2 minute read
JENDELA
Ada Apa dengan
Tahun Baru? Tatkala matahari 2007 beranjak ke per-aduaimya, 'ia' segera tertidur lelap. Tfepat pukul 00.00 ia dikejutkan suara gemuruh luar biasa, angkasa benderang oleh semprotan kuas 'kimang-kunang' melukis di kanvas langit. Di bawah, di kaki )angit, di atas permukaan bumi, dari ujung ke ujung, kedengaran suara-suara koor beitalu-talu: Selamat Tahiin Baru! Sugeng Warsa EnggaV. Happy New Year! ... dst. (Tentu tidak hanya itu dan tidak boleh berhenti sampai di situ!)
Advertisement
Yal Semua manusia melambaikan tangan kepada tahun 2007, diiringi ucapan selamat jalan, terima kasih, serta penghargaan yang tinggi karena
selama setahun terakhir 'ia' telah menyediakan lembaranlembaran kitab sejarah dengan aneka rupa (: putih, hitam, merah, kelabu, biru, dst.) dan ane ka rasa (: manis. pahit, pedas, asin, getir, dst.). Semua itu ten tu tidak untuk dipuji-puji tiada henti, atau dicaci, dimaki, dikutuk, pun disesali, melainkan untuk dijadikan referensi (istilah ilmuwannya) atau untuk kacabenggala {istilah Jawanya) agar ke depan tidak lagi terjadi ulangan sejarah lama. Semuanya harus menengok ke belakang untuk introspeksi dengan tidak lupa bersyukur! Allah SWT berfirman (melalui Surat Ibrahim ayat 7): "Jika engkau sekalian bersyukur, niscaya Aku fambahkan bagimu beberapa kenikmatan dan jika eng kau ingkar, ingatlah siksa-Ku amatpedih".
Yal Semua manusia segera menjabat erat ta ngan tahun 2008, diiringi ucapan selamat datang. terima kasih. dan harapan yang besar ka rena selama setahun ke depan 'ia' tampak telah menyiapkan aneka peluang yang menjanjikan. Tingal bagaimana manusia-manusia di jagad raya ini mampu dengan sigap menangkapnya, kembangkannya (bukan mendramatisasinya), sehingga yang bermunculan di sana-sini-situ
adalah nilai tambah, nilai tambah, dan nilai tambah. Semuanya mesti menatap tegar ke depan untuk meyakini bahwa perikehidupan yang lebih baik tergambar di sana. Masalahnya, apakah penghuni alam keramaian ini memiliki niat dan semangat untuk menggapainya. Allah SWT pim mengingatkan kita (via Surat Ar-Ra'd ayat 11): "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaurn sebelum mereka mengubah
keadaan diri sendiri",
Satu hal yang musti disadari, ke depan, dari waktu ke
waktu, cobaan makin kuat, tantangan makin besar, dan perjuangan pun makin berat! Tuhan (lewat Surat Al-Baqarah ayat 155) menegaskan: "Dan sungguh akan Kami berikan co baan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan barta, jiwa. dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar". Untuk semua itu, kita harus secara sadar melangkah, secara optimal bersineigi-berkolaborasi, sadar tujuan dan strategi, dengan kepasrahan tingkat tinggi, selalu berdoa dan bermohon, sehingga upaya menggapai nikmatnikmat Allah SWT ke depan dapat terwujud.
Pintu rumah 2008 telah terbuka. Mampukah kita memasukinya secara proporsional dan profesional dengan selalu menatap ke depan, tanpa harus lupa menengok ke belakang. Penyair WS Rendra sempat 'berujar': kemarin dan esok ada lah hari ini / bencana dan keberuntungan sama saja j langit di luar dan langit di badan / bersatu dalam jiwa. Insya Allah.