1 minute read
Luas Lahan Padi Gunungkidul Menyusut Saat Musim Kemarau
GUNUNGKIDUL, TRIBUN - Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul melakukan persiapan dan antisipasi datangnya puncak musim kemarau tahun ini. Salah satu dampak yang timbul, yakni adanya penyusutan lahan pertanian. Kepala DPP Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan, penyusutan terutama terjadi pada lahan untuk padi. “Luasnya menyusut dari 27 ribu hektare (ha) menjadi 7.600 ha saat kemarau,” katanya memberikan keterangan pada Minggu (28/5).
Menurut Rismiyadi, penyusutan lahan ini sudah jamak terjadi saat kemarau. Sebab, para petani juga harus mengoptimalkan penggunaan air yang terbatas untuk irigasi.
Advertisement
“Petani di Gunungkidul sudah terbiasa melakukan pola penanaman padi dengan ilmu titen. Mereka biasanya akan menanam padi berdasarkan perkiraan kondisi cuaca. Memang penyusutan ini juga akan berdampak pada berkurangnya hasil produksi,” ungkapnya. Pihaknya pun akan membuat optimalisasi agar hasil panen tetap terjaga. Mulai menyiapkan benih cepat panen, ketersediaan pupuk bersubsidi, hingga antisipasi hama. Optimalisasi penggunaan air juga akan dilakukan, antara lain dengan metode pengangkatan air dari sungai. Selain itu, para petani juga diminta mewaspadai serangan hama saat kemarau.
“Nanti seluruh PPL (Penyuluh Pertanian La- pangan) akan diterjunkan untuk membantu para petani,” janji Rismiyadi. Ia optimistis ketersediaan pangan di Gunungkidul tetap terjaga selama kemarau ini. Apalagi petani terbiasa menyimpan hasil panen sebagai cadangan pangan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Purwono mengatakan, musim kemarau tahun ini diperkirakan lebih panjang. Prediksi ini diketahui dari informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Pihaknya pun juga menyiapkan antisipasi, salah satunya dropping air bersih. “Kami siapkan 1.000 tangki air bersih untuk kemarau tahun ini,” ungkap Purwono belum lama ini. (alx)