Harga Eceran
Rp 2.000 Langganan: Rp 55.000/bulan (Luar Samarinda dan Balikpapan ditambah Ongkos Kirim)
Jumat 25 September 2009 No.135/Tahun 7
32
INDEPENDEN & KREDIBEL
Halaman
Berlangganan Hub: 0542-7020151, 0541-202416
Haryono Menyerah # Mengaku Sulit Pimpin KPK # Hari Ini Temui Tim Lima ”Ada kesulitan dalam menjalankan tugasnya dengan hanya dua yang tersisa” Haryono Umar Wakil Ketua KPK JAKARTA, TRIBUN - Wakil Ketua bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Haryono Umar menyerah. Ini seakan memecah kontroversi mengenai terbitnya Keputusan Presiden yang menunjuk Tim Lima menyaring calon pelaksana tugas pimpinan KPK. Saat pimpinan lembaga itu tinggal dua, ia mengakui, KPK sulit menjalankan fungsi dan tugasnya memberantas korupsi. “Pokoknya, kami akan menyampaikan masukan-masukan. Kami akan sampaikan kondisi KPK, di mana ada kesulitan dalam menjalankan tugas dengan hanya dua yang tersisa,” kata Haryono di Jakarta, Kamis (24/9). Pendapat Haryono ini berbeda dengan arus suara publik termasuk Wakil Ketua KPK M Yasin yang menolak campur tangan pemerintah menyaring ca! Bersambung Hal 9
Sembunyikan Teroris ! Munawaroh Resmi Tersangka
PERSDANETWORK/BIAN HARNANSA
Tim Lima yang terdiri dari Menkopolhukam Widodo A.S, didampingi (dari kiri) Mantan Ketua KPK Taufiequrrachman Ruki, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Adnan Buyung Nasution, Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalata, serta pengacara senior Todung Mulya Lubis menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Kamis (24/9).
Jeruk Makan Jeruk TIM Lima yang berfungsi sebagai perumus rekomendasi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (24/9) kemarin, di Jakarta menggelar rapat perdana untuk memutuskan tiga calon pelaksana tugas pimpinan KPK. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Adnan
Buyung Nasution yang merupakan anggota tim ini mengatakan, belum ada agenda khusus yang akan dibahas dalam rapat perdana Tim Penyaringan calon pelaksana tugas pimpinan KPK. “Nanti brainstorming dulu. Agendanya belum ada. Kan baru rapat pertama. Apa ! Bersambung Hal 8
10 Kandidat $$ Tumpak Hatorangan Panggabean (mantan Wakil Ketua KPK) $$ Erry Riyana Hardjapamekas (mantan Wakil Ketua KPK $$ Sjahruddin Rasul (mantan Wakil Ketua KPK) $$ Amien Sunaryadi (mantan Wakil Ketua KPK) $$ Waluyo (mantan Direktur Pencegahan KPK) $$ Marwan Effendi Yusuf (Jampidus) $$ Iskandar Sonhaji (mantan Koordinator Tim Hukum ICW) $$ Surachmin (mantan Inspekstur Pengawas Kerugian Negara BPK) ! Bersambung Hal 9
Udin Ambil Alih Tugas Ical TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Andi Masmiyat menerima mandau dari Gubernur Awang Faroek.
Pisah Sambut Kapolda Kaltim
Ingin Baca Buku SUASANA ballroom Hotel Gran Senyiur, Kamis (24/9) malam terlihat semarak. Puluhan pejabat Kaltim dengan mengenakan busana batik hadir dalam acara pisah
sambut Kapolda Kaltim dari Irjen Pol Andi Masmiyat kepada Irjen Pol Mathius Salempang. ! Bersambung Hal 9
BONTANG, TRIBUN - Ketua Harian Bontang Football Club (FC) Udin Mulyono mengaku akan mengambil alih sementara manajemen Bontang FC pasca ditahannya manajer Bontang FC Andi Faizal Sofyan Hasdam atas dugaan kasus penggunaan sabu-sabu (SS), Rabu (23/9). “Mengenai Bontang FC, sambil menunggu proses hukum, saya akan mengambil
Chandra dan Bibit Masih Bisa segera menerbitkan Surat Pemberhentian Penyidikan Perkara (SP3). Desakan tersebut disampaikan Adnan Buyung Nasution, anggota Tim Lima yang akan menyaring kandidat
MABES Polri harus menuntaskan penyidikan terhadap dua Wakil Ketua (nonaktif) KPK, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah. Jika ternyata tidak ditemukan bukti kuat untuk menjadikan mereka terdakwa, maka polisi sebaiknya
! Bersambung Hal 8
JAKARTA, TRIBUN - Putri Munawaroh, perempuan hamil yang turut tertembak dalam penggerebekan teroris di Solo, Kamis (19/9) silam, akhirnya resmi ditetapkan sebagai tersangka. Janda dari Hadi Susilo (24), seorang teroris yang tewas dalam penggerebekan kelompok teroris di Desa Kepohsari, Mojosongo, Solo itu diduga kuat berperan dalam aktivitas menyembunyikan ke-
giatan kelompok teroris. “Dia sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Nanan Sukarna, Kamis (24/9). Selain Munawaroh, dua orang lainnya, yaitu Bejo dan Kedu juga resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dan peranan yang sama. ! Bersambung Hal 8
Kendala Administrasi SEMENTARA itu, empat jenazah teroris yang saat ini masih disimpan di RS Polri Kramatjati Jakarta belum diambil keluarga. Pengambilan jenazah Noordin M Top, Bagus Budi Pranoto alias Urwah, Ario Sudarso alias Aji alias Mistam Musamudin, dan Hadi Susilo alias Adib masih terganjal urusan administrasi.
Wakil Kepala Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Sulistyo Ishak, mengatakan, hingga Kamis (24/9) Polri masih terus berupaya menunggu pihak keluarga para korban menyelesaikan pengambilan jenazah. “Kami masih menunggu penyelesai! Bersambung Hal 8
Polisi Kantongi Nama Pemasok Sabu ! Pengacara Ajukan Penangguhan Penahanan BONTANG, TRIBUN - Polres Bontang sudah memeriksa lima tersangka pengguna narkoba jenis sabu secara bergiliran, Kamis (24/9). “Kami sudah mengumpulkan data dan informasi dari keterangan me-
reka,” ujar Kapolres Bontang AKBP Drs Armed Wijaya MH, Kamis (24/9). Armed yang tengah berada di Balikpapan itu mengaku Polres Bontang telah mengantongi nama pemasok sabu yang
TRIBUN KALTIM/BASIR DAUD
! Bersambung Hal 9
Istri dan kerabat jenguk Ical di Polres Bontang.
diduga digunakan dalam kasus yang melibatkan Andi Faizal, putra Walikota Bontang Sofyan Hasdam, sebagai tersangka. “Sudah ada namanya, tapi masih kita rahasiakan guna kepentingan penye-
Istri Ical Menunggu 1 Jam 15 Menit
lidikan,” ujarnya. Soal keterangan kuasa hukum Ical -- panggilan Andi Faizal -- yang menyatakan tidak ada penggunaan sabu dan ! Bersambung Hal 8
BANGKU kayu di depan ruang piket penjagaan tahanan Polres Bontang mendadak penuh, Kamis (24/9) sekitar pukul 15.00 Wita. Maklum, jam berkunjung tahanan untuk siang baru saja dibuka. Di antara pengunjung yang akan bertemu tahanan, tampak Shemmy Permatasari, istri Andi Faizal Sofyan Hasdam, putra Walikota Bontang yang ditahan Polres Bontang sejak Rabu (23/9) pagi karena diduga mengonsumsi narkoba jenis sabu. ! Bersambung Hal 9
Bus Tabrak Carry, Satu Keluarga Tewas Kejadian Aneh
TUBAN, TRIBUN- Tabrakan maut terjadi di Kilometer 47 jalur Pantura di wilayah Tuban, Kamis (24/9) pukul 10:45 WIB. Tabrakan antara bus Jaya Utama dan minibus Suzuki Carry di Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar, ini menyebabkan tujuh orang tewas di tempat. Dari tujuh korban meninggal, enam di
antaranya adalah satu keluarga. Mereka masing-masing, Mashuri (47), Yuliati (39)-keduanya pasutri, Fita Anggraeni (19), Venny Anggraeni (16), Abu Bakar (9), dan Naswa (7 bulan). Mereka warga Jalan Kolonel Sugiono 5 Malang. Seorang lagi, Paeman (40) meninggal di
SURYA
! Bersambung Hal 9
Dua kendaraan yang hancur akibat kecelakaan di jalur Pantura, Tuban, Kamis (24/9).
KEJADIAN aneh sempat terjadi di rumah keluarga Mashuri. Dari dalam kamar korban sempat terdengar suara gaduh. Itu terjadi ! Bersambung Hal 9