2 minute read
resensi media
tak alergi Pelajaran Kimia
Oleh HeNDRa SUgIaNtORO
Advertisement
MeMBaCa buku ini, kita didorong untuk mempelajari ilmu kimia sebagai bagian dari aktivitas penghambaan. Mungkin banyak dari kita tidak menyukai pelajaran kimia. Dibandingkan cabang ilmu pengetahuan alam lainnya, pelajaran kimia kerapkali tak begitu diminati. Maka, lewat buku ini, pemahaman bahwa kimia bukanlah momok menakutkan coba dibangun. apalagi bagi pelajar maupun mahasiswa, kimia tetap penting untuk ditekuni.
Jika kita mau menyadari, materi dan ruang lingkup apa pun