2 minute read
UAJY Buka Program Studi Teknologi Pangan, Kenalkan Makanan Nusantara ke Kancah Internasional
SLEMAN, TRIBUN - Universitas
Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) membuka program studi (prodi) baru, yaitu Teknologi Pangan. Prodi ini merupakan pengembangan peminatan di Fakultas Teknobiologi yang sudah direncanakan selama bertahuntahun silam.
Advertisement
“Sudah sejak 10 tahun lalu kami mengajukan prodi baru ke pihak internal maupun eksternal di DIKTI,” ujar Dekan Fakultas Teknobiologi (FTB) UAJY, Dr Dra Exsyupransia Mursyanti, MSi, dalam keterangannya, Rabu (12/4).
Motivasi dibukanya program studi baru di Universitas Atma Jaya Yogyakarta didasari besarnya animo pada mahasiswa untuk mempelajari tentang pangan berbasis teknologi dan dari keprihatinan terhadap ba- han pangan lokal di Indonesia. “Tentu kami akan fokus pada prodi yang animo mahasiswanya tinggi. Juga, sebagai wujud keprihatinan terhadap pangan lokal yang kalah dengan luar negeri seperti Jepang, sehingga kami ingin memajukan pangan lokal lewat prodi ini,” jelas Dekan FTB.
Prodi Teknologi Pangan akan memulai kegiatan perkuliahan pada semester gasal tahun akademik 2023-2024. Hal ini tentu akan menjadi momen yang paling ditunggu karena akan menyambut mahasiswa angkatan pertama dari Prodi Teknologi Pangan. “Kehadiran Teknologi Pangan akan mengarahkan bahan pangan lokal dapat dijadikan produk yang aman, bergizi, rendah alergen, dan lain sebagainya,” tegas Mursyanti.
Selaras dengan nilai unggul yang dianut UAJY, kehadiran prodi ini memiliki keunggulan untuk dijadikan pembeda dari universitas lainnya di Indonesia. Prodi tersebut akan berorientasi pada produksi pangan nusantara yang tentunya dengan menjaga kesehatan dan keamanan berbasis pemanfaatan teknologi.
“Teknologi Pangan di UAJY akan berusaha memproduksi pangan nusantara yang aman, sehat, praktis, rendah alergen, mengurangi tingkat kelaparan, dan membantu pemerintah dalam menanggulangi stunting,” jelas Mursyanti. Penanggulangan stunting di Indonesia menjadi salah satu perhatian penuh dan keunggulan Prodi Teknologi Pangan UAJY. Mursyanti mengatakan, kasus stunting di In- donesia cukup tinggi. Adanya Prodi Teknologi Pangan UAJY diharapkan dapat membantu menurunkan kasus stunting melalui pangan. “Kami akan mengarahkan program ke sana ( stunting ), bahkan sampai meluas ke luar pulau Jawa serta membantu variasi pangan lokal nusantara tidak punah,” ucap Mursyanti. Selayaknya seperti prodi-prodi lainnya di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) prioritas pada mahasiswa pun menjadi perhatian utama, kehadiran Prodi Teknologi Pangan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas penunjang perkuliahan yang memotivasi mahasiswa untuk menoreh prestasi, di antaranya laboratorium dengan fokus utama pada produksi. (rls/ord) bertujuan untuk mempererat jalinan silaturahmi antara pemerintah, masyarakat dan Lembaga Agama Islam di tingkat Kota Yogyakarta. Dengan maksud utama yakni, meningkatkan kesejahteraan ekonomi, terutama bagi pada penjaga maupun penggali makam. “Sebagai salah satu wujud ikhtiar untuk mewujudkan pengelolaan yang terintegrasi, meningkatkan manfaat zakat untuk kesejahteraan warga masyarakat dan penanggulangan kemiskinan,” jelasnya. (scp/aka)
TRIBUN JOGJA/ SRI CAHYANI PUTRI PURWANINGSIH SANTUNANPengayuh becak di Kulon Progo menunjukkan amplop berisi uang, bantuan dari Pemkab Kulon Progo dan Baznas, Rabu (12/4). Dana bantuan itu berasal dari pemotongan gaji ASN untuk zakat sebesar 2,5 persen.
GUNUNGKIDUL, TRIBUN - Satuan
Lalu Lintas Kepolisian Resor (Polres) Gunungkidul terus mempersiapkan skema rekayasa lalu lintas untuk arus mudik maupun wisata pada momen Lebaran tahun ini. Seluruh jalur alternatif akan dimaksimalkan untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan.
“Khususnya, (jalur alternatif) yang dekat dengan kawasan wisata,” jelas Kasatlantas Polres Gunungkidul, AKP Antonius Purwanta, Rabu (12/4). Menurutnya, jalur alternatif ini disi-