2 minute read
Dengarkan Tubuh Sendiri
JIKA bukan diri sendiri siapa lagi yang mengusahakan tubuh kita sehat. Kalimat sakral inilah yang selama ini menjadi acuan perempuan pemilik nama lengkap Erlin Aprilia. Els, begitu sapaan akrabnya, sejak dua tahun terakhir fokus berlatih gym.
Els menyadari, masing-masing orang memiliki body goals yang ingin diusahakan. Hanya saja, untuk mencapainya justru membuat dirinya tersiksa, lantaran berusaha menghindari makanan maupun aktivitas yang disukai sehingga membuat pikiran stres.
Advertisement
Menurut Els, ketika stres, meski rutin berlatih gym maupun olahraga lainnya, bakal merasa tidak nyaman dan berujung membuat metabolisme tubuh tidak baik sehingga sakit.
“Terkadang kita tak menyadari kalau diet dengan menghindari makanan kesukaan atau dengan berolahraga rutin bisa segera mencapai body goals. Ternyata, ketika proses yang kita jalani tersebut menyiksa pikiran, itu juga sangat tidak baik,” ungkap Els.
Erlin Aprilia
TTL : Semarang, 13 April 1993
Profesi: Enterpreneur
Hobi : olahraga
IG : ellsssssw
Mendengarkan tubuh kita bukan hanya lidah kita, demikian Els mengistilahkan soal pentingnya menjaga apa yang kita konsumsi sehari-hari. Bagi Els, boleh boleh saja menuruti kemauan lidah dengan makanan yang enak enak namun perlu mengimbanginya dengan berolahraga.
Els mencontohkan, ketika meminum secangkir teh manis, sarapan nasi, ada baiknya dibarengi dengan aktivitas yang bisa membakar kalori dan gula yang dikonsumsi agar tidak terjadi penimbunan berlebihan di dalam tubuh. “Kalau kita menuruti nafsu lidah ngga akan ada habisnya. Semua bisa kita makan. Tubuh kita bisa kita ajak komunikasi, bisa kita ajak kerjasama mana yang baik untuk tubuh mana yang harus dikurangi,” kata Els.
Menurut pengalaman Els, usaha untuk memperoleh body goals bisa dicapai dengan menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Ketika sudah rajin berolahraga namun masih memiliki beban pikiran berat atau stres, maka bisa memengaruhi metabolisme tubuh sehingga mudah sakit.
“Kita kadang sibuk dengan apa yang ada di luar diri kita. Tak sadar kita justru sibuk memikirkan hal-hal di luar diri kita, yang sebenarnya berpengaruh negatif untuk kita. Memang untuk bisa cuek dengan hal hal yang kurang penting di sekeliling kita itu tidak mudah. Yang bisa kita lakukan adalah menyibukkan diri dengan aktivitas yang positif,” ungkap Els. Proses mendapatkan body goals yang dijalani perempuan pemilik nama lengkap Erlin Aprilia ini perlahan melecut semangatnya untuk lebih jauh lagi menekuni dunia kesehatan melalui olahraga. Ia pun memutuskan untuk mulai meniti karier menjadi seorang personal trainee. “Aku baru proses menjadi PT, ada ujiannya lalu mendapatkan sertifikat baru bisa menjadi PT. Penginnya serius menjadi motivasinya ingin berbagi ilmu dan pengalaman,” kata Els. (yud)
Bisnis Produk Kecantikan
PEREMPUAN kelahiran Semarang, 13 April 1993 ini memiliki bisnis produk kecantikan. Ada tiga cabang yang kini dimiliki Els. Bisnis ini berawal dari kesadaran Els mengusahakan penampilan terbaik sebagai seorang perempuan. Els melihat peluang besar di bisnis ini dari kacamatanya sebagai seorang perempuan. Menurut Els, mengusahakan berpenampilan menarik dengan bersolek adalah salah satu cara perempuan menghargai dirinya sendiri. “Produk kecantikan sudah menjadi kebutuhan primer hampir setiap perempuan saat ini. Aku melihat peluang itu. Awalnya hanya menjual beberapa produk saja, lama lama menyesuaikan kebutuhan kon- sumen jadi semakin lengkap hingga produk perawatan,” kata Els.
Menjadi seorang enterpreneur bagi Els adalah tantangan. Dibutuhkan mental kuat, agar bisa terus bertahan dan bisa mengembangkan bisnis yang kini ia jalankan.
Apalagi di produk kecantikan, Els mau tak mau harus mengikuti perkembangan teknologi di dunia kecantikan berikut produk produk yang tengah diincar konsumen.
“Aku menempatkan diri sebagai konsumen produk kecantikan. Jadi aku-benar benar harus mengetahui kebutuhan konsumen. Setidaknya aku memberi contoh tampil maksimal dengan produk kecantikan sesuai yang aku butuhkan,” imbuh Els. (yud)