5 minute read

Calon Penghuni Tunggu Panggilan

„ Pemkot Segera Tutup Selter Covid-19 Tower 1 Rusunawa Bener

YOGYA, TRIBUN - Tower

Advertisement

1 Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Bener, Kota Yogya, segera difungsikan kembali jadi hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Sebelumnya, selama lebih kurang dua tahun terakhir, fasilitas tersebut harus dialihfungsikan sebagai selter isolasi terpusat (isoter) Covid-19.

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, menjelaskan, pihaknya sudah mendiskusikan proses pengembalian fungsi itu, setelah sebaran virus corona di wilayahnya semakin melandai. Bahkan, sejak fenomena pelandaian mulai terjadi sejak pertengahan 2022 lalu, tren pasien di selter tersebut menurun signifikan.

“Maka, kami ada kecenderungan mengembalikan Tower 1 Rusunawa Bener untuk kepentingan hunian. Artinya, (fungsi) kedaruratan Covid-19 di Tower 1 bisa segera diakhiri,” ujar Aman, Kamis (19/1).

Meski demikian, ia memastikan, rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Yogya masih disiapkan secara penuh untuk mengantisipasi kondisi kedaruratan. Kemudian, pihaknya juga akan mengenalkan beberapa strategi isolasi mandiri (isoman) ke wilayah, seandainya ada warga masayarakat yang terpapar virus corona.

“Tapi, sejauh ini memang keputusan formalnya belum ada. Mudah-mudahan pada akhir Januari nanti sudah keluar keputusan resminya. Sehingga, pada Februari bisa kita mulai persiapan-persiapan untuk memfungsikan kembali Tower 1 Rusunawa Bener se-

DIFUNGSIKAN KEMBALI z Tower 1 Rusunawa Bener, Kota Yogya, segera difungsikan kembali jadi hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah. z Selama lebih kurang dua tahun terakhir, fasilitas tersebut harus dialihfungsikan sebagai selter isoter Covid-19. z Keputusan resmi penggunaan selter direncanakan akhir Januari. z Tarif yang diterapkan di Tower 1 pun bakal berada di kisaran Rp500-600 ribu per bulan. bagai hunian masyarakat,” tambahnya. Terlebih, Tower 2 yang lokasinya juga berdampingan dengan Tower 1 dan dibangun belakangan, sudah lebih dahulu dikembalikan fungsinya. Sebelumnya, Tower 2 pun sempat dimanfaatkan sebagai selter isoter Covid-19, meski jangka waktunya hanya beberapa bulan saja, saat sebaran virus memuncak di penjuru Kota Pelajar. Kepala UPT Pengelolaan Rusunawa Kota Yogyakarta, Wisnu Windarto, menyampaikan, sejauh ini pihaknya sudah mengantongi daftar calon penghuni Tower 1. Adapun syarat mutlak yang harus dipenuhi meliputi, pemegang kartu tanda penduduk (KTP) Kota Yogya, berpengasilan rendah, serta sudah berkeluarga. “Ketika fungsi Selter (Covid-19) sudah dicabut dari Tower 1, maka kami tinggal memanggil mereka, yang sudah memasukkan formulir,” urainya. Oleh sebab itu, ia memastikan, Pemkot tidak akan membuka pendaftaran kembali untuk mengumpulkan calon penghuni bangunan tiga lantai tersebut. Sebab, sebelumnya, pihaknya telah menerima pengembalian

Bertambah 10 Kasus, 17 Pasien Sembuh

PEMERINTAH DIY melaporkan penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 10 pasien, Kamis (19/1). Dengan penambahan itu, maka total kasus terkonfirmasi di wilayah ini menjadi 230.237 kasus.

Kepala Bagian Humas Biro

Umum Humas dan Protokoler Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji menjelaskan, distribusi kasus terkonfirmasi Covid-19 menurut domisili wilayah kabupaten dan kota adalah

Kota Yogya 1 kasus, Bantul 2 kasus, Kulon Progo 2 kasus, Gunungkidul 1 kasus, dan Sleman 4 kasus. Lebih jauh, ada 17 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Rinciannya, dari

Kota Yogyakarta 4 kasus, Bantul 5 kasus, Kulon Progo 0 kasus, Gunungkidul 5 kasus, dan Sleman 3 kasus. Dengan penambahan itu maka total kasus sembuh menjadi sebanyak 224.006 kasus.

Sedangkan untuk kasus kematian akibat virus Corona hari ini dilaporkan nihil. Sehingga total angka kematian tetap sebanyak 6.077 kasus. (tro) berkas dari sekira 160 calon penghuni, di mana 44 di antaranya saat ini sudah terfasilitasi di Tower 2.

“Selebihnya, sesuai scoring, tinggal kami panggil 44 calon penghuni lagi, untuk menempati Tower 1. Jadi, kami tidak membuka pendaftaran lagi, tinggal ambil berkas yang sudah dikembalikan,” ungkapnya.

Jika menengok Tower 2 yang sudah lebih dulu dihuni, tarif yang diterapkan di Tower 1 pun bakal berada di kisaran Rp500-600 ribu per bulan. Kemudian, warga atau penghuni diberikan jatah masa sewa maksimal selama tiga tahun plus satu kali perpanjangan, agar unitnya bisa gantian ditempati penduduk lain.

“Karena masih ada banyak berkas, kan, insyallah ini secepatnya, ya. Begitu (fungsi kedaruratan) dicabut, langsung kami panggil interview,” lanjut Wisnu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kota Yogykarta, Hari Setya Wacona mengatakan, sebelum dihuni warga, petugas akan melakukan pengecekan lebih dulu. Sehingga, penghuni yang masuk pun bisa segera menikmati sarana dan prasarana yang telah disediakan di Tower 1 Rusunawa Bener tersebut.

Terlebih, ia tak memungkiri, setelah lebih kurang dua tahun digunakan sebagai selter isoter Covid-19, cukup banyak penyesuaian ulang untuk dijadikan hunian bagi masyarakat. Karena itu, pihaknya secara khusus telah mengalokasikan anggaran pemeliharaan unit melalui gelontoran APBD Kota Yogyakarta tahun 2023.

“Makanya, akan kami cek dulu itu, berkaitan dengan kondisi bangunannya. Kalau ada kerusakan, segera kami perbaiki. Pemeliharaan Tower 1 Rusunwawa Bener sudah ada di anggaran 2023,” katanya. (aka)

TRIBUN JOGJA/AZKA

RAMADHAN JADI HUNIANTower 1 Rusunawa Bener, Kota Yogya, segera difungsikan kembali jadi hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Satpol PP Akan Amankan Proses

Pembongkaran Ruko Jalan Perwakilan

YOGYA, TRIBUN - Ruko di Jalan

Perwakilan, kawasan Malioboro Kota Yogyakarta mulai dibongkar Jumat (20/1) hari ini. Akan tetapi, bagian depan dari ruko sudah mulai dibongkar mulai Kamis (19/1).

Sejumlah pekerja sibuk mencongkel beberapa bagian jendela dan langit-langit bangunan ruko itu. Rencananya proses perataan bangunan ruko itu akan turut diamankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY bersama Kota Yogyakarta. “Besok (hari ini) paling 20 personel ikut mengamankan. Kalau dari segi potensi keributan mungkin tidak ada, karena dari pihak penyewa ruko sudah bersedia direlokasi,” kata Kasatpol PP DIY Noviar Rahmad, Kamis (19/1).

Dia menjelaskan, jika sesuai renca- na seharusnya pembongkaran ruko di Jalan Perwakilan akan dilakukan Kamis pagi. Berhubung aliran listrik di ruko-ruko itu belum dicabut oleh PLN, maka proses penggusuran itu diundur Jumat (20/1).

“Harusnya hari ini, tadi alat berat dan teman-teman Satpol PP sudah dilokasi. Tapi diundur karena masih ada aliran listrik,” jelasnya.

Noviar berharap proses penggusuran bangunan ruko di Jalan Perwakilan dapat berlangsung kondusif. Ia tidak menginginkan adanya gesekan yang muncul dari pihak-pihak tertentu.

Seorang pedagang Jalan Perwakilan, Rukamto mengatakan, para pedagang mulai melakukan pembongkaran usai tercapainya kesepakatan untuk direlokasi ke Pasar Klitikan di Pakuncen.

Rukamto mengaku memiliki empat kios di kawasan tersebut. Karena harus membongkar kios dalam waktu singkat, dia sampai harus mempekerjakan orang dari Wonosari, Gunung Kidul untuk mempercepat pembersihan lahan.

Pembongkaran yang dilakukan diakuinya membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit sehingga cukup memberatkannya. Apalagi Pemerintah Kota Jogja telah menyegel kios mereka sejak awal Januari lalu sehingga 21 pelaku usaha di Jalan Perwakilan kehilangan pemasukan. “Ini keramik kami bongkar juga agar bisa dijual lagi, lumayan untuk tambah karena kami sudah mengeluarkan biaya operasional yang banyak. Ya semoga ada titik terang dari masalah ini,” paparnya. (hda/tro)

Tekan Volume Limbah, Empat Mesin Gibrig Dialokasikan ke TPST Nitikan

YOGYA, TRIBUN - Sebanyak empat unit mesin gibrig pengolah limbah dialokasikan Pemkot Yogya menuju Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Nitikan. Keempat mesin itu dimanfaatkan untuk meningkatkan upaya pengolahan, sekaligus mendukung gerakan zero sampah anorganik.

Koordinator TPST Nitikan, Klimin, mengatakan, empat mesin gibrik tersebut direalisasikan dengan APBD Kota Yogyakarta 2022 dan mulai dioperasionalkan per awal tahun ini. Ia menuturkan, tambahan sarana ini dapat dimaksimalkan untuk mengolah sampah yang berasal dari rumah tangga, baik organik atau anorganik yang diboyong armada pengangkut menuju TPST.

“Jadi, totalnya ada empat mesin, dua mesin berukuran besar, dan dua mesin lainnya kecil. Semua difungsikan untuk mengolah sampah dari rumah tangga, organik dan anorganik,” ujarnya, Kamis (19/1).

Dia menjelaskan, mesin gibrig bekerja memilah sampah organik, seperti sisa makanan dan sampah anorganik, layaknya plastik dan kertas. Selain memilah sampah anorganik, mesin mesin-mesin gibrig di TPST juga bisa dimanfaatkan untuk menghancurkan sampah-sampah organik, sehingga menghasilkan limbah dengan tekstur halus, atau bubur sampah. Sebelum masuk ke mesin gibrig, para petugas di TPST Nitikan lebih dahulu memilah sampah anorganik yang bergerak di atas mesin conveyor yang telah terhubung. Klimin menjelaskan, tidak semua jenis sampah anorganik dapat dimasukkan ke mesin pengolah itu, terutama jenis kaca, kain, pembalut, dan styrofoam.

“Tidak semua (sampah) bisa masuk, seperti kain, besi, kaca, karena bisa merusak mesin. Jadi, sampah yang masuk selain besi, kayu, kain, kaca,” urainya. Sementara untuk sampah organik yang sebenarnya masih dapat dialokasikan menuju TPA Piyungan, tetap diolah di TPST agar bisa dimanfaatkan. Sejauh ini, ia pun mencoba memanfaatkan olahan limbah organik untuk pakan budidaya maggot. Namun, seandainya gagal, pihaknya telah mempersiapkan plan kedua, yakni untuk kompos berbahan dasar limbah.

“Karena tekstur sampah organikn itu jadi lembek. Rencananya, dikelola di sini untuk pakan maggot. Tapi, ini baru uji coba, ya, sean- dainya itu tidak bisa untuk pakan maggot, akan dibuat kompos, dicampur dengan ranting daun yang sudah dicacah,” jelasnya. Sedangkan sampah anorganik berupa plastik dan kertas kemasan yang masuk ke TPST, dimasukan ke dalam mesin pengepres. Klimin menyatakan, sampahsampah anorganik plastik yang telah dipres kemudian dibawa ke pengepul. Ia mengakui, keberadaan mesin-mesin pengolah sampah sangat membantu, meski diharapkan penduduk bisa memilahnya mandiri. Terpisah, Koordinator Lapangan Penanganan Sampah DLH Kota Yogya, Tono Wicahyanto, mengungkapkan, penggunaan mesin gibrig dalam pengelolaan sampah di TPST Nitikan cukup efektif mengurangi limbah. (aka)

This article is from: