6 minute read

Masih Ambisi

 Indah Lupita Sari Geber Latihan Usai Persalinan

Atlet jalan cepat DIY, Indah Lupita Sari tetap jalani latihan untuk persiapan Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON) 2023 meski dalam keadaan hamil. Hingga Januari 2023 ini, usia kandungan atlet kelahiran Gunung Kidul itu sudah masuk delapan bulan.

Advertisement

Namun, latihan yang dijalani Indah tentunya bukan latihan intensif seperti yang biasanya ia lakukan. “Sebetulnya saya sudah ambil cuti latihan, tapi kayaknya emang dasarnya aku bandel jadi tetap latihan sendiri. Latihan yang dilakukan juga tetap yang aman,” katanya, Selasa (17/1).

“Waktu prenatal itu saya coba untuk yoga dan jalan-jalan, kadang juga jalan cepat, yang penting aman buat kandungan. Waktu hamil tujuh bulan sempat latihan lempar cakram sama tolak peluru juga,” lanjut Indah.

Keputusan Indah untuk tetap berlatih saat hamil tak lepas dari ambisinya supaya bisa tampil maksimal pada gelaran PON Aceh-Sumatera Utara 2024. Sebelum itu, Indah harus bisa lolos PON lewat BK PON terlebih dulu.

Adapun BK PON yang dituturkan Indah pada tahun 2023 ini biasanya sudah tergabung dalam Kejuaraan Terbuka hingga Kejuaraan Nasional. Indah kemungkinan bisa tampil dalam kejuaraan yang dihelat sekitar akhir 2023 mendatang.

“Sebetulnya 11 Januari 2023 itu saya dapat invitasi di sebuah kejuaraan. Itu biasanya buat atlet yang menang medali di PON, tapi saya belum bisa ikut karena masih hamil. Awal tahun ini bahkan ada beberapa kejuaraan juga, tapi sayangnya saya belum bisa,” kata Indah.

“Kemungkinan November atau Oktober 2023 di Sumatera, itu BK PON yang memungkinkan untuk kejar tiket PON. Cabor atletik itu lolosnya limit waktu, jadi

Panpel PSS Cetak 10 Ribu Tiket

SLEMAN, TRIBUN - Panitia pelaksana (Panpel) PSS Sleman akan mencetak sekitar 10 ribu tiket untuk laga antara PSS vs RANS Nusantara FC di Stadion Maguwoharjo, Sabtu (21/1). Jumlah ini diketahui tak sampai 50 persen kapasitas penonton Stadion Maguwoharjo. “Kami cetak sekitar 10 ribu tiket. Angka ini diambil setelah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian. Alhamdulillah setelah pertemuan kemarin Stadion Maguwoharjo bisa digunakan dengan penonton,” kata Ketua Panpel PSS, Yuyud Pujiarto, Rabu (18/1).

Yuyud memastikan pihaknya tidak menerbitkan tiket untuk suporter lawan, sehingga kuota tiket 100 persen bisa dipakai oleh pendukung setia Super Elang Jawa.

“Tak ada kuota untuk suporter lawan atas dasar koordinasi dengan kepolisiaan,” kata Yuyud.

“Dari Mabes minta keputusan soal ini diserahkan kepada wilayah masing-masing. Sebetulnya Polda DIY mau menyelenggarakan pertandingan seperti Persita vs Persebaya tadi, bisa saja. Cuma kalau wilayahnya tidak berkenan atau tidak sanggup ya tidak apaapa juga,” lanjutnya.

Lain hal dengan Bali United yang memutuskan menggunakan Stadion Maguwoharjo dan Stadion Sultan Agung sebagai kandang alternatif selama putaran kedua.

Tim berjuluk Serdadu Tridatu itu memutuskan setiap laganya tidak dihadiri penonton.

“Awalnya Bali United meminta untuk tetap dihadiri penonton, tapi setelah izin yang disampai- kan mereka ke pihak kepolisian dan stadion memutuskan tanpa penonton. Untuk lebih jelasanya mungkin bisa tanya langsung ke pihak manajemen mereka,” kata Yuyud.

Lengkapi kekurangan

Berkat upaya Panpel PSS dan pengelola, Stadion Maguwoharjo dapat menggelar laga dengan dihadiri penonton. Sebelumnya pada risk assesment bulan Desember 2022, stadion ini hanya mendapat nilai 5,2, dan tidak cukup untuk menggelar laga dengan penonton.

“Alhamdulillah, kami sudah lengkapi semua yang kurang pada risk assesment sebelumnya. Cuma untuk nilai belum dimunculkan sama Mabes, tapi mereka sudah cek kekurangannya, dan kami sudah penuhi,” ucapnya. (tsf) meskipun peringkat 1 tapi catatan waktu kurang ketimbang atlet di kejuaraan lain, ya belum bisa,” katanya. Indah melanjutkan, perkiraan buah hatinya lahir sekitar bulan Februari 2023 mendatang. Setelah melahirkan ia, bertekad untuk segera berlatih kembali untuk mengembalikan kondisi fisik pascamelahirkan. Untuk itu, ia kerap melakukan latihan rutin ketika hamil untuk tetap menjaga kondisi fisik, sekaligus sebagai ikhtiar agar proses persalinan secara normal. “Paling tidak jeda satu bulan pascalahiran. Akhir Maret atau April saya akan berusaha latihan lagi seperti biasa,” kata Indah.

Waktu prenatal itu saya coba untuk yoga dan jalan-jalan, kadang juga jalan cepat, yang penting aman buat kandungan.

Kayakinan Indah untuk meraih top perform dalam waktu yang singkat ternyata bukan tanpa pengalaman. Beberapa tahun lalu, perempuan kelahiran 6 November 1995 ini sempat vakum menjadi atlet dalam waktu yang cukup lama.

“Saya punya pengalaman waktu persiapan PON 2021 kemarin. Sebelumnya saya vakum jadi atlet. Alasannya saya punya circle baru, teman baru, ikut kegiatan baru, jadi off sekitar tiga tahun, tapi akhirnya bisa comeback sebelum PON dimulai,” beber Indah. Latihan yang dilakukan Indah pastinya tidaklah ringan. Untuk meraih top perform porsi latihan harus ditambah sampai benarbenar bisa menyaingi catatan waktu lawan-lawannya di setiap kejuaraan yang digelar.

“Ibaratnya kalau lawan latihan satu porsi, saya harus dua porsi. Tapi untuk awalan nanti kemungkinan untuk pemulihan dulu, kebetulan di rumah ada treadmill untuk meningkatkan kondisi, juga ikut pelatih waktu latihan,” sambung Indah. (tsf)

Ingin Ulang Kesuksesan PON 2021

KEINGINAN besar Indah untuk tampil di PON 2024 tak lepas dari ambisinya yang ingin mengulang sukses pada PON 2021 lalu. Seperti diketahui, tahun 2021 lalu Indah berhasil mempersembahkan medali emas untuk DIY pada cabor jalan cepat. “Aku masih punya mimpi untuk mengulang kesuksesan PON kemarin, entah gimana caranya. Walaupun harus pakai biaya mandiri yang penting saya sudah berusaha. Paling tidak ikut BK PON dulu, kalau memang bisa lolos, baru tingkatkan lagi,” ungkap Indah. Selama hamil delapan bulan ini, Indah sudah banyak melewati sejumlah kejuaraan. Padahal kejuaraan tersebut salah satu cara untuk dapat tiket ke PON 2024. Praktis, Indah harus mengejar ketertinggalannnya.

“Selama hamil banyak banget pertandingan dua sampai tiga kali, lawannya stuck di situ. Rekorku PON masih sekitar tiga menit lebih cepat, jadi masih penasaran. Target ada, mimpi juga masih ada,” tegasnya. Melihat catatan waktu tersebut, Indah masih punya kepercayaan diri mampu kembali ke penampilan terbaiknya pada BK PON akhir tahun mendatang. (tsf)

CEO PSIM Ungkap Alasan Calonkan Diri Sebagai Exco PSSI

YOGYA, TRIBUN - CEO PSIM Yogyakarta, Bima Sinung Widagdo mengonfirmasi telah mencalonkan diri dalam bursa bakal calon Executive Committee (Exco) PSSI untuk periode mendatang. Keputusan Bima itu didasari atas kesempatan yang ada, ketika banyak nama-nama baru juga mencalonkan diri. “Untuk pencalonan itu saya tanpa beban apapun. Ini murni sejak awal keterlibatan saya di sepak bola. Sejak kali pertama itu saya sudah punya tujuan untuk turut berkontribusi kepada sepak bola di Indonesia,” kata Bima, Rabu (18/1).

Bima Sinung sebagai representatif dari PSIM

Yogyakarta mendukung penuh Erick Thohir sebagai Ketua Umum dan Ratu Tisha sebagai Wakil Ketua Umum PSSI. Kedua nama itu yang membuat yakin Bima mengajukan diri sebagai bakal calon Exco PSSI.

“Munculnya tokoh yang segar dan baru harapannya benar-benar ada perubahan. Ini kesempatan untuk berkarya. Dominasi orang baru yang punya idealisme, integritas, dan mengutamakan kepentingan sepak bola nasional pasti akan lebih baik,” jelasnya.

Jika terpilih, Bima ingin Exco PSSI terlibat langsung dalam agenda-agenda berkaitan dengan organisasi dan sepak bola nasional. “Exco PSSO harus lebih aktif dari sebelumnya, jangan hanya terlihat dalam keputusan politis saja, harus terlibat langsung dalam agenda,” katanya.

Bima menyebut, kontribusi untuk sepak bola Indonesia memang tidak harus berada di posisi Exco PSSI, namun ia menyadari jika setiap posisi punya impact berbeda. Termasuk Exco yang punya posisi untuk berperan langsung dalam sistem sepak bola nasional.

“Pasti ada perbedaan ketika di posisi Exco dan CEO, scoop-nya Exco ini lebih luas, mungkin caranya bisa jadi sama, tapi impact-nya (dampak) bisa berbeda. Kalau saya karena tanpa beban, tidak terpilihpun tidak apa-apa,” tegasnya. (tsf)

Langkah Awal Mewujudkan Target 16 Medali Emas

 Sebanyak 146 Atlet dan 47 Pelatih Jalani Puslatda BK PON 2023

YOGYA, TRIBUN - Sebanyak 146 atlet dan 47 pelatih akan menjalani Program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON) 2023. Program itu resmi diluncurkan untuk mempersiapkan atlet dan pelatih sejak bulan Januari ini.

Ketua Bidang Pembibitan, Pembinaan, dan Prestasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY, Agung Nugroho melaporkan, 146 atlet itu terdiri dari 41 atlet Kota Yogyakarta, 42 atlet Sleman, 35 Bantul, 26 atlet Gunungkidul dan dua atlet Kulon Progo.

Sedangkan untuk pelatih berasal dari Kota Yogyakarta ada 16 orang, Bantul 10 orang, Sleman 16 orang, dan Gunungkidul lima orang. “Puslatda Babak Kualifikasi PON Tahap III berlangsung Januari-Juni 2023. Jumlah cabor dan subcabor ada 31,” kata Agung, Selasa (17/1). Agung melanjutkan, target Puslatda yang saat ini memasuki tahap III ini berlangsung sampai akhir bulan Juni tahun 2023 dan setelah BK PON cabor beladiri, diharapkan bisa menjadi 160 atlet dan 50 pelatih. Kemudian pada Puslatda BK PON Tahap IV pada Juli-September 2023, diprediksi bisa mem-Puslatdakan sebanyak 225 atlet dan 65 pelatih. “Lalu pada Puslatda BK PON Tahap V pada Oktober-Desember 2023, diprediksi mem-Puslatdakan 250 atlet dan 75 pelatih,” jelasnya.

Selanjutnya, Ketum KONI DIY, Djoko Pekik Irianto menjelaskan Puslatda ini menjadi awal dari persiapan menuju BK PON tahun 2023. Sekaligus, persiapan untuk mewujudkan 16 medali emas di PON XXI Aceh-Sumut 2024 mendatang.

“Kami bertekad untuk bisa meraih 16 medali emas di PON mendatang. Oleh sebab itu, mari kita bersama-sama berjuang untuk lolos dari BK PON dan di PON mendatang dapat mewujudkan target raihan 16 medali emas di PON,” bebernya. Kepala Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) DIY, Priya Santosa mengutarakan, perjuangan atlet-atlet DIY yang saat ini tergabung dalam program Puslatda akan ditentukan pada ajang BK PON tahun ini. Apapun target raihan medali di PON mendatang, semua tetap harus bergantung pada hasil BK PON tahun ini terlebih dahulu. “Mari bersama-sama berjuang untuk bisa lolos BK PON dahulu. Kemudian di PON kita sama-sama kejar target medali 16 emas tadi,” kata Priya. (tsf)

This article is from: