ULTIMAGZ April 2018 - Busana Mahasiswa: Kebebasan Vs Etika

Page 1

21

ULTIMAGZ

EDISI APRIL 2018 • BUSANA MAHASISWA: KEBEBASAN VS ETIKA

Tren Thrift Shopping: Produk Lawas, Gaya Baru P•10

Lika-liku Regulasi Busana Sang Mahasiswa P•14

Regulasi Berbusana yang Hanya Sebatas Regulasi P•18

Memulai Bisnis dari Hobi P•20

U LT I M A G Z

I


SELAMAT TAHUN BARU!

II

U LT I M A G Z


Mahasiswa Berbusana: Ekspresi Diri yang Beretika Christian Karnanda Yang Pemimpin Redaksi

BOARD Pengawas Ninok Leksono Dewan Pembina Fx. Lilik Dwi Mardjianto Adi Wibowo Octavianto

WEB MAINTENANCE Dewan Penasihat Samiaji Bintang Ignatius Haryanto EDITORIAL Pemimpin Umum Natalia Setiawan Wakil Pemimpin Umum Rinda Rufaidah Pemimpin Redaksi Christian Karnanda Yang Redaktur Pelaksana Cetak Ridi Fadhilah Khan Redaktur Pelaksana Online Gilang Fajar Septian Redaktur Foto Angelina Rosalin Sekretaris Redaksi Angela Grace Tanamas Keuangan Anggita Risang

Status mahasiswa yang dimiliki individu lazimnya dijadikan sebagai tonggak dari ukuran

kepantasan berbusana itu sendiri, namun fakta penerapannya masih jauh dari ideal.

kedewasaannya. Mahasiswa dianggap punya

Berdasarkan pengamatan, dinamika proses

kontrol penuh dalam hidupnya dan menjadi

belajar-mengajar di kampus diwarnai dengan

dewasa berarti memiliki kebebasan untuk

mahasiswa-mahasiswa

mengatur beragam aspek dalam kehidupan.

menabrak aturan berbusana kampus atas nama

Berbusana

salah

sadar

yang

kebebasan. Mereka abai dan bebas melenggang tanpa ada teguran yang berarti. Teguran pihak

kerap

keamanan yang timbul-tenggelam acap kali

dijadikan

Pakaian

secara

merupakan bentuk komunikasi non-verbal kali

satunya.

yang

sarana

ekspresi

diri

bagi insan-insan muda yang punya gejolak semangat dan idealisme ini. Layaknya

para

hanya menjadi angin lalu. Pihak kampus pun juga terkesan tidak

mode

berdaya dengan tidak berani menunjukkan

merupakan sebuah industri yang dinamis dan

taring ketegasannya, seolah hanya berharap

penuh gejolak. Tren demi tren yang terus-

pada kesadaran mahasiswa yang tampaknya

menerus berganti menjadi penggerak roda

tidak akan mampir dalam waktu dekat ini.

industri mode. Maka dari itu, menjadi suatu hal

Oleh karena itu, apa guna peraturan jika ujung-

alami ketika para mahasiswa ingin berkreasi

ujungnya hanya dilanggar? Institusi pendidikan

dengan

tren

tinggi bukan seharusnya menjadi tempat untuk

berpakaian dan berproses dalam menemukan

melanggengkan kelakar rules are made to be

gaya berpakaiannya yang khas dan ideal.

broken.

busananya.

mahasiswa,

Mencoba-coba

Meskipun demikian, kebebasan berpakaian yang

berlebihan

dan

tidak

dibatasi

bisa

berpakaian

yang

ideal

berlaku di lingkungan masyarakat. Maka dari

mencontoh

itu, Universitas Multimedia Nusantara (UMN)

berbusana dari universitas lain. Sementara

memberikan

itu

bagi para mahasiswa, hormatilah regulasi-

dengan memberlakukan regulasi berpakaian di

regulasi yang sudah dirumuskan melalui proses

lingkungan kampus. Hal ini dimuat dalam Surat

pertimbangan yang panjang dan kompleks.

kebebasan

Keputusan Wakil Rektor No. 096/ SK-WRIII/ XI/ 2014.

ketegasan

penegakan

konteks

institusi

Mahasiswa sebagai insan intelek sudah

pendidikan

aturan-aturan ringan seperti ini saja tidak

formal, pihak UMN mengharapkan mahasiswa

diindahkan, bagaimana bisa diharapkan untuk

dapat

kampusnya

patuh terhadap aturan-aturan hukum yang

secara positif dengan berpakaian rapi dan

mengikat dan rumit saat terjun ke masyarakat

sopan.

kelak.

merepresentasikan Aturan-aturan

yang

dirumuskan

tampak sudah mencakup banyak aspek dari

Yusak Yosefianus (Pemimpin) Nadya Chandra Angela Grace Tanamas Elisa Febrianti Galang Aby Ludira Karen Pascalia Steven kosasih Tara Sagita Anchilia Alexandra Dimas Aditjondro Gabrielle Torino Jeremias Rama Olivia Christabel Hendi Pierre Ang Salsabila Tsuraya Shania Helena Soetjipto Theresia Maria S. N. Tricia Wibisana Velyan Theresa Victor

Editor Christian Karnanda Yang Gilang Fajar Septian Ridi Fadhilah Khan

DISTRIBUTION & MARKETING

Reporter Agatha Lintang Kinasih Anindya Wahyu Paramita Ariefiani Efrida Mastina H. Audrie Safira Maulana Diana Valencia Felix Hariyanto Gabrielle Alicia Wynne P. Geofanni Nerissa Arviana Hilel Hodawya Ivan Jonathan Nabila Ulfa Jayanti Naufal Abrori Suprapto Rachel Rinesya Putri Stefanny Theresia Amadea Theresia Bella Callista

Marketing Chaterine cristianti Dionisius Widya Ratsongko R. Adrianus Dwi Octaviano Pramudita Tiffany Amelia

Pemimpin Perusahaan Farrel Adam Sidik

Media Relations Angelica Revadias Annissa Widya Davita Rhandana Kamilia Dwi Putri Public Relations Esther Shakadina Abiel H. Herlina Anace Yawang Natalie Valentine

Fotografer Harvey Darian Kusnadi Aldo Christian Sitanggang Billy Dewanda Perdana Bonaventura Ezra Pradipta Daniela Dinda Ayuningtyas Elisabeth Rafaela Chandra N. Elvira Lisa Gunawan

PENERBIT

aturan

sepatutnya patuh terhadap aturan, karena bila

Dengan

DESAIN VISUAL

adalah

kebebasan yang beretika. Pihak kampus bisa

dari

Brilyan Aro (Pemimpin) Darmadi Octavany Rano Muhamad Mukhlis Willy

Perlu kesadaran dari semua pihak bahwa kebebasan

menabrak banyak aspek-aspek normatif yang

batasan

Evan Andraws Latief Imaculata A. Felictasya M. Laurentius Juliano Ergian P. Nadine Khalishah Azura Nico nathanael Wilim Roberdy Giobriandi Saras Sania Zelikha Putri

DESAIN COVER NADYA CHANDRA

Redaksi Ultimagz menerima kiriman artikel sebanyak 600-1000 kata disertai dengan foto. Kirim ke redaksi@ultimagz.com dengan subjek Kontributor. Jangan lupa sertai identitas lengkap. Alamat Redaksi dan Perusahaan Gedung Universitas Multimedia Nusantara, B613 Jl. Scientia Boulevard Gading Serpong Tangerang - Banten redaksi@ultimagz.com @ultimagz

ultimagz www.ultimagz.com


CONTENTS ­— Edisi April 2018

Illustration by Tara Sagita

01

SURAT PEMBACA

02 - 03

ALMANAC

04 - 05

EVENTS CALENDAR

06 - 09 COVER STORY Kala Formalitas dan Kebebasan Berekspresi Beradu 10 - 13 INFO INDONESIA Tren Thrift Shopping: Produk Lawas, Gaya Baru 14 - 17 INFO KAMPUS 1 Lika-liku Regulasi Busana Sang Mahasiswa

IV

U LT I M A G Z

18- 19 INFO KAMPUS 2 Regulasi Berbusana yang Hanya Sebatas Regulasi

30 - 31 CHIT CHAT Kata Mereka Soal Aturan Berpakaian Kampus

20 - 23 SOSOK INTERNAL Memulai Bisnis dari Hobi

32 - 35 EVENT Lantunan Bunga- bunga Nada 8th Music Gallery

24 - 25 SOSOK EKSTERNAL Dari Coba-coba Jadi Usaha 26 - 27 OPINI INTERNAL Busana Mahasiswa Cerminan Penghargaan Akan Suatu Karya 28 - 29

OPINI EKSTERNAL Bahu-membahu Bangun Identitas Mode Tanah Air

36 - 39 REVIEW 40 - 43 CERPEN Eksistensi, Jogja, dan Prosa 44 - 45

FASHION

46 - 47 SNAPSHOT


SURAT PEMBACA MENURUT SAYA ULTIMAGZ sudah

BERITA YANG DITAMPILKAN SIMPEL,

soal konten, tapi manajemen organisasi

sangat keren karena berdiri sebagai

mudah diakses, dan enggak neko-neko.

dan penerbitan. Setelah itu mungkin

media independen di UMN dengan

Secara tampilan, pemilihan warna

Anda perlu fokus lebih besar pada para

pemberitaan yang tajam. Kritiknya

website kurang menarik dan agak sedikit

pembaca dan menanyakan apa yang

tetapi mungkin bisa lebih ditonjolkan

monoton, mungkin bisa dikembangkan

mereka inginkan. Apakah misalnya mereka

lagi perbedaan antara hardnews-nya

lagi.

mengharapkan ada bahasan isu internal

sama rubrik pendapat (melihat kasus

Andina Soedradjat - Ilmu Komunikasi

kampus yang lebih menyentuh hajat-hidup

yang U-care dulu soal volunteer) soalnya

Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta

mahasiswa? Atau isu lain di luar yang sekarang ditawarkan? Best of luck!

orang kira itu pemberitaan dari Ultimagz langsung, tapi ternyata cuma pendapat.

Halo, Andina! Terima kasih atas

Dewi Safitri - Dosen Reporting Science

Harapan buat Ultimagz tentunya tetap

sarannya. Tentu saja kami akan berusaha

and Technology Universitas Multimedia

jadi media independen yang tajam dan

untuk terus mengembangkan aspek

Nusantara

terus menyuarakan suara mahasiswa.

estetis dari website Ultimagz. Akan kami

Maju terus Ultimagz!

tampung untuk rencana pengembangan

Halo, Bu Dewi! Terima kasih atas komentar

Kevin - Public Relations 2015

ke depannya. Salam deadline!

dan masukannya. Ultimagz sendiri memang saat ini lebih berfokus pada pemberitaanpemberitaan yang bersifat internal kampus

Halo, Kevin! Terima kasih atas apresiasi dan juga kritiknya. Akan kami tampung

SECARA FISIK, ULTIMAGZ BAGUS baik

dikarenakan target pembaca kami yang

dan menjadi pertimbangan untuk lebih

versi majalah maupun website-nya.

memang mahasiswa dan civitas academica

memberikan pembeda yang jelas antara

Yang buat saya agak beda dengan isi

UMN lainnya. Meski demikian, kami juga

berita-berita hardnews dan kolom opini.

majalah mahasiswa yang saya tahu

berusaha untuk berhubungan dengan dunia

Salam deadline!

adalah kontennya. Zaman dulu, kami

luar dengan kerjasama media partnership

menulis isu-isu yang agak ‘berat’ seperti

dan konten berita eksternal kampus dalam

kebijakan agraria, industri manufaktur,

porsi tertentu. Tentu saja kami ingin

MENURUT AKU ULTIMAGZ isi beritanya

perbankan, utang, investasi asing -

menjajaki fokus yang lebih besar pada

sudah sangat informatif dan berguna

karena majalah fakultas ekonomi.

pembaca untuk mencari topik-topik yang lebih dalam dan lebih menyentuh. Salam

banget, khususnya buat mahasiswa UMN. Fotonya juga keren-keren banget.

Mungkin Ultimagz punya kebijakan

Kedepannya, semoga website Ultimagz

tersendiri karena sifatnya majalah

bisa semenarik majalahnya yang punya

kampus. To be fair, saya baru sekali baca

banyak ilustrasi.

Ultimagz, ya, jadi sangat mungkin saya

Bunga Salsabila - Film dan Televisi 2015

melewatkan liputan-liputan substantif

deadline!

dari edisi-edisi terdahulu. Untuk Halo, Bunga! Terima kasih atas respon

kedepannya, tetaplah terbit dengan

positifnya. Saran kamu soal ilustrasi di

teratur.

website Ultimagz juga menarik dan bisa menjadi aspek yang ditambahkan agar

Dari pengalaman, tantangan terbesar

tampilan website kami bisa lebih menarik

majalah kampus bukan soal kebebasan

lagi. Salam deadline!

berekspresi, bukan soal dana, bukan

Redaksi Ultimagz menerima kiriman surat pembaca sebanyak 50 - 200 kata. Surat dapat dikirimkan ke redaksi@ultimagz.com dengan subjek Surat Pembaca. Jangan lupa untuk menyertakan identitas lengkap.

U LT I M A G Z

1


ALMANAC Note–worthy moments of a month past

Tenggelamnya Kapal Titanic

Kelahiran Sekaligus Kematian Adolf Hitler

Diklaim sebagai kapal pesiar yang tidak bisa tenggelam, RMS

20 April 1889 merupakan hari kelahiran salah satu sosok diktator

Titanic adalah kapal penumpang termegah pada zamannya.

paling mengerikan, Adolf Hitler. Memimpin Jerman di bawah

Tragisnya, klaim tersebut terpatahkan dengan tenggelamnya

kekuasaan partainya, Nazi, Hitler merupakan dalang dari genosida

Titanic di Samudera Atlantik Utara pada 14 April 1912 malam

bangsa Yahudi yang berada di kawasan Eropa yang dikenal sebagai

hingga akhirnya karam di dasar laut pada 15 April 1912 dini hari.

Holocaust. Selama periode 1933-1945, diperkirakan enam juta orang

Kebocoran akibat tabrakan dengan gunung es menjadi penyebab

keturunan Yahudi meninggal dunia akibat penyiksaan di kamp-

utamanya. Berangkat dari Southampton, Inggris pada 10 April

kamp konsentrasi. Dari 40.000 lebih kamp, salah satu yang paling

1912, salah satu tragedi maritim terbesar ini merenggut 1.517

terkenal adalah Auschwitz di Polandia. Para tahanan dibiarkan

korban jiwa dari 2.222 total penumpang. Dengan suhu air -2°C,

kelaparan dan dipaksa bekerja dengan tidak manusiawi. Mayoritas

hipotermia menjadi pembunuh paling cepat bagi para penumpang

dieksekusi di dalam kamar gas yang dialiri gas beracun. Banyak

yang tidak terangkut oleh sekoci. Kisah Titanic telah berkali-kali

juga di antaranya yang dijadikan objek eksperimen medis dan

dijadikan dasar dari beragam film. Meskipun demikian, film yang

senjata yang membunuh mereka. Setelah 12 tahun berkuasa, di

paling populer merupakan produksi 1997 oleh sutradara James

bulan ini pula hegemoni Hitler berakhir. Sepuluh hari setelah hari

Cameron. Dibintangi Leonardo Dicaprio dan Kate Winslet, Titanic

lahirnya yakni pada 30 April 1945, Hitler yang kalah dan terkepung

(1997) merupakan film drama romantis yang mengadaptasi kisah

bersembunyi di dalam bunker dan mengakhiri hidupnya dengan

karamnya Titanic. Kepopulerannya ini diganjar dengan serentetan

menembak dirinya sendiri.

piala Oscar pada 1998.

2

U LT I M A G Z


April 2018 Written by Theresia Bella Callista

Penerbangan Manusia Pertama ke Luar Angkasa

Serial Boneka Si Unyil Tayang Perdana di TVRI

Tertanggal 12 April 1961, kosmonaut Russia Yuri Alekseyevich

Merupakan tokoh yang akrab di kalangan generasi 90-an, Boneka

Gagarin merupakan manusia pertama yang pergi ke luar

Si Unyil tayang perdana di Televisi Republik Indonesia (TVRI) pada

angkasa dengan pesawat ulang-alik Vostok 1. Sebelum misi

5 April 1981. Digagas oleh Drs. Suyadi atau yang akrab disapa Pak

tersebut, Gagarin merupakan pilot pesawat tempur angkatan

Raden, program ini dirancang dan ditayangkan untuk memberikan

udara Soviet yang terpilih dari 200 pilot lain yang melakukan

program anak-anak yang edukatif pada saat itu. Bersama Unyil,

seleksi sebagai kosmonaut. Gagarin berhasil meninggalkan

Pak Ogah, dan karakter boneka tangan lainnya, Pak Raden turut

bumi dan melakukan perjalanan mengelilingi orbit bumi

diabadikan menjadi karakter dengan nama yang sama dan suara

dalam waktu 108 menit dan jarak 327 kilometer. Sekembalinya

yang diisi pula oleh Suyadi. Setelah 12 tahun tayang di TVRI, Si

ke bumi, ia disambut sebagai pahlawan internasional dan harta

Unyil telah hijrah beberapa kali dari satu stasiun televisi ke stasiun

karun nasional bagi Soviet. Ia bahkan tidak diizinkan untuk

televisi lain. Sempat berpindah ke Rajawali Citra Televisi (RCTI)

melakukan misi serupa karena dianggap terlalu berisiko. Naas,

pada 1993 kemudian Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) pada 2002,

tujuh tahun kemudian, tepatnya 27 Maret 1968, Gagarin tewas

serial Boneka Si Unyil yang telah berganti nama menjadi Laptop

saat melakukan latihan penerbangan dengan pesawat MiG-15.

Si Unyil tayang setiap Senin sampai Jumat pukul 13.30 di Trans 7.

Sepeninggal Gagarin, ia tetap dianggap sebagai pahlawan dan diabadikan menjadi sebuah monumen.

U LT I M A G Z

3


EVENTS CALENDAR Maret - April 2018

8

/3

International Women’s Day

4

U LT I M A G Z


EVENTS CALENDAR

8-11/3 Pop Up Market X Tokopedia

9/3 Hari Musik Nasional

17/3 Hari Raya Nyepi

30/3 Jumat Agung

30/3 Hari Film Nasional

14/4 Isra’ Miraj

21/4 Hari Kartini

22/4 Hari Bumi

23/4 Hari Buku

28/4 Hari Puisi Nasional

U LT I M A G Z

5


6

U LT I M A G Z


KALA FORMALITAS DAN KEBEBASAN BEREKSPRESI BERADU Written by Felix Hariyanto & Geofanni Nerissa Arviana Illustration by Nadya Chandra

U LT I M A G Z

7


COVER STORY

A

TURAN berbusana di tingkat

patokan penilaian atas kesopanan

mahasiswa. Mahasiswa yang dianggap

perkuliahan kerap mengundang

seseorang. Dengan melihat sisi luar terlebih

sudah dewasa cenderung memiliki

pro dan kontra dari berbagai pihak,

dahulu, maka akan muncul penilaian

keinginan untuk mengekspresikan diri

baik dari pihak kampus, dosen, maupun

terhadap orang tersebut. Selain itu, tata

mereka yang sesungguhnya.

mahasiswa. Tidak adanya standar regulasi

cara berbusana seseorang juga seringkali

yang jelas dari regulator pendidikan

dianggap mampu mencerminkan sikap

kebanyakan dari mereka dibatasi untuk

akan rincian ketentuan berbusana di

dan kebiasaan seseorang.

mengenakan pakaian bebas. Hampir

kampus membuat tiap institusi punya

dalam

lagi,

pada

masa

sekolah,

penampilan

semua sekolah di Indonesia mewajibkan

interpretasinya sendiri dalam memberi

mahasiswa merefleksikan institusi

siswanya untuk berseragam. Maka dari itu,

batasan yang berbeda-beda terhadap

yang menaungi pendidikan tingginya.

mayoritas mahasiswa berpendapat bahwa

busana mahasiswanya.

Maka dari itu, jurusan-jurusan seperti

kuliah merupakan waktu yang tepat untuk

Istilah ‘rapi’ dan ‘sopan’ memang

Keperawatan, Kesekretariatan, Pariwisata,

menunjukkan kebebasan berekspresi

berisiko menjadi bias jika tidak disertai

dan Perhotelan umumnya menyediakan

melalui cara berpakaian.

deskripsi yang jelas. Tidak sedikit

seragam bagi mahasiswanya. Kerapian

Atas dasar inilah peraturan yang

perguruan tinggi yang kemudian malah

berbusana mahasiswa juga menjadi

mengatur pola berbusana mahasiswa di

bingung saat menentukan regulasi

gambaran atas tingkat kedisiplinan suatu

tingkat perkuliahan dipandang sebagai

berbusana yang rapi dan sopan. Setiap

perguruan tinggi.

p e mb a t a s

perguruan tinggi tampaknya memiliki pemahamannya masing-masing.

kebebasan

b er e kspr e si

Faktor-faktor tersebut yang kemudian

mahasiswa. Premis ini juga didukung

mendorong perguruan tinggi untuk

dengan Pasal 19 Deklarasi HAM (DUHAM)

Sebagai contoh, ada perguruan tinggi

menetapkan aturan tata cara berbusana

keluaran Perserikatan Bangsa-Bangsa

yang memperbolehkan mahasiswanya

dalam proses belajar-mengajar. Aturan

(PBB) 1948, yang berbunyi:

menggunakan kaus oblong dalam

tersebut ada yang dibakukan dengan

“Setiap orang berhak atas kebebasan

perkuliahan, Universitas Multimedia

rincian secara tertulis. Di sisi lain, ada pula

berpendapat dan berekspresi, dalam hal ini

Nusantara (UMN) contohnya. Namun,

yang melonggarkan dengan standar rapi

mencakup kebebasan untuk berpegang teguh

tidak sedikit pula yang melarang

dan sopan sekenanya sehingga menjadi

pada pendapat tertentu tanpa mendapat

mahasiswanya untuk menggunakan jenis

multitafsir.

gangguan, …”

pakaian kasual tersebut.

“Kegiatan perkuliahan di kampus

Deklarasi HAM mengenai kebebasan

Begitu pula dengan alas kaki.

pada dasarnya adalah kegiatan formal.

berpendapat dan berekspresi tersebut

Beberapa universitas memperbolehkan

Jadi alangkah baiknya jika pakaian yang

sering dijadikan acuan untuk menguatkan

mahasiswinya menggunakan flat shoes.

digunakan adalah pakaian formal,”

pendapat bahwa aturan berbusana

Meskipun demikian, ada pula yang

ujar Pengamat Pendidikan Tinggi

di perguruan tinggi bukanlah suatu

hanya memperbolehkan mahasiswa dan

Darmaningtyas yang menekankan aspek

kebutuhan.

mahasiswinya menggunakan sepatu

formal dalam latar perkuliahan. L I B AT K A N

S E M UA

PIHAK

DA L A M

kets atau formal. Perbedaan-perbedaan

Padahal di sisi lain, upaya formalitas

aturan ini disebabkan atas pemaknaan

perguruan tinggi seringkali bertabrakan

yang berbeda dari indikator kerapian

dengan tuntutan kebebasan berekspresi.

Terdapat berbagai hal yang perlu

dan kesopanan yang sudah disebutkan

Banyak orang berpendapat bahwa

menjadi rujukan dalam perumusan

sebelumnya.

gaya berbusana merupakan wujud dari

aturan berbusana di perguruan tinggi.

kebebasan berekspresi, dalam hal ini milik

Beberapa di antaranya adalah faktor

Umumnya, penampilan fisik dijadikan

8

Lebih

Apalagi

U LT I M A G Z

PERUMUSAN ATURAN


COVER STORY

lingkungan, budaya masyarakat sekitar,

merupakan kesepakatan antara pihak

perkuliahan. Dari ekspresi wajah, dosen

suasana kampus, hingga iklim dari lokasi

universitas dan mahasiswa.

bisa mengetahui apakah mahasiswanya

universitas.

“Sanksi sebaiknya tidak boleh

tersebut mengerti atau tidak materi

Sebagai contoh, peraturan berbusana

ditentukan oleh pihak kampus saja. Namun

di Aceh tentu saja berbeda dengan di

kalau memang dibuat untuk menjadi

Pasalnya di Indonesia sendiri, regulasi

Jakarta ataupun Tangerang. Aturan

acuan, itu seharusnya kesepakatan dengan

kampus yang melarang penggunaan cadar

berbusana di perguruan tinggi di wilayah

mahasiswa juga sehingga mahasiswa

sudah diberlakukan di beberapa perguruan

dengan julukan Serambi Mekkah itu tentu

paham apa yang boleh dan apa yang tidak

tinggi, di antaranya Universitas Islam

saja mengikuti norma dan syariat Islam

boleh beserta alasannya,” jelas Tyas.

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Institut

yang selama ini sudah berlaku di daerah

Perumusan

aturan

pembelajaran yang sedang diberikan.

berbusana

Agama Islam Negeri Jember, Universitas

tersebut, yaitu berbusana tertutup dan

yang inklusif dan terbuka diharapkan

Lambung Mangkurat Banjarmasin,

tidak mengumbar aurat.

dapat menciptakan kesepakatan dan

Universitas Islam Negeri Jakarta, hingga

Menurut Tyas, akan lebih baik jika

kesepahaman antara kampus dan

Universitas Pamulang.

dilakukan pertemuan dengan berbagai

mahasiswa. Dengan demikian, aturan

Selain didasari alasan mempersulit

pihak di universitas saat merancang

terasa milik bersama tanpa perlu

pengajar dan staf kampus lainnya dalam

peraturan berbusana. Tidak hanya

mengorbankan aspek formal perguruan

mengenali mahasiswinya, pelarangan

pihak kampus dengan Badan Eksekutif

tinggi maupun kebebasan ekspresi

penggunaan cadar di universitas juga

Mahasiswa (BEM), apalagi monopoli

mahasiswa.

dilandaskan kekhawatiran peningkatan

pihak kampus seperti yang lazimnya

ajaran dan tindak radikalisme yang marak

dilakukan selama ini. Perumusan aturan

CADAR BATASI KOMUNIKASI DOSEN

terjadi beberapa tahun belakangan. “Kalau

berbusana sebaiknya dilakukan bersama

DENGAN MAHASISWI

mau kuliah pakai cadar, mending kuliah

dengan perwakilan mahasiswa dari semua fakultas.

Selain menekankan aspek kepantasan

online saja,” tegasnya.

serta kesopanan dalam berbusana di

Meski demikian, Tyas teguh bahwa

Meski peraturan mesti disepakati

kampus, Tyas juga menyampaikan sikap

secara rasional pelarangan penggunaan

oleh semua pihak yang dilibatkan, Tyas

kontranya terhadap penggunaan cadar

cadar tetap perlu dilakukan di kampus—

menilai bahwa yayasan atau pendiri

di kampus. Sempat ramai diberitakan

dengan dalil pentingnya komunikasi

perguruan tinggi terkait tetap punya

beberapa bulan lalu, lulusan Universitas

antara dosen dan mahasiswi dalam proses

otoritas dan kewenangan lebih perihal

Gadjah Mada tersebut menganggap cadar

belajar-mengajar di kelas.

proses pembuatan dan penetapan regulasi

sebagai penghalang dari upaya dosen

berbusana di lingkungan kampus.

untuk lebih mengenal anak didiknya.

Walaupun keras menolak, ia tetap mengembalikan keputusan pelarangan

“Ini balik lagi, apapun keputusan yang

“Dosen mengajar mahasiswa justru

cadar seluruhnya kepada pihak kampus.

nantinya dibentuk oleh yayasan, maka

sekaligus ingin melihat bagaimana ekspresi

“Tetapi, ini harus kembali lagi disepakati

harus juga dihormati dan coba untuk

mahasiswa yang diajar,” Tyas menyatakan

oleh kedua belah pihak (mahasiswa

diterima,” tukas Tyas dalam mempertegas

dasar argumennya. “Kalau dosen tidak

dan kampus),” ujar Tyas mengakhiri

kewenangan pihak kampus dalam

bisa melihat wajah mahasiswanya, lalu

pernyatannya.

perumusan regulasi.

bagaimana bisa mengenal.”

Terkait sanksi, Tyas berpendapat bahwa

Ia

juga

menambahkan

betapa

sanksi yang diberikan saat mahasiswa

pentingnya

tidak mematuhi aturan sebaiknya juga

ekspresi mahasiswa, terlebih saat situasi

dosen

dapat

melihat E D I T E D B Y G I L A N G FA J A R S E P T I A N

U LT I M A G Z

9


TREN THRIFT SHOPPING:

PRODUK LAWAS, GAYA BARU Written by Nabila Ulfa & Rachel Rinesya Photo by Daniela Dinda & Evan Andraws

10

U LT I M A G Z


INFO INDONESIA

alam beberapa tahun terakhir,

D

“Harganya lebih murah, kualitasnya

gaya busana era 90-an yang

masih bagus gitu jadi kita lebih prefer

“Kita tetap fokus aja. Sesuai dengan

retro kembali menjadi tren di

ke situ daripada beli suatu barang yang

tema, kita tetap ya sebisa mungkin

kalangan anak muda pecinta mode. Tak

memang branded mungkin, tapi harganya

berinovasi,

ayal, mereka berlomba-lomba mencari

enggak terlalu manusiawi gitu. Mahal

sebenarnya jarang upload, karena aku

ragam pakaian vintage guna mendukung

banget tapi bentuknya enggak sesuai,”

magang,

gaya

ujar perempuan yang akrab dipanggil

magang. Jadi agak susah buat ngumpul,”

Cipop ini.

cerita perempuan berambut pendek ini.

berpakaian

dalam

kategori

ini.

Kegiatan ini pun dikenal dengan sebutan

rezekinya masing-masing

konsisten.

Windy

kerja,

Walaupun Michael

juga

thrift shopping-proses jual beli pakaian

@BukanBarangBiasa.id yang berbasis

dan produk mode lainnya yang berstatus

di media sosial Instagram ini masih

lebih dikenal melalui toko-toko online,

bekas.

Walaupun

thrift shopping saat

ini

dipegang oleh Cipop dan kedua kakaknya,

masih banyak pula para penjual yang

Tempat-tempat seperti Pasar Senen,

Windy serta Michael. Belum ada campur

mempertahankan

Pasar Baru, hingga Mangga Dua menjadi

tangan dari pihak lain, walaupun beberapa

satunya, toko Cheap Thrills di Pasar Santa

destinasi

tawaran kerjasama dan ekspansi datang

yang dimiliki oleh Onnie.

favorit

bagi

para

pemburu

pakaian-pakaian vintage yang banyak

toko

fisik.

Salah

Meski punya gerai, Cheap Thrills sendiri

silih berganti.

ditanggapi

“Iya, masih berbasis online. Tapi udah

turut mengikuti perkembangan zaman

secara positif oleh para penjual. Bahkan

beberapa penawaran buat website. Kita

dan memiliki toko online seperti yang

dengan

berdatangan.

Hal

inipun

teknologi

belum terima. Kenapa? Karena barang

lainnya. Onnie tak menyangkal berjualan

berbasis internet, para penjual pakaian

perkembangan

yang kita jual tuh satu. Jadi satu item hanya

melalui toko online sangat berguna untuk

bekas ini bermigrasi ke dunia digital

satu dan enggak restock,” jelas Cindy.

bisnisnya.

dengan membuka thrift shop online, guna

terpikir

untuk

“Easy access. Orang luar kota, bahkan

bisnisnya,

Cipop

luar negeri bisa melihat koleksi kita

kelak

online. Siapa tahu nantinya tertarik untuk

membuat coffee shop yang juga akan

beli atau sekedar main-main mampir ke

dari kaum muda. Salah satunya adalah

dijadikan

toko,” jelas Onnie.

mahasiswa

barang-barang

memudahkan transaksi jual beli. Pemilik thrift shop berbasis daring (dalam jaringan) sendiri banyak datang Universitas

Multimedia

Nusantara (UMN) Cindy Gani, selaku pemilik

@BukanBarangBiasa.id.

Ia

Meski

belum

melebarkan

sayap

menuturkan

harapannya tempat

untuk

untuk

menjual

vintage

dari

yang tertarik berbelanja di thrift shop,

@BukanBarangBiasa.id. Ketika

ditanya

thrift

shop

soal

menjamurnya

menceritakan, bisnis thrift shop yang

bisnis

belum berumur satu tahun ini datang

menanggapinya

dari hobinya dan kedua kakaknya yang

percaya bahwa masing-masing thrift shop

menyukai baju-baju bergaya vintage.

memiliki

ciri

daring

dengan khas,

Menanggapi banyaknya anak muda

ini,

Cipop

positif.

karakter,

Ia dan

Onnie mengatakan ketertarikan itu adalah hal yang spesial. Ada sebuah perasaan, di mana kita berbelanja barang yang tidak bisa ditemui di toko pakaian biasa. Dengan semakin maraknya thrift shop

U LT I M A G Z

11


INFO INDONESIA

Munculnya sosial media seperti Instagram menjadi gerbang utama perkembangan jual beli online saat ini.

online,

Onnie

menanggapinya

dengan

eksklusif.

santai, “Just go with the flow,” katanya.

Hal

itu

diakui

oleh

Mahasiswi

Universitas Udayana Debora Febriyani TAMPIL MODIS DENGAN HEMAT Berawal streetwear

dari

yang mulai menggemari thrift shop sejak

munculnya

gaya hingga

“Di thrift shop bisa dapat barang

hypebeast yang

branded dengan harga jatuh. Model-model

berkutat soal presentasi penampilan agar

bajunya emang jadul tapi kan model jadul

orang lain terkesan. Pakaian-pakaian

lagi in,” jelas mahasiswi Teknik Pangan

vintage bermerek mulai diminati oleh

ini.

yang

berkembang

ke

sederhana, gaya

kalangan anak-anak muda saat ini sebagai

U LT I M A G Z

Debora yang menyukai jaket-jaket

alternatif mencari busana yang mentereng

vintage

namun tetap ramah di kantong.

model dan perkiraan pas atau tidaknya

Ditambah

12

menapaki dunia kuliah di Bali.

lagi,

adanya

thrift shop

sebuah

ini

mengaku

pakaian

di

memperhatikan badannya

saat

semakin memudahkan para pegiat mode

berbelanja di thrift shop daring. Debora

dalam mencari busana atau aksesoris

pada dasarnya lebih suka untuk datang

vintage

langsung ke toko jika ingin membeli

yang

cenderung

langka

dan


INFO INDONESIA

pakaian agar tidak salah dalam memilih barang. Namun untuk thrifting, ia lebih memilih online karena kepraktisannya.

mementingkan kenyamanan. Di

pasaran

mendapatkan

nyatanya

mudah

pakaian-pakaian

yang

layak dijual di thrift shop. Penawaran pasar ANTI-FASHION

PICU

GELIAT

THRIFT

SHOPPING

perpaduan gaya vintage dan hypebeast,

Menelusuri pengamat

yang kini cenderung mengarah pada

sejarah

mode

thrift shopping,

Erlangga

S.

Negoro

bercerita bahwa tren thrift shop sudah ada sejak lama. Hanya saja, saat ini

membuat konsumen tak dapat menuntut banyak. Pengaruh lingkungan sosial juga turut menjadi kiblat gaya anak muda. “Selagi

pasar

masih

mengontrol

desainer

akan

memberikan

lebih berkembang dari era sebelumnya.

desainer,

Pada tahun 1990-an, padu padan gaya

barang-barang hypebeast lagi, yang akan

tersebut merujuk pada tahun 1970-an,

ditiru di bawahnya. Ya, lo enggak akan

seperti celana cutbray yang kemudian

punya pilihan,” imbuh Erlangga. Thrift shop

dimodifikasi menjadi bootcut.

saat

ini

menunjukkan

“Akhirnya sekarang balik lagi ke apa

eksistensi yang kuat. Terlebih minat

yang sudah ada dulu. Dan dari 2010 ke

masyarakat anti-fashion cenderung masih

atas ini sekarang (mode) mengarah ke

tinggi

tahun 1990. Which is adalah yang tadi,

lawas yang memiliki nuansa campuran

yang aplikasi 80-an dan tahun 70-an

antara streetwear dan hypebeast.

diaplikasikan ke era ini,” kata Erlangga.

untuk

mencari

barang-barang

Teknologi turut menaikkan pamor

Boyfriend jeans, celana jins belel, celana

thrift shop. Barang-barang yang awalnya

dengan potongan baggy, serta kaus-kaus

dijajakan di kios kini beralih ke toko

band merupakan contoh busana yang

daring,

sempat populer dulu dan kini kembali

BukanBarangBiasa.id.

menjadi

tren.

perlu repot karena bisa memesan dengan

Erlangga

melihat

Meskipun

demikian,

seperti

Cheap Thrills Konsumen

dan

@

tidak

muda

satu sentuhan jari di layar ponselnya.

membeli pakaian di thrift shop bukan

Kehadiran thrift shop menjadi alternatif

hanya sekadar tren semata, melainkan

bagi penikmat mode yang bosan dengan

ada kaitannya dengan teori anti-fashion.

mode yang itu-itu saja. Gaya lawas, namun

Teori

ini

orang-orang

minat

anak

menjelaskan yang

cenderung

tentang

tetap selaras dengan zaman kekinian.

ingin

tampil melawan arus mode yang sedang

EDITED BY RIDI F. KHAN

berlangsung. Bukan berarti benci, tetapi lebih pada ideologi yang menampilkan kesan jauh dari kemewahan dan lebih

U LT I M A G Z

13


INFO KAMPUS

Lika-liku Regulasi Busana Sang Mahasiswa Written By Diana Valencia

14

U LT I M A G Z


INFO KAMPUS

M

EMBAHAS dan

soal

penampilan

Universitas Multimedia Nusantara (UMN)

ungkapan

untuk mengintervensi urusan berpakaian

berpakaian,

don’t judge the book by its

mahasiswanya.

cover sering dijadikan metafor untuk

Regulasi

menggambarkan tampilan fisik individu.

berpakaian

Peribahasa asal negeri Paman Sam ini

mahasiswa di lingkungan UMN dimuat

hendak menghentikan tendensi pihak

dalam Surat Keputusan Wakil Rektor No.

manapun yang mendefinisikan seseorang

096/ SK-WRIII/ XI/ 2014 (Buku Panduan

lewat penampilan luarnya saja.

Kemahasiswaan dan Aturan Mahasiswa

Berbeda

dengan

Amerika

Serikat,

mengenai rapi

dan

kewajiban sopan

bagi

2017, hlm. 79). Dalam surat yang sama,

sebuah pepatah dari tanah Jawa: ajining

kampus

saka

berbicara

berlengan, celana panjang/jeans tidak

dalam

sobek, celana kulot atau legging di bawah

Bahasa Indonesia berarti ‘berharganya

lutut, dress/rok di bawah lutut, dan

tubuh dinilai dari busana yang dipakai

sepatu/flat shoes yang menutup jemari

seseorang’ ini menonjolkan penampilan

dan tumit kaki sebagai standar rapi dan

merupakan cerminan diri seseorang.

sopan.

raga

busana

sebaliknya.

Pepatah

justru yang

Lantas, pernyataan mana yang berlaku untuk mahasiswa di Indonesia? Sebagai

penganut

Indonesia akhlak

cenderung

dan

ditampilkan

norma

mengutamakan kesopanan

mahasiswa sesuai

UMN dengan

penampilan yang layak dipakai saat di kampus.

bahasa,

Sebagai mahasiswa tentunya harus rapi, oleh karena itu aturan tersebut

tak seperti lukisan di ruang keluarga,

dibuat,” ungkap Wakil Rektor III Bidang

status ‘maha’ dalam mahasiswa bukan

Kemahasiswaan Ika Yanuarti saat ditanya

sebuah pajangan.

mengenai

ini

tutur

yang

agar

berpenampilan

penampilan, dan tindakan. Kemudian,

Status

melalui

timur,

kemeja/kaos

“Pada dasarnya aturan berpakaian dibuat

budaya

mendefinisikan

membawa

mahasiswa

berada di garis ekspektasi masyarakat

substansi

dari

perumusan

aturan tersebut. Mendukung pernyataan Ika, Psikolog

tentang sosok cendekiawan muda yang

Associate

berwawasan dan bermoral.

Nusantara Yulius Steven berpendapat,

Dua hal yang tak kasat mata ini dianggap masyarakat dapat tercermin dari hal yang tampak, salah satunya adalah

Universitas

Multimedia

sikap seseorang memang dapat diintip dari penampilan luarnya. Namun

perlu

diingat,

penampilan

penampilan. Hal ini yang mendasari

bukan cerminan keseluruhan karakter

beberapa kampus di Indonesia, termasuk

individu. Pendekatan lebih jauh masih

U LT I M A G Z

15


INFO KAMPUS

harus dilakukan untuk mampu mengenal

Selama ini, penerapan aturan hanya

satpam yang timbul-tenggelam, salah

dan menilai karakter seseorang.

berupa teguran lisan yang dilakukan

satu personel keamanan yang sering

sebenarnya,

pihak keamanan. Teguran yang dilakukan

bertugas di Gedung New Media Tower,

pikiran kita itu akan menyesuaikan jika

pun tak konsisten dan terkadang terkesan

Ade Kurniawan mengatakan imbauan

kita memakai simbol-simbol dalam diri

membiarkan.

dari pihak kampus dalam merespon

“Ada

pengaruhnya

kita (dalam hal ini pakaian). Misalnya

Mahasiswa Desain Grafis 2016 Addin

kita pakai jas laboratorium, pasti kita

Prasetyo Angkasa juga pernah melakukan

akan lebih berhati-hati dan (umumnya)

pelanggaran terhadap aturan berpakaian

menempatkan diri kita sebagai seorang

di UMN. Ia mengaku sempat ditegur

personel keamanan) untuk tegur biasa,

peneliti,” ujar Steven.

satpam, namun teguran hanya bersifat

kami pun enggak bisa ambil tindakan lebih

kadang-kadang.

karena memang enggak ada instruksi

KETIDAKTEGASAN

KAMPUS

DALAM

MENERAPKAN ATURAN

Dalam Buku Panduan Kemahasiswaan dan Peraturan Mahasiswa 2017 (hlm.7),

teguran semata. “Ada

selain

imbauan

menegur

dari

dan

chief

(kepala

mengingatkan,”

celana pendek karena mau latihan teater,

demikian Ade menjelaskan perintah dari

tapi memang itu belum lewat jam lima

atasannya.

sih,” aku Addin. sama

biasanya dilakukan pada pagi hari jelang

satpam, biasanya kan aku sapa duluan, eh

dimulainya kegiatan perkuliahan jam

peraturan berpakaian ini berupa surat

dibalesnya kayak ditanyain gitu kenapa

pertama. Peneguran pun dilakukan di

peringatan I, II, dan III.

pakaianku begini, terus aku jelasin aja

beberapa titik area kampus antara lain

deh karena mau teater. Jadi bablas aja

selasar Gedung New Media Tower, lobi, dan

sih,” terang Addin.

dekat Kantin Libro B.

Sanksi tertulis hanya akan menjadi onggokan kata-kata yang tertera dalam sebuah kertas apabila tidak dijalankan

“Aku

Ia menambahkan bahwa peneguran

didapatkan mahasiswa apabila melanggar

tertulis dengan jelas sanksi yang akan

sempet

ditegur

gitu

Selain Addin, mahasiswa Film 2016

Menanggapi mahasiswa yang masih

dengan sungguh-sungguh. Begitu juga

yang

dengan aturan dan sanksi cara berpakaian

sebagai RM juga pernah berbusana tidak

berkomentar

mahasiswa ini.

meminta

dirinya

diidentifikasi

kerap

menabrak

aturan,

banyak

dan

Ika

tidak

berharap

sesuai dengan regulasi yang ditetapkan.

kesadaran mahasiswa berangsur-angsur

Berdasarkan pantauan ULTIMAGZ di

“Aku pernah pake celana 7/8, celana

meningkat.

area kampus, tak terhitung mahasiswa

tidur, sandal, singlet juga tapi ditutup

“Semua itu ada prosesnya, khususnya

yang menabrak aturan berpakaian yang

jaket. Selama ini belum pernah kena

membangun kesadaran mahasiswa. Kita

telah diberlakukan sejak 2014 ini. Ada

tegur satpam sih.”

semua sedang berproses. Ya, aturan

saja mahasiswa yang melenggang bebas

16

“Aku juga pernah pake tank top dan

pelanggaran berpakaian hanya berupa

terkadang

sudah diterapkan tapi kan memang butuh

meski berpakaian tidak sesuai aturan.

mengenakan pakaian yang dilarang di

RM

beralasan

ia

waktu untuk kesadaran mematuhi,” jelas

Penggunaan celana jeans sobek-sobek

kampus karena tidak ada waktu untuk

Ika Yanuarti.

merupakan bentuk pelanggaran yang

berpakaian dengan pantas. Ia memberi

paling sering dilakukan mahasiswa.

contoh saat setelah begadang dan bangun

MENGINTIP PENERAPAN ATURAN BERBUSANA

Tak ayal, sanksi yang tertera belum

terlambat, ia sudah tidak memikirkan

MAHASISWA DI KAMPUS LAIN

mampu dijalankan kampus secara tegas.

pakaian yang sesuai. Terkait peneguran

U LT I M A G Z

Berbicara

soal

regulasi

berbusana,


INFO KAMPUS

UMN bukanlah satu-satunya institusi

sopan pihak kampus selama jam kuliah.

pendidikan tinggi yang mengatur urusan

Di kantor SGO sendiri disediakan berbagai

berpakaian mahasiswanya. Ada beragam

macam pakaian ganti dan sepatu untuk

jenis aturan dan imbauan cara berpakaian

mahasiswa dan mahasiswi.

di kampus-kampus lain di Indonesia.

Lain halnya dengan LSPR, Universitas

London School of Public Relations (LSPR)

Indonesia

juga merupakan salah satu kampus yang

imbauan

cukup detil mengatur cara berpakaian

yang disampaikan sejak kuliah perdana.

mahasiswanya.

Dilansir dari Tirto.id, UI memilih untuk

Berdasarkan informasi dari Kompas. com,

LSPR

tidak

tidak

(UI) cara

hanya

mengeluarkan

berpakaian

mengeluarkan

mahasiswa

aturan

resmi

memperbolehkan

dengan anggapan mahasiswanya mampu

mahasiswinya memakai rok mini, legging

menyadari universitas merupakan sebuah

transparan, celana hipster, kaus tanpa

proses pendidikan sehingga ada norma-

lengan, dan baju dengan belahan dada

norma kesopanan yang berlaku.

rendah. Sementara untuk mahasiswanya, kaus

tanpa

lengan,

aksesoris

ant

“Cara etika

berpakaian

mahasiswa

ada

bahwa

dalam (mereka)

ing, dan kaus bergambar sensitif tak

menggunakan pakaian yang baik dan

diperbolehkan dipakai di area kampus.

sopan. Karena kita punya norma-norma

Untuk

menjaga

aturan

ini

ditaati

ketimuran, misalnya, kita menggunakan

seluruh mahasiswa dan mahasiswi LSPR,

rok

kampus yang berlokasi di Jakarta Pusat

ungkap Humas UI Rifelly Dewi dalam

ini memiliki Student Guidance Office (SGO)

wawancaranya dengan Tirto.id.

mini,

itu

‘kan

tidak

sopan,”

yang salah satu tugasnya memantau cara EDITED BY CHRISTIAN KARNANDA YANG

berpakaian mahasiswa. “Setiap hari, satpam yang menjaga pintu masuk akan mengawasi apakah mahasiswa sudah berpakaian benar dan memiliki tanda pengenal. Kalau ada mahasiswa yang melanggar, satpam akan memanggil SGO,” ujar Manager Public Relations LSPR, Ramona Tirta Kurniawan, dalam wawancaranya dengan Kompas. com. Setelah

itu,

mahasiswa

yang

melanggar akan dipinjamkan pakaian yang sesuai dengan standar rapi dan

U LT I M A G Z

17


INFO KAMPUS

REGULASI BERBUSANA YANG HANYA SEBATAS REGULASI Written By Ivan Jonathan

Photo By Nico Nathanael & Daniela Dinda

R civitas

EGULASI demi regulasi diciptakan

untuk

di

kan harus pakai sepatu gitu,” tutur salah

sebuah

pendidikan

lingkungan edukasi UMN. “Pada dasarnya

satu mahasiswa Jurnalistik 2016, Shafia

menyelaraskan

aturan berpakaian dibuat agar mahasiswa

Luthfa Aini yang menggunakan sandal

agar

UMN berpenampilan yang sesuai dengan

jepit saat diwawancara.

tinggi

instansi guna

akademikanya

keteraturan.

