3 minute read

Ditunggu, Peran Nyata Mahaslswa

Oktober 2007

Opini

Advertisement

Ditunggu, Peran Nyata Mahasiswa

oleh Dewi Susanti

Pendahuluan Mahasiswa, kita tentu tidak asing lag! dengan sebutan itu. Diakui atau tidak, sebutan mahasiswa menyimpan sebuah ^nggung jawab besar. Mahasiswa dilihat masyarakat sebagai sosok yang memiliki kedewasaan berpikir dan bertindak. Mahasiswa adalah bagian dari masyarakat yang memiliki keiebihan secara ilmu pengetahuan dan wawasan. Dalam bangku kuliah dan dunia kampus, mahasiswa diharapkan mampu menggali potensi, kreativitas, inovasi, dan kompetensi lainnya. Setelah menginjakkan diri di masyarakat, mereka harus mampu menempatkan diri serta mengabdikan diri kepada masyarakatsesuaidangan keahiiannya. Dalam dunia perkuliahan yang merupakan bagian dari pendldikan, mahasiswa mengalami proses perubahan tingkah laku untuk menjadi iebih baik sebagai hasil proses belajar. Mahasiswa adalah output pendidikan yang harus slap membangun masyarakat sehingga daiam menempuh pendidikan dan menata masa depan harus mempunyai idealisms yang ter-frame dalam diri mereka.

Beberapa Predikat Mahasiswa Julukan mahasiswa sebagai agent of change, iron stock, dan fransfomjafortentu tidak asing terdengar. Mahasiswa sebagai agent of change atau pemimpin perubahan, mereka harus mampu menjadi pendobrak, pionir perubahan. Kita ingat kembaii sekltar tahun 1908 ketika muncul pergerakan mahasiswa. Pertama kali muncul Budi Utomo, kemudian disusul Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang menumbuhkan semangat persatuan. Pada 21 Mel 1998, jatuhnya rezim Orde Baru, juga tidak iuput dari pergerakan mahasiswa. Sebagai iron stock atau cadangan kekuatan bangsa, berarti mahasiswa adalah generasi yang akan menggantikan pemimpin bangsa saat ini di masa mendatang. Peran transformator berarti mahasiswa adalah penyeru kebenaran kepada semua pihak. Terkait dengan hal itu, mahasiswa harus mampu menyampaikan ilmu yang didapat dan secara moral memikul tanggung jawab untuk menyuarakan kebenaran. Sebagai mahasiswa tentunya dari dalam diri merasa terpanggil melihat ketidakadilan dan keterpurukan yang terjadi di masyarakat. pemerintahan, konflik antarsuku, batas negara, perseteruan antarpejabat, pendidikan, dan berbagai permasaiahan lainnya. Perjuangan mahasiswa perlu dibangkitkan kembaii. Arbi Sanit {1985) menyebutkan ada lima hal penyebab tumbuhnya kepekaan mahasiswa terhadap persoalan masyarakat yang ujungnya bertitik fokus pada perjuangan membela kepentingan rakyat. Pertama, mahasiswa merupakan kelompok yang memperoleh pendidikan terbaik, memiliki pandangan yang luas untuk dapat bergerak di semua iapisan masyarakat. Kedua, mahasiswa merupakan golongan yang cukup lama bergelut dalam dunia akademik dan mengalami proses sosialisasi politik terpanjang di antara generasi muda lainnya. Ketiga, kehidupan kampus membentuk gaya hidup unik di kaiangan mahasiswa dan terjadi akulturasi sosial-budaya tinggi di antara mereka. Keempat, mahasiswa merupakan golongan yang akan memasuki Iapisan atas dari susunan kekuasan,

struktur ekonomi, dan akan memiliki keistimewaan tertentu dalam mayarakat sebagai kaiangan elit di kaiangan muda. Kelima, mahasiswa sering teriibat dalam "pemikiran, perbincangan, dan penelitian masalah yang timbul di tengah masyarakatyang memungkinkan mereka tampil dalam forum kemudian mengangkatnya ke jenjang karier sesuai dengan keahiiannya. Kita dapat meiihat bahwa kondisi mahasiswa memang sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Arbi Sanit. Indonesia saat ini membutuhkan mahasiswa yang mampu membangkitkan Indonesia dari keterpurukan dengan berbagai masalah yang melanda. Dengan munculnya reformasi yang sudah berlangsung sembilan tahun ini, mahasiswa harus melanjutkan perjuangan dengan memunculkan paradigmaparadigma baru. Mahasiswa harus peka dengan permasaiahan yang terjadi di dalam masyarakat dan meiakukan aksi nyata sesuai dengan bidang keahiiannya. Jika menjadi guru, jadilah guru yang profesional dan berdedikasi tinggi. Jika menjadi pemimpin, jadilah pemimpin yang adil dan bijak, dan keahiian yang lain pun harus dilandasi moral yang baik karena mahasiswa juga sebagai

morai force.

Semangat Reformasi Jatuhnya rezim Orde Baru pada 21 Mei 1998 adalah sebuah peijuangan mahasiswa. Ini menunjukkan bahwa peran mahasiswa dapat bermakna jika ada suatu tindakan pergerakan, terbukti munculnya reformasi tersebut. Dunia kampus telah membentuk care berpikir dan sudut pandang mahasiswa. Kampus adalah tempat beriebumya berbagai idealisme. Mahasiswa adalah manusia yang penuh dengan idealisme yang kemudian mengakar dalam diri mereka. Reformasi sebagai hasil idealisme mahasiswa. Reformasi muncul, bukan titik akhir pergerakan mahasiswa. Perjuangan tidak berhenti sampai di situ saja. Penutup

Mahasiswa adalah manusia slap pakai dengan bekai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang didapatkannya di bangku kuliah. Mahasiswa dituntut mampu memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Teori di kampus tanpa dipraktekkan akan sia-sia. Jangan sampai mahasiswa dicap NATO fNo Action Talk Only). Dengan semangat reformasi mahasiswa perlu melanjutkan perjuangan membangun Indonesiaagar menjadi Iebih baik.

Dewi Susanti, mahasiswa PGSD PIP UNY, bergiat di Forum Ei-Pena HP UNY, HP: 085292330140.

This article is from: