4 minute read
Sepakat MotoGP Lebih Lambat
WACANA Dorna Sports untuk membatasi pengembangan motor MotoGP mendapat sambutan beragam. Sejumlah pihak mendukung karena kompetisi MotoGP sudah terlalu berbahaya, sementara lainnya keberatan karena merasa dirugikan.
Advertisement
Namun siapa sangka tim Aprilia Racing berada di pihak yang mendukung pembatasan pengembangan ini.
Hal ini tentu sangat menarik, karena pada dasarnya tim asal Italia ini termasuk yang paling getol dalam pengembangan aerodinamika.
Insinyur Aprilia telah berhasil membuat motor Aprilia menjadi lebih kencang, meski dengan bentuk fairing dan winglet yang sangat radikal. "Tentu ini perkembangan teknologi dan kau harus bereaksi. Aku suka model motor MotoGP yang sekarang, aku suka sayap dan sirip, meski memang aku tahu kami sudah terlalu jauh. Kami membutuhkan regulasi untuk menghentikan semua ini dan kami tak sabar untuk melihatnya di 2027," kata bos Aprilia, Massimo Rivola, dilansir GridOto. com dari GPOne.com.," tegas sang Manajer.
Bagi pria yang pernah bekerja di tim Scuderia Ferrari F1 ini, MotoGP sudah terlalu berbahaya dengan kecepatannya yang sangat tinggi. Percuma jika semakin kencang, tapi secara kompetisi tak begitu seru malah cenderung berbahaya. "Kami akan mengambil langkah untuk menurunkan performa. Jumlah pembalap yang dioperasi di lengan ka-
Adinata menghentikan segalanya ketika dia mengalami cedera lutut yang mengerikan. Alhasil, Adinatan pun tak bisa melanjutkan laga dan Prannoy pun melangkah ke final dengan keunggulan 19-17.
Apa yang dialami oleh pemain ranking ke-57 dunia itu adalah hal yang tidak terduga sama sekali. Adinata tengah menunjukkan prospek bagus. Perjuangannya pada Malaysia Masters 2023 patut diacungi jempol. Dia melangkah dari babak kualifikasi dan mengalahkan satu per satu lawan hingga berhasil menembus fase empat besar.
Walau dinyatakan sebagai pemenang, Prannoy sejatinya tidak ingin nannya semakin banyak dan itu artinya ada yang salah," ungkapnya.
"Faktanya sederhana, motornya terlalu kencang, akselerasi dan pengereman terlalu berat. Sekarang jika kau bukan atlet super maka kau tak suka mengendarai motor seperti ini," jelasnya. Menurut pria Italia ini, tingkat keselamatan masih harus menjadi nomor satu.
Ia tak khawatir ataupun takut performa Aprilia akan menurun dan kalah dari para rivalnya, jika regulasi baru ditetapkan. Rivola yakin Aprilia sudah punya basis kuat dan akan terus kompetitif dengan regulasi bagaimana pun. (Tribunnews/Gridoto.com)
Rodriguez Sedang Ganas-ganasnya
YAIR Rodriguez dijagokan bakal menghabisi juara kelas bulu UFC, Alexander Volkanovski dalam duel UFC 290 Juli mendatang. Prediksi itu dilontarkan sejumlah pihak, termasuk juga Blake Blider, yang pernah jadi sparring partner Rodriguez. Sebelumnya, rekor Volkanovski dicoreng oleh Islam Makhachev. Rencananya mengobrak-abrik kelas ringan buyar di tangan saudara seperguruan Khabib Nurmagomedov itu.
Di lain sisi, Rodriguez sedang ganas-ganasnya. Kemenangan besar atas prospek kelas bulu, Josh Emmett membuktikan bahwa Si Macan Kumbang begitu mengerikan. "Saya lebih menjagokan Yair soal bentrokan ini," ujar Blake Bilder, dilansir Juara.net dari MMANews.com.
"Hal ini mungkin bakal mengagetkan orang lain. Tetapi, jurus grappling Yair sungguh bagus. Saya pernah berlatih dengannya. Gulatnya juga tidak buruk," tuturnya.
"Di sisi lain, jurus striking-nya sungguh bagus. (Pada UFC 284) dia seperti sudah menyiapkan tendangannya dengan sangat baik. Dia juga bisa membuat jarak saat melawan (Josh) Emmett.
Saya pikir hanya dengan jurus striking-nya, dia harus terus susah ditebak," tambahnya.
Tentu saja pendapat ini tidak dibuat
Bilder untuk meremehkan Volkanovski. Baginya sang juara kelas bulu juga memiliki kehebatannya sendiri.
"Di satu sisi, Volk (sapaan akrab Volkanovski) pintar menggunakan tipuannya guna menebak arah serangan lawan. Setelah itu, dia bisa melepas serangannya. Dia tipe petarung itu...
Tipe yang kalau sudah memutuskan, maka itulah yang bakal dia lakukan," kata Blider.
"Dia menghitung segala risiko yang ada menggunakan jurus striking-nya. Dia piawai menjauh dengan sangat baik dari sisi-sisi pagar oktagon," tutup Bilder. (Tribunnews/Juaranet). melenggang ke final dengan cara seperti ini. "Saya benar-benar tidak ingin melangkah ke final dengan cara ini," kata Prannoy, dilansir dari The Star.
Prannoy sendiri sempat mengalami situasi serupa ketika dia sedang berada dalam performa terbaiknya. "Saya adalah seseorang yang telah mengalami banyak cedera dan saya tahu betapa sulitnya untuk kembali setiap saat. Sedih melihat seseorang yang memainkan permainan bulutangkis terbaiknya dalam kariernya mengalami cedera," imbuhnya. Dalam kesempatan yang sama, Prannoy juga angkat topi terhadap perjuangan Adinata yang mampu menembus semifinal dari babak kualifikasi. Bermain dari babak kualifikasi merupakan hal yang tidak mudah bagi seorang pemain karena sangat menguras fisik. Prannoy juga berharap Adinata bisa secepatnya menjalani proses pemulihan dan kembali menunjukkan aksinya di atas lapangan. "Benar-benar tidak mudah bermain dari kualifikasi dan mencapai semifinal. Saya yakin dia akan segera kembali," kata Prannoy yang menghadapi wakil China Weng Hong Yang pada laga final Malaysia Masters 2023. (Tribunnews/Bolasport.com)
Fahri Torehkan Sejarah Baru
ANGGOTA timnas voli putra Indonesia, Fahri Septian
Putratama akan segera menjalani petualangan baru di Benua Biru. Ia dikontrak oleh klub bola voli Bulgaria, SKV Montana. ASP Sports Agency yang menaungi Fahri mengonfirmasi bahwa pemain berusia 24 tahun itu akan memperkuat SKV Montana pada kompetisi Super Liga Bulgaria untuk musim 2023-2024. "Fahri Septian akan memperkuat SKV Montana di Super Liga Bulgaria untuk season 20232024," tulis SKV Montana. Ossy Dermawan selaku manajer klub yang sebelumnya dibela Fahri, Jakarta Lavani, juga telah mengonfirmasi hal tersebut. Fahri pun menjadi pevoli Indonesia pertama yang mendapat kontrak dari klub Eropa. "Kami merasa bangga dan senang karena salah satu pemain yang ikut memperkuat Lavani dan mempertahankan gelar juara Proliga menjadi pemain Indonesia pertama yang dikontrak oleh klub asal Eropa," tulis Ossy di Twitter, Jumat (26/5/2023).
"Semoga Fahri akan dapat menimba ilmu dan pengalaman di Eropa dan mampu meningkatkan permainannya sehingga berdampak pada meningkatnya kualitas dan prestasi bola voli di Indonesia," tulisnya. Tahun 2023 menjadi tahun gemilang bagi Fahri. Atlet kelahiran Bantul, DI Yogyakarta, itu sukses meraih prestasi di level klub dan tim nasional. Fahri ikut membawa tim Jakarta Lavani Allo Bank menjuarai kompetisi bola voli tertinggi Indonesia, Proliga, musim 2023. Tak hanya membawa Lavani juara, Fahri juga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik alias Most Valuable Player (MVP). Fahri lantas meneruskan performa impresif saat membela timnas voli putra Indonesia pada ajang SEA Games 2023 Kamboja beberapa waktu lalu. Pemain berposisi outside hitter menjadi bagian penting dalam keberhasilan timnas voli putra Indonesia meraih medali emas SEA Games 2023. Kini, Fahri bakal melanjutkan kiprah di Eropa bersama SKV Montana. Selain Fahri, pevoli Indonesia lain yang musim depan juga bakal berkiprah di luar negeri adalah Rendi Febrian Tamamilang dan Dimas Saputra. Rendi dan Dimas akan bermain di Liga Voli Putra Uni Emirat Arab bersama Hatta Sport Club. (Tribunnews/ Kompas.com)
"WELCOME to Lula Park!", demikian ditulis Romelu Lukaku di akun instagram dalam caption foto dirinya merayakan gol kemenangan Inter Milan 3-2 atas Atalanta di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Minggu (28/5) dini hari.
"Lula" adalah singkatan nama dirinya, Romelu Lukaku bersama striker utama Inter Milan, Lautaro Martinez. Duo Lula ini memang jadi aktor utama kemenangan Inter atas Atalanta dalam pekan ke-37 Serie A di taman bermain mereka di Stadion Giuseppe Meazza. Dua menit berselang, Inter mencetak gol kedua. Tembakan Federico Dimarco dari sudut sempit di sisi kiri bisa ditepis Sportiello. Bola muntah langsung disambar oleh Nicolo Barella yang menjadikan Nerazzurri unggul 2-0 fakta