Berkaitan

tercipta

dengan

menciptakan

ketertiban

hal

penampilan yang layak dipakai saat di

Selain Shafia, salah seorang mahasiswa

tersebut, perlu ditunjukkan sikap disiplin

kampus,” tutur Wakil Rektor III Bidang

Desain Grafis 2016, Zora Clarissa juga

dari setiap entitas yang dinaungi aturan

Kemahasiswaan UMN Ika Yanuarti.

mengatakan bahwa dia sadar peraturan

tertentu. Dengan demikian akan terjadi

Aturan

tersebut

tentunya

dibuat

dengan

kuat mengatur serta khalayak yang dapat

panjang dan punya tujuan yang dirasa

Selain

mengikuti jejak peraturan dengan baik.

proses

pertimbangan

yang

diciptakan

agar

mahasiswa

berpakaian selayaknya ke kampus. itu,

menurut

mahasiswa

lain, butir-butir aturan tersebut tak

Angela, berpakaian juga membawa nama

Kerja Indonesia yang diterbitkan Penerbit

dapat dimaknai seutuhnya oleh sejumlah

baik instansi di dalamnya, sehingga

Aksara

mahasiswa

tersebut

penting untuk berpakaian rapih. “Kalau

Sastrohadiwiryo mendefinisikan disiplin

terbukti dengan segelintir dari mereka,

berpakaian rapih kan membawa nama

sebagai sikap menghormati, menghargai,

khususnya

UMN

dan patuh atas peraturan-peraturan yang

berpakaian tidak sesuai aturan kampus.

serta

2001,

Bejo

sanggup

Siswanto

menjalaninya

Adapun

tanpa mengelak dari sanksi-sanksi yang

kerap

diberikan.

dan

dosen.

mahasiswa sejumlah

dilanggar

Hal yang

peraturan

mahasiswa

masih

juga,

meskipun

2016

satu

baik oleh pihak kampus. Namun di sisi

pada

Jurnalistik

salah

Dalam bukunya Manajemen Tenaga

berlaku

Anggi

enggak

pakai

seragam, tapi kan nanti kalau di luar bisa

yang

dilihat orang lain dan bawa nama UMN,”

ialah

ujarnya.

menggunakan sandal atau alas kaki yang

Mayoritas mahasiswa yang melanggar

Disiplin merupakan peran setiap orang

tidak tertutup, celana jeans robek (ripped

sadar bahwa perbuatan yang dilakukannya

yang dinaungi regulasi untuk mematuhi

jeans), tanktop, celana atau rok dengan

memang

dan menjalankannya dengan baik, hal

panjang di atas lutut, dan kulot. Meski

dan sadar pula alasan dibalik penetapan

tersebut sekaligus merupakan tolak ukur

acap kali tak mendapat teguran, bukan

aturan tersebut. Pun, mahasiswa terus

kemampuan seseorang dalam mengikuti

berarti hal tersebut dilegalkan dan dapat

melanggar peraturan yang telah tertera

dasar-dasar yang ditetapkan.

terus dilakukan.

di buku aturan mahasiswa tersebut.

Berpegang pada pengertian disiplin tersebut, maka ucapan ‘peraturan dibuat

18

tersebut

kesinambungan antara peraturan yang

melangkahi

aturan

kampus

Beragam faktor muncul ke permukaan SADAR SIGNIFIKANSINYA, ABSEN REALISASINYA

ketika mahasiswa kembali mengulangi

untuk dilanggar’ bukanlah sesuatu yang

Ketika ditanya soal peraturan tersebut,

relevan. Regulasi berbusana misalnya,

beberapa mahasiswa yang melanggar

merupakan regulasi yang kerap dilanggar

mengaku paham fungsi dari regulasi ini.

keinginan

sejumlah civitas akademika Universitas

“Iya tahu, kok. Gue sadar, sih, sebagai

berpakain tidak sesuai aturan. Sejumlah

Multimedia Nusantara (UMN). Padahal,

mahasiswa

mahasiswa yang sadar akan peraturan

regulasi berbusana tersebut dirumuskan

membiasakan diri buat nanti kerja juga

U LT I M A G Z

harus

berpakaian

rapi

,

hal tersebut. Salah satu penyebab utama adalah

tersebut

dari

diri

melanggar

sendiri

karena

untuk

memang


INFO KAMPUS

ini. Maka dari itu, ULTIMAGZ juga sempat mewawancarai sejumlah dosen untuk dimintai pendapatnya mengenai polemik ini. Dari hasil wawancara tampak dua sikap yang berbeda. Ada yang menjunjung tinggi peraturan dan ada pula yang acuh dengan pertimbangannya tersendiri. “Kalau buat mahasiswa saya bebasin aja, sih, yang penting attitude-nya aja,” ungkap salah satu dosen mata kuliah Web Design Vera Vellina saat ditanya perihal regulasi berpakaian di kampus. Meskipun

tidak

menegur

secara

langsung, Vera memastikan bahwa ia dan pengajar yang lain memberikan contoh ingin untuk menggunakan pakaian yang

yang tidak terkotak hanya pada situasi

yang pantas dengan berpakaian rapi dan

menurut mereka nyaman atau bahkan

tertentu. Pasal-pasal ketentuan pada

sopan selama mengajar dan berada di

layak dipakai.

Buku Panduan Mahasiswa tidak membagi

lingkungan Kampus UMN.

Salah satu mahasiswa Jurnalistik 2016 Calista Angelina menyatakan bahwa ia

aturan

berpakaian

pada

kadar-kadar

tertentu.

Sementara itu, beberapa dosen lain yang sempat diwawancarai memilih untuk

hanya ‘iseng-iseng saja’ menggunakan

Pandangan lain diutarakan oleh salah

pakaian yang melanggar aturan kampus,

satu mahasiswa Jurnalistik UMN 2016

Calista mengenakan ripped jeans saat

berpakaian

yang tidak ingin ditampilkan identitasnya.

Mereka menilai bahwa hal tersebut bukan

ditemui pihak ULTIMAGZ di Lobi B UMN.

Ia berpendapat bahwa sepatu sandal

merupakan tugas pengajar lantaran ada

Selain Calista, Zora juga berpendapat

seharusnya diperbolehkan karena sudah

bahwa dia menggunakan ripped jeans

divisi lain di kampus yang berwenang

cukup sopan, yang seharusnya dilarang

untuk mengatur bidang tersebut.

lantaran

adalah sendal jepit saja. Ia pribadi sempat

Di sisi lain, sejumlah dosen lain

ditegur saat itu mengenakan sepatu

memilih untuk patuh pada peraturan

sandal di area Kantin UMN.

sambil

teman-temannya

yang

juga

mengenakan pakaian senada. Berkaitan dengan keinginan pribadi, sejumlah mahasiswa lainnya memiliki

Beberapa

mahasiswa

lain

yang

pandangan tersendiri mengenai peraturan

diwawancarai juga menilai bahwa aturan

berpakaian

berpakaian

di

kampus.

Pandangan

tersebut terdiri dari ragam pemikiran,

di

kampus

tak

berjalan

beriringan dengan pelaksanaannya.

bersikap acuh dan tidak menghitung sebagai

berusaha

aspek

penilaian.

menegakkan

aturan

yang tertera dalam Surat Keputusan Wakil Rektor No. 096/ SK-WRIII/ XI/ 2014 ini. Salah satunya adalah dosen mata kuliah Marketing Public Relations Calvin

misalkan ada yang berpendapat bahwa

Penyebab berikutnya tak lain berkaitan

Eko Saputro yang mendukung peraturan

mengenakan pakaian yang sopan hanya

dengan penegakan peraturan yang masih

berbusana di kampus. Ia kerap menegur

diperuntukkan ketika terjadi kegiatan

belum nyata di kampus. Mahasiswa

mahasiswanya

belajar mengajar di kelas, lebih dari itu

yang melanggar peraturan berbusana

pakaian yang dinilainya tidak sopan dan

diperbolehkan untuk berpakaian di luar

di kampus hampir selalu luput dari

menyalahi aturan.

aturan.

penegakkan peraturan. Baik Shafia, Zora,

Dalam lingkup institusi pendidikan

“Karena gua enggak ada kelas. Jujur gua

Calista, dan Anggi tidak pernah mendapat

formal, peraturan yang ada di kampus

enggak pakai sepatu soalnya gua cuma jaga

teguran dari pihak kampus atau pihak

stand (gerai penjualan di UMN) dua jam

dirumuskan bukan untuk dilanggar atau

keamanan

diselewengkan.

terus gua pulang lagi,” pungkas Shafia.

mereka

Selain Shafia, Anggi juga mengatakan

tersebut.

UMN,

kembali

menyebabkan melakukan

tiap

hal-hal

lantaran ingin mengikuti rapat dan tidak sedang ada dalam jam perkuliahan. Saat

BEDA DOSEN, BEDA SIKAP

alasan

dibentuk

untuk

menjadi

insan

menyadari substansi dari sebuah regulasi,

Tak hanya mahasiswa, dosen yang juga

merupakan

akademika juga terikat dengan peraturan

menyeluruh

untuk

kritis dan berbudaya sepatutnya lebih

ini, peraturan berpakaian di kampus peraturan

Selain

mengenakan

ketertiban, mahasiswa sebagai individu yang

bahwa ia menggunakan sendal jepit

apabila

merupakan

bagian

dari

tak terkecuali dalam berbusana.

civitas EDITED BY CHRISTIAN KARNANDA YANG U LT I M A G Z

19


Memulai Bisnis dari

Hobi By Anindya Wahyu Paramita Narasumber Wisnu Nugroho Photo by Nadine K Azura

P

RODUK selalu

handmade memiliki

memang

daya

pikat

tersendiri. Sekitar 2013, produk-

kulit). Awal mulanya saya itu barengan

Wisnu Nugroho untuk mengembangkan

dengan ini sih sebenarnya, orang-orang

sisi kreatifnya.

yang lagi pada bikin kreasi-kreasi,�

produk kreatif mulai menjamur, terutama

Pria

produk-produk buatan tangan. Banyak

terinspirasi

orang yang kemudian memanfaatkan

kreatif yang dilihatnya di media sosial

redaksi

media sosial untuk memasarkan produk

Instagram. Sejak itulah, mulai timbul

program studi Jurnalistik di Universitas

kreatifnya.

keinginan Wisnu untuk belajar membuat

Multimedia Nusantara (UMN), membuat

kreasi produk serupa.

Wisnu

Misalnya

produk-produk

mode berbahan dasar kulit sapi, seperti

20

yang kemudian menarik perhatian Anton

berkacamata oleh

ini

mengaku

produk-produk

tas ataupun dompet yang dipasarkan

“Saya mulai 2013 akhir, mulai belajar

melalui akun media sosial. Hal ini pula

kayak gini (membuat produk kerajinan

U LT I M A G Z

jelasnya Menjabat

sebagai

Kompas.com,

hingga

mengembangkan

saat

pemimpin

sekaligus

ini bisnis

belum

dosen

bisa

modenya

lebih luas lagi. Bisnis yang diberi nama


SOSOK INTERNAL

Just4Punch ini bisa dibilang sekedar hobi yang menghasilkan. Hampir di setiap akhir pekan, ia mengerjakan produk kerajinannya itu di lantai dua rumahnya. Sembari memperagakan proses pembuatan dompet ikat yang menjadi produk andalannya, Wisnu menceritakan bagaimana ia mendapat keahlian membuat produk tas dan dompet berbahan dasar kulit. Keterampilan membuat kerajinan kulit didapatnya dari seorang seniman asal Yogyakarta Paksi Raras Alit. Berawal dari liburan ke Yogya, Wisnu bertemu dengan teman lamanya, Paksi. Seniman sekaligus seorang musisi itu mengajak Wisnu ke studio kerajinan kulitnya yang bertempat di Santi Gallery, Jl. Ireda No. 60, Yogyakarta. “Saya pulang ke Jogja liburan, ketemu teman saya. Ternyata dia punya bisnis begini (produk kerajinan kulit). Terus saya tanya penasaran. Saya diundang ke rumahnya, main ke studionya,” kenang Wisnu. Berbeda dengan dirinya yang memproduksi sendiri produk kreasinya, Paksi telah memiliki banyak pekerja untuk memenuhi kebutuhan produksinya. Jika Wisnu belum berkesempatan menekuni bisnisnya lebih jauh, musisi yang juga seniman macapat itu justru telah menekuni bisnis kerajinan kulit bersama istrinya sejak 2010 lalu. “Dia (Paksi) cuma jadi desainer sama sesekali bikin untuk barang-barang yang eksklusif. Dia biasanya bikin sarung gitar buat musisi, atau biola, atau strap-nya,” Dua jam melihat proses produksi di Santi Gallery milik Paksi, ketertarikan Wisnu pada bidang kerajinan kulit pun menguat.

Wisnu Nugroho, founder Just4Punch, Pemimpin Redaksi Kompas.com

akrab disapa Mas Inu ini lebih tertarik membuat tas kulit. “Mas Inu pengen bikin juga? (ujar Paksi) Iya tapi saya pengen bikin tas (jawab Wisnu). Diketawain sama dia. Waaah.. ambisius banget!” Wisnu menirukan obrolannya dengan Paksi saat itu. Membuat tas kulit membutuhkan proses yang panjang dan rumit. Terlebih lagi untuk seorang pemula. Bukan hanya mempunyai tingkat kerumitan yang tinggi, membuat tas juga

“Waktu saya lagi di sana dia bikin strap-nya Eros, terus saya

membutuhkan bahan baku yang banyak. Tentu ini bukan pilihan

lihat wah keren juga nih. Akhirnya saya penasaran dengan dia,”

yang tepat untuk Wisnu, yang saat itu baru akan memulai

Dari Santi Gallery pula, Wisnu belajar tahapan mengolah kulit menjadi produk kerajinan. Namun, dari ragam produk

langkah di bidang produksi kerajinan kulit. “Dia (Paksi) bilang, Mas Inu mungkin belajar dari bikin

kerajinan yang dibuat di sana, pria kelahiran 6 Mei 1976 yang

U LT I M A G Z

21


SOSOK INTERNAL

barang-barang

kecil

aja

dulu..

dapet feel-nya. Pertama supaya enggak

(Paksi) bilang,” ujar Wisnu diiringi tawa. Selembar kulit sapi itu diubahnya

berukuran kecil menyerupai tali pun tetap disimpannya. Wisnu yakin potongan-

patah semangat, kedua enggak banyak

menjadi

seperti

potongan kulit dalam kantong putih itu

makan biaya,” Wisnu mengulang saran

dompet perempuan, gantungan kunci,

akan dimanfaatkan. Hanya butuh waktu

temannya itu.

dan lanyard. Ia juga memperbaiki desain

dan inspirasi saja untuk berkreasi dengan

dompet ikatnya.

tali-tali tersebut.

dengan produk berukuran kecil. Dompet

MEMULIAKAN KULIT DENGAN KONSEP

AWAL LANGKAH JUST4PUNCH

ikat menjadi pilihannya saat itu.

UPCYCLE

Mengikuti saran Paksi, Wisnu mulai

beberapa

produk

mempraktikan keterampilan barunya itu

“Itu pertama kali, makanya enggak

Hingga saat ini, dari Paksi lah Wisnu

karyanya

di

saya buang itu,” Wisnu menunjuk salah

membeli

satu dompet berwarna coklat gelap yang

utuh. Bahan yang digunakannya adalah

menarik

tergeletak di sofa.

sisa-sisa

orang-orang

Karya pertama yang dibuatnya itu,

lembaran-lembaran

bahan

potongan

kulit

kulit.

Ia

menyebutnya limbah.

akun

Instagram,

tak

disangka, hasil kreasi tangannya berhasil perhatian yang

orang.

Tak

penasaran

ayal,

dengan

produk buatannya, langsung berlomba-

berbeda dengan dompet ikat yang kini

“Aa.. dari limbah itu kemudian saya

ia produksi. Tak ada jahitan tangan.

berpikir, oh ya produk saya bukan produk

Melihat tanggapan positif itu, Wisnu

Potongan kulit dan tali karet pengikatnya

dari barang yang baru. Makanya saya

mulai memikirkan nama untuk produk

hanya disatukan dengan lem khusus.

kasih nama upcycle,”

buatannya. Nama Just4Punch sendiri,

Maklum, saat itu ia belum memiliki alat untuk melubangi kulit agar bisa dijahit.

Upcycle yang dimaksudnya adalah memuliakan bahan sisa potongan kulit

lomba memesan.

diambil dari alat pembolong kulit yang berbentuk seperti garpu.

“Itu pun desainnya bukan desain

yang mungkin terlihat tidak lagi berharga,

“Awalnya saya enggak tahu mau pake

saya. Itu desain Mas Paksi. Terus saya

menjadi barang yang sangat bermanfaat.

nama apa. Saya punya alat pembolong

Meski ia juga menggunakan lembaran

cuma ada empat mata. Makanya saya

Tak butuh waktu lama bagi Wisnu

kulit utuh, namun sisa-sisa potongan

sebut just4punch. Cuma empat doang.

untuk mematangkan keterampilannya.

kulit tak lantas dibuang begitu saja

Tapi terus rusak kan, tapi saya memulai

Dalam kurun waktu satu bulan, ia sudah

olehnya. Di sisi ruang kerjanya itu,

dengan empat itu,” jelasnya.

lebih percaya diri untuk membuat lebih

potongan-potongan

tertumpuk

Alat pembolong yang berjasa untuk

banyak produk. Tak tanggung-tanggung,

dalam kantong putih berukuran besar.

karya-karya awalnya itu juga terpajang

selembar kulit sapi utuh dibelinya dari

Entah sudah berapa kilo beratnya.

dalam logo produknya. Dibantu seorang

bawa,” tambahnya.

Paksi. “Sudah pede atau enggak sabar. Dia

22

Dari sekedar memajang foto hasil

U LT I M A G Z

Bukan

hanya

kulit

potongan-potongan

besar saja yang ia simpan, potongan

teman produk

asal

Bandung

bernama

yang

memiliki

Opictology,

Wisnu


SOSOK INTERNAL

mendesain logo untuk produknya. Dari beberapa produk yang dihasilkan seperti tas, kantong laptop, dompet perempuan,

sarung buku,

gantungan

kunci, atau lanyard, Wisnu lebih memilih dompet ikat sebagai produk unggulannya. Dompet ikat yang difungsikan untuk kartu itu dipilihnya dengan pertimbangan penggunaan

uang

tunai

yang

mulai

beralih ke kartu. Melihat kedatangan era “cashless”, dompet kartu menurut Wisnu akan sangat berguna. Desain dompet ikat sendiri merupakan hasil kreasinya yang terinspirasi dari produk milik orang lain. Namun, tidak seperti produk kulit pada umumnya, produk Just4Punch tidak menghaluskan bagian pinggirnya. “Saya enggak terlalu suka, karena jadi kelihatan bagus banget. Saya alirannya raw,” Sayangnya,

pembuatan produk terletak pada proses

tambahan

menjahit. Diakuinya, bukan hal mudah

Untuk harga produknya, Wisnu hanya

untuk menyatukan potongan-potongan

memperhitungkan

itu, meski telah dilubangi. Ia bahkan

Sedangkan tenaga, baginya tak terlalu

membuat

jarinya.

dihargai lebih karena saat ini belum

Pelindung jari itu dibuatnya dari bahan

mencurahkan sepenuhnya waktu untuk

kulit yang agak tebal.

menjalankan bisnis tersebut. Namun

pelindung

untuk

Meski belum berkesempatan untuk tak

semua

orang

memahami nilai dari barang handmade. Wisnu menuturkan bagaimana produknya pernah disamakan dengan produk serupa yang dibuat dengan mesin.

puluh ribuan,” tutur Wisnu menirukan. “Ya sih.. tapi itu mesin. Tangan saya enggak secanggih mesin itu,” jawabnya. tingkat

mengembangkan

bisnisnya,

Wisnu

berangan-angan, suatu saat memiliki

yang

cukup

lumayan.

bahan

baku.

diakuinya, bukan tidak mungkin bisnis ini akan menjadi pilihan bisnis di masa tua nanti.

studio khusus untuk produksi. “Satu tempat enggak perlu gede-gede,

EDITED BY RIDI F. KHAN

4x5 meter gitu ya, tapi gudang sekaligus

“Ah kayak gitu dompet kecil paling tiga

Menurutnya,

JUST4PUNCH

kesulitan

tempat bikin terus tempat display, enggak tahu entah di suatu tempat,” harapnya Bagi Wisnu, bisnis kreatif seperti yang potensi

dijalankannya mendatangkan

mempunyai pemasukan

U LT I M A G Z

23


DARI COBA-COBA JADI USAHA By Audrie Safira & Gabrielle Alicia Photo by Ergian Pradipta & Billy Dewanda

isnis berbasis internet tengah

B

“Dulu aku, kan, kuliah di luar, di Shanghai,

“Actually aku lebih ke chill, sih. Aku lebih

digemari oleh generasi muda saat

terus itu lumayan bervariasi fashion-nya jadi

suka pakai baju yang bener-bener cuma

ini. Fenomena ini membuka banyak

kayak banyak orang pakaiannya berbeda-

satu baju, enggak suka yang kayak ‘mix

bidang baru yang dapat dilakukan lewat

beda karena dari culture yang beda. Terus,

and match’ tapi buat beberapa event atau

dunia maya, salah satu di antaranya adalah

aku langsung mulai evaluasi sendiri dan

occasion pasti harus yang lebih set up gitu,

fashion blogger.

dari situ aku baru cobain ikut foto, cobain

kan. Kalau misalnya lagi sendiri, aku lebih

Karier yang banyak diminati oleh

beberapa fashion, dari situ aku langsung

suka yang satuan kayak dress atau apa gitu,

kalangan remaja ini dilakukan dengan

suka banget sama fashion,” jelas perempuan

yang gampang dipakai. Tapi, juga enggak

meliput segala aspek dalam industri mode

lulusan South China Normal University ini.

mau kelihatan terlalu bosan jadi harus ada

melalui blog ataupun media sosial. Profesi

Sylvie menggunakan media sosial berbasis

ini terbilang fleksibel karena setiap individu

foto seperti Instagram untuk menunjukkan

Sejauh ini, karier sebagai seorang

yang berasal dari latar belakang manapun

aktivitasnya sebagai seorang fashion blogger.

fashion blogger telah menjadi bagian tidak

dapat terjun dalam bidang ini.

Adapun, konten yang sering disajikan adalah

terpisahkan dari kehidupan sehari-hari

Saat ini, fashion blogging juga sedang cukup

gaya busana yang ia gunakan, atau lebih

Sylvie. Berbagai macam kegiatan seperti

digandrungi di Indonesia. Hal itu dirasakan

dikenal dengan istilah “outfit of the day”,

proyek dan kolaborasi dengan beberapa

oleh Sylvie Cendana, yang sudah melakoni

promosi atau endorsement terhadap suatu

toko online senantiasa memenuhi jadwalnya.

profesi ini sejak menempuh pendidikan

merek busana maupun di luarnya, hingga

Kendati cukup menyita waktu, ia merasa

di Tiongkok. Awalnya, ia mengaku bahwa

kegiatannya sehari-hari.

belum pernah mengalami kesulitan kala

menjadi seorang fashion blogger tidak pernah

Dari segi gaya busana, Sylvie lebih memilih

terlintas dalam pikirannya. Minatnya untuk

pakaian yang cenderung santai, terutama

mendalami bidang ini baru muncul setelah

baju-baju yang memiliki model terusan

melihat berbagai macam busana yang ada

karena dinilai mudah untuk digunakan.

di Negeri Tirai Bambu.

24

variasi juga,” tuturnya.

U LT I M A G Z

berkecimpung di bidang ini. DI BALIK GLAMORNYA FASHION BLOGGER

Berkembangnya jumlah pengguna


SOSOK EKSTERNAL

Instagram membuat Sylvie hanya menjadi

“Actually baju apapun tuh kita sebenernya

satu dari sekian banyak Fashion Influencer

enggak begitu bisa tahu itu merek apa

di jagat maya. Menurut Sylvie, keadaan

kecuali kalo baju itu bener-bener spesifik.

seperti ini membuat dirinya tertantang

Kalau untuk baju sehari-hari enggak tentu

untuk menghasilkan konten yang lebih

harus branded.”

percaya diri dan tahu memadupadankannya,” tandasnya. BERBISNIS BERSAMA SANG KAKAK

Profesi sebagai seorang fashion blogger

kreatif dan mampu mencerminkan dirinya.

Aspek fisik juga menjadi salah satu faktor

pada umumnya dijalani secara individual,

“Semua orang tuh ada path yang berbeda

yang turut diperhitungkan anak muda dalam

akan tetapi hal tersebut tidak berlaku dengan

mungkin ada beberapa orang yang udah coba

mengikuti perkembangan mode, khususnya

Sylvie. Sejumlah konten yang ia unggah ke

sebisa mungkin tapi kayak kurang stand out,”

bagi yang memiliki bobot tubuh lebih.

Instagram terlihat memamerkan hubungan

terang sarjana Sastra Mandarin tersebut.

Masalah ini kerap menyulitkan orang-orang

erat antara ia dan sang kakak, Cindy Cendana.

Selain dituntut untuk terus berinovasi

yang mengalaminya kala mencari busana

Berawal dari kegemaran serta hobi yang

dalam pembuatan konten, tantangan lain

yang cocok. Untuk mengatasi persoalan

sama, kedua kakak-beradik ini terjun ke

juga datang dari mahalnya biaya untuk

tersebut, Sylvie pun memiliki tips tersendiri.

dunia mode dalam waktu yang sama.

membeli barang bermerek yang kerap

“Untuk PD (percaya diri) enggak PD,

Kakak-beradik ini juga seringkali

dianggap penting dalam melakukan fashion

sebenarnya lebih kepada pemilihan bajunya.

mendapat tawaran dari suatu merek busana

blogging. Namun dalam hal ini, Sylvie

Bisa pakai yang lebih gombrong atau yang tidak

secara bersamaan. Salah satu kolaborasi

menganggap kalau penggunaan merek

ketat, jadi lekuk badan dapat tersamarkan.”

ternama yang merupakan hasil dari kerjasama

terkenal hanyalah masalah gaya hidup

Lebih jauh, Sylvie menganggap kalau

mereka adalah busana renang bertajuk

seseorang. Yang terpenting adalah cara

kenyamanan dalam berpakaian merupakan

Coast Swimwear. Bisnis yang didirikan pada

memadupadankan busana.

modal utama dalam fashion. Selama diri

2016 lalu ini terinspirasi dari kegemaran

“Lebih ke lifestyle (mengenai merk),

merasa nyaman dan percaya diri, tidak

Sylvie dan Cindy untuk berjalan-jalan,

kalau mereka ngerasa emang lifestyle

akan ada masalah ketika menggunakan

khususnya ketika berkunjung ke berbagai

mereka butuh yang lebih berkelas pasti

jenis pakaian tertentu.

pulau maupun pantai.

berpakaiannya lebih branded kan tapi kalau

“Apapun yang comfortable. Sebenarnya

“Kita suka banget travel, apalagi ke pulau-

menurut aku enggak, sih,” jelas Sylvie,

apapun bisa, bahkan yang dianggap orang

pulau atau pantai, jadi kita terinspirasi dari

dirinya mengiyakan.

aneh atau jelek sekalipun. Yang penting kamu

indahnya pantai-pantai dan juga beberapa orang dari culture yang berbeda. Maka dari itu, kita mau buat swimwear line yang swimwear-nya juga bervariasi untuk semua orang,” jelasnya. Kolaborasi antara dua pihak atau lebih tentu membutuhkan kerjasama yang baik demi kelancaran suatu proyek, tak terkecuali dengan keluarga sendiri. Meski bekerjasama dengan kakak sendiri, ia mengaku bahwa perbedaan pendapat terkadang terjadi di antara mereka, terutama terkait busana renang yang mereka kelola. “Harus cari ide dan berpikir buat kedepannya, jadi solusinya apa harus diberitahu langsung,” pungkas Sylvie. EDITED BY GILANG FAJAR SEPTIAN

U LT I M A G Z

25


Anti Barang Palsu Cerminan Penghargaan Akan Suatu Karya By Ariefiani Elfrida Photo by Aldo Sitanggang

B

ERBEDA dengan masyarakat biasa,

menjadi jaminan mereka dimasa depan.

seorang mahasiswa seharusnya

Karya atau kreativitas adalah jaminan

mempunyai kesadaran lebih terhadap

masa depan yang harus dilindungi, guna

suatu pelanggaran. Namun, dalam praktiknya

menghindari plagiarisme. Untuk menghindari

seringkali mahasiswa cenderung abai,

hal tersebut, maka dibuatlah undang-undang

bahkan sesekali ikut melakukan suatu

yang mengatur hak cipta.

pelanggaran. Hal ini pun terjadi pada aspek

UU No.28 tahun 2014 merupakan

yang paling sederhana, seperti busana atau

ketentuan yang telah diatur oleh pemerintah

produk yang mahasiswa pakai.

untuk melindungi hak cipta serta pemegang

Sebenarnya, pemakaian suatu produk dari ujung kepala hingga kaki merupakan

hak cipta atau orang-orang yang mendapat manfaat ekonomi dari sebuah karya.

hak personal seseorang. Hal tersebut

Melalui mata kuliah Intelectual Property

dipengaruhi oleh kemampuan masing-

Rights, mahasiswa diharap tak hanya sadar

masing individu.

akan haknya, ketika nanti menjadi kreator. Namun, sadar akan hak-hak orang lain,

SIGNIFIKANSI HAK CIPTA BAGI KREATOR

Walaupun masalah terkait busana belum

Binsar P. Sihotang, konsultan hak kekayaan intelektual dan dosen mata kuliah Intelectual Property Rights

26

U LT I M A G Z

karena ada hak orang lain yang harus dijaga agar tidak berbenturan.

menjadi masalah besar bagi para pengajar,

Para kreator sendiri adalah seorang yang

jelas hal tersebut bertentangan dengan

menyelesaikan suatu karya. Sedangkan

hukum yang ada. Apalagi kampus yang

pemegang hak cipta adalah pihak yang

mempunyai jurusan Desain Komunikasi

menerima hak dari kreator. Jika sang kreator

Visual (DKV) memiliki mata kuliah tentang

bersedia dan bermaksud mengalihkan hak

Intelectual Property Rights. Mata kuliah ini

ciptanya, umumnya kreator akan mendapat

mengajarkan mahasiswa DKV yang akan

imbalan secara materi dari pemilik hak

menjadi kreator, bahwa karya mereka bisa

cipta yang baru.


OPINI INTERNAL

tenant yang menjual produk-produk palsu

dagang, undang-undang desain industri

PRAKTIK PELANGGARAN DI KAMPUS

terkena masalah. Mengapa panitia terseret?

dan masih banyak lainnya, tergantung dari

Pemakaian terhadap suatu barang palsu

Pasalnya, terdapat sebuah undang-undang

jenis barang yang diperjualbelikan.

atau ilegal, sebenarnya merupakan suatu

yang mengatur bahwa pengelola perdangangan

pelanggaran secara moral dan ekonomi.

seharusnya tidak menginjikan adanya

EDUKASI UNTUK TUMBUHKAN KESADARAN

Dengan melakukan hal tersebut, seseorang

perdangangan yang memperjual belikan

MAHASISWA

dapat mengambil manfaat ekonomi dari

barang yang diduga hasil pelanggaran.

Hingga saat ini mata kuliah Intelectual

barang yang bukan haknya. Hal itu jelas

Undang-undang tersebut tertuang dalam

Property Rights hanya diperuntukan untuk

melanggar hak moral dari pencipta, juga

Pasal 10 UU No. 28 Tahun 2014.

Fakultas Desain Komunikasi Visual (DKV)

hak ekonomi pemilik hak cipta. Pelanggaran

“Pengelola tempat perdagangan dilarang

dan Film dan Televisi (FTV). Padahal, mata

tersebut banyak dilakukan secara sadar atau

membiarkan penjualan dan/atau penggandaan

kuliah ini sangat penting untuk seluruh

tidak sadar oleh semua orang.

barang hasil pelanggaran Hak Cipta dan/

mahasiswa misalnya untuk menumbuhkan

atau Hak terkait di tempat perdangan yang

kesadaran ekonomi bagi anak bisnis.

Pengelola tempat perdagangan dilarang membiarkan penjualan dan/atau penggandaan barang hasil pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak terkait di tempat perdangan yang dikelolanya,�

dikelolanya,�

Sebagian besar mahasiswa akan menjadi

Apabila pihak penyedia tempat melanggar,

pekerja kreatif di bidangnya masing-masing.

mereka akan dikenakan denda hingga miliaran

Apabila produksi barang-barang palsu terus

rupiah serta penjara hingga beberapa tahun.

berkembang, maka itu akan menjadi salah

Hal ini berlaku untuk pengelola, produsen,

satu faktor yang akan menghambat karier

distributor, dan konsumen yang memperjual

mereka yang bekerja di industri kreatif.

belikan barang-barang palsu.

Maka dari itu, pihak kampus perlu

Indonesia sendiri sempat masuk

memiliki sebuah gagasan untuk membuka

priority watch lembaga-lembaga pengawas

sentra Hak Atas Kekayaan Intelektual

Transaksi jual beli melalui toko-toko resmi dari suatu produk bisa menjadi solusi menghindari pelanggaran hak cipta. Namun, seringkali terdapat oknum-oknum nakal yang menjual suatu produk yang tidak bisa kita jamin keaslian dari barangnya. Penjualan produk-produk mode palsu terkadang bisa dijumpai dalam acara-acara kampus yang mengadakan sebuah bazar. Secara sadar atau tidak, para panitia bazar ini justru menyediakan lapak bagi para oknum yang menjual barang palsu dalam bazar tersebut. Hal tersebut seharusnya mendapatkan tindakan, baik dari pihak panitia ataupun mahasiswa yang mengetahui terdapat lapak yang menjual barang palsu. Salah satu langkah konkret yang dapat

internasional karena terlalu banyak barang

(HAKI). Sentra ini nantinya akan digunakan

dilakukan oleh panitia, guna menghindari

palsu atau plagiat. Indonesia dianggap tidak

menjadi tempat sosialisasi dan pelatihan

penjualan produk-produk palsu adalah

melindungi karya orang atau hak cipta.

tentang kekayaan intelektual mahasiswa

mengatur perjanjian antara panitia dan

Terkait praktik-praktik penjualan

tenant untuk tidak menjual produk palsu.

barang ilegal, sebenarnya ada beberapa

Kebijakan ini harus ditegaskan sejak

undang-undang yang mengatur. Beberapa di

awal, karena pihak panitia secara tidak

antaranya undang-undang paten, undang-

langsung akan terseret apabila salah satu

undang hak cipta, undang-undang merk

ataupun dosen, untuk mengenal lebih jauh lagi hak-hak mereka sebagai kreator.

EDITED BY RIDI F. KHAN

U LT I M A G Z

27


OPINI EKSTERNAL

Bahu-Membahu Bangun Identitas Mode Tanah Air Written By Nindita Andini Rewritten by Hilel Hodawya & Theresia Amadea

K

EMAJUAN teknologi yang begitu pesat telah

membawa

banyak

perubahan

pada lingkungan sosial dan budaya

masyarakat global, tak terkecuali Indonesia. Sebagai negara yang cukup terbuka dan masih dalam proses berkembang, Indonesia turut mengalami perubahan dalam berbagai bidang. Bukan

hanya

dari

segi

politik,

ekonomi,

dan teknologi komunikasi semata, budaya berbusana juga menjadi salah satu bagian yang mengalami evolusi. Sejalan dengan perkembangan teknologi, perkembangan mode di Indonesia pun semakin pesat. Hal ini didorong oleh semakin banyaknya fashion influencer yang lahir dari media sosial

Dari begitu banyaknya perubahan fashion di

dan

audiensnya.

Indonesia, yang paling menonjol adalah gaya

Meski banyak masyarakat Indonesia yang

Dengan bantuan internet, mereka yang berasal

busana street style. Street style merupakan

sudah membuka diri pada kemajuan mode,

dari

menginspirasi

gaya berpakaian yang populer di negara-negara

sayangnya masih ada orang-orang yang belum

dengan

dengan kesadaran mode yang tinggi seperti

sepenuhnya menyadari susbstansinya. Hal ini

Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang.

tampak dengan maraknya pemasaran produk

memberi

berbagai

generasi

pengaruh

negara

muda

pada

dapat

Indonesia

gaya

berbusananya. Dengan demikian, kesadaran orang-orang

style

memberikan

kebebasan

mode palsu di internet yang menunjukkan

tentang cara berpakaian yang apik semakin

bagi

meningkat. Banyak individu yang lebih percaya

pakaian sesuai dengan keinginan dan gaya

diri untuk menunjukkan identitas modenya

berpakiannya. Biasanya, konsep street style

melalui gaya busana masing-masing, walaupun

identik dengan gaya berbusana yang santai dan

akun

gaya tersebut dapat dibilang kurang umum.

kasual, yang dikenal sebagai streetwear.

street style dari daerah dan viral karena banyak

penggunanya

untuk

mengenakan

kurangnya

kepedulian

terhadap

identitas

fashion. Di media sosial, banyak beredar akunyang

mengatasnamakan

komunitas

Kebebasan dalam berpakaian menjadi budaya

Cukup banyak pecinta mode dari kalangan

yang diterapkan oleh para pecinta mode.

remaja hingga usia dewasa yang menyukai gaya

Melalui kebebasan tersebut, lahirlah gaya-gaya

berbusana ala street style. Bahkan, tidak sedikit

berbusana yang unik namun tetap diterima di

orang tua yang mengenalkan cara berpakaian

mereka

pamerkan

kalangan masyarakat Indonesia.

seperti itu kepada anak-anak mereka. Mereka

Mereka

menyebarkan

sampai rela merogoh kocek dalam untuk

apa yang mereka kenakan adalah barang-

membelikan

barang bermerek yang otentik. Pegiat mode

DUA SISI STREET STYLE DI TANAH AIR

28

Street

bermerek berbau bagi buah hati mereka.

U LT I M A G Z

produk-produk

street

style

menampilkan

produk-produk

streetwear

bermerek. Meskipun demikian, barang-barang yang bukanlah konten

barang

asli.

seakan-akan


OPINI EKSTERNAL

Dalam memajukan fashion di Indonesia,

tempat

memadai. Perkembangan brand asli Indonesia

ruang publik. Baik aparat pemerintah maupun

didukung oleh semakin banyaknya peron media

pihak keamanan di sektor swasta seringkali

sosial yang bisa membantu untuk menjangkau

mempermasalahkan

pelanggan sesuai target pasar.

lokasi-lokasi tertentu.

Selain sarana pemasaran yang semakin

mengenali dengan jelas pakaian-pakaian palsu yang ramai dibicarakan tersebut. Banyak orang-orang dari banyak daerah di tanah air yang mudah terpengaruh dengan perkembangan gaya masa kini. Sayangnya, banyak dari mereka yang tidak memiliki edukasi mode yang memadai dan belum cukup mampu

untuk

menjangkau

merek-merek

streetwear populer. Akibatnya, mode menjadi kurang diapresiasi.

GELIAT MEREK BUSANA LOKAL INDONESIA Sebagai

tanggapan

atas

keinginan

pasar Indonesia akan busana yang trendi, lahirlah merek-merek lokal yang memenuhi permintaan ini. Saat ini, para pecinta mode memiliki minat yang tinggi terhadap produk lokal. Aspek desain dan kualitas produk merek lokal yang tidak kalah dari produk-produk luar negeri menjadi salah satu alasan besarnya permintaan tersebut. Kemajuan brand lokal dapat dihubungkan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia tentang mode, khususnya di ibu kota. Masalah terpenting untuk era sekarang adalah atau

bagaimana mengikuti

mereka

selera

mengadaptasi

pasar,

lalu

bisa

memperlihatkan bahwa mereka mampu untuk melakukan hal tersebut.

tertentu

Padahal,

yang

sebenarnya

pengambilan

mengambil

gambar

adalah

foto

di

di

suatu

maju, kemampuan fotografi dan videografi juga

tempat sebagai latar belakang foto bertema

sangat berhubungan dengan perkembangan

fashion dapat membawa dampak baik, bukan

produk lokal. Kedua bidang tersebut sedang

hanya kepada sang pegiat mode tetapi juga

berkembang pesat dan mempunyai hubungan

bagi tempat itu sendiri. Para fashion blogger

mutualisme yang dapat membantu proses

dan influencer bisa membuat tempat tersebut

pemasaran produk-produk brand lokal dari

dikenal banyak orang yang merupakan timbal

aspek visual dan artistik.

balik positif bagi mereka.

Selain itu, semakin banyak juga promotor

yang berpengalaman dan sesungguhnya dapat

ini adalah larangan pemotretan di tempat-

merek lokal telah cukup mendapat sarana yang

Budaya

berbusana

di

seluruh

dunia

yang menyelenggarakan kegiatan atau acara

memang

bertema fashion di Indonesia. Kegiatan tersebut

Indonesia melalui perkembangan teknologi.

dapat berupa pagelaran busana, bazar fashion

Meski begitu, anak muda Indonesia diharapkan

merek lokal, dan lain-lain. Melalui acara-

untuk bersikap lebih kreatif. Sudah seharusnya

acara mode tersebut, produk asli Indonesia

generasi muda pecinta mode tidak selalu

bisa semakin unjuk gigi dengan menonjolkan

mengikuti arus dan ikut-ikutan saja, melainkan

keunikannya dan kualitasnya masing-masing.

juga harus sadar akan kemampuan diri.

BANYAK

agar tidak terus-menerus menjadi pengikut

telah

mempengaruhi

masyarakat

Mereka perlu membuat berbagai terobosan PELUANG,

MINIM

PERHATIAN

PEMERINTAH

dalam gaya berpakaian, namun menemukan

Di tengah kemajuan brand-brand lokal Indonesia,

pemerintah

Ekonomi

Kreatif

perhatian

lebih

di

dirasa pada

bawah

belum

Badan

menaruh

pentingnya

industri

trik dan cara untuk mengadaptasi gaya busana dari luar negeri untuk dicocokkan dengan lingkungan Indonesia. Fashion bukan sekedar mengikuti tren

mode lokal yang semakin berkembang. Belum

semata.

tampak usaha konkret pemerintah dalam

seseorang bisa terlihat berlebihan dan tidak

mendukung kemajuan mode Indonesia. Tidak

nyaman dalam berbusana. Satu hal yang

seperti bidang-bidang lainnya, industri mode

terpenting adalah bagaimana pakaian yang

lokal berskala kecil dan menengah tampak

dikenakan dapat memberikan rasa nyaman dan

kurang diperhatikan.

cocok dengan jati diri pribadi, sesuai dengan

Sikap pasif pemerintah dalam memajukan industri

fashion

disebabkan

Indonesia

karena

mungkin

kurangnya

Bila

tidak

disikapi

dengan

baik,

kepribadian tiap pemakainya.

saja

kesadaran

tentang pengaruh besar dari industri fashion dalam sebuah lingkungan masyarakat. Bukan hanya secara ekonomi, tetapi juga secara tidak

EDITED BY CHRISTIAN KARNANDA YANG

langsung mode dapat membuka dan mengubah wawasan

masyarakat

Indonesia

terhadap

budaya berbusana. Kemudian,

satu

hal

yang

miris

dan

menyulitkan para pegian mode di negara

U LT I M A G Z

29


Kata Mereka Soal Aturan Berpakaian Kampus

“Untuk sudah

sosialisasi

cukup

baik,

aturannya karena

ada

beberapa banner mengenai aturan berpakaian.

Untuk

sanksinya

mungkin belum terlalu tegas, karena biasanya

hanya

berupa

teguran

atau tindakan oleh dosen. Masih banyak mahasiswa yang melanggar, seperti

masih

menggunakan

alas

kaki yang tidak menutupi jari kaki, namun tidak ada yang menegurnya.�

Desy Fransisca Akuntansi 2017

By Anindya Wahyu Paramita Edited by Gilang Fajar Septian

P

ENAMPILAN bisa menjadi salah satu indikasi kepribadian seseorang. Berkaitan dengan hal tersebut, wajar bila UMN sebagai institusi

pendidikan menerapkan sejumlah aturan berpakaian untuk mahasiswa dan civitas akademika lainnya. Adapun, peraturan berpakaian yang

ditetapkan

UMN adalah larangan memakai sandal, celana ripped

“Penerapannya

masih

kurang

tepat. Gue sendiri masih sering lihat teman pakai celana robek. Menurut gue

jeans, pakaian yang terlalu transparan atau terbuka,

sosialisasinya kurang efektif. Kalau

dan bawahan yang lebih pendek dari batas lutut.

bisa, pihak kampus lebih tegaskan lagi lewat sosialisasi langsung, entah

Meski peraturan tersebut jelas terpampang pada banner maupun layar LCD yang biasanya berada di dekat lift, namun seberapa efektifkah pemberlakuan aturan tersebut di mata mahasiswa?

itu lewat dosen atau siapapun yang berwenang.

Yang

U LT I M A G Z

paling

lihat enggak mengalungkan KTM.�

Sandi Sabar Jurnalistik 2015 30

terakhir

tentang KTM. Masih banyak yang gue


C H I T C H AT

“Peringatan (aturan berpakaian) di banner dan lain-lain itu pasti semua mahasiswa UMN sudah baca dan tahu, jadi kalau untuk mengingatkan sudah efektif. Tapi, kalau sanksinya aku

sendiri

pun

memperhatikan.

enggak Kayaknya

terlalu anak

dibutuhkan

“Menurutku sosialisasi peraturan

untuk menciptakan lingkungan belajar

berpakaian di kampus belum begitu

“Aturan

berpakaian

yang sopan, tetapi (aturan di UMN) ini terlalu ketat. Gue pernah lihat orang dilarang masuk LH (Lecture Hall) untuk

lift itu. Atau untuk peraturan ripped

robek. Kalau gitu mana yang lebih

jeans, apa yang ada lapisannya lagi

penting, edukasi atau pakaian orang?

itu boleh atau enggak? Sanksi bagi

Untuk

banner,

menurutku

dengan

efektif.

Enggak

efektif

Faktanya

masih

lihat banner spanduk dan LCD dekat

seminar wajib, karena celananya robek-

zaman sekarang lebih enggak peduli sanksi.

jelas, karena enggak semua orang

enggak

dalam

arti,

banyak yang ke kampus pakai sandal,

mahasiswa lebih cenderung berpakaian

itu yang paling sering aku lihat. Atau

sesuai

peraturan

jika

ingin

masuk

yang melanggar juga belum jelas. Banyak

yang

ripped

jeans,

pakai tapi

sandal mereka

atau bebas

busana di atas lutut.”

ruang dosen atau mengikuti ujian saja.”

saja, enggak kena sanksi apa-apa.”

Samrida Adeldytalia Sistem Informasi 2016

Niskala H. Utami FTV 2016

Gracia Amelia Komunikasi Strategis 2017

“Kalau

kita

dari

awal

sudah

“Sosialisasinya

menurut

gue

“Penempatan

banner

disosialisasikan, mungkin dengan hanya

kurang efektif kalau cuma dari LCD

dan

di banner atau LCD itu sudah cukup. Untuk

dekat lift itu. Menurut gue, peran

mensosialisasikan itu masih kurang

security

sangat

efektif. Mungkin akan lebih efektif

peraturan

jika LCD tersebut berada di dalam lift,

aturannya, menurut saya jelas. Cuma, ada yang enggak jelas itu pada bagian dilarang memakai sandal itu yang jepit kah? Atau sandal yang nampak jari kah? Itu yang masih rancu menurut saya. Kalau

di

membantu kampus,

kampus

walaupun

menegur.

bisa

jalannya

hanya

Penerapan

sekedar

aturannya

pemakaian

LCD

untuk

dimana mahasiswa bisa melihatnya sembari

menunggu.

Walaupun

diperingatkan,

beberapa

sih sudah bagus, mungkin hanya

sudah

jelas. Bahkan ada beberapa dosen yang

sanksinya saja ya (yang masih kurang).

mahasiswa masih melanggar aturan

santai saja kalau kita melanggar aturan.

Teman

pakai

berpakaian di dalam kampus. Selain

Tapi sekarang yang saya lihat sudah mulai

celana robek dan dia santai saja.”

itu, sebagian besar mahasiswa UMN

masalah sanksi menurut saya juga kurang

gue

sendiri

berkurang, ya, yang melanggar aturan.”

Novi Thedora Jurnalistik 2016

pernah

juga enggan mengalungkan KTM.”

Riefqi Ramadhika Teknik Elektro 2017

Alvin Manuel Wijaya FTV 2016 U LT I M A G Z

31


Lantunan Bunga-bunga Nada 8th Music Gallery Written By Hilel Hodawya Photo By Roberdy Giobrandi

F

indie

ESTIVAL

musik

besutan

Fakultas

tahunan

Ekonomi

dan

Bisnis Universitas Indonesia (FEB

UI) Music Gallery kembali diselenggarakan di Kuningan City, Jakarta Selatan, pada

Distribution

Officer

Ketua

Grup band Fletch tampil pertama dan

Pelaksana The 8th Music Gallery Yanti

mulai menghibur penonton di area Main

Parapat saat konferensi pers.

Stage sejak pukul14.00 WIB. Meski begitu,

Menawarkan

sekaligus

berbeda-beda.

pengalaman

yang

ballroom

baru

benar-benar

dipadati

Sabtu (10/03/18). Dengan tajuk ‘Gardens

mirip dengan tahun-tahun sebelumnya,

of Soul’, pagelaran kali ini melambangkan

festival yang kental dengan atmosfer

evolusi musisi dan para penikmat musik

floral ini diramaikan oleh berbagai musisi

KEJUTAN KOLABORASI MONDO GASCARO

indie tanah air yang terus bertumbuh

tanah air dan internasional.

DAN WHITE SHOES & THE COUPLES

bersama Music Gallery sebagai wadah sejak

Menempati area yang sama dengan

penonton pada sore hari.

COMPANY

tahun sebelumnya, The 8TH Music Gallery

pertama kali diadakan pada 2010.

Jelang pukul 18.00 WIB, penonton

“Kami bangga mengajak para musisi

masih terdiri atas dua panggung, yakni

menanti

dan penikmat musik tanah air untuk

panggung utama atau Main Stage di

berikutnya di depan panggung utama

tumbuh dan

U LT I M A G Z

dari

musisi

di

Music

Gallery,

Ballroom Kuningan City dan Intimate Stage

dengan

dapat

tumbuh

di Gedung Parkir P6. Kedua panggung

di

taman

menjadi tempat para musisi yang silih-

duduk sambil beristirahat. Ketika lampu

berganti menampilkan aliran musik yang

panggung mulai dinyalakan dan alat

merekah

menciptakan

penampilan

tumbuhan

bersama

selayaknya

32

sekitarnya,” terang Chief of Alternate

dalam sebuah

sebuah

keindahan

bagi

antusias.

bagian

Beberapa

belakang

penonton

memilih

untuk


EVENT

musik mulai dipasang, penonton sontak merapat ke sisi depan panggung sambil berseru. Tepat pukul 18.15 WIB, musisi Mondo Gascaro beserta pemusiknya melangkah naik ke atas panggung dan menyapa penonton. Terlambat lima belas menit dari jadwal yang ditetapkan, Mondo segera memulai penampilannya dengan membawakan beberapa lagu dari album Rajakelana. Setelah Mondo

membawakan

enam

menghentikan

musiknya

dan

lagu,

permainan

mengumumkan

akan

adanya penampilan kejutan. Drummer dan vokalis band indie White Shoes & The

Mondo Gascaro dan Aprilia Apsari memimpin kolaborasi antar grup musik milik Mondo Gascaro dan

Couples Company (WSTCC) Aprilia Apsari

White Shoes and The Couples Company di acara 8th Music Gallery di Kuningan City, Jakarta Selatan

kemudian naik ke atas panggung dan memicu pekikan penonton yang terkejut. “Terima kasih Mondo Gascaro dan

lagu

Indahnya

Sepi

yang

merupakan

aransemen baru dari lagu musisi lawas

kawan-kawan sudah mengajak White

Chandra

Shoes and The Couples Company,” ujar

yang didominasi anak muda tampak tidak

perempuan yang akrab dipanggil Sari ini.

familiar dengan lagu tersebut, mereka

Ia tersenyum malu sambil memegang

tampak tetap menikmati alunan musik.

buku catatan kecil di tangannya. “Maaf ya

Darusman.

Meski

penonton

Setelah lagu keempat, Mondo dan rekan-rekannya pamit undur diri. WSTCC

kalau saya bawa contekan.” Kolaborasi Mondo dengan WSTCC

pun memulai penampilan solo mereka

dibuka dengan lagu Lamun Ombak lalu

dengan membawakan lagu-lagu yang

diikuti dengan lagu berbahasa Inggris

lebih

berjudul Our Day Will Come. Sepanjang

penampilan Mondo yang tenang dan

penampilan penonton tidak bisa berhenti

lembut.

bersorak

sambil

merekam

kejadian

menggunakan ponsel masing-masing.

bersemangat,

kontras

dengan

WSTCC membawakan tujuh buah lagu mereka sendiri, beberapa di antaranya

Usai duet Mondo dan Sari, seluruh

adalah Kisah dari Selatan Jakarta, Senandung

personel WSTCC naik ke atas panggung

Maaf, Hidup Hanya Sekali, dan Aksi Kucing.

untuk

kolaborasi

Melengkapi lagu-lagu yang energik, aksi

ketiga. “Dari tadi udah lagu yang slow,

panggung Sari yang gemar menyelingi

gimana kalau sekarang waktunya lagu

tarian dalam nyanyiannya menambah

yang lebih semangat? Please welcome,

riuh tepuk tangan penonton.

membawakan

lagu

White Shoes & the Couples Company,” sambut Mondo. Kedua

musisi

Di

akhir

mengaku membawakan

penonton

penampilannya,

terkesan di

festival

dengan malam

Sari reaksi

itu.

Ia

mengaku, kesuksesan acara 8th Music Gallery dapat terlihat melalui antusias dan keramaian penonton yang hadir. KRISIS PANGGUNG TAK GENTARKAN NOVO AMOR Usai

penampilan

memukau

dari

Mondo Gascaro dan WSTCC, penonton tidak

langsung

membubarkan

diri.

Sebaliknya, ballroom semakin terisi penuh dan penonton pada baris terdepan juga semakin berdesakan. Semuanya menanti penampilan berikutnya dari solois asal Inggris Novo Amor. Setelah menanti selama kurang lebih 30 menit, pukul 20.25 Novo Amor dan bandnya naik ke atas panggng. Teriakan sabutan dari penonton terdengar ke sepenjuru ruangan. Novo Amor pun membuka penampilannya dengan lagulagunya yang khas. Musik Novo Amor yang pelan dan mengayun

lembut

membawa

kesan

teduh dan sejuk. Layar besar yang di sisi

U LT I M A G Z

33


belakang panggung yang berperan sebagai

penonton. Meski begitu, penonton tetap

latar

mencoba

belakang

menampilkan

gambar

pemandangan alam, semakin mendukung

musisi

dengan

penampilan

sebelumnya,

musisi-

panggung

dengan

seruan yang heboh.

suasana rileks dalam penampilannya. Berbeda

menyemangatinya

lagu terakhir yang akan ia bawakan.

Sampai beberapa lagu berikutnya, gitarnya

Sebelum mengakhiri penampilannya, Novo Amor menarasikan latar belakang

terdengar

terus

mengalami

Lagu tersebut merupakan lagu yang ia populerkan dengan Ed Tullet dan berjudul Terraform.

Novo

masalah. Kepanikan di wajahnya terlihat

Amor hanya dihiasi dengan tata lampu

cukup jelas di awal, namun dukungan

Usai pembawaan lagu terakhir, Novo

sederhana dan cahaya dari layar.

dari penonton membuatnya lebih kalem.

Amor dan rekan-rekannya mengucapkan

Setelah

selama

terima kasih dan kembali mengajukan

kembali

permohonan maaf atas masalah teknis di

Di tengah lagu ketiga, pria bernama

percobaan

perbaikan

lengkap Ali John Meredith-Lacey ini

beberapa

menit,

gitarnya

mengalami

berfungsi

dan

bisa

gitar suara.

gangguan

miliknya

tidak

Iringan

musik

teknis

ketika

mengeluarkan dari

ia

melanjutkan

Sebagai

penampilan.

anggota

tengah penampilan tadi.

Penonton

bersorak

gembira

melipat

simbol

sebuah

perpisahan,

pesawat

kertas

ia dan

bandnya tidak cukup untuk mendukung

mendengar kembali suara gitar Novo

menerbangkannya ke arah penonton.

lantunan

menghentikan

Amor. Sang musisi pun tersenyum lega

Sayangnya,

penampilannya di tengah lagu sehingga

dan memohon maaf atas masalah teknis

berbelok dan terjatuh kembali di atas

menimbulkan

yang dialaminya.

panggung. Ia pun tertawa malu seraya

suaranya.

Ia

kebingungan

di

antara

pesawat

tersebut

malah

“Terima kasih, terima kasih banyak.

melangkah turun dari panggung, diiringi

Saya minta maaf atas jeda tadi,� tuturnya.

dengan sorakan dan ucapan selamat

“Saya sangat senang bisa berada disini.

tinggal dari penonton.

Kami sangat lelah karena baru saja melakukan perjalanan yang begitu jauh

PENAMPILAN DINAMIS BEACH FOSSILS

untuk pertama kalilnya.�

TUTUP MUSIC GALLERY

Novo

U LT I M A G Z

melanjutkan

Semakin

larut,

area

Main

Stage

semakin dipadati penonton. Tak tampak

mengiringi penampilannya. Pada lagu

lagi penonton yang duduk di bagian

ketujuh,

multi-instrumentalis

belakang untuk beristirahat. Semuanya

permainan

musisi

gitarnya

berdiri dan menanti dengan antusias

dan beralih pada keyboard di sisi kanan

menyudahi

penampilan final dalam rangkaian acara

panggung.

8th Music Gallery.

Sama seperti lagu-lagu sebelumnya,

Musisi terakhir yang sangat dinanti-

lagu yang berjudul Anchor ini juga diawali

nantikan adalah Beach Fossils, grup

dengan lantunan musik yang kalem

musik indie rock asal New York yang

dan

memasuki

terkenal dengan ciri khas musik low

sarat

harmoni.

Saat

Alps,

fidelity mereka. Mereka dijadwalkan untuk

suara penonton yang ikut bernyanyi

tampil pukul 22.45 WIB, namun hingga

semakin

lagu

34

pun

dengan memperkenalkan pemusik yang

ini

Dihadiri banyak penggemarnya, Ali John Meredith-Lacey atau kerap lebih dikenal sebagai Novo Amor akhirnya tampil di Indonesia di panggung 8th Music Gallery.

Amor

kedelapan

yang

terdengar.

berjudul

yang

pukul 23.00 WIB mereka masih belum

paling bersemangat untuk ikut bernyanyi

Penonton

naik ke atas panggung. Meski begitu, para

berkumpul di barisan belakang.

penonton tetap menantikan penampilan


mereka. Beberapa menit kemudian, personel Beach

Fossils

mulai

naik

ke

atas

panggung dan melakukan sound check pada

alat

musik

mereka.

Kehadiran

para personel cukup menarik perhatian penonton dan membuat para penonton bergegas berkumpul ke sisi depan meski penampilan belum dimulai. Semuanya bersorak menyambut mereka dengan antusias. “Beach Fossils! Beach Fossils! Beach Fossils!� elu para penonton. Ketika

para

personel

telah

siap,

vokalis Beach Fossils Dustin Payseur menyapa penonton dengan gaya yang santai, namun tetap antusias. “Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi, tapi saya rasa ini waktunya kita bermain sekarang,� tuturnya. Musik kencang langsung dimainkan dan diikuti dengan reaksi heboh penonton. Lagu yang mereka bawakan bertempo sedang, namun volume musiknya cukup kencang

dan

memekakkan

telinga,

khas seperti penampilan Beach Fossils biasanya. Tidak

hanya

penonton

deretan

depan, penonton bagian belakang pun ikut berseru. Banyak dari mereka yang melompat dengan girang dan sesekali ikut bernyanyi. Meski malam sudah larut, semangat para personel Beach Fossils berhasil membuat para penonton tetap terjaga dan larut dalam suasana yang intens. Di

tengah

melakukan melemparkan

lagu stage dirinya

kedua,

vokalis

dive

dengan

ke

antara

Tommy Davidson memandu lantunan gitar listrik khas Beach Fossils di panggung utama 8th Music Gallery

kerumunan penoton di bagian tengah

dari rangakaian festival 8th Music Gallery

depan. Para penonton sontak terkejut

malam itu.

dan dengan semangat membopong sang vokalis. Ketika hal itu terjadi, lirik lagu

EDITED BY CHRISTIAN KARNANDA YANG

berhenti dinyanyikan dan hanya musik kencang yang terdengar. Sepanjang

penampilan,

layar

di

bagian belakang panggung menampilkan cuplikan-cuplikan video klip musik Beach Fossils yang khas dengan konsep zaman dulu yang vintage. Tata lampu panggung yang terang dan berwarna-warni turut meramaikan penampilan mereka yang bergelora. Di Fossils

akhir

penampilan,

mengucapkan

Beach

terima

kasih

dan pamit undur diri. Sorakan kecewa yang

bercampur

dengan

kepuasan

dapat terdengar di antara penonton. Penampilan energik Beach Fossils pun menutup malam itu dan menjadi konklusi

U LT I M A G Z

35


REVIEW

Pesta Gaun Woodcock, Cinta, dan Perfeksionisme Written by Felix Hariyanto

Judul

: Phantom Thread

Durasi

: 2 jam 10 menit

Genre

: Period drama

Tanggal rilis

: 25 Desember 2011

Pemain

: Daniel Day-Lewis, Vicky Krieps,

Lesley Manville

Berlatarkan kota London pada tahun 1950, Phantom Thread menceritakan kisah Reynold Woodcock, seorang perancang gaun yang dalam kesehariannya melayani pesanan dari para perempuan dari berbagai latar belakang, mulai dari putri kerajaan, bintang film, kaum sosialita, pengantin, wanita obesitas, hingga orang tua. Disamping profesinya itu, ia juga merupakan idola para perempuan di hiruk pikuk glamornya kota London saat itu. Dirinya tidak sendiri, ia ditemani oleh Cyril, kakak perempuannya yang selalu berada di rumah Woodcock, bersama dengan para penjahit perempuan yang mengisi setiap sudut ruang dengan jarum dan benang di tangan mereka. Suatu hari di sebuah restoran terpencil, Reynolds bertemu dengan seorang pelayan wanita lugu yang bernama Alma. Tatapan yang dibuatnya seolah menjadi pertanda bagi Woodcock,

36

U LT I M A G Z


REVIEW

bahwa

berikutnya.

menjadi bagian dari keestetisan dalam

Pasalnya, jauh sebelum bertemu Alma,

film ini. Mulai dari merah muda, hijau,

Woodcock sempat menjalin hubungan

merah darah pekat, hingga ungu menjadi

Phantom Thread menyajikan definisi

dengan wanita-wanita lain yang kerap

warna

yang

baru dari sebuah karya visual berplot

berakhir tragis karena karakternya yang

berhasil memboyong enam nominasi

ringan, namun tetap menjunjung tinggi

dinilai terlalu menuntut dan perfeksionis.

di ajang The Oscars 2018 sekaligus satu

nilai estetika.

Dengan baju pelayan merah jambu

piala untuk kostum desain terbaik (Mark

yang

ia

adalah

melekat

menghampiri

wanita

di

tubuhnya,

Woodcock

dan

Alma mulai

dominan

dalam

drama

Dengan

kelihaian

Paul

segala

kelebihannya,

Thomas

Anderson, performa aktor yang tampil

Woodcock mengajaknya untuk makan

dalam setiap adegan mampu menjadi

malam bersama di hari esoknya. Seiring

kelebihan dalam film ini. Kendati hanya

berjalannya waktu, Alma mendapatkan

berfokus

ruang khusus di hati desainer ternama

Cyril, dan Alma, namun ketiga aktor

ini.

tersebut justru sukses membawa kisah

pada

karakter

Woodcock,

sederhana ini menjadi sebuah karya yang

Thomas Anderson sebelumnya, film ini

spektakuler.

menjadi langkah baru bagi PTA untuk

Manville (Best Supporting Actress) dan

membawakan cerita dengan santai dan

Daniel Day-Lewis (Best Leading Actor)

berfokus pada estetika yang hadir di

yang berhasil menyabet sebagai nomine

beberapa bagian film.

untuk

Desain pakaian yang menawan ikut

Dengan

Bridges).

mencatat pesanan. Pada saat itulah,

Dibandingkan dengan film-film Paul

pulang gelar.

Terbukti

kategori

dengan

akting

di

Lesley

Academy

Awards, meski keduanya tidak membawa

U LT I M A G Z

37


REVIEW

Iris: Di Balik Layar Ikon Mode Iris Apfel Written by Felix Hariyanto

Judul

: Iris

Durasi

: 1 jam 23 menit

Genre

: Dokumenter

Tanggal rilis

: 29 April 2015

Pemain

: Iris Apfel, Carl Apfel, Harold Koda,

Dries Van, Noten, Inez Bailey

Di usianya yang telah menginjak lebih dari 90 tahun, Iris Apfel tetap tampil dengan gaya busana a la dirinya: gelanggelang aksesoris besar, paduan warna baju yang mencolok, syal di leher, dan kacamata besarnya yang ikonik. Keunikannya tersebut membuat salah satu penggiat film dokumenter legendaris, Albert Maysles, menggarap visual biografi berdurasi 79 menit yang berjudul Iris (2014). Dokumenter yang berkisah mengenai perjalanan wanita kelahiran New York, 1921 ini merangkum segala kegiatan Iris di dunia mode pada usianya yang ke-93. Penonton akan dibawa pada awal rangkaian kehidupan Iris yang dimulai dengan pembukaan adegan dimana ia sedang memamerkan koleksi gelang-gelang besar miliknya di ruang tamu apartemennya di New York.

38

U LT I M A G Z


REVIEW

of Art di Florida, Peabody Essex Museum

monotonnya

mode

di Massachusetts, dan Nassau County

tokoh utama. Cerita pun dapat lebih

khusus asal Afrika, menghadiri ajang

Museum of Art di New York. Dalam liputan

berkembang dengan adanya kreatifitas

penghargaan fashion hingga wawancara

pameran mode tersebut, diperlihatkan

dan kejutan-kejutan baru yang mungkin

rekan-rekan terdekat yang masuk dalam

bagaimana suasana sebelum pagelaran

dapat

kisah dari lulusan University of Winconsin

besar itu dimulai. Iris yang mendalangi

kehidupan wanita yang sempat bekerja di

ini, semua adegan digambarkan secara

acara

Women’s Wear Daily itu.

rapi dan tersunting dengan baik.

mengatur

Mulai dari pemotretan untuk sampul majalah,

berbelanja

di

toko

Selain video-video perjalanan Iris

memperlihatkan busana

bagaimana

dan

ia

mencocokkan

kehidupan

dihadirkan

di

sisi

mode

lain

sang

kisah

“Aku bukan wanita yang cantik.� tegas Iris di penghujung paruh akhir film.

paduan aksesoris miliknya. memang

Semangat dan antusiasme yang ia bawa

sutradara juga menyisipkan banyak foto

tidak mudah. Namun, Albert bisa dibilang

terus berapi-api. Pesannya: seni, mode,

di dalam film ini. Foto-foto yang meliputi

cukup

dan manusia adalah makanan hidup di

momen pernikahan, travelling, hingga

menjadi

gaya busananya dari tahun ke tahun

dimengerti.

kala mengelilingi kota New York, sang

Mengusung

biografi

berhasil

Iris

mengadaptasikannya mudah

mana dirinya bisa berpacu di dalam setiap

dalam

benang hingga aksesoris yang ia pakai.

itu turut diselingi oleh penjelasan Iris

sejarah kehidupan Iris Apfel pun terbilang

Tidak ada maksud apa pun, hanya sebuah

terhadap kumpulan foto dirinya tersebut.

sudah cukup tersorot, meski banyak

eksperimen yang ia senangi.

Rekan-rekan

Iris

yang

menjadi

narasumber juga menjadi daya tarik

tontonan Beberapa

yang bagian

di antaranya yang hanya dimasukkan sekilas tanpa informasi lebih dalam.

Iris Apfel adalah sosok perempuan yang kaya akan semangat dan definisi dari

antusiasme

dapat dapat dilihat ketika Iris disebutkan

yang

dimiliki

ikut

pernah melakukan beberapa restorasi

Yang istimewa, Iris hadir bukan hanya

memenuhi layar untuk menceritakan

di Gedung Putih, Washington. Namun,

untuk merangkum sosok fenomenal ini,

kisah pertemanan hingga pengalaman

pada visual biografinya, Albert tidak

melainkan pula sebagai pelopor semangat

mereka kala bekerja sama dengan peraih

menunjukkan

perihal

kebebasan bagi segala kaum, gender, dan

penghargaan Women Together Special

pekerjaan yang dilakukan Iris pada masa

usia untuk membangkitkan kebahagiaan

Award itu.

kepresidenan Harry Truman hingga Bill

dan sisi kreatifitas dalam hidup setiap

Salah satu adegan yang bersinar

Clinton itu. Hal tersebut membuat sudut

pribadi manusia.

dalam penggalan biografi ini muncul saat

pandang film seolah hanya berfokus pada

Iris melakukan sebuah pameran mode

kehidupan fashion sang ikon mode.

utama di film ini. Nama-nama seperti Naeem

Khan,

Boardman,

David

hingga

Hoey,

Linda

Mickey

Fargo

Kurangnya detail dalam film juga

lebih

lanjut

di beberapa museum di kota-kota besar

Sejatinya, Iris bisa tampil lebih baik

Amerika Serikat, seperti Norton Museum

lagi apabila tidak hanya terbatas pada

pada

oleh

kesempatan

setiap

individu.

U LT I M A G Z

39


40

U LT I M A G Z


Eksistensi, Jogja, dan Prosa By Agatha Lintang Illustration by Elisa Febrianti

U LT I M A G Z

41


CERPEN

“PERGI KE YOGYA adalah caraku untuk

dan tugas—tentu saja sudah kuselesaikan

Malioboro di pukul 06.00 masih sangat

ngetawain kesibukan orang-orang Jakarta”

sebelum berangkat—yang membuat kembang

lengang. Tampak para siswa menunggu di

kempis setiap hari.

halte bis, siap untuk berangkat sekolah.

Begitu bunyi sebuah tweet dari akun Jack Separo Gendeng. Iya, gendeng memang! Hanya

Jogja. Entah kenapa aku memilih Jogja

Kios-kios pedagang pun masih tertutup

karena cuitan Sujiwo Tejo, malam ini aku

sebagai tempat pelarian, selain karena

terpal, pemandangan yang sangat berbeda

sudah berada di sebuah gerbong kereta api

terhipnotis tweet dari ‘Presiden Jancukers’

jika dibandingkan dengan Malioboro di

Bogowonto, jurusan Jakarta—Yogyakarta.

tersebut, Jogja berhasil memanggilku untuk

malam hari. Sangat tenang.

Kursi sebelahku kosong, bisa untuk

pulang meskipun tanpa tujuan yang jelas

“Sendirian saja Mbak? Darimana asalnya?”

meluruskan punggung kalau tulang-tulang

seperti sekarang ini. Mau menenangkan

terdengar suara dari belakang. Bapak becak

ini mulai protes akibat nyaris sembilan

diri, katanya.

rupanya.

jam perjalanan. Sementara kursi depanku,

Kembali aku melihat sekeliling gerbong,

diduduki seorang pemuda—kira-kira 25

gerombolan pemuda yang tadi gaduh

tahun—sibuk dengan laptop dan buku

sekarang mulai menyusul penumpang

“Bener itu, Mbak, kalau mau cari

catatannya.

Sekarang saya kuliah di Jakarta, Pak”

gerbong lain, berlomba mendengkur.

ketenangan di Jogja. Hanya saja si Mbak

“Mau ke Jogja juga, Mas?” Tanyaku

Sesekali aku melirik pemuda yang ada di

jangan kaget kalau di jam-jam tertentu

mencoba mencairkan suasana sekaligus

depan kursiku, masih sama—sibuk dengan

Jogja macetnya sudah seperti di Jakarta,”

takut mengganggu.

laptop dan buku catatannya. Sekarang aku

perkataan Bapak becak yang justru membuatku

“Hmm,” singkat dan padat jawabnya.

tertawa, menertawakan kesibukan Si Mas

sangsi dengan keputusanku pergi ke Jogja.

Jelas. Jelas tak mau diganggu. ‘SEDANG

yang ada di depanku. Sudah boleh tertawa,

BEKERJA’ begitu mungkin tulisan di dahinya

kan, Mbah Sujiwo Tejo?

saat ini. Aku balas memamerkan gigi—wajah

“Tapi tenang saja, Mbak. Jogja masih seperti dulu, Mbak mau mengunjungi tempat seperti apa?” Rupanya Si Bapak sangat

tak bersalah. Sengaja aku memesan kursi

***

di sebelah jendela supaya bisa melihat

42

“Iya, Pak. Mau cari ketenangan di Jogja.

baik, dengan jelas diceritakannya tempattempat menarik di Jogja yang tidak boleh

pemandangan sepanjang perjalanan.

“Penumpang yang kami hormati, sesaat

Bodoh, lupa kalau ini adalah perjalanan

lagi kereta api Bogowonto akan tiba di

malam, yang nampak hanya terang lampu

Stasiun Yogyakarta,”

aku lewatkan untuk dikunjungi, meskipun beberapa tempat sudah kudatangi. “Sudah sampai, Mbak.” Terlalu asyik

atau gelap sama sekali. Bosan melihat

Pengumuman dari pengeras suara

mendengarkan si Bapak bercerita, sampai

pemandangan di luar jendela yang ajek, aku

membangunkanku. Tak lama kemudian,

tidak sadar becak yang kunaiki sudah sampai

melayangkan pandangan ke dalam gerbong.

penumpang sibuk berebut keluar dari

di depan guesthouse.

Di kursi seberang tampak kawanan laki-

gerbong, tak sabar menginjakkan kaki di

Pilihan yang tepat untuk menginap di

laki, mungkin seusiaku. Tertawa, nyanyi

Kota Gudeg ini. Sambil menggendong tas

guesthouse ini. Selain letaknya yang masih

sambil genjrang-genjreng, mungkin lupa

carrier—barang bawaanku satu-satunya—aku

dekat dengan Malioboro, suasananya pun

kalau penghuni gerbong lainnya sudah

mulai menyusuri stasiun, tiba-tiba seorang

sangat nyaman, cocok sebagai tempat untuk

mulai lelap.

bapak yang sudah tua menghampiriku.

melarikan diri dari kepenatan. Rupanya

Seketika aku jadi ingat penyebab utama

“Monggo mbak, becaknya. Mau kemana?”

nyaris sembilan jam perjalanan di dalam

aku berada di dalam gerbong ini. Penat

tanya Bapak itu seraya tersenyum ramah.

kereta membuatku tak bisa menolak untuk

dengan rutinitas yang kujalani, ditambah

Tampak giginya yang sudah jarang-jarang itu.

merebahkan diri di atas kasur.

tugas yang menumpuk dan berebut minta

“Penginapan di daerah Pathuk, Pak”

diselesaikan membuatku memutuskan

jawabku tak lupa melakukan tawar-menawar

untuk minggat ke Jogja, melupakan kegiatan

dengan Si Bapak

U LT I M A G Z

***


CERPEN

Aku baru terbangun saat matahari mulai tinggi dan baru sadar kalau sejak tadi

“Parah! Main ke Jogja enggak bilangbilang,” kata Irine sambil memelukku.

perut ini belum terisi makanan apapun.

“Heee, sengaja. Aku sedang bosan

Akhirnya aku putuskan untuk jalan-jalan

dengan rutinitasku, mau menenangkan

keluar guesthouse.

diri di sini,”

“Monggo Mbak, mau kemana?” tanya penjaga penginapan.

Tidak ada yang menoleh ke arahku, semua juga sedang sibuk berbicara satu sama lain. Terlalu ramai di sini. “Angkringan ini memiliki menu yang sama saja dengan angkringan lainnya,

“Padahal sekarang Jogja macetnya

sama sederhananya. Harus berbagi tikar

sudah mau menyaingi Jakarta, belum lagi

dengan pembeli yang lain, sempit, tak

“Monggo Mbak, mau jalan ke Malioboro?”

hotel dan kafe yang semakin menjamur,

ada jarak. Bukankah itu menyenangkan?

tanya seorang ibu yang rumahnya berdekatan

tapi tenang saja. Aku ajak ke tempat yang

Membicarakan apa saja dengan orang yang

dengan guesthouse. Dan masih banyak

membuat Jogja masih istimewa,” lagi-lagi

datang bersama kita ke sini. Bukankah itu

pertanyaan-pertanyaan lainnya. Sesuatu

kalimat itu yang kudengar, membuatku

sama hangatnya seperti segelas wedang

yang jarang kutemui di ibukota, budaya

ragu dengan keputusanku pergi ke Jogja.

jahe ini? Sendirian ke tempat ini pun tak

menyapa.

masalah, nyanyian dari pengamen membuat

Rupanya aku berjalan cukup jauh, sudah

***

sampai dekat Pasar Beringharjo. Di emperan

siapa pun menikmatinya dan ikut menyanyi, bukan?” Jelasku pada Irine.

depan gerbang pasar terlihat seorang ibu

Rupanya Irine mengajakku ke sebuah

“Ah, satu lagi! Pengunjung tak perlu

paruh baya dengan dagangannya, tumpukan

angkringan yang berada di emperan Gedung

sibuk menanyakan password wi-fi, karena

sate. Sate Kere, katanya. Makanan khas

Harian Kedaulatan Rakyat, banyak angkringan

memang tak ada. Hahahaha,” tawaku bahagia

Beringharjo.

berjejer di sepanjang lorong. Semakin

setelah menemukan apa yang aku butuhkan.

malam, semakin ramai

Romantisme inilah yang membuat aku dan

Menikmati Sate Kere dipinggir jalan seperti sekarang, sambil mendengarkan

“Mungkin kamu sudah pernah datang

Mbah Sujiwo Tejo setuju untuk pergi ke

cerita si penjual bakal jadi salah satu tujuan

ke sini, tapi coba lihat tempat ini dari sisi

Jogja, kabur dan menertawakan kesibukan

wajibku kalau datang ke Jogja.

yang lain,” kata Irine yang justru membuatku

yang masih tertinggal.

semakin bingung. ***

Irine hanya tersenyum sambil

Nasi kucing dengan berbagai lauk

menganggguk. Setuju maksudnya.

pendampingnya, ditambah segelas wedang Menikmati Jogja di malam hari tak

jahe memang menjadi menu andalan semua

pernah salah, romantisme yang tak dimiliki

angkringan. Meskpiun di daerah lain mulai

oleh kota-kota lain. Aku memilih untuk

terdapat angkringan, tetapi terasa ada

hunting foto di sekitaran titik nol kilometer.

yang hilang.

Rombongan keluarga, pasangan muda-mudi,

“Gimana? Sudah menemukan apa

gerombolan anak yang sedang mengikuti

yang kamu cari di tempat ini?” Tanya

karya wisata, turis asing, banyak orang

Irine membuyarkan lamunanku. Aku balas

memadati tempat ini. Tak sengaja mataku

menggeleng. Belum. Belum sempat berpikir

menangkap seseorang yang kukenal.

karena masih fokus menikmati makanan.

“Irine!” Teriakku dari belakang berusaha mengejarnya. Beruntung yang kupanggil

***

namanya segera menoleh, repot kalau harus mengejar ditengah kerumunan seperti sekarang.

“Irine, sekarang aku tahu apa yang kamu maksud!” Kataku setengah berteriak.

U LT I M A G Z

43


FA SHION

By Stefanny Photo by Roberdy & Sania

Bagi mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) 2016 Fransiskus Xaverius Senna, berpakaian adalah keberanian tiap individu untuk mengeluarkan sense of style yang terkadang sering terpendam. Sering beraktivitas di luar ruangan, Senna memilih pakaian yang tidak ketat dan tidak memerangkap panas (breathable fabric). Gayanya yang kasual identik dengan kaus

oversized,

celana

kain

yang

longgar, dan sepatu model slip on yang menurut Senna mudah untuk dipakai dan dilepaskan. Ia juga mengandalkan outerwear atau luaran untuk mix and match gaya berpakaiannya sehari-hari. Pemenang kontes mode Wall of Fades 2017 ini merasa dengan penggunaan oauterwear yang tepat dapat memperbesar volume tubuhnya yang kecil. Lebih lanjut, laki-laki penggemar merek lokal Elhaus ini juga menyukai beragam jenis sepatu. Baginya, sepatu adalah fashion item yang dinamis dan bisa menambah siluet kaki.

44

U LT I M A G Z


FA SHION

Sama seperti Senna, mahasiswa Film

bisa membuat ia lebih mudah diingat oleh

dan Televisi (FTV) 2016 Patricia Evelyn

orang lain. Dengan begitu, ia juga merasa

juga mementingkan kenyamanan dalam

tampil lebih menarik.

berpakaian, disertai dengan keserasian dengan

tubuh

pemakainya.

Ia

juga

memilih outerwear sebagai andalan dalam

EDITED BY CHRISTIAN KARNANDA YANG

gaya sehari-harinya. Menurutnya,

outerwear

dapat

memberikan kesan kalau ia memiliki koleksi pakaian yang bermacam-macam. Ia bisa melakukan mix and match sehingga penampilannya bukan cuma itu-itu saja. Menggemari merek mewah Gucci, ia seringkali menggunakan pakaian dengan warna-warna yang kontras satu sama lain. Menurut Eve, gayanya yang nyentrik

U LT I M A G Z

45


SNAPSHOT by Roberdy Giobriandi

Menutup penampilan Beach Fossils di Kuningan City, Jakarta Selatan dalam acara 8th Music Gallery, Vokalis Dustin Payseur beri kata-kata penutup.

Siluet dari Baskara, vokalis band .feast

Dihadiri banyak penggemarnya, Ali John Meredith-Lacey atau kerap lebih dikenal sebagai Novo Amor akhirnya tampil di Indonesia di panggung 8th Music Gallery

46

U LT I M A G Z

Mondo Gascaro dan Aprilia Apsari memimpin kolaborasi antar grup musik milik Mondo Gascaro dan White Shoes and The Couples Company di acara 8th Music Gallery di Kuningan City, Jakarta Selatan (10/03/2018)


SNAPSHOT

Lafa Pratomo hilang dalam momen ketika memainkan gitarnya bersama grup Mondo Gascaro pada Sabtu (10/02/2018) di 8th Music Gallery di Kuningan City, Jakarta Selatan

Dicky Renanda (kiri), Fadli Fikriawan (tengah), dan Baskara (kanan) meramaikan panggung utama 8th Music Gallery pada Sabtu sore (10/02/2018) di Kuningan City, Jakarta Selatan

Tommy Davidson memandu lantunan gitar listrik khas Beach Fossils di panggung utama 8th Music Gallery

Gitaris White Shoes and The Couples Company (WSATCC) Saleh ‘Ale’ Husein meramaikan musik ala WSATCC dengan vokal dan gitar listriknya di 8th Music Gallery, Sabtu (10/03/2018)

Odhi meniup Saxophone sementara Adnan sebagai gitaris meramaikan penampilan band .feast di panggung 8th Music Gallery

U LT I M A G Z

47


Mau pasang iklan di

Hubungi 48

U LT I M A G Z

Farrel - 085782961909


U LT I M A G Z

49


ULTIMAGZ

.COM


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.