Harga Eceran
Rp 2.000 Langganan: Rp 55.000/bulan (Luar Samarinda dan Balikpapan ditambah Ongkos Kirim)
SENIN 15 MARET 2010 No.304/Tahun 7
32
INDEPENDEN & KREDIBEL
Halaman
Berlangganan Hub: 0542-7020151, 0541-202416
Teroris Bertahan di Hutan ■ Jenazah Enceng dan Pura Diterbangkan ke Jakarta Di Aceh tidak ada ulama yang menghalalkan bom bunuh diri. Tidak ada pondok pesantren di Aceh yang mendidik calon teroris. Jihad baru dilakukan kalau kita yang diserang terlebih dahulu, bukan karena kita yang menyerang Muhammad Nazar, Wakil Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam
terlibat terorisme masih bertahan di dalam hutan di Aceh dan terus diburu polisi. Kelompok yang mengenal medan pegunungan Aceh ini juga diduga telah lama menyiapkan gerak kannya. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari masyarakat dan mantan pasukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Aceh Besar, Sabtu (13/ 3), kelompok itu berada di Aceh sejak setahun terakhir. “Kelompok ini sebenarnya sudah keluar masuk hutan sejak setahun lalu. Ke-
Memburu Teroris Aceh
BANDA ACEH, TRIBUN Belasan orang yang diduga
● Bersambung Hal 9
Sering Pakai Laptop ENCENG Kurnia, teroris yang diduga masuk dalam jaringan Dulmatin diketahui sering menggunakan komputer jinjing atau laptop. Informasi ini diperoleh Minggu (14/ 3), saat Persda Network bertamu ke rumah Enceng di Kampung Ranca, Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, berangkat ke Jakarta untuk menjalani tes ● Bersambung Hal 9
Pesantren Benteng Antiterorisme
DOK/TRIBUN
Suryadharma Ali
MENTERI Agama Suryadharma Ali mengharap seluruh pesantren dan madrasah di Indonesia menjadi benteng pencegah masuknya paham terorisme ke lembaga pendidikan Islam. Untuk merealisasikannya, Kementerian Agama terus melakukan pendekatan ke sejumlah pesantren. “Kita melakukan berbagai cara termasuk pendekatan ke pondok
ANTARA/AMPELSA
Warga mengangkat satu dari dua peti jenazah teroris saat dikeluarkan dari rumah sakit umum Zainal Abidin, Banda Aceh, Minggu (14/3).
pesantren dan madrasah agar menjadi benteng pencegah masuknya terorisme,” katanya Surya di Ponpes Watucongol Muntilan, Jawa Tengah, Minggu (14/3). Menurut Surya, Islam bertentangan dengan paham terorisme karena tidak mengajarkan ● Bersambung Hal 9
Mengaku Kerja di Kalimantan ISTRI Zainudin alias Joko Sulistyo (32), Aulia Syahidah (20), mengaku pasrah jika suaminya itu memang salah satu tersangka teroris yang tertangkap di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). “Saya tidak pernah tanya kemana pergi suami saya. Kontak terakhir Tanggal 3 Maret 2010, setelah itu tidak tahu lagi,” kata Aulia saat ditemui di rumah mertuanya, Parinem, di RT 03/ RW 07 Dukuh Jebol, Desa Donohudan,
Second Honeymoon Tribun Kaltim (5)
Joget India di Atas Kapal Chao Phraya TRIBUN KALITM/DH SAPTO NUGROHO
Menyanyikan lagu Mencintaimu milik KD saat Dinner Cruise di atas kapal Chao Phraya Princess II, Minggu (7/3) malam.
Jadwal kunjungan wisata yang padat setiap harinya sejak Rabu (3/3) hingga hari ke4 perjalanan Second Honeymoon Tribun Kaltim di Thailand, Sabtu (6/3), menyebabkan stamina tubuh beberapa peserta menurun.
lebih memilih beristirahat di hotel saja. Namun berkat bujuk rayu peserta yang lain, akhirnya peserta tersebut ikut pergi juga bersama rombongan, meskipun pada separuh perjalanan tetap memilih tinggal di bus untuk sekadar berbaring.
MEMASUKI hari ke-5, Minggu (7/3), seorang peserta sempat berniat untuk
● Bersambung Hal 8
INGAT.....!!!
BATAS WAKTU PELAPORAN SPT TAHUNAN ORANG PRIBADI Tanggal 31 Maret 2010 BADAN Tanggal 30 April 2010
500200
Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (14/3). Ia tidak ingin membebani suaminya sehingga tidak pernah ikut campur dengan kesibukan Joko termasuk menanyakan kepergiannya. Namun, katanya, dirinya mendapatkan firasat melalui mimpi sebelum Joko ditangkap. “Saya sudah mendapatkan firasat dalam mimpi, sepertinya diajak ke rumah yang besar oleh suami. Ternyata
selamat pagi Kutu Busuk SELAMAT hari Senin. Hidup bersih bagi diri pribadi kita itu penting. Tetapi hidup dengan lingkungan yang bersih tentunya jauh lebih penting. Mari kita biasakan diri dengan hidup bersih agar bangsa kita pun memiliki budaya hidup bersih dalam segala bidang. Uki M Kurdi Minggu (14/3) kemarin saya Direktur Tribun Kaltim menikmati wisata kuliner di Palu, Sulawesi Tengah. Pilihan yang sudah dirancang dari Jakarta adalah sop kaledo singkatan dari sop kaki lembu Donggala. Rasanya seperti sop buntut. Bedanya, pada kaledo kita bisa merasakan nikmatnya sungsum tulang sapi yang cara memakannya dengan disedot atau diseruput. Ada dua pilihan untuk menikmati kaledo di kota Palu. Memilih restoran dengan tampat nyaman ber-
KANWIL DJP KALTIM
Hubungi Kantor Pelayanan Pajak Terdekat
● Bersambung Hal 8
suami saya tertangkap polisi di NAD,” katanya. Pada kesempatan itu ia juga mengaku berasal dari Lamongan, Jawa Timur dan sebagai keponakan salah satu terpidana mati Bom Bali, Amrozi. Syahidah menyebutkan, Zainudin adalah nama lain Joko diperoleh saat dia tinggal di Filipina. Selama empat ● Bersambung Hal 9
Silakan Join: Tribun Kaltim Interaktif di facebook Pengacara senior Indonesia, Dr Adnan Buyung Nasution menegaskan ‘eksekusi’ mati di tempat terhadap para teroris, sebenarnya tidak sesuai filsafah dan prosedur hukum. Polisi bertugas menangkap penjahat. Kalau susah ditangkap dan terdesak polisi boleh melumpuhkan, tapi melumpuhkan bukan berarti harus ditembak mati di tempat. Bagaimanakah komentar Anda tentang pendapat di atas, selayaknya teroris didor di tempat atau ditangkap dibawa ke pengadilan? Annisa Tang Namanya saja teroris, yang mana dalam diri mereka sendiri (sepertinya) tidak ada keiklasan untuk ditangkap hiduphidup dan diadili apalagi untuk memberikan informasi mengenai jaringan mereka, prinsip ‘lebih baik mati daripada mengaku kalah’ mungkin sudah menjadi doktrin turun-menurun, so...harus memilih donk, merayap tanpa kepastian demi menangkap mereka hidup-hidup (sementara korban terus berjatuhan), atau membasmi mereka langsung satu-persatu. Alex Lalenoh tembak mati di tempat yg di lakukan polisi terhadap teroris bkn krn maen hakim sendiri,tapi krn mendapat perlawanan dari teroris itu sendiri.drpda polisi yg jadi korban mendingaqn terorisnya yg di tembak mati.seandainya teroris di tangkap hidup’’ dan di adili tidak semuanya yg akan di vonis MATI.yg tidak di vonis mati setelah bebas pasti akan jadi teroris lagi. jadi gak adasalahnya kalau teroris itu di tembak mati di tempat seandainya hukum itu berwujud seperti manusia pasti dia akan bela polisi
BERSAMBUNG HALAMAN 27