jendela
Ada Apa dengan Dies?
Tanpaterasa,setelah detik demi detik, demi hari, dan bulan demi bulan ber-
masekali",atau "Biasanya Ini Ada, maka Kali Ini pun Harus Ada!" atau apalah namanya,sebangsanya itu, sesuatu yang lebih bemuansa rutin.
ganti, sampailah kita di bulan Mei 2008. Sesungguhnya, apalah kelebihan bulan
Kita tahu bahwa sebuah rutinitas biasanya berjalan tanpa makna!
menit demi menit,jam demijam,hari
Mei dibanding bulan-bulan yang lain, sepertiJa-
Dengan demikian, tema sentral mesti diru-
nuari, Maret,Agustus,atau Desember? Sama sa-
muskan sebaik mungkin, seprospektif mung-
ja! Paling-paling yangberdeda hanyalah jumlah
kin,semembumi mungkin,seorientasi ke depan mungkin, dan sesignifikan mungkin. Bahwa UNY tetap konsen sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan {LPTK).
hari di masing-masing bulan itu.
Tetapi, pemikiran seperti itu tidak berlaku untuk 'umat' Universitas Negeri Yogyakarta
(UNY).Seluruh anggota keluarga besar dari Perguruan Tinggi besar UNY memandang bulan Mei sebagai bulan spesial. Apa pasalnya? Karena UNY(sebelumnya IKIP Yogyakarta)diklaim lahir pada bulan Mei. tepatnya tanggal 21 Mei, 44 tahun lalu.
Tampak di sana dan di si tu, dari ujung ke ujung kampus,dari pojok ke pojok kampus UNY, berbagai persiapan dilakukan, pun secara habis-
Bahwa UNY adalah Perguruan Tinggi be sar di kawasan Yogyakarta yang tak mau dibilang ecekecek. Bahwa UNY sedang berjuang menggelar ISO-nisasi. Bahwa UNY adalah lembaga pendidikan tinggi yang disamping tetap tegar dan bangga mengibarkan bendera Merah Putih, juga tengah berjuang mengerahkan segenapjiwa raga untuk dinyatakan berhak mengibarkan bendera World Class University. Untuk semua itu, segenap
habisan, dalam wujud lomba-
lomba,dalam wujud kegiatan ilmiah, pergelaran/pameran
komponen UNY mesti melihat ke depan tanpa lupa melihat
seni, atau upacara resmi.
ke belakang. Melihat ke depan
Semuanya saja, apa saja,
yang dilakukan untuk menyongsong atau un
mesti dilakukan agar tidak 'ketinggalan kereta',
tuk memeriahkan hadimya momentum Dies
agai mampu memperjuangkan mencapai visi-
Natalis UNY yang ke-44 ini sah-sah saja dan baik-baik saja. Hanya sebaiknya,semua pihak,
misi UNY,agar mampu 'berteriak' diJagad glo bal, agar mampu berkompetisi secara sehat de ngan berbagai perguruan tinggi lain. Melihat ke belakang bukan dalam arti membanggakan atau meratapi masa lalu. Tetapi, untuk introspeksi (dan retrospeksi), sehingga yang muncul adalah kesadaran di mana kita sekarang berposisi. Dan,yang terpenting, agar ki ta selalu ingat pada sangkan paraning dumadi. Selamat Berhari Jadi ke-44 UNY-ku,Almamater-
seluruh komponen sivitas akademika. pun sam-
pai para alumninya, mesti sadar sesadar-sadarnya, dengan melakukan sesuatu yang dapat mendatangkan 'nilai tambah' bagi eksistensi lembaga besar UNY ini. Dengan kata lain, siapa pun yang melakukan apa pun, yang terkait dengan agenda Dies Na talis UNY ini, mesti tidak terjebak dan menjebakkan diri pada aktivitas yang hanya bersifat seremonial belaka, tanpa jiwa, dan tanpa roh
ku, Cintaku!!!
di dalamnya.
Apa pun yang dilakukan mesti bukan dengan judul "Yang Penting Ada daripada Tidak Ada Sa-
Drs. SUMARYADI, M.Pd.
Pemimpin Redaksi