Harga Eceran
Rp 2.000 Langganan: Rp 55.000/bulan (Luar Samarinda dan Balikpapan ditambah Ongkos Kirim)
KAMIS 23 SEPTEMBER 2010 No.135/Tahun 8
32
INDEPENDEN & KREDIBEL
Halaman
Berlangganan Hub: 0542-7020151, 0541-202416
Teroris Mengamuk...! ■ Tembak Mati 3 Anggota Polisi ■ Mapolsek Diberondong Tembakan ”Pelaku teror menembak sembilan kali ke arah dada korban dan satu tembakan ke kepala. Semua tembakan di bagian mematikan.” Irjen Iskandar Hasan Kepala Divisi Humas Mabes Polri
JAKARTA - Serangan balik teroris..! Belasan orang bersenjata, mengamuk. Mereka menyerang Polsek Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (22/9) dini hari. Tiga orang polisi tewas seketika dengan tubuh penuh lubang peluru. Serangan itu terjadi tiga hari setelah Densus 88 menyergap dan menembak mati sejumlah orang,
yang disebut polisi sebagai teroris, di Tanjung Balai, Minggu (19/9) malam. Waktu yang berdekatan antara penyergapan di Tanjung Balai dengan penyerbuan Polsek itu, menerbitkan spekulasi bahwa horor di Hamparan Perak itu adalah aksi balas dendam kelompok teroris. Hamparan Perak sendiri sesungguhnya bukan
nama asing bagi Detasemen Khusus (Densus) 88, unit khusus dalam tubuh Polri yang dibentuk untuk menggejar para teroris. Dalam proses perburuan terhadap para perampok Bank CIMB Medan, Hamparan Perak merupakan salah satu lokasi yang disergap Densus. Anggota polisi yang menjadi korban dalam serangan kemarin adalah Aiptu (Ajun Inspektur Polisi Satu) Baik Sinulingga (48), Aipda (Ajun Inspektur Polisi Dua) H Deto Sutejo (45) dan Brigadir Polisi Kepala
(Bripka) Riswandi (38). Aksi pelaku betul-betul brutal dan sadis. Bripka Riswandi yang saat kejadian sedang mengoperasikan laptop di ruangan Administrasi Reskrim atau ruang pemeriksaan diberondong 10 tembakan. “Pelaku teror menembak sembilan kali ke arah dada korban dan satu tembakan ke kepala. Semua ● Bersambung Hal 9
Baca Juga - mereka marah! - parade foto HAL 7 dan 24
Ngumpet di Kamar Mandi SAAT gerombolan bersenjata menyerang kantor Polsek Hamparan Perak, Rabu (22/9) dini hari, ternyata Kanit Reskrim Polsek Hamparan Perak, Iptu Irsol, sedang berada di kantornya. Saat rentetan tembakan senjata terdengar di seantero Polsek, ia lari masuk ke dalam kamar mandi tanpa membawa senjata. Saat gerombolan itu datang, Irsol sebenarnya
sedang berada di ruangan kerjanya, di sebelah ruangan juru periksa (juper). Di ruangan itu ada Bripka Riswandi yang sedang menyelesaikan BAP. Bahkan, BAP yang tergeletak di meja kerjanya terkena ceceran darah almarhum. Kelihatannya, para pelaku melepaskan tembakan membabi buta ke arah dua cendela kaca (nako) hingga ● Bersambung Hal 9
Setan-setan Terkutuk Jangan Remehkan
IST
Kita tidak boleh mengunderestimate (remehkan) kejadian seperti itu (penyerangan Polsek). Negara, pemerintah, kita semua tidak boleh membiarkan tindakan teroris
Djoko Suyanto (Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan)
Assassination
200 Brimob
Mereka punya konsep assassination (pembunuhan), akan menggunakan kekerasan terhadap aparat, khususnya pejabat tertentu, anggota-anggota Polri, pos-pos TNI
Mereka langsung masuk halaman Polsek dan melakukan penembakan. Sudah saya turunkan 200 Brimob untuk menangkap mereka
TRIBUN MEDAN
IST
Jenderal Bambang Hendarso (Kapolri)
Inspektur Jenderal Oegroseno (Kapolda Sumut)
KEPEMIMPINAN Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Oegroseno, sedang diuji. Awan duka atas tewasnya anggota Brimob yang ditembak komplotan perampok di Bank CIMB Niaga, belumlah hilang. Kini, duka kembali datang. Komplotan pria bersenjata, Rabu (22/9) dini hari, menembak mati tiga anggota Polri yang sedang berjaga di Mapolsek Hamparan Perak. Kemarahan tak bisa
disembunyikan Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Oegroseno, sesuai menghadiri pemakaman Bripka Riswandi di TPU PTPN II Pasar II Klumpang, Kecamatan Hamparan Perak, Deliserdang, Rabu (22/9) petang. Bripka Riswandi tewas bersama dua orang rekannya sesama polisi saat Mapolsek Hamparan Perak diserang sekelompok orang bersenjata, ● Bersambung Hal 9
Aipda Deto Sutejo Tinggalkan Tiga Anak
Mimpi Anak Kandung Aiptu Sinulingga
Apa Salah Suamiku...?
Kantor Papa Diserang Teroris
HAMPIR tujuh jam Hj Nur Rosmawati terpaku di sebuah bangku tak jauh dari kamar mayat RS Bhayangkara di Jalan KH Wahid Hasyim. Sang suami Aipda Deto Sutejo, terbujur kaku setelah ditembak belasan orang bersenjata saat bertugas bersama dua rekannya Aiptu Baik Sinulingga dan Bripka Riswandi di Mapolsek Hamparan Perak, Sumatera Utara, Rabu (22/9) dinihari. ANTARA/SEPTIANDA PERDANA
● Bersambung Hal 9
Rosmawati, istri Aiptu Deto Sutejo bersama tiga anaknya.
Hendarman Supandji Tamat ● MK Nyatakan Bukan lagi Jaksa Agung JAKARTA, Mahendra terhadap TRIBUN jabatan Jaksa Agung Hendarman yang diemban Supandji sudah Hendarman. tamat dengan “Ya mulai pukul jabatannya sebagai 14.35 tadi, Jaksa Agung mulai keputusan hukum pukul 14.35 WIB, yang dibuat Rabu (29/9). Hendarman tidak ANT Mahkamah Hendarman Supandji sah,” kata Ketua MK Konstitusi kemarin Mahfud MD seusai mengabulkan sebagian sidang berlangsung. gugatan Yusril Ihza Dalam amar putusan, MK
ARDILES, putra semata wayang almarhum Aiptu Baik Sinulingga, kemarin terlihat bingung begitu mendengar kematian ayahnya. Tatapan matanya terlihat kosong. Ia belum yakin, kalau ayahnya meninggal ditembak gerombolan pria bersenjata, Rabu (22/9) dinihari. Sinulingga bersama
anak dan istrinya tinggal di Jalan Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Deli Serdang. Ia anak paling kecil dari empat bersaudara. Kepada Tribun, Ardiles menuturkan, sebelum ayahnya berangkat ke kantor, ia sempat dinasehati sang ayah. “Malam itu, IST
● Bersambung Hal 9
Aiptu Sinulingga (kiri), istri dan anaknya Ardiles.
Kurir Narkoba Rp 3,9 M Dibekuk ● Polresta Samarinda Dibantu LSM Gerpana
menyatakan bahwa Pasal 22 ayat 1 huruf d UndangUndang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai “masa jabatan Jaksa Agung itu berakhir dengan berakhirnya masa jabatan ● Bersambung Hal 8
SAMARINDA, TRIBUN Satuan Narkoba Polresta Samarinda menangkap dua kurir sabu-sabu dan pil ekstasi, Ahmad Hasanudin (33) dan Sun’an (33), warga Gang Tridaya, Jl Ir Juanda Samarinda, Rabu (22/9) Kedua kurir yang seharihari menjadi buruh bangunan tersebut ditangkap polisi pukul 11.00
di Jl Hasan Basri, Samarinda. Saat itu, dengan menggunakan sepeda motor, mereka membawa sebuah kardus berisi 10 bungkus sabu-sabu seberat 1.100 gram atau 1 kilogram lebih senilai Rp 2,4 miliar. Juga 10 bungkus pil ekstasi warna hijau berisi 5.000 butir dengan harga Rp 1,5 miliar. Satu jam
pascapenangkapan, polisi kemudian melakukan penggeledahan rumah penerima paket, Ahmad Hasanudin. Di rumah ini polisi berhasil menemukan barang bukti 3 bungkus sabu-sabu dengan berat 100 gram, 1 buah timbangan digital dan tiga buah handphone Nokia. Wakapolresta Samarinda
AKBP Faizal mengatakan, untuk sementara pelaku utama yang menerima paket sabu-sabu ini baru Ahmad Hasanudin, sedangkan Sun’an kapasitasnya hanya diajak Ahmad Hasanudin. “Kapasitas Sun’an sementara hanya sebagai teman Ahmad Hasanudin. Ia mengaku hanya ● Bersambung Hal 9