9 minute read

Sri Wahyudi (55) warga Mranggen, Polokarto, Sukoharjo

Kasus Covid-19 Terus Meningkat

„ Sumber Penularan Didominasi dari Pelaku Perjalanan

Advertisement

KLATEN, TRIBUN - Kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terus menanjak sejak pertengahan Januari 2022. Data yang dirilis Satuan Tugas (Satgas) Penanganan dan Pengendalian Covid-19 Klaten, Minggu (6/2) terdapat penambahan sebanyak 26 kasus baru.

Pada hari yang sama tidak ada pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia dan sembuh, sehingga total kasus aktif Covid-19 di daerah itu menjadi 192 kasus. Sebelumnya, kasus aktif Covid-19 di daerah itu pada Sabtu (5/2) berjumlah 166 kasus dan terdapat enam pasien sembuh.

Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono sebelumnya mengatakan jika warga Klaten yang terpapar Covid-19 sebagian besar berstatus orang tanpa gejala (OTG). “Untuk transmisi lokal memang ada, tapi sumbernya dari pelaku perjalanan,” ujar Jajang.

Menurutnya, kalau untuk pasien Covid-19 di Klaten sebagian besar menjalani perawatan di Donohudan, Boyolali dan isolasi mandiri di rumah masig-masing. Sementara untuk pasien yang dirawat di rumah sakit jumlahnya masih sedikit.

Selain di Klaten, kenaikan angka kasus pasien positif Covif-19 di Kabupaten Magelang juga mengalami kenaikan. Hingga Sabtu (05/2) total kasus konfirmasi aktif mencapai 65 orang. Atas kondisi ini, tempat isolasi terpusat maupun isolasi mandiri juga akan disiagakan.

“Pasien terpapar Covid-19 yang sifatnya ringan (gejala) akan dilakukan isolasi mandiri. Tetapi, untuk lansia atau komorbid (punya penyakit penyerta) akan disiapkan (dirawat) di isoter atau rumah sakit,” ucapnya pada Minggu (6/2).

Adapun tempat isolasi terpusat disiagakan di Balpekes, Salaman. Sedangkan, di desa akan diaktifkan kembali ‘Jogo Tonggo’. Pihak Pemkab Klaten turut meningkatkan pelaksanaan 3T yakni tracing, testing, treatment). Serta, perluasan vaksinasi termasuk vaksin booster.

Sejauh ini, persentase bed occupancy rate (BOR) atau ketersediaan tempat tidur juga mengalami kenaikan dari empat rumah sakit rujukan yakni RSU Muntilan (39,13 persen), RSD Merah Putih (14,29 persen), RS Aisyiyah Muntilan (40 persen), dan RS Syubbanul Wathon (0 persen).

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi mengimbau, kepada semua pihak untuk kembali memperketat protokol kesehatan (prokes) di manapun berada.

“Jangan anggap enteng, pandemi Covid-19 belum berakhir. Semua harus kembali memperketat prokes dimanapun berada. Pakai masker dan jaga jarak, sering cuci tangan pakai sabun di air mengalir, jauhi dan jangan buat kerumunan serta kurangi mobilitas,” pintanya.

Selain kembali mengetatkan prokes dalam kehidupan sehari-hari, ia pun meminta bagi warga yang belum divaksin, segera saja mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan seperti puskesmas untuk mendaftar agar segera divaksin. (ndg/mur)

MASKER TETAP DIPAKAI

z Kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Klaten dan Kabupaten

Magelang terus meningkat. z Sebagian besar pasien saat ini menjalani perawatan di beberapa tempat isolasi terpusat. z Melihat tren kenaikan kasus ini, masyarakat diminta untuk tetap taat protokol kesehatan. z Hal ini demi mencegah penularan kasus Covid-19 di Tanah

Air semakin meluas.

Tes Swab Acak di Pusat Keramaian

SATUAN Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Klaten mulai melakukan tes swab antigen secara acak di warung kuliner yang buka melebihi jam operasional. Tes acak ini dilakukan guna mengetahui kesehatan masyarakat dan mencegah penyebaran Covid-19.

Tes acak dilakukan oleh seluruh Satgas Covid-19 tingkat kecamatan di wilayah masingmasing. Di Kecamatan Prambanan misalnya, tes swab acak dilakukan ketika petugas menggelar operasi yustisi sepanjang Jalan Yogyakarta-Solo masuk wilayah Prambanan, Sabtu (5/2).

Untuk pelaksanaan tes swab antigen secara acak menyasar warung-warung kuliner yang ramai dan buka melewati jam operasional. Ada empat orang yang kita tes swab antigen, alhamdulillah hasilnya negatif,” kata Camat Prambanan, Puspo Enggar Hastuti, Minggu (6/2).

Diakui Puspo, pelaksanaan operasi yustisi dengan menerapkan tes swab antigen secara acak di tempat baru kali ini dilakukan tahun ini. “Untuk tahun 2022, memang ini yang pertama tes swab di tempat karena ini ada peningkatan kasus terpapar Covid-19,” lanjutnya.

Pelaksanan kegiatan itu merujuk kepada Instruksi Bupati (Inbup) nomor 4 tahun 2022 tentang PPKM Level II di Klaten. Oleh sebab itu, tidak menutup kemungkinan tes swab acak akan kembali dilakukan jika Kabupaten Klaten masih menerapkan PPKM level II.

Sebelumnya, Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) memang mengusulkan melakukan tes swab antigen secara acak di pusat keramaian. Selama operasi yustisi, para nakes juga akan dilibatkan. (mur)

TRIBUN JOGJA/NANDA SAGITA GINTING MISA IMLEK - Suasana perayaan Misa Imlek di Gereja Katolik Santo Antonius Padua Muntilan, Magelang, Sabtu (5/2).

Pentingnya Memahami Budaya dan Agama Lain

z Gereja Katolik Santo Antonius Padua Menggelar Perayaan Misa Imlek

MAGELANG, TRIBUN - Dalam menunjukkan semangat toleransi dan keterbukaan bagi umat beragama, Gereja Katolik Santo Antonius Padua Muntilan, Magelang menggelar perayaan Misa Imlek, pada Sabtu (5/2).

Ornamen-ornamen khas Imlek tampak menghiasi setiap sudut gereja, menjadikan suasana Misa terasa sedikit berbeda. Menariknya lagi, dalam pembacaan misa juga diselingi dengan bahasa Mandarin, menambah nuansa akulturasi budaya.

Misa kali ini mengangkat tema ‘Zhong Yong’ atau hidup di tengah sempurna. Maksud tema ini yakni mengajak seluruh warga Indonesia, tak cuma keturunan Tionghoa di Indonesia, untuk belajar berdiri di tengah.

“Kita harus belajar memahami budaya dan agama lain, perspektif lain dan perbedaan-perbedaan lainnya untuk mewujudkan masyarakat yang saling memahami. Toleransi sangat penting dewasa ini,” kata Panitia Misa Imlek Gereja Katolik Santo Antonius Padua, Ardi Pramono.

Ia menambahkan, perayaan Misa Imlek yang dilakukan di gereja Gereja Katolik Santo Antonius Padua merupakan yang pertama di Indonesia. Perayaan ini, sudah berlangsung selama 20 tahun lamanya, dan masih tetap terjaga hingga sekarang.

“Kami terus ingin mempertahankan tradisi-tradisi seperti ini, agar semua orang mengetahui betapa beragamnya dan kayanya budaya Indonesia,” tuturnya.

Tak hanya itu, perayaan Misa Imlek pun turut dimeriahkan dengan pertunjukkan seni Barongsai salah satu tarian khas bagi budaya etnis Tionghoa. Dihadirkannya kesenian Barongsai untuk memberitahukan kepada masyarakat khalayak bahwa budaya Tionghoa itu melengkapi.

“Pada perayaan ini semua kalangan diperbolehkan hadir untuk melihat pertunjukan seni Barongsai. Bahkan, setelah pertunjukan kami juga mengadakan makan bersama, biar guyub. Jadi, memang ini (perayaan Misa Imlek) terbuka untuk siapa saja,” terangnya.

Romo Paroki Paulus Agung Wijayanto SJ menuturkan, sangat bersyukur diadakannya kembali gelaran tradisi Misa Imlek yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun. Kegiatan ini, sekaligus menjadi ungkapan syukur atas nikmat Tuhan.

“Kami sangat bersyukur bahwa alam menyertai kita semua melalui kebudayaan- kebudayaan yang ada. Melalui kebudayaan itu kami mengucapkan terima kasih kepada Tuhan dan kepada sesama. Itulah cara bersyukur kita semua,”jelasnya.

Ia melanjutkan, misa Imlek ini tetap mengutamakan protokol kesehatan. Di antaranya, dengan menerapkan pembatasan jumlah jemaat yang hadir. Hal ini dilakukan, karena situasi pandemi di Tanah Air yang belum juga usai.

“Kami membatasi jumlah jemaat karena biasanya memang jauh lebih banyak. Ini, dilakukan agar menghindari terjadinya kerumunan. Kami mencoba menjaga betul protokol kesehatan yang ada,”urainya. (ndg)

Livina Tabrak Beat dan Jupiter MX, Dua Tewas

KARANGANYAR, TRIBUN

- Kecelakaan maut terjadi di Jalan Matesih-Tawangmangu, tepatnya di Dusun Geneng, Desa Tegalgede, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Minggu (6/2). Dua orang meninggal dunia sementara dua lainnya lukaluka akibat kejadian ini.

Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Sarwoko, menjelaskan kecelakaan itu melibatkan tiga kendaraan. Diantaranya, mobil Grand Livina AD-1541-KF dan dua sepeda motor masing-masing Honda Beat AD-3649-P dan Yamaha Jupiter MX AD-5683-VZ.

“Korban meninggal dunia di TKP (tempat kejadian perkara) ada dua, sementara luka-luka ada dua,” kata AKP Sarwoko.

Sarwoko mengungkapkan dua korban meninggal berinisial RPU (21) warga Desa Ngadiluwih, Kecamatan Matesih, sebagai pengendara Honda Beat. Korban meninggal lainnya yakni, RA (25) warga desa Girilayu, Kecamatan Matesih sebagai pembonceng Yamaha Jupiter MX.

AKP Sarwoko menjelaskan, peristiwa kecelakaan tersebut bermula ketika mobil Livina melaju dari arah Karanganyar menuju Matesih, sementara Honda Beat dan Jupiter MX berjalan dari arah berlawanan.

Saat itu posisi Honda Beat berada di depan Jupiter MX. Nahas sesampainya di lokasi kejadian, mobil Livina tersebut berjalan terlalu ke kanan. Akibat arah berlawanan dan jarak yang sudah terlalu dekat, mobil menabrak kedua sepeda motor tersebut.

“Pengemudi atas nama RW (26) mengalami luka dan dirawat ke RSUD Karanganyar. Sementara pengendara Jupiter MX atas nama S (26) mengalami luka di kepala dan dirawat di Rumah Sakit dr. Moewardi,” imbuhnya. (Tri-

bunsolo)

DOK. POLRES KARANGANYAR VIA KOMPAS.COM RINGSEK - Kondisi mobil Grand Livina yang ringsek usai terlibat kecelakaan karambol di Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (6/2).

Enam Pelaku Judi Koprok Ditangkap

MAGELANG, TRIBUN - Satreskrim Polres Magelang mengamankan enam pelaku judi koprok (judi menggunakan dadu) di Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang. Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 303 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 10 tahun.

Keenam pelaku judi koprok tersebut yakni HIB (45), warga Kecamatan Ngluwar yang berperan sebagai bandar judi kemudian BS (49), EK (29), SA (38) warga Kecamatan Kalibawang; lalu SY (34) dan FPP (23) warga Kecamatan Ngluwar.

Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun, melalui Kasatreskrim Polres Magelang AKP M Alfan Armin mengatakan, pengungkapan kasus judi berawal dari informasi warga perihal adanya praktek judi di Desa Bligo yang sudah meresahkan lingkungan.

