Pewara Dinamika Juni 2009

Page 42

resensi buku Keteguhan Hati Wujudkan Mimpi-mimpi O l e h Inung Setya mi “Jika dulu aku tak menegakkan sumpah untuk sekolah setinggi-tingginya demi martabat ayahku, aku dapat melihat diri­ ku dengan terang sore ini: sedang berdi­ ri dengan tubuh hitam kumal, yang keli­ hatan hanya mataku, memegang sekop menghadapi gunungan timah, mengum­ pulkan nafas, menghela tenaga, mencedokinya dari pukul delapan pagi hingga maghrib, menggantikan tugas ayahku yang dulu menggantikan tugas ayah­ nya. Aku menolak semua itu. Aku menolak perlakuan buruk nasib pada ayahku dan pada kaumku. Kini Tuhan memeluk mimpi-mimpiku…” Itulah sepenggal rangkaian kata indah yang ditulis Andrea Hirata dalam no­vel pamungkas ‘Tetralogi Laskar Pela­ ngi’-nya. Cuplikan kata-kata yang mampu membangun jiwa para pembacany­a: singkat, padat, namun penuh makna ten­tang pelajaran hidup, kisah-kisah yang mampu menumbuhkan tenaga un­tuk meraih harapan-harapan yang di­im­pikan. Demikian juga, jika memba­ ca keseluruhan dari novel yang bergambar violinis wanita itu. Novel yang berjudul ‘Maryamah Karpov’ ini justru tidak banyak bercerita ten­tang Maryamah (salah satu tokoh da­ lam novel), namun lebih dominan berce­ rita tentang semangat dan keberani­an untuk bermimpi dan berusaha me­wu­ jud­kannya. Secara implisit, novel ini meneriak­ kan orang-orang yang berani bermimpi dan mampu membangunkan mimp­imimpinya daripada sekedar bunga ti­­­­dur ialah orang-orang yang pantas di­a­cu­ ngi jempol. Tokoh-tokoh dalam no­­vel ini berani membangun banyak mim­pi, bah­­kan mimpi yang dianggap gi­la se­­ka­­ li­­pun, mimpi yang samar dari ke­­ter­wu­­ jud­­an. Namun, dengan niat, usa­ha, ser­ ta doa, segala sesuatunya pasti ada di geng­gaman. Yakin! Perubahan harus dimulai dari diri 40

Pewara Dinam i ka j u ni 2 0 0 9

Maryamah Karpov (Tetralogi Laskar Pelangi #4) • Andrea Hirata • PT Bentang Pustaka, Desember 2008 • xii + 504 halaman

sendiri. Apabila tidak ada niat dan usa­ ha untuk memperbaiki diri, mustahil bisa berubah ke arah yang lebih baik. Seperti dalam QS Ar Ra’d ayat 11 “Se­ sungguhnya Allah tidak akan mengu­ bah keadaan suatu kaum, sebelum ka­ um itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka.” Hal itu seperti yang dialami oleh sebagian tokoh-tokoh da­ lam tetralogi novel Andrea, termasuk pada Maryamah Karpov. Itulah kisah orang-orang yang berusaha mengubah keadaan. . Di dalam novel karya ini, lelaki ‘jebolan’ Univer­site de Paris Sarbone berceri­ ta ten­tang Ikal, Arai, Lintang, A Ling, dan be­be­ra­pa hal yang belum terjawab dari ke­ti­ga novel sebelumnya: Laskar Pela­ngi, Sang Pemimpi, dan Edensor. Novel keempat dari tetralogi Laskar Pe­la­ngi ini menyuguhkan penggal­an kisah yang terdapat dalam ketiga no­vel sebelumnya, sehingga cerita yang di­ba­ ngun terasa begitu kompleks. Walaupun Andrea baru menulis empat novel (Tetralogi Laskar Pelangi), namun keempat karyanya itu merupakan karya yang

besar dalam perkembangan Sastra Indo­ nesia. Setelah booming novel pertama (Las­ kar Pelangi) hingga menyentuh dunia perfilman Indonesia, banyak pembaca menantikan kelanjutan cerita pada no­ vel berikutnya, termasuk Maryamah Kar­pov. Hal itu terbukti dari larisnya pen­ju­al­an hingga ribuan ekslempar dan be­be­rapa kali cetak ulang. Dalam novel petualangan ini Andre­a menulis hal-hal yang seru, sedih, men­ debarkan, bahkan lucu. Membaca novel ini pembaca diajak Andrea kepada perasaan yang kompleks, dipertemukan de­ ngan perjuangan-perjuangan tokoh di da­lamnya yang kompleks pula, dari masalah sosial hingga percintaan. Dapat dilihat perjuangan tokoh strata bawah yang miskin namun kaya semangat hidup, cerita cinta yang begitu san­tun tanpa harus mengobral kata tak se­nonoh, mitos, dan mistis dunia perdu­ kun­an yang menggelikan, bahkan obrolan orang-orang Melayu di warung kopi yang disertai bualan tak masuk akal, per­sahabatan dan kasih sayang, taruh­ an, dan harapan hidup ketika berani ber­ mim­pi dan berusaha mewujudkannya. Me­lalui Maryamah Karpov pembaca me­ ne­mukan pendewasaan, membaca pe­ r­a­­daban, dan berani bermimpi, serta mem­ba­ngunkan mimpi-mimpi untuk men­jadi nyata. Novel ini sarat dengan nilai-nilai etis dan humanis. Alur, gaya penceritaan, dan bahasa yang digunakan cukup manis dan memikat. Setelah membuka dan membaca halaman pertama, pembaca akan dibuat terkesima dan tergoda untuk menuntaskannya. Tetralogi Laskar Pelangi berarti untuk dimiliki, bermakna ketika dibaca.

inung setyami Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia UNY


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.