TRIBUN KALTIM 18 FEBRUARI 2011

Page 1

Harga Eceran

Rp 2.000 Langganan: Rp 55.000/bulan (Luar Samarinda dan Balikpapan ditambah Ongkos Kirim)

JUMAT 18 FEBRUARI 2011 No.281/Tahun 8

32

INDEPENDEN & KREDIBEL

Halaman

Berlangganan Hub: 0542-7020151, 0541-202416

PSSI Tamatkan Wasit LPI Walau ’Bebas’ Susno Stres ● Masa Tahanan di Rutan Mako Brimob Habis JAKARTA, TRIBUN - Mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji bebas Kamis (17/2) malam pukul 00.00 WIB karena masa penahanannya habis. Pembebasan itu tidak membuat Susno senang karena dia sedang sakit. “Kondisi

beliau sedang drop, stres,” ujar salah satu pengacara Susno, Henry Yosodiningrat, Kamis (17/2). Menurut Henry, Susno stres karena saat mendengar tuntutan jaksa beberapa waktu lalu, dia disebut memanipulasi. Tuntutan 7 tahun bui dan denda Rp 8 miliar juga membuat Susno sakit. Henry menjelaskan, Susno ditahan sejak 11 Mei 2010. Total penahanan Susno hingga hari ini 9 bulan 5 hari. Susno saat ini masih menjalani sidang korupsi dana pengamanan Pemilukada Jawa Barat. Henry menyebut, masa sidang Susno terlalu lama karena jaksa lambat dalam menghadirkan saksi. Saksi sidang Susno ada 108 orang. Henry menolak kliennya disebut bebas. “Bukan bebas, tapi lepas demi hukum. Masa tahanan habis, perkaranya masih lanjut,” ujarnya. Demi Hukum Humas PN Jakarta Selatan, Ida Bagus Dwiyantara mengatakan, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memerintahkan bahwa demi hukum, Susno harus bebas. Karena ancaman perkara Susno 9 tahun dan majelis hakim telah menggunakan seluruh hak penahanan terhadap Susno selama 90 hari, kata Ida Bagus, maka harus dibebaskan demi hukum. Ida Bagus menegaskan bahwa habisnya masa penahanan Susno sebelum persidangan selesai, lebih disebabkan oleh lambannya Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan para saksi dalam kasus ini. Sehingga, pengadilan Susno berjalan lamban. “Majelis yang menangani perkara ini sudah berusaha mengingatkan

Susno Duadji

■ Tak Boleh Pimpin Pertandingan Seumur Hidup ■ Takut Kena Sanksi dari FIFA ”Bagaimana mereka mengklaim pertandingannya profesional kalau yang memimpin pertandingan itu sendiri adalah wasit yang sudah kita cabut sertifikatnya. Mereka membodohi masyarakat saja.”

JAKARTA, TRIBUN - Janji Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menghukum dan menyapu bersih semua pelaku yang ikut berkecimpung dalam gelaran Liga Primer Indonesia (LPI) ternyata bukan isapan jempol. Dalam pernyataan di website resmi PSSI, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI telah mengeluarkan sanksi tegas untuk para wasit yang memimpin pertandingan di LPI. PSSI secara resmi mencabut sertifikat atau lisensi C-1, C-2 dan C-3 mereka sebagai wasit

Bambang Irianto Direktur Perwasitan PSSI

● Bersambung Hal 8

LPI Pasang Badan PIHAK LPI berjanji tidak akan membiarkan persoalan ini berlarut-larut tanpa penyelesaian. Menurut LPI, para wasit yang saat ini dihukum PSSI dan dicabut lisensi dan perizinannya akan kembali dipulihkan usai Kongres PSSI mendatang. Ketua Komisi Disiplin

(Komdis) LPI, Muhammad Sholeh, yakin, hukuman kepada wasit itu dicabut bulan depan. Alasannya? Nurdin Halid tak akan terpilih lagi di Kongres mendatang! “Hukuman PSSI ini saya ● Bersambung Hal 9

news analysis

Eddy Simon Badawi Pelatih Sepakbola

Bikin Bingung KONFLIK antara PSSI dan LPI ini membuat bingung semua pihak yang terlibat di sepakbola. Termasuk saya, di satu sisi saya ingin melatih di LPI karena banyak tim LPI yang menginginkan saya, tapi di sisi lain, saya khawatir terhadap ancaman PSSI yang akan mencabut sertifikat pelatih jika melatih di LPI.

● Bersambung Hal 9

ANTARA/YUDHI MAHATMA

● Bersambung Hal 9

TRIBUN/NEV

KPK-Polri Usut Transaksi Rp 27 M JAKARTA, TRIBUN - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berjanji siap menelusuri dan mengusut temuan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) bahwa ada pegawai Ditjen Pajak melakukan transaksi keuangan yang mencurigakan senilai Rp 27 miliar. “Kalau disampaikan pada

kita, tentu dong kita tunggu saja. Kalau memang ada segala macam informasi, akan di-follow up,” kata Wakil Ketua KPK, Haryono Umar di ruang perpustakaan KPK, Lantai 2, Gedung KPK di Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (17/2). Seperti diberitakan (Tribun, 17/2), ada 3 ribu rekening pegawai pajak yang ditelusuri PPATK. Salah

satunya memiliki nilai transaksi Rp 27 miliar. Dalam temuan tersebut, terungkap juga rata-rata pegawai pajak melakukan transaksi keuangan berkisar dari Rp 500 juta hingga Rp 7 miliar. Haryono Umar selaku pimpinan KPK bidang pencegahan mengungkapkan, kerja sama KPK dengan PPATK sudah terjalin sejak lama. Dan

bentuknya pun sudah dituangkan melalui Nota kesepahaman (MoU). PPATK juga memeriksa 1.245 rekening pegawai Direktorat Jenderal Bea-Cukai serta 3.408 rekening anggota keluarganya. Hasilnya, ditemukan banyak transaksi mencurigakan senilai Rp 500 juta hingga Rp 41 miliar. Sementara itu, Mabes Polri mengaku belum menerima

SBY Tidak Bersandiwara JAKARTA, TRIBUN - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar, membantah anggapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bimbang membuat keputusan terkait kekerasan terhadap Ahmadiyah. “Tidak bimbang.

Pokoknya Presiden memikirkan serius jalan keluar ini. Menteri-menteri juga harus siap,” kata Patrialis usai rapat kabinet membahas kekerasan terhadap Ahmadiyah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (17/2). Terkait keberadaan

Ahmadiyah, Patrialis mengatakan, sikap pemerintah sesuai dengan 12 kesepakatan yang telah dibuat jemaah Ahmadiyah. Soal tragedi Cikeusik, Patrialis menilai Ahmadiyah masih melakukan sejumlah ● Bersambung Hal 9

laporan PPATK terkait ditemukannya transaksi mencurigakan senilai Rp 27 milliar tersebut. “Belum ada laporan. Kita belum mendapatkan,” ujar Kabagpenum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di kantornya, Jl Trunojoyo, Jaksel, kemarin. Polri menyatakan siap ● Bersambung Hal 9

Lion Air Saling Senggol Sayap Robek JAKARTA, TRIBUN - Saling senggol tak hanya terjadi pada para penonton dangdut saat berjoget. Pesawat pun bisa saling senggol. Dan insiden di apron Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng dialami dua pesawat milik Lion Air, Kamis (17/2).

Kedua pesawat itu berjenis Boeing 737-900 ER. Satu sayap pesawat yang disenggol robek. “Tipenya sama, B 737-900 ER Lion Air. Jadi kronologinya, 1 pesawat itu mau ke Padang. Dia mundur didorong push back car. Lalu dia menyenggol temannya yang lagi diparkir,”

ujar Corporate Secretary PT Angkasa Pura II Hari Cahyono, Kamis (17/2). Insiden itu, terjadi pada pukul 11.40 WIB. Pesawat yang menyenggol adalah Lion Air JT 358 bernomor registrasi PK LHH yang akan menuju Padang. Sedangkan pesawat yang disenggol

adalah pesawat Lion Air JT 796 bernomor registrasi PK LFF bertujuan Ujung Pandang (Makassar). “Ketika pesawat JT 358 push back, kondisi pesawat JT 796 bagian sayap bagian kiri belakang robek kurang lebih 20 cm,” jelas Hari. ● Bersambung Hal 9

Muladi Ingatkan KPPU Periksa Pertamina Kalimantan selamat pagi Tahun Gajah Munarman Hati-hati ● Saksi Dugaan Persekongkolan Tender Rp 400 Miliar JAKARTA, TRIBUN - Mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Muladi mengatakan perbuatan makar merupakan percobaan penggulingan pemerintahan. Namun yang dilakukan Juru Bicara Front Pembela Islam

(FPI) Munarman dianggap Muladi belum masuk kategori makar. “Saya kira itu hanya wacana,” kata Muladi usai pelantikan Gubernur ● Bersambung Hal 9

BALIKPAPAN, TRIBUN- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memeriksa Pertamina Regional VI Kalimantan sebagai saksi dalam dugaan kasus persekongkolan tender senilai kurang lebih Rp 400 miliar dalam proyek konversi minyak tanah ke gas tahun anggaran 2009, Kamis

(17/2) di Gedung KPPU Balikpapan. “Intinya kita diminta menemukan persekongkolan tender proyek ESDM tentang konversi minyak ke gas,” ujar Ketua Commisioner dari KPPU Erwin Syahril SH saat ditemui usai pemeriksaan, Kamis (17/2) di Hotel

Aston Balikpapan. Selain Pertamina Ragional VI Kalimantan, KPPU memeriksa Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) milik PT Adegasindo Kaltim dalam kasus persekongkolan tender 12

● Bersambung Hal 9

SELAMAT hari Jumat. Seringkali masyarakat kita membuat stigma bahwa baikburuknya perangai seorang muslim ditentukan oleh sejauh mana yang

Uki M Kurdi Direktur Tribun Kaltim

● Bersambung Hal 8


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.