TRIBUNKALTIM - 18 SEPTEMBER 2009

Page 1

JUMAT, 18 SEPTEMBER 2009 Halaman

12

Terror Mastermind Noordin Dead

Tumpas Teroris AP-BLONTANK POER

AP/HAFIDZ NOVALSYAH

AP/HAFIDZ NOVALSYAH

AP

AP

AP

REPRO/M WIKAN H

Harga Eceran

Rp 2.000

Marhaban Ya Ramadhan

Langganan: Rp 55.000/bulan (Luar Samarinda dan Balikpapan ditambah Ongkos Kirim)

1430 H

Jumat, 18 September 2009 No.132/Tahun 7

32

INDEPENDEN & KREDIBEL

Halaman

Berlangganan Hub: 0542-7020151, 0541-202416

ANT/ERIC IRENG

Perburuan Belum Berakhir Noordin Genggam Granat ● Syahrir dan Syaifudin

Sama Hebat dengan Noordin ”Walaupun pimpinan sudah dilumpuhkan, sel-sel ini masih terus bergerak” Irjen Pol Nanan Soekarna Kadiv Humas Mabes Polri JAKARTA, TRIBUN - Buronan teroris nomor wahid, Noordin M Top sudah dipastikan tewas. Namun pihak kepolisian menegaskan ancaman teror belum berhenti. Masih ada sel-sel Noordin yang masih bergerak. “Walaupun pimpinan sudah dilumpuhkan, sel-sel ini masih terus bergerak,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Kamis (17/9). Menurut Nanan, sel-sel Noordin tersebut belum terendus hingga saat ini. Namun dengan upaya pelumpuhan yang sudah dilakukan pada pimpinannya, ia berharap aksi mereka dapat berhenti. Sebelumnya, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) menegaskan, masih ada beberapa orang yang akan terus diburu terkait jaringan Noordin, di antaranya adalah Syaifudin Zuhri, M Syahrir, dan beberapa nama lain. “Petunjuk dari Bapak Presiden, ini bukan akhir dari proses. Karena masih ada yang belum ketangkap, seperti Syaifudin, Syahrir, dan lain-lain,” tegas BHD di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (17/9). Menurut Kapolri, peran kakak beradik Syahrir dan Syaifudin sama hebatnya dengan Noordin. “Noordin sebagai Qoid

Tandzim Al Qaeda Asia Tenggara. Demikian juga Syahrir dan Syaifudin. Boim yang disebut sebagai florist juga memiliki jabatan strategis,” ujar Kapolri. Dengan masih belum ditangkapnya Syaifudin dan Syahrir, Kapolri meminta semua pihak tidak perlu bereforia. “Di lapangan, begitu tahu itu Noordin, semua terharu. Ini tantangan buat anak-anak saya (Densus 88, red). Tapi, kami tidak bereforia, karena masih ada Syaifudin, Syahrir, dkk,” kata Kapolri. Kapolri meminta jajarannya untuk terus mendapatkan DPO-DPO yang sampai sekarang belum tertangkap. “Perlu saya sampaikan, anak-anak saya yang tidak pernah mengenal lelah, tidak mengenal capai, tidak mengenal libur, tidak mengincar jabatan apa pun, tetap harus bekerja dan bekerja untuk mendapatkan DPO. Untuk itu, saya pada kesempatan ini, menyampaikan kepada anakanak saya, apresiasi dan bangga saya,” jelas Kapolri. Syaifudin adalah perekrut bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada Juli 2009 lalu. Sedangkan Syahrir merupakan anggota teroris yang ditempatkan di link penerbangan. Ia merupakan lulusan STM Penerbangan yang pernah bekerja di PT Garuda Indonesia. “Satgasus Densus 88 tidak pernah berhenti. Kami selalu melakukan upaya-upaya yang maksimal dalam memberikan rasa aman dan nyaman. Karenanya kami terus melakukan upaya pengejaran dan pengung kapan-pengungkapan,” tambah BHD. (kompas.com/ dtc/vnc)

Munawaroh Selamat dalam Pelukan Suami PUTRI Munawaroh, istri pengontrak rumah di Jebris, Solo, Jawa Tengah yang digerebek Densus 88 berhasil selamat. Ia mengalami luka ringan di kaki dan tengah dalam perawatan di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Perempuan yang tengah hamil tiga bulan itu ditemukan dalam lindungan sang suami yang tewas. “Yang wanita (Munawaroh) diselamatkan suaminya. Dia dipeluk,” kata juru bicara Mabes Polri, Irjen Nana Soekarna kepada wartawan di Jakarta, Kamis (17/9). Sebelumnya, Kapolri Bambang Hendarso Danuri (BHD) mengatakan polisi terpaksa memberikan tindakan tegas kepada kelompok teroris yang sedang dikepung. Para teroris yang berada di dalam rumah telah diimbau menyerahkan diri, karena di dalam ada seorang perempuan. “Tapi tidak mau, tidak ada jalan lain, kami tak mau ambil risiko karena di dalam ada orang-orang

yang dicari, dengan melakukan penembakan,” kata BHDi. Peringatan itu, lanjut Kapolri, malah dijawab dengan menyerang anggota Densus, sehingga ada satu anggota terluka. Akhirnya anggota di lapangan terpaksa melakukan tindakan keras meskipun ada perempuan di dalam rumah. “Dan Munawaroh terluka di kaki,” kata dia Polisi masih belum bisa memastikan status Munawaroh. Statusnya akan ditentukan setelah polisi mengetahui motif istri pengontrak rumah yang digerebek, Hadi Susilo. Nanan menjelaskan, peran Munawaroh tidak bisa dijadikan sebagai saksi karena ada hubungan perkawinan dengan Susilo. Tapi untuk menetapkannya sebagai tersangka, polisi harus melakukan pendalaman lebih lanjut. Sebelumnya, kata Nanan, pihak kepolisian sudah memerintahkan kepada Munawaroh agar keluar dari rumah. Namun

■ Sidik Jari Cocok

Tepuk Tangan

”Alhamdulillah dengan kebesaran Allah, dari minimal 11 titik kesamaan pada masingmasing jari, kami menemukan 14 titik kesamaan. Dia adalah Noordin M Top”

PENGUMUMAN tewasnya Noordin M Top sangat dinantikan wartawan. Alhasil, ketika namanya disebut, tepuk tangan terdengar membahana. “Berkah dari Allah di akhir bulan Ramadhan, salah satu tersangka adalah buron yang telah 9 tahun diburu, Noordin M Top,” kata Kapolri Jendral Bambang Hendarso Danuri (BHD). Tepuk tangan langsung membahana di ruang konferensi pers Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (17/99). BHD yang berwajah cerah hari ini, tak urung tersenyum lebar. Lampu blitz berpendar menerpa wajahnya. Sejumlah jenderal yang ada di kanan kiri dan belakangnya juga tersenyum mendengar tepuk tangan jurnalis. Sejumlah wartawan yang meliput mengaku merinding mendengar ucapan BHD tersebut. Tepuk tangan kedua terdengar ketika BHD menjelaskan bahwa jasad Noordin diketahui dari sidik jarinya. Dia lalu memamerkan gambar sidik jari itu untuk meyakinkan keterangannya. (dtc)

REPRO/M WIKAN H

Kapolri

SOLO, TRIBUN - Pelarian buronan paling dicari di Indonesia, Noordin M Top berakhir Kamis (19/7). Melalui drama adu tembak dengan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Noordin tewas diberondong

AP

l16 September : Densus 88 mencium ada satu kelompok jaringan teroris berafiliasi dengan kelompok Urwah dan Aji l Pukul 10.30: Rahmat Uji Prabowo alias Bejo di Pasar Gading Solo diinterogasi l Pukul 15.00: Densus menangkap Supono alias Kedu. Dari dua orang tersebut diperoleh informasi ada 4 orang pelaku teroris yang berada di salah satu rumah di kampung Kepuh Sari, Solo. Rumah tersebut diketahui milik Susilo alias Adib yang ikut tewas dalam operasi.

imbauan polisi tidak dihiraukan hingga akhirnya baku tembak terjadi. “Kita tidak tahu dia tidak keluar apakah karena disuruh suaminya. Tapi kemungkinan dia terlibat sangat kecil,” katanya. Munawaroh kini dirawat di ruang Cendrawasih III lantai 3 RS Polri Jakarta. Ruang itu dijaga ketat oleh petugas Kepolisian. Pintu masuk ruang Cenderawasih tersebut dijaga empat orang petugas. Pintu pun dikunci dari dalam. Di dalam ruang pun dijaga oleh beberapa petugas lain dari Polsek Kramat Jati. Salah satu petugas yang berjaga menolak menjawab ketika ditanya mengenai tersangka. “Saya enggak tahu. Saya belum masuk ke dalam, cuma disuruh jaga di luar. Kita jaga shift-shift nanti,” ucapnya. Dari papan penunjuk data pasien yang terpasang di dalam ruangan, terdapat 13 kamar di dalam ruang Cenderawasih III. Di papan tersebut tertulis 8 pasien yang sedang dirawat, tetapi tidak tertulis nama Munawaroh. (vnc/kompas.com/dtc)

CMYK

warga Kagokan RT 2/11 Pajanglawean Solo, bersama istrinya Putri Munawaroh. Suratmin tak terlalu mengenal keseharian Susilo lantaran rumahnya berjarak sekitar 250 meter dari rumah kontrakan itu. Ia mengenal pria yang diduga teroris itu saat menyerahkan identitas sebagai warga baru sekitar tiga bulan lalu. “Padahal ia tinggal sejak empat atau enam bulan lalu tanpa sepengetahuan saya, ia baru melapor ke Ketua RT setelah ditegur warga,” ujarnya. Menurut Suratmin, Susilo memiliki ciri fisik antara lain tinggi badan 155 sentimeter, badan agak kurus, selalu memakai baju koko dan celana panjang di atas mata kaki. Sedangkan istrinya selalu berpenampilan dengan baju gamis dan bercadar. “Tapi, perilakunya dengan warga sekitar secara umum baik,” ujar Suratmin. (vnc)

l Pukul 22.30: Evakuasi masyarakat agar menyingkir l Pukul 24.00: Densus mendobrak pintu dan disambut oleh rentetan tembakan. Densus 88 mulai membalas tembakan sehingga terjadi baku tembak hingga sebuah motor yang berada di dalam rumah terbakar. Noordin cs mengevakuasi diri bersama dalam sebuah kamar mandi l17 September: Pukul 06.00: Teroris berhasil dilumpuhkan

NOORDIN M TOP lLahir di Kluang, Johor, Malaysia, 11 Agustus 1968 l Dianggap bertanggung jawab atas serentetan serangan teror di Indonesia l Noordin bersama dengan Dr. Azahari adalah murid dari Abu Bakar Baasyir, tokoh organisasi Majelis Mujahidin Indonesia dan pendiri Pondok Pesantren Al Mu'min, Ngruki, Surakarta, sewaktu Baasyir berada dalam pelarian di Malaysia l Ia tergabung dalam gerakan bawah tanah Jemaah Islamiyah (JI), suatu organisasi yang digolongkan teroris oleh PBB yang bercita-cita mendirikan negara berdasarkan Islam di Asia Tenggara l Noordin adalah Qa'id (pemimpin) Tandzim (cabang) Al Qaeda untuk Asia Tenggara l Dikenal memiliki kemampuan perekrutan

ANGKA sembilan, bukan selamanya menjadi simbol keberuntungan. Tepat setelah sembilan tahun menetap dan menjadi buronan nomor satu pemerintah Indonesia, Noordin M Top akhirnya tewas. Densus 88 Antiteror berhasil menembak mati Noordin dalam pengerebekan di sebuah rumah kontrakan di dekat tempat pembuangan aampah akhir (TPA) di Kampung Kepohsari,

lPukul 22.30: Tim Densus 88 berteriak dari luar rumah memerintahkan agar buronan teroris, Urwah, keluar dari rumah dan menyerahkan diri. Akan tetapi perintah ini tidak digubris

lBagus Budi Pranoto alias Urwah lLahir 2 November 1978, Desa Mijen, Kecamatan kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah l Bagus pernah divonis 3 tahun 6 bulan (17 Mei 2005) karena menyembunyikan Dr Azahari dan Noordin M Top l Berasal dari keluarga miskin. Bapaknya, Isman, mencari nafkah dengan berjualan karung untuk menjemur padi. Sedangkan ibunya, hanya buruh pabrik rokok. Mereka tinggal di sebuahrumah yang cukup sederhana l Bagus pernah divonis 3 tahun 6 bulan (17 Mei 2005) karena menyembunyikan Dr Azahari dan Noordin M Top

● Bersambung Hal 9 ARIO SUDARSO

● Bersambung Hal 9

l Ario Sudarso alias Suparjo Dwi Anggoro alias Aji alias Dayat alias Mistam Husamudin l Lahir: Tegal, 22 Januari 1973, Kendal, 20 Maret 1973 l Aryo memiliki dua identitas KTP, pertama beralamat di Cakung Timur, Kampung Pisangan, Kelurahan Penggilingan, KTP lain kelahiran Kendal, 22 Maret 1973, dengan alamat Desa Sidokumpul, Kecamatan Patean, Kendal, Jateng ● Bersambung Hal 9

Noordin Brewokan SETELAH bom meledak di JW Marriott dan Ritz Carlton Juli 2009 lalu, Kepolisian merilis lagi daftar pencarian orang (DPO) yang terkait aksi teroris, satu di antaranya Noordin M Top. Noordin digambarkan klimis dalam berbagai foto yang disebarkan polisi. Apakah memang seperti itu penampilan Noordin saat tewas dalam penyergapan di sebuah rumah di Jebres, Solo, Kamis (17/9) kemarin? Ternyata ada sedikit perubahan pada ● Bersambung Hal 9

selamat pagi

TEWAS 1. Bagus Budi Pranoto alias Urwah 2. Susilo alias Adib 3. Ario Sudarso alias Aji 4. Noordin M Top

Empat ambulans membawa jenazah teroris yang tewas dalam penggerebakan di Kampung Kepoh Sari RT 3 RW 11, Kelurahan Mojo Songo, Kecamatan Jebres, Solo, Kamis (17/9). Jenazah dibawa ke Bandara Adi Sumarmo, Solo, sejak pukul 08.00 untuk diterbangkan ke Jakarta dengan menggunakan pesawat khusus milik Polri. Salah satu jenazah yang tewas dalam penangkapan tersebut adalah Noordin M Top, gembong teroris yang sudah sembilan tahun diburu. Polisi melihat kecocokan antara data sidik jari Noordin yang dimiliki Polri dengan sidik jari salah satu jenazah. Sidik jari Noordin diperoleh dari Kepolisian Diraja Malaysia. Ternyata ada 14 titik kesamaan baik jari kanan maupun kiri. Di dalam rumah itu polisi menemukan 200 kilogram bahan peledak, senjata laras panjang jenis M16 lengkap dengan amunisi dan berbagai dokumen. Polisi juga menemukan satu bom tangan yang telah aktif dan satu granat yang sudah ditarik pelatuknya namun granat dan bom itu telah dihancurkan karena sangat berbahaya jika disita dalam bentuk utuh. Noordin, sebagaimana rekannya Doktor Azahari yang tewas tertembak di Malang tahun 2005, selalu menggunakan senjata api jenis Bareta penuh peluru. Polri akan bekerja sama dengan Departemen Luar Negeri, Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia dan KBRI di Malaysia untuk memulangkan jenazah Noordin kepada keluarga.

BAGUS BP

“Alhamdulillah dengan kebesaran Allah, dari minimal 11 titik kesamaan pada masing-masing jari, kami menemukan 14 titik kesamaan yang bisa dipertanggungja

SEBANYAK 200 Kg bahan peledak ditemukan di dalam rumah yang digerebek Densus 88 di Solo, Jawa Tengah. Bahan peledak tersebut dalam kondisi siap digunakan. “Di dalamnya ada 200 kg bahan peladak yang siap digunakan dalam bentuk powder yang sudah disiapkan semua,” kata Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/9). Selain itu, ditemukan pula senjata M16 lengkap dengan

● Bersambung Hal 9

Unjuk Memilih Kualitas Kemiskinan Nomor Satu

DITANGKAP 1. Munawaroh, istri Susilo

GRAFIS: TRIBUN/MUSTARNO

peluru bersama tiga teroris lainnya, di sebuah rumah di Kampung Kepoh Sari RT 33 RW 11, Kelurahan Mojo Songo, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah. Noordin meninggal dengan mulut ternganga dan mata terpejam.

Peledak 200 Kg dan M16

9 Tahun Diburu

lPukul 20.00: Tim Densus 88 mulai menyebarkan pasukan bersenjata lengkap di sekitar rumah untuk mempersiapkan penggerebekan. Puluhan personel dikerahkan, mulai dari penembak jitu, Gegana dan Brimob.

Rumah Terlindungi Pepohonan RUMAH persembunyian teroris di Kampung Kepohsari, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah berada di sebuah permukiman terpencil yang berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Solo. Hanya ada sekitar lima rumah di kawasan itu dengan posisi tak rapat satu sama lain. Akses menuju rumah itu juga tidak mudah. Hanya ada jalan berlapis semen yang tak terlalu lebar dengan kontur bergelombang menyerupai jalan di perbukitan. Di sekelilingnya, pepohonan rindang tinggi menjulang. Praktis rumah itu tak terlihat dari radius 200 meter atau garis terluar penjagaan aparat. Suratmin, Ketua RT setempat, mengatakan, rumah tersebut merupakan milik seorang warga bernama Sugiyanto. Namun, sejak empat atau enam bulan lalu dikontrak oleh Susilo alias Adib

Jenderal Bambang Hendarso Danuri

BURON 1. Syaifudin Zuhri bin Djaelani Irsyad alias Udin alias Soleh 2. Ario Sudarso alias Suparjo Dwi Anggoro alias Aji alias Dayat alias Mistam Usamudin 3. Mohamad Syahrir

Komaruddin Hidayat

ADA pemandangan menyedihkan sekaligus memilukan setiap menjelang hari-hari terakhir ibadah puasa Ramadhan.

Rektor UIN Syarif Hidayatullah

● Bersambung Hal 8

Uki M Kurdi 04.39

04.49

18.13

19.21

Direktur Tribun Kaltim

SELAMAT hari Jumat. Di hari Jumat, akhir dari bulan Ramadan 1430 H ini, marilah kita tingkatkan kewaspadaan diri. Utamanya untuk terus konsisten memperbanyak ibadah dan berbuat amal saleh ● Bersambung Hal 9


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.