5 minute read
Pemerintah Waspadai Empat Komoditas
Potensi Kenaikan Harga Pangan Jelang Ramadan dan Lebaran
SLEMAN, TRIBUN - Sejumlah komoditas pangan di Sleman diperkirakan mengalalami kenaikan harga jelang Ramadan 1444 Hijriyah. Sementara ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman mewaspadai lonjakan harga empat komoditas. “Komoditas yang masih perlu diwaspadai menjelang puasa, (yakni) beras, cabai, daging ayam, (dan) telur ayam,” kata Kepala Bidang Usaha Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, Kurnia Astuti, Senin (27/2). Pantauan harga pangan Disperindag Sleman, komoditas beras di sejumlah pasar tradisional di Sleman dijual dengan harga rata-rata Rp12.812 per kilogram (kg) untuk jenis IR I, sedangkan IR II dijual Rp11.938 per kilogram. Kenaikan harga terjadi untuk daging ayam sebesar Rp250, dari ratarata Rp32.250/kg menjadi Rp32.500/kg. Harga rata-rata telur ayam juga terpantau naik, meskipun relatif sedikit, dari Rp24.938/kg menjadi Rp26.000/kg. Cabai terutama rawit merah masih cukup tinggi harganya, meski menurun Rp6.625 per kilogram. Harga rata-rata saat ini di kisaran Rp56.000 per kilogram., sedangkan sehari sebelumnya Rp63.625 per kilogram, bahkan sempat tembus Rp70.000. Selain keempat komoditas tersebut, harga sayur mayur juga perlu diantisipasi walaupun saat ini masih relatif stabil. “Beras dan cabai harganya masih fluktuatif. Tapi hari ini, ada kecenderungan menurun,” terang Kurnia. Bupati Sleman, Kustini, sebelumnya meminta masyarakat tidak perlu bingung, lantaran hasil pantauan yang dilakukan di sejumlah pasar tradisional maupun distributor, ketersediaan bahan pangan masih cukup. Bahkan, ketersediaan beras diakuinya masih cukup untuk kebutuhan selama Ramadan hingga pasca-Lebaran. “Saya minta masyarakat tidak perlu bingung, namun tetap belanja seadanya, seperlunya,” kata dia.
Advertisement
Pemerintah Kota Yogya juga memasukan ketersediaan kebutuhan pokok jelang dalam kondisi aman. Kabid Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Sri Riswanti, mengatakan, komoditas beras yang beberapa waktu terakhir jadi sorotan, juga tidak mengalami kendala berarti, serta stoknya sangat mencukupi. “Data di Bulog, stok saat ini ada 1.450 ton. Selain dari Bulog, neraca ketersediaan didukung stok Gapoktan, pasar modern dan rakyat, lalu cadangan pemerintah,” bebernya.
Dari segi harga, beras kualitas premium kini dipatok Rp12.000 per kilogram, medium Rp11.500, dan termurah Rp9.400, berdasarkan hasil
Tentukan Langkah Antisipasi
KETUA Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari mendesak Pemerintah DIY menentukan langkah terkait kenaikan harga bahan pokok (bapok) di sejumlah pasar menjelang Ramadan tahun ini. Dia berharap Pemerintah DIY mengambil langkah sigap untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok saat menjelang bulan ramadan.
“Karena sudah rutinitas tahunan, seakan kenaikan harga menjadi hal yang dimaklumi, padahal hal ini harusnya bisa dimitigasi dan diambil langkah antisipasinya. Mohon Pemda DIY aktif melakukan antisipasi kenaikan harga jelang Ramadan ini, agar tidak ada tambahan beban pada warga di bulan ramadan ini,” katanya, Senin (27/2).
Ia menjelaskan, awal Ramadan tahun ini diperkirakan akan jatuh pada 23 Maret 2023. Sehingga, diproyeksikan dalam beberapa minggu ke depan akan terjadi kenaikan harga bahan pokok.
Hal ini menurutnya harus menjadi perhatian Pemerintah DIY bersama stakeholders untuk mengantisipasi dan mengendalikan, agar kenaikan harga tidak menjadi beban baru bagi masyarakat, yang sekarang ini baru tahap pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Perempuan yang biasa dipanggil Ndari ini mengaku sudah melakukan pemantauan lapangan di beberapa pasar tradisional di Yogyakarta. “Pada akhir Februari ini, harga relatif stabil, kecuali harga beras dan minyak goreng,” imbuhnya. Namun demikian, pada kesempatan lain, politisi perempuan dari Fraksi PDIP ini juga sudah bertemu dengan beberapa kelompok tani. Dari pertemuan itu, diperkirakan dalam waktu dekat akan ada panen padi, sehingga harga beras akan kembali normal.
Terkait upaya stabilisasi kenaikan harga, Ndari mendukung kegiatan pasar murah yang dilakukan oleh eksekutif di beberapa titik pasar maupun kapanewon. Upaya tersebut menjadi bagian dari langkah meringankan warga untuk mendapatkan sembako dengan harga yang lebih murah dari pasaran.
“Harga sembako itu dipengaruhi oleh banyak sebab dan terkait banyak pihak. Teman-teman pedagang mohon tidak aji mumpung menaikan harga menjelang Ramadan ini. Kami semua memiliki tanggungjawab moral.
Kami semua berharap agar harga sembako stabil,” tuturnya. (hda)
RAWAN LONJAKAN z Komoditas bahan pangan biasanya mengalami kenaikan harga jelang momen Ramadan dan Lebaran. z Beberapa komoditas yang rawan naik harga antara lain beras, cabai, daging ayam, dan telur. z Hal itu turut diantisipasi oleh pemerintah daerah dan Bulog, untuk memastikan pasokan tetap aman. pemantauan Disdag pada 27
Februari 2023. “Pantauan kami hari ini, rata-rata harga beras di pasar masih cenderung stabil,” ungkapnya. Setali tiga uang, bahan pokok lainnya, sejauh ini juga tak mengalami gejolak harga. Antara lain, gula pasir Rp13.500, telur ayam Rp27.000, daging ayam Rp29.000, cabai rawit merah Rp60.000, dan minyak goreng Rp14.000. “Hargaharga masih cenderung stabil, tidak ada permasalahan, mengingat stok di pasar masih sangat aman sejauh ini,” terang Riswanti. Tinjau gudang
Legislatif khususnya Komisi B DPRD DIY telah berdialog dengan Perum Bulog Kantor Wilayah Yogyakarta untuk memastikan ketersediaan pangan menjelang Ramadan dan Lebaran. “Awal Februari kami sudah meninjau langsung ke gudang Bulog Yogyakarta. Komisi sudah memastikan ketersediaan bahan pangan menjelang Ramadan,” kata Sekretaris Komisi B DPRD DIY, Aslam Ridlo.
Ia mengharapkan Perum Bulog Yogyakarta dan Pemerintah DIY terus berupaya menyediakan bahan pangan sesuai kebutuhan masyarakat menjelang ramadan tahun ini.
Pemimpin Perum Bulog Kantor Wilayah Yogyakarta, Muhammad Attar Rizal menyampaikan, pihaknya menerima surat dari Badan Ketahanan Pangan yang menugaskan Bulog untuk stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP), khususnya harga beras. Rizal menyebutkan bahwa SPHP oleh Bulog sudah terlaksana sejak Januari sebanyak 2.716 ton, tersebar di seluruh DIY.
Di luar penugasannya di DIY, Bulog juga melakukan penjualan secara komersial seperti komoditas minyak, gula, dan terigu serta beberapa jenis yang dimiliki oleh Bulog. Pihaknya juga telah bekerja sama dengan Pemerintah DIY untuk menggelar pasar murah yang dapat diakses masyarakat. “Kegiatan pasar murah tersebut sudah terserap sebanyak 900 ton per bulan.
Dari hasil tersebut, kami menyerap penuh hasil panen yang dihasilkan oleh Petani DIY yang menggunakan subsidi dari pemerintah,” pungkasnya. (rif/aka/hda)
13.080 Liter Minyakita Terdistribusikan ke Pasar Tradisional di Kulon Progo
KULON PROGO, TRIBUN - Distribusi Minyakita di Kabupaten Kulon Progo telah terealisasikan 13.080 liter dari alokasi kuota 17.160 liter yang diperuntukkan bagi daerah ini.
“Dari kuota 17.160 liter realisasi sudah 13.080 liter,” kata Endang Zulywanti, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdaging) Kabupaten Kulon Progo, Senin (27/2).
Kepala Disdaging Kulon Progo, Sudarna menambahkan, pendistribusian Minyakita di wilayahnya sudah berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama pada 17 Februari 2023 di Pasar Wates, dan tahap kedua pada 23 Februari 2023 di Pasar Kranggan (Galur),
Pasar Sentolo lama, dan Pasar Sentolo baru. Nantinya, distribusi Minyakita menyasar hingga enam pasar tradisional yang dipantau oleh Disdagin Kulon Progo. Sebab, masih ada 4.080 liter Minyakita yang belum terdistribusikan. “Dropping sisanya (4.080 liter) menunggu pas pasaran,” ucapnya. Sudarna menyebut, distribusi minyakita di Kulon Progo menyasar pedagang yang mempunyai komitmen tidak akan melanggar ketentuan penjualan produk di atas harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp14.000 per liter. Mereka menandatangani pakta integritas. “Setiap konsumen juga hanya boleh membeli maksimal dua liter (Minyakita),” ucapnya.
Ke depan, lanjut Sudarna, akan ada kuota 9.600 liter Minyakita yang dialokasikan lagi bagi Kulon Progo. Saat ini, Disdagin Kulon Progo tengah melakukan proses pendataan pedagang dan pasar sebagai lokasi distribusi. Disinggung terkait produk Minyakita yang terlanjur dijual oleh pedagang di atas HET, Sudarna menyampaikan pihaknya tidak akan memberikan sanksi bagi mereka. “Kamitidak mem- pressure (menekan) pedagang yang sudah terlanjur kulakan mahal. Pedagang yang sudah terlanjur (menjual) karena mereka kulakannya juga sudah lebih dari itu (di atas HET), kami tidak memberikan sanksi,” kata Sudarna. (scp)
Tersedia 15.897 Tempat Duduk KA Lebaran Per Hari
YOGYA, TRIBUN - PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah membuka penjualan tiket kereta api (KA) pada masa Angkutan Lebaran 1444 H. Sehingga per 26 Februari 2023 kemarin, pelanggan sudah dapat membeli tiket untuk keberangkatan 12 April 2023.
Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Franoto Wibowo mengatakan tersedia 15.897 tempat duduk per hari untuk pemberangkatan Daop 6 Yogyakarta. Pembelian tiket itu tersedia untuk KA jarak jauh, menengah, dan aglomerasi yang dikelola Daop 6 Yogyakarta.
“Di luar KA Lokal , KA Bandara, dan KA Commuter. Untuk KA Reguler pemberangkatan Daop 6 Yogyakarta, tersedia 15.897 tempat duduk per hari,” katanya, Senin (27/2).
Pada masa Angkutan Lebaran, KAI menjual tiket mulai H-45 sebelum keberangkatan. Sedangkan, pada kondisi normal di luar masa Angkutan Lebaran, KAI menerapkan kebijakan k pen- jualan tiket KA jarak jauh mulai H-30 sebelum keberangkatan. “Perubahan ini dilakukan untuk semakin meningkatkan pelayanan serta memberikan kesempatan bagi ma- syarakat dalam merencanakan perjalanannya dengan kereta api pada masa Angkutan Lebaran,” lanjutnya. Karena pemesanan tiket sudah dibuka, ia meminta masyarakat yang hendak mudik dengan kereta untuk segera merencanakan perjalanan sebaik mungkin. Ia meminta calon pelanggan untuk teliti dalam menginput tanggal, rute, serta data diri saat memesan. (maw)