Pewara Dinamika Juni 2009

Page 6

dari pembaca Kirimkan kritik/komentar/tanggapan Anda mengenai Pewara Dinamika maupun persoalan di seputar kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Kritik/komentar/tanggapan harap dilengkapi identitas yang jelas dan dapat dikirim melalui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kantor Humas UNY.

Perlunya Sosialisasi Besar-besaran di Museum Pendidikan Indonesia Saat diresmikan museum Pendidikan Indo­ nesia UNY, baik Sri Sultan Hamengkubowono X maupun mantan Rektor UNY, Prof. Sugeng Mardiyono, Ph.D., berharap museum yang pertama kalinya dibangun di Indonesia mendapat sambutan ha­ngat dari seluruh komponen anak bangsa, terutama warga Jog­ ja­karta dan UNY. Lebih tepatnya, mereka berharap, kelak, museum pendidikan yang berdiri di tengah-tengah kota Pelajar ini dapat digunakan sebagai bagian terpenting dari wisata edukatif. Saya sa­ngat senang sekali, saat itu. Sayangnya, hampir berjalan setahun ini, saya melihat antusiasme masyara­ kat kita masih kurang greget. Bahkan, bisa dibilang mahasiswa UNY pun ku­ rang berminat. Suatu waktu, saya pernah bertanya pada seorang teman ma­­ha­ sis­wa tentang keberadaan museum itu, ke­betulan kami sama-sama satu fakultas. “Anda pernah berkunjung ke museum pendidikan? “ Malah dia menjawab, “museum pendidikan, yang …(sambil berpikir) di dekat rektorat itu? Jawaban itu membuat saya sedikit kaget. Kok ma­ hasiswa UNY belum kenal betul tentang apa isi yang ada di seluruh universita­s. Saya menduga teman saya yang satu ini memang kurang mempedulikan kam­ pus. Dia hanya senang akan fakultas, bahkan dirinya sendiri. Walaupun demikian, saya tidak sepenuhnya menyalah­ kan teman saya. Karena, setahu saya, pe­tugas dari meseum kurang menyosi­a­

Pewara Dinam i ka j u ni 2 0 0 9

lisasikan keberadaan museum itu, terle­ bih isi dan makna yang ada di dalam mu­se­um ini. Sebagai pencinta keberadaan mu­se­­ um, saya berharap tujuan yang di­sam­pai­ kan di atas, benar-benar diwujud­ka­n. Pa­ ling tidak, petugas di sana, su­dah mula­i menyosialisasikan keber­a­da­a­n museum itu dengan kreatif kepada seluruh ma­ syarakat Indonesia, dan yang paling awal, lebih baik disosialisa­si­kan kepada calon mahasiswa baru UN­Y. Ini untuk memberikan pemahama­n kepada me­reka tentang adanya museum pendi­dik­an dan sejauhmana signifikansi­nya ter­hadap perkembangan dunia pendi­dikan. Sosialisasi tersebut, tentunya dilakukan secara besar-besaran. “Jangan terlalu berpikir berapa anggaran yang harus di­ke­lu­ar­kan, tetapi saya yakin, semakin be­sar anggaran promosi keberadaan mu­­­se­­um itu, maka semakin banyak me­­­

nye­­­dot jumlah pengunjung, yang no­­ta­­ be­ne, ke depan, akan memberika­n man­ faat bahkan mengharumkan nam­a UNY. Ji­ka ini dapat diraih, saya rasa pemina­t mahasiswa UNY makin banyak, yang oto­matis akan menambah anggaran uni­­versitas. Akan tetapi sosiali­sa­si ter­ se­but seharusnya dikelola de­ng­an pro­fe­ sio­nal, apalagi dalam waktu de­kat museum ini akan selesai (saat ini se­dang di­bangun tahap akhir). Untuk tahap awa­l, sa­ya rasa tidak salah jika petugas/pengu­rus museum belajar dari lem­ baga profesional la­in­nya, bagaimana cara promosi yang efek­tif. Mungkin itu susah, tapi tidak ada yan­g salah jika kita bersusah susah da­­ hu­lu, bersenang-senang di kemudia­n hari. Semoga UNY menjadi kampus yan­g terbaik di bidang pendidikan…. Islah Mahasiswa Fakultas Teknik UNY


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.