ULTIMAGZ Oktober 2017 - Olahraga Tradisional

Page 1

19

ULTIMAGZ EDISI OKTOBER • 2017 • OLAHRAGA TRADISIONAL

Belajar Filosofi Kehidupan dari Olahraga Tradisional P•6

Salah Kaprah Olahraga Tradisional P•10

Eksplorasi Budaya Asli Jakarta P•28

Bela Diri Tanah Air yang Hilang P•32

U LT I M A G Z

I


SELAMAT TAHUN BARU!

II

U LT I M A G Z


NYATAKAN DENGAN AKSI, BUKAN BASA-BASI

BOARD Pengawas Ninok Leksono Dewan Pembina Fx. Lilik Dwi Mardjianto Adi Wibowo Octavianto Dewan Penasihat Samiaji Bintang Ignatius Haryanto

Rosa Cindy Pemimpin Redaksi

Cantika A. S. (Pemimpin) Anggita Risang Linda Soegiarto

Pemimpin Umum Christoforus Ristianto

WEB MAINTENANCE

Pemimpin Redaksi Rosa Cindy Redaktur Pelaksana Cetak Nathania Z. Pessak Redaktur Pelaksana Online Kezia Maharani Sutikno Redaktur Foto Benedict Wiyanjaya Sekretaris Redaksi Analuna Djouise B. Manullang Keuangan Tanissa Hadiwijaya Editor Rosa Cindy Nathania Z. Pessak Kezia Maharani Sutikno

Justru, sering kita dengar, olahraga-

dengan kekayaannya. Soal ini, rasanya tidak

olahraga Tanah Air ini sangat diminati di luar

bisa ada orang yang membantahnya. Kekayaan

negeri. Tak sekadar pendidikannya, bahkan

alam hingga kekayaan budaya, semua dimiliki

hingga upaya pelestariannya. Seperti yang

negara ini secara lengkap.

dilakukan antropolog asal Italia, Rosalia

Meski demikian, kekayaan Indonesia tidak

Sciortino Sumaryono, yang menjalankan

melulu soal suku, ras, dan agama. Ada banyak

gerakan pelestarian pencak silat sejak 2015.

bentuk kekayaan lain yang dimiliki, seperti

Hal ini menjadi ironi, kala warisan asli negeri

makanan, rumah adat, bahkan olahraga, yang

ini justru diabaikan generasi penerusnya. Padahal,

mana berbeda hampir di setiap daerahnya.

warisan-warisan ini adalah harta berharga yang

Ketika kekayaan lain menjadi identitas, olahraga pun begitu. Keragaman olahraga

harus dijaga, yang bahkan menjadi semakin berharga lagi seiring berjalannya waktu.

yang ada menunjukkan kekayaan Indonesia,

Karenanya, Ultimagz ingin mengajak segenap

sekaligus eksistensi negara yang sudah kerap

civitas academica Universitas Multimedia

mengukir prestasi di kancah internasional ini.

Nusantara untuk kembali mengenal warisan

Sebut saja beberapa, seperti pencak silat,

leluhur ini, mempedulikannya, dan bahkan

egrang, sepak takraw, dan karapan sapi. Atau

melestarikannya hingga bisa diturunkan

beberapa yang dikenal sebagai permainan

kembali pada anak dan cucu kelak.

tradisional, seperti panjat pinang, bentengan, bakiak, dan lainnya.

lain, akan lebih baik bagi kita untuk mengambil langkah nyata dalam upaya menghargai dan

sebagai olahraga tradisional. Aturan dan sistem

melestarikannya. Lagipula, bukankah kemenangan negara tetangga atas Indonesia dalam sengketa

Sayangnya, keberadaan olahraga tradisional

kepemilikan di Mahkamah Internasional

tersebut nampak sudah mulai langka, dengan

menjadi bukti bahwa kita selama ini abai pada

keberadaan olahraga modern, apalagi di era

kekayaan kita?

digital ini. Tak banyak lagi masyarakat Indonesia yang melirik kegiatan ini.

Fotografer Evelyn Leo Aditya Bhagas Debora F. Darmawan Ignatia M. Adeline Yohanes A. Yogie A. Aldo Christian Sitanggang Elvira Lisa G.

Kevin Alexander (Pemimpin) Robertus Pajajakng Rudiyanto Brilyan Aro Erwin Iswandi DESAIN VISUAL Rachel Ariella K. (Pemimpin) Ismi Ulfah Kevin Calviadi Prijatna Laetitia Caeli H. Angela Grace Tanamas Jeremias Rama Loren Christian Nadya Chandra Yusak Yosefianus Anchilia Alexandra Gerwyn Giovanni Joshua Raphael Mario Saputra Pierre Shania Helena Soetjipto Theresia Maria Wilson Wilson Nugraha DISTRIBUTION & MARKETING Pemimpin Perusahaan Novia Puspa Sari Marketing Monica Pratiwi R. Adrianus Dwi O. Jennifer Rosemary Farrel Adam S. Anisa Febrianti Media Relations Siti Rinda R. Haddade Marcellina Endah M. Junika Kasih G. Elisabeth Citra Stella Anindita Angelica Revadias Aurelia Michelle Suiwinata Public Relations Jocelind Ellise Herlina Anace Yawang

PENERBIT

Sebab, dari pada protes dan marah-marah

Nyatanya, yang disebut-sebut sebagai

dengan olahraga.

Reporter Christian K. Yang Natalia Setiawan Analuna Djouise B. Manullang Rafael Ryandika Geofanni Nerissa A. Stefanny Audrie Safira M. Hilel Hodawya Rachel Rinesya Putri Ivan Jonathan Monique O. H. Gilang Fajar Septian Gabrielle Alicia Ariefiani Elfrida Mastina H. Ridi Fadilah Khan Naufal Abrori Suprapto

saat warisan milik negeri ini diambil negara

permainan tradisional itu bisa juga dianggap permainan lah yang membedakan permainan

BRAND ACTIVATION

EDITORIAL

Wakil Pemimpin Umum Valerie Dante

Indonesia adalah negara yang terkenal

Bonaventura Ezra P. Harvey Darian Reynard Santoso Angelina Rosalin Roberdy Giobriandi Jimmy Lee Evan Andraws Nico Nathanael W.

DESAIN COVER JOSHUA RAPHAEL

Redaksi Ultimagz menerima kiriman artikel sebanyak 600-1000 kata disertai dengan foto. Kirim ke redaksi@ultimagz.com dengan subjek Kontributor. Jangan lupa sertai identitas lengkap. Alamat Redaksi dan Perusahaan Gedung Universitas Multimedia Nusantara, B613 Jl. Scientia Boulevard Gading Serpong Tangerang - Banten redaksi@ultimagz.com @ultimagz

ultimagz www.ultimagz.com


CONTENTS ­— Oktober 2017

Illustration by Ismi Ulfah

01

SURAT PEMBACA

02 - 03

ALMANAC

04 - 05

EVENTS CALENDAR

06 - 09

COVER STORY Belajar Filosofi Kehidupan dari Olahraga Tradisional

10 - 13 INFO INDONESIA Salah Kaprah Olahraga Tradisional 14 - 15

IV

INFO KAMPUS Dukungan Kelestarian Olahraga Tradisional

U LT I M A G Z

16 - 17 SOSOK INTERNAL Memadukan Olahraga dan Seni 18 - 19

SOSOK EKSTERNAL Jatuh Bangun Menorehkan Prestasi

20 - 21 OPINI INTERNAL Sumber Daya Mahasiswa Untuk Olahraga Tradisional Kurang 22 - 23 OPINI EKSTERNAL Pelestarian Sebagai Upaya Pembersihan Diri

24 - 25 CHIT CHAT Pilih Mana? Olahraga Indonesia atau Tradisional? 26 - 27 FILM Film Bela Diri Terhambat Biaya 28 - 31 EVENT Eksplorasi Budaya Asli Jakarta 32 - 33 REVIEW 34 - 37 CERPEN Untuk Kamu yang di Kampus

38 - 39

SUSIS Bangunkan Kembali Permainan Tradisional

40 - 41 SNAPSHOT 42

WHAT’S NEXT


SURAT PEMBACA Aku sudah baca Ultimagz dari lama, dan awalnya mengira

Kontennya beragam, fresh, dan unik. Desainnya juga top

Ultimagz hanya memuat topik seputar UMN. Ternyata, di luar

banget. Dan yang paling penting, jadi sumber inspirasi dan

dugaan, topik yang dimuat cakupannya lupas, up-to-date,

media aspirasi mahasiswa. Ultimagz bukan sekadar media

dan sangat lengkap. Cara penyampaiannya sangat menarik

kampus UMN saja, tapi semua mahasiswa Indonesia patut baca

dan mudah dipahami. Ditambah lagi, Ultimagz dapat diakses

majalah ini.

dengan mudah di era digital ini. Jadi, enggak bakal mati gaya, deh, kalau baca Ultimagz. Pokoknya Ultimagz majalah kampus paling anti-mainstream. Sukses terus Ultimagz! Yolanda Joan Chrissanta – Animasi 2015

Ivan Kamal – Animasi 2015 Halo Ivan! Wah, terima kasih ya atas doa-doanya. Semoga kami bisa menginspirasi kamu dan banyak orang lainnya. Kami juga selalu berusaha menjadi penyalur aspirasi mahasiswa secara tepat. Doakan

Halo Yolanda! Wah, sepertinya kamu kenal banget sama Ultimagz,

kami juga agar bisa meluas hingga se-Indonesia nanti. Terus dukung

ya. Terima kasih atas dukunganmu. Kami berusaha untuk terus

dan jadi pembaca setia kami, ya. Salam deadline!

meningkatkan cakupan pemberitaan dengan tidak mengurangi kualitas yang sudah ada saat ini. Semoga dengan dukungan yang diberikan, kami dapat berkembang menjadi lebih baik lagi. Jangan lupa juga untuk terus membaca majalah dan laman Ultimagz untuk informasi terkini. Salam deadline!

Ultimagz adalah majalah kampus yang sangat menarik karena topik yang diangkat menarik perhatian dan dekat dengan mahasiswa. Selain itu, ilustrasi yang ditampilkan di halaman cover juga sangat eye catching. Sukses terus Ultimagz! Semoga dapat selalu memberikan yang terbaik untuk kampus!

Wah, enggak nyangka banget. UMN punya website seperti Ultimagz yang punya informasi up-to-date di era globalisasi

Robin Boy – Jurnalistik 2015

seperti ini. Walau belum sebesar detik.com atau kompas.com, Ultimagz dapat memberikan informasi secara aktual layaknya

Halo Robin! Terima kasih sudah menjadi pembaca kami. Kami

portal berita besar di luar sana. Maju terus Ultimagz! Semakin

sangat mengapresiasi dukungan dari pembaca-pembaca kami.

berjaya agar dapat menyamai portal berita besar!

Kami selalu berusaha memberikan yang terbaik agar dapat menjadi

Wirendy – Tenik Informatika 2014

media yang lebih baik juga. Jadi, terus baca majalah baru dan lama Ultimagz, ya! Salam deadline!

Halo Wirendy! Terima kasih atas dukunganmu, ya. Wah, doakan kami untuk bisa terus berkembang hingga jadi sebesar media-media tersebut, ya? Kami juga berusaha untuk dapat terus memberikan informasi teraktual. Jadi, jangan lupa untuk terus jadi pembaca setia kami, ya. Salam deadline!

Redaksi Ultimagz menerima kiriman surat pembaca sebanyak 50 - 200 kata Kirim ke redaksi@ultimagz.com dengan subjek Surat Pembaca. Jangan lupa untuk menyertakan identitas lengkap.

U LT I M A G Z

1


ALMANAC Note–worthy moments of a month past

SUMBER FOTO: https://bbci.co.uk/

SUMBER FOTO: http://halo.wikia.com

24 Oktober 1857 - Berdirinya Klub Sepak Bola Tertua di Dunia, Sheffield F.C

24 Oktober 1945 - Berdirinya Perserikatan BangsaBangsa

Inggris Raya dikenal sebagai asal muasal sepakbola, olahraga paling

Meletusnya Perang Dunia II pada tahun 1939-1945 merupakan kegagalan

populer di dunia. Kompetisi sepakbola Inggris saat ini juga menjadi primadona

Liga Bangsa-Bangsa yang dibentuk untuk menjaga perdamaian dunia.

bagi penggemar sepakbola di belahan bumi manapun. Klub sepakbola

Perkumpulan itu tidak mampu menahan laju aliansi Kekuatan Poros (Jerman,

terkenal seperti Manchester United, Chelsea, Liverpool dan Arsenal juga

Italia dan Jepang) yang dianggap ingin menguasai dunia. Saat perang tengah

berasal dari negeri Ratu Elizabeth. Namun, tim-tim kelas dunia tersebut

berlangsung, Amerika Serikat menginisiasi terbentuknya sebuah badan

bukanlah tim paling senior di Inggris.

yang mampu mencegah perang dunia dan menjaga perdamaian dunia.

Adalah Sheffield F.C, klub asal kota Sheffield, Yorkshire Selatan yang

14 Agustus 1941, Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt

menjadi klub sepakbola tertua di Inggris, sekaligus di dunia. Klub yang kini

bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Raya Winston Churchill di

berkompetisi di Divisi Satu Northern Premier League, kompetisi tingkat

atas kapal perang Kerajaan Inggris HMS Prince of Wales. Pertemuan itu

kedelapan dalam sistem Liga Sepakbola Inggris, saat ini genap berusia

berhasil mendeklarasikan Piagam Atlantik, yang ditandatangani oleh 26

160 tahun.

pemerintahan yang sepakat untuk berusaha mengakhiri perang. Piagam

Sheffield F.C dibentuk pada 24 Oktober 1857 oleh Nathanial Creswick dan William Prest, angota klub kriket yang saat itu tengah menjadi olahraga

Bangsa-Bangsa (PBB).

populer. Namun, karena permasalahan kompetisi, Creswick dan Prest

Pasca Perang Dunia ke II, gagasan berdirinya PBB sebagai pengganti

membentuk klub sepakbola untuk melampiaskan hasrat untuk berkompetisi

Liga Bangsa-Bangsa kembali menggema. 25 April 1945, sebuah konferensi

dan menjaga fisik agar tetap prima.

internasional diadakan di San Francisco, Amerika Serikat untuk menindaklanjuti

Sheffield F.C juga membuat peraturan baku permainan sepakbola untuk

Piagam Atlantik yang telah dideklarasikan. Pertemuan itu dihadiri oleh

anggota klub mereka, yang kemudian diadopsi oleh Asosiasi Sepakbola

perwakilan dari 50 negara dan lembaga internasional non-pemerintah

Sheffield. Creswick dan Prest selanjutnya diangkat menjadi anggota Football

dan menghasilkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (Declaration of

Association, induk sepakbola tertinggi di Inggris hingga saat ini.

the United Nations). Ratifikasi piagam disahkan oleh mayoritas negara

Sekarang Sheffield F.C mungkin kalah pamornya dibandingkan klub satu

anggota dan membuat PBB resmi dibentuk pada 24 Oktober 1945, serta

kota mereka, Sheffield United dan Sheffield Wednesday. Tetapi sejarahnya

menjadikan 5 negara, yaitu Prancis, Uni Soviet, Republik Rakyat Tiongkok,

sebagai klub tertua di dunia dengan usia 160 tahun akan terus dikenang.

Inggris dan Amerika Serikat menjadi Dewan Keamanan Tetap PBB.

FIFA sebagai organisasi sepakbola tertinggi mengakui hal tersebut dengan turut memperingati 150 tahun berdirinya Sheffield F.C. pada tahun 2007.

2

Atlantik itu sendiri merupakan cikal bakal berdirinya Perserikatan

U LT I M A G Z


Oktober 2017 By Naufal Abrori Suprapto

SUMBER FOTO: https://www.kompasiana.com/ oleh Daniel H. T.

6 Oktober 1998 – Majalah Tempo kembali Beredar Pasca Pembreidelan

SUMBER FOTO: http://bbci.co.uk/

12 Oktober 2002 –Teror Bom di Pulau Dewata

Pemerintahan Orde Baru melalui Menteri Penerangan Harmoko

Aksi terorisme terparah di Indonesia terjadi pada 12 Oktober 2002.

melakukan pembreidelan kepada Majalah Tempo pada 21 Juni 1994. Hal ini

Serangkaian peristiwa terror bom menghantui Pulau Dewata, yang pada

disebabkan kritik Tempo pada pembelian 39 kapal perang bekas Jerman

saat itu tengah dipadati wisatawan. Setidaknya terdapat tiga titik ledakan,

Timur oleh Menteri Riset dan Teknologi B.J Habibie, yang disinyalir memiliki

yaitu dua tempat hiburan Paddy’s Pub dan Sari Club di Jalan Legian, Kuta,

permasalahan dalam proses pengadaannya.

Bali, serta kawasan sekitar Konsulat Jenderal Amerika Serikat, Denpasar.

Harga kapal menurut Tempo seharusnya hanya mencapai USD 12,7

Lebih dari 202 jiwa melayang akibat dari insiden ini, yang mana

juta, sedangkan pemerintah kala itu menganggarkan dana sebesar USD 1,1

164 di antaranya adalah turis asing dari 24 negara. 209 korban lainnya

miliar. Diduga, terdapat penggelembungan harga kapal hingga 62 kali lipat.

mengalami luka-luka. Kepolisian Republik Indonesia, bekerjasama dengan

Presiden Soeharto marah besar akibat pemberitaan Tempo yang dianggap

tim investigasi dari Australia, melakukan penyelidikan dan mengungkap

terlalu tajam mengkritik pemerintah. Saat itu juga, Soeharto menjadikan

jaringan teroris yang bertanggung jawab dalam aksi pengeboman tersebut.

Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Goenawan Mohammad sebagai orang

Hasil investigasi mengungkap jenis bahan peledak yang digunakan

paling berbahaya di Indonesia, dan memerintahkan aparat untuk menindak

oleh teroris untuk melakukan aksi bom bunuh diri. Bom yang meledak

tegas media yang disebutnya berusaha mengadu domba.

di Paddy’s Pub adalah bom jenis TNT seberat satu kilogram, dan yang

Pembreidelan Tempo sebagai media terdepan menimbulkan beragam

meledak di depan Sari Club adalah bom jenis RDX berbobot 50-150

reaksi dari masyarakat dan sesama jurnalis. Berbagai usaha perlawanan

kilogram. Sedangkan, bom yang meledak di dekat konsulat Amerika

dilancarkan, mulai dari demonstrasi yang dilakukan di berbagai kota, gugatan

Serikat menggunakan bahan peledak TNT dengan bobot 0,5 kilogram.

yang disampaikan ke Pengadilan Tata Usaha Negara, aksi pengecaman

Aktor di balik aksi bom bunuh diri tersebut akhirnya terungkap

Departemen Penerangan, hingga protes jurnalis muda terhadap sikap

dan berhasil diringkus oleh pihak kepolisian. Mereka adalah Ali Imron,

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang terlalu patuh dan dianggap

Imam Samudera, Amrozi, dan Ali Gufron. Ali Imron sendiri berperan

telah jatuh dalam genggaman penguasa.

sebagai dalang dalam kejadian ini. Karena sikapnya yang kooperatif

Runtuhnya rezim Orde Baru memberikan kesempatan kedua bagi Tempo

dalam mengungkap organisasi teroris di Indonesia, saat ini dia tengah

untuk kembali beredar. Kini, Majalah Tempo adalah salah satu media cetak

menjalani hukuman penjara seumur hidup. Sedangkan, ketiga rekannya

yang masih berdiri. Kelamnya masa pembreidelan tidak membuat majalah

telah dieksekusi mati pada 9 November 2008.

Tempo jatuh dan mati, tapi tetap berkembang dan bertransformasi menjadi salah satu media terdepan.

U LT I M A G Z

3


EVENTS CALENDAR ­— Oktober 2017

01

/10

Hari Kesaktian Pancasila

4

U LT I M A G Z


EVENTS CALENDAR

2 Hari Batik Nasional

2-7 Technofest UMN 3.0 2017

5 Hari Tentara Nasional

9 FIKOM Night @ Scienta Square Park

14 Closing Night Communication Festival UMN 2017 @ Summarecon Mall Serpong

16 Hari Pangan Sedunia

22 Hari Santri Nasional

24 Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa

24 Hari Dokter Nasional

28 Hari Sumpah Pemuda

U LT I M A G Z

5


6

U LT I M A G Z


BELAJAR FILOSOFI KEHIDUPAN DARI OLAHRAGA TRADISIONAL Written by Christian Karnanda Yang & Rachel Rinesya Illustration by Joshua Raphael

U LT I M A G Z

7


COVER STORY

O

LAHRAGA merupakan sebuah aktivitas yang sangat

Meski demikian, ada satu jenis olahraga yang luput dari

sehat. Dengan berolahraga, jantung mampu memompa

perhatian masyarakat, yakni olahraga tradisional. Padahal, olahraga

darah lebih banyak dan menghantar pasokan oksigen lebih besar

tradisional juga menjadi salah satu bentuk keberagaman Indonesia.

ke otak sehingga membuat daya ingat dan kemampuan fokus

Sebagai informasi, data Sensus Penduduk (SP) 2016 dari Badan

seseorang meningkat.

Pusat Statistik (BPS) menyebut terdapat 1.331 kategori suku di

Presiden ke-35 Amerika Serikat John Fitzgerald Kennedy atau

Indonesia dengan produk budaya seperti bahasa daerah, pakaian

lebih dikenal dengan John F. Kennedy juga pernah menyinggung

daerah, makanan khas, dan olahraga tradisional khas Indonesia.

betapa pentingnya berolahraga.

“Kita sebagai manusia tidak jauh dari permainan. Manusia

“Physical fitness is not only one of the most important keys to a

Homo ludens. Homo ludens berarti makhluk bermain,� ujar Ketua

healthy body; it is the basic of dynamic and creative intellectual activity,�

Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI) Chairul Umam kepada

itulah kutipan dari pernyataan Kennedy.

Ultimagz.

Bila diterjemahkan, dapat dikatakan bahwa berolahraga bukan

Pria yang akrab disapa Umam itu juga bilang, sejatinya olahraga

hanya berdampak pada tubuh yang sehat, namun olahraga bisa

tradisional Indonesia banyak berkembang dari permainan tradisional.

membuat seseorang menjadi lebih semangat, kreatif, dan produktif.

Namun, yang membedakan keduanya adalah adanya aturan baku

Sejalan dengan pernyataan tersebut, pemberitaan di Tirto pada

dalam olahraga tradisional dan juga unsur kalah atau menang.

5 Agustus 2017 dengan judul Apa yang Terjadi Jika Kita Berhenti

Sementara, dalam permainan tradisional yang dikedepankan

Berolahraga? mengatakan, berolahraga dapat meningkatkan

adalah rasa senang yang dirasakan oleh para pemain dan bukan

kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh,

kompetisi.

kekuatan otot, keseimbangan tubuh, daya tahan tubuh, dan fleksibilitas yang lebih baik.

Sebagai organisasi yang peduli dengan keberadaan olahraga tradisional, KOTI pun memiliki misi ingin mengangkat perkembangan

Jadi, orang yang lebih sering melakukan olahraga memiliki

olahraga dan permainan tradisional. Adapun KOTI memiliki tiga

emosi yang lebih stabil. Jika disimpulkan, maka olahraga merupakan

tahap dalam rangka melestarikan eksistensi olahraga tradisional ini.

kegiatan positif terhadap keadaan diri seorang individu.

8

untuk menjadi anggota dengan membayarkan sejumlah uang.

penting untuk dilakukan guna membuat tubuh lebih

Pertama, KOTI melakukan pendataan permainan tradisional

Olahraga memiliki macam-macam jenis, dari yang paling murah

yang dapat diubah menjadi olahraga tradisional. Kemudian,

dan mudah, hingga sulit dan perlu merogoh kocek hingga ratusan

dilanjutkan dengan pembakuan di mana KOTI merumuskan aturan

ribu rupiah. Sebut saja jogging dan street workout yang dapat kita

olahraga dalam skala nasional. Pembakuan ini dimaksudkan agar

lakukan kapan saja dan tidak memerlukan uang. Tapi ada juga

aturan-aturan yang ditetapkan menjadi sama di seluruh Indonesia.

treadmill di sebuah pusat kebugaran yang memerlukan seseorang

Terakhir, untuk melakukan pelestarian, KOTI menyarankan

U LT I M A G Z


COVER STORY

agar melibatkan acara sekolah, pramuka,

permainan paciwit-ciwit lutung. Permainan

saat ini menjadi kurang bergerak di luar.

sampai car free day untuk mempraktikkan

dilakukan dengan menumpuk tangan dan

Padahal, dengan mengajak bermain di luar

olahraga tradisional ini.

tangan paling atas mulai mencubit tangan

dan melakukan permainan serta olahraga

Lebih lanjut, Umam juga melihat bahwa

di bawahnya dengan keras, dan dilanjutkan

tradisional, mereka juga sembari belajar.

setiap olahraga tradisional memiliki banyak

sampai ke bawah. Rasa sakit dicubit akan

Mahasiswa pun lebih cenderung sibuk

filosofi. Contohnya gerobak sodor atau gobak

terasa hingga tangan paling bawah. Kemudian

dengan pelbagai tugas yang ada sehingga tidak

sodor. Umar menuturkan, ada konsep bela

tangan yang di bawah pindah ke atas dan

memiliki waktu untuk kembali melakukan

negara dengan simbolisme menjaga tiga

mulai mencubit tangan yang sebelumnya

olahraga tradisional. Tidak dapat dipungkiri,

elemen yang ada dalam permainan ini, yakni

mencubit.

kaum millenial saat ini memang lebih

daratan, lautan, dan pegunungan. Dalam

Menurut Umam, permainan ini

dunia nyata, ketiga unsur ini merupakan

mengajarkan tentang bagaimana seharusnya

unsur-unsur dalam sebuah negara.

kita bersikap dengan orang lain atau

Hal ini memicu tumbulnya kegelisahan,

menghargai orang lain. Atau lebih luasnya,

di mana olahraga tradisional perlahan-lahan

permainan ini mengajarkan tentang kasih

sudah mulai dilupakan. Padahal, olahraga tradisional ini dapat menjadi salah satu

Selain itu, olahraga lain seperti egrang, juga memiliki filosofinya. “Olahraga ini mengajarkan agar orang-

sama seperti semua kepercayaan manusia.

orang yang sedang berada di atas lebih

Sayangnya, perkembangan zaman yang

baik untuk tetap melihat ke bawah, karena

semakin pesat membuat peran olahraga

saat berada di atas egrang, orang tersebut

tradisional ini berkurang dalam keseharian

harus memperhatikan bawah dan arah ia

manusia. Kebanyakan individu cenderung

berjalan,� imbuh Umam.

berkutat dengan diri mereka masing-masing

“Ditambah juga kebanyakan permainan

dengan teknologi yang ada. Bahkan, anak-

tradisional kita cenderung berkelompok,

anak zaman digital ini tak dapat lepas

jarang individual. Ini juga mencerminkan

dengan kecanggihan gawai dan ponsel

nilai-nilai luhur bangsa seperti kebersamaan

pintar yang ada.

dan gotong-royong,� lanjutnya.

nyaman berlama-lama dengan dunia maya dibanding dunia nyata.

identitas negara berlambang garuda ini.

EDITED BY NATH A N I A Z . P ESSA K

Kebanyakan Pendidikan Anak Usia

Umam menambahkan, melalui macam-

Dini (PAUD) saat ini juga lebih banyak

macam olahraga tradisional, seseorang juga

berkutat dengan bidang-bidang seni seperti

bisa lebih mengenal dirinya, lingkungan,

menggambar dan mewarnai ketimbang

dan Tuhan. Salah satu contohnya adalah

aktivitas fisik. Ini membuat anak di era

U LT I M A G Z

9


SALAH KAPRAH OLAHRAGA TRADISIONAL Written by Ivan Jonathan & Valerie Dante Photo by Jimmy Lee Illustration by Wilson Nugraha

K

EBERAGAMAN di Indonesia menjadikan bumi pertiwi

Secara garis besar, cabang olahraga di Indonesia terbagi lagi

sebuah tanah yang kaya akan unsur-unsur tradisional.

menjadi tiga cabang, yakni olahraga tradisional/rekreasi, olahraga

Terdiri dari 34 provinsi, lebih dari 17.000 pulau, dan lebih

prestasi, dan olahraga pembelajaran. Cabang-cabang tersebut

dari 1.300 suku bangsa membuat Indonesia memiliki kebudayaan

Tanpa disadari, permainan seperti petak umpet, gobak sodor,

bidang yang keberagamannya tumpah ruah di tanah air adalah

congklak, dan egrang merupakan contoh beberapa olahraga

olahraga tradisional.

tradisional yang dimainkan secara umum di Indonesia. Permainan

Namun, sering kali khalayak memaknai kata ‘olahraga tradisional’ dengan keliru. Menurut UU Nomor 3 Tahun 2005

10

kemudian memiliki penjabaran masing-masing ke bawahnya.

yang khas dan lebih beragam dari negara lainnya. Salah satu

yang kerap dimainkan oleh anak kecil ini ternyata merupakan cabang olahraga rekreasi menurut UU kita.

mengenai Sistem Keolahragaan Nasional, olahraga tradisional

Meskipun permainan-permainan tersebut merupakan olahraga

identik dengan olahraga rekreasi, yakni olahraga yang tujuannya

rekreasi yang akrab di Tanah Air, bukan berarti olahraga tersebut

tidak untuk dikompetisikan, melainkan untuk melepas stres dan

sepenuhnya berasal dari Indonesia. Menurut Sekretaris Kementerian

menghibur semata, sementara kata ‘tradisional’ sering dimaknai

Pemuda dan Olahraga Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, permainan-

sebagai kekhasan dari suatu daerah tertentu.

permainan tersebut tidak dapat secara eksklusif dideklarasikan

U LT I M A G Z


Tanpa disadari, permainan seperti petak umpet, gobak sodor, congklak, dan egrang merupakan contoh beberapa olahraga tradisional yang dimainkan secara umum di Indonesia. sebagai milik bangsa Indonesia.

ada, yang bawa orang kita,” jelas Gatot.

“Kita tak boleh men-declare itu khas

Olahraga tradisional di Indonesia memang

banget ya, kita enggak boleh mengklaim,”

ditujukan untuk berekreasi dan memberi

ucapnya menjelaskan.

hiburan semata, tanpa dikompetisikan.

Gatot kemudian melanjutkan dengan

Itu sebabnya beberapa olahraga rekreasi

memberi contoh dari permainan gobak

tersebut terkadang lebih dikenal sebagai

sodor yang ternyata merupakan resapan

permainan yang dimainkan saat seseorang

dari bahasa belanda yaitu go back so dor.

masih berusia anak-anak.

Contoh lainnya adalah permainan balap

Orientasi tersebut juga membuat fokus

karung yang umumnya diperlombakan

masyarakat tanah air cenderung lebih

ketika mendekati perayaan kemerdekaan

memerhatikan olahraga prestasi di Indonesia,

Indonesia. Permainan menggunakan

seperti sepak bola, bulu tangkis, basket, dll.

karung tersebut ternyata juga dimainkan

Hal ini yang kemudian membuat publik tidak

oleh negara-negara lain di luar Tanah Air.

terlalu memerhatikan olahraga tradisional

Namun, tentunya masih ada beberapa

lain yang ada.

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot Sulistiantoro Dewa Broto

olahraga yang memang otentik milik

Hal ini yang ditakutkan Gatot akan

bangsa ini. Contohnya pencak silat, yang

melunturkan olahraga tradisional di Indonesia,

EKSISTENSI OLAHRAGA REKREASI

masuk dalam kategori olahraga prestasi,

bahkan Gatot menyatakan kalau olahraga

Sama seperti banyak hal lainnya, sesuatu

merupakan olahraga khas Indonesia yang

tradisional dapat punah apabila tidak

yang tidak dirawat pasti akan perlahan

sudah mendunia. Sedangkan olahraga

dimainkan dan diteruskan kepada generasi

rusak. Begitu pula dengan keberadaan

rekreasi khas Indonesia yang akrab ditemui

berikutnya.

olahraga tradisional di Nusantara. Gatot

masyarakat adalah congklak.

“Lucu ya, ibaratnya permainan-permainan

Kekhasan olahraga-olahraga tersebut

tradisional seperti ini baru akan muncul

identik dengan keragaman budaya dan

ketika suasana tujuh belas Agustus-an

latar belakang masyarakat Indonesia itu

saja,” ujarnya.

berpendapat jika tidak dirawat dengan baik, jenis olahraga ini dapat lenyap. Salah satu upaya pelestarian jenis olahraga ini terlihat dari lahirnya Komunitas Hong

sendiri. Beberapa olahraga khas Indonesia

Dalam kesehariannya masyarakat

di Bandung. Komunitas Hong merupakan

yang banyak dijumpai dan dikenal saat ini

Indonesia tak lagi memerhatikan eksistensi

pusat kajian mainan rakyat serta tempat

memiliki latar belakang yang cocok dengan

dari olahraga tradisional itu sendiri. Seperti

wisata yang mendidik anak-anak untuk

kehidupan masyarakat Indonesia di masa

ketika berkunjung ke tempat wisata, pada

bermain permainan tradisional Indonesia.

yang lampau.

umumnya masyarakat akan lebih sering

Komunitas ini terus mempreservasi

“Seperti tadi, main lesung itu, itu enggak

menjumpai permainan trampolin dibanding

keberadaan olahraga tradisional agar tak

ada di negara lain. Mereka enggak kenal

yang tradisional seperti congklak. Penting

punah digerus perkembangan zaman.

budaya lesung kan, itu budaya orang kita.

bagi setiap elemen masyarakat untuk

Didirikan oleh Mohammad Zaini

Saya pernah beberapa kali ke negara lain di

bersama-sama melestarikan olahraga

Alif, komunitas ini telah berhasil

Asia Tenggara, ke Malaysia, ya seandainya

tradisional yang ada.

mendokumentasikan sekitar 250 macam

U LT I M A G Z

11


permainan anak tradisional Sunda dan Jawa Barat. Selain itu, Gatot mengatakan pemerintah pun telah berupaya untuk melestarikan olahraga rekreasi dengan diadakannya The Association for International Sport for All (TAFISA) pada 2016 lalu. TAFISA Games yang sudah terlaksana sebanyak enam kali ini diharapkan dapat memberi dampak positif bagi generasi muda dalam hal mendidik mereka mengenai berbagai macam jenis olahraga Indonesia, yang di dalamnya terdapat olahraga tradisional. Gatot menambahkan, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) belum benar-benar memperhatikan olahraga tradisional akibat banyaknya terlalu fokus ke kompetisi olahraga prestasi. “Publik selama ini melihat tolok ukur baik-buruknya Menpora dari olahraga prestasi, akibatnya anggaran kami banyak disalurkan di situ. Tapi untuk anggaran olahraga rekreasi kami enggak signifikan,� tutur Gatot. Intinya, pola pikir masyarakat mengenai olahraga rekreasi perlu diubah. Gatot mengambil contoh Australia sebagai negara yang mengajarkan olahraga-olahraga tradisional pada pelajar mereka. Hal ini terjadi karena mungkin pemahaman publik sudah dianggap berimbang.

12

U LT I M A G Z


Olahraga tradisional di Indonesia memang ditujukan untuk berekreasi dan memberi hiburan semata, tanpa dikompetisikan. Itu sebabnya beberapa olahraga rekreasi tersebut terkadang lebih dikenal sebagai permainan yang dimainkan saat seseorang masih berusia anak-anak. Pola pikir tersebut dibentuk sejak kecil

mengedukasi anak muda tidak dapat

dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan

menggunakan cara otoriter. Maka, harus

sekitar. Orang tua dan lembaga terkait

memanfaatkan teknologi seperti media

memiliki peran besar dalam melakukan

sosial atau menggunakan gimmick yang

edukasi sejak dini.

mudah dicerna.

“Efek media sangat besar, kalau

Dalam hal melestarikan olahraga rekreasi,

lingkungan media enggak mendukung,

anak muda berperan sebagai objek dan

percuma juga,� jelasnya.

subjek yang artinya mereka perlu diberi role

Sebagai calon generasi penerus bangsa,

model yang dapat mereka jadikan panutan.

anak muda memiliki tugas besar dalam

Memiliki kecenderungan copy-paste, anak

menjaga kelangsungan olahraga tradisional.

muda memiliki kecenderungan untuk

Dari Menpora sendiri, Gatot menyarankan

mengikuti perbuatan public figure yang

agar pemerintah terus mendukung dan

sedang digandrungi.

mendorong kelahiran komunitas-komunitas

“Sekarang concern terhadap olahraga

lain yang seperti Komunitas Hong. Ia yakin

rekreasi sudah kurang. Kalau olahraga

bahwa pemuda-pemudi dapat memiliki

prestasi seperti basket atau sepakbola

pengaruh besar.

itu masih diajarkan sejak dini. Padahal di

“Pak Menteri (Imam Nahrawi) sudah

olahraga rekreasi aspek human relation-nya

setuju kalau bisa suatu saat diadakan lomba

itu sangat tinggi, banyak nilai-nilai positif

bertemakan olahraga tradisional. Yang

yang terkandung, dan bukan menang atau

tinggal dimatangkan hanya how-nya saja,�

kalah yang ditonjolkan.

tambah Gatot. Pelaksanaannya memang masih

EDITED BY KEZ IA MAHARANI

dalam upaya pematangan. Sebab, baginya,

U LT I M A G Z

13


DUKUNGAN KELESTARIAN OLAHRAGA TRADISIONAL By Hilel Hodawya & Analuna Manulang Photo by Reynard Santoso

Olahraga merupakan kegiatan yang tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Semua orang, baik tua maupun muda, samasama melakukan aktivitas olahraga untuk menjaga kesehatan tubuh mereka. Unsur kompetitif dalam olahraga membuat aktivitas tersebut disukai banyak orang. Karena, selain seru untuk dilakukan, olahraga menyenangkan untuk disaksikan. Sama seperti negara lainnya, Indonesia pun memiliki olahraga tradisional yang berasal dari berbagai daerah. Banyaknya pemberitaan di media mengenai olahraga dunia membuat popularitas olahraga tradisional Indonesia melemah. Hanya sedikit olahraga tradisional yang masih dikenal dan diikuti oleh generasi muda Indonesia, misalnya tarik tambang, balap karung, dan pencak silat. Popularitas olahraga dunia juga telah mempengaruhi mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Hal ini terlihat dari adanya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bidang olahraga yang tidak memiliki kelompok olahraga tradisional, dan penyelenggaran kompetisi olahraga yang tidak mencakup olahraga tradisional tersebut.

14

U LT I M A G Z


INFO KAMPUS

MINAT MAHASISWA LEMAH

olahraga modern. Namun, hal tersebut tak

Kurangnya popularitas olahraga tradisional

lantas membuat mahasiswa benar-benar

mungkin menjadi salah satu pemicu tidak

enggan melakukan olahraga tradisional. Jika

adanya UKM olahraga tradisional di UMN.

difasilitasi, bukan tidak mungkin mahasiswa

Hingga saat ini pun belum ada mahasiswa

mulai mau mencoba melakukannya.

yang tertarik untuk menggerakkan adanya

“Kalau seru mau ikut. Kalau UKM-nya

UKM olahraga tradisional. Meski tidak banyak,

aman dan enggak berbahaya sih mau,”

namun masih ada beberapa mahasiswa

lanjut Febriana.

yang sebenarnya tertarik pada kegiatan olahraga tradisional.

Hal ini menunjukkan bahwa kekurangtenaran olahraga tradisional tak

Berbeda dengan olahraga dunia, olahraga

lantas membuat pengetahuan dan minat

tradisional memiliki keunikan dan ciri khas

mahasiswa UMN akan kegiatan tersebut.

tersendiri. Cara memainkannya yang unik

Namun, minat ini memang masih belum

menjadi daya tarik tersendiri.

cukup kuat untuk membangkitkan dan

“Tertarik olahraga tradisional, soalnya

melestarikan kembali olahraga tradisional.

biasanya seru dan bisa dimainkan dimana

Apalagi dengan keterbatasan fasilitas dan

aja karena bahan-bahannya biasanya dari

komunitas di kampus.

Ignatius Dimas, Koordinator Olahraga BEM UMN

alam,” ujar mahasiswa Komunikasi Strategis angkatan 2016 Gabriella Devina.

DUKUNGAN BEM

Olahraga tradisional juga umumnya

Koordinator Olahraga dalam BEM UMN

dimainkan dengan menekankan unsur

Ignatius Dimas juga menyebut bahwa

kebersamaan. Hal tersebut menambah

kegiatan ini masih kalah pamor dan peminat

daftar keunikan olahraga tradisional yang

dibanding olahraga lainnya. Hal ini menjadi

belum tentu ada di bidang olahraga lainnya.

salah satu alasan ketiadaan UKM olahraga

Selain itu, jarangnya pemberitaan

tradisional di UMN.

di media tentang permainan olahraga

“Sampai saat ini, memang belum ada UKM

tradisional justru membuat orang-orang

olahraga tradisional di UMN. dan kami pun

semakin penasaran dan tertarik dengan

belum mengetahui adanya komunitas olahraga

kegiatan olahraga tradisional.

yang bergerak di olahraga tradisional,”

“Kalau olahraga tradisional orang-

tambahnya.

orang yang mainkan lebih seru dan sudah

Meski demikian, Dimas mendukung

jarang ada yang main. Sedangkan kalau

kelahiran komunitas olahraga tradisional di

olahraga modern bisa dengan gampang

UMN. Sebab, diakuinya, olahraga tradisional

dilihat dimana-mana,” kata mahasiswa

tersebut tetap memiliki daya tarik dan

Jurnalistik angkatan 2016 Febriana Dewi.

keunikan tersendiri.

Ketiadaan fasilitas mungkin menjadi salah satu alasan untuk lebih memilih

EDITED BY ROSA CINDY

U LT I M A G Z

15


MEMADUKAN OLAHRAGA DAN SENI Written by Audrie Safira Maulana Photo by Harvey Darian

M

UNCULNYA

olahraga

mengaku bahwa mempelajari pencak silat

seorang guru pencak silat. Ia lalu bertemu

internasional seperti sepak

merupakan sebuah keinginan pribadinya

dengan pamannya yang kebetulan telah

bola, basket, dan taekwondo di

setelah sekian lama mempelajari seni bela

mendapatkan ilmu bela diri dari buyutnya

diri internasional.

tersebut, dan memutuskan untuk menjadi

Indonesia dapat dianggap sebagai suatu hal yang positif. Kehadirannya dipandang

“Gue pribadi belajar pencak silat itu

mampu mengembangkan dan menambah

berdasarkan keinginan sendiri, tepatnya dari

Famisa juga mengungkapkan bahwa ia

keanekaragaman jenis olahraga. Namun,

tahun 2010 karena dulu udah belajar banyak

bukanlah orang yang dapat mengendalikan

popularitas olahraga tersebut juga dapat

seni bela diri tapi dari luar semua, seperti

emosi dengan mudah. Karenanya, ibunya

membuat olahraga tradisional Indonesia

taekwondo, karate, kungfu, dan kebetulan

menyarankan Famisa mempelajari pencak

menjadi terlupakan. Hal ini dikarenakan

pengen nyoba seni bela diri tradisional,�

silat. Menurut ibunya, selama ia mempelajari

peminat di kalangan masyarakat berkurang,

jelasnya kepada Ultimagz.

seni bela diri, pencak silat tidak hanya melatih

sehingga aktivitas seperti pencak silat atau

16

murid beliau.

kemampuan fisik, tapi juga pengendalian

sepak takraw menjadi jarang kita temui

BUKAN HANYA SENI BELA DIRI

saat ini.

diri dan peningkatan rohani.

Ilmu pencak silat yang didapat Famisa

“Kalau gue sendiri emang enggak bisa

Namun, di tengah maraknya olahraga

saat ini merupakan sebuah turunan dari

mengendapkan emosi pada saat itu dan

internasional tersebut, alumni mahasiswa

keluarganya sendiri, tepatnya dari kakek

akhirnya nyokap nyaranin ikut pencak silat

Universitas Multimedia Nusantara (UMN)

buyutnya. Sempat tidak menyalurkan

sekalian belajar ilmu keagamaannya, karena

Famisa Yusuf meluangkan waktunya untuk

ilmunya lagi kepada generasi berikutnya,

kebanyakan guru pencak silat beragama

mempelajari seni bela diri khas Indonesia,

Famisa meminta ibunya, yang berkediaman

Muslim jadi lebih ke arah rohani juga.

yaitu pencak silat. Lulusan sinematografi ini

di Sumedang, Jawa Barat, untuk mencarikan

Selain itu, gue diajarin sama paman untuk

U LT I M A G Z


SOSOK INTERNAL

enggak asal pukul sama tendang. Dari situ, mulailah belajar untuk mengendalikan diri dan emosi,” tutur Famisa. Selama menjadi pegiat pencak silat, Famisa telah mendapat beberapa pengalaman menarik. Salah satunya adalah ketika ia tengah menjalani latihan pencak silat selama dua minggu di Sumedang, di mana ia sempat diajak oleh pamannya untuk mengunjungi mata air pegunungan. Kala itu, ia diajarkan tentang hubungan antara seni bela diri dan makna kehidupan, seperti bagaimana segala aspek dalam kehidupan saling berkesinambungan dan terikat, terutama manusia yang tidak dapat hidup dengan sendirinya dan harus memiliki manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Famisa Yusuf - Alumni UMN PROSES BELAJAR YANG LAMA

Pencak silat diketahui memiliki ilmu yang

oleh beberapa negara. Salah satunya adalah

Sementara itu, bagi generasi muda

berbeda di setiap daerah. Bagi Famisa, ia

Perancis, yang menjadikan pencak silat sebagai

saat ini, Famisa juga memberikan saran

mendapati ilmu pencak silat yang berasal

teknik dasar bela diri bagi angkatan militer.

untuk lebih mengetahui dan mengapresiasi

dari tanah Sunda karena keluarganya

Sementara itu, di Indonesia, meskipun saat

olahraga tradisional terutama melalui sudut

berasal dari daerah tersebut. Pencak silat

ini sudah banyak olahraga internasional yang

pandang seni. Salah satu contohnya adalah

asal Sunda memiliki unsur tarian sebagai

“menjajahi” Indonesia, olahraga tradisional

pola pemikiran masyarakat yang masih

gerakan dasarnya. Oleh karena itu, ia pun

tidak akan pernah terlupakan di kalangan

menganggap bahwa pencak silat adalah

membutuhkan waktu yang cukup lama

masyarakat tanah air untuk ke depannya.

sebuah teknik untuk perang. Padahal

untuk menguasai beberapa teknik karena

Hal ini dikarenakan ilmu olahraga tradisional

teknik bela diri tersebut dapat dianggap

kesulitan dalam mempelajarinya.

yang akan terus disalurkan ke generasi

sebagai seni.

“Kalau dari Sunda itu lebih ke tari dan

berikutnya dan seterusnya secara otomatis.

“Kalau menurut gue sih enggak belajar

gue enggak bisa tari awalnya. Ada yang

Selain itu, berbagai macam olahraga

enggak apa-apa, tapi cukup pahami dan

namanya gerakan kembangan, yaitu salah

tersebut sudah dianggap sebagai ciri khas

ketahui bahwa seni budaya Indonesia itu

satu gestur pencak silat, dan itu baru bisa

dan karakter Indonesia. Oleh karena itu,

banyak banget, salah satunya pencak silat.

kuasainnya setengah tahun. Prosesnya

ia juga berharap masyarakat Indonesia

Meskipun seni bela diri pencak silat itu

lama banget, makanya itu latihan setiap

akan tetap menjaga kebudayaan dalam

sebenarnya untuk perang, tapi sekarang

hari,” ujarnya.

olahraga dan seni tradisional sehingga tidak

zaman udah berubah, karena kita perang

terpengaruhi oleh budaya luar.

sudah enggak secara fisik lagi.”

Meskipun mengalami beberapa kesulitan, hal tersebut tidak mematahkan semangat

“Ke depannya adalah tetap begini aja.

Pada akhirnya, Famisa tidak segan

Famisa sedikitpun. Ia menganggap hal

Enggak usah terlalu diekspos, misalnya Thai

mengajak anak muda untuk mulai mempelajari

tersebut sebagai sebuah tantangan untuk

boxing, Brazilian jujitsu, atau katakanlah

pencak silat sebagai bentuk pelajaran

lebih mendalami ilmu pencak silat.

mixed martial arts, itu kan sangat terekspos.

pengendalian diri dan penambahan ilmu

Sementara itu seni tradisional Indonesia

rohani.

OLAHRAGA TRADISIONAL DI MASA DEPAN

enggak perlu dicampur-campur lagi segala

Menurut Famisa, olahraga tradisional,

macam karena itu karakter seni bela diri

terutama pencak silat, sudah sangat dikenal

Indonesia,” tutur Famisa.

EDITED BY ROSA CINDY & H I L E L H O D AW YA

U LT I M A G Z

17


Jatuh Bangun Menorehkan Prestasi Written by Natalia Setiawan

TEMPAT, TANGGAL LAHIR

D

futsal, dan sepak bola. Padahal, ada lebih

kesungguhannya hingga akhirnya keluarga

Jakarta, 23 April 1996

banyak jenis olahraga lainnya. Biasanya, hal

turut mendukung penuh keputusannya untuk

ini disebabkan sulitnya belajar olahraga yang

menjadi atlet karate.

NAMA Claresta Taufan Kusumarina

EWASA INI, generasi milenial memiliki

Meski awalnya keputusannya untuk

kecenderungan untuk mencintai

menggeluti dunia karate ditentang oleh sang

olahraga populer seperti basket,

kakak, namun akhirnya Clares bisa membuktikan

PENDIDIKAN TERAKHIR

agak berbeda, baik dari segi tenaga pengajar

Universitas Bina Nusantara

atau alat penunjang.

“Papa udah dukung, tapi malah abang yang enggak ngebolehin. Katanya ‘nunggu aku

Namun, di balik ironi ini, ternyata masih

(abang) sabuk kuning dulu baru kamu boleh

PROFESI

ada generasi muda yang masih peduli dengan

ikut.’ Tapi akhirnya setelah bisa, kita malah

Atlet karate Nasional

olahraga jenis ini. Salah satu dari segelintir

sering latihan bareng,” katanya.

yang masih giat menggeluti olahraga tradisional

PRESTASI

adalah Claresta. Gadis kelahiran April 1996 ini

CEDERA DAN PENCAPAIAN

1. Juara 1 kumite perorangan putri Piala

memilih untuk menggeluti olahraga karate.

Keseriusan dan usaha keras yang dilakukan untuk

Presiden-SBY Cup 2012 2. Juara 1 kumite perorangan putri Piala Mendagri 2012 Nasional (Manado) 3. Tim Nasional (Pelatnas) Karate Junior 2012 untuk Asian Karate Federation (AKF) Uzbekistan 2012 4. Best Of The Best UNAS Cup 2012 5. Juara 1 kumite perorangan putri Kobe Osaka Internasional 2012, Malaysia 6. Juara 1 Pekan Olahraga Mahasiswa 2015 (Aceh) 7. Tim Karate Banten PON 2016.

18

U LT I M A G Z

Tidak heran jika ia memilih untuk menggeluti

mencapai sesuatu pasti akan menghasilkan

olahraga ini. Sebab, keluarganya sudah terlebih

sesuatu yang baik, dan hal ini dialami secara

dahulu menekuni karate. Sehingga sejak kecil,

langsung oleh Clares. Menurutnya banyak sekali

gadis yang akrab disapa Clares ini sudah tidak

pengalaman dan kebanggaan yang didapatkannya

asing lagi dengan olahraga tersebut.

ketika serius dan tekun menjadi atlet karate.

“Awal kenal (karate) sebenarnya dari TK,

“Manfaatnya ya kenal banyak teman,

bahkan playgroup, karena papa juga pemain

dapat kesempatan yang enggak semua orang

karate. Papa sering cerita tentang pengalamannya

bisa dapat kayak pelajaran, medali, ganti

main karate,” tutur Claresta

sabuk, berangkat ke luar negeri, sampai dapet

Meskipun sudah akrab dengan dunia karate

beasiswa juga,” tambahnya.

sejak kecil, namun Clares tidak langsung

Saat ini dirinya memang sedang menempuh

menekuni olahraga tersebut. Ketika berusia

pendidikan di Universitas Bina Nusantara

delapan tahun, tepatnya saat kelas 3 SD,

jurusan arsitektur. Gadis yang sekarang sedang

barulah Clares memantapkan hati untuk

berada di semester 7 ini berhasil mendapatkan

serius dengan karate.

beasiswa penuh untuk berkuliah di kampus


SOSOK EKSTERNAL

tersebut hingga lulus nanti. Sebelumnya ia

Clares juga tidak bisa melupakan statusnya

Selain dianggap sebagai olahraga minor,

juga rutin mendapatkan beasiswa sejak SD

sebagai pelajar, sehingga kewajiban yang

karate juga penuh dengan pandangan stereotip

sampai SMA berkat prestasinya di dunia karate.

diembannya pun menjadi semakin besar.

sebagai olah raga yang akrab dengan unsur

Prestasinya di dunia karate memang

Pembagian waktu akan menjadi permasalahan

kekerasan. Hal ini juga ditentang keras oleh

tidak perlu diragukan lagi. Hingga hari ini

yang selalu timbul saat dihadapkan dengan

Claresta.

ia berhasil mengumpul lebih dari 80 medali

bentroknya dua aktivitas ini.

“Dulu karate memang dikenal dengan

dari berbagai pertandingan yang ia ikuti,

“Susah (membagi waktu). Pas SMA sih

full-body contact sampai berdarah-darah. Tapi

mulai dari pertandingan berskala daerah,

gampang karena masih slow pace, tapi pas

sekarang enggak begitu karena karate sudah

nasional, sampai internasional. Selain itu,

kuliah susah karena ada absen. Jadi, meskipun

dibagi dua oleh World Karate Federations

berkat prestasi cemerlangnya di dunia karate,

kalau juara dapat apresiasi seperti uang

(WFK). Karate sekarang sudah aman karena

ia juga berkesempatan untuk bertandang ke luar

dan sertifikat, masalah pelajaran tetap jadi

ada aturan untuk melindungi gigi, tangan,

negeri seperti Thailand, Singapura, Malaysia,

urusan sendiri. Harus pinter-pinter ngatur

tulang kering, kaki, badan, dan organ vital

Jepang, Uzbekistan, dan lainnya.

waktu supaya bisa mengejar pelajaran yang

lainnya,” tambahnya.

Selama menjadi karateka, tentu saja banyak

ketinggalan,” tuturnya

Menurutnya, olahraga karate juga mulai

momen yang tidak akan pernah Clares lupakan.

Meskipun menjadi penghambat, ternyata

digemari masyarakat Indonesia. Buktinya

Beberapa momen yang berkesan bagi Claresta

Clares memiliki cara tersendiri untuk membagi

setiap tahunnnya selalu ada perwakilan dari

adalah ketika dirinya mengikuti pertandingan

waktu di kala kesibukannya yang padat.

tiap provinsi untuk cabang lomba karate

Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2015, serta

“Caranya ya pilih kegiatan-kegiatan yang

di olimpiade. Meskipun masih kalah jika

ketika dirinya meraih medali emas di kejuaraan

penting-penting saja, jangan bercabang.

dibandingkan dengan olahraga seperti bola,

karate internasional yang diselenggarakan di

Misalnya kalau aku ya kuliah, karate, main

tetapi peningkatan tersebut sudah cukup baik.

Singapura dan Kobe, Osaka.

sama teman, dan keluarga,” tambahnya LATIHAN DAN DOA JADI KUNCI KEBERHASILAN

Tetapi tidak hanya hal manis saja yang

Seiring berjalannya waktu, Clares mulai

didapatnya ketika menekuni dunia karate, ia

memikirkan masa depannya secara serius.

Latihan merupakan kunci utama untuk meraih

juga kerap mengalami cedera. Cedera yang

Ia berpikir bahwa tidak selamanya ia dapat

kesuksesan, terutama di bidang olahraga.

paling parah yang dialaminya adalah ketika

berkarier sebagai seorang atlet. Sebagai

Oleh karena itu, Claresta juga tidak pernah

ia mengikuti pertandingan persahabatan pada

jalan keluar, ia akhirnya memutuskan untuk

ketinggalan untuk berlatih dan mengasah

tahun 2015 silam. Karena kondisi yang kurang

menekuni passion-nya di bidang lain dengan

kemampuannya. Porsi latihannya pun akan

fit serta kesibukannya di dunia kuliah yang

melanjutkan kuliah di jurusan arsitektur.

berbeda dan tergantung dari kompetisi yang ia ikuti.

mulai padat, membuatnya tidak bisa fokus pada perlombaan tersebut sehingga ia mendapatkan

BUKAN OLAHRAGA MINOR

cedera yang cukup serius di bagian hidung.

Banyak orang yang beranggapan bahwa karate

seminggu enam kali ditambah latihan di rumah

“Kalau ada kompetisi seperti PON, latihan

Namun, tanpa menyerah ia tetap melanjutkan

merupakan olahraga minor yang tidak sebesar

sama papa jadi 12 kali. Durasi latihannya sendiri

perlombaan tersebut hingga akhirnya berhasil

olahraga lainnya seperti basket dan sepak bola.

dua jam per sesi,” tuturnya

meraih juara tiga dalam perlombaan itu.

Tidak sependapat, Clares menampik hal ini

Dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk

dengan pandangannya sendiri.

Selain latihan yang cukup dan rutin Claresta juga memiliki beberapa saran untuk menjadi

penyembuhan akibat cedera yang diterimanya

“Karate bukan olahraga minor karena

hingga akhirnya ia dapat kembali berlatih

di Indonesia karate cukup dikenal. Pernah

“Yang pertama disiplin (berlatih), dan

karate untuk pertandingan selanjutnya.

diadakan lomba karate tingkat internasional

yang utama doa sama Tuhan karena tanpa

atlet yang baik.

di BSD. Karate sekarang sudah enggak kayak

campur tangan Tuhan, sekuat apapun kita,

ATLET MERANGKAP PELAJAR

dulu dan sudah lebih diakui oleh pemerintah

maka hasilnya tidak akan baik,” tutupnya.

Selain statusnya sebagai atlet karate nasional,

dan masyarakat,” tuturnya. EDITED BY KE Z I A MA H A RA N I

U LT I M A G Z

19


SUMBER DAYA MAHASISWA UNTUK OLAHRAGA TRADISIONAL KURANG Written by Ivena Valencia (Divisi Olahraga BEM UMN Gen 7) Rewritten by Rafael Ryandika Photo by Yohanes A. Yogie A. “Olahraga tradisional itu penting untuk dikembangkan dan dipertahankan eksistensinya. Namun, olahraga di kampus kita (UMN) sejujurnya belum ada sama sekali, dan cenderung cukup sulilt untuk diadakan. Karena, selain kurangnya minat dari para mahasiswanya, minimnya kompetisi antar kampus terkait olahraga tradisional itu sendiri juga menjadi alasan utama mengapa olahraga tradisional seperti pencak silat dan lain sebagainya belum eksis di kalangan mahasiswa.�

K

ETIKA membahas dunia olahraga,

diminati oleh para mahasiswa. Tidak hanya

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) terkait,

terutama di kalangan mahasiswa,

di UMN, namun juga hampir di seluruh

inisiatif dan kesadaran mahasiswa untuk

tentu yang ada dibenak kita adalah

kampus di Indonesia. Hal ini dibuktikan

melestarikan olahraga tradisional ini pun

olahraga mainstream seperti basket, futsal,

dengan minimnya perlombaan olahraga

masih sangat kurang. Mereka cenderung

sepak bola, bulu tangkis, taekwondo,

tradisional yang diselenggarakan oleh

lebih berminat pada olahraga luar negeri,

voli, dan tenis meja. Hal ini disebabkan

kampus- kampus di Indonesia. Posisinya

yang memang sudah lebih akrab bagi

perlombaan olahraga itulah yang acap

tergantikan oleh olahraga luar negeri.

mahasiswa saat ini.

kali diselenggarakan. Bahkan tak jarang, perlombaan tersebut menjadi salah satu

BERAWAL DARI KOMUNITAS

dilakukan dibanding dengan pelaksanaannya.

cara kampus membanggakan namanya.

Menjaga, melestarikan, dan mengembangkan

Untuk dapat melestarikan olahraga tradisional,

Jenis-jenis olahraga yang tadi dipaparkan

budaya-budaya yang ada di Indonesia, memang

setidaknya di kampus UMN ini, mula-

seluruhnya merupakan permainan yang

menjadi tanggung jawab segenap bangsa

mula harus ada beberapa mahasiswa yang

berasal dari luar Indonesia. Basket misalnya,

Indonesia, termasuk juga para mahasiswa.

berminat akan hal ini. Harus ada sumber

berasal dari dataran Eropa, tepatnya di

Bahkan, boleh dibilang mahasiswa lah yang

dayanya. Mungkin dapat dimulai dengan

Springfield, Massachusetts, Inggris. Begitu

menjadi agen terpenting dalam melestarikan

adanya komunitas olahraga tradisional

juga dengan sepak bola yang berasal dari

budaya Indonesia, tak terkecuali olahraga

ini, sering berkumpul untuk melakukan

Tiongkok, serta bulu tangkis yang dipercaya

tradisional.

kegiatan bersama, hingga akhirnya resmi

berkembang di dataran Mesir kuno sekitar

Perlu diakui, sumber daya mahasiswa

2000 tahun silam. Pertanyaan yang kemudian

terkait olahraga tradisional ini memang

Menjadi UKM adalah langkah yang penting.

muncul adalah, di manakah olahraga asli

masih jarang. Selain karena tidak adanya

Karena dengan menjadi UKM, upaya untuk

dari Indonesia, dan bagaimana eksistensinya di kalangan mahasiswa? Menjawab hal tersebut, perlu diakui bahwa olahraga tradisional Indonesia, seperti pencak silat, sepak takraw, panjat pinang, dan lain sebagainya, memang kurang

20

Berbicara memang lebih mudah untuk

U LT I M A G Z

menjadi UKM.

Perlu diakui, sumber daya mahasiswa terkait olahraga tradisional ini memang masih jarang. Selain karena tidak adanya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) terkait, inisiatif dan kesadaran mahasiswa untuk melestarikan olahraga tradisional ini pun masih sangat kurang.


OPINI INTERNAL

Mungkin pengadaan UKM olahraga tradisional masih cukup jauh untuk dapat kami wujudkan. Namun, pelaksanaan kegiatan-kegiatan lain yang terkait olahraga tradisional, mungkin masih dapat kami jalankan. misalnya mengikut kompetisi ataupun festival-festival kebudayaan.

Ivenna Valencia, anggota dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara divisi Olahraga.

tradisional masih cukup jauh untuk dapat kami

Sebenarnya dari pihak kampus sendiri tidak

wujudkan. Namun, pelaksanaan kegiatan-

terlalu mempersulit mahasiswanya dalam

kegiatan lain yang terkait olahraga tradisional,

upaya mengembangkan bakat dan minat

mungkin masih dapat kami jalankan. Seperti

yang ia miliki, terutama yang menyangkut

misalnya perlombaan tarik tambang antar

olahraga tradisional ini. Asal ada kemauan

prodi, perlombaan panjat pinang ketika

dan inisiatif dari mahasiswanya, serta selama

HUT kemerdekaan RI selanjutnya, atau

hal itu memberikan dampak positif bagi

lomba lomba tradisional lainnya. Karena

mahasiswa dan universitas, mereka (pihak

mungkin, hal tersebutlah yang masih bisa

kampus) pasti akan mendukungnya. Namun

kita upayakan keberlangsungannya, sehingga

kembali lagi, dengan berawal dari komunitas

setidaknya ada upaya dari kita untuk ikut

dan akhirnya menjadi UKM. Harapannya,

berkontribusi dalam mengembangkan dan

olahraga tradisional ini ke depannya akan

melestarikan olahraga tradisional.

terus ada dan masalah yang menyangkut regenerasi akan lebih mudah teratasi.

Kita ingin mengupayakan untuk terbentuknya UKM olahraga tradisional ini, namun memang hal tersebut belum menjadi prioritas utama kami pada gen ini.

Mungkin pengadaan UKM olahraga

Berbicara tentang pengandaian, saya sendiri berharap agar ke depannya divisi olahraga ini dapat lebih menjalin komunikasi

LANGKAH BEM KE DEPANNYA

yang baik dengan para mahasiswa, para

Untuk mengembangkan olahraga tradisional

komunitas, dan para UKM. Harapannya,

ini, sejatinya BEM ingin mengupayakan

dengan menjalin komunikasi yang baik, kita

hal tersebut. Karena harapannya, dengan

akan mengetahui kendala- kendala apa saja

adanya olahraga tradisional ini akan mampu

yang terdapat di UKM tersebut, hal positif

menumbuhkan rasa patriotisme untuk cinta

apa yang sudah kita bangun dan sudah kita

menyebarkan tren olahraga tradisional dan

tanah air. Namun memang hal tersebut

laksanakan, serta hal apa yang mungkin

menarik para bibit-bibit muda akan menjadi

rasanya masih cukup sulit untuk dilakukan

diinginkan oleh mahasiswa. Sehingga,

lebih mudah. Bisa lewat media sosial, bisa

oleh BEM gen 7 ini.

diharapkan mampu mengembangkan bakat

lewat UMN Expo, bisa dengan memasang

Kita ingin mengupayakan untuk

booth di kantin atau lobby UMN, kerja sama

terbentuknya UKM olahraga tradisional ini,

dengan media kampus, atau bisa juga dengan

namun memang hal tersebut belum menjadi

Sayang, namun memang inilah yang

menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada

prioritas utama kami pada gen ini. Fokus

menjadi fokus kami di awal dulu ketika

di kampus, seperti majalah dinding, TV

kami sebagai divisi olahraga BEM gen 7 ini

divisi kami terbentuk. Setidaknya, wacana

kampus, atau yang lainnya.

adalah untuk memajukan ukm-ukm olahraga

terkait olahraga tradisional ini sudah kami

dan minat mereka, terutama di bidang olahraga.

Selain itu, menjadi UKM berarti resmi

yang sudah ada sebelumnya, seperti basket,

tampung, sehingga kelak ke depannya

dan diakui keberadaannya oleh kampus.

futsal, voli, badminton, dan sebagainya.

dapat menjadi fokus utama kami di divisi

Dengan demikian, masalah perijinan ataupun

Salah satu caranya dengan mengadakan

olahraga ini.

pemberian fasilitas guna menunjang UKM

lomba antar prodi, sehingga dapat mencari

tersebut akan lebih mudah didapatkan.

bibit-bibit muda yang memang unggul di

Tujuannya agar UKM ini tak hanya eksis di

bidangnya, kemudian ditarik untuk mewakili

dalam kampus, namun juga di luar kampus,

UMN dalam perlombaan antar kampus.

EDITED BY ROSA CINDY & C H R I S T I A N K . YA N G

U LT I M A G Z

21


OPINI EKSTERNAL

Pelestarian Sebagai Upaya Pembersihan Diri by Sekretaris Jenderal Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI) Chairul Umam Rewritten by Geofanni Nerissa Arviana Photo by Evan Adraws, Angelina Rosalin

H

ARI kemerdekaan yang jatuh pada 17 Agustus kerap disambut masyarakat Indonesia dengan

pelbagai kegiatan. Selain upacara bendera, salah satu hal yang sudah menjadi kebiasaan warga adalah mengikuti berbagai macam perlombaan. Sering disebut dengan lomba 17-an, mulai dari anak-anak hingga sepuh pun dapat mengikuti keseruan yang diadakan di lingkungan tempat tinggal dan institusi pendidikan. Permainan dan olahraga tradisional selalu menjadi salah satu jenis perlombaannya. Sebut saja egrang, balap karung, panjat pinang, bakiak, dan juga gobak sodor. Kendati demikian, masih banyak orang yang sulit membedakan antara permainan dan olahraga tradisional. Padahal, kita hanya

Chairul Umam selaku ketua KOTI (Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia)

perlu melihat aturan yang berlaku pada olahraga tradisional memiliki aturan yang

hadang atawa gobak sodor, bakiak, dagongan,

Sejatinya, permainan tradisional tidak

sudah distandarisasi, memiliki sistem

dan egrang. Keempat cabang tersebut

memiliki sistem menang-kalah dan tidak

menang-kalah, dan berkembang di seluruh

merupakan jenis olahraga tradisional yang

memiliki aturan baku. Setiap daerah bisa

Indonesia dengan konsep yang sama.

paling diminati oleh masyarakat Indonesia

permainan maupun olahraga tersebut.

22

saja memiliki aturan yang berbeda satu

Saat ini, terdapat empat cabang olahraga

dan memiliki potensi yang besar untuk terus

dengan lainnya. Sedang, hampir semua

tradisional yang sedang berkembang, yakni

berkembang hingga kancah internasional.

U LT I M A G Z


OPINI EKSTERNAL

Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI) memiliki kegelisahan terhadap olahraga tradisional yang kurang dilirik oleh masyarakat Indonesia. Pertama, khawatir akan hilangnya kebudayaan lokal yang perlahan-lahan mulai terkikis. Kemudian yang kedua, tentang kebugaran masyarakat Indonesia yang semakin ke sini semakin sedikit bergerak. Faktor utama timbulnya kegelisahan ini tak lain tak bukan ialah perkembangan teknologi yang membuat candu dalam masyarakat. Tidak sedikit orang yang lebih memilih untuk bermain dan menghabiskan waktu bersama teknologi seperti ponsel pintar ketimbang harus bermain yang membutuhkan gerak dari anggota tubuh. Kini, durasi masyarakat yang lebih nyaman berlama-lama dengan teknologi justru jauh Memang, pada kenyataannya perlahan-

banyak negara lain yang memiliki permainan

Oleh karena itu, diperlukan adanya

lahan olahraga tradisional akan luntur,

dan olahraga tradisional sebanyak Indonesia.

fokus dalam tiga tahap olahraga tradisional.

tetapi sejatinya dia tidak akan hilang. Dalam

Selain itu, dengan semakin mengenal

Pertama, penggalian yang dilakukan dengan

kehidupan, kita tidak bisa benar-benar

dan mempraktikkan olahraga tradisional,

pendataan jenis olahraga tradisional apa saja

menghilangkan sesuatu. Terlihat, beberapa

berarti kita mencintai budaya sendiri.

yang ada di Indonesia dan penyebarannya.

tahun belakangan masyarakat mulai terlihat

Mencintai budaya sendiri merupakan awal

Kemudian, dilanjutkan dengan pembakuan

ingin kembali mengenal permainan dan

dari persatuan bangsa. Selama hayat masih

guna menyamakan aturan dan alat yang

olahraga tradisional.

dikandung badan, sudah jadi kewajiban

lebih banyak.

digunakan. Terakhir, lakukan pelestarian.

Seiring berjalannya waktu, masyarakat

masyarakat untuk turut melestarikan.

Sayangnya, dari ketiga tahap tersebut,

akan terus penasaran dan mencari tahu,

Banyak hal di dunia ini yang tidak halal.

tahap pelestarian dirasa menjadi tahap yang

sampai akhirnya mereka akan benar-benar

Inilah cara sederhana yang bisa kita lakukan

paling sulit untuk dijalankan. Padahal, jika

paham akan nilai-nilai moral yang terkandung.

untuk membersihkan diri, yakni dengan

ditelisik lebih dalam, banyak dari permainan

Diharapkan akan ada keharmonisan dan

melestarikan apa yang telah diberikan

dan olahraga tradisional yang memiliki

kesimbangan antara dunia modern dan

oleh-Nya.

pesan-pesan berbudi baik. Kebanyakan pesan

tradisional.

tersebut juga berkaitan dengan bagaimana

Permainan dan olahraga tradisional

mengenal diri sendiri, lingkungan, dan Tuhan.

seharusnya menjadi salah satu identitas

Pelestarian permainan dan olahraga

negara ini. Bahkan, kalau bisa, tidak hanya

tradisional ini tentu tidak terbatas oleh

di negara kita saja permainan dan olahraga

usia. Namun usia yang paling tepat untuk

tradisional ini dipelajari. Sudah selayaknya

menjadi sasaran penanaman dan pelestarian

masyarakat Indonesia bangga dengan salah

ini sebenarnya adalah usia PAUD.

satu kekayaan negerinya sendiri. Sebab tidak

EDITED BY NATH A N I A Z . P ESSA K

U LT I M A G Z

23


Pilih Mana, Olahraga Indonesia atau Internasional?

“Aku suka bulutangkis karena dari kecil sudah dikelilingi oleh orang-orang yang suka olahraga itu. Jadi, mau enggak mau, aku ikutan suka. Asyik juga mainnya, karena banyak yang suka dan akhirnya bisa jadi main bareng. Dari bulutangkis aku juga bisa bakar kalori, bisa belajar untuk gerak cepat, dan kaki jadi kuat.�

Celine Jurnalistik 2016

Written By Ariefiani Harahap Photo by Bonaventura Ezra

O

LAHRAGA merupakan salah satu kegiatan yang kerap dilakukan oleh semua orang, termasukanak muda. Bak peribahasa sekali dayung satu dua pulau terlewati, olahraga kerapdijadikan aktivitas untuk menyehatkan

diri dan sarana bersosialisasi. Indonesia pun memiliki banyak ragam olahraga. Dari yang tradisional sampai yang sudahmencapai kancah internasional. Lalu, olahraga apa yang banyak diminati oleh mahasiswa? “Awalnya gue ikut karena pencak silat olahraga wajib di sekolah. Dari enggak niat ikut, cuma karena wajib, lama-lama jadi suka dan terus lanjut ke program prestasi untuk lomba. Lewat olahraga ini gue bisa melatih kesabaran, etika fisik, dan sekaligus belajar mencintai seni tradisional Indonesia.�

Ibrahim Susetyo Desain Grafis 2015 24

U LT I M A G Z


C H I T- C H AT

“Gue suka basket karena yang gue tau

“Gue suka futsal, soalnya dari kecil

“Awalnya gue karate ikut-ikutan teman.

dari kecil ya itu. Dan begitu gue main, gue

memang lebih kenal olahraga itu. Dari SD

Gue suka karate karena sudah kenal duluan

langsung suka. Selain itu, gue suka main

sampai SMA, guru olahraga gue juga lebih

dibanding bela diri lain. Gue suka juga

basket juga untuk menjaga badan gue biar

banyak mengenalkan olahraga dari luar.

karena kita enggak cuma diajarin teknik

tetap bugar.”

Olahraga dari luar juga lebih heboh dan

bertarung, tapi juga disiplin. Jadi, enggak

biasanya lebih banyak diadain lombanya. Jadi

cuma dipakai buat berantem doang.”

kalau jago bisa lanjut ke kancah internasional. Kalau mau main juga banyak yang bisa dan kalau mau cari lawan lebih gampang.” Ray Putra Ananda Sistem Informasi 2015

Ferdinandus Hardi Pasgoro Animasi 2015

Varian Jonathan Desain Grafis 2014

“Kalau aku milih pencak silat. Awalnya

“Dulu di sekolah gue enggak menyediakan

“Dulu di sekolah gue banyak pilihan bela

aku enggak mementingkan ini olahraga dari

bela diri tradisional. Tapi karena gue orangnya

diri, cuma gue milih pencak silat karena dia

mana. Tapi setelah tau olahraga ini dari

senang sama kebudayaan, terutama budaya

enggak hanya bela diri, tapi juga seni. Gue

Indonesia aku jadi ingin menjaga supaya

sunda karena gue orang sunda, jadi ingin

itu dari dulu ingin ikut kesenian Indonesia

enggak hilang. Aku juga suka olahraga

belajar pencak silat. Gue belajar untuk

dan waktu itu dikasih wadah, jadi gue ikut.

ini karena bisa memberi bekal untuk kita

nambah pengalaman dan ilmu. Hitung-

Kalau silat itu lebih kekeluargaan dan

menjaga diri dari kejahatan di luar. Terus

hitung olahraga juga. Dari situ badan gue

mengajarkan sopan santun.”

menurutku olahraga ini menantang dan

juga menjadi lebih fit.

enggak biasa.” Asriyati Jurnalistik 2016

Adhiyasa Gatra Desain Grafis 2016

Siti Hafadzoh Jurnalistik 2015 U LT I M A G Z

25


FILM BELA DIRI TERHAMBAT BIAYA Written by Gilang Fajar Illustration by Nadya Chandra

B

ESARNYA animo masyarakat terhadap film bertema seni bela diri nampaknya telah membangkitkan genre ini setelah sempat redup menjelang tahun 2010. Namun, seiring

bertumbuhnya ketertarikan pecinta film, tak heran bila semakin banyak pula bioskop yang menampilkan tayangan yang acap kali disisipi oleh olahraga tradisional Indonesia, yakni pencak silat. Meledaknya popularitas tayangan yang menyelipkan aksi jago silat dapat dilihat ketika film The Raid (2011) muncul. Melalui adegan pencak silat yang begitu memukau, dilengkapi dengan jalan cerita yang menarik, film garapan sutradara Gareth Evans itu sukses mencuri perhatian jutaan pasang mata. Tak pelak, film tersebut juga mendulang apresiasi dari pecinta film lokal dan mancanegara. Keberadaan pencak silat pun turut diperkenalkan di tingkat internasional. Tak hannya mendapat nilai positif dari alurnya saja, pemeran yang ada di dalamnya pun turut menerima banyak pujian. Yayan Ruhian dan Iko Uwais dinilai sukses kala memperagakan adegan silat yang diadaptasi di dalam sebuah adegan film.

26

U LT I M A G Z

“Diperlukan adanya kesadaran akan pentingnya production value agar kualitasnya bagus dan skenario yang baik sebagai modal awal untuk bercerita,� ungkapnya lagi.


OPINI EKSTERNAL

“Jika pemerintah memang serius ingin membuka mata masyarakat Indonesia akan beragamnya jenis olahraga tradisional melalui media perfilman, maka hal tersebut bisa saja terjadi dengan bentuk bantuan modal bagi produksi,” ungkap Fajar. Kedua aktor sering muncul pada tayangan

awal untuk bercerita,” ungkapnya lagi.

tanah air yang sedikit dianaktirikan. Sebab,

ber-genre serupa, dan disebut faktor

Sutradara yang pernah menggarap Cinta

tingginya pamor film bertema bela diri

Brontosaurus itu juga menyoroti frekuensi

belakangan ini.

penayangan film dengan genre olahraga

“Ya, harus ditanyakan dulu. Siapa yang

“Industri perfilman Indonesia saat ini

tradisional. Ia berharap adanya peran lebih

membutuhkan mata masyarakat Indonesia

sedang dalam perkembangan yang pesat,

dari pemerintah untuk menyemarakan

terbuka? Apakah pemerintah butuh? Atau

baik secara kuantitas maupun kualitas,”

kembali film yang membawa tema-tema

orang per orang yang butuh? Jika ada yang

papar Sutradara Fajar Nugros ketika ditanya

tersebut.

butuh, maka dari situ kita bisa tahu siapa

soal tanggapan terhadap film ber-genre pencak silat ini.

masayarakat lebih menyukai film-film produksi luar negeri.

“Saya pikir, dibutuhkan peran

yang akan membuat film-film itu. Kalau

pemerintah untuk membuat film-film

sekarang saya bilang saya butuh itu dan

Fajar melihat, film Indonesia akan

tentang kebudayaan bangsa kita. Karena

penting, apa iya saya mampu biayai?”

terus berkembang. Pada beberapa tahun

film-film itu membutuhkan biaya yang

tandas Fajar.

belakangan, gabungan produksi dengan

tidak sedikit. Sense dari pemerintah yang

Sayang, seiring berjalannya waktu,

negara lain sudah ikut bertumbuh.

harus ditumbuhkan dari awal untuk film-

semakin jarang pula praktik olahraga

“Dengan CJ Korea Selatan dan Fox

film seperti ini,” jelas pria yang pernah

tradisional dilakukan. Fajar melihat,

Amerika, secara kualitas film kita pun

meraih penghargaan Vidia Award for Best

penurunan minat terhadap olahraga

Director lima tahun silam.

tradisional ini merupakan bagian dari

Keadaan ini semakin diperburuk dengan keadaan industri film tanah air yang sedikit dianaktirikan. Sebab, masayarakat lebih menyukai film-film produksi luar negeri.

Lebih lanjut, sebagian besar tayangan

mayoritas generasi masa kini yang lebih

masa kini menujukkan hanya bela diri

tertarik pada segala sesuatu yang berbau

sebagai representasi olahraga tradisional.

global dan mengarah ke modernisasi.

Dijelaskan Fajar, hal ini terjadi karena selera pasar. “Jika pemerintah memang serius ingin

terus meningkat. Tahun ini ada film kita

membuka mata masyarakat Indonesia akan

yang masuk Cannes,” imbuh pria kelahiran

beragamnya jenis olahraga tradisional melalui

Yogyakarta itu.

media perfilman, maka hal tersebut bisa

Kendati demikian, Fajar tidak memungkiri bahwa dalam perfilman Indonesia masih

“Zaman sudah berkembang. Dan pada akhirnya, film adalah bentuk dokumentasi untuk generasi masa depan,” tutup sutradara yang membesut Jakarta Undercover ini.

saja terjadi dengan bentuk bantuan modal bagi produksi,” ungkap Fajar.

butuh banyak hal yang perlu ditingkatkan.

Memang, Fajar tidak menampik bahwa

“Diperlukan adanya kesadaran akan

kendala dana saat ini masih menjadi hal

pentingnya production value agar kualitasnya

yang harus dihadapi. Keadaan ini semakin

bagus dan skenario yang baik sebagai modal

diperburuk dengan keadaan industri film

EDITED BY NATH A N I A Z . P ESSA K

U LT I M A G Z

27


Eksplorasi Budaya Asli Jakarta By Monique Oktaviannie Photo by Angelina Rosalin

Sengatan terik matahari dan udara panas tidak menurunkan semangat para pengunjung untuk memadati area panggung utama Lebaran Betawi 2017 di Gedung Pertunjukan Perkampungan Budaya Betawi (PBB), Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

28

U LT I M A G Z


EVENT

Para penari asik berbincang sambil menanti giliran tampil di acara Lebaran Betawi yang diadakan di Setu Babakan

“Kalau ingin naik kereta api, jangan lupa

rekayasa lalu lintas di area Setu Babakan,

ini sebagai usaha agar masyarakat tidak

bawa recehan. Kalau ingin kampung kita

dan tentunya rangkaian acara kesenian

melupakan olahraga asli Betawi ini.

rapi, jangan buang sampah sembarangan,”

dan pameran produk kebudayaan Betawi.

demikian salah satu pantun yang disampaikan

“Harapannya agar masyarakat tahu kalau silat Betawi itu masih ada di Jakarta,” tukas

oleh pembawa acara Lebaran Betawi 2017

MENGHIDUPKAN KEMBALI PENCAK SILAT

untuk mengajak para pengunjung menjaga

“Main pukul boleh beda, tapi persatuan

Diiringi orkestra gambang kromong,

kebersihan area festival.

Guru Besar Silat Citbitik Mayangkara, Abas.

tetap kita jaga,” pesan pembawa acara saat

setiap peserta menampilkan kemampuan

Acara Lebaran Betawi merupakan acara

mengundang peserta nomor dua lomba

silat dan keterampilan menggunakan golok

tahunan yang diadakan oleh Pemerintah

Pencak Silat Betawi berlangsung, Sabtu

sebagai pelengkap koreografi.

Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Pagelaran

(29/07/17).

Pencak silat sekarang sudah sulit

yang menampilkan ragam kebudayaan

Betawi memang memiliki olahraga bela

disaksikan di Jakarta yang modern. Namun,

Betawi ini berlangsung selama tiga hari,

diri yang khas, yakni pencak silat. Lantas,

peminatnya dapat dibilang masih cukup

28 Juli 2017 sampai 30 Juli 2017.

Lebaran Betawi pun turut merangkul pencak

banyak. Terlihat dari rentang umur para

Kampung Budaya Betawi Setu Babakan

silat di dalam rangkaian acaranya, yang

peserta yang dimulai dari usia lima hingga

sendiri pertama kalinya menggelar dan

dikemas dalam bentuk perlombaan. Ada

30 tahunan. Peserta perempuan juga turut

menjadi tuan rumah acara Lebaran Betawi

11 dari 300 aliran yang mendaftar menjadi

berpartisipasi. Banyak di antara mereka

ini. Berbagai persiapan oleh Pemprov DKI

peserta dalam kompetisi tersebut.

yang memimpin kelompok silatnya sambil

Jakarta dilaksanakan untuk memaksimalkan

Salah satunya adalah Silat Citbitik

kelangsungan acara Lebaran Betawi 2017.

Mayangkara asal Pasar Minggu. Diungkapkan

unjuk kemampuan. Abas juga menekankan tentang nilai-

Mulai dari penyediaan shuttle bus gratis,

pesertanya, mereka mengikuti kompetisi

nilai Islami yang dianut pencak silat. Faktor

U LT I M A G Z

29


EVENT

inilah yang membedakan Pencak Silat Betawi

yang melekat kuat, yakni nilai agama Islam.

berbeda dengan olahraga tradisional lainnya.

lebih lagi dong, (bernyanyi) sama-sama,” DIHADIRI BERBAGAI KALANGAN

ajak Kumayl. Kumayl sendiri merupakan

itu kan identik dengan agama Islam, jadi

Ramai dan meriah menjadi dua kata yang

warga negara Amerika Serikat yang telah

ditonjolin dengan agama Islam. Moto kita

bisa mendeskripsikan festival budaya ini.

16 tahun tinggal di tanah Betawi. Ia dan

kan takwa, tabah, tangguh,” ungkapnya.

Ratusan orang terlihat memadati pinggiran

anggota bandnya membawakan lagu yang

Selain Silat Citbitik Pasar Minggu,

Danau Setu Babakan yang mengelilingi

kental dengan nuansa Islami.

hadir beberapa aliran Pencak Silat Betawi

Kampung Budaya Betawi ini. Hadir puluhan

Semangat para pengunjung untuk

lainnya, seperti silat Cingkrik asal Rawa

stan yang menawarkan berbagai macam

menonton Debu tampak dengan beberapa

Belong, serta silat Beksi yang terinspirasi

barang khas Betawi.

orang yang berlari untuk mengelilingi kursi

“Yang ditonjolkan lebih ke agama. Betawi

dari kebudayaan Tiongkok.

Pengunjung disuguhi berbagai pilihan

penonton di pinggir panggung. Beberapa di

Tiap cabang memang memiliki ciri

hidangan, pernak-pernik, serta dekorasi

antaranya juga berduyun-duyun memenuhi

khasnya tersendiri. Namun, Pencak Silat

khas Betawi. Panitia juga menyediakan stan

bagian depan panggung yang berada di

Betawi tetap disatukan dengan satu nilai

khusus untuk para pengunjung mengisi

tengah kolam ikan.

ulang air mineral tanpa dipungut biaya.

Tidak hanya dipenuhi warga Jakarta,

Stan-stan ini mengeliling tepian danau yang

pejabat pemerintahan dan pengurus

juga menjadi tempat bagi para pengunjung

organisasi kebudayaan Betawi juga turut

untuk memancing dan bersepeda air.

hadir dalam Lebaran Betawi 2017. Mulai

Kemeriahan juga terasa di dalam gedung

dari Presiden Joko Widodo dan Gubernur

pertunjukan. Berbagai penampilan budaya

DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Seketaris

Betawi bergantian meramaikan panggung.

Daerah DKI Jakarta Saefullah, Ketua Badan

Pengunjung dapat menikmati suguhan

Musyawarah (Bamus) Betawi Zainudin,

lenong, tari topeng, gambang kromong,

dan Ketua Pelaksana Lebaran Betawi 2017

tanjidor, hingga atraksi bela diri pencak silat.

Mohammad Ikhsan yang menyampaikan

Salah satu dari pengisi acara, Band

kata sambutannya kepada pengunjung

Debu tampil dan memeriahkan Lebaran Betawi 2017.

Abas, Pelatih. Salah satu tim pencak silat yang mengikuti lomba di panggung utama Setu Babakan

30

Betawi, semua orang Betawi semangatnya

U LT I M A G Z

yang hadir, Minggu (30/07/17). Para walikota wilayah administrasi DKI

“La ilahta illa-Llah, la ilaha illa-Llah,”

Jakarta juga hadir dan menyaksikan acara di

demikian salah satu penggalan lirik yang

rumah adat Betawi yang berada di samping

dinyanyikan vokalis Debu Kumayl Mustafa

panggung utama. Selain itu, terdapat juga

Daood saat mengawali penampilannya.

stan kecamatan yang dikelompokkan

“Tinggal bersama orang-orang Betawi, ada

berdasarkan wilayahnya masing-masing

satu hal yang saya dapatkan yaitu semangat

di belakang rumah-rumah adat tersebut.

tidak pernah pudar. Ini kan hari Lebaran

Selain dari jajaran pemerintahan, finalis


EVENT

Abang None DKI Jakarta turut meramaikan dan menyambut pengunjung yang datang ke Lebaran Betawi 2017. “Di acara seperti inilah yang tepat menurut saya untuk memberikan selipan emosi positif generasi muda. Di acara Lebaran Betawi ini, kita diingatkan kembali apa saja budaya Betawi itu dan sangat banyak keunikannya. Mulai dari tempat diselenggarakannya acara ini. Tempat ini sangatlah tepat, suasana yang terbangun di kampung teladan Betawi ini menampilkan keunikan,� tutur Abang None Buku Jakarta Selatan Rico Dima memberikan sambutannya. Lebaran Betawi terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Selain itu, disediakan pula shuttle bus Transjakarta gratis dengan

Penampilan pencak silat

rute Stasiun Pancasila – Lenteng Agung Raya Barat. Sementara, pengunjung yang membawa

ragam kuliner khas suku asli Jakarta ini

kendaraan pribadi bisa memarkirkan

yang dapat dengan mudah ditemukan dan

kendaraannya di seberang danau.

dinikmati pengunjung.

18 ribu hingga 20 ribu rupiah. Selain kerak telor, bir pletok juga cukup menarik perhatian pengunjung. Bir pletok

Meskipun telah dilakukan rekayasa lalu

Hadir banyak varian menu, mulai dari

merupakan minuman yang menggunakan

lintas, adanya acara Lebaran Betawi ini

ketupat sayur, ketoprak, laksa, bir pletok,

campuran rempah sebagai bahan dasarnya.

tetap membuat area sekitar Setu Babakan

dodol Betawi, hingga kerak telor yang

Meski menyandang nama bir, minuman

mengalami macet parah. Penutupan dan

menjamur di acara ini. Menjadi sebuah

ini tidak mengandung alkohol dan malah

pengalihan jalan pun dimaksimalkan oleh

pemandangan yang unik ketika banyak

berkhasiat untuk melancarkan peredaran

petugas yang tampak sibuk mengurai lalu

pedagang kerak telor yang berjualan di

darah serta menghangatkan tubuh.

lintas.

sudut-sudut halaman gedung pertunjukan. Beragam usia, mulai dari anak-anak

KERAK TELOR DAN BIR PLETOK JADI PRIMADONA

hingga dewasa, duduk di belakang gerobaknya

EDITED BY ROSA CINDY &

Budaya Betawi terkenal dengan makanannya

seraya sibuk melayani pembeli yang datang

C H R I S T I A N K . YA N G

yang bercita rasa gurih. Sayangnya, kuliner

silih berganti. Berisi campuran telur, kentang,

Betawi kini sudah jarang ditemukan di

dan ubi, serta dimasak di atas tungku arang,

Jakarta. Lebaran Betawi 2017 pun menyajikan

sebungkus kerak telor dibanderol seharga

U LT I M A G Z

31


REVIEW

BELA DIRI TANAH AIR YANG HILANG By Ridi F. Khan

Indonesia adalah negara yang kaya akan seni budaya, termasuk seni bela diri. Namun, ketika kita ditanya jenis bela diri apa saja yang merupakan asli milik Indonesia, orang pasti akan kesulitan dalam menjawab. Satu-satunya seni bela diri yang terbesit dalam pikiran hanyalah pencak silat. Nyatanya, Indonesia memiliki ragam seni bela diri lain selain pencak silat. Salah satunya adalah mossak, seni bela diri asli Sumatera Utara yang kini kian terlupakan. Berman HS dan penerbit Uwais bekerja sama menerbitkan

Judul

: Mossak (Beladiri yang Memusnahkan

Manusia Berkarat dari Tanah Riau)

Genre

: Conspiracy Thriller

Tahun

: 2016

Penerbit

: Uwais – Inspirasi Indonesia

ISBN

: 978-602-6926-19-7

Penulis

: Berman HS

Tebal

: 192 halaman

sebuah buku bergenre conspiracy thriller mengenai seni bela diri ini. Melalui buku ini, Berman HS ingin memperkenalkan sebuah bela diri kuno asli Sumatera Utara yang perlahan hilang termakan zaman. Mossak sendiri merupakan bela diri kuno asli suku Batak dan dikenal sebagai bela diri yang memiliki ilmu kebatinan. Sehingga, tidak sembarang orang yang boleh mempelajarinya. Seiring waktu berjalan, para leluhur suku Batak tidak ada yang berani menurunkan ilmu mossak kepada penerusnya karena kekhawatiran akan memengaruhi kepercayaan mereka terhadap Sang Maha Pencipta. Akibatnya, hingga saat ini, bela diri tersebut tidak lagi banyak diketahui. Tidak ada generasi muda yang mengenal mossak sebagai bela diri lagi. Mossak menghilang tanpa jejak di tanah Batak.

32

U LT I M A G Z


REVIEW

Dalam bukunya yang berjudul Mossak

diri yang tidak diketahui oleh masyarakat

menceritakan kemesraan Van Bolon dan

(Beladiri yang Memusnahkan Manusia Berkarat

luas. Melalui buku ini pula, Berman mencoba

istrinya, diceritakan justru seperti opini

dari Tanah Riau), Berman bercerita tentang

menerapkan prosedur menulis dan berbahasa

mengenai bagaimana seharusnya sepasang

seseorang bernama Gin yang menguasai tanah

dalam tulisan yang baik dan benar.

kekasih mengenal lebih dekat satu sama

Riau karena jabatannya dan keahliannya

Dalam buku keenam nya ini, Berman

dalam bela diri Mossak dengan jurus haliang

berani mengeluarkan dan bermain dengan

Selain itu, novel ini disajikan dengan

bogas. Jurus ini sendiri adalah sebuah jurus

ide-ide gilanya. Terbukti dari ceritanya

beberapa sudut pandang, yang membuat

yang dapat membuatnya menjadi manusia

yang tidak monoton tentang mossak saja.

pembaca harus terus menerka sudut pandang

‘berkarat’ dan kuat.

Terdapat pula kesenian bela diri lainnya

siapa yang tengah dipakai.

Meskipun Gin telah memanfaatkan keahliannya untuk menyiksa penduduk

seperti pencak silat, karate, hingga kungfu dalam novel ini.

lain sebelum menikah.

Setidaknya, novel ini perlu diapresiasi dengan informasi mengenai cerita bela diri

Riau dan menguasai wilayahnya, ia masih

Dengan alur yang terus naik-turun,

asli Indonesia selain pencak silat. Melalui

merasa kurang. Ia pun membuat Van Bolon,

Berman mampu membuat pembaca seperti

buku ini, penulis ingin masyarakat Indonesia,

seorang warga pribumi yang sudah terbukti

sedang naik di roller coaster. Perasaan

terutama masyarakat Batak, mengetahui

kemampuan bela dirinya, masuk ke penjara.

tegang, sedih, penasaran, dan gregetan pun

lebih lanjut lagi mengenai mossak.

Hal ini dilakukan Gin bukan tanpa

bercampur aduk. Perasaan ini ditimbulkan

alasan. Ia ingin sekali mengikuti sebuah judi

dari konflik yang dibangun, hingga membuat

online yaitu pertaruhan tinju bebas ilegal

para pembaca penasaran dengan kelanjutan

yang dilakukan di penjara. Karena ia tidak

ceritanya.

ingin masuk penjara, Gin memanfaatkan

Hal menarik dalam novel ini adalah

Van Bolon untuk masuk penjara agar ikut

di mana Berman menyelipkan penjelasan

dalam turnamen tinju bebas ilegal tersebut.

mengenai istilah karate dan bahasa daerah.

Berbagai konflik Van Bolon hadapi di

Misalnya, marsiranggut yang artinya gulat

dalam penjara. Ia harus menahan rasa sakit

bebas. Sebagai guru dan pelatih, melalui buku

akibat sering bertanding di dalam penjara.

ini, Berman juga ingin menyampaikan ilmu

Ditambah pula, ia harus memikirkan istrinya

pengetahuan ini kepada masyarakat luas.

yang sedang hamil di rumah. Satu-satunya

Selain penulisan yang unik, Berman juga

cara agar Van Bolon bisa melihat istrinya lagi

mencoba bermain dengan pembacanya. Ia

adalah menjuarai turnamen tinju bebas ini.

pun “menipu� pembacanya dengan kisah dan

Berman HS bukan seorang penulis

pengemasan yang menarik. Meski demikian,

terkenal. Namun, ia dengan berani nya

novel ini tak luput dari kekurangan. Di

membuat sebuah novel bertemakan bela

akhir cerita, misalnya, kala Berman ingin

EDITED BY KE Z I A MA H A RA N I

U LT I M A G Z

33


CERPEN

34

U LT I M A G Z


CERPEN

UNTUK KAMU YANG DI KAMPUS By Jessica

“DI!” Terdengar suara yang sangat familiar di telingaku. Satu-satunya suara yang dapat membuat lututku lemas seketika dan jantungku berdebar kencang. Sembari memberikan senyumku yang paling enak untuk dilihat, aku menoleh ke sumber suara itu. “Lu ambil jurusan apa?” Dirga. Si empunya suara, tersenyum lebar setelah mataku menangkap matanya. Astaga, ternyata dunia ini masih memiliki stok manusia semanis Dirga. “Antropologi,” ujarku dengan senyum yang melebar dari kiri ke kanan. Susah sekali rasanya untuk aku tidak tersenyum ketika melihat wajah gulali Dirga. Terdengar telenovela, sih. “Lu ambil apa? Komunikasi massa, ya?” Sejujurnya aku bukannya menebak, tapi aku sudah tahu kalau Dirga mengambil jurusan tersebut berkat sesi mengulik akun ask. fm miliknya semalaman. Dirga mengangguk. Senyum yang membuatku meleleh itu masih terpampang di raut indah wajahnya. Aku pun buru-buru melambaikan tangan lalu beralih pergi. Sebab, kalau aku tidak segera bergerak dalam waktu dekat, bisa-bisa mulut ini langsung meminta dia untuk menjadi tulang rusuk yang kurindukan selama delapan belas tahun ke belakang. *** U LT I M A G Z

33 5


CERPEN

“Jadi, sejak kapan lu naksir sama Bika,

Aku pun beranjak pergi, demi apapun,

orang lain. Dia itu mau berteman dengan

eh, Dirga?” tanya Kirana, salah satu teman

semakin lama aku menatap Dirga, semakin

seorang gadis yang bobotnya bahkan layak

sekelasku.

lancang bibir ini ingin memintanya untuk

disandingkan dengan bobot seorang pesumo.

menjadi tulang rusukku... ah, aku sudah

Seperti aku.

“Baru-baru ini, Kir. Gue sama dia sama-sama ikut UKM Sastra Indonesia.

menyebutkan itu di awal cerita, ya.

Lalu ada kegiatan bedah buku yang mereka

yang masih berkutat dengan ayam gorengnya

selenggarakan minggu lalu di seberang

***

kampus. Nah, waktu kita mau menyebrang, tiba-tiba dia megang tangan gue, dong!” Kirana melemparkan pandangan hinaan ke arahku. “Seriously?! Gue pikir lu naksir dia karena tiba-tiba dia ngelamar lu kaya Okin ngelamar Rachel Vennya,” ledek Kirana. Huh, rasanya aku ingin membalas ledekan Kirana. Tetapi, aku baru sadar bahwa ada hal yang lebih penting daripada debat kusir ini. “Astaga, Kir...,” aku pun segera menyentuh bulu mataku untuk memastikan maskaraku tidak pergi jalan-jalan. “... Dirga ada di arah jam sebelas!

menyempatkan diri menyenggol tanganku lagi.

“Lihat yang ini, deh,” aku menunjukkan

Aku mengerutkan hidung, kebiasaan yang

hasil sulam alis seorang selebgram pada

kulakukan sejak kecil jika aku merasa kesal.

Ina, temanku.

Aku meletakkan pensil alisku di atas meja.

“Berapaan, tuh?” “Hmm...,” jariku menari-nari di layar ponsel, “... tiga juta, Na,” jawabku.

“Yuk cabut, lagian kita ada kelas Sastra Indonesia lima menit lagi,” kata Laura mengingatkan.

“Pft,” cibir Laura, salah satu temanku juga.

***

“Eh, mendingan, tuh tiga juga lu pake dah buat beli spidol permanen yang bakal tahan lama di alis lu,” lanjut Laura sembari tertawa. “Gua jitak lu, ya,” ujarku sambil tetap mencari tempat sulam alis lainnya.

“Main mulu,” bisik Laura. Aku hanya tertawa kecil, lalu kembali fokus ke layar ponselku. Aku masih serius mencari tempat sulam alis yang biayanya terjangkau untuk seorang mahasiswi.

Mampus, mampus...,” lanjutku sambil

“Di... Di,” tiba-tiba Ina menyenggol

Aku bersikukuh ingin sekali menyulam

merapikan penampilanku secepat mungkin.

lenganku, “... bukannya itu Dirga, ya?” Ina

alisku. Tentu, setelah aku menyulam alis,

menunjuk ke arah belakangku.

aku tidak perlu takut terlembat masuk

Aku merogoh kantung baju dan langsung menyabet ponselku. Tujuh langkah lagi aku akan papasan dengan Dirga. Enam....

Aku langsung menoleh dan menemukan Dirga sedang berjalan ke arahku. “Duh, mampus-mampus. Alis gue masih

kelas karena sibuk mengisi alis di pagi hari, terlebih sepanjang semester ini aku mengambil kelas pagi setiap hari.

Lima....

rapi enggak?” Aku buru-buru mengalihkan

“Di...,” salah seorang teman yang duduk

Empat....

pandangan dan mencari alat perang di tasku.

di belakangku menyenggol pundakku. Aku

Tiga....

Yup, pensil alis dan cermin kecil yang setia

menengadah dan melihat Pak Andi, dosen

Aku melihat ke depan dengan tampang

bertengger di dalam tas kecilku.

killer Sastra Indonesia melihat ke arahku

‘pura-pura tidak lihat’.

“Sumpah, lu kaya ngeliat Okin aja, Di.

dengan tatapannya yang mematikan. Aku

Dua....

Perasaan, Dirga enggak ganteng-ganteng

pun buru-buru menyimpan ponsel sebelum

Aku pura-pura memainkan ponsel, dan....

amat, lho. Kok lu bisa, sih, naksirnya sampe

ia melahapku.

“Di!”

segitunya?” Tanya Laura.

Lagi-lagi suara itu. Ya, suara itu. Aku langsung menengok ke arah Dirga dan

36

“Yah, orangnya sudah pergi, Di,” Ina

“Gue enggak ngeliat tampang,” jawabku singkat.

“Ehm... jadi tugas kalian hari ini adalah membuat sebuah puisi,” ujar Pak Andri sambil tersenyum.

melihatnya melambaikan tangan ke arahku.

Ya, aku memang suka wajah Dirga. Tapi,

Aku bisa mendengar hampir setengah

Aku pun membalasnya dengan melemparkan

wajah bukanlah hal yang paling membuat

kelas protes terhadap tugas itu, termasuk

senyuman serta lambaian tangan.

aku tertarik. Dirga itu berbeda dengan

diriku sendiri. Aku ini buka tipe yang

U LT I M A G Z


CERPEN

puitis. Untuk mendskripsikan Dirga

tak bisa mengucapkan sepatah kata pun

saja aku geli, apalagi menulis puisi yang

ketika ada Dirga.

Bisikan Rintik Suatu sore yang mendung

notabene mengharuskan penulisnya untuk

Pandangan mataku pun mengikuti arah

mendeskripsikan rasa jatuh cinta. Yaiks...

perginya Dirga. “Bug...!” Christian menepuk

Rintik berbisik agar kupergi

Aku menopang kepalaku dengan tanganku

pundakku sambil memicingkan matanya.

Namun terpaku kaki ini

dan mencoba memulai merajut kata-kata. Tidak berhasil. “Sekarang kalian boleh bubar,” ucap Pak Andi.

Kuundang kasih yang terbendung

“HAHAHAHA...,” pecahlah tawa cowok

Karena kutahu satu

ngeselin satu ini. Christian suka sekali

Dalam tiap ucap nuraniku

meledekku ketika aku salah tingkah di

Inilah jatuh hati yang tertulus

depan Dirga. Mereka ini memang teman

Untuk dia yang di kampus

Dengan penuh beban, aku membereskan

yang cukup dekat. Christian dan Dirga,

barang-barangku. Satu yang paling aku

sama-sama pemain basket, baik hati, cinta

hindari adalah, Pak Andi terkenal sebagai

tanah air, dan rajin tersenyum.

*** Hari ini, aku menenteng tas berisi

seorang dosen yang sangat suka mendengar ***

puisi ataupun karya sastra lainnya dibacakan

puisiku dengan bangga. Entah kenapa, aku yakin sekali akan mendapat nilai yang baik

oleh mahasiswa di depan kelas. Bak paket combo, sudah tidak pandai

“Jadi, lu mau nulis tentang apa?”

menulis puisi, aku juga tidak mahir

Tanya Ina lewat group call yang kami buat

“Di!”

membacanya. Rasa-rasanya aku ingin

di malam hari.

Lagi, lagi dan lagi. Suara ini kembali

dengan puisi kali ini.

memakai jatah absenku untuk kelas Pak

“Dirga,” jawabku singkat.

menggugah telinga, hati, dan otakku. Aku

Andi yang selanjutnya. Tidur sampai siang

“Astaga...!” Ganti Laura yang bersuara.

menoleh dan menemukan Dirga berada di

terdengar lebih menyenangkan bagiku

“Harus banget memangnya hubungan tak

elevator dekat kantin. Namun, yang kulihat

dibandingkan harus berdiri di depan kelas.

tersampaikan lu dan Dirga itu dipublikasikan

kali ini benar-benar membuatku ingin

lewat puisi?” ucap Laura lagi.

terbang ke Korea dan memarahi produser

“Lu pakai acara main ponsel sih, Di,” ujar Christian, seseorang yang tadi menyentuh

“Jelas! Bahkan, gue sedang mengatur

pundakku di kelas, sembari menyaingi

konferensi pers pertama untuk menyatakan

langkah kaki panjangku.

rasa cinta gue ke Dirga,” balasku.

Running Man atas isu keluarnya Jong-kook dan Ji-hyo dari variety show tersebut. Tidak, tidak. Bukan itu. Rasanya, lututku

“Gue punya firasat, minggu depan lu

“Hem, enggak sekalian aja lu nyatakan

lemas. Bukan lemas seperti biasanya.

bakal yang disuruh maju untuk baca puisi,”

keinginan lu buat jadi Presiden Afrika

Kedua bola mata ini melihat Dirga tengah

lanjut Christian lagi.

Selatan supaya semua orang di sana enggak

merangkul seorang gadis cantik dengan

kekurangan air minum lagi?” Kali ini Ina

tubuh proporsional. Tidak seperti aku yang

yang meledek.

kelebihan bobot.

“Huh, berisik,” aku mengerutkan hidung. “Gue, sih, enggak masalah disuruh baca puisi di depan kelas. Puisi sini, mah,

Aku tidak berniat membalas, pikiranku

Selamat tinggal, Dirga. Sepertinya aku

berbobot. Enggak kaya puisi elo. Burung

sibuk memutar kata untuk menuliskan

harus menunggu lima tahun lagi ketika aku

kakaktua aja dibikin puisi,” ledekku.

puisi. Puding lembek di tempurungku ini

sudah dalam balutan jas putih.

“Yakin, lu mau jahat sama gue? Hahaha...,” ancam Christian. “Di, Chris!”

rasanya mampu bekerja tujuh puluh dua persen lebih cepat dibanding biasanya

Selamat tinggal, untuk dia yang di kampus.

apabila berhubungan dengan Dirga.

Suara itu lagi. Rasa hangat langsung menjalar di sekujur pipi gembulku. Aku berusaha

***

EDITED BY NATH A N I A Z . P ESSA K

memberikan senyumku. Selalu saja, aku

U LT I M A G Z

37


Bangunkan Kembali

PERMAINAN TRADISIONAL

By Yulius Steven, Associate Psychologist Student Support UMN Rewritten by Stefanny Photo by Nico Nathanael

B

ICARA soal permainan dan olahraga

permainan dan olahraga tradisional. Dengan

anaknya. Misalnya, tidak memberikan

tradisional, mari sejenak bernostalgia

tidak berkegiatan fisik, kesempatan mereka

mereka kesempatan bermain di luar karena

dengan olahraga tradisional yang

untuk mengolah tubuh dan bersosialisasi

takut tertular penyakit, salah bergaul,

sering kita mainkan dulu. Ada Bentengan yang

langsung berkurang drastis. Permainan

mengalami hal buruk, dan sebagainya. Hal

akan membuat para pemainnya bersimbah

modern ini malah terkesan menutup pintu

inilah yang ditanamkan orang tua kepada

keringat di lapangan akibat berlari di siang

interaksi langsung dan aktivitas fisik yang

generasi milenial sehingga mereka cenderung

hari terik. Begitu juga dengan Taplak Gunung

sejatinya penting untuk mereka. Keduanya

malas atau takut berkegiatan fisik.

atau Engklek, di mana pemainnya harus

menjadi penting karena meningkatkan

Lebih lanjut, muncul faktor dari dalam diri

bisa menjaga keseimbangan dengan satu

stimulasi untuk perkembangan fisik dan

sendiri. Sudut pandang mereka sebenarnya

kaki selagi mengambil batu atau gacoan

mental.

cukup mudah dimengerti. Saat semua

yang dilempar ke dalam kotak persegi

apa bersusah-susah lagi? Olahraga dan

Mungkin kegiatan-kegiatan tersebut

Banyak faktor yang memicu kurangnya

permainan tradisional membutuhkan

terdengar asing bagi generasi milenial.

eksistensi olahraga tradisional saat ini.

kemampuan dan tenaga ek stra saat

Dewasa ini, permainan berbasis gawai dan

Dari faktor orang tua, mereka jarang

melakukannya.

komputer terbilang lebih mendominasi.

memperkenalkan jenis-jenis olahraga

Contohnya, untuk bermain Engklek,

Permainan daring seperti Hay Day, Mobile

dan permainan tradisional kepada anak-

pemainnya perlu menggambar lintasan

Legend, dan DoTA mengisi hari-hari mereka.

anaknya. Akibatnya, anak-anak ini tidak

dengan kapur terlebih dahulu. Disusul

Mereka hanya duduk, menggerakkan jari-

tahu mengenai kegiatan-kegiatan tersebut

dengan mencari batu gamping yang pipih

jarinya seraya menyentuh layar gawai atau

dan cenderung tidak termotivasi untuk

agar saat dilempar bisa tepat sasaran.

mengklik tetikus komputer.

melakukan permainan dan olahraga

Satu hal yang disayangkan adalah

38

kemudahan hidup sudah tersedia, untuk DIDUKUNG BANYAK FAKTOR

berwadah delapan.

tradisional.

Belum lagi, berbagai anggapan bahwa kegiatan seperti ini kampungan atau

p er m a i na n d ig it a l z a m a n s ek a r a ng

Selain itu, orang tua zaman sekarang

kuno. Persepsi negatif seperti ini juga

menyebabkan penurunan popularitas

cenderung bersikap terlalu protektif terhadap

turut mempengaruhi penurunan minat

U LT I M A G Z


SUDUT PSIKOLOGIS

permainan dan olahraga tradisional. Meskipun demikian, tindakan orang tua dan preferensi anak tidak bisa sematamata bisa disalahkan. Semakin minimnya waktu bermain yang dimiliki oleh seseorang turut menggerus popularitas olahraga dan permainan tradisional. Sejak mengenyam bangku pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga kuliah, mereka disibuk k an dengan berbagai macam kegiatan akademik dan non-akademik untuk menunjang performa mereka di institusi pendidikan. Belajar di sekolah atau universitas dari pagi hingga petang. Disusul dengan

Yulius Steven, Associate Psychologist Student Support Universitas Multimedia Nusantara

bermacam-macam k ursus, kegiatan mahasiswa, organisasi, dan diakhiri dengan

Karakter mudah bergaul dan bisa

Begitu juga dengan variasi yang menarik

mengerjakan tugas hingga larut malam.

bekerja sama dalam tim juga dibangun

dan kemudahan akses melalui gawai yang

Tidak jarang waktu tidur juga sering kali

lewat permainan dan olahraga tradisional.

terkoneksi jaringan internet.

kurang. Belum lagi di akhir pekan yang

Dua kualitas ini sangat dibutuhkan, baik

Meskipun demikian, perlu diingat

terkadang habis untuk mengerjakan tugas

saat ini maupun di masa depan. Permainan

bahwa permainan ini juga memberikan

yang menumpuk. Energi mereka akhirnya

dan olahraga tradisional tidak memanjakan

dampak negatif. Adiksi menjadi ancaman

habis hanya untuk rutinitas.

anak dengan kemudahan teknologi sehingga

yang bisa mengubah karakter seseorang.

Cukup disayangkan memang mengingat

mereka terlatih untuk menjadi individu

Memudarnya kepedulian dan kepekaan

berbagai manfaat positif yang dihasilkan

yang tegar dan tangguh di kehidupan nyata.

antar sesama dapat membentuk karakter

dari permainan dan olahraga tradisional.

Kondisi fisik mereka pun dapat terjaga

Olahraga ini melatih solidaritas antar

dengan baik. Dengan aktif berkegiatan fisik

Maka dari itu, bagi generasi milenial,

sesama, kerja sama tim, komunikasi yang

dan berolahraga, tubuh akan lebih sehat

jangan malu untuk tetap melestarikan

efektif, sosialisasi, hingga toleransi antara

karena risiko terkena masalah kesehatan

dan memainkan permainan dan olahraga

individu dan orang lain di lingkungannya.

menurun. Lainnya, permainan dan olahraga

tradisional. Bangkitkan kegiatan-kegiatan

Karakter individu akan terbentuk lewat

tradisional juga dapat memupuk rasa cinta

ini dari tidur panjangnya dengan tidak perlu

permainan atau olahraga tradisional. Sikap

dan bangga pada budaya bangsa sendiri.

menghiraukan persepsi kuno yang kerap

individualis yang kuat.

melekat. Toh, banyak manfaat yang bisa

sportif dan toleransi yang akhir-akhir ini mulai sulit ditemui dalam kehidupan

MENYEIMBANGKAN KEADAAN

bermasyarakat juga dapat ditumbuhkan

Walaupun terkesan paling berperan dalam

Tida k lupa, sei mbang k a n a nta r a

lewat olahraga ini. Anak juga diajarkan untuk

menurunnya minat terhadap permainan dan

p er ma i na n mo der n da n t r ad isiona l

tidak mudah menyerah dalam menghadapi

olahraga tradisional, permainan modern

agar berguna bagi kehidupan. Gunakan

tantangan, serta tidak menyalahkan

tetap memiliki manfaat bagi seseorang.

keduanya sebagai sarana untuk belajar

kehidupan atas ketidakberuntungan yang ada.

Mereka dapat menjadi melek teknologi.

dan memandu individu untuk berinteraksi

Jangan malu untuk tetap melestarikan dan memainkan permainan dan olahraga tradisional. Bangkitkan kegiatan kegiatan ini dari tidur panjangnya... Toh, banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan ini.

diperoleh dari kegiatan ini.

dengan lingkungannya. EDITED BY ROSA CINDY & C H R I S T I A N K . YA N G

U LT I M A G Z

39


SNAPSHOT by Angelina Rosalin

Kumayl Mustafa Daood dari Debu memainkan musik khas betawi di acara Lebaran Betawi yang diadakan di Setu Babakan, Jakarta Selatan.

Warga asyik bercengkrama di pinggir Setu Babakan, Jakarta Selatan sambil menunggu ikan yang datang menghampiri umpan di kail yang telah dipasang.

40

U LT I M A G Z

Lenong Betawi yang menjadi acara khas dari Betawi ikut memeriahkan panggung utama acara Lebaran Betawi di Setu Babakan, Jakarta Selatan.


SNAPSHOT

Salah satu kebudayaan betawi yang ditampilkan secara langsung di acara Lebaran Betawi yaitu proses pembuatan batik khas betawi

Pencak silat sebagai budaya khas betawi tidak hanya digandrungi para lelaki saja, namun juga diminati oleh kaum perempuan.

Lenong Betawi yang menjadi acara khas dari Betawi ikut memeriahkan panggung utama acara.

U LT I M A G Z

41


U

L

NEXT EDITION

T

I

SELISIH HAK KITA

42

U LT I M A G Z

G

Z

Edisi Spesial 2017

A

M


Mau pasang iklan di

Hubungi

Novia - 08988363216 U LT I M A G Z

43


ULTIMAGZ

.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.