“Usai menerima infromasi tersebut, pada Senin (31/1), kami lakukan penyelidikan, dan benar ada kegiatan judi koprok dengan sistem permainan besar-kecil angka dadu dengan nilai taruhan hingga Rp50 ribu. Saat itu juga, kami langsung melakukan penggerebekan,” jelasnya, Minggu (6/2).

Dari hasil penggerebekan ini, polisi berhasil mengamankan beberapa barang bukti dari para pelaku berupa alat perjudian terdiri dari tiga buah dadu, batok kelapa, tikar, alas bergambar dadu, dan uang tunai Rp1.590.000.

“Satu orang bandar yakni HIB dan lima pelaku lainnya berhasil kami amankan. Dari hasil pemeriksaan, para tersangka mengakui semua perbuatannya. Mereka mengaku sudah melakukan aktivitas perjudian koprok sebanyak tiga kali,” tegasnya. (ndg)

Warga Pageraji Banyumas Lahirkan Bayi Kembar Tiga Hadir ke Dunia Lebih Cepat dari Perkiraan

Suka cita tengah menyelimuti pasangan Salimah (38) dan suami, Andi Fatoni Rahman (38). Pasalnya, mereka baru saja dikarunia tiga bayi kembar sekaligus. Salimah yang merupakan warga Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, ini melahirkan tiga bayi laki-laki, Sabtu (5/2), sekira pukul 03.00 WIB.

SALIMAH mengatakan, awalnya, dia sama sekali tidak mengira akan hamil kembar, bahkan sampai tiga bayi. Kecurigaan baru muncul saat di umur kehamilan tujuh bulan, Salimah merasa perutnya begitu besar, berbeda dari orang hamil pada umumnya.

Hingga akhirnya, dia memeriksakan kandungan ke RS Budi Asih Purwokerto untuk di USG. Ternyata benar, ada tiga janin laki-laki berada di dalam perut Salimah. Kabar ini tentu membuat keluarga sangat senang dan tidak menyangka.

Ketiga bayi kembar itu diberi nama Muhammad Faik Rahman, Muhammad Fahrian Rahman, dan Muhammad Faizan Rahman. Anak pertama lahir normal dengan berat 1,45 kilogram, anak kedua beratnya 2,2 kg, dan anak ketiga beratnya 2,3 kilogram.

Persalinan Salimah ditangani dr Hanantyo Primi A Sp.OG. Hanantyo mengatakan, kehamilan kembar tiga yang terjadi pada Salimah adalah kehamilan tanpa diprogram. Artinya, kehamilan kembar tiga ini terjadi secara alami.

“Ketahuan hamil tiga itu sejak berumur tujuh bulan. Kemungkinan bisa terjadi hamil tiga secara alamiah ini sangat susah dan ini terjadi. Bayi tabung saja tidak menjamin bisa terjadi kehamilan kembar tiga,” kata Hanantyo tempo hari.

Sebenarnya, dokter memperkirakan kelahiran itu baru berlangsung pekan depan. Namun, karena Salimah mengaku sudah tidak kuat karena perutnya sangat besar, proses persalinan pun dipercepat sehingga dilakukan operasi.

“Pertama lahir normal, anak kedua dan ketiga operasi karena posisinya kaki di bawah sementara satunya melintang. Susahnya kalau hamil tiga kembar, yang susah adalah anak kedua dan ketiga, jadi harus operasi,” terangnya.

Hanantyo mengatakan, tantangan paling besar hamil kembar adalah prematur sehingga paru-paru belum berkembang baik dan rawan infeksi. “Kondisinya saat ini baik, otak berjalan baik, biasanya memberikan perlindungan meskipun prematur,” imbuhnya.

Ini adalah menjadi kehamilan kedua dari Salimah setelah sebelumnya punya anak pertama berumur 10 tahun. Dalam keluarga Salimah, riwayat kembar ada dari nenek buyut yang juga melahirkan kembar dua perempuan. (Tribunbanyumas/Permata Putra Sejati)

This article is from: