1 minute read
Enam Pengusaha Industri Kreatif di Bantul Akan ke Jerman
BANTUL, TRIBUN - Enam pelaku industri kreatif di Bantul turut menjadi peserta pada pameran furniture dan kerajinan terbesar di dunia, Ambiente. Pameran berskala internasional ini akan berlangsung pada 3-7 Februari 2023 di Frankfurt, Jerman, setelah sebelumnya vakum dua tahun karena pandemi.
Satu di antara pelaku industri kreatif Bantul yang turut serta dalam pameran itu adalah Palem Craft. Deddy Effendy
Advertisement
Anakotapary, pemilik Palem Craft menuturkan, bahwa dirinya bersama tim sedang sibuk mempersiapkan keberangkatannya ke Jerman pada Senin (30/1/2022) mendatang. Ia berharap, keikutsertaannya di pameran tersebut dapat membuka peluang pasar lebih luas. Adapun Palem Craft merupakan industri kreatif yang fokus memproduksi ragam home decor dari bahan alami dan ramah lingkungan. Dengan keunggulannya tersebut, Palem Craft berani membidik pasar eropa “Di pameran nanti, kami akan bawa desain-desain terbaru yang kami miliki untuk menarik perhatian dari pembeli,” ujarnya. Adapun selama ini ada tiga produk utama yang diproduksi Palem Craft, yakni lampu, kaca, dan dekorasi. Kerajinan tersebut diminati konsumen dari Perancis, Belgia, Yunani, Belanda, dan negara-negara lainnya. Setiap bulan dirinya mampu mengekspor 5-10 kontainer produk home decor ke luar negeri. Adapun pemeran kali ini bukanlah yang pertama kali diikuti Palem Craft. Sebelumnya, Dedy pernah mengikuti pameran internasional lainnya di be - berapa negara misalnya Rusia, Cina, Amerika, dan juga Jepang. Sedangkan pascakepulangannya dari Jerman, Palem Craft berencana terbang ke Arab Saudi untuk mengikuti kegiatan pameran lainnya. Sementara itu, Ketua Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Bantul, Agung Wicaksono, mengapresiasi atas pencapaian Palem Craft dan beberapa perusahaan lain seperti Tashinda dan Harmoni Jaya Kreasi, yang akan mengikuti pameran internasional di Jerman. “Perwakilan dari Indonesia di acara tersebut, kurang lebih 20%-nya merupakan perusahaan dari Bantul,” ujarnya.
Ia menilai, keikutsertaan ini menjadi bukti pelaku industri kreatif di Bantul dengan produknya mampu bersaing di pasar Internasional. Selain itu, prestasi ini semakin menguatkan Bantul sebagai kabupaten kreatif di Indonesia serta menjadi daya dukung Bantul untuk menuju jejaring kota kreatif di kancah dunia internasional versi UNESCO atau Unesco Creative Cities Network (UCCN). (nto)