3pini IN5ER5I NILAI-NILAI KEMANDIRIAN DAN NURANI DALAM PEMBELAJARAN
Oleh: Sugirin *) Dalam Rencana Strategik (Renstra) 2006-2010 UNY
disampaikan pada saat yang dirasa tepat, di daiam atau di
secarajelas dirumuskan visi bahwa pada tahun 2010 UNY mampu menghasilkan insan cendekia, mandiri, dan
iuar jam kuiiah. Masa pengisian KRS atau masa
bemurani. Secara garis besar, cendekia diartikan tajam pikirannya,cepattanggap terhadap situasi, berpiklran logis,
tepat untuk menyampaikan pesan-pesan terkait dengan niiai
dan pandal mencari jalan keluar dari permasalahan. Sementara mand/rfdimaksudkan percaya diri dan mampu mencukupi kebutuhan sendiri, bemurani diartikan berbudi luhur,taatmenjalankanagamanya,sopan dan santun.jujur,
serta memiliki hati yang bersih, serta peka terhadap lingkungan.
menambah/mengurangi mata kuiiah merupakan saat yang kemandirian dan budi iuhurini.
Daiam reaiisasinya, perkuliahan awai semester merupakan saat yang tepat untuk meiakukan kontrak dosen-
mahasiswa. Di satu sisi,sistem dan tugas-tugas perkuiiahan harus mampu memandirikan mahasiswa. Dosen sebaiknya iebih berperan sebagai fasilitator dan mahasiswa diberi kepercayaan untuk mencoba memecahkan masalah-
Terkait dengan visi tersebut, pada jumpa pars pertama pasca pelantikannya sebagai Rektor UNY, Prof. Sugeng Mardiyono, Ph.D., menegaskan bahwa menghasilkan
insan cendekia tidak terlaiu susah, namun menempa mahasiswa menjadi lulusan yang mandiri dan bemurani
cukupberatpadasaatini.Penegasan inimasukakai karena telah terbukti bahwa beberapa wisuda terakhir ini persentase wisudawan cumiaude semakin meningkat.
masaiah terkait dengan kompetensi yang harus dikuasai untuk mata kuiiah tertentu. Di sisi lain, dosen dituntut
menjadi teiadan bagi terwujudnya insan yang bemurani. Oleh karena itu, kompetensi kepribadian satu dari empat kompetensi makro seorang pendidik harus meiekat pada diri dosen itu sendiri. Dengan demikian, mahasiswa tidak susah mencari teiadan yang dapat menjadi model bagi pengembangan dirinya.
Namun kaiau diperhatikan daiam ujian tuiis, terutama untuk kelas-keias besar, masih saja ada mahasiswa yang nyontek
Kiranya periu dibentuk sebuah tim pengembang dan
atau bertanya kepada teman sebeiahnya. Fenomena ini di
pembina insersi kemandirian dan budi luhur daiam
satu sisi menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut kurang percaya diri dan kurang mandiri, tapi di sisi Iain juga tidak
pembeiajaran, yang dapat ditugaskan menyeienggarakan lokakarya untuk menyusun rambu-rambu pengembangan materi sampai dengan operasionaiisasi sistem
jujuratau kurang bemurani.
penilaiannya. Pedoman ini diperlukan, antara lain, untuk Oieh sebab itu inisiatif rekan-rekan FBS untuk
memberikan porsi perhatian yang cukup kepada aspek
menyeienggarakan seminar terkait dengan upaya
kemandirian dan budi luhur tanpa harus mengorbankan
mengaktuaiisasikan visi tersebut di atas dalarn pembeiajaran periu didukung dan dikembangkan. Seminar
aspek kecendekiaan. Jangan sampai syarat keiulusan mahasiswa bergeser, seolah hanya didasarkan pada sikap
yang bertema "Insersi Niiai Afektif daiam Pembeiajaran Bahasa," itu menampiikan tiga pembicara dengan tiga topik yang saling meiengkapi. H.A.Ghani Johan,MAmenggagas pengembangan sikap dan periiaku melaiui pembeiajaran bahasa, Prof. Dr. Suharti mewacanakan pembinaan budi
sopan santun dan penurut.
iuhur, sementara Prof. Dr. Pujiati Suyata mengusulkan prosedurpeniiaiannya. Wacana awai ini kiranya periu dikaji, disempumakan, dan
ditindakianjuti dengan penyusunan program tindakan yang nyata dan terukur. Misainya, niiai-niiai kemandirian dan moral atau nurani itu harus masuk pada program pembeiajaran, baik secara terstruktur maupun non-struktur. Program terstruktur maksudnya program pembinaan niiai kemandirian dan moral secara sengaja dimasukkan daiam
Sistem peniiaian berdasarkan penggunaan porto-foiio, praktik yang mungkin teiah dilakukan sebagian dosen, merupakan aitematif yang periu dibudayakan. Paling tidak, dosen harus memiliki catatan-catatan tentang periiaku dan kinerja setiap mahasiswanya sehingga peniiaian tidak semata-mata didasarkan pada tes tengah atau akhir semester. Bahkan untuk mata kuliah-mata kuiiah tertentu, apabiia tugas-tugas perkuliahan teiah disusun secara
cermat (penyelesaian tugas-tugas teiah mencerminkan penguasaan kompetensi yang periu dimiiiki mahasiswa),tes tengah atau akhir semester itu sudah tidak periu dilakukan. Kesempatan juga periu dibuka bagi mahasiswa untuk secara jujur menilai diri sendiri, yang hasiinya dapat dipertimbangkan dalam penentuan niiai akhir.
teks-teks yang digunakan daiam proses pembeiajaran, sehingga kedua niiai tersebut dipahami, dihayati, diterapkan daiam kehidupan sehan-hari, dan akhimya
*) Sugirin, Ph.D., Pengajar FBS dan Kepaia Kantor
menjadi bagian hidupnya. Program non-terstruktur
Kerjasama,Humas,dan Protokoi UNY
maksudnya niiai-niiai kemandirian dan moral luhur itu
Feb-Mar 2006
I mmSM j27