2 minute read
Berkah Ramadan 1444 H Tukang Becak Pun Dapat THR
Penyaluran Dana ZIS di Kulon Progo dan Kota Yogya
KULON PROGO, TRIBUN - Ratusan tukang becak di Kulon Progo serta puluhan penjaga dan penggali kubur di Kota Yogya mendapatkan “tunjangan hari raya atau THR” dari pemerintah dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) setempat. Program santunan itu diberikan bertepatan saat momen Ramadan dan menjelang Idulfitri.
Advertisement
Di Kulon Progo, 100 pengayuh becak masing-masing mendapatkan bantuan dana Rp200.000. Anggaran tersebut berasal dari penghimpunan dana dari para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo, melalui Baznas.
“Kita harapkan masyarakat yang berhak menerima (bantuan) menjadi gembira. Mereka juga bisa menyelesaikan ibadah Ramadan yang tinggal 9 hari lagi,” ucap Tri saat ditemui di depan Rumah Dinas Bupati Kulon Progo, Rabu (12/4). Ketua Baznas
Kita ukurannya mustahik, orang yang berhak menerima zakat. Secara syariat, ada delapan kriteria kaum duafa yang berhak menerima (bantuan), termasuk pengayuh becak.
Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana menyampaikan, Kulon Progo merupakan satu di antara kabupaten di DIY yang mewajibkan gaji dari ASN dipotong tiap bulan untuk pembayaran zakat sebesar 2,5 persen.
Kulon Progo, Alfanuha Yushida menyebut, pengayuh becak berhak menerima bantuan karena masuk dalam delapan kriteria kaum duafa.
“Kita ukurannya mustahik, orang yang berhak menerima zakat.
Secara syariat, ada delapan kriteria kaum duafa yang berhak menerima (bantuan), termasuk pengayuh becak,” ucapnya. Selama Ramadan 2023, Baznas Kulon Progo telah menyalurkan bantuan sebesar Rp1,8 miliar terhadap lebih dari 5.000 penerima.
Ia menargetkan, penerimaan ZIS dari para muzaki di Kulon Progo bisa mencapai Rp15 miliar di tahun ini, meningkat dibandingkan
2022 yakni Rp12,2 miliar. Hingga Maret 2023,telah dinerima ZIS sekitar Rp2,5 miliar. Di lokasi yang sama, seorang pengayuh becak, Sagiyo, merasa sangat senang setelah menerima bantuan tersebut. “Semoga menjadi amal bagi para pembayar zakat,” ungkapnya.
Rencananya, uang itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Warga Durungan, Kapanewon Wates ini mengaku sudah puluhan tahun bekerja sebagai pengayuh becak. Biasanya, ia mencari penumpang yang hendak menggunakan jasanya di sekitar Terminal Wates.
“Jadi tukang becak sudah lama, sejak 1995. Dulu masih gampang cari penumpang. Mulai (tahun) 2000 sulit cari penumpang karena banyak saingan,” pungkasnya. Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya bersama Baznas setempat menyalurkan bantuan untuk 88 penjaga dan penggali makam di wilayahnya. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kota Yogya, Aman Yuriadijaya di Masjid Diponegoro, Selasa (11/4) sore.
Penghormatan
Aman pun menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Baznas dan para dona - tur yang turut terlibat membantu para penjaga dan penggali makam di Kota Yogya. Harapannya, kegiatan ini dapat memberikan manfaat, sekaligus keberkahan bagi pihak-pihak yang turut ambil bagian. Adapun total bantuan yang disalurkan untuk 88 orang penjaga dan penggali makam sebesar Rp35.200.000, plus alokasi Rp125.500.000 untuk 502 anak yatim. Sekda pun berharap, uluran tangan tersebut bisa menjadi motivasi bagi para pekerja supaya terus semangat beraktivitas, meski bebannya cenderung berat.
“Saya ingin memberikan penghormatan kepada para penjaga dan penggali makam. Tugas mereka sangat berat dan sulit, namun mereka tetap melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Kami berharap, dengan adanya acara ini, kita dapat memberikan sedikit dukungan dan semangat kepada mereka dalam melakoni tugas,” urainya.
Ketua Baznas Kota Yogya, Syamsul Ashari, berujar, giat ini