K VOLUME9'NOMOR08 APRIL 2008
U
P E W A
R A
Dinamika lSSlfl693-1467
MAJALAH UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
m
K
^ian JJNY pada 21 Mei
[dJii dengan dua peristiva '■dalam sejarah. bangsa iii4\ T^luii, Hai i Pendidikan Nasional, pada 2 Mei dan Momen Kebangkitan Nasional, pada 20 Mei.
AYO SEKOLAH
\
M m
I
□
Pada tahun 2007, tercatat jumlah buta aksara mencapai 18,1 juta orang dan sekitar 4,35 juta diantaranya tergolong usia produktif (15-44 tahun). Sementara, yang di atas 44 tahun terdapat 13,4 juta orang. Tragisnya dari semua yang buta aksara tersebut sebanyak 70 persen adalah perempuan. Dan ceiakanya, menurut
Mendiknas Rl, Bambang Sudibyo, daerah sebesar Jawa Timur menyumbang 29,02 persen, disusul Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan. Bagaimana dengan daerah-daerah yang masih tertinggal? Anda yang tahu! Bisa diduga angka-angka inl berpengaruh terhadap peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Langkah solutifnya adalah pendidikan. Tentu, pendidikan untuk semua, yang tanpa memandang ras dan goiongan! Mari kita bangun gerakan Ayo Sekolah kepada setiap anak bangsa. Karena, dengan Ayo Sekolah mereka dapat mengeja; dapat menulis; dan dapat membangun peradaban. Jangan biarkan "Anak Semua Bangsa" tidur tanpa masa depan. IKLAN LAYANAN IN! DIPERSEMBAHKAN OLEH PEWARA DINAMIKA
pena redaksi
P E W A R A
DLnamika MAJALAK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PENERBIT
HUMAS Universitas Negeri Yc^akarta IJIN TERBIT
SK Rektor No. 321 Tahun 1999 ISSN 1693-1467 PENANGGUNG JAWAB
Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D. (Rektor UNY) PENGARAH
Dr. H. Rochmat Wahab, M.A. (Pembantu Rektor!) H. Sutrisna Wibawa, M.Pd. (Pembantu Rektor II)
>
Prof. Dr. H. Herminarto Sofyan (Pembantu Rektor III) PENASEHAT
H. Soetrisno, S.H.
(Kepala Biro AUK) Dra. H). Bud! Hestri Hutami (Kepala Biro AAKPSI)
H- Sugirin, Ph.D. (Kepala KKHP) PEMIMPIN UMUM
H. Thohar Fuaedi, M.Pd. PEMIMPIN REDAKSI
Sumaryadi, M.Pd. SEKRETARIS REDAKSI
Tusti Handayani, A.Md. REDAKTUR PELAKSANA
Sismono La Ode, S.S. REDAKTUR
Endang Artlati Suhesti, S.Pd. Dhian Hapsari
Witono Nugroho, S.I.R Kusmarwanti, M.Pd.
Hermanto, M.Pd. DESAIN DAN TATA LETAK Muhammad Safrinal Lubis FGTQGRAFI
Ahmad Natsir Eka Putra, S.H.
AKHIRNYA Mei datang. Sengaja kami katakan demikian. Karena, bagi UNY, bulan ini adalah bulan penuh berkah, apalagi di tahun 2008 ini. Sekadar mengingatkan tanggal 2 Mei,20 Mei. dan 21 Mei adalah tiga peristiwa penting yang tetjadi pada bangsa ini. Dua(2 Mei dan 20 Mei) terjadi di ne
geri ini dan satu (21 Mei) teijadi di pu-
mengambil hikmah di balik peristiwa itu.
Pasti baik buat unversitas! Dan, patut dihargai oleh kaum muda. Karena bagaimana pun. peristiwa ini mengandung ruh/spirit perjuangan yang tak kalah hebatnya. Oleh alih-alih diyakini mampu mengeluarkan bangsa ini dari himpitan multikrisis.
REPORTER
saran kota Pendidikan. Pada 2 Mei kita
Demi nilai-nilai sakral itu.Pewara Di-
Ratna Ekawati, S.I.R (FIR)
memperingati Hari Pendidikan Nasio-
namika berupaya mengangkatfenomena ini menjadifenomena yang patut diberitakan di rubrik Laporan Utama.Pelbagai
Isti Kistianingsih, S.Pd.(PISE) Dedy Herdito, S.E. (FMIPA) Haryono (FBS) Hadimin, S.Pd.(FIK) Rani Eryani, S.I.R (FT)
Prayogo, S.I.R (LRM/Lemlit) Agus Purwatma W., S.Pd.(BAAKPSI/BAUK) Syamsu Rahmadi, S.E.(Kemahasiswaan) Yansri WIdayati, S.Pd. (Kerjasama)
Hadna A. Al-Faiasany, A.Md.(Kampus Wates) PEMIMPIN PERUSAHAAN
Hj. Sri SujarwarJti, S.I.R SIRKULASi Drs. H. Trisilia Suwanto
Sarjana Ngadina
nal dan 20 Mei kita memberingati Hari
Kebangkitan Nasional. Sedangkan, 21 Mei. sehari setelah kebangkitan Nasio nal, UNY memperingati hari Kelahirannya.
Tiga peristiwa ini bukan disengaja. la lahir secara kebetulan. Dan UNY pa-
tut menghargai dua peristiwa yang ter jadi sebelum masa kelahiran IKIP Yog yakarta. Penghargaan itu. tentunya dapat dilakukan dengan mengenang dan merefleksikan peristiwa ini, lantas
ragam angle pemberitaan kami tulis. Walaupun, masih jauh dari harapan pembaca. Itu mungkin! Dan, di rubrik berita kami pun tak lupa mewartakan beragam berita yang
(mungkin)dibutuhkanpembaca.Sementara, di rubrik lainnya, kami terus ber
upaya mewartakan sesuatu yang menurut ukuran kami amat perlu. Kalau belum percaya, silakanbaca....
Sudarman ALAMAT REDAKSI
Jl. Colombo No. 1 Kampus Karangmalang Universitas Negeri Yogyakarta 55281
Redaksi menerima tulisan untuk rubrik Bina Rohani (panjangtulisan 500 kata), Cerpen(1000 kata), Opini(900 kata), Puisi/Geguritan/Tembang (minimal dua judul), dan Resensi Buku (500 kata). Tulisan harus dilengkapl
Telp/Fax 0274 542185 E-mail: pewaradinamika@uny.ac.id Online: www.uny.ac.id
dengan identitas yang jelas, nomor yang bisa dihubungi, pasfoto(khusus Opini), serta keterangan dan sampul
buku (khusus Resensi Buku). Kirimkan tulisan Anda melalui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kantor Humas UNY. Bagi yang dimuat, honor dapat diambtl di kantor Humas UNY.
daftar isi P E W A R A
Dinamika
VOLUME 9 • NOMOR 08 APRIL 2008
LAPORAN UTAMA
Antara 2, 20, 21 Mei Bisa dikatakan tiga angka dalam bulan ini cukup ajaib. Angka 2 menandakan hari Pendidikan Nasional, angka 20 sebagai hari Kebangkitan Nasional, sedangkan 21 merupakan hari Kelahiran IKIP Yogyakarta. HALAMAN 6
22 BERITA
Perpustakaan Heart of University PERPUSTAKAAN pada suatu universitas memiliki posisi yang
ESQ ini sudah kesekian kalinya diadakan. Ini merupakan wujud konsistensi Univer sitas dalam mencapai visi dan misinya,
yaitu menghasilkan insan cendeka,dan bemurani.
sangat strategis, bahkan sering
disebut "Heart of University". Hidup dan berkembangnya universitas
37 BINA ROHAN!
sangat bergantung pada seberapa
38 CERPEN
keberadaan perpustakaan yang ada di
4
dalamnya memberikan segala koleksinya untuk memenuhi kepentingan
1
DARI REDAKSI
3
JENDELA
pendidikan.
DARI PEMBACA
32 OPINI 40 POJOKGELITIK 40 PUtSI*GEGURITAN*TEMBANG
Training ESQ untuk Ormawa
36 RESENSI BUKU
Pembantu Rektor II UNY, H. Sutrisna
Wibawa, M.Pd., mengatakan, kegiatan HUMAS UN* • PERANCANO SAMPUl M flAKKAR • TATA lETAK LAPORAN UTAMA EEP DESAIN
jendela
Ada Apa dengan Dies?
Tanpaterasa,setelah detik demi detik, demi hari, dan bulan demi bulan ber-
masekali",atau "Biasanya Ini Ada, maka Kali Ini pun Harus Ada!" atau apalah namanya,sebangsanya itu, sesuatu yang lebih bemuansa rutin.
ganti, sampailah kita di bulan Mei 2008. Sesungguhnya, apalah kelebihan bulan
Kita tahu bahwa sebuah rutinitas biasanya berjalan tanpa makna!
menit demi menit,jam demijam,hari
Mei dibanding bulan-bulan yang lain, sepertiJa-
Dengan demikian, tema sentral mesti diru-
nuari, Maret,Agustus,atau Desember? Sama sa-
muskan sebaik mungkin, seprospektif mung-
ja! Paling-paling yangberdeda hanyalah jumlah
kin,semembumi mungkin,seorientasi ke depan mungkin, dan sesignifikan mungkin. Bahwa UNY tetap konsen sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan {LPTK).
hari di masing-masing bulan itu.
Tetapi, pemikiran seperti itu tidak berlaku untuk 'umat' Universitas Negeri Yogyakarta
(UNY).Seluruh anggota keluarga besar dari Perguruan Tinggi besar UNY memandang bulan Mei sebagai bulan spesial. Apa pasalnya? Karena UNY(sebelumnya IKIP Yogyakarta)diklaim lahir pada bulan Mei. tepatnya tanggal 21 Mei, 44 tahun lalu.
Tampak di sana dan di si tu, dari ujung ke ujung kampus,dari pojok ke pojok kampus UNY, berbagai persiapan dilakukan, pun secara habis-
Bahwa UNY adalah Perguruan Tinggi be sar di kawasan Yogyakarta yang tak mau dibilang ecekecek. Bahwa UNY sedang berjuang menggelar ISO-nisasi. Bahwa UNY adalah lembaga pendidikan tinggi yang disamping tetap tegar dan bangga mengibarkan bendera Merah Putih, juga tengah berjuang mengerahkan segenapjiwa raga untuk dinyatakan berhak mengibarkan bendera World Class University. Untuk semua itu, segenap
habisan, dalam wujud lomba-
lomba,dalam wujud kegiatan ilmiah, pergelaran/pameran
komponen UNY mesti melihat ke depan tanpa lupa melihat
seni, atau upacara resmi.
ke belakang. Melihat ke depan
Semuanya saja, apa saja,
yang dilakukan untuk menyongsong atau un
mesti dilakukan agar tidak 'ketinggalan kereta',
tuk memeriahkan hadimya momentum Dies
agai mampu memperjuangkan mencapai visi-
Natalis UNY yang ke-44 ini sah-sah saja dan baik-baik saja. Hanya sebaiknya,semua pihak,
misi UNY,agar mampu 'berteriak' diJagad glo bal, agar mampu berkompetisi secara sehat de ngan berbagai perguruan tinggi lain. Melihat ke belakang bukan dalam arti membanggakan atau meratapi masa lalu. Tetapi, untuk introspeksi (dan retrospeksi), sehingga yang muncul adalah kesadaran di mana kita sekarang berposisi. Dan,yang terpenting, agar ki ta selalu ingat pada sangkan paraning dumadi. Selamat Berhari Jadi ke-44 UNY-ku,Almamater-
seluruh komponen sivitas akademika. pun sam-
pai para alumninya, mesti sadar sesadar-sadarnya, dengan melakukan sesuatu yang dapat mendatangkan 'nilai tambah' bagi eksistensi lembaga besar UNY ini. Dengan kata lain, siapa pun yang melakukan apa pun, yang terkait dengan agenda Dies Na talis UNY ini, mesti tidak terjebak dan menjebakkan diri pada aktivitas yang hanya bersifat seremonial belaka, tanpa jiwa, dan tanpa roh
ku, Cintaku!!!
di dalamnya.
Apa pun yang dilakukan mesti bukan dengan judul "Yang Penting Ada daripada Tidak Ada Sa-
Drs. SUMARYADI, M.Pd.
Pemimpin Redaksi
dari pembaca "•SSST'
Kirimkan kritik/komentar/tanggapan Anda mengenai Pewara Dinamika maupun persoalan di seputar kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Kritik/komentar/tanggapan harap diiengkapi identitas yang jelas dan dapat dikirim melalui pewaradinamika@uny,ac.fd atau langsung ke kantor Humas UNY,
P E W A R Al
O Dinamika
Pemuda dan Karyanya
' '
SEIEUH KEDATANGAN
PEMUDA adalah tiang negara. Kalimat berSBY majas metafora itu menandakan bahwa pemuda disamakan dengan tiang negara. Atau, dengan kata lain, pemuda merupakan tulang punggung negara. Ternyata menjadi seorang pemu da punya beban berat yang harus dipikul. Namun di lain sisi, se orang pemuda juga memiliki kekuatan yang luar biasa. Demikian hebatnya,sampai-sampai presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarao,
mengatakan "Berilah aku sepuluh pemu da, maka aku akan kuasai dunia!"
Memang diakui, pemuda layak diperhatikan, dibina, dikembangkan potensi yang dimilikinya, dan diberdayakan. Sebab,boleh dibilang, masa depan bangsa berada di tangan pemuda. Alhasil, maju
Pada dewasa ini Indonesia bisa men-
citrakan para pemudanya karena pada pemerintahan Presiden SBY pim terbentuk MenteriPemuda dan Olah Raga(MenDengan begitu, Pemerintah akan bi sa mengontrol kehidupan para pemuda Indonesia, seperti orang tua yang se-
and Hexagonal Latice Network of Iden tical". Ada juga Dhina Pramita dan Anike Nelce Bowaire yang meraih emas da lam Olimpiade Fisika Internasional di
pora) yang dipimpin Adyaksa Dault.
mundumya sebuah negara terletak pada seberapa jauh peranan pemuda da-
bahaya narkoba,seks bebas,dan tindak-
lam berkontribusi kepada negaranya.
an-tindakan kriminal lainnya yang selama ini sudah menggerogoti jiwa dan
Pada simpul ini kita tidak hams mem-
perbandingkan pemuda Indonesia de ngan pemuda bangsa Iain,karena dikhawatirkan nantinya justru etos pemuda kita akan melemah dan menumn.Yang harus kita lakukan adalah mengoreksi
kembali kinerja pemuda Indonesia. Bila terdapat masalah, harus segera mencari penyelesaiannya. Bila tidak ada masalah,dan yang adajustm banyak ke-
lebihan yang ditonjolkan,kita perlu mengembangkan dan mendayagunakan potensi-potensi pemuda tersebut.
miliki masing-masing individu. Masih segar dalam ingatan,Septinus George Saa,pemuda Papua,meraih prestasi dunia di bidang Fisika dalam ajang First Step to Nobel Prize in Physic dengan tesisnya yang beijudul "Infinite Triangle
dang mendidik anak-anaknya.Sekaligus, hal itu bisa mencegah para pemuda dari
Jika kontribusi pemuda minim, maka negaranya pun akan minim inovasi dan perkembangan daya cipta serta laju pei tumbuhannya pun akan terbendung.Begitu pun sebaiiknya.
wat kemampuan atau potensi yang di-
merusak moral mereka.
Tangal 10 Oktober 2007 yang diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda mempakan momentum yang pas bagi para pemuda untuk bisa menunjukkan kontribusinya terhadap bangsa dan negara. Kesepakatan 79tahun silam, yakni'berbangsa satu bangsa Indonesia,bertanah air satu tanah air Indonesia, dan berba-
hasa satu bahasa Indonesia'dapat dijadikan modal bersama dalam menuju kebangkitan bangsa. Pertanyaannya adalah,lantas bagaimana caranya. Sesederhana apa pun bentuk kontribusinya, itu akan sangat berpengaruh. Maka dari itu, langkah
yang dapat ditempuh di antaranya le-
Polandia tahun 2005 lalu.
Prestasi yang diraih para pemuda ter sebut pastilah mengharurakan nama bangsa Indonesia di kancah intemasional. Dan,tmtuk mencapai semua itu me
mang tidak semudah yang dibayangkan, butuh usaha keija keras untuk menjadi yang terbaik di bidangnya. Kesimpulan yang bisa diambil, mere ka telah memberikan kontribusi kepada
bangsa ini karena berkarya.Inilah yang
barangkali dinantikan dan diimpikan oleh semua orang, yakni karya dari para
pemuda. Sebab, zaman global saat ini telah merampas karya-karya pemuda bangsa. Oleh sebab itulah, mulai saat ini warnailah hidup dengan karya-kar-
ya yang terbaik yang dihasilkan, wahai pemuda.
dari pembaca Akhimya,kunci kesuksesan bukan diukur dari segi materi,tetapi bagaimana
kita mencapai kesuksesan itu dengan usaha yang kita lakukan. Wahai pemuda harapan bangsa, karya-karyamu akan sangat dinantikan bangsa ini. Tetaplah semangat dan jangan pemah berputus asa. Tenislah berkarya!
2005 pada masa pemerintahan SBYJK. Meringis kita dibuatnya. Di tengah naiknya haiga kebutuhan pokok, naik-
PEWARA
nya BBM menjadi pukulan telak bagi
Dinamika
masyarakat terutama kaum miskin.
Walau ada iming-iming menggiurkan
berupa bantuan lansung tunai.
ANAND FIRMANSYAH
Yang pasti kenaikan BBM akan menambah lembarjurang antara si miskin
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia UNY
dan si kaya. Kalau dipikir matang-
Selamat untuk Pewara!
matang, masih banyak opsi yang bisa diambil selain kenaikan BBM. Opsi itu antara lain,penundaan hutang luar negeri, penerapan pajak progresif untuk
UNTUK segenap awakPewcjra Dinamika,
komoditas bahan bakar, dan terakhir
terima kasih telah memuat tulisan saya. Saya makin terangsang mellhat kemolekan iayout Pewara kita.
adalah penghematan (efisiensi) energi
WEDHO CHRISNARNO
Pegawai BAUK UNY
UNTUK IKLAN
dari eksekutif dan legislatif.
DAN PROMOSI
Opsi terakhir merupakan opsi yang kiranya mudah diwujudkan. Perilaku hidup prihatin sudah sepantasnya di
HUBUNGI 085228921807
wujudkan dan dimulai dari instansiPERTAMA,segenap redaksi Pewara Dina
instansi yang banyak menggunakan fa-
mika UNY mengucapkan selamat atas termuatnya tulisan Anda "OtokritikPedas buat PNS" di Pewara terrinta kita (volume
silitas BBM. Instansi-instansi tersebut
ditengarai mengalami banyak kebocoran dalam penggunaan fasilitas BBM.
9, Nomor07, Maret2008).Semoga tulisan
Di kampus UNY soal pemborosan
itii sempat menginspirasi para PNS di
masih dijumpai.Bisa dilihat dari pema-
UNY khususnya untuk segera berbenah. Kedua, terima kasih atas pujian Anda
kaian alat penerangan, di siang hari, lampu masih dijumpai menyala. Ini
seputar layout Pewara kita. Memang se
teijadi tidak hanya di rektorat mau-
genap teman redaksi Pewara ingin mere-
pun fakultas, tetapi juga menjalar di pelbagai uiut, bahkan ormawa. Mungkin di antara lembaga itu, bisa saja beralasan jika mereka sedang menger-
fllisasilcQn slogan 'hari ini kita harus lebih baikdaripada kemarin,esokhari kita ha
rus lebih baik daripada hari ini'. Semoga pujian Anda tidak membuat redaksi terlena, tetapijustru semakin cancut tali wanda.
Ketiga, kami berharap Pewara kifa se makin diterima oleh berbagaipihak, berbagai kalangan, karena dinilai mampu
jakan sesuatu. Tbtapi, ketika malam,
saya masih menemukan beberapa lampu yang masih menyala di tempat Mohon kepada pimpinan dan pe-
menyediakan sesuatu secara signifikan.
tugas nimah tangga rektorat untuk segera mengkoordinasikan kembali
Doa restu segenap pembaca kami mohon.
kepada setiap lembaga di lingkungan
rerima kasih.
UNY untuk kembali sadar pentingnya
REDAKSI
penghematan energi. Misalnya,mematikan komputer maupun AC pada saat jam istirat atau sedang tidak dipakai. Mungkin ini sepele, tapi justru inilah yang bisa kita lakukan sejak dini. Kare na, bagaimanapun langkah kecil yang kita lakukan akan bermanfaat bagi
Laku Hidup Prihatin Mulai dari Kampus Dipenghujung Mei tahun ini. awal
uny.ac.id
yang sepantasnya tidak menyala.
bulan Juni, akan ditandai dengan mo
sesuatu yang besar.
mentum kenaikan harga BBM. Kena
FARAUQ UBADILLAH
ikan ini sudah yang ke dua kali sejak
Mahasiswa tingkat akhir FISE UNY
o
Manfaatkan Segera sebagai Media Publlkasi dan Promosi Anda
Antara f
ej
BISA dikatakan tiga angka
di bulan ini menipakan ke-
ajaiban. Angka pertama teijadi pada tanggal 2, se-
lanjutnya tanggal 20 dan terakhir tanggal 21. Tanggal 2 merupakan hari Pendidikan Nasional, 20 merupakan Kebangkitan Nasional, dan 21 merupakan kelahiran IKIP Yog-
yakarta, yang menandakan kebang kitan Universitas. Lantas. bagaimana kita menyikapi itu?
Tfentunya tidak hanya dengan pera yaan serimonial belaka. Itu penting, tapi akan lebih bermakna lagi ketika
Oleh SISMONO LA ODE
Jepang yang bangkit dengan gerakan pendidikannya, setidaknya telah
Kenapa bukan politik, ekonomi,sosial, budaya,keamanan yang menjadi tong-
menjadikan politik sebagai panglima, lantas jatuh karena pergolakan politik 1965. Soeharto yang menjadikan eko nomi sebagai ikon pembangunan,justni tumbangjuga karena perkara krisis
gaknya?
ekonomi 1998.
Dalam konteks sejarah kebangkitan Indonesia pun. peran pendidikan te lah terbukti. Pelbagai organisasi kemasyarakatan, sesungguhnya berbasis pada gerakan pendidikan. Mereka mendidik bangsa ini agar tidak teijajah
Lantas, kenapa kita tidak bercermin dari dua sejarah tersebut.Bahwa,politik
memberikan contoh nyata betapa pen didikan adalah investasi peradaban.
kolonial.
talis ke-44 UNY, kali ini, sehaii setelah
pembangkitkesadaran bangsa. Dan,me reka juga pemah menjadi guru,laiknya sebagian besar lulusan yang dihasilkan kampus terdnta ini. Ini artinya, melalui tangan-tangan gurulah bangsa ini bisa seper ti saat ini. Setidaknya, pemah
memaknai ruh/spirit kebangkitan ter sebut. Artinya, kedua peristiwa ini harus mendorong dan merangsang Universitas untuk lebih maju.Singkat-
nya, hams bangkit!
Dies Natalis ke-44 UNY ini penting.
atas apa yang telah diperbuat dan apa yang belum dilakukan Universitas.
Dewantara,Soekamo,Hatta,Sudirman,
dan Thn Malaka,mereka adalah pejuang
al, hendaklah diletakkan pada posisi
pi justru pendidikan hendaklah yang utama, sebagaimana yang pernah terjadi di masa peijuangan dulu. Karena. merupakan bentuk refleksi
memahami upacara tersebut dengan
ri setelah peringatan pendidikan nasion
dan ekonomi bukanlah segalanya,teta-
Kita tentu mengenal, Ki Hajar
sesuatu yang lebih maknawi. Dies Na-. seabad kebangkitan nasional dan 18 ha
kini. Soekamo, di kala memerintah
menjadi Macan Asia. Dan karena politik dan ekonomijuga
lah, bangsa ini seperti masa silam dan
demikian tandas Rektor UNY, Prof.
Sugeng Mardiyono, Ph.D. Di dalam perut UNY ini lahir cendekiawan-cendekiawan andal. Mereka adalah calon
guru profesional dan ilmuwan hebat. Untuk itu, Pewara Dinamika, edisi khusus Dies Natalis ini mencoba meng
wgali peran Universitas.Apa yang telah diperbuat?
:
:■
m m m
m
I-'.
;•;
•» ^.REKrORAT ••s »■-.
.
.
fi't
fw:': ■yyy:^ ■:■
sr
4:
Cf mt
;'i:
*
lapmn utam;
UlangTahun Untuk Kebersamaan Tiap tahun, UNY punya hajat untuk merayakan "ulang tahun"-nya. Pelbagai kegiatan diselenggarakan untuk menyemarakkan hari berdirinya kampus yang telah berganti nama dari IKIP Yogyakaita menjadi UNY ini. oieh ENDANG ARTIATl SUHESTI
m
selE
M
m
I
Tepat 21 Mei 20 8, UNY genap
berusia empat puluh empat ta-
aooran utama kita raih. Perjalanan UNY yang sudah empat
hun. Dalam usianya yang hampir
puluh empat tahun ini,
setengah abad ini, UNY menjadi
diharapkan mampu me
saksi peijalanan dunia pendidikan yang tak pemah berhenti, selalu mengalami perubahan. Usia yang kian bertambah tua ini semakin mengukuhkan fondasinya pada pilarpilar pendidikan. UNY semakin dewasa dan arif dalam mengambil segi-segi pendidikan.la masih memosisikan dirinya sebagai kampus "kerakyatan". Hal ini diungkap oleh Pembantu Dekan II Fakultas Bahasa dan Seni, Sri Haiti
Widyastuti, "Kampus UNY masih terbilang murah dengan fasilitas yang lengkap dibanding dengan kampus yang lain. Sekarang saja sekolah di TK tak kalah mahal dengan perguruan tinggi," ujamya dengan semangat. Lain lagi menurut Muh.Farozin,"UNY gigih melakukan perjalanan menembus aral. Thk
lakukan self criticism, sehingga ketika kita maju ke depan sudah dilandasi pengetahuan akan kelemahan kita."
Thk hanya untuk berefleksi diri, karena
dengan merayakan Dies Natalis sama artinya wujud syukur. "Mera yakan Dies Natalis mempakan wujud syukur juga pengingat kepada semua
sivitas
akade-
mika UNY,sama seperti
selametan. Orang Ja-
sedikit orang yang mengakui kemajuan UNY
wa itu kan ada slametan
Pembantu Dekan II
dari pelbagai sisi, baik itu melalui program maupun kegiatan yang diselenggarakannya. "Saat ini, jumlah mahasiswa UNY makin bertambah, penataan kampus makin indah, tingkat kepercayaan di tingkat nasional makin bertambah. Demikian halnya, seal pengembangan SDM makin diperhitungkan," papar mantan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
yang dilakukan agar nir ing sambe kala, tidak mendapatkan bahaya dan kesulitan," tambah
Seni, Sri HartI Widyas
(FIP) dua periode kepemimpinan ini. Ditambahkan oleh Edi Purwanto,UNY telah membe-
rikan kontribusi yang bagus dalam pendidikan. "Universitas telah memberikan keteladanan
dalam pendidikan moral, mengentaskan buta aksara, dan peran dalam pendidikan lainnya," lanjut Ketua Panitia Dies Natalis UNY ke-41 kemarin dengan ramah. Reflektif untuk Berinovasi
Dies Natalis menjadi momen yang tepat un tuk refleksi, melihat kembali apa yang telah
dilakukan dan menyongsong masa depan. "Di titik inilah perlu ada penyadaran tentang profesionalitas kerja, sehingga UNY menjadi lebih baik lagi." ungkap Fais Mudhoki, mantan Ketua CAMP, sebuah ajang tempat aktualisasi musik mahasiswa FIR WidyastutiP urbani memaparkan, "Dies adalah momentum untuk melihat ke dalam
diri dan jiwa kita, guna melihat kekuatan dan kelemahan kita, melihat ke depan dan menata
strategi untuk mencapai mimpi-mimpi dan target kita. Saat Dies, kita hams berani Jujur dan terbuka untuk berbicara kelemahan kita di
samping prestasi dan keunggulan yang telah
Sri Harti Widyastuti,dosen Pendidikan Bahasa
Fakultas Bahasa dan tuti.
Jawa FBS UNY dengan ramah dan tenang. Lebih tegas diungkapkan oleh Sugeng Mardiyono Dies Natalis mempakan introspeksi dan evaluasi diri terhadap UNY. "Apa yang telah dilakukan,kalau betul yang dipertahankan kalau tidak betul jangan diulangi. Lalu, bagaimana memandang masa depan dan mau melakukan apa di masa depan,tanpa melupakan semangat melakukan inovasi-inovasi, berkembang dan lebih baik," tutur Rektor UNY.
Baginya.ada banyak hal yang menjadiinovasi UNY untuk tahun ini. Sugeng mencontohkan. Dies Natalis kali ini mengundang empat presiden universitas (Rektor, red.) dari luar negeri yang dulu tidak pemah ada. Mereka adalah dua orang presiden universitas di Tahiland dan dua orang dari universitas di Malaysia. Selain merayakan Dies, mereka akan menandatangani MoU kerjasama UNY dengan Thailand dan Malaysia. UNY melakukan inovasi baik di lingkungan internal maupun ekstemal. Di tatanan in ternal universitas melakukan penataan hngkungan dengan tertib dan bersih. "Saya akan mengeluarkan edaran untuk larangan penebangan pohon di lingkungan kampus tanpa seizin universitas.Juga,larangan berbum hewan di lingkungan kampus. Saya juga akan melepaskan ratusan macam burung. Sehingga, di samping ada pohon-pohon yang sejuk juga
Muh. Farozin mantan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.
laporan utama "Perlu ada keterlibatan secara
langsung un-
"W-
txik menumbuhkan rasa memiliki UNY. Keter-
libatannya dapat dilakukan dalam bentuk
kepanitiaan,"
ada buning-burung yang menetap,sehingga
akan menambah sejuk kampus ini," harap pakar Matematika yang menyukai keindahan ini. Pada tatanan ekstemal, UNY membangun museum
pendidikan, membangun tempat pengolahan sampah di Ungkungan kampus. Kampus ini juga telah menjadi produsen bola tingkat intemasional."Sekarang sudah berhasil dibuat
1000 bola, yang tersebar di setiap kabupaten dengan memberdayakan pemuda-pemuda di tiap kabupaten," lanjut Sugeng.
juga perayaan seluruh insan di kampus UNY. Mahasiswa, karyawan, dan dosen berbondong-bondong ikut berpartisipasi dalam menyemarakkan Dies Natalis UNY. Ada beberapa seminar diselenggarakan, ada lombalomba ditandingkan, bakti sosial, tak keting-
galan pula, unit kegiatan mahasiswa juga mengadakan kegiatan-kegiatan dalam rangka perayaan Dies yang semuanya tak lepas dari unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi.Semua ini bukan untuk hura-hura. tetapi lebih dikatakan
sebagai pembelajaran.Demikian yang diungkap Handarbeni UNY
oleh Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Sebagai tempat untuk mendidik bagi para
Pengetahuan Alam (FMIPA), yang kebetulan
dosen. menimba ilmu bagi para mahasiswa,
tahun ini menjadi Penanggung Jawab Dies
sebagai sumber mata pencaharian bagi para karyawan, UNY merupakan milik seluruh sivitas akademika. Maka tak ayal Dies Natalis
Natalis ke-44 UNY ini.
Dengan melibatkan seluruh sivitas akademika, tak terkecuali mahasiswa, dengan sendirinya
utama
TH* mi f
"Melalui Dies, orang-orang
pada keija bersama,
pulang sore bersama■-
/
sama. Jadi,
/
^ ^ '•' /' / / ^ ' '' -'' ■' ■ ' '' / ^ / / / ' ^ >Wh
y
y
y
y-
y
y.
/->>
^
y jLJ' v'
/
//
/
/
ri
/
secara tidak
langsung nilai-nilai humanisme tumbuh di antara kita
bersama.
4-..
Saya seperti mahasiswa akan menambah rasa memiliki kampus yang
dilakukan oleh unit kegiatan mahasiswa. Kegitan
bervisi cendekia, mandiri, dan bemurani ini.
ini amat menarik, sekaligus menjadi wahana
Seperti diutarakan oleh Muh. Farozin, M.Pd.
penyatu mahasiswa," terangnya.
"Perlu
Dies memang kegiatan rutin yang perlu dirayakan, karena tak sekedar melakukan agen da tiap tahun. Bersama-sama terlibat dalam
untuk
ada
keterlibatan
menumbuhkan
secara
rasa
langsung
memiliki
UNY.
Keterlibatannya dapat dilakukan dalam bentnk kepanitiaan," ungkapnya dengan tegas.
"Dan, mahasiswa memang perlu dirangsang agar mereka tahu. Sebenamya, mereka mempunyai minat besar. Hal ini saya rasakan saat menjadi Ketua Panitia Dies Natalis ke-43, banyak mahasiswa yang mengusulkan ini dan ingin
menyelenggarakan itu. Semangat mereka besar dan kita sebagai orang tua mereka adalah yang membantu mencarikan dana," kenang Pembantu Dekan II FBS ini. Sedangkan Edy Purwanto,
mengungkapkan peran mahasiswa amat menarik. "Ini terbukti saat pentas kolaborasi yang
menyelenggarakan sebuah hajat besar akan menumbuhkan rasa kebersamaan pada diri setiap person-nya.
"Melalui Dies, orang-orang pada kerja bersama, pulang sore bersama-sama. Jadi, secara tidak langsung nilai-nilai humanisme tumbuh di
antara kita bersama. Saya seperti mahasiswa lagi yang sedang mengadakan kegiatan bersamasama, kita pulang bareng, kerja bareng, bisa celoteh-celoteh bareng," kenang Bu Tuti, demikian sapaan untuk Pembantu Dekan II FBS dua
periode ini.
lagi yang sedang mengadakan kegiatan bersama-
sama, kita
pulang bareng, kerja bareng, bisa celotehceloteh
bareng,"
M-
4-V \
-
54. ♦
V
'as^-
^
■t
-vft.
-• »'
^'■
V-r
i wiRfr
Membaca Kepekaan
U N Y Reflektif Dies Natalis ke-44 Oleh DHIAN HAPSARI
Umur UNY memang tak setua lahirnya Kebangkitan Nasional maupun Pendidikan Nasional. Namun demikian, kepekaan UNY terhadap dunia pendidikan perlu diapresiasi.
laporan utama
Rangkaian peringatan hariPendidikan
Nasional dan Kebangkitan Nasional 2008,setidaknya menjadi momentum
itfM
Dies Natalis ke-44 UNY. Momentum
kelahiran universitas ini, setidaknya menjadi medan refleksi universitas dalam berkontribusi
terhadap pembangunan dan pengembangan
pendidikan di kancah regional maupun nasional. Sejak didirikannya pada 1964 perguruan tinggi ini yang semula bemama IKIP Yogyakaita,
yang 35 tahun kemudian berganti menjadi UNY, telah benisaha memperluas layanan keilmuan teiiiadap masyarakat. Paling tidak, UNY
menyediakan berbagai pilihan jurusan dalam enam fakultas, baik untuk kependidikan maupun nonkependidikan. Bagaimanapun perguruan tinggi, termasuk UNY,akan berguna apabila memiliki kontribusi bagi masyarakat. Terlebih, perguruan tinggi tersebut tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat dengan sejuta persoalan. Lantas, bagaimana posisi UNY dalam halini. Menanggapi hal itu. Prof. Slamet, PH.. Staf Ahli Menteri
Pendidikan Nasional Rl, Bambang Sudibyo, mengatakan, "Dalam berkontribusi di jajaran
Widyastuti Purbani, Dosen Fakultas Bahasa dan
"Universitas
Seni (FBS) UNY.
telah banyak berperan da lam pelbagai hal. Akan tetapi, UNY
kepemimpinan {baca: di Jakarta} kita sudah cukup berperan, namun, lembaganya sendiri
masih mengalami inersia." Inersia yang dimaksudkan Prof. Slamet tidak Iain masih kurangnya kesigapan UNY dalam menanggapi isu-isu yang berkembang secara nasional,regional, maupun intemasional.
Ditambahkan oleh Widyastuti Purbani, Do-
calon pendidik yang sensitifteihadap kebutuhan masyarakat." Lantas, apa saja yang telah dilakukan UNY selama hampir setengah abad ini. Mantan Pembina LPM Ekspresi UNY ini menambahkan,
"Universitas telah banyak berperan dalam pelba-
masih harus
sen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNY, kon
gai hal. Akan tetapi, UNY masih harus mem-
membangun
tribusi suatu perguruan tinggi akan tampak
bangun team work atau memberdayakan aset-
team work
dengan seberapa besar perguruan tinggi itu memperhatikan kebutuhan masyarakat dan ikut menyumbangkan pikiran dalam mengatasi persoalan bangsa. "Misalnya, bagaimana UNY menanggapi isu kemiskinan, gender, hak-hak anak, global warming, karena bagaimanapun,
aset yang dimiliki untuk memetakan kebutuhan
atau member
persoalan tersebut sangat berkaitan dengan
pendidikan."Lewat pendidikan,UNY diharapkan dapat membekali lulusan dengan life skill atau entrepreneuship agar dapat mandiri d an membuka lapangan keija, tambahnya. Masih senada dengan Widyastuti, Arif Rah man, Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (PIP),
mengatakan, "Kepedulian UNY diuji dengan
masyarakat dan berupaya menanganinya."
Untuk itu, keijasama semua pihak mutlak diperlukan dan itu bukan perkara mudah untuk
dayakan asetaset yang di
mewujudkannya. Dibutuhkan paling tidak
sejumlah tim yang profesional dan berdedikasi tinggi terhadap kepedulian masyarakat, baik dalam menyelesaikan persoalan dalam bidang sosial, budaya, teknologj, seni, dll. Hanya saja, seperti yang disayangkan ArifRahman,"Sebagian dosen dan karyawan kurang memiliki komitmen sebesar yang dimiliki para pemimpinnya." Menurut Widyastuti, peran UNY dalam ikut
realitas masyarakat di sekitar UNY. Bagaimana UNY menangani pendidikan di dalam maupun
mengatasi persoalan bangsa sebenamya dapat lebih dioptimalkan lagi. Sebagai bangsa yang multikultural, multietnik, multikelas, bangsa
luar sekolah dengan berfimgsi sebagai pencetak
ini sangat kuat jika mampu memahami cara
miliki untuk memetakan kebutuhan masya rakat dan
berupaya me nanganinya."
laporan utama
*
■tkTOCAX
* •
/< I
Upacara Hardiknas 2008. Bagian wujud refleksi dan partisipasi UNY dalam dunia pendidikan nasiona!.
»ll
X
hidup bersama, saling menghargai. Namun,
banyak sekolah-sekolah di desa terpencil yang
jika tidak bangsa ini sebenamya sangat ren-
tidak teijamah oleh tangan-tangan yang peduli
tan
disintegrasi, karena tanpa pemahaman
pendidikan." Ini adalah tanggung jawab kita
cara hidup bersama, bangsa ini akan sangat
bersama sebagai perguruan tinggi pencetak
mudah saling mencederai. Lewat pendidikan serta penyiapan calon pendidik bangsa, UNY dapat membangun fondasi pemahaman
guru dan berbasis pendidikan, tambahnya. Memang, bukan semata tanggung jawab
multikulturalisme yang kuat agar persoalan
di Yogyakarta, maupun di kancah nasional.
disintegrasi bangsa tidak teijadi lagi. Dan, lewat pendidikan multikultural terhadap ca lon pendidik bangsa, UNY turut membangun
Namun demikian, sensitivitas dan kemampuan menangani permasalahan pendidikan ini men-
fondasi yang penting bagi keberlangsungan bangsa ini. "Pendidikan multikulturalisme ini penting
diterapkan agar setiap insan UNY dapat saling menghargai, baik mereka yang berbeda agama, ras, suku, kepercayaan, maupun golongan. "Bila tidak memahami keberagaman tersebut, saya
UNY untuk meningkatkan mutu pendidikan
jadi fondasinya. "Strategi yang diperlukan UNY, antara lain memaksimalkan dana yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dasar, sepeiti
pengadaan sarana dan prasarana yang lebih baik untuk kebutuhan belajar, meningkatkan mutu materi pembelajaran, dan mempersiapkan dosen dan mahasiswa menghadapi tantangan
zaman dengan berpikir kritis, kreatif, inovatif,
khawatir akan teijadi tirani minoritas dalam kampus yang plural ini," tandas dosen Bahasa
dll," papar Prof. Slamet.
Inggris ini.
permasalahan dan kebutuhan masyarakat. Untuk itu, diperlukan "radar" yang dapat senantiasa memantau kebutuhan masyarakat sekatar
Selain itu, mengelola "negeri" UNY ini, jelas Arif Rahman, diperlukan orientasi populis yang dapat memaksimalkan sumber daya manusia untuk dapat dipicu mengikuti perkembangan kebutuhan sosial. "Orientasi populis ini penting, agar UNY dapat mengantisipasi angka putus
kuliah atau putus sekolah di kalangan rakyat menengah dan bawah." Sepeiti juga dicontohkan oleh Arif Rahman,
dalam hal pemenuhan pendidikan yang masih belum merata secara regional. "Buktinya, masih
Strategi itu disusun sesuai dengan konteks
maupun pertumbuhan pendidikan. "Dapat dimulai dengan membangun laboratorium sosial di setiap fakultas yang akan mempelajari
dan menganalisis kebutuhan masyarakat sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki tiap fakultas" ungkap Arief Rahman. "Dengan demikian, para pakar (dosen, red.) bersama mahasiswa dan karyawan dapat berperan serta sesuai bidang keahliaimya."
lapnr^n utama "Saya tidak terlalu tahu
tentang acara Dies
ini. yang saya tahu kemarin saya mendapat bagian
O eh DHIAN HAPSARI
1
sembako."
1
%
✓
Pelaksanaan Dies kali ini, sesung
guhnya melibatkan semua komponen. Namun, masih ada yang belum terlibat dan melihat.
I
Menginjaktahun ke-4 ,UNY dihiasi
berbagai acara. Serangkaian acara itu dirangkum dalam tema
Dies bertajuk "Pengembangan Kecerdasan Spiritual dan Emosional untuk Meningkatkan Kuaiitas Pendidikan" Seperti biasanya, acara telah dimulai beberapa minggu sebelum puncak;21 Mei 2(X)8. Acara itu meliputi acara yang rutin dilaksanakan dan sebagian acara tambahan yang berkaitan dengan tema Dies Natalies UNY ke-44.
Untuk tahun ini, Dies natalies UNY me-
nanggapi isu pembangunan karakter bangsa melalui kecerdasan emosional. intelektual
Kami (73). penjaga parkir rektorat UNY
Memaknai Dies
Selayaknya event ini milik seluruh sivitas akademika. dari mahasiswa. dosen. hingga karyawan. Namun. benarkah hajatan UNY ini telah menyentuh keseluruhan warga UNY dan bagaimana mereka memaknai Dies ini? Kemi (73), penjaga parkir rektorat, mengungkapkan. "Saya tidak terlalu tahu tentang acara Dies ini, yang saya tahu kemarin saya mendapat bagian sembako." Pendapat senada juga dinyatakan Samiyo (69) dan Slamet (34) yang mengaku mendapat kupon pengambilan jatah sembako. Walau demikian, mereka tetap bahagia. Berbeda dengan "nimin, Satpam Dekanat
dan. spiritual. Acara yang mendukung tema itu pun telah dilaksanakan. Namun, beberapa
FT, mengaku tidak menerima sembako. Meski
hari sebelum puncak Dies, kawasan UNY masih belum menunjukkan "kemeriahan" Dies Natalis
abdian. "Dies itu dapat menjadi pengingat dan semangat peningkatan pelayanan," tegasnya.
demikian, ia memaknai Dies ini dengan peng-
DC\A<ADA
rfMOi
!«•
Ulllll
M.
Jalan Sehat Bersama Rektor. Kegiatan ini dilaksanakan para pembukaan Dies Natalis UNY ke-44 untuk membangun kebersamaan.
Dies itu kan seperti ulang tahun. Jadi, paling tidak kemeriahan itu dapat menghibur sekaligus meningkatkan kualitas UNY sendiri maupun warganya.
laporan utama Sugono, Pramu Kantor di LPM,juga berusaha
tahui rancangan acara di UNY. Kemi, misalnya.
sebaik mungkin memeriahkan Dies. Baginya,
perspektif. Rosidi, mahasiswa FT, menyatakan,
"Saya tidak tahu kabar apa-apa, yang pending saya melakukan pekeijaan saya saja di sini." Di belahan lain kampus ini, beberapa fakultas terkesan sepi tanpa spanduk yang mendukung kemeriahan Dies Natalis. "Mungkin karena belum puncaknya," Tumin, Satpam Dekanat FT. Menurutnya, acara Dies ini terkesan adhem ayem karena terpengaruh cuaca perpolitikan
Dies Natalis ini berkesan apabila dapat menarik
di Indonesia. "Politik di Yogyakarta ini sedang
masyaiakat sekitar. "Dies itu kan seperti ulang
memanas. Jadi, UNY ini sedapat mungkin
tahun. Jadi paling tidak kemeriahan itu dapat
tenteram."
menghibur sekaligus meningkatkan kualitas
Ketidakpahaman mereka akan berbagai acara di UNY ini cukup beralasan. "UNY ini terkesan
Dies semacam hari kemerdekaan UNY yang
selayaknya didukung dengan pengabdian.
"Setiap Dies,saya jugaikut sibuk di LPM."T^un ini salah satu dalam rangkaian acara Dies yang menarik baginya, adanya khitanan massal. Dies memang dapat dimaknaidengan berbagai
UNY sendiri maupun warganya." Hiburan memang diperlukan dalam perayaan. Untuk hiburan tidak semua kalangan memiliki selera yang sama. Lain mahasiswa, lain pula karyawan. Subiarto, staf perpustakaan pascasarjana, misalnya. la mengaku ada hal lain yang lebih menyenangkannya,"Saya senang kalau Dies selalu ada wayangan." Hiburan bagi warga UNY, khususnya untuk karyawan begitu berharga, tambahnya. "Apalagi, untuk orang-
ayem saja, masih kurangnya spanduk atau pamflet yang menyo sialisasikan
adhem ayem saja,masih kurangnya spanduk atau pamflet yang menyosialisasikan acara Dies atau rangkaian acara Dies," ungkap Anita Triastuti,
yang juga diamini Subiarto dan Slamet. "Kalau
acara Dies atau
rangkaian acara Dies," ungkap Anita Triastuti
ada publikasinya, masyarakat luas atau warga
UNY yang lain, yang jarang dilibatkan dalam kegiatan Dies setidaknya mengerti kalau UNY ini sedang memperingad ulang tahunnya,"jelas Subiarto. Menurut Slamet,Dies tahun ini kurang
Rutinitas dalam Dies
Dies ini, hanya dicomoti saja dari bagian-bagian
Kendati cukup menghibur.Dies Natalis untuk sebagian orang terkesan sekedar rutinitas belaka. "Seperti bukan acara yang selalu ditunggutunggu warga UNY sendiri, padahal acara ini tidak lain adalah hari ulang tahun UNY," papar Anita Triastuti,dosenJurusanPendidikan Bahasa Inggris FBS. Bagaimanapun, menyelenggarakan event
tertentu. Cuma mereka yang ada di alas saja yang terlibat."
Agar Dies Dapat Menyegarkan
bangga menjadi bagian dari UNY,"ungkap Rosidi,
Dies Natalis bagi Anita Triastuti, dimaknai sebagai refleksi dan dapat menjadi shock event yang dapat menyegarkan sivitas akademika maupun UNY. "Bila dikemas dengan menarik. Dies Natalis ini bahkan dapat menjadi semacam daya tarik untuk masyarakat luas," jelasnya. Pesona UNY dapat dimulai dengan mengangkat tema yang sensitif terhadap kebutuhan masyarakat dan tidak sekedar seremonial."Kita bisa mengadakan festival yang melibatkan dan
mahasiswa Jurusan Otomctif FT. Seperti yang
memberdayakan masyarakat sekitar."
juga diungkapkan Slaraet,"Saking rutinitasnya, ada juga yang tidak tahu ini Dies Natalis UNY yang keberapa."
tidak,apabila tidak dilibatkan dalam kepanitiaan,
membutuhkan
terkesan adhem
greget karena semakin luruhnya rasa memiliki UNY. "Tidak semua karyawan dilibatkan dalam
orang tua seperti kami ini."
tahunan
"UNY ini
kreativitas
untuk
mengatasi rutinitas. "Acara rutin yang sudah
ada itu bagus,tapi kalau terlalu sering juga akan membosankan. Apalagi, kalau sebagian warga
UNY kurang mempunyai rasa memiliki dan
Pendapat lain diungkapkan Slamet," Paling karyawan dijawil untuk ikut memeriahkan. "Misalnya,diadakan seminar atau acara tertentu
Masih Kurangnya Publikasi Strategi mengemas acara mutlak diperlukan dalam setiap perhelatan. Terlebih lagi apabila acara itu dilaksanakan rutin setiap tahunnya. Meski rutin, terkadang cara pengemasan yang kurang menarik, sedikit banyak menghambat pelaksanaan acara itu sendiri. Lebih dari itu, bahkan, ada juga karyawan yang tidak menge-
yang dapat meningkatkan kualitas karyawan," demikian usul Slamet sebagai solusinya. Solusi lain diberikan Rosidi, "Thhun kemarin
Dies cukup ramai karena menyangkut banyak orang dan publikasi yang luas. Misalnya,kemarin ada pameran buku yang setidaknya dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa dan menyerap
banyak pengunjung.
PPU/&PA
cnioi i/L»u<M«c> im
laooran WAWANCARA KHUSUS I DR. ARISWAN
55^
n
sss
Dies Sebagai Hari itu, Selasa (6/04). Dhian Hapsari, re
Laboratorium
Pembelajaran J_Q
a
A r. A
FklgP
^lATAI Ig
porter Pewara Dinamifca menemui Dr. Ariswan,Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA) UNY, yang tahun ini kedhapuk menjadi penanggung jawab Dies Natalis ke-44 UNY. Setelah menunggu lumayan lama,
akhimya dia dipersilakan masuk ruangan setelah dua tamu yang kebetulan sedang berkonsultasi pamit. Senyumnya mengembang menyapa sambil menjabat tangan saya. Seraya mempersilakan masuk.
laporan utama ia beijalan menuju ruang tamu. "Maaf, saya telanjang kald," katanya.Bagaimanapemaknaan
bahwa EC yang saya tunjuk harus melibatkan mahasiswa yang tidak hanya dalam stniktur.
dan persiapan Dies tahim ini, simak wawancara
melainkan juga dalam peijalanan prosesnya. Hal ini diharapkan dapat sebagai pembelajaran bagi mereka imtuk menatap masalah riil yang
berikut ini, yang ditulis Endang Artiati Suhcsti dan SismoDO La Ode.
mereka hadapi. Bagaimana konsep Dies Natalis tahim ini? Tentunya menijuk pada tema Dies Natalis,
yakni "Mengembangkan Ifecerdasan Spiritual dan Emosional untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan." Sehingga, ruh Dies kali ini lebih
pada komitmen UNY untuk meningkatkan kecerdasan spiritual dan emosional dalam dunia
BAGI mantan Pembantu Dekan I FMIPA ini, ke
depan Universitas tampaknya harus segera dilaksanakan pembangunan manajemen berbasis layanan. "AlhamduIiHah, MIPA sudah saya dorong terus," lanjutnya. Dengan program ini, setiap pejabat di UNY
pendidikan yang mulai berantakan, sekaligus dapat memberikan layanan yang terbaik kepada menampilkan suasana religius. Hal itu tampak mahasiswa, orangtua mahasiswa. maupun capada hampir semua kegiatan Dies. Dengan lon mahasiswa.Selain itu, akses layanan memdemikian, itu dapat menunjukkan bahwa peroleh informasi melalui kepekaan IT harus UNY punya visi untuk menghasilkan insan
cendekia, mandiri, dan bemurani. Jadi, bukan semata-mata ingin menampilkan "wah"-nya UNY, tetapi lebih pada komitmennya di rialam menghasilkan anak bangsa sesuai visi UNY. Lantas, bagaimana Anda memaknai Dies Natalis?
Menurut saya. Dies ingin menampilkan
dan menyosialisasikan UNY terhadap prestasiprestasi yang telah diraih UNY. Kita ingin menampilkan yang kita miliki pada masingmasing fakultas, selain bahwa Universitas
terus didorong.
Akan tetapi, masih menurut dosen Fisika ini, yang juga tak kalah pentingnya dari semua itu adalah membangun kebersamaan dalam nuansa
semua yang akan ditampilkan adalah prestasi dan cita-cita UNY.
Lalu. apa yang peilu diperfaatikan dalam Dies Natalis?
Ya. komitmen bersama dalam membangun Universitas, bukan hanya kegiatan yang sifatnya hura-hura.
S3 Universite
Montpellier il • PEKERJAAN: Pem bantu Dekan I
FMIPA periode
2003-2007; Dekan FMIPA periode 2007-2011
Bagaimana membuat sivitas akademika,
...ruh Dies kali
baik dosen, karyawan. maupun mahasiswa memiliki rasa handarbeni terhadap UNY? Ini memang harus selalu kita bangkitkan. Memang,masih ada sebagian yang masih belum merasa memiliki UNY. Di sinilah, diperlukan dorongan energi bagaimana memunculkan
ini lebih pada
melibatkan karyawan. dosen, dan mahasiswa, kami berusaha ngewongke mereka. Para sivitas
akademika diberi kesempatan untuk berdebat dan menikmati apa yang mereka lakukan. mudah-mudahan dengan seperti itu dapat menimbulkan sikap handarbeni. Lantas, bagaimana dengan panitia sendiri? Saya menanamkan pada panitia bahwa Dies kita munculkan kesadaran untuk bersama-
dar i Dies Natalis?
sama berefleksi dan menatap masa depan. Ada ruh yang paling dalam yang dapat Dengan kebersamaan yang diciptakan oleh UNY dinikmati, yaitu sebagai laboratorium pembe- ini, maka muncul kekuatan,sehingga di setiap lajaran oleh seluruh sivitas akademika,terutama rapat panitia, saya menanamkan pertanyaan mahasiswa. Dies kali ini Juga ada pameran yang ada pada dirinya, apa yang dapat kita yang melibatkan EC. Saya sudah wanti-wanti
Montpellier II;
wancara saya lanjutkan.
inilah saatnya kita berkarya untuk UNY. Pada
Jadi, sebenamya apa yang dapat dipetik
PENDIDIKAN: S2
ITB dan Universite
ibadah."Jadi ketika semua pemimpin dan setiap sivitas akademika UNY dapat memaknai ibadah institusi, akan menjadi suatu pengalaman yang luar biasa," mantapnya.Sejurus kemudian,wa
kita mencetak guru. FMIPA, misalnya, akan menonjolkan pembuatan pupuk kompos yang berguna bagi penghijauan kampus. FISE akan menonjolkan peran museum pendidikan yang sedang dibangun. FIK tentang bagaimana mem- setiap sivitas memiliki rasa handarbeni ter buat bola sepak yang berkualitas. FT dengan hadap UNY. Makanya, kegiatan-kegiatan yang semangat ISO-nisasinya, dan seterusnya.Jadi,
J
berikan untuk UNY.
komitmen UNY untnk
meningkatkan kecerdasan
spiritual dan emosional
dalam dunia
pendidikan yang mulai berantakan,
sekaligus menampilkan suasana
religius di Universitas ini.
laporan utama
Membuat Mahasiswa
Cerdas Intelektual,
Emosional, dan
Spiritual Oleh PROF. DR. HERMINARTO SOFYAN
Melalui konsep multiple in
Lantas, bagaimana menerapkan kecerdasan
telligences atau kecerdasan
di atas dalam diri sivitas akademika, terutama
ganda, Gardner mengoreksi
mahasiswa? Mari kita mengacu pada arah
pengembangan Universitas Negeri Yogyakaita yang konvensional menge- (UNY)pada bidang kemahasiswaan.Sebagaimana nai kecerdasan dari tunggal menjadi jamak. tertuang dalam Visi, Misi, dan Program Pengem Menurut Gardner, kecerdasan tidak terba- bangan UNY tahun 2006-2010 mengenai peningtas pada kecerdasan intelektual yang diukur katan sofi skill mahasiswa,kesopanan dalam tata dengan menggunakan beberapa tes inteligen- pergaulan, serta sikap dan perilaku mahasiswa, si yang sempit saja. Atau, sekedar melihat sudah tentu arah pengembangan ini akan dapat prestasi yang ditampilkan seorang mahasiswa diwujudkan melalxii kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. melalui ujian di kampus belaka. Tetapi, kecer Kegiatan kurikuler berfokus pada pembendasan juga menggambarkan kemampuan ma hasiswa pada bidang olah raga, seni, sosial, tukan kecerdasan intelektual, sedangkan ke giatan ekstrakurikuler didesain dalam rangka berkomunikasi, dan cinta akan lingkungan. mengembangkan kecerdasan emosional, sosial. Daniel Goleman, melalui bukunya yang terkenal.Emotional Intelligence atau Kecerdasan dan spiritual. Sikap dan perilaku mahasiswa, Emosional, mengembangkan teori kecerdasan kesopanan dalam tata pergaulan dapat dibina jamaknya Gardner. Goleman mencoba memberi dan dikembangkan melalui berbagai aktivitas tekanan pada aspek kecerdasan interpersonal kemahasiswaan yang dilandasi oleh kepekaan atau antarpribadi. Inti sari kecerdasan ini sosial, hati, emosi, dan spiritualitas. Dengan mencakup kemampuan untuk membedakan demikian,diharapkan melalui kegiatan kurikuler dan menanggapi dengan tepat suasana hati, dan ekstrakurikuler,kecerdasan intelektual,kecer temperamen, motivasi, dan hasrat keinginan dasan emosional, dan spiritual dapat tumbuh dan berkembang secara simultan, sehingga orang lain. keterbatasan cara berpikir
Namun, menurut Gaidner, kecerdasan an
dihasilkan insan-insan yang cerdas. santun,
tarpribadi ini lebih menekankan aspek kognisi atau pemahaman saja, sementara faktor emosi atau perasaan kurang dipeihatikan.Faktor emosi
berkepribadian, dan menjunjung tinggi nilai-
ini, sebagaimana diiekankan Goleman, sangat
bentuk kecerdasan emosional yang dapat
penting dan memberikan suatu wama yang kaya
dibentuk dalam diri mahasiswa. Lima wilayah
dalam kecerdasan antarpribadi ini.
tersebut adalah kemampuan mengenali emosi
nilai spiritualitas.
Ada lima wilayah kecerdasan pribadi dalam
laporan utama^ diri, kemampuan mengelola emosi,kemampuan memotivasi diri, kemampuan mengenali emo
si orang lain, dan kemampuan membina hubungan.
a.Kemampuan mengenali emosi diri adalah kemampuan mahasiswa dalam mengenali perasaannya sendiri sewaktu perasaan atau emosi
mengelola emosinya, seperti mudah marah, mudah putus asa, dan sombong,sehingga pres tasi itu tidak banyak bermanfaat. Kecerdasan emosional perlu lebih dihargai dan dikembangkan
pada mahasiswa sejak awal. Karena, hal inilah
yang mendasari keterampilan mahasiswa di tengah masyarakat kelak, sehingga akan mem
itu muncul. Ini sering dikatakan sebagai dasar
buat seluruh potensinya dapat berkembang
dari kecerdasan emosional. Mahasiswa dapat
secara lebih optimal.
mengenali emosinya sendiri bila ia memiliki kepekaan yang tajam atas perasaan mereka yang sesungguhnya dan kemudian mengambil keputusan-keputusan secara mantap. Dalam
Sementara itu, Robert Coles dalam bukunya
yang bequdul The Moral Intelligence ofChildren, di samping IQ (Intelligence Quotient) ada suatu
hal ini, misalnya sikap yang diambil dalam menentukan berbagai pilihan, sepeiti memilih seko-
jenis kecerdasan yang disebut kecerdasan moral yang juga memegang peranan amat penting bagi kesuksesan mahasiswa dalam hidupnya.
lah, tempat kuUah, sahabat, pekeijaan, sampai
Hal ini ditandai dengan kemampuan seorang
soal pasangan hidup.
mahasiswa untuk bisa menghargai dirinya
b. Kemampuan mengelola emosi adalah kemampuan mahasiswa xmtuk mengendalikan
sendiri maupun orang lain, memahami perasaan
perasaannya sendiri, sehingga tidak meledak dan akhimya dapat mempengaruhi perilakunya yang salah. Misalnya, mahasiswa yang sedang marah dapat mengendalikan kemarahannya secara baik tanpa harus menimbulkan akibat
yang akhimya disesalinya di kemudian hari. c. Kemampuan memotivasi diri adalah
kemampuan memberikan semangat pada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Dalam hal ini terkandung unsur
harapan dan optimisme tinggi. sehingga ma hasiswa memiliki kekuatan untuk melakukan
"Betapa pentingnya kecerdasan emosional dikembangkan pada diri mahasiswa. Banyak
dijumpai mahasiswa yang begitu cerdas di kam pus, begitu cemerlang prestasi akademiknya. na mun tidak mampu mengelola emosinya, seperti mudah marah, mudah putus asa. atau angkuh dan sombong,sehingga prestasi tersebut tidak banyak bermanfaat untuk dirinya."
aktivitas tertentu, misalnya dalam hal belajar,
bekeija, menolong orang lain, dan sebagainya. d.Kemampuan mengenali emosi orang lain adalah kemampuan untuk mengerti perasaan dan kebutuhan orang lain, sehingga orang lain merasa senang dan dimengerti perasaannya. Itemampuan ini sering puladisebut kemampuan
berempati, mampu menangkap pesan nonverbal dari orang lain. Dengan demikian, mahasiswa ini akan cenderung disukai orang.
e. Kemampuan membina hubungan adalah kemampuan untuk mengelola emosi orang lain, sehingga tercipta keterampilan sosial yang tinggi dan membuat pergaulan mahasiswa menjadi lebih luas. Mahasiswa dengan kemampuan ini cenderung mempimyai banyak teman, pandai bergaul, dan menjadi lebih populer.
Dengan demikian, betapa pentingnya kecer
orang-orang di sekelilingnya, dan mengikuti aturan-aturan yang berlaku, yang semuanya itu merupakan kunci keberhasilan bagi seorang mahasiswa di masa depan.
Sebagai individu, mahasiswa berada dalam komunitas kampus yang selalu berkomunikasi dengan sesama teman, dosen, dan orang lain. Namun, sebagai makhluk Tuhan, mahasiswa mempimyai kewajiban untuk selalu taat
menjalankan perintah agamanya (Emotionally and Spiritual Quotient). Oleh karena itu, harus
dijaga hubungan yang seimbang antara diri individu (IQ), sosial(EQ), dan hubungan dengan Tuhan (SQ). Alangkah indahnya jika semua itu
dapat terwujud di tengah-tengah keluarga besar UNY ini. Semoga!
dasan emosional dikembangkan pada diri mahasiswa. Banyak dijumpai mahasiswa yang
begitu cerdas di kampus, begitu cemerlang prestasi akademiknya, namun tidak mampu
Or. Herminailo Sofyan. Pembantu Rektor Ml UNY: Staf Pengaiar Fakultas Feknik UNY
JU.
beri
Perpustakaan,
Heart of University
Roslinda M. Razi (kanan) dan Farah
Lange dari SWETS Singapura dalam Seminar SWETS Online Service.
nar diikuti 150 orang pustakawan dari DIY dan Jateng. Hadir sebagai pembicara adalah Roslinda M. Razi dan Farah
Lange dari Singapore dari SWETS, dan Sigit Anggoro, S.T., M.T. Di samping untuk memenuhi tuntut-
an global yang terns berkembang dan sulit dikendalikan,lanjut Rochmat,ter-
lebih di bidang informasi yang akhirakhir ini sangat menentukan, bahkan menjadi Key Important Factor dalam mempercepat proses penggandaan te-
muan-temuan di bidang keilmuan. Untuk menjadikan perpustakaan tetap strategis, hams terns diupayakan pemantapan keberadaannya, di samping yang lebih penting juga peningkatan jumlah dan pemanfaatan koleksinya. Menyadari adanya kondisi tersebut,
UNY berkeinginan keras untuk memanfaatkan jasa IT dalam meningkatkan ku-
alitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sebagai misi utama perguman tinggi yang akunta-
bel. Perpustakaan sudah tidak diragukan lagi, bahkan akan menjadi tempat yang menentukan kualitas lulusan yang dihasilkan oleh perguman tinggi itu. "Diharapkan perpustakaan tems me
PERPUSTAKAAN pada suatu universitas
memiliki posisi yang sangat strategis, bahkan sering disebut "Heart ofUniver sity". Hidup dan berkembangnya univer sitas sangat bergantung pada seberapa keberadaan perpustakaan yang ada di dalamnya memberikan segala koleksinya untuk memenuhi kepentingan pen-
menyadari,sebagai kampus yang sedang mengembangkan dirinya, tidak pemah terlepas dari upaya untuk mewujudkan visi dan misi serta kebijakan menuju world class university. Hal tersebut di atas disampaikan PR I UNY, Dr. H. Rochmat Wahab. M.A.. saat membuka Seminar SWETS Online Ser
didikan.
vice di Ruang Sidang Utama UNY,Kamis
Perpustakaan tidak hanya terkait denganjumlah koleksi.tetapi seberapa ba-
(24/4).
nyaknya koleksi itu bisa memberikan
manfaat bagi user-user yang terkait dengan koleksi yang ada di dalamnya.UNY
22.
C>C\,VADA
n
fl PDii
onnp
ngembangkan network-nya dengan institusi yang berkecimpung di bidang IT, terlebih-lebih institusi yang memberi kan layanan bidang e-book, e-joumal, dan sebagainya," tambahnya. Beberapa waktu lalu UNY juga mendapat sosialisasi dari oriental scholar, se-
hingga kita bisa mengirimkanjumal-jurnal yang sudah dipublikasikan imtuk bisa diakses tanpa biaya tinggi. Ada perbedaan yang sangat signifikan dalam mengakses website di Asia, Amerika,Austraha,dan Eropa termasuk Inggris. Di Amerika,informasi yang jauh lebih lengkap dan terperinci bisa di akses dengan mudah. Hal sebaliknya
Seminar itu adalah hasil kerjasama Perpustakaan Universitas Negeri Yog-
teijadi di Asia, di mana sulit sekali men-
yakarta dengan SWETS dan Forum Per
dapat informasi.
pustakaan Perguruan Tinggi DFY. Semi-
WITONO NUGROHO
berita
Training ESQ untuk Ormawa DALAM rangka meningkatkan wawasan
Agustian. Metode ini secara subtansi
red.) karakter mahasiswa. Diharapkan, mereka mampu menjadi sumber daya manusia yang jujur, visioner,tanggung jawab, berdisiplin,suka bersatu dan bekeijasama, adil dan peduli," lanjutnya. "Selain itu, dalam bekeija mereka tumt mendahulukan sifat ikhlas, karena sifat
ini akan membuat pekerjaan dapat berjalan dengan baik," tambahnya.
intelektual dan wacana bam mengenai
mendukung tercapainya Visi dan Misi
Kalau kegiatan ini terus sustainable
jenis kecerdasan dalam pola pikir mahasiswa UNY, Bagian Kemahasiswaan be-
UNY 2010, yakni menghasilkan insan
setiap tahunnya,lanjut Sutrisna Wiba wa,hendaklah lebih banyak mengikut-
cendekia, mandiri, dan bemurani.
keijasama dengan ESQ Leadership Centre Jakarta menyelenggarakan TrainingEmitional Spiritual Quotient(ESQ) bagi aktivis ormawa di lingkungan UNY,selama dua harl,Sabtu-Minggu(26-27/4)di Au
Mahasiswa(Ormawa),Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM)UNY/Fakultas.Unit Ke-
ditorium UNY.
giatan Mahasiswa(UK), maupun Him-
Untuk meningkatkan kualitas pelatihan, panitia menghadirkan trainer. M. Zain Firdauz, dan Asisten trainer, Khid-
mat,keduanya berasal dariJakarta. Mereka menggunakan metode The ESQ Way 165 karya Dr. (H.C.) Ary Ginanjar
Training ESQ ini diikuti 250 mahasiswa UNY,sebagai perwakilan dari semua
sertakan mahasiswa UNY. Karena dari
punan Mahasiswa (HIMA) Fakultas di
26.000 mahaiswa UNY, yang bam bisa diikutsertakan kurang lebih 750 maha siswa saja. Ke depan, dengan semakin banyak mahasiswa yang dapat mengikuti Training ESQ akan terwujud Visi dan Misi UNY yang mantap.
lingkungan UNY. Dalam sambutannya Pembantu Rek
ping Pembantu Rektor II, adalah Pem
mahasiswa yang aktifdalam Organisasi
Hadir dalam acara tersebut, di sam-
tor n UNY, H. Sutrisna Wibawa. M.Pd.,
bantu Dekan III Fakultas Ilmu Keolah-
mengatakan, kegiatan ESQ ini sudah kesekian kalinya diadakan.Ini mempa-
ragaan, Agus Sumhendartin S., M.Pd., Pembantu Dekan III Fakultas Bahasa dan
kan wujud konsistensi Universitas da
Seni, Herwin Yoga W,M.Pd.,Pembantu
lam mencapai visi dan misinya, yaitu
Dekan m Fakultas Ilmu Pendidikan,Bam-
Pembantu Rektor II UNY, Sutrisna
menghasilkan insan cendeka, dan ber-
Wibawa, M.Pd. memberi sambutan
nurani.
pada Training ESQ untuk Ormawa di lingkungan UNY.
"Jadi, program ini sangat bermanfaat
bang Saptono. M.Si., Kepala Bagian Ke mahasiswaan, Drs. Budi Sulistyo, dan para alumni The ESQ Way 165.
bagi upaya memperkuat (pendidikan.
AHMAD NATSIR EP
'^ rV
1
berita *****
s
mm
;,SSSS=-.
Seminar Penjaminan Mutu Digelar di FIP SEBAGAIsalah satufakultas dilingkungan UNY,Fakultas Ilmu Pendidikan(FIP)diha-
gi penjaminan mutu, dan manajemen
rapkan mampu melaksanakan kegiatan penjaminan mutu pendidikan tinggi supaya kualitasnya meningkat dan memu-
Berangkat dari pemikiran itu, Sabtu
kendali mutu.
rance) di perguruan tinggi saat ini secara internal masih dilakukan secara sporadis, insidental, dalam arti tidak berke-
lanjutan.Dan,pada umumnya tidak dila kukan dengan kesadaran penuh.Kondisi
seperti itu sebagai akibat langsung dari sentralisasi pengelolaan pendidikan tinggi yang selama ini dilakukan. Akibatnya, sebagian besar masyara kat,bahkan pengelola perguruan tinggi, masih berpandangan, suatu program
(24/4)digelar seminar penjaminan mutu di FIP UNY yang diikuti oleh pejabat FIP
studi dianggap bermutu jika mendapat pengakuan dari Pemerintah atau badan akreditasi yang diselenggarakan oleh Pe
askan stakeholders, yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat,kebutuhan dunia
UNY,perwakilan dosen,karyawan,dan
merintah.
mahasiswa.Seminar diharapkan dapat
kerja, dan kebutuhan profesional.
membangun komiimen bersama untuk meningkatkan kualitas kinerja akade-
Hal itu menimbulkan kesan, pemantauan dan evaluasi mutu suatu program
Namun, belum semua komponen
yang ada di lingkungan FIP menyadari dan memahami pengertian penjaminan mutu.strategi pelaksanaan mutu,strate-
mik maupun kelembagaan FIP UNY.
Dalam pandangan Ditjen Dikti Depdiknas,Penjaminan Mutu (Quality Assu
studi cenderung dilakukan semata-mata untuk memenuhi persyaratan otoritas, bukan karena kebutuhan perguruan
tinggi itu sendiri.
berita Dekan FIR Dr Achmad Dardiri (kedua
garaan perguruan tinggi dengan sistem
dari kanan) menyampaikan pandangan
man tinggi dinyatakan bermutu atau
akreditasi, sertifikasi, atau standar ku-
dalam Seminar Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi dl PIP UNY.
alitas yang diakui oleh masyarakat.Da lam kenyataannya,eksistensi perguruan tinggi juga ditentukan oleh penilaian
berkualitas apabila mampu menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelak-
stakeholders.
"Hal ini menunjukkan bahwa hing-
Agar eksistensinya teijamin, pergu ruan tinggi hams menjalankan sistem
ga saat ini penjaminan mutu imtuk ke-
penjaminan mutu pendidikan tinggi.
pentingan pengembangan berkelanjutan belum membudaya di lingkungan perguruan tinggi," demikian tegas De
stakeholders senantiasa berkembang.
kan FIP UNY. Dr. H. Achmad Dardiri.
iu disesuaikan dengan perkembangan
Pengembangan penjaminan mutu,
Namun,perlu diingat karena penilaian Maka,penjaminan mutujuga hams selaitu secara berkelanjutan(continuous im
lanjut Dardiri, dimaksudkan untuk me-
provement).
mimbuhkan budaya mutu di perguruan tinggi. Secara ekstemal, pengendalian mutumemerlukankesesuaianpen^leng-
Seminar itu mengundang pembicara dari Kantor Penjaminan Mutu UNY,Bas-
JURUSAN Pendidikan Matematdka FMI-
PA UNY diberi keperpercayaan oleh tim Pendidikan Matematika Realistik Indo
sanaan misinya, serta mampu meme-
nuhi kebutuhan stakeholders bempa kebutuhan kemasyarakatan (societal needs), tebutuhan dunia keija(industrial
needs), dan kebutuhan profesional(pro fessional needs). Sementara itu, pembicara dari Kan
tor Penjaminan Mutu UGM, Sajarwo, mengupas pedoman penjaminan mutu pendidikan tinggi, dan pembicara dari Kantor Penjaminan Mutu un,Dra.Prapti Antarwiyati. menyampaikan konsep dan perangkat sistem penjaminan mu tu perguman tinggi.
rowi,MJd.Basrowi menjelaskan,peigu-
RATNA EKAWATI
Workshop Nasional PMRI
nesia(PMRI)Pusat untuk menyelenggarakan Workshop Nasional ke-14 di Ho tel lima Garuda Yogyakarta (24-26/4).
kemampuarmya.Dalam PMRI matema tika dipelajari sebagai kegiatan murid,
Workshop dibuka oleh Direktur Ketena-
bukan sebagai"barang jadi" hasii pene-
gaan Ditjen Dikti, Prof. Dr. Mukhlas Sa-
muan para pakar.
mani, diikuti oleh 110 peserta meliputi
Workshop nasional bertema "Bersa-
maPMRI Menuju Pembelajaran yang Me-
Menurut Ketua PMRI UNY, Prof. Dr.
kota maupun kabupaten. Pesertajuga melakukan refleksi ten
tang implikasi pendidikan matematika
dosen. gum,kepala sekolah, dan tamu undangan.
dan di LPMP,dan Dinas Pendidikan,baik
nyenangkan dan Berkualitas" ini bertu-
juan menjalin komunikasi antara gum
realistik di tingkat SD/MI dan merencanakan ke depan pengembangan PMRIse cara bottom-up, baik bempa sosiaiisasi,
Suryanto,PMRI ditawarkan sebagai ja-
pelaksana pendidikan matematika rea
diseminasi,dan implementasi pada SD/ MI lain dan melanjutkan SMF/MTs,bah-
lan peningkatan pembelajaran matema tika secara teoritis maupun empiris. Ma tematika selama ini dianggap sebagai
listik di sekolah dengan dosen pembina
kan sampai SMA/MA.
di LPTK,widyaiswara matematika P4TK
DEDY HEROITO
pelajaran yang menakutkan, tidak menyenangkan, tidak menarik, berisi ba-
nyak mmus yang hams dihafalkan, dan sulit.
Dalam hal ini. tegas Suryanto,PMRI
menjanjikan pembelajaran yang baik
karena pelajaran matematika tentang konsep atau prinsip bam dimulai de ngan masalah kontekstual yang sesuai dengan dunia "real" murid-murid.Seiain
itu. murid-murid juga diberi kesempatan menemukan sesuatu sesuai dengan
Ketua PMRI UNY, Prof. Dr. Suryanto (tengah), di Workshop Nasional ke-14.
a,Tia PmRI Wenuju
Menypnangkan dan BnrkuautdS . iV-.i! I
'MH
berita PROGRAM PEMBENTUKAN KEMAMPUAN MENGAJAR
37 Peserta Lulus dengan Pujian SEBANYAK 37 orang dari 153 peserta yu-
disiim Program Pembentukan Kemampuan Mengajar(PPKM)Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (FIP UNY) lulus dengan predikat cumlaude (dengan pujian) di ruang serbagima fakultas setempat (24/4). Peserta yudisium PPKM ini berasal dari 38 perguruan tinggi pada berbagai prodi yang sebelumnya telah mengawali peijalanan dengan menunjukkan kompetensi profesional. Dengan PPKM mereka telah ditambah dengan kompe
jadi guru PNS maupun non-PNS mulai TK sampai dengan SLTA. Beberapa di antara mereka Juga telah ikut berproses
Rochmat berharap. apa yang telah diperoleh peserta yudisium dapat men jadi gerbang untuk memasuki profesi ba-
m yang saat ini mendapatkan peihatian
sertifikasi.
Sebenamya, program ini tidak dibatasi karena dari waktu ke waktu per-
mintaannya banyak. Namun, dengan adanya Undang-undang Guru dan Dosen, belakangan ini kita tidak berani mengambil resiko karena telah ada keputusan baru bahwa untuk menjadi gu ru haruslah lulusan pendidikan atau nonkependidikan plus satu tahun prog
tensi pedagogik untuk menambah tugas di kemudian hari. "Senior Anda yang telah mengikuti program ini sudah ribuan, dan telah di-
ram profesi.
luluskan, serta ikut berpartisipasi men-
bantu Rektor I UNY,Dr. H. Rochmat Wa-
Oleh karena itu, program ini untuk membekali ketika lulusan program for mal belum diwujudkan," sambut Pemhab, M.A.
Rochmat berharap, ketika nanti ada pembukaan,mereka hams siap menjadi pengajar di berbagai tempat. Menurutnya,tahun ini diidentifikasi ada sekitar 45 ribu gum (PNS) yang akan pensiun. Selanjutnya, sampai 2015,sekitar 7 ta hun lagi, sekitar 17 ribu gum PNS akan pensiun,belum lagi yang dari non-PNS. Sehingga, kebutuhan gum dari waktu ke wakm tidak bisa diabaikan.
Sementara keberadaan gum dari SI
dan D-4 sebesar 2,7 juta, lanjut Roch mat.sekarang bam ada sekitar 900 sam
pai 1 juta dengan pendidikan D4 sampai dengan SI. Artinya, masih ada sekitar 1,8juta gum yang belum berpendidikan SI.Dengan demikian,kalau syarat gum adalahSl.maka yang telah ber-Sl mempunyai peluang untuk menjadi gum, baik yang sudah dalam masa jabatan maupun yang belum.
Pemerintah. "Saya makin yakin, perjuanganKartinijelas sekali. Dari 37 orang yang cumlaude,34 orang adalah perempuan.Ini menggambarkan Kartini 2000an tidak bisa diabaikan. Tidak hanya
pada calon gum saja, di setiap wlsuda terlihat untuk lulusan lebih banyak perempuan.
"Kami senang wanita di sini berprestasi. Namun,tolong jangan berlebihan dengan menjadikan prestasi over conviden. Kalau nanti menjadi gum jangan sampai didominasi wanita semua supaya perkembangan generasi masa depan seimbang.Seorang teaching bisa as a sci ence dan as an art."
As a science artinya yang ambil kuliah di sini untuk mendalami dasar pen
didikan,pengembangan kurikulum,metodologi pembelajaran, sampai pada bagaimana mengembangkan sistem penilaian. As an art lebih kepada teaching
practical, yang semua itu banyak ditopang oleh teaching profession. Tapi, ti dak lain sekiranya yang lulus cumlaude dapat tunjukkan bukti cukup,tunjukkan pula dengan seni mengajar." Rochmat mengakhiri sambutan de
ngan berharap, potensi yang dimiliki peserta yudisium dapat maksimal. Arti nya, menjadi gum yang disenangi oleh murid, wali murid, dan kolega. "Seka rang. profesi mengajar atau gum mem-
pakan profesi yang tidak kalah dengan yang lain, sekalipun dosen." Dekan FIP UNY.Dr. H. Achmad Dardi-
ri. pada kesempatan itu berpesan,alum ni senantiasa berhubungan dengan almamater dan mengikuti perkembangan universitas dan fakultas melalui website Pembantu Rektor 1 UNY, Dr. Rochmat Wahab, M.A.
fip.uny.ac.id. RATNA EKAWATI
m
Penatar pelatihan tersebut, Mr. Flet
Penataran Atletik Internasional
cher Mc. Ewen (Australia) dan Mr. Ke
UNY melalui Fakultas Umu Keolahragaan (FIK) bekerjasama dengan International
Penataran yang berlangsung dua minggu tersebut dibuka oleh Rektor
tuk menyelenggarakan penataran inter
Association ofAthletics Federations Regi
UNY,Prof. H. Sugeng Mardiyono,Ph.D.
Penataran itu dimaksudkan agar in-
onal Development Centre Jakarta menye-
Dalam sambutan pembukaannya Rektor menyatakan kegembiraannya karena UNY dapat melaksanakan kerjasama dengan lAAF dan RDC di kampus UNY
san atletik,terlebih para peserta penatar an pelatih Atletik, lebih berkemampuan
vin Ankrom (Selandia Baru), merasa nyaman dan lancar serta menikmati proses berjalannya penataran dari awal sampai akhir selama empat belas hari terse
but. Mereka memujifasilitas sarana dan prasarana dan SDM yang ada di UNY un
lenggarakan penataran dan sertifikasi bagi Pelatih Atletik Internasional Level
IV untuk nomor Lompat yang disebut "CECS LEVEL IV-JUMPS"(4-17/4).
Peserta penataran adalah 9 orang dari 7 negara: Iran. Pakistan, SrUanka, Maladewa, Malaysia. Philippines, dan
yang telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadahi dan berstandar internasional.
Indonesia sendiri. Indonesia dalam hal
"Kegiatan ini akan berpengaruh terhadap iklim akademik di FIK dan mem-
ini diwakili oleh Eka Yunianto, pelatih lompat dari Yogyakarta alumnus FIK. yang saat ini sedang menempuh S-2 di
UNY menuju World Class University," kata Rektor dengan mantap dalam sambut
UNY.
an tersebut.
berikan kontribusi terhadap program
nasional seperti ini.
untuk bekerja lebih baik di lapangan,terutama dalam implementasi di lapangan, baik teori maupun praktek. Dekan FIK UNY. Sumaryanto. M.Kes.,
menyampaikan program internasional ini adalah kerjasama yang akan terus dilestarikan untuk menjalin hubungan FIK dengan dunia global.EK siap mendukung program UNY dalam mewujudkan World Class University. HAOIMIN
berita Wahyudin menyoroti pilihan Pemerin-
Seminar Nasional
Global Warming
tah yang tidak prolingkungan, seperti penggunaan BBM sebagai sumber ener-
gi nasional, padahal Indonesia mempunyai sumber energi yang amat melimpah, khusunya energi angin, matahari, dan panas bumi. Bahkan,lanjut Wahyudin,40% ener
gi panas bumi di dunia ada di Indonesia. Jika diaktualisasikan besamya menca-
pai 27 Gega Watt,lebih besar daripada kebutuhan energi listrik Indonesia sat ini. Namun. energi ini baru dimanfaatkan tak lebih dari 4% saja. Energi surya dan panas bumijuga sangat bersih ling
kungan ketimbang energi fosil. Masih ada lagi sumber energi yang aman polusi, tegas Wahyudin. yaitu
energi nuklir. Sumber energi ini tidak mengeluarkan emisi gas C02. Oleh karena itu, tidak menambah efek global warming. 1 5
»
Namun,masyarakat masih takut dengan radiasi, sehingga hal itu masih menjadi kontroversi di Indonesia. Jepang,negara yang pemah dibom atom,
sekarang memiliki lebih dari 50 Pusat
KONDISI lingkungan hidup sekarang ini cenderung menurun kualitasnya. Hal itu terlihat oleh adanya kerusakan dan pencemaran yang semakin parah serta
mengarah pada bencana lingkungan hi dup yang berupa kerusakan hutan, se-
perti kebakaran,perambahan hutan,penambangan liar, kekeringan. Itu semua mengakibatkan gagal panen, banjir, tanah longsor,pencemaran
Kegiatan yang dibuka oleh Pembantu Rektor III UNY, Prof. Dr. H. Herminanto
Sofyan,ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan mahasiswa akan pentingnya kelestarian lingkungan,selain melatih kekritisan dan kepekaan mahasiswa teihadap perubahan yang teijadi di sekitamya.
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Membangun PLTN memang mahal pada awalnya, namun bila sudah beroperasi, biaya listrik per-kWh-nya murah, kalkulasi Wahyudin. "Perancis telah tercukupi kebutuhan energinya. di mana 80%-nya disuplai PLTN. Bahkan. Perancis berencana mengekspor listrik PLTN ke Uni Eropa."
Pada kesempatan itu Nasruddin me
nyoroti bioregion yang sehat, yang ter-
dan tambang. Hal tersebut diungkapkan Rahmantoha Budihaijo dari Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional Jawa, Ke-
Mahasiswa juga diberi pengetahuan untuk dapat mendeskripsikan dampak kerusakan lingkungan dari berbagai aspek,sehingga dapat memberikan solusi untuk menanggulanginya. Seminar yang bertema "Menakar Keberpihakan Kebijakan Pembangunan di Indonesia teihadap Kelestarian Lingkung an" itu dihadiri oleh peserta yang bukan hanya mahasiswa, namun juga dosen, guru,dan kalangan pemerhati lingkung
menterian Lingkungan Hidup RI pada
an.Seminar menampilkan pembicara Ir.
Seminar Nasional Lingkungan Hidup
yang diselenggarakan Badan Eksekutif
Wahjrudin Munawir,anggota Komisi VII DPR RI. Dan H.M. Nasruddin Anshory
lingkungan yang secara substansial terfokus pada penyadaran akan makna ecospiritualis. Aspek-aspek pendidikan itu mencakup pengetahuan lingkungan dan penyelamatan lingkungan melalui pelatihan ekonomilingkungan yang disistematisasi lebih jauh dalam sebuah ceruk yang lebih spesifik, yaitu eco-spiritualitas ling
Mahasiswa FMIPA UNY di Ruang SIdang
Ch.,pengasuh Pesan Trend Budaya Ilmu
kungan.
Rektorat UNY. Sabtu (26/4).
Gizi.
udara,dan kerusakan ekosistem,seperti
atmosfir,daratan, dan keanekaragaman
hayati. Hal itu dapat menimbulkan konflik sosial berupa perebutan sumber da-
ya alam, seperti air, hutan, hasil laut,
pelihara kelestariannya, untuk diwaris-
kan ke generasi penerus. Oleh karena itu, yang lebih relevan dan mendesak adalah diselenggarakannya pendidikan
DEDY HERDITO
berita
Nasi Kuning Awali Kantin Ananda DHARMA Wanita Persatuan FIK UNY sa-
ketagihan untuk datang ke kantin ka-
Selain itu, semua kegiatan usaha di-
at ini telah memilild kantin yang dikelola langsiing oleh Kepala Bidang Pereko-
mi," kata Ketua Perekonomian Dharma
maksudkan mencari keuntungan yang
Wanita Persatuan FIK UNY,Ny. Sri Sulastri Bambang Prionoadi. KabagTUFIK,Hj. Siti Mariana,S.Sos., menambahkan,dengan dikelola sendiri,
keuntungan yang akan diperoleh adalah untuk kepentingan Dharma Wanita
nomian Dharma Wanita Persatuan FIK,
Ny. Bambang Prionoadi. Pembukaan kantin dilaksanakan Jumat (4/4) seusai SKJ, ditandai dengan makan pagi nasi kuning beisama pimpinan, dosen, dan pegawai administrasi FIK UNY. Pengelolaan Kantin oleh Dharma Wa nita Persatuan FIK UNY tersebut dipandang perlu untuk menyediakan makan atau makanan sehari-hari dengan menu
kebersihan makanan dan menu yang di sajikan akan lebih terjamin. Dengan pengelolaan kantin dimak-
bersifat kolektif, bukan individual, dan
Persatuan FIK UNY.
Pada kesempatan itu, Pembantu Dekan II, Bambang Prionoadi, M.Kes., mengatakan,Lembaga(FIK)ini memilild dua
sud,Dharma Wanita Persatuan FIK UNY
kampus, yaitu FIK Barat(Kuningan)dan
ingin membantu meningkatkan tarafkesejahteraan sivitas akademika FIK UNY.
FIK Timur. Maka,Fakultas memfasilitasi
termasuk di dalanmya mahasiswa,pega
ang bagi sebagian besar mahasiswa,do
yang beraneka ragam dan harga yang
wai administrasi, dan dosen.
sen, dan pegawai administrasi.
terjangkau. Dengan model prasmanan, pelanggan diharapkan puas karena ada kebebasan untuk memilih menu yang disukainya. "Dengan bentuk prasmanan dan ane-
Peningkatan kesejahteraan itu dimaksudkan,dengan menu yang bersih,kese-
pus,sehingga proses pembelajaran bisa
ka menu yang disajikan serta harga yang terjangkau, diharapkan pelanggan akan
DALAM rangka Dies Natalis UNY ke-44 Himpunan Mahasiswa Fisika FMIPA UNY mengadakan lomba fisi ka tingkat SMA/MA se-DIY di Ruang Sidang FMIPA UNY, Minggu (27/4). Kegiatan diikuti oleh 33 SMTA de
hatan akan terjamin,dengan harga yang terjangkau,sisanya bisa disisihkan, de ngan disediakan di dalam kampus,tak perlu keluar dengan kendaraan sehingga menghemat biaya transportasi.
untuk memenuhi kebutuhan makan sl
Mereka tidak usah hams keluar kam
beijalan lancar, dosen dan mahasiswa
tidak perlu berlama-lama menghabiskan
waktu hanya untuk pergi makan siang di luar. HADIMIN
Lomba Fisika UNY
ngan 112 peserta.
Lomba fisika ini diharapkan da-
pat menjadi ajang kompetisi siswa SMTA untuk lebih memahami dan
menerapkan ilmu fisika dalam kehidupan keseharian, menumbuhkan rasa dnta kepada ilmu fisika, dan
mengenalkan konsep fisika sederhana.
Sebagai pemenang lomba fisika kali ini, masing-masing:Juara I MAN 1 Tfempel Sleman Yogyakaita,Juara n SMAN 3 Yogyakarta,Juara III SMAN 8 Yogyakarta,Juara Harapan I SMAN
1 Yogyakarta, dan Juara Harapan II SMAN 9 Yogyakarta. DEDY HERDITO
%
berita
Himaki UNY Adakan Liga Kimia khawatiran terhadap perkembangan pe-
nguasaan ilmu kimia di Indonesia.
rusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY hing-
anggap sulit, sehingga lebih baik dihin-
Hal itu mendorong Himpunan Mahasiswa Junisan Pendidikan Kimia FMIPA UNY mengadakan Liga Kimia Tingkat Se-
ga cara memotivasi siswa agar tertarik dengan pelajaran kimia di sekolah.
kolah Lanjutan Atas, Sabtu(26/4) di Ruang Sidang FMIPA UNY, diikuti oleh 89 peserta dari 27 sekolah se-Jawa Tengah
lam rangka Dies Natalis Universitas Negeri Yogyakarta yang ke-44 ini bertujuan agar siswa terbangkitkan minat dan motivasinya untuk belajar ilmu kimia. melatih bersikap ilmiah dalam menyele-
dari untuk dipelajari. Pandangan terse-
but tidak sepenuhnya benar. Sebab, masih ada beberapa sisi yang bisa diterima dengan akal logika.
Kondisi tersebut mengakibatkan pelajaran kimia menjadi suatu pelajaran yang tidak disenangi oleh sebagian siswa SMA/SMK/MA dan menimbulkan ke-
dan DIY.
Kegiatan yang dibuka oleh Pembantu Dekan I FMIPA UNY. Suyoso, M.Si., ini
juga mengadakan workshop bagi guru pendamping siswa. Workshop diisi oleh Dosen Jurdik Kimia, Kun Sri Budiasih, M.Si., memberi materi dalam sesi workshop pada acara Liga Kimia yang diadakan Hima Kimia UNY.
dosen dari Jurusan Pendidikan Kimia,
-
Liga Kimia yang diselenggarakan da
saikan masalah, dan sarana mengenalkan kimia kepada masyarakat.
Sebagaijuara dalam Liga Kimia terse but, masing-masing:Juara ISMAN1 Yog
yaitu Dr. Suyanta,.Endang Dwi Siswani,
yakarta, Juara II SMTl Yogyakarta, dan
M.T.. Crys Fajar Partana, M.Si., dan Kun
Juara III SMAN 1 Temanggung.
Sri Budiasih, M.Si.
DEDY HEROITO
nrras
•Tia
Materi berupa selayang pandang Ju
KIMIA dalam pandangan masyarakat adalah salah satu basic science yang di-
berita BEASISWA
KILAS
5 M per Tahun untuk UNY SAAT ini ada 18 sumber beasiswa yang disediakan untuk UNY. Dana tersebut
per tahunnya mencapai 5 milyaran. Ma-
Mahasiswa Akuntansi Ikuti NAC STAN TIGA mahasiswa Prodi Akuntansi SI FISE UNY, Heni Ikawati (2004/2005), Ni na Setiyarini, dan Ika Pratiwi (keduanya angkatan 2005/2006) mengikuti Na tional Accounting Challenge (NAC) yang diadakan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Kompetisi akuntansi tingkat nasional yang diikuti oleh maha
hasiswa yang menerima beasiswa per
siswa Prodi Akuntansi SI maupun D3 seluruh Indonesia tersebut dilaksana-
tahunnya sekitar 2500 orang (dari seki-
kan melalui beberapa tahap seleksi. Seleksi tahap I diselenggarakan Sabtu (12/4) secara serentak di 5 wilayah, yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Sura
tar 26 ribu mahasiswa UNY).
Demikian paparan Pembantu Rektom
baya, dan Makassar. ISTI
III UNY,Prof. Dr. H. Herminarto Sofyan, saat beraudiensi dengan 40 mahasiswa penerima beasiswa dari Bank Indonesia
(HI) beberapa waktu lalu di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. "Jangan sampai beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa salah sasaran
dan salah orientasi!" tegas Herminarto.
Dilihat dari nominalnya memang masih sedikit, tetapi bagi IKIP yang sekarang menjadi UNY,beasiswa 5 milyar itu luar biasa jumlahnya dibanding dengan dulu ketika masih IKIP. Waktu itu total be
asiswa masih kurang dari 1 milyar. Harapannya, beasiswa itu harus bisa meningkatkan prestasi dan bisa memacu masa studi mahasiswa. Prestasi
penerima beasiswa harus lebih baik da-
ripada sebelum mereka mendapat bea siswa."Mahasiswa harus mengatur wak tu agar lulus dalam 4 tahun untuk SI, jangan sampai dapat beasiswa malah
studinya 7 tahun," lanjutnya. Diharapkan, para mahasiswa UNY,
Penandatanganan Kontrak PPM PENANDATANGANAN kontrak program PPM bagi dosen di lingkungan UNY dilaksanakan di LPM UNY,Rabu (30/4). Untuk 2008, kontrak PPM dari Ditjen
Dikti Depdiknas meliputi program Iptek 17 judul, Vucer 3 judul, Pengem bangan Kewirausahaan(KWU)9judul, dan Unit Jasa dan Industri (UJI) 1 ju dul, dengan melibatkan 83 dosen UNY. Sebelum menandatangani kontrak, dosen yang akan melaksanakan PPM mendapatkan pengarahan dari Ketua LPM UNY, Prof. Dr. H. Burhan Nurgiyantoro, dan Pembantu Rektor I UNY, Dr. H. Rochmat Wahab, M.A. prayogo
UKM Anggar Juara Umum Kejurkab Sleman Terbuka DALAM rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Sleman ke-92 2008,sekaligus mencari atlet anggar berprestasi dalam rangka penjaringan bibit unggiil menuju PORDA 2009, Pengkab IKASI Sleman mengadakan Kejuaraan Anggar Terbuka se-Kabupaten Sleman di Aula Gedung SMP Negeri 2 Trihanggo Gamping Sleman Yogyakarta (20-21/3). Kejuaraan yang diikuti oleh 12 pemain da ri tim Sleman dan 17 pemain dari tim UKM Anggar UNY,terbagi dalam 6 nomor berdasarkan spesiflkasi senjatanya, yaitu Degen Perorangan Putra dan Putri, Sabel Perorangan Putra dan Putri, Floret Perorangan Putra dan Putri. Untuk memenuhi target yang akan dicapai, disepakati diambil 4 besar keju araan. anggi
calon pemimpin bangsa yang sekarang mendapat beasiswa dari BI, selain mempunyai prestasi tinggijuga mempunyai
Audiensi LAPY ke FISE
kepribadian yang baik, dan memiliki ke-
mampuan leadership. Itu sangat penting dalam rangka memimpin diri sendiri,
lingkungan (dekat}-nya, maupun lingkungan yang lebih luas. Tahun ini UNY tengah berusaha menyusun proposal pengembangan soft
LEMBAGA Advokasi Pendidikan Yogyakarta (LAPY) mengadakan audensi ke pada Dekan FISE UNY, H. Sardiman AM, M.Pd., Senin (7/4), di ruang Dekan. Rombongan tujuh orang yang dipimpin langsung oleh Direktur LAPY, Untoro Wahyu,S.S., tersebut dalam rangka penyelenggaraan Pelatihan Pengisian dan Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru keijasama LAPY dengan FISE UNY. LAPY yang bergerak dalam bidang pendidikan ini bercita-cita untuk turut seita
skill mahasiswa,agar mahasiswa mem
dalam memajukan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama di Yogyakarta,
iliki keterampilan tambahan selain kemampuan keterampilan yang memang itu dibentuk melalui jalur kuliah.
peserta didiknya maupun pendidiknya. Program LAPY yang saat ini dilakukan adalah beasiswa, program anak asuh, dan pelatihan tentang pendidikan, ter utama untuk pendidik maupun peserta didik (siswa/mahasiswa). kirom
WITONO NUGROHO
opini --T/- A
UN dan Pendidikan Versi
Ki Hajar Dewantara Oleh DIANA WULANDARI
Problematika Ujian Nasional(UN)tetap
urgen dibicarakan selama kebijakan mengevaluasi siswa ini belum diha-
pus dari dunia pendidikan. Selama ini, Pemerintah masih setia mempertahankan budaya/ear resting seperti ini. Buktinya,Peme rintah selalu turun tangan dalam evaluasi basil belajar siswa. Bahkan,ikut andil dalam menentukan nasib kelulusan siswa melalui penentuan standar minimal nilai kelulusan.
UN diperkenalkan sejak 2005, menggantikan Ebtanas(1980-2001)dan UAN(2002-2004). Stan
dar kelulusannya 4,25. Wewenang penyelenggaraan UN dilimpahkan kepada Badan Standar Nasional Pendidikan. Untuk 2006-2007,standar kelulusan UN minimal 5,00 untuk seluruh mata
pelajaran yang diujikan dengan tidak ada nilai di bawah 4,25 atau memiliki nilai minimal 4,00
pada salah satu mata pelajaran dengan nilai dua mata pelajaran lainnya minimal 6,00.
rah lagi, ada 1 orang siswa di Sulawesi yang bunuh diri karena tidak lulus UAN. Di Jakarta
terdapat 4 orang siswa yang juga melakukan percobaan bunuh diri.
Belum lagi ditambah berbagai kecurangan yang dilakukan menjelang dan selama UN. Kasus ikutnya guru membantu siswa dalam menjawab soal, bocomya soal sebelum ujian dilaksanakan di beberapa tempat, pengawas yang membiarkan siswa saiing mencontek saat ujian berlangsung, bahkan ada pejabat yang "membisikkan" sesuatu ke telinga panitia ujian agar tidak terlalu ketat dalam pelaksanaan ujian.
Hal-hal itu merupakan fenomena riil yang terjadi di lapangan. Klimaksnya, terjadi "skandal konversi nilai UAN" di tahun 2004,di mana nilai
dijadikan "subsidi silang" oleh Pemerintah. Kebijakan Pemerintah tetap memberlakukan UN,bahkan meningkatkan standar nilai kelulus an,tampaknya terlalu over policy. Dalil peningkatan standar mutu tampak kurang rasional, sebab mutu tidak dapat dinilai melalui evaluasi
timggal yang hanya menekankan aspek kognitif saja. Apalagi mengingat implikasi dari UN yang sifatnya menekan dan memaksakan siswa harus
Jika dibandingkan dengan pendidik an versi Ki ikat pendidikan.
lulus. Hal seperti ini tentu berimplikasi buruk pada anak didik secara psikologis. Pertanyaannya,apa motifPemerintah untuk tetap "keras kepala" mempertahankan UN?Tam
paknya, ungkapan "ada udang di balik batu" berlaku untuk menjawab pertanyaan itu. Menu-
rut isu yang berkembang, kepentingan politik Pembudayaan/ear testing ini menimbulkan
dari kelompok-kelompok tertentu melekat erat
problematika yang berkelanjutan.Banyak protes dari berbagai kalangan, termasuk para siswa sendiri. Akibat negatif UN pun terpublikasikan
dalam kebijakan tersebut,bahkan kemungkinan
media massa. Dari mulai kenaikan jumlah keti-
tujuan pendidikan,bukan pada kepentingan po litik. Kita perlu "menengok kembali" pemikiran-
daklulusan sampai dengan efek psikologis siswa yang terabaikan. 2006, angka ketidaklulusan mencapai 100 ribu di seluruh Indonesia. Di Jakarta,terdapat 14 sekolah yang persen-
tase kelulusannya 0 persen. Dan yang lebih pa-
besar UN menjadi alatnya.
Semua pihak harus kembali pada hakikat dan
pemikiran para cendekiawan bangsa,salah satunya Suwardi Suryaningrat, yang lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara (KHD), Bapak Pen didikan Nasional.
Menurut pemikiran KHD,hakikat pendidikan adalah usaha kebudayaan yang bermaksud mem-
berikan bimbingan dalam hidup tumbuhnya jiwa raga anak-anak agar dalam garis-garis kodrat pribadinya serta pengaruh-pengaruh lingkungaimya,mereka mendapatkan kemajuan lahir batin menuju adab kemanusiaan. Adapun tujuan pendidikan adalah memba-
ngun anak didik menjadi manusia yang merdeka lahir batin,luhur akal budinya,dan sehat jasmaninya untuk menjadi anggota masyarakat
an yang bisa mendesak pikiran. perasaan,ser ta kemauan siswa karena diharuskan mengejar nilai kelulusan. UN mempersempit kemerdekaan siswa dalam mengembangkan pendidikan. Hampir setiap sekolah mengadakan les dan menambah jam pelajaran semata-mata agar pa ra siswanya bisa lulus ujian. Bahkan, ditemu-
kan sejumlah sekolah di Kota Batu Jawa Timur menggunakan seluruh waktu semester terakhirnya khusus untuk latihan UN.
Mayoritas guru melakukan taktik pengajar
yang berguna dan bertanggung jawab atas kesejahteraan bangsa,tanah air, dan manusia pa-
an yang ditujukan untuk membawa anak di-
da umumnya. Menurut KHD,pendidikan menyangkut daya dpta(kognitif), daya rasa(afektif), dan daya karsa (konatif). Singkatnya, "educate the head, the
yaan "mengarantina" selama beberapa hari,
heart, andthehand".Pengembangan manusia seutuhnya menimtut pengembangan semua daya itu secara seimbang. Pengembangan dengan terlalu menitikberatkan satu daya saja akan menghasilkan ketidakutuhan perkembangan manusia. KHD mengatakan, pendidikan yang menekankan aspek intelektual belaka hanya menjauhkan peserta didik dari masyarakat. Dalam pandangan pendidikan KHD yang beraliran developmentalism,dikenal"Among methode", yaitu metode pengajaran dan pendidik an yang berbasis pada tumbuh kembang anak sesuai kodratnya(naturlijke groei) dan wajib dimerdekakan. Metode ini didasarkan pada prinsip asih, asah, dan asuh (care and dedication based on love). "Among" dapat diartikan memajukan siswa dengan memelihara jangan sampai mendesak pikiran, perasaan, dan kemauan siswa. Dalam hal ini, sifat pendidikan lebih ke arah memanusiakan manusia (humanis). Oleh karena itu,
diknya "piawai menembus pintu UN".Kebuda bahkan beberapa minggu, sebelum UN sudah menjadi fenomena umum di sekolah.Itu ibarat
"memenjarakan siswa",yangjelas-jelas melanggar adab kemanusiaan.
Selama periode menjelang UN siswa biasanya "digojlok" dan dikuras pikirannya untuk mengeijakan soal-soal latihan UN. Ketidakadilan
muncul ketika kewajiban belajar yang selama ini"dilakoni" siswa hanya pantas diakui dengan sistem UN.Sehingga,tak heran jikabanyak sis wa yang frustrasi karena tidak lulus. Selama ini UN masih melekat erat dalam
sistem pendidikan kita. Buktinya, hampir selu ruh instansi pendidikan formal mempunyai pan dangan bahwa mutu sekolah bergantung pada tingkat kelulusan siswa. Semakin banyak sis wa yang lulus UN, dianggap mutu sekolah itu semakin tinggi. Begitu sebaliknya. UN hanya sebatas angka-angka yang merupakan akumulasi dari pencapaian hasil belajar sis wa secara nasional per mata pelajaran. Mutu
pendidikan nasional tak bisa diukur hanya berdasarkan itu. Yang lebih penting adalah aspek input, process, dan output pendidikan serta hard
pendidikan yang beralaskan syarat "paksaan-
ware dan software yang digunakan dalam penye-
hukuman-ketertiban" tak patut diberlakukan.
lenggaraan pendidikan secara nasional. Jika dibandingkan dengan pendidikan versi Ki Hajar,UN tak selaras dengan tujuan dan hakikat
Jika dikaji berdasar konsep tersebut,UN justni memandulkan arti dan tujuan pendidikan.
Sebab, UN mengtmggulkan aspek kognitif saja. tanpa mengikutsertakan pengembangan daya
rasa dan karsa. Padahal, arti dan tujuan pendi dikan mengacu pada keseimbangan tiga ranah tersebut. Yang dikhawatiran, output UN hanya akan membuat generasi muda tidak peka teihadap lingkungan,jauh dari sikap humanis,tidak beradab, serta tidak cakap dalam mengambil
pendidikan.UN justru akan mengakibatkan ketidakseimbangan pertumbuhan dan perkembang an peserta didik. UN hanya akan menjadikan generasi muda sebatas mempuyai kecerdasan intelektual saja, tanpa diimbangi dengan daya rasa dan karsa.
keputusan maupun bertindak. Pemberlakuan UN ibarat "perkosaan hidup
Mahasiswa PKn dan Hukum UNY, anggota Komunitas Studi
kebatinan anak". UN sarat dengan unsur paksa-
Kebangsaan (KOSSA), Staf Ahli Education Center BEM REMA
DIANA WULANDARI
opini BAGIAN 2(HABIS)
Menapaki Dinamika Kehidupan Ormawa Oleh NASIWAN
Realitas dunia kemahasiswaan yang
nasionalis, Partai Masyumi mewakili Islam mo-
ada pada era pasca reformasi 1998 tak
demis,Partai NU mewakili Islam tradisionalis,
dapat dilepaskan dari perkembangan dan dinamika era sebeliimnya.Dilihat
PSI mewakili sosialis.
Dengan rumusan lain, dari tinjauan sejarah
dari perspektif historis-yuridis tentang bentuk kelembagaan, Ormawa yang ada pada dekade 1990-an hingga awal 2000-an adalah implikasi
Gerakan Mahasiswa dan Ormawa yang hadir
dari SKMendiknas No. 155Tahun 1998 tentang
berikut. Gerakan Mahasiswa dan kelembagaan mahasiswa pada 1950-an/1960-an diwamai pe-
Ormawa di PT.
Demikian juga, keberadaan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Senat Mahasiswa (SE-
MA) yang mulai muncul sejak dekade 1980an.sesaat setelah dibekukakannya lembaga Dewan Mahasiswa(DEMA)oleh Mendikbud,Daud
Yusuf, yang kemudian dikenal dengan kebijakan NKK/BKK. Institusi DEMA di tingkat universitas yang
memiliki karakteristik yang berbeda-beda.Perbedaan tersebut dapat diilustrasikan sebagai
nganih dari peijuangan ideologi yang ada pada partai pohtik di Indonesia.Pada era ini institusi DEMA mulai punya peran kian penting. Gerakan Mahasiswa serta kelembagaan Or
mawa yang ada pada dekade 1970-an diwamai gerakan moral menolak modal asing,sikap kritis pada militerisasi di dunia politik dan pendidikan. Pada era ini lembaga DEMA di kampus-
mendominasi dunia kemahasiswaan tahun
kampus besar(ITB, UI,Gadjah Mada)memegang
1960-an sampai 1970-an juga merupakan proses dialektika berbagai faktor perkembangan sejarah bangsa Indonesia, khususnya dinamika per-
peran yang penting.Pada era ini hubungan antara UKM di tingkat universitas maupun fakultas
politikan nasional pada saat itu, yakni adanya perjuangan ideologi yang sangat kuat di anta-
an tak terpisahkan dari DEMA.
ra berbagai kekuatan politik nasional, seperti tercermin pada berbagai partai politik seperti PKI mewakili ideologi Komunis, PNI mewakili
pada 1978-1979,UKM terus berkembang tanpa ada persoalan serius. Dalam konteks ini ditemu-
berlangsung harmonis, posisi UKM adalah bagiNamun, setelah institusi DEMA dibekukan
kan di antara akar persoalan terkait hubungan UKM, HIMA, UKMF, dengan BEM Universitas.
BEM Universitas sebagai lembaga yang realatif bam mengalami kesulitan legitimasi dan akseptabilitas untuk diterima di kalangan UKM Uni
versitas maupun UKM Fakultas. Gerakan Mahasiswa dan Ormawa 1980-an
hingga 1998 lahimya reformasi politik diwamai oleh isu dan agenda kegiatan nonpolitik, yang berpusat pada pengembangan bakat dan minat mahasiswa, seperti UKM yang sangat banyak jumlahnya. Pada era ini peran DEMA sebagai lembaga kemahasiswaan tingkat Universitas tidak bisa diperankan lagi karena kondisi per-
politikan nasional tidak mengizinkan. Sampai bergulimya era reformasi belum ada lembaga kemahasiswaan yang dapat mengambil alih pe-
opini ran yang telah dimainkan oleh DEMA pada era
mawa di masa lalu, Gerakan Mahasiswa dan
1960-an sampai 1970-an.
menemukan format yang permanen, seperti
Ormawa yang tersekat-sekat dan terkotak-kotak dalam isu yang sempit,serta dinamika per kembangan masyarakat yang terkepung oleh budaya pop,telah menjadikan Ormawa sebagai lembaga yang posisinya lemah, mengambang,
pemah diukir pada 1960-an sampai 1970-an.
kurang akseptabilitasnya, kurang otoritas, dan
Gerakan Mahasiswa dan Ormawa yang ada semenjak beigulimya era reformasi politik 1998 hingga akhir 2006 masih sangat bervariasi. Se-
digagas menjadi semacam student government nasibnya berubah menjadi semacam 'Thefloat
bagian kampus sedang melakukan eksperimen
ing student government'.
Gerakan Mahasiswa dan Ormawa dari ren-
tang 1998'reformasi politik' hingga awal 2000an secara nasional di Indonesia belum mampu
kurang tingkat independennya. Ormawa yang
dengan menerapkan secara penuh 'student go vernment'dengan memperkenalkanjabatan Presiden untuk Ketua BEM dan sebutan Menteri
(Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, mimgkin juga Menteri Pendidikan, dlL). Struktur yang dieksperimenkan oleh Gerakan Mahasiswa era 2000-an memiliki perbedaan yang substansial dengan struktur yang ada pa
da DEMA. Demikian juga, sifat hubungan de ngan lembaga-lembaga yang ada di tingkat fakultas maupun UKM. Dilihat dari perspektif sosiologis-politik,se cara singkat dapat dinyatakan, Gerakan Maha siswa dan Ormawa yang hadir pada setiap periode zaman yang berbeda, secara langsung
Ormawa yang digagas menjadi sema cam student government nasibnya ber ubah menjadi semacam 'Thefloating student government'. Alternatif Bentuk Hubungan Ormawa
maupun tidak, adalah refleksi dari dinamika
Ada beberapa alternatifyang dapat dipertim-
perkembangan sosial masyarakat Indonesia,
bangkan, yakni merujuk pada model bentuk
lebih khusus lagi dinamika perkembangan so
tata hubungan ormawa yang ada pada DEMA, merujuk pada model sejenis Konfiderasi atau
sial politik. Efek samping dari perkembangan seperti ini, dinamika Ormawa di tingkat Universitas menjadi sangat politis sifatnya. Mungkin hal inilah yang menjadi sebagian dari faktor apatisme dan resistensi berbagai kalangan da lam menerima kehadiran Ormawa Universitas,
Sekber, Badan Koordinasi (BAKOR, dieksperi menkan oleh ITB), merujuk pada model Stu dent Government(dieksperimenkan oleh Gerak an Mahasiswa Era 2000-an: UGM, UI, dengan beberapa modivikasi), merujuk pada model Stu
termasuk yang terjadi di UNY. Sekalipun, harus segera diberi catatan,keha diran Ormawa Universitas sangat penting karena merupakan amanat konstitusi serta sangat strategis untuk pesemaian kader-kader bangsa, agar lahir kader bangsa yang memiliki berbagai kompetensi,kemampuan yang standar,memiliki
dent Government BEM Rema UNY dengan bebe
keunggulan komparatifdan kompetitifdi masa
mahasiswa.
datang. Jika dilihat dari sisi kebijakan politik pemerintah terkait dengan pengembangan Ormawa di PT, menurut pencermatan penulis, belum ada kebijakan yangjelas, kebijakan yang ada masih
Pada akhimya, para mahasiswa adalah pemilik sah dari masa depan yang akan diukir, yang
mengambang sebagaimana tercermin dalam regulasi yang dikeluarkan oleh Mendiknas untuk
datang sekali saja dalam hidup ini.
mengatur keberadaan Ormawa di PT. Kebijakan yang masih mengambang dipadu dengan adanya bias warisan trauma politik Or
rapa modivikasi. merujuk pada prinsip-prinsip
SK Mendiknas RI No. 155 Tahun 1998 tentang Ormawa di PT dengan mempertimbangkan se cara seksama dan akurat aspirasi yang ada pada
mahasiswa UNY, pimpinan UNY, fungsionaris dan aktivis mahasiswa, alumni fungsionaris
memiliki otonomiimtuk menentukan visi masa
depan dan secara kreatif memadukan dengan
visi kolektif. Masa-masa indah tersebut hanya
NASIWAN, M.Si. Dosen di Jurusan PPKn FISE UNY
resensi buku
Menyingkap
IIiukIi" I;"'""-'
p.o9«oUr: H«iru«
Titik
Konflik Dunia
l^()KAR
T, e n
P e s
Pesantren Oleh HENDRA SUGIANTORO
R4Bdu8^
\^4l3ifaraKcP PestJ'fP^f*' TITIK TENGKAR PESANTREN
ewR
Oleh Hamdan Farchan dan Syarifuddin • Filar Media Yogyakarta, Februari 2005 • xxiv + 280 halaman
Konflik menipakan realitas sosial yang senantiasa terjadi di muka bumi.Bahkan,dalam
sejarah, penciptaan manusia didahului oleh konflik antara Iblis dan
kehendak Tuhan,di sana Iblis tidak ber-
sedia sujud di hadapan Adam. Fenomena konflik tidak selamanya
berdampak destruktif. Konflik bersifat temporaljikauntukitu dilakukan manajemen konflik secara tepat. Namun demikian,konflikjuga berkecenderungan permanen jika penyelesaiannya justni tidak memecahkan masalah.
Buku yang ditulis dari basil penelitian terhadap kehidupan pesantren di daerah Yogyakarta ini membuka mata kita bahwa konflik bisa berkembang dimana pun,termasuk di dunia pesantren. Ang-
gapan pesantren sebagai dunia bebas
Hal yang tidak bisa dipungkiri, kyai di dalam pesantren merupakan tokoh panutan dan kadangkala cenderung dikultuskan oleh para pengikutnya.Pengkultusan yang berawal dari sikap hormat itu biasanya disebabkan oleh kewibawaan, kharisma,dan keistimewaan khusus da
ri kyai itu yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Konflik terjadi tatkala muncul kyai baru yang dimungkinkan akan mengancam eksistensi kyai lama di mata umat. Popularitas kyai lama pun bisa tengge1am bila masyarakat berpaling kepada kyai baru tersebut. Perebutan pengaruh antarkyai meru pakan salah satu penyebab konflik yang seringkali terjadi di dunia pesantren. Selain itu, akar konflik di dunia pesantren bisa berkaitan dengan sistem pewarisan
konflik dimentahkan melalui penjelasan
pengelolaan pesantren,siapa yang akan
panjang lebar buku ini. Pesantren sebagai entitas sosial yang beijalan dinamis tidak terlepas dari perbedaan pandangan,benturan kepenting-
diamanahi untuk menjadi penerus dari pengasuh atau pendiri pesantren yang telah meninggal dunia. Keterlibatan pesantren dalam politik
teijadi antarsesama elit pesantren merupakan bentuk konflik yang menarik un-
juga dapat menimbulkan konflik jika pe santren itu berorientasi mendukung partai politik tertentu atau dijadikan alat oleh partai politik tertentu untuk mendulang suara dari masyarakat pesan
tuk dicermati.
tren.
an, bahkan kompetisi antarberbagai pi-
hak yang terlibat dalam pengelolaan pesantren. Konflik bersifat vertikal yang
Tbrkait dengan mimculnya konflik, nilai kultural yang hidup di dunia pesan trenjustru bisa menjadi resolusi konflik tersendiri. Nilai-nilai kultural dimaksud
di antaranya: budaya silaturahmi,keke-
rabatan yang merupakan jaringan sosi al masyarakat pesantren, perkawinan antarpesantren, kegiatan haul, mujahadah, istighatsah, dan acara tutup tahun aktivitas belajar-mengajar pesantren (akhirsanah). Model resolusi konflik di dunia pesan
tren dapatjuga menganut teori konflik. Pertama, yudikasi; yudikasi tidak hanya menggunakan sumber hukum positif,te-
tapijuga hukum syari'at.Kedua,arbitrase; kyai biasanya menjadi arbiter dan keputusan yang diambil disebut/afwa.
Ketiga, mediasi; mediator dalam reso lusi konflik dilakukan oleh kyai, namun
tidak memunculkan/QfWQ.Keempat,negosiasi; pihak yang berkonflik menyelesaikan masalah secara langsung atau dengan perwakilan,tanpa intervensi pi hak ketiga. Kelima, rekonsiliasi atau ishlah, yakni proses pemulihan hubungan
antarpihak yang berkonflik.
HENDRA SUGIANTORO
Mahasiswa Fakultas llmu Pendidikan UNY
bina rohani
Membantu Pendidikan Lewat Zakat Oleh ROFIQOH HADIYATI
Zakatadalah ibadah maaliyah
ijtima'iyyah yang memiliki posisi sangat penting,strategis, dan sangat menentukan(Yiisuf Qardhawi, 1993), dari ajaran maupun pembangunan ekonomi umat.
itu, yakni 32 tahun, negara ini pemah
digawangi oleh sebuah keluarga besar 'Cendana'. Suatu kali pemah dipimpin bapak-anak,seperti sebuah dinasti.Pada kesempatan lain, pemah juga dipimpin
mengakses pendidikan.Dengan memfasilitasi warga negara yang beragama Is lam dalam menunaikan zakat.Pemerin-
tah tak hanya memberikan kebebasan
ilmuwan jenius. Pada kali lainnya, per-
kepada wai^a negara dalam menjalan kan agama dan kepercayaan sebagaima-
Zakat merupakan salah satu bentuk
nah pula dipimpin seorang kiai. Beda
na tertuang dalam UUD 1945 Pasal 29
ibadah pokok kepada Allah swt, zakat teimasuk salah satu rukun Islam.Sehingga, keberadaannya dianggap ma'lum
orang dan kepribadian, beda pula gaya kepemimpinan dan kebijakan.
ayat (1) dan (2).
Namun.secara langsung telah mempercepat dta-dta mencerdaskankehidup-
min ad-dien bi adh-dharurah atau dike-
an bangsa,sebagaimana termaktub da
tahui secara otomatis adanya dan me
lam Pembukaan UUD 1945. Masalah
rupakan bagian mutlak dari keislaman
zakat bukan lagi melulu masalah umat
seseorang.
Islam,tetapi masalah seluruh bangsa In
Seorang muslim yangikhlas,menunai-
donesia.Peran Pemerintah dan masyara kat amat penting bagi perwujudan ama
kan zakat semata-mata didorong oleh keimanannya yakni melaksanakan perintah-perintah-Nya.Hal tersebut sama halnya dengan keimanan mereka dalam menunaikan perintah wajib shalat, pua-
nah para pendiri bangsa: pendidikan adalah hak dasar warga negara. Itulah salah satu keistimewaan ajar an Islam. Islam memberikan perhatian seimbang te±adap unsur materi dan ru-
sa. dan haji.
la tidak menganggap harta yang diserahkan kepada_/uqara dan masakin se-
hani. Kedua imsur tersebut beriiak mem-
bagai harta lebihan, harta sampingan.
peroleh peran yang sama,tanpa ada sa lah satu yang melebihi atau mengurangi
Namun,didorong oleh kewajiban yang ditetapkan Allah atas dirinya pada harta-
jib zakat, di samping mengandung di-
nya. Karena itulah, zakat ibarat proyek latihan bagi muslim dalam menjalankan perintah Allah swt. Zakat untuk Pendidikan
Disebutkan dalam surat Adz-Dzariyat ayat 19, "Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminfa dan orang miskin yang tak mendapaf bagian(tidak meminta)." Negara kita kaya-raya laksana zamrud katulistiwa de ngan perairan luas 'bukan lautan tapi
kolam susu', dengan tanah yang subur,
peran unsur lain. Misalnya. perintah wa Dari pengalaman dipimpm bermacam tipe,tetap saja menyisakan sebuah titik
mensi materi.juga ruhani. Bila diterapkan secara benar dan
persamaan realita:anggaran pendidikan
menyeluruh. zakat memiliki peran sa
sebesar 20% yang merupakan amanah
ngat esensial. yang selanjutnya akan me-
UUD1945 belum juga terwujud.Banyak orang tua tidak menyekolahkan anak-
realisasikan keadilan sosial, mencerdas-
nya dengan alasan tak mampu bayar
pendidikan. Juga, melahirkan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan pesat. Alih-alih, menunggu tanpa kepastian
SPP, mahalnya harga buku. Ada siswa
gantung diri karena tidak mampu bayar uang sekolah,dan masih banyak lagi kasus siswa terancam punis sekolah kare na biaya pendidikan mahal. Dengan melihat anggaran 20% yang
kan kehidupan bangsa, melalui zakat
anggaran 20% untuk pendidikan dari Pemerintah, masyarakat, dalam hal ini
diwakili lembaga pengelola zakat.tentu bisa menjawab ketidakpastian itu.
sehingga 'tongkat dan batu jadi tanam-
belum terwujud,para pengelola zakat di-
an'(kata Koes Plus). Dari usianya yang telah 62 tahun,6
tuntut untuk lebih kieatif,amanah.dan
profesional. Tentu saja, hal itu sangat
ROFIQOH HADIYATI
kali ganti pimpinan,setengah lebih usia
membantu masyarakat miskin dalam
Mahasiswa FIP UNY
cerpen
Sri Rama Rabun
"Bagaimana aku bisa pulang? Apa aku harus pulang hanya dengan cawat?" lelaki itu meracau di tepi kali.
Bingungnya menjalar ke dahan kayu di atas sungai. Di sana seekor monyet gelantungan. Lelaki itu menatap ta
jam. Ia kutuk dalam-dalam. "Biadab! Rupanya kunyuk itu yang mencuri pakaianku!" lelaki itu geram. Disambarnya gendewa dan sebiji anak panah. Lurus mata mengincar, anak panah pun lepas.
Monyet di atas sana asyik mengelus pakaian yang ba-
Oleh ONCE TATABULl
ru saja diambilnya. Sekejap, benda padat menyarang di tu SEORANG pemuda gagah menambatkan kudanya di seba-
buhnya. Monyet itu menjerit histeris. Pakaian di tangannya terlempar. Darah segar muncrat dari tiap sudut empat.
tang perdu. Langkahnya menyusuri jalan setapak. Jalanan
Tak ayal, mata lelaki bercawat menenteng gendewa itu ter-
zig-zag itu dilintasinya dengan terbuni-buru. Pemuda tampan itu tiba di bantaran kali jemih. Diletakkannya gendewa dari pundak ke batu-batu. Dilihat dari
ciprat darah. "Ah ... perih!" teriaknya mengaum.
pakaiannya,ia bukan rakyat jelata. Pakaian mewah, kulit
bawa arus deras ke bawah.
putih bersih. Tangan yang halus itu dicelupkan ke air. Menciduk. Disodorkannya sekobok air telapak tangan ke mulut-
namkan matanya ke air. Setelah dirasakan membaik, pakai
nya. Setelah beberapa tenggakan, sepertinya rasa haus te-
an yang terciprat darah itu dikenakan. Bergegas ia menaiki jalan bertangga menuju perdu tempat kuda ia tambatkan.
lah menepi jauh.
Lelaki itu menghirup udara senja, dinikmatinya puaspuas. Lelaki itu memegangi ikat pinggangnya, satu per satu pakaian di tubuh ia tanggalkan. Jatuh di bebatuan. Dahan kayu melintang di atas kali, menggeliat di sepoi
angin, seperti perawan menatap lelaki lajang. Tubuh kekar itu mencebur. Beberapa saat ia benamkan tubuhnya ke air, lalu muncul kembali.
Lelaki itu tampak puas menggauli tubuh air mengalir. Ia mulai menepi ke arah pakaian yang ditanihnya tadi. Betapa terkejutnya. Pakaian yang dicari tidak ada lagi. Dicarinya ke sana kemari."Pakaianku hanjrut?" pikirnya. Matanya yang tajam mene-
lanjangi batu-batu perawan di sepanjang kali.
Monyet tadi jatuh berdebam di atas sungai. hanyut terLelaki itu ngucek-ucek matanya berulang kali, membe-
Tali kekang kuda dihentakkan. Kuda berlari berderap, meliuk-liukkan debu. •••
Gedung megah. Bangunan menyerupai pendhapa itu tampak rapi. Hilir mudik prajurit menenteng pedang meronda, menjaga keamanan keraton. Di Tamansari tampak beberapa emban tengah menggo-
sip perihal kejadian yang menimpa raja mereka sehari lalu. Di dalam kamar Keprabon, tampak Sang Raja terbaring di atas dipan kayu jati berukir. Di sebelahnya duduk se-
orang putri cantik. Jemarinya yang indah memeras kain putih dalam belanga, menempelkannya di mata Sang Raja yang terpejam.
"Bagaimana rasanya. Kanda Prabu? Apa sudah agak lebih balk?" putri lentik itu membuka ucapan.
"Rasanya tidak ada perubahan, Dinda Shinta. Mata Kan da masih terasa gatal dan perih," nada suaranya penuh keputusasaan.
"Bisakah Dinda memanggilkan Laksmana kemari...?" "Untuk apa, Kanda? Bukankah Kanda seharusnya ba-
nyak istirahat?" tutur Shinta dengan suara gemulai. Jemari tangannya yang halus memijit lengan Rama yang terkulai meringkuk!
"Ini penting, Dinda, tentang pemegang jabatan selama Kanda sakit."
"Baiklah, Kanda." Shinta pergi meninggalkan Rama sendirian. Tak lama kemudian, terdengar ketukan pintu, seso-
sok pemuda gagah menghadap. "Hormat saya, Kanda Prabu. Saya Laksmana datang menghadap." "Masuklah duhai Adikku. Kanda ingin sampaikan hal
penting," suara berat itu masih menyimpan wibawa.
"Perihal apa itu, Kanda? Dinda slap mengampu titah Kanda."
"Seperti Dinda tahu, Kanda saat ini tak mungkin menja-
sempuma berdiri. tinju Rama yang berlambar aji singgah
di ulu hati. Laksmana terjungkal, muntah darah, mati. Sri Raipa tertawa bangga. Di sudut taman, Shinta terse-
lankan tugas sebagai raja. Untuk sementara, Kanda minta
du. Ia berjanya-tanya ada apa dengan mata suaminya, se-
kamu menggantikan, hingga Kanda benar-benar sembuh."
hingga tak dapat membedakan adik dengan seteru abadi.
Laksmana menganggnk tanda mengerti."Saya slap, Kan da!" jawabnya tegas. Sejak hari itu Laksmana menjadi raja sementara. T^biat-
nya yang tidak berbeda jauh dari kakaknya membuat warga tetap mendapatkan ketentraman.
Hari demi hari beranjak. Tabib demi tabib didatangkan, ramuan demi ramuan diminumkan. Namun,keadaan Sri Ra
ma tak Juga membaik. Shinta hanya bisa menangis. Suatu hari datanglah seseorang yang mengaku dukun. Setelah memeriksa mata Sri Rama, lelaki itu minta dicari-
kan beberapa lembar daunjenii. Anoman pun ditugasi. Anoman begitu patuh, berangkatlah ia tanpa bertanya
seperti apa daun yang harus dicari dan di mana dapat ditemukan. Dasar Anoman, dengan tenaganya yang kuat, diangkatnya sebuah lembah dan dibawanya ke istana. Tabib itu pun beijalan memilah. Setelah beberapa kali
menyibak, akhimya ia menemukan daun yang dicari. Dipetiknya tujuh lembar dan ditumbuk hingga halus. Kemudian dicampuraya dengan sedikit air dan diperas. Air perasan itu diteteskannya ke bola-bola mata Sang Raja. "Istirahatlah, Sang Prabu. Esok mata Sang Prabu sembuh seperti sediakala," wasiat tabib itu. "Hamba permisi."
Ia menunduk, haturkan sembah, lalu pergi. Di tangannya kepengan uang logam dalam kantung hitam. Sampai di depan gerbang lelaki itu terkekeh. "Goblog kau, Rama!"
Keesokan harinya terbuktilah mata Sri Rama sembuh se
perti sediakala. Ia melonjak-Ionjak kegirangan, menciumi kening Shinta. Shinta tersenyum bahagia.
Pagi itu juga Rama kembali ke tampuk kekuasannya yang sempat beberapa hari ditinggaUcan. Semua penghuni kerajaan larut dengan ungkapan sjrukur.
Satu nlinggu berlalu. Sri Rama tak melihat adiknya. Ia segera bertanya kepada Anoman. "Hei, Anoman. Di mana gerangan Laksmana adikku?"
Anoman diam sejenak menimbang jawab."Bukankah Gusti Laksmana tewas di tangan Sang Prabu," lirihnya. "Hei, Anoman. Tutup mulutmul" "Tapi, itu kenyataan, Gusti,"jawab Anoman. "Biadab kau, Indrajid!" Segera Rama menyambar gendewa dan mengarahkan-
nya ke Anoman. Anak panah melesat tepat menggurat jantung Anoman. Anoman yang tiba-tiba berubah menjadi In
drajid dalam pandangan Rama,tewas mengerang. Kembali Shinta menangis melihat perlakuan suaminya. la bertanya-tanya dalam hati. "Rabunkah suamiku, sehingga Anoman yang sangat patuh pun ikut dibunuhnya?"
Kabar itu terdengar hingga Alengka Diraja. Rahwana tertawa lebar mendengar seterunya rabun. Segera ia memacu kudanya. Setelah tiga hari peijalanan, sampailah ia di tempat yang dituju.
Lelaki itu melompat pagar. Celakanya, prajurit memergokinya. Keributan terjadi antara lelaki itu dan prajurit yang makin tambah banyak.
Mendengar ada keributan, Rama melompat dari singgasana. Betapa terperangahnya, dilihatnya adik kandungnya dikeroyok prajuritnya sendiri. "Hentikan!" hardik raja itu.
Semua prajurit patuh.Pertanyaan demi pertanyaan muncul. Mereka terheran-heran tidak mengerti. "Dinda Laksmana, maafkan prajurit-prajurit goblog itu. Mata mereka sudah rabun semua,sampai-sampai mengero-
tapa terkejut dilihatnya Shinta berdiri berhadapan dengan
yok majikan sendiri." Prajurit kaget. Rahwana kaget dipanggil sebagai Laks mana oleh musuh bebuyutaimya. Kesempatan itu dimanfa-
Rahwana. Geram, Rama melayangkan tinju ke hidung Rahwana. Yang dipukul terhuyung. Hidungnya mengalir.
atkan oleh Rahwana. Mereka berpelukan, kemudian masuk keraton bergendeng tangan.
Senja hari. Sri Rama terjaga. Ia melangkah ke taman. Be-
"Kanda, mengapa Kanda memukulnya. Bukankah ia...?" suara Shinta putus oleh lengkingan suara Rama. "Diamlah. Dinda. Biarkan Kanda hajar raksasa jahanam inir Serangan bertubi-tubi mengenai Laksmana. "Mampus kau, Rahwana.Janga kira kau dapat menculik
Shinta dariku!" Rama berkacak pinggang. "Kanda, mengapa Kanda menyerang Dinda. Lihatlah
Sri Rama kembali merasakan matanya error. Setelah menimbang-nimbang, akhimya ia putuskan untuk menyerahkan tampuk kerajaan kepada Rahwana, yang menurut penglihatannya adalah Laksamana. Seisi kerajaan sesak nafas menyaksikan kejadian itu. Di pinggir ranjang, Shinta kebanjiran sungai melihat suaminya menjadi buta.
Kanda. saya Laksmana, adik kandung Kanda sendiri." "Heih! Adik kandung? Kau kira aku rabun? Jangan coba menipuku. Mataku sudah sembuh,Setan!" Rama melompat
tinggi, tendangannya telak ke pusar Laksmana. Belum lagi
ONCE TUTABULI
Mahasiswa Sastra Indonesia FBS UNY
puisi *geguritan *tembang POJOK GELITIK
Sajak Ema R im
Cinta Keberuntungan adalah cinta Kemalangan adalah cinta Kebahagiaan adalah cinta Kesengsaraan adalah cinta Cinta adalah kehidupan Kehidupan membutuhkan cinta Kehidupan dan cinta adalah kita!
Kita adalah kebersamaan
Kebersamaan adalah tanggung jawab
Kebersamaan dan tanggung jawab adalah kepastian! Cintaku adalah cintamu Gntamu adalah cintaku
Sosok Paling Menakutkan
Cintaku dan cintamu adalah cinta kita!
Yogyakarta, 2008
Umarmadi : Yo. tahu nggak, ada suatu sosok yang akhir akhir ini 'sangat ditakuti' di Indonesia. Umarmoyo : Sosok sangat ditakuti? Di Indonesia? Oleh siapa?
Umarmadi : Oleh siapa saja. Lebih-lebih pejabat,petinggi, elit politik, eksekutif, legislatif, yudikatif! Umarmoyo : Binatang buas, ya? Misalnya harimau,singa, macan, ular, dan sebangsanya. Bisa disobeksobek!
Umarmadi : Ya, bukanlah!
Umarmoyo : Bencana alam, kan? Misalnya gempa bumi, banjir bandang, tanah longsor, puting yang beliung-liung. dan sebangsanya itu. Bisa diluluh-lantak!
Umarmadi : Ya. bukanlah!
Umarmoyo : Aparat pengamanan,pastil Sangat menakut kan! Karena,sakingjitunya,maunembakkaki kenanya kepala! Umarmadi : Ya, bukanlah!
Umarmoyo : Lalu, sosok itu apa? Siapa? Umarmadi : Dengar! Sosok yang sekarang dirasa paling menakutkan di Indonesia adalah KPK.Komisi
Pemberantasan Korupsil
Umarmoyo :
???
ema r
Lesehan di Nasi Liwet SETELAH melepaskan lelah, dalam sebuah
acara televisi lokal, para pemimpin UNY tak lupa mampir di Bu Wongso Lemu. Sekedar merasakan nikmatnya Nasi Liwet, asli Solo. Di Sana, mereka mencairkan suasana yang sedari tadi agak suntuk. Dan,lewat makan
di tempat yang merakyat itu, mereka tetap menjaga kebersamaan yang telah dibangun. Suasana Jumat malam (25/4) yang mulai meranjak pukul 22.00, tidak menyulutkan semangat mereka untuk bersenda gurau atau sekedar ngobrol sesuatu yang kadang tidak diduga. Ada banyak ide yang lahir di sana. Dan, bisa jadi, secercah harapan kemajuan Universitas lahir dari sana pula. TEKS: SISMONO LA ODE • FOTO; AHMAD NATSIR EP
WWINUSUIKTH,1)50 '/illiA,.
100 tahun
kobangkitan nasional Soekamo, Hatta, Ki Hajar Dewantara,Sudirman, Tan
Malaka, adalah para pejuang dan pembangkit kesadaran bangsa. Mereka juga pemah menjadi guru dalam kapasitas sesungguhnya. Di satu abad kebangkitan bangsa ini, mari muliakan guru. Karena, di tangan merekalah Indonesia dapat Bangkit dari keterpurukan.
■^1 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta 55281 Telp. 0274-586168 www.uny.ac.id