6 minute read

Cegah Warga Borong Bapok

„ Upaya Pemda Antisipasi Kenaikan Inflasi Jelang Ramadan

YOGYA, TRIBUN - Pemerintah DIY mengantisipasi kenaikan inflasi jelang bulan Ramadan. Salah satunya dengan mengantisipasi aksi borong barang kebutuhan pokok (bapok), mengingat puncak inflasi biasanya terjadi pada bulan tersebut.

Advertisement

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota telah diminta meningkatkan sosialisasi kepada konsumen. Hal ini agar tidak ada aksi borong pada momentum tersebut. Sehingga tidak akan ada kekurangan supply dan tidak terjadi peningkatan harga barang, inflasi pun bisa ditekan.

“Jadi ini kan mendekati puasa dan Lebaran kita harus waspada mengendalikan inflasi. Ini sudah rapat teman TPID DIY maupun kabupaten/kota,” kata Aji, Minggu (12/2).

Pemkot Yogya Usulkan Pembangunan Tower 3 Rusunawa Bener

YOGYA, TRIBUN - Pemkot Yogya mengusulkan tambahan unit Rumah Susun Sewa (Rusunawa) pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Eksekutif pun telah mempersiapkan lahan khusus yang lokasinya masih satu kompleks dengan Tower 1 dan 2 Rusunawa Bener, Tegalrejo, Kota Yogya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogya, Hari Setya Wacana, menandaskan, pihaknya telah berkirim surat pada pemerintah pusat soal wacana itu. Menurutnya, status lahan yang disiapkan untuk Tower 3 Rusunawa Bener tersebut adalah kepemilikan Pemkot.

“Ya, kami sudah bersurat, mengusulkan kepada kementerian berkaitan dengan pembangunan Tower 3 Rusunawa,” ujarya, Minggu (12/2).

Namun, lanjut Hari, selaras dengan pembangunan Tower 1 dan 2, Pemkot Yogya dalam proses ini hanya sekadar menyediakan lahan yang dinilai representatif. Sedangkan proses pembangunan mulai dari penyiapan dokumen detail engineering design (DED), kebutuhan anggaran, sampai pengerjaan pekerjaan fisiknya, digulirkan penuh oleh pemerintah pusat.

“Sama seperti di Tower 1 dan 2 kemarin, kami hanya menyiapkan lahan saja.

Tapi, luas lahan yang sekarang (Tower 3) memang lebih kecil,” jelasnya.

Oleh sebab itu, jumlah unit yang tersedia di Tower 3 dimungkinkan berbeda dengan Tower 1 dan 2, selaras dengan luas lahannya yang cenderung lebih minimalis. Sehingga, dimungkinkan pula, fasilitas pendukung di Tower 3 pun bakal dijadikan satu dengan Tower 1 dan 2, yang saat ini telah rampung dibangun.

“Makanya, dari penyusunan DED, unit nya bisa saja dikurangi. Bisa juga fasilitas-fasilitas di tower 1 dan 2 yang sudah ada dijadikan satu,” urainya.

Sebagai informasi, syarat mutlak yang harus dipenuhi penghuni Rusunawa Bener adalah warga ber-KTP Kota Yogya berpenghasilan rendah dan sudah berkeluarga. Adapun kisaran tarifnya berada di angka Rp500-600 ribu per bulan, di mana penghun diberi jatah masa sewa tiga tahun plus satu kali masa perpanjangan, supaya gantian ditempati penduduk lain.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Yogya, Aman Yuriadijaya, berujar, pihaknya mengusulkan agar Rusunawa Bener bisa dilengkapi fasilitas pengelolaan sampah terpadu yang saat ini belum tersedia. Dengan fasiltas di area rusunawa tersebut, diharapkan bisa mendukung upaya Pemkot dalam mengelola sampah di kawasan Kota Yogya bagian utara.

“Kalau di bagian selatan, kan, sudah ada tempat pengelolaan sampah terpadu di Nitikan. Makanya itu, pengelolaan sampah terpadu ini untuk Kota Yogya bagian utara,” pungkas Aman. (aka)

Polisi Tindak 31 Peserta Konvoi Pakai Knalpot Blombongan

YOGYA, TRIBUN - Penggunaan Knalpot Blombongan oleh peserta konvoi dari salah satu partai politik di Yogyakarta masih banyak dijumpai. Polisi pun menyita 31 sepeda motor dari para peserta yang menggunakan knalpot tidak standar atau blombongan.

Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan berdasarkan pantauan pada Minggu (12/2) masih dijumpai peserta kon- voi parpol yang tidak mematuhi peraturan.

“Memang masih ada yang tidak patuh pada peraturan lalu lintas, sehingga dilakukan penindakan baik dengan tilang ataupun dengan teguran, bagi yang memakai knalpot blombongan, kendaraan bisa diambil setelah mengganti dengan knalpot standar” Kata Yuliyanto, Minggu sore.

Salah satu pelanggaran lalu lintas cukup banyak pada saat konvoi parpol ini terlihat di Kota Yogyakarta.

Kapolresta Yogyarta Kombes Pol Saiful Anwar, mengatakan Polresta Yogyakarta menggelar penertiban pada Minggu siang di Simpang Jambon, Jalang Magelang, Kota Yogyakarta. “Setidaknya ada 31 pelanggar diberikan tindakan berupa surat tanda penyitaan oleh polisi dan diwajibkan mengganti ke knalpot standar,” ungkapnya. (hda)

Aji menjelaskan, mendekati puasa dan lebaran sudah menjadi tradisi atau kebiasaan masyarakat melakukan aksi borong barang maupun kebutuhan bahan pokok. Ini yang dapat menyebabkan kekurangan supply dan harga barang kemudian meningkat. Meski ada peningkatan harga, masyarakat pun tetap membelinya dan menyebabkan inflasi tak terkendali.

“Nah kalau itu terjadi maka inflasi menjadi tidak akan terkendali. Maka saya pesan kepada TPID di kabupaten dan kota, mari kita bersama-sama untuk disosialisasikan ke masyarakat, jangan ada aksi borong,” ujarnya. Dengan demikian, harapannya tidak akan ada kekurangan supply barang dan harga akan lebih standar. Kalaupun ada peningkatan tidak akan terlalu tinggi. Masyarakat diminta membeli barang atau sembako sesuai kebutuhan saja.

“Kami jamin kebutuhan sembako tidak akan habis walaupun puasa dan Lebaran. Ini saya kira harus jadi pemahaman daripada beli banyak ditandu itu akan mengganggu pasar,” kata Aji, menjelaskan. Menurutnya, pengendalian inflasi pada dasarnya sangat terkait dengan berbagai macam kinerja ekonomi baik soal pertumbuhan maupun pemerataan ekonomi. Dan, hal ini menjadi perhatian pemerintah pusat secara serius.

“Pengendalian inflasi ini dilakukan demi kesejahteraan masyarakat,” sambungnya.

Kepala Perwakilan Bank

Indonesia DIY, Budiharto Setyawan, mengatakan, pergerakan inflasi DIY utamanya didorong oleh pergerakan harga komoditas hortikultura, ketersediaan pasokan, hambatan dalam proses distribusi, dan pola konsumsi masyarakat menjadi faktor yang berdampak terhadap pergerakan harga komoditas di DIY.

“DIY pun kerap alami kenaikan inflasi pada momen HBKN (Hari Besar Keagamaan) dan periode berlibur,” paparnya.

Budi menuturkan, untuk tahun 2023 khususnya di bulan Januari, inflasi di DIY mengalami penurunan seiring dengan turunnya harga BBM. Dari hasil rilis BPS, wilayah DIY pada bulan Januari 2023 mengalami inflasi bulanan sebesar 0,17%. Angka ini lebih rendah dibandingkan Desember 2022 yakni 0,65%.

Lebih lanjut, terkait pertumbuhan ekonomi DIY pada 2022 berada di atas 5% sesuai perkiraan. Tingginya Meeting, Incentive, Convention,

Sesuai

z Pemerintah DIY mengantisipasi kenaikan inflasi jelang bulan Ramadan.

z Salah satunya dengan mengantisipasi aksi borong barang kebutuhan pokok (bapok).

z Antisipasi agar tidak akan ada kekurangan supply dan tidak terjadi peningkatan harga barang.

z Masyarakat diminta membeli sesuai dengan kebutuhan.

and Exhibition (MICE) serta momentum Natal dan Tahun Baru 2023 menjadi penopang utama pertumbuhan pada triwulan IV 2022.

“Walaupun pertumbuhan ekonomi DIY pernah tertinggi se-Jawa di 2022, yakni lebih dari 5%, tapi inflasi di tahun 2022 kita tercatat besar 6,49%. Artinya kita masih ada minus karena inflasi lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonominya. Untuk itu upaya pengendalian inflasi masih harus terus dilakukan,” imbuhnya. (tro)

Seru Banget! Ada Night Fun Run, Ada Jajanan

YOGYA, TRIBUN - Kotabaru yang selama ini lekat dengan predikat kawasan cagar budaya Kota Yogyakarta memiliki segudang potensi untuk menarik kedatangan pelancong.

Namun, harus diakui, potensinya seakan tenggelam di bawah bayang-bayang Malioboro yang kini menjadi magnet utama para wisatawan.

Di Kotabaru, berjajar bangunan rumah megah dengan arsitektur Belanda yang berdiri kokoh hingga kini. Potensi sejarah dan budayanya pun sejatinya mampu menjadi sebuah daya tarik.

Apalagi, status Kotabaru yang pada zaman dahulu merupakan kawasan premium Belanda sudah dilengkapi berbagai fasilitas publik yang tertata apik, mulai sekolah, fasilitas olahraga, rumah sakit, tempat peribadatan, sampai stasiun.

Potensi tersebut, ditangkap Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, yang lantas bersinergi dengan Badan Otorita Borobudur (BOB), melalui rangkaian event Tour de Kotabaru bertajuk Kotabaru Fair 2023. Berlangsung pada Sabtu (11/2) malam, sejumlah kegiatan menarik digelar di seputar kawasan Kotabaru.

Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Muhammad Zandaru, mengatakan, acara ini terdiri atas beberapa kegiatan, seperti lomba mewarnai untuk anak-anak, pentas seni dari 13 sekolah, dan pertunjukkan seni dari Pokdarwis Kotabaru.

Lalu, agenda utamanya adalah Night Fun Run sejauh 5 kilometer, yang diikuti 300 peserta dari berbagai penjuru Tanah Air, seperti Klaten, Magelang, Kendal, Wonosobo, dan DKI Jakarta.

“Jadi, para peserta berlari menempuh jarak lima kilometer mengitari Kota Yogyakarta dengan lokasi start dan finis di kawasan Kotabaru,” tandasnya.

Menurutnya, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta sudah memetakan potensi pariwisata yang ada di Kotabaru menjadi lima bagian, yakni kuliner, belanja, estetik, sejarah, hingga budaya. Oleh sebab itu, dalam event kali ini, pihaknya bersama BOB juga memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dan UMKM lewat bazar.

“Karena ini bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk diperkenalkan secara luas. Apalagi, ada segudang potensi seperti sejarah, budaya, serta kuliner yang tersedia di kawasan Kotabaru,” ungkapnya.

Plh Direktur Utama BOB, Ramlan Kamarullah, menyatakan, pihaknya ikut memfasilitasi kegiatan pariwisata di DIY yang masuk dalam kawasan koordinatif BOB. Melalui kegiatan ini, ia berharap, kawasan Kotabaru bisa semakin dikenal serta mendatangkan turis.

“Potensi sejarah dan budaya di Kota Yogyakarta, kan, tidak pernah habis. Nah, Kotabaru sebagai satu wilayah yang ikonik di Kota Yogyakarta perlu dikembangkan untuk dapat mendongkrak sektor pariwisata, sekaligus pemulihan ekonomi pascapandemi,” urainya.

Ramlan meyakini, khusus Night Fun Run yang diikuti sekira 300 peserta yang berasal dari berbagai daerah dapat menjadi ajang promosi nan mumpuni untuk kawasan Kotabaru. Sebab, dalam ajang tersebut, para pebcinta lari diajak mengelilingi kawasan heritage

WISATA

Kotabaru, dengan suguhan bangunan-bangunan tua.

“Sejarah Kotabaru yang tidak bisa dipisahkan dari Kota Yogyakarta. Ini bisa menjadi motor penggerak juga bagi pemberdayaan masyarakat di sektor pariwisata, terutama di Kotabaru,” pungkasnya.

Kepala Bidang (Kabid) Daya Tarik Pariwisata Dinas Pariwisata (Dinpar) Kota Yogyakarta, Yurnelis Piliang S.IP, M.A menjelaskan, ini kali kedua Tour de Kotabaru diselenggarakan dan didorong untuk menjadi agenda wisata tahunan yang bisa dikunjungi di Kota Yogyakarta. Tour de Kotabaru menonjolkan potensi wisata di Kotabaru yang sudah dipetakan pemerintah. Beberapa potensi yang terlihat diantaranya wisata kuliner, belanja, estetika, sejarah dan budaya.

Keragaman potensi Kotabaru tersebut, dikatakannya, tak lepas dari warisan sejarah yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Gubernur DIY.

“Maka, kami juga bikin tur sejarah yang diikuti anak se- kolah yang dipandu oleh pemandu wisata dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Yogyakarta,” terangnya. Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangu Kota Yogyakarta, Kadri Renggono menambahkan, Kotabaru memang tak bisa lepas dengan sejarah Yogyakarta. “Harapannya ini bisa menjadi pilihan destinasi wisatawan untuk berkunjung, karena ada cagar budaya ada kuliner yang bisa dinikmati. Apalagi kawasan ini ada di kawasan Malioboro,” ujarnya. Peserta Night Fun Run pun begitu menikmati keliling kawasan Kotabaru. Malammalam, mereka begitu bersemangat. Warga di pinggir jalan memberi perhatian khusus kepada mereka. Di lokasi acara, baazar berlangsung sangat ramai. Warga dan para pelari ramai-ramai menikmati jajanan yang tersedia.

“Kota Yogyakarta tidak hanya punya Malioboro, tapi juga Kotabaru. Luar biasa, Kotabaru ternyata punya segalanya,” tutur salah satu pengunjung. (aka/ard/ord)

This article is from: