga dilakukan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur.
COP Desak SBY Lindungi Orangutan Jakarta, TRIBUN Kesadaran akan perlunya penyelamatan orangutan semakin meningkat menyusul pemberitaan Tribun Kaltim sejak beberapa pekan lalu tentang adanya pembantaian puluhan orangutan di Desa Puan
Cepak, Muara Kaman, Kutai Kartengara yang terjadi pada 2009-2010 lalu. Kemarin, sejumah aktivis Centre for Orangutan Protection (COP) menindaklanjuti pemberitaan tersebut dengan berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia
menuntut perlakuan yang adil bagi orangutan. Mereka juga mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menggerakkan seluruh kekuatan di Kementerian Kehutanan dan kepolisian untuk melindungi orangutan dari kejahatan dan
kekejaman perusahaan perekebunan kelapa sawit di Kalimantan. Dalam unjuk rasa tersebut mereka membawa boneka orangutan, poster orangutan, dan spanduk ● Bersambung Hal 9
SAMARINDA, TRIBUN Kesal karena sisa utang pemerintah sekitar Rp 70 miliar tak kunjung dibayar, PT Nuansa Cipta Realtindo (NCR) akhirnya kembali melayangkan somasi kepada Pemkot Samarinda dan Pemprov Kaltim. Ini adalah somasi ketiga dengan harapan pemda kali ini akan segera melunasi pembayaran sisa utang atas proyek pembangunan Bandara Samarinda Baru (BSB) Sei Siring yang mereka kerjakan. Menurut Komisaris ● Bersambung Hal 9
Pemprov Turut Bertanggungjawab PEMPROV harusnya tidak melepaskan diri dari tanggungjawab atas persoalan BSB yang kini masih berlangsung, khususnya soal pembayaran sisa utang kepada NCR. Setidaknya begitu dikatakan Kuasa Penggunaan
KONTRAK YANG DIKERJAKAN NCR 1. Persiapan dan umum BSB 2. Pekerjaan tanah 3. Perbaikan tanah 4. Pekerjaan perkerasan air side 5. Pekerjaan drainase Total Anggaran: Rp 995 Miliar PERBEDAAN PENGHITUNGAN PEKERJAAN - Pemprov (hasil audit BPKP Kaltim): 23 persen - NCR: 32 persen (plus pekerjaan di luar kontrak) PEMBAYARAN KE NCR: - Jika progres 23 persen, nilainya Rp 230 miliar (sudah lunas) - Jika progres 32 persen, nilainya Rp 320 miliar. Kini tersisa Rp 70 miliar, karena Pemkot sudah membayar Rp 20 miliar, tahun 2011 ini.
Anggaran (KPA) BSB Dishub Samarinda Mulyanto. BSB, lanjutnya, adalah tanggungjawab bersama (Pemkot Samarinda dan Pemprov). Sehingga ketika ada persoalan harusnya ● Bersambung Hal 9
TEMUAN HASIL AUDIT BPKP: 1. PT NCR hanya ditunjuk langsung atau Penunjukkan Langsung (PL) bukan tender 2. Adanya rekayasa dokumen penunjukan NCR 3. Penyusunan jenis pekerjaan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan 4. Secara legal formal atau sesuai aturannya tidak terpenuhi 5. Perjanjian hukum tidak dilakukan secara profesional 6. NCR tidak memiliki Kemampuan Dasar (KD) sebagai kontraktor pembangun Bandara. 7. Kontrak NCR tidak jelas apakah investasi atau pengadaan barang dan jasa 8. Imbasnya status NCR tidak jelas, apakah investor atau kontraktor 9. Banyak pekerjaan yang tidak diketahui kepastian hukumnya 10. Tidak diketehui volume pekerjaannya 11. Kelebihan perhitungan progres 12. Pekerjaan yang tak sesuai skedul
GRAFIS: TRIBUN KALTIM/MUSTARNO
Nazar Belum Puas Sanksi Anas ● Kembali Sebut Terima Uang Proyek Wisma Atlet
ANTARA/YUDHI MAHATMA
M Nazaruddin
JAKARTA, TRIBUN - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum kembali menjadi sasaran tembak M Nazaruddin. Mantan Bendahara Umum Demokrat itu menudingkan Anas sebagai penerima uang tidak sah dan kebagian aliran dana kasus suap Wisma Atlet yang menyeret Wafid Muharam, M Al Idris, dan Mindo Rosa Manullang. Dia pun tidak sudi kalau sanksi Anas hanya dari
Pencurian Pulsa Masuk Pidana JAKARTA, TRIBUN - Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) sudah mengumpulkan semua keluhan pelanggan soal dugaan pencurian pulsa. Semua aduan para pelanggan operator telepon selular yang mengarah kepada pelanggaran akan segera diserahkan kepada Mabes Polri. “Itu kesepakatannya. Kami kumpulkan data-data pelanggaran itu dan kami serahkan ke Bareskrim (Badan Reserse dan Kriminal),” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Rabu (12/10).
Hingga 4 Oktober lalu sudah ada 9.638 aduan dari masyarakat yang masuk ke BRTI. Menurut Tifatul, semua aduan yang terkait pelanggaran-pelanggaran sudah masuk tindak pidana. Maka itu, semuanya akan dilaporkan ke Bareskrim. “Sudah mengarah ke tuntutan pidana,” kata mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini. Soal kedudukan BRTI sendiri, Tifatul menekankan bahwa lembaga itu sangat independen. Komposisi BRTI itu terdiri dari tiga orang pemerintah ● Bersambung Hal 9
sisi politik. “Saya sudah jelaskan pada penyidik tentang keterlibatan Anas Urbaningrum pada kasus Wisma Atlet. Terus saya jelaskan tentang pengakuan Angie bahwa dia menerima uang sembilan miliar rupiah,” ujar Nazaruddin saat ditanya wartawan usai diperiksa penyidik KPK, Rabu (12/10). Lebih lanjut Nazar ● Bersambung Hal 9
Menteri Dilarang ke Luar Kota ● Hari Ini Pimpinan Parpol Dipanggil ke Cikeas JAKARTA, TRIBUN Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan kembali beraktivitas di kediamannya di Cikeas, Jawa Barat, Kamis (13/10) har ini. Di sana, SBY akan melakukan pemanggilan terhadap sejumlah calon wakil menteri. “Presiden akan beraktivitas sejak pagi di Cikeas untuk pemanggilan
para calon wakil menteri,” kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, Rabu (12/10) Julian mengungkapkan, pemanggilan tersebut akan dimulai sejak pukul 07.00 WIB. Selain itu, Presiden juga berencana mengundang pimpinan partai politik ke Cikeas. “Kemungkinan
Mourinho pun Tak Mampu
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Pemain Indonesia berjalan menunduk sambil melihat selebrasi pemain Qatar dalam kualifikasi Grup E zona Asia pada Pra-Piala Dunia 2014 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (11/10).
JAKARTA, TRIBUNKoordinator tim Sepakbola Nasional, Bob Hippy menilai, kekalahan Bambang Pamungkas dkk secara beruntun di ajang Kualifikasi Pra Piala Dunia 2014 bukan karena kesalahan pelatih Wim Rijsbergen. Bob menilai, dengan kondisi pemain saat ini, pelatih sekelas Jose Mourinho pun tak akan membawa perubahan berarti. “Mourinho (pelatih Real Madrid) pun enggak akan bisa kalau (para pemain) kita enggak punya dasar. Kalau ● Bersambung Hal 8
besok akan diundang pimpinan partai politik di Cikeas,” ujarnya, kemarin. Seperti diketahui, SBY membatalkan kunjungannya ke Bangka Belitung, hari ini. Alasannya, Presiden ingin berkonsentrasi pada reshuffle kabinet. Kemarin malam misalnya,
SBY memanggil setidaknya dua pejabat, yakni Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan dan Gubernur Lembaga Petahanan Nasional (Lemhanas), Budi Susilo Supandji. Kemarin, melalui Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi, SBY memberikan ● Bersambung Hal 8