6 minute read
UMKM Terkendala Kemitraan dan Promosi
Pemkab Kulon Progo Genjot Upaya Percepatan Investasi
KULON PROGO, TRIBUN
Advertisement
- Sejumlah kendala masih menyelimuti upaya percepatan investasi di Kulon Progo. Di antaranya terkait persoalan kemitraan pasar, ruang promosi, dan penyediaan sentra usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kulon Progo, Heriyanto mengatakan, ada 8 bidang usaha kerajinan yang terdapat di Kulon Progo. Meliputi kerajinan sabut kelapa, kain, manik-manik, kulit, logam, rajut, serat alam, kayu dan bambu. Setelah DPMPTSP
Kulon Progo menggelar desk investasi selama tiga hari, hasil identifikasi permasalahan terkait permodalan tidak begitu signifikan. Adapun yang signifikan terkait persoalan kemitraan pasar dan ruang promosi, termasuk penyediaan UMKM Center.
“Ini (persoalan) harus diobati untuk meningkatkan pelaku usaha yang ada, yang saat ini baru menyasar 80 pelaku usaha. Harapannya, menjadi basic OPD yang menangani seperti Disdagin
Dinas Perdagangan dan Industri) dan Dinas Koperasi dan UKM,” ucapnya saat pemaparan Strategi Percepatan Investasi di Kulon Progo, Selasa (10/1).
Ia mencontohkan, kapasitas produksi serat alam di Kulon Progo untuk ekspor seperti keranjang baru 29.250 buah per bulan, yang maksimalnya bisa 42.400 buah per bulan. Kemudian, kerajinan itu masih dijual ke luar daerah seperti Bantul dan Semarang untuk selan- jutnya diekspor. Hal ini juga harus ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo agar mereka memiliki pintu ekspor sendiri. Mantan Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kulon Progo itu menyebut, ada beberapa jenis usaha di Kulon Progo yang memiliki potensi ekspor, yaitu traktor, wig, dan arang briket. Untuk menumbuhkan investasi di Kulon Progo, DPMPTSP pada 2022 telah memetakan lahan yang tersedia digunakan untuk investasi di Kapanewon Sentolo.
“Ada dua yang sudah clear and clear, yang pemilik lahannya boleh dan sudah kami tawarkan ke calon investor. Nanti kita kembangkan yang lainnya sehingga menjadi satu promosi kawasan industri,” kata Heri. Hasil dari sistem Online Single Submission (OSS), total ada 6.196 izin usaha terbit selama periode JanuariDesember 2022. Sementara, ada 1.023 kegiatan usaha yang tidak direalisasikan sehingga dilakukan pencabutan. Adapun, kegiatan usaha di sektor perindustrian disebutnya tertinggi dalam pertumbuhan investasi di Kulon Progo, disusul perdagangan, pariwisata, perumahan, dan pertanian.
“Di sektor industri paling tinggi industri kerupuk di Pengasih, keripik (Samigaluh), roti (Panjatan), rumah makan dan warung, gula semut (Kokap), serta pengolahan makanan lainnya,” paparnya. YIA
Sementara, progres inves- tasi pembangunan hotel di Kulon Progo meliputi Cordia Hotel Yogyakarta, Grand Dafam Signature YIA, Iblis Hotel, Novotel dan SwissBelhotel, dengan total keseluruhan ada 720 kamar.
Perlu Didorong
Pemkab Kulon Progo mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi pelaku usaha, terutama UMKM di wilayahnya.
Dari situ ditemukan adanya kendala kemitraan pasar dan ruang promosi.
Padahal, ada potensi volume produksi hingga pasar ekspor yang bisa dioptimalkan.
Dikatakan Heri, realisasi investasi di Kulon Progo mencapai nilai triliun rupiah pada saat pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta Internasional Airport/YIA). Sebab, ada pembelian lahan dan pembangunan fisik dalam kurun waktu 2018 sampai dengan 2020.
“Realisasi investasi menurun pada 2020 karena pembangunan Bandara YIA telah selesai,” jelasnya.
Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana menekankan pentingnya kajian proses bisnis dalam upaya pertumbuhan investasi ketimbang pembangunan infrastrukturnya. Serta, melihat potensi yang tidak dimiliki oleh wilayah lain di DIY, seperti keberadaan YIA yang merupakan pelabuhan kargo terbesar. Saat ini, YIA baru melayani 5 persen dari kemampuan kargo yang dimilikinya.
Pemkab Kulon Progo juga bersepakat ada semacam upaya untuk menjadikan YIA sebagai agregator ekspor, bukan hanya untuk Kulon Progo melainkan DIY, Jawa Tengah sisi selatan, dan Jawa Timur sisi barat. Seperti diketahui, Bandara YIA pernah didarati beberapa kali pesawat Antonov yang merupakan pesawat terbesar di dunia. Saat itu mengangkut barang dari Jawa Timur untuk dieskpor. (scp)
Wisatawan Belum Terbiasa
Pakai Transaksi Digital
BANTUL, TRIBUN - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul mencatat minat wisatawan untuk menggunakan transaksi digital dalam pembayaran retribusi wisata masih sangat rendah.
Dispar pun terus berupaya menggenjot transaksi digital tersebut yang selama ini bisa diakses melalui aplikasi visitingjogja
Kepala Seksi Promosi dan Informasi
Wisata Dispar Bantul, Markus Purnomo Adi mengatakan, jumlah wisatawan yang berkunjung selama akhir pekan kemarin (6-8 Januari 2023) berjumlah 37.673 orang. “Dari jumlah tersebut, 3.079 orang atau sebesar 8,1 persen melakukan reservasi melalui visitingjogja,” ujarnya, Selasa (10/1).
Dari 3.079 orang yang melakukan transaksi melalui visitingjogja, paling banyak adalah wisatawan yang berasal dari Jawa Tengah yakni berjumlah 1.777 orang. Sisanya berasal dari DIY, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI, bahkan ada yang dari Lampung.
Pria yang akrab disapa Ipung ini mengakui tingkat pembayaran retribusi wisata secara digital memang masih sangat sedikit. Ia menduga hal itu karena banyak wisatawan belum terbiasa dengan pembayaran nontunai, serta kendala teknis seperti sinyal yang tidak stabil. Terkait kondisi itu, dirinya berkomitmen terus menggenjot agar wisatawan dapat terbiasa dengan pembayaran nontunai, di antaranya dengan upaya sosialisasi serta penambahan sarana dan prasarana penunjang. Harapannya, sistem pembayaran digital bisa berjalan lancar. “Kalau sinyal stabil, pelayanan kepada wisatawan juga bisa lebih cepat,” imbuhnya. Menurutnya, sistem transaksi digital juga dapat berdampak pada semakin efisiennya sistem pembayaran retibrusi. Salah satunya adalah mengurangi biaya pencetakan karcis pada destinasi wisata yang dikelola pemerintah. Terlebih, ada rencana pemerintah akan menaik-
Program Padat Karya Wujudkan
Pembangunan Lebih Cepat di Kalurahan
SLEMAN, TRIBUN - Padat karya merupakan program pemerintah bersifat produktif yang mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologi lokal. Program ini bertujuan untuk menambah pendapatan, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo berharap, melalui padat karya, pelaksanaan pembangunan di kalurahan dapat dilakukan dengan lebih cepat, sehingga dapat segera menyelesaikan persoalanpersoalan yang ada. Terutama terkait infrastruktur, kemiskinan, dan pengangguran.
“Saya berharap program padat karya ini juga akan menumbuhkan rasa handarbeni (rasa memiliki) masyarakat Sidoluhur terhadap keberadaan fasilitas umum di lingkungannya. Karena berba- an tarif retribusi dari Rp10.000 menjadi Rp15.000 per orang, sehingga diperlukan pencetakan karcis baru.
Kepala Dispar Bantul, Kwintarto Heru Prabowo menyatakan pencetakan karcis masuk destinasi wisata masih diperlukan, karena dari pengalaman tahun lalu belum banyak wisatawan menggunakan pembayaran melalui kanal digital yang sudah disediakan, seperti Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS). Ia mencontohkan selama libur Nataru wisatawan yang berkunjung ke pantai barat seperti Samas sampai Pandansimo dari 1.900 orang, dan dari jumlah tersebut yang menggunakan transaksi digital hanya 30 orang. Menurutnya, jika wisatawan sudah terbiasa dengan transaksi digital, maka kapanpun ketika ada kenaikan tarif retribusin, pihaknya pun siap mengubah sistemnya. Namun faktanya, sampai saat ini masih banyak wisatawan belum familiar dengan pembayaran elektronik. (nto)
ITNY Lantik Tiga Wakil Rektor Baru
SLEMAN, TRIBUN - Rektor ITNY, Dr Ir Setyo Pambudi, MT melantik tiga wakilnya untuk periode 2023-2027, Selasa (10/1) di lantai tiga gedung ITNY. Tiga wakil rektor (warek) tersebut yakni Dr Ratna Kartikasari, ST, MT sebagai Warek I Bidang Akademik, yang sebelumnya juga telah menjabat dalam bidang serupa. Kemudian, Subardi, ST, MT, PhD yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Lembaga Perencanaan dan Pengembangan ITNY kini menjadi Warek
II Bidang Administrasi Umum dan Aset, serta Dr Winarti, ST, MT sebagai Warek III Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama, dan Alumni.
Prosesi pelantikan didahului pembacaan Surat Keputusan Rektor ITNY tentang Pengangkatan Warek, dilanjutkan dengan pembacaan sumpah jabatan, serta pembacaan berita acara pelantikan dan penandatanganannya. Beberapa pejabat terkait turut hadir dalam acara itu, termasuk mantan
Rektor ITNY periode 20182022, Dr Ir H Ircham, MT terlihat hadir. “Warek membidangi tugas masing-masing dan bertanggung jawab kepada rektor. Itu menjadi bagian penting dari ITNY, karena menjadi pimpinan bersama dengan rektor,” ucap Ketua Pengurus ITNY, Ir H Supatno saat memberikan sambutan. Ia pun menyinggung mengenai tantangan untuk memajukan ITNY dalam lima tahun ke depan yang cukup berat. Pasalnya, para pemimpin ITNY tersebut dapat menghadapi banyak hal yang tidak dapat diprediksi secara pasti. Di antaranya terkait isu perlambatan ekonomi, pemutusan hubungan kerja, globalisasi yang ekonominya terganggu oleh perang, dan lainnya. Apabila isu-isu benar-benar terjadi, maka akan berimbas terhadap kualitas dan kuantitas pengajar ITNY “Itu tentu menjadi dampak yang tidak ringan bagi ITNY, khususnya dalam me- ngelola mahasiswa baru dan yang sudah ada. Oleh karenanya, saya berharap bahwa pimpinan ITNY yang baru dan telah terbentuk lengkap saat ini, mudah-mudahan bisa mengakali. Kondisi yang tidak ringan bisa menjadi kondisi yang kondusif untuk bersama-sama memajukan ITNY,” pesan Supatno. Rektor ITNY, Dr Ir Setyo berujar, pelantikan warek yang baru itu diharapkan dapat mendukung kinerjanya dalam mewujudkan ITNY yang maju dan berkualitas dengan saling bersinergi.
“Ke depan, ada banyak tan- tangan yang harus kami hadapi. Tentunya, untuk pencapaian kesuksesan ITNY tidak terlepas dari kerja sama kita semua atau seluruh orang yang berada di ITNY,” tutur dia.
Seusai pelantikan tersebut, pihaknya akan segera melakukan penyusunan struktur seluruh staf di ITNY, mulai dekan hingga kepala bagian. Ia memastikan akan mempertahankan program kerja yang sudah berjalan bagus di periode kepemimpinan rektor dan warek sebelumnya.
(nei/ord) gai fasilitas umum tersebut dibangun dengan partisipasi masyarakat setempat,” kata Kustini melalui keterangannya, saat meresmikan hasil padat karya di Padukuhan Kragilan, Kalurahan Sidoluhur, Kapanewon Godean, Selasa (10/1).
Kegiatan padat karya di Kragilan menghasilkan jalan cor blok seluas 310 meter persegi. Proses pengerjaan jalan yang berlokasi di RW 31 dan RW 32 tersebut dilakukan oleh 52 pekerja pada 28 Oktober-23 November 2022.
Perwakilan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Kalurahan Sidoluhur, Hari
Priyanto menyampaikan, APBD yang dialokasikan untuk kegiatan padat karya disambut baik masyarakat. Sebab, hal ini menjadi semangat masyarakat untuk bangkit setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19. Meski proses pengerjaan sempat terkendala cuaca, pihaknya bersyukur karena pekerjaan bisa diselesaikan tepat waktu. “Program padat karya memberikan dampak baik pada masyarakat, di antaranya meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur masyarakat. Menumbuhkan swadaya, dan menumbuhkan semangat gotong royong masyarakat untuk meningkatkan produktivitas,” katanya.
Lurah Sidoluhur, Hernawan Zudanto mengatakan, program padat karya tidak hanya memberikan dampak baik kepada masyarakat, tetapi juga mempermudah akses warga Kragilan dan sekitarnya, karena jalan yang dilalui kini semakin baik. “InsyaAllah, segala usaha yang sudah dilakukan akan dihitung sebagai amal kebaikan,” kata Hernawan. (rif)