4 minute read

Dukung Prestasi Olahraga di Masyarakat, Pemkab Sleman Bangun Banyak Sport Center

Next Article
Menanti Kepastian

Menanti Kepastian

SLEMAN, TRIBUN - Kabupaten Sleman berhasil mempertahankan predikat juara umum selama enam tahun berturut-turut dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) DI Yogyakarta 2023 cabang olahraga atletik. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo memastikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memberikan apresiasi kepada para atletnya yang telah berprestasi di ajang tersebut.

Ia menyampaikan, untuk Popda DIY 2023, kontingen Kabupaten Sleman berhasil menyabet 12 medali emas, 10 medali perak, dan 11 medali perunggu. “(Maka dari itu) kami memberikan apresiasi kepada masyarakat (atlet Sleman), (untuk mendukung) bagaimana mereka tumbuh kembang. Dan, kami biasanya memberikan hadiah (agar para atlet) merasa dihargai. Layaknya aset yang berharga, masyarakat yang unggul perlu diberikan perhatian dan pengharga-

Advertisement

Disnakertrans Kulon Progo Terima

an,” kata Kustini kepada Tribun Jogja saat berbincang santai di Obrolan Dapur Bu Kustini, belum lama ini.

Penghargaan tersebut diberikan dengan menimbang kerasnya perjuangan para atlet dalam meraih prestasi, sekaligus sebagai bentuk pembinaan dan apresiasi. “Di Kabupaten Sleman, bagi siswa yang berprestasi nanti ada (penghargaannya). Mulai sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas sampai nanti di perguruan tinggi, ada apresiasi kepada generasi yang sungguhsungguh mendapatkan pencapaian yang lebih tinggi,” imbuh Kustini. Disampaikannya, bonusbonus dari prestasi para atlet juga langsung diproses untuk dipersiapkan dan segera diberikan kepada atlet yang berhak menerimanya. Untuk menunjang prestasi olahraga di wilayahnya, Pemkab Sleman pada 2023 juga mendirikan beberapa

Satu Aduan Terkait Pembayaran THR

KULON PROGO, TRIBUN - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kulon Progo menerima satu aduan dari pekerja terkait pembayaran tunjangan hari raya (THR).

Aduan diterima sembilan hari menjelang Lebaran 2023.

“Sementara, baru satu aduan dari pekerja yang kami terima.

Aduan menyangkut belum adanya kepastian info dari perusahaan terkait THR,” kata Nur Wahyudi, Kepala Disnakertrans Kabupaten Kulon Progo saat ditemui, Rabu (12/4).

Nur tidak menyampaikan detail perusahaan yang bersangkutan dan mengaku lupa rinciannya. Kendati demikian, pihaknya akan melakukan pendekatan terhadap perusahaan bersangkutan selaku pemberi upah agar memenuhi kewajibannya, yakni membayarkan THR bagi pekerjanya. “Kami lebih ke monitoring (ke perusahaan). Sementara, pengawasan dilakukan oleh Disnakertrans DIY,” jelasnya.

Nantinya, hasil dari monitoring dengan perusahaan akan dilaporkan saat rapat koordinasi (rakor) dengan Disnakertrans DIY. Hasil pemantauannya baru akan dirapatkan pada Kamis (13/4) ini. Sebagai informasi, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mewajibkan perusahaan untuk membayarkan THR bagi pekerjanya paling lambat H-7 lebaran dan harus dibayar penuh, tidak boleh dicicil. Artinya, THR sudah harus diterima para pekerja pada 15 April 2023.

Karena itu, pekerja yang hakhaknya belum dipenuhi oleh perusahaan bisa melaporkan ke Disnakertrans setempat. Di Kulon Progo, posko aduan dibuka hingga pasca-Lebaran.

Disnakertrans DIY mencatat ada 75 perusahaan yang tahun lalu terkendala membayarkan THR dan jadi objek pengawasan pada tahun ini. Disnakertrans DIY juga memastikan akan mendeteksi dini perusahaan yang tak bayarkan tunjangan hari raya atau THR.

“THR kami akan melakukan tiga langkah sekaligus, untuk memitigasi adanya kewajiban dari perusahaan untuk menunaikan THR. Langkah pertama kita membuka posko konsultasi THR baik yang ada di Disnaker provinsi maupun kabupaten kota,” kata Kepala Disnakertrans DIY Aria Nugrahadi, beberapa waktu lalu.

Langkah kedua yakni mitigasi dengan pengawasan lebih terhadap perusahaan-perusahaan yang tahun lalu bermasalah dengan THR. Kendala yang dimaksud di antaranya telat menyalurkan THR hingga pembayaran dengan cara dicicil. Langkah ketiga, Disnakertrans DIY membuka layanan aduan online untuk masyarakat. (scp/ hda)

TANGKAPAN LAYAR sport center yang dapat dimanfaatkan dan difungsikan secara maksimal oleh masyarakat. “Jadi kami (bisa) memiliki semuanya, infrastruktur, dan sumber daya manusia, atlet dan pelatih, secara lengkap,” tutur Kustini.

BERBINCANG - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo (kanan) sedang menjelaskan prestasi kontingen Sleman saat mengikuti Popda DIY 2023, dalam program Obrolan Dapur Bu Kustini, belum lama ini.

Sport center yang sudah terealisasi antara lain di Lapangan Ahmad Zaeni dan Sidomoyo (Kapanewon Go- dean), Lapangan Banyurejo (Tempel), dan Lapangan Turi (Turi). Pihaknya juga berencana membangun lagi di enam titik, yakni di Lapangan Sumberagung (Moyudan), Lapangan Candibinangun (Pakem), dan Lapangan Klidon Sukoharjo (Ngaglik). Serta, Lapangan Widodomartani (Ngemplak), Lapangan Caturharjo (Sleman) dan di Depok. (nei/ord)

Bupati Bantul Siap Wujudkan Wajah Baru Kawasan Pansela

BANTUL, TRIBUN - Kawasan Pantai

Depok dipastikan akan dipermak lebih cantik. Diketahui, penataan kawasan Pantai Depok menjadi prioritas pembangunan di wilayah Selatan, khususnya kawasan pantai selatan.

Pemaparan rencana pembangunan kawasan pantai selatan itu disampaikan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Ruang Rapat Dalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (11/4). Halim mengatakan, bahwa Gubernur DIY memberikan saran agar dibuat perencanaan yang komprehensif, karena ada empat aktivitas di kawasan Pantai Depok. “Ada aktivitas kelautan, perdagangan, industri karena di sana ada industri pengolahan dan pengalengan ikan.

Yang terakhir, aktivitas pariwisata dengan adanya kuliner dan beberapa permainan,” ungkap Abdul Halim. Lantaran ada potensi ekonomi yang besar ini, Bupati Halim pun menyebutkan, bahwa Sri Sultan HB X menginginkan kawasan Pantai Depok ditata dengan baik, berkelas dan berkualitas. Sehingga, wisatawan bisa mengapresiasi dan bisa menikmati kawasan Pantai Selatan (Pansela) dengan nilai lebih tinggi. Kepala Bappeda Bantul, Venty Yusdayanti yang mendampingi Bupati Bantul menambahkan, grand desain kawasan pantai Depok adalah diperuntukkan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan penangkapan ikan, untuk wisata dan juga pengembangan UMKM.

Ke depan kawasan Pantai Depok bakal ada tempat pelelangan ikan, sehing- ga bisa mendaratkan kapal dengan muatan bisa mencapai 30 groston. Lokasi tempat bersandar kapal ikan tersebut, direncanakan, berada di seputaran muara sungai Opak.

“Lokasi ini dianggap cocok, setelah memperhatikan perputaran angin juga dan juga kedalaman airnya. Sehingga, nanti kesejahteraan nelayan di pantai tersebut akan meningkat,” kata Venty.

Sementara Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Krido Supriyatno menyebutkan, bahwa untuk menata dan mengembangkan kawasan di wilayah Pansela Kabupaten Bantul diperlukan pengkajian khusus. Sebab, kawasan Pansela di Kabupaten Bantul memiliki karakteristik khusus.

“Selain itu, perlu penataan wilayah secara terpadu, karena kawasan Pantai

Depok juga berhubungan dengan wilayan sekitarnya, misalnya Pantai Samas dan Pantai Parangtritis. Nah, ini bagaimana agar penataan kawasan terpadu, sehingga juga mengantisipasi sekarang dengan berfungsinya jembatan Kretek 2 maupun rencana jembatan Srandakan 3,” papar Krido.

Jembatan Srandakan 3 ditargetkan akan selesai pada 2024 mendatang.

Jembatan ini akan menjadi wajah baru daerah Pansela dan menjadi jembatan terpanjang di DIY dengan panjang sekitar 1,7 Km.

Jembatan yang membentang di atas Sungai Progo dan menghubungkan wilayah Bantul dan Kulonprogo ini diharapkan dapat menjadi landmark dan memiliki daya tarik pariwisata baru.

“Jembatan ini akan dilengkapi sejumlah fasilitas yang dapat dimanfaatkan

TRIBUN JOGJA/SANTO ARI publik, di antaranya jalur khusus sepeda dan jogging serta ruang terbuka hijau,” lanjutnya. (ayu/ord)

This article is from: