6 minute read

Warteg Takut Naikkan Harga Menu

Next Article
Nurdiansyah

Nurdiansyah

 500 Ton Minyakita Belum Terdistribusi dari Gudang Produsen

JAKARTA, TRIBUN - Minyak goreng Minyakita langka dan mahal jadi ancaman yang serius bagi pengusaha warteg. Mereka bahkan tak berani menaikkan harga menu karena khawatir sepi pembeli.

Advertisement

Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni, mengatakan, Minyakita langka dan mahal tidak serta merta membuat pengusaha menaikkan harga menu yang bergantung pada minyak goreng. Hal ini lantaran sebagaian warteg masih mencatatkan omzet yang stagnan. Daya beli masyakarat yang belum tumbuh ditengarai jadi salah satu sebabnya.

“Sehingga, kalau naikkan harga menu, warteg akan berakibat sepi (pelanggan),” kata dia, Selasa (7/2).

Mukroni menjelaskan, Minyakita langka membuat pengusaha warteg harus memutar otak untuk mencari jalan keluar. Pasalnya, sebagian besar pedagang warteg telah bergantung pada minyak goreng besutan pemerintah ini. “Warteg sudah sangat bergantung pada Minyakita. Tadinya warteg memakai minyak curah yang lebih murah daripada minyak kemasan,” timpal dia.

Dengan adanya kelangkaan minyak goreng Minyakita ini, pengusaha warteg terpaksa harus beralih kembali ke minyak curah. Pilihan ini terpaksa diambil meskipun minyak goreng curah diakui memiliki

MINIATUR PESAWAT - Deretan bodi miniatur pesawat siap dirakit pada workshop Anglo Indonesian Aircraft Models, di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (2/2). Meski tergolong UMKM, produk miniatur pesawat ini sudah mendunia dan dipesan sejumlah maskapai dunia maupun pehobi dunia penerbangan di luar negeri.

Disperindag DIY: Harga dan Stok Beras Perlahan Pulih Mulai Maret 2023

YOGYA, TRIBUN - Harga beras belakangan ini cenderung terus tinggi secara nasional, termasuk di DI Yogyakarta. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY mengeklaim hal itu terjadi karena belum masuk panenan dan ada peningkatan konsumsi.

“Yang pertama kenaikan harga itu terjadi karena hasil panen padi di beberapa wilayah di Indonesia belum begitu banyak. Termasuk di DIY. Sedangkan, prediksi puncak penen raya padi akan terjadi pada Maret 2023,” urai Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti kepada Tribun Jogja, Selasa (7/2).

Kemudian, lanjutnya, saat ini terjadi peningkatan konsumsi yang disebabkan oleh peningkatan kunjungan wisatawan di awal tahun. Kondisi itu terlihat dari tingginya tingkat okupansi kamar hotel dan memicu peningkatan konsumsi beras. Selain itu, ada anomali cuaca yang mempengaruhi angka produksi panen padi.

Adanya ketimpangan tersebut umumnya memberikan pengaruh terhadap keterbatasan stok beras dan perkembangan harga pangan di DIY. Namun, pihaknya memperkirakan stabilitas stok dan harga beras perlahan terjadi pada Maret 2023 atau saat panen raya terjadi. Pihaknya bersama Satgas Pangan terus berupaya melakukan pemantauan harga dan stok beras di DIY, hingga sosialisasi tentang inflasi kepada pedagang.

“Jadi, kami tanyakan ke para pedagang di tiga pasar yang menjadi pemantauan di DIY mengenai harga dan stoknya. Nanti kami bisa mengetahui harga beras per harinya dan stoknya itu bisa bertahan untuk berapa lama,” ucap dia.

Disampaikannya, harga eceran tertinggi (HET) beras medium sendiri sebenarnya berada di harga Rp9.450 per kilogram. Tapi, berdasarkan pantauan harga, harga beras yang dijual di pasaran secara umum sekitar Rp11.000 per kilogram. “Makanya, kami juga masih melakukan operasi pasar yang di titik beratkan di tiga pasar pantauan. Walau memang pada awal 2023 ini belum banyak dilakukan, tapi kami akan berkoordinasi bersama Bank Indonesia dan Bulog.Kami akan mengadakan pasar murah juga dengan menyasar kantong-kantong kemiskinan,” sambung dia.

Menthuk (47) pedagang beras di lantai 2 Pasar Beringharjo, mengatakan, adanya kenaikan harga jual mempengaruhi jumlah konsumsi masyarakat terus menurun. Dia menyebut harga beras terus naik sejak Januari pada kisaran Rp2.002.500 per kilogram. Saat ini, beras paling murah yaitu C4 dibanderol Rp12.000 per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp10.000.

“Ya bingung, kok naik terus. Ya, sini kan cuma beli to, jadi ya enggak bisa (memberikan harga yang lebih murah lagi). Kami mengikuti saja, harganya mengikuti. Klau harga naik, ya, dijual naik. Harga turun, ya, dijual turun,” ucap Menthuk. (nei) kualitas di bawah Minyakita. Adapun, pilihan pengusaha warteg ke minyak goreng curah nyatanya tidak serta merta mengkahiri masalah. Mukroni menngungkapkan, harga minyak goreng curah justru terkerek naik karena diserbu oleh pedagang warteg, “Minyak curah harganya naik karena diserbu pedagang warteg yang beralih dari Minyakita yang langka,” tandas dia. Sebagai informasi, minyak goreng Minyakita mendadak langka di sejumlah daerah. Kalaupun ada, harga jual dari pedagang melonjak hingga Rp20.000 per liter. Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 49 Tahun 2022, minyak goreng rakyat terdiri atas minyak curah dan MinyaKita yang diatur oleh pemerintah dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.000 per liter. Padahal seperti telah diberitakan, minyak goreng Minyakita tersebut diluncurkan pemerintah sebagai upaya untuk menekan harga minyak goreng yang sempat melambung tinggi dan langka tahun lalu.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) meninjau gudang milik PT Bina Karya Prima (BKP) di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, yang merupakan gudang penyimpan Minyakita. Pada saat meninjau, Mendag Zulhas menemukan ada sebanyak 500 ton Minyakita yang tidak disalur- kan padahal produksinya dilakukan sejak Desember 2022 yang lalu.

“Hari ini kita temukan di sini banyak sekali ada 555.000 liter atau 500 ton.

Artinya, setengah juta lebih liter di sini ditemukan belum dikirim oleh perusahaan dengan dasar katanya mereka belum dapat DMO. Ini sudah lama sekali ini produksi bulan Desember,” ujarnya saat peninjauan gudang di Marunda, Jakarta Selasa, (7/2).

Dengan adanya temuan itu, Mendag Zulhas meminta Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri untuk menindaklanjuti dan didalami jika ada indikasi penimbunan. “Tentu nanti ada Satgas yang menangani ini, yang penting persoalannya nanti diurus sama Satgas pangan. Tetapi barang (yang tersimpan) ini bisa (distribusikan dulu untuk) memenuhi di pasar Jawa,” ujarnya. Disegel Gudang tersebut pun, kata Zulhas, akan disegel. Sementara produknya tetap akan didistribusikan oleh Kemendag mengingat stok Minyakita di pasar tradisional sudah langka. “Saya minta barangnya habiskan dulu. Agar dikirim dulu ke pasar untuk memenuhi pasar. Soal benar atau salah, nanti. Kan kita baru bertemu hari ini,” ungkapnya. Selain itu, Mendag Zulhas juga bilang, pihaknya nanti akan memanggil manajemen

SERBA SULIT

 Minyak goreng Minyakita langka dan mahal jadi ancaman yang serius bagi pengusaha warteg.

 Mereka bahkan tak berani menaikkan harga menu karena khawatir sepi pembeli.

 Mendag Zulhas menemukan 500 ton Minyakita tidak disalurkan oleh produsen, padahal produksinya Desember 2022.

PT BKP untuk ditanyakan lebih lanjut soal komitmennya memproduksi Minyakita. Sebab, BKP adalah perusahaan yang paling banyak memproduksi Minyakita. “Distribusinya nanti saya minta di Jawa dulu biar cepat sampainya ke pasar,” pungkasnya. Zulhas menuturkan, jika produk Minyakita sudah tercukupi di pulau Jawa, penyalurannya akan dilanjutkan di pulau Sumatera. “Jadi, tiga hari saya kira bisa kelar sehingga di Jawa dulu aja, karena paling banyak (yang membutuhkan). Jangan di pasar modern, ini untuk di pasar-pasar tradisional yang ada di Jawa. Kalau masih lebih, ya, ke Sumatera. Tapi, kalau belum bisa, fokus di Jawa aja dulu tapi, di pasarpasar,” ujar Zulhas. (kpc)

Menko Luhut Turun Tangan

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya turun tangan mengatasi kelangkaan dan mahalnya minyak goreng Minyakita. Padahal, Minyakita tersebut diluncurkan pemerintah sebagai upaya untuk menekan harga minyak goreng yang sempat melambung tinggi dan langka.

Dalam rapat koordinasi dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan pada Senin (6/2), Luhut menyebutkan bahwa kelangkaan minyak goreng tersebut salah satunya karena berkurangnya pasokan untuk memenuhi pasar domestik (domestic market obligation/DMO). “Saya mohon kepada Kemendag untuk memastikan peningkatan pasokan DMO oleh produsen minyak goreng sebanyak 50 persen hingga Lebaran nanti (April). Alokasi per perusahaan ditentukan ber- dasarkan rata-rata kinerja ekspor perusahaan selama Oktober-Desember 2022 secara proporsional dan kepatuhan masing-masing perusahaan terhadap pemenuhan DMO,” ujar Luhut, dikutip melalui siaran pers, Selasa (7/2).

Luhut juga meminta agar Kemendag, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan Indonesia National Single Window (INSW) mendepositokan 66 persen hak ekspor yang dimiliki eksportir saat ini dan tidak dapat langsung digunakan. Mantan Menko Polhukam ini pun memerintahkan kepada Satgas Pangan, Kemendag, dan Kemenperin untuk melakukan pengawasan yang ketat berbasiskan data Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Simirah) dan hasil temuan di lapangan terhadap pelaksanaan distribusi, terutama jelang Ramadan dan Lebaran. “Saya minta segala bentuk pelanggar- an dapat ditindak tegas. Kemendag mohon untuk meningkatkan insentif pengali minyak kita menjadi 1,5 dan 1,75 untuk kemasan bantal dan pouch/botol untuk menjaga gap dengan minyak curah tetap menarik,” ucap Luhut. Selanjutnya, Kemendag diminta untuk membuka kembali jalur komunikasi khusus untuk pengaduan masyarakat terkait kelangkaan minyak goreng serta apabila terjadi pelanggaran mengenai hal tersebut. “Di tengah situasi yang ada, komunikasi menjadi kunci. Masyarakat harus diberikan informasi yang seluas mungkin terhadap kondisi yang sebenarnya masih terjaga dan melaporkan jika terjadi pelanggaran di lapangan. Saya minta Kemendag dan Satgas Pangan membuka jalur hotline yang dapat dihubungi dan ditindaklanjuti laporannya,” pesan Luhut. (kpc)

Tumbuhkan Investor Lokal, BEI Bakal

Tambah 10 Galeri Investasi di DIY

YOGYA, TRIBUN - Bursa Efek Indonesia (BEI) berkomitmen untuk memperbanyak Galeri Investasi di DIY. Tujuannya agar menumbuhkan investor lokal serta meningkatkan pertumbuhan pasar modal di DIY.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Yogyakarta, Irfan Noor Riza, mengatakan, setiap tahunnya BEI Yogyakarta menambah Galeri Investasi dan tahun 2023 ini akan ditambah 10 galeri lagi. “Saat ini jumlah Galeri Investasi kami ada 51. Bertambah 7 Galeri Investasi dari tahun 2021, di manasaat itu masih berjumlah 44. Target kami, sampai dengan akhir tahun 2023 nanti akan bertambah lagi 10 Galeri Investasi BEI, sehingga akan semakin bertumbuh pasar modal di DIY ini,” katanya, Selasa (7/2).

Ia melanjutkan, Galeri Investasi BEI dapat memenuhi kebutuhan informasi tentang cara berinvestasi di pasar modal kepada masyarakat. Selain itu, keberadaan Galeri Investasi juga menjadikan pasar modal lebih dekat dengan masyarakat. Menurut dia, literasi terkait pasar modal harus terus dilakukan, sehingga masyarakat memahami cara berinvestasi di pasar modal dengan benar. Dengan begitu, investor lokal di DIY semakin bertumbuh.

“Pertumbuhan saluran distribusi edukasi melalui bertumbuhnya Galeri-galeri BEI diharapkan dapat lebih menumbuhkan kembangkan investor lokal sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai upaya mengakselerasi penguatan ekonomi nasional,” lanjutnya. Irfan menambahkan ada dua faktor yang mendukung peningkatan kinerja pasar modal Indonesia saat ini. Pertama adalah peningkatan jumlah investor lokal dan kedua adalah aksi go public atau penawaran umum saham perdana yang dilakukan perusahaanperusahaan dari berbagai sektor.

“Dua hal tersebut mampu membuat pasar modal tetap kuat serta akan menarik lebih banyak jumlah investor untuk terus meningkatkan kinerja pasar modal,” imbuhnya. (maw)

This article is from: