1 minute read

Siswa Dapatkan Edukasi Jaga Lingkungan

Next Article
Nurdiansyah

Nurdiansyah

YOGYA, TRIBUN - Sebanyak

78 siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Eksperimental Mangunan mengikuti inspirasi lintas kelas. Hal ini untuk mengasah eksplorasi anak-anak dengan seni humaniora.

Advertisement

Kepala SMP Sekolah Eksperimental Mangunan, Eka Adi Sunarso, berujar untuk menjalankan program tersebut pihaknya turut bekerja sama dengan Perwakilan Panitra Pura Keraton Yogyakarta, Raden Mas Gustilantika Marrel Suryokusumo.

“Sesuai dengan tema kami yakni Merawat Bumi, Melestarikan Kehidupan. Maka, salah satu yang menjadi mentor eksplorasi itu adalah Mas Marrel. Tujuan- nya, agar beliau bisa memberikan gambaran gerakan sosial yang dapat dilakukan untuk semakin memanusiakan manusia,” urai Eka kepada Tribun Jogja di Sekolah Eksperimental Mangunan, Senin (7/2). Kehadiran cucu Sri Sultan Hamengku Buwono X itu diharapkan bisa memberikan inspirasi bagi anak didiknya saat sistem pembelajaran berlangsung. Apalagi sekolah memiliki sistem pembelajaran berbasis proyek. “Maka, kami sering mengajak para siswa mengeksplorasi berbagai tempat untuk bertanya ke orang-orang yang lebih tahu. Sehingga, literasi anak-anak bisa semakin meningkat. Karena lite- rasi itu tidak hanya dari pustaka, tetapi ada dari ekologi yang bisa dilalui berdasarkan mengekspor lingkungan yang ada di sekitarnya,” tuturnya.

Para siswa yang memiliki kepekaan terhadap lingkungan, juga di ajak untuk melihat keprihatinan keadaan di sekitar tempat tinggal atau lokasi di mana siswa itu berada. Kemudian, Perwakilan Panitra Pura Keraton Yogyakarta, Raden Mas Gustilantika Marrel Suryokusumo, menyampaikan, kegiatan tersebut sangar relevan dengan fokus kegiatan Keraton Yogyakarta.

“Sebenarnya salah satu fokus kami dari Keraton Yogyakarta untuk 2023 dan dua tahun terakhir adalah green movement and green campaigns. Jadi, kami berfokus pada penghijauan lingkungan kembali baik itu yang berada di lahan-lahan kritis maupun lahan yang terkena imbas tambang ilegal di DIY,” jelas dia.

Landasan itu pun menjadikan Marrel turut memilih memberikan edukasi menjaga lingkungan kepada para siswa SMP tersebut. Dengan melibatkan para siswa, diharapkan mampu memberikan efek terhadap pemahaman menjaga lingkungan sejak dini.

“Ketika mereka sudah masuk atau duduk dibangku universitas, mereka bisa melakukan gerak cepat dari ilmu yang sudah didapatkan sejak duduk di bangku SMP.

Ilmu-ilmu itu menjadi berarti bagi mereka ketika melakukan tindakan lebih lanjut,” tutur Marrel.

“Tentunya, kalau dicermati, hal-hal itu akan dirasakan oleh anak-anak yang mungkin saat ini sedang duduk di bangku sekolah dasar atau SMP. Mereka akan merasakan secara langsung dampaknya,” tutupnya. (nei/ord)

This article is from: