1 minute read
Pemuda Jadi Korban Percobaan Begal
SEORANG pemuda berinisial NR (24) warga Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah diduga menjadi korban percobaan begal oleh orang tak dikenal pada Rabu (18/1) malam sekitar pukul 20.30 WIB. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka bacok pada bagian perut.
Kapolsubsektor Ngawen, Iptu Eko Pujiyanto menjelaskan, saat itu, korban melintas dengan sepeda motor dari arah Pasar Senggol menuju Desa Tempursari. “Sampai dekat Pasar Senggol pelaku berusaha meminta sepeda motor korban,” ucapnya, Kamis (19/1).
Advertisement
Namun, saat itu korban mencoba melakukan perlawanan sehingga begal nekat mengayunkan sabetan senjata tajam dan mengenai bagian pe-
Polda Jateng Uji Coba ETLE Drone di Klaten
rut. Kejadian itu, kemudian diketahui warga dan akhirnya membuat begal itu kabur tanpa mendapatkan sepeda motor incaran. Ia menyebut, korban tidak melaporkan aksi percobaan pembegalan itu ke polisi, namun jajaran Resmob Satreskrim Polres Klaten tetap melakukan penyelidikan kasus itu. Ia pun mengimbau warga untuk tetap waspada dan berhati-hati bila keluar rumah saat malam hari.
Kepala Desa Candirejo, Farah Dedi Setyawan membenarkan adanya dugaan kasus pembegalan di desanya itu. Ia menyebut jalan tersebut minim penerangan dan cukup sepi saat malam hari. “Penerangan jalan ada tapi minim. Nanti kami usulkan untuk ditambah,” ucapnya. (mur)
DITLANTAS Polda Jawa Tengah melaksanakan uji coba electronic traffic law enforcement (ETLE) atau tilang elektronik dengan menggunakan drone di Simpang Empat, Terminal Penggung, Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Kamis (19/1) pagi. Kanit VI Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jateng, AKP Tri Afandi mengatakan, secara teknis penindakan ETLE drone dengan ETLE biasa hampir sama. Bedanya, ETLE drone menjangkau penindakan lebih luas karena bisa bergerak di udara untuk melihat jenis pelanggaran lebih jelas. “Kelebihannya ETLE drone ini lebih dinamis ya. Bisa mobile (pindah tempat) selain bisa pantau lalu lintas juga. Untuk mekanismenya hampir sama ETLE lainnya,” ulasnya. Ia mengatakan, tujuan dari ETLE drone itu untuk ketertiban lalu lintas agar pengendara semakin tertib berkendara di jalanan. Selain di Klaten, sebelumnya juga telah dilakukan ujicoba ETLE drone di wilayah Salatiga, Demak, Kudus, dan Jepara.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Jawa Tengah, Sugeng Wuryanto menambahkan, spesifikasi drone yang digunakan untuk ETLE drone harus yang baik agar bisa merekam pelanggaran secara jelas.
“Drone itu jangkauannya sampai delapan kilometer dengan ketinggian 30 meter. Kami saat ini kerja sama dengan Ditlantas untuk melatih operasional drone. Nanti pilot drone itu harus yang bersertifikat agar terbangnya aman dan tanggung jawab,” ucapnya. (mur)