Harga Eceran
Rp 2.000 Langganan: Rp 55.000/bulan (Luar Samarinda dan Balikpapan ditambah Ongkos Kirim
Rabu 19 November 2008 No.187/Tahun 5
INDEPENDEN & KREDIBEL
28 Halaman
Berlangganan Hub: 0542-7020151, 0541-202416
Puluhan Ribu Masih Ngungsi di Gunung BUOL, TRIBUN - Hingga Selasa (18/11) pagi diperkirakan lebih 20.000 penduduk Kabupaten Buol di Sulawesi Tengah masih mengungsi di pegunungan, karena adanya kekhawatiran terjadi gempa susulan yang besar dan menimbulkan gelombang pasang (tsunami). Para penduduk yang masih trauma dengan gempa dan mengungsi itu terbesar berada di Kecamatan Bokat mencapai sekitar 9.750 orang, disusul di Kecamatan Biau berkisar 6.000an orang. Khusus pengungsian di Ke-
TRIBUN MANADO/DANY PERMANA
Sebuah rumah di Desa Limbato, Kecamatan Tolinggula, Gorontalo Utara, rusak berat. Sementara itu, warga yang takut ancaman tsunami masih menunggu di tenda-tenda di pegunungan, Selasa (18/11).
Tanah Goyang... Allahu Akbar! ANIKSON Temi, 40, belum tersadar penuh dari tidurnya saat ranjang tempat dia dan istrinya rebah berderak-derak. Ketika terbangun dan mencoba duduk, kepalanya begoyang-goyang. Lantai tempat dia berpijak kemudian bergoyang kencang.
Dia mencoba berdiri, tapi kemudian terhuyung ke kiri ke kanan. Goyangan itu makin kencang, dan rumahnya kini seperti diayun-ayun. Dinding bata rumahnya mulai bengkah, lalu runtuh satu persatu di sekelilingnya. Temi, panggilan akrab
Anikson, mengumandangkan takbir saat sadar gempa mengguncang bumi. “Allahu Akkbar! Allahu Akbar!” pekiknya di tengah keremangan malam saat gempa bumi dahsyat menghajar Buol, Toli-Toli, ● Bersambung Hal 9
camatan Bokat berasal dari 15 desa yang berada di pesisir pantai. Mereka umumnya mengungsi di Gunung Onone dan Gunung Modo dengan membangun sendiri tendatenda darurat sebagai tempat berlindung sementara. Ini juga laporan yang disampaikan Camat Bokat Amir Tobila ke Satuan Pelaksana Posko Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Kabupaten Buol,” katanya. Bahkan, menurut Tobila, ● Bersambung Hal 9
AFP/ALY
PHK Massal Mulai 2009
Guru Paksa Murid Oral Seks di Depan Kelas Kado hari Guru 25 November mendatang sungguh tak enak. Di hari yang mestinya khidmat itu, seorang guru di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara berbuat tak pantas. Erwin Ronaldo, guru tak bermoral itu memaksa dua murid perempuan melakukan oral seks di depan kelas. KEBEJATAN Erwin makin lengkap karena perbuatan itu disaksikan murid-murid lainnya. Seisi kelas yang menyaksikan hal tersebut awalnya tidak berani bicara karena diancam. Namun setelah seorang teman kelas korban mengadu pada orangtuanya. Kasus ini mencuat dan keluarga korban melapor ke polisi. Kini Erwin sudah ditang-
● Sejumlah Perusahaan telah Izin Rumahkan 13.000 Karyawan JAKARTA, TRIBUN - Kalangan pengusaha tak main-main dengan ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kamar Dagang dan Indusatri (Kadin) Indonesiamemperkirakanawaltahun depan akan dimulai PHK massal dan puncaknya diperkirakan pada pertengahan tahun 2009. Wakil Ketua Kadin Indone-
sia Chris Kanter di Jakarta, Selasa (18/11), mengatakan krisis global yang ikut melanda Indonesia sangat memberatkan dunia usaha. “Pengusaha mengurangiproduksidanuntukefisiensiterpaksadilakukanPHK,”kata Chrisdisela-selaRakornasKadin Indonesia, Sealsa (18/11). Menurut dia, PHK kemung-
kinannya tidak akan dilakukan secara serempak namun perlahan. Perusahaan yang menunda PHK di awal tahun disebabkan perusahaannya masih bisa menahan goncangan krisis global. “Awal tahun sebagian masih bisa melakukan produksi
Kejagung Endus Korupsi 15 Pejabat Kutai Timur
● Bersambung Hal 9
Daerah Perlu Mandiri
SAMARINDA, TRIBUN - Setelah memeriksa kasus proyek pembangunan Bukit Pelangi di Kutai Timur (Kutim), Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menurunkan tim untuk memeriksa sejumlah pejabat Pemkab Kutim. Empat Jaksa, sejak Selasa (18/11) hingga Kamis (20/11) diturunkan untuk memeriksa 15 saksi.
PENUHI kebutuhan daerah secara mandiri. Inilah solusi yang diusulkan Wakil Ketua Bidang Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kaltim Sayid Irwan agar perekonomian daerah tidak terlalu terkena dampak krisis ekonomi global. “Istilahnya mandiri. Kaltim ini kan daerah ● Bersambung Hal 9
101 Booth Terisi Penuh ● BIEX 2008 Diramaikan Lima Negara BALIKPAPAN, TRIBUN - Ajang akbar Balikpapan Industrial Expo (BIEX) rencananya akan dibuka hari ini, Rabu (19/ 1) di Gedung Balikpapan International Sports and Convention Centre (DOME). Expo yang baru pertama kali digelar di Indonesia ini akan diikuti sedikitnya 75 perusahaan dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Kanada dan Australia. Acara yang akan berlangsung hingga Jumat (21/11) ini merupakan garapan PT RedxpoAsia Pacific di Jakarta dan
K n i g h t s e v e n t s BACA JUGA kembali menjadi yang bermarkas HALAMAN tuan rumah BIEX ke depan,” kata di United KingMarketing Coordom (UK). Meredinator PT Redxka memilih Kota po Jakarta, Kiki Balikpapan sebaEvasari. gai kota pertama Ajang ini akan sekaligus satu-satunya kota di Indonesia memamerkan sejumlah untuk menjadi penye- peralatan industri di bilenggara karena kota ini dang migas, tambang, kepadat dengan beragam lautan, listrik dan lingkungan. industri. “Untuk ajang expo Bahkan, ajang ini rencananya digelar rutin di pertama dan baru satutanggal dan bulan yang satunya di Indonesia, ansama pada tahun depan. tusias peserta BIEX di “Ini akan menjadi ajang luar dugaan. Apalagi tak tahunan mulai tahun ini. Dan Balikpapan akan ● Bersambung Hal 9
kap polisi. Untuk mengurai kasus itu, Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sama-sama membentuk tim. “Nanti kita lakukan penyelidikan bareng PGRI,” ujar Wakil Sekretaris Ditjen Penegakan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Giri Suyatmana di Jakarta,
Selasa (18/11). Ketua Pengurus Besar PGRI Sulistyo enggan berkomentar menanggapi kasus yang mencemarkan nama baik guru tersebut. Meski demikian, Sulistyo mengatakan pihaknya telah mengirimkan tim untuk mengusut kebenaran kasus tersebut. “Kita lagi turunkan tim ke sana untuk menyelidiki kasus tersebut,” kata Sulistyo. Ulah bejat Erwin tidak lepas dari tanggung jawab Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo dan Menteri Agama M Maftuh Basyuni. Dua
Keempat Jaksa dari Kejagung itu adalah Asbach SH, Farhan SH, Arif Budiman SH dan Ambarita SH. Kedatangan Jaksa ini dibenarkan oleh Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejaksaaan Tinggi Kaltim Yuspar SH. “Ya, memang benar ada Jaksa dari Kejagung ke sini sedang memeriksa saksi-saksi, sehari ada empat saksi yang dipe-
riksa. Ini soal kasus di Kutim, menindaklanjuti pemeriksaan kasus Bukit Pelangi. Pemeriksaan dilakukan di aula Kejati Kaltim,” kata Yuspar. Terkait pemeriksaan sejumlah pejabat Kutim oleh Kejagung ini juga dibenarkan Hamzah Dahlan SH, penasihat hukum Pemkab Kutim. Namun ia ● Bersambung Hal 9
Kisah Sukses Awang Faroek Ishak (3)
Yang Terbaik... Dimana pun MOTO hidup Awang Faroek Ishak adalah ‘Ingin berbuat dan berkarya yang terbaik’. Diperlukan keseriusan dan kerja keras untuk menerapkan itu. Prinsip hidup inilah yang senantiasa mengiringi langkah-langkah Awang dalam mengawali setiap kegiatannya sehari-hari. Lewat moto ini pun, terlahir ide brilian dan sejumlah inovasi untuk pengembangan pembangunan Kaltim.
28
TRIBUN KALTIM/NEV
Awang Faroek
SAYA ini kan pernah duduk di DPR, birokrasi dan kampus. Saya selalu punya moto ingin berbuat yang terbaik serta menjalankan amanah yang diberikan pada kita. Saya ingin berbuat dan berkarya yang terbaik dimanapun saya ditugaskan. Misalnya, ketika menjadi
anggota DPR RI (1987-1997), saya tidak mewakili partai atau wakil daerah Kaltim namun mewakili rakyat Indonesia seluruhnya. Saat itu, kita kompak dengan Riau. Riau mengangkatKaltim,sayamengangkat Riau atau mengangkat ● Bersambung Hal 9
menteri itu pun bakal dipanggil DPR. “Itu bukan semata-mata guru melakukan itu. Tetapi bagaimana pertanggungjawaban Mendiknas dan Menag. Dua departemen itu begitu membaca pendidikan, yang muncul pembangunan fisik. Padahal orientasi pendidikan tidak hanya fisik. Mental pendidik jadi acuan utama,” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Said Abdullah. Menurut dia, Depdiknas dan Depag selalu berorientasi pada fisik dan mengabaikan norma ● Bersambung Hal 9