Harga Eceran
Rp 2.000 Langganan: Rp 55.000/bulan (Luar Samarinda dan Balikpapan ditambah Ongkos Kirim)
SELASA 22 FEBRUARI 2011 No.285/Tahun 8
32
INDEPENDEN & KREDIBEL
Halaman
Berlangganan Hub: 0542-7020151, 0541-202416
Jempol Darah untuk Mega # Kader PDIP Kaltim Siap Datangi KPK # Tjahjo Kumolo Salahkan Max Moein Kalau yang kami lakukan ini dianggap gertak sambal maka akan kami buktikan, tidak perlu disokong pengusaha maka kami bisa menduduki Jakarta Siswadi, Ketua DPC PDIP Samarinda
BALIKPAPAN, TRIBUN Imbas pemanggilan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati oleh KPK merasuk hingga ke Tarakan, dan Samarinda, Kaltim. Pengurus dan kader Dewan Pimpinan
Cabang PDIP Tarakan melakukan aksi cap jempol darah di Monumen 99 yang berada di samping pintu gerbang Bandara Juwata Tarakan, Senin (21/2). Puluhan kader DPC PDIP Tarakan menusuk jempolnya dengan peniti. Setelah ditusuk, satu persatu mengecapkan darah yang mengalir dijempol tersebut di atas kain putih. Aksi ini terlebih dahulu dilakukan Ketua DPC PDI Perjuangan Suhardjo Trianto yang juga Wakil Walikota Tarakan. Aksi ini dilakukan sebagai simbol bentuk dukungan kepada Megawati. ! Bersambung Hal 9
Tak Lagi Dipanggil
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Kader DPC PDIP Balikpapan menggelar aksi damai di Kejaksaan Negeri Balikpapan, Senin (21/2). Aksi ini merupakan reaksi dari pemanggilan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri oleh KPK sebagai saksi dalam kasus cek pelawat yang menyeret mantan Deputi Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom.
KOMISI Pemberantasan Korupsi menyatakan tidak lagi memanggil Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menjadi saksi meringankan khusus untuk kasus cek perjalanan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Goeltom. Pemanggilan tidak sesuai dengan Pasal 1 Butir 27 KUHAP, yakni saksi meringankan harus melihat, mendengarkan, dan
mengalami di tempat kejadian. Pemanggilan KPK terhadap Megawati mendapat klarifikasi dari DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang merasa pemanggilan tersebut melanggar aturan. “KPK tidak lagi akan memanggil Megawati khusus untuk kasus ini,” ucap Juru Bicara KPK Johan Budi saat jumpa pers di ! Bersambung Hal 9
SBY akhirnya Intervensi PSSI JAKARTA, TRIBUN - Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Komite Olahraga Nasional Indonesia, akhirnya melakukan intervensi terkait penyelenggaraan Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI di Bali pada 26 Maret mendatang. Menpora mendesak badan sepakbola tertinggi di Indonesia itu untuk mematuhi ketentuan yang berlaku. Sebagaimana diberitakan, dari hasil verifikasi yang dilakukan Komite Pemilihan PSSI, Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie lolos menjadi kandidat ketua umum PSSI periode 2011-2015. Adapun Arifin Panigoro dan George Toisutta dinyatakan gugur. Komite Pemilihan menggugurkan Arifin karena dia terlibat dalam Liga Primer Indonesia (LPI) yang dianggap
Undang Nomor 3 Tahun ilegal oleh PSSI dan tidak 2005 tentang Sistem aktif dalam sepakbola Keolahragaan Nasional (UU selama lima tahun. SKN), pemerintah memiliki Adapun gugurnya kewenangan untuk Toisutta karena tidak mengatur, membina, aktif dalam sepakbola mengembangkan, selama lima tahun. melaksanakan, dan Rupanya hasil mengawasi verifikasi Komite penyelenggaraan Pemilihan tersebut keolahragaan secara mengundang reaksi DOK/ANT nasional. Menpora Menpora. “Press Andi Malarangeng menyatakan, sesuai hasil conference ini dalam Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) di rangka merespons perkembangan Malang, Jawa Timur, tahun lalu, PSSI terakhir kongres PSSI, dalam perlu segera melakukan reformasi pencalonan ketua umum PSSI,” kata dan restrukturisasi atas dasar usul, Menpora Andi Mallarangeng, yang didampingi Ketua KONI Rita Subowo, saran, dan kritik, serta harapan dalam jumpa pers di Kantor Menpora, masyarakat dan mengambil langkahlangkah konkret sesuai aturan yang Senin (21/2). berlaku untuk mencapai prestasi yang Politisi Partai Demokrat itu diharapkan masyarakat. menyatakan, berdasarkan Undang-
Putra Khadafi Tebar Ancaman ! Libya Hancur jika Kadhafi Tumbang TRIPOLI, TRIBUN - Saif alIslam Khadafi, putra Presiden Libya Moammar Khadafi, mengobral janji soal program reformasi, Senin (21/2) pagi waktu Indonesia, setelah protes berdarah mulai menjalar ke Tripoli, ibu kota Libya. Ia menegaskan, Kongres
Rakyat Libya, semacam lembaga parlemen, segera bersidang membahas agenda reformasi yang jelas, sementara pemerintah juga akan menaikkan upah. Namun, Saif yang bicara lewat televisi pemerintah itu juga mengeluarkan ancaman
maut. Menurut dia, ayahnya akan melawan habis-habisan para demonstran yang menentang kekuasaannya selama 40 tahun lebih itu. Katanya pula, pihaknya tidak akan menyerahkan wilayah ! Bersambung Hal 9
162 TPS Rawan Kecurangan ! Panwas Identifikasi Titik Rawan BALIKPAPAN, TRIBUN - Panitia Pengawas (Panwas) Pemilukada Balikpapan memetakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dianggap rawan dengan praktek kecurangan pada saat masa tenang dan hari pemungutan suara. “Datanya ada, silakan dilihat sendiri,” ujar anggota Panwas
02
Pemilukada Kota Balikpapan Tasripin, Senin (21/2) di kantornya. Di dinding kantor Panwas Pemilukada Kota Balikpapan yang berlantai dua itu, terpajang peta titik kerawanan yang dibagi per Kecamatan. Mulai dari Kecamatan Balikpapan ! Bersambung Hal 8
“Kongres empat tahunan PSSI ini haruslah menjadi momentum untuk menjalankan reformasi dan restrukturisasi sesuai dengan rekomendasi KSN. Harapan kita semua bahwa Kongres PSSI bisa berjalan sesuai dengan semangat KSN tersebut dan aturan-aturan keolahragaan yang berlaku,” ucap Andi. Namun, menurut Menpora, ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan-undangan dan ketentuan yang berlaku dalam organisasi olahraga, termasuk PSSI. Dikatakan Andi, syarat calon ketua umum berdasarkan ketentuan standar Statuta FIFA (they shall have already been active in football) dan Statuta PSSI (Pasal 35 Ayat 4) sendiri ! Bersambung Hal 9
Pencurian Laptop Delegasi RI Janggal SEOUL, TRIBUN - Ramai dikabarkan, tiga orang tak dikenal mencuri data penting dalam laptop milik delegasi Indonesia di Seoul, Korea Selatan. Beredar spekulasi, mereka adalah mata-mata. Belakangan terungkap, terdapat sejumlah kecerobohan dalam aksi itu yang mengindikasikan
pelakunya boleh jadi bukan profesional. Sebelumnya, badan intelijen Korea Selatan, National Intelligence Service (NIS) telah keras membantah tudingan keterlibatan agen mereka dalam insiden ini. Kantor berita Yonhap, Senin (21/2) memaparkan ada tiga kejanggalan yang
Grafis: Ervan, data: Panwas Kota (asi)
dokumen rahasia cenderung disimpan di flash disk khusus, bukan di hard-drive laptop. Kedua, seorang matamata pasti tahu bahwa staf delegasi Indonesia tersebut tidak membawa informasi yang berharga apalagi rahasia. Ini karena staf ! Bersambung Hal 8
Takbir Menggema saat Evakuasi Balita Kembar yang Terbakar
Anakku... Aku Ingin Lihat Anakku “ANAKKU-ANAKKU... aku ingin lihat anakku”. Kata itu berulanngulang keluar dari mulut Fitri Hartati(35) ibu balita kembar Steven (4) dan Kevin (4), yang tewas terbakar dalam musibah kebakaran yang melahap dua rumah bangunan di Jl Rumbia II Gang Irama RT 20, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Samarinda Ilir,Kota Samarinda, Senin (21/2) pukul 10.30.
TPS Rawan Kecurangan Balikpapan Timur : 44 TPS Balikpapan Tengah : 30 TPS Balikpapan Selatan: 28 TPS*) Balikpapan Barat : 26 TPS Balikpapan Utara : 34 TPS (*) Hanya 3 Kelurahan
menunjukkan pencurian itu sulit dipercaya dilakukan seorang mata-mata profesional. Pertama, agen intelijen pasti tahu bahwa informasi rahasia suatu negara tidak akan mungkin dibawa dalam sebuah laptop. Menurut Yonhap, ada sebuah kebiasaan di kalangan intelijen bahwa
TRIBUN KALTIM/HASBI
Angota pemadam kebakaran mengevakuasi korban tewas dalam kebakaran di Jalan Rumbia Samarinda, Senin (21/2).
FITRI berlari kesana-kemari sembari menangis merontaronta di tengah kerumunan warga yang menyaksikan kebakaran tragis itu. Dengan mengenakan baju kaos putih
dan celana hitam, ia berlari menyusuri rumah kosnya yang hangus terbakar dibangsal milik Dwi, di Gang ! Bersambung Hal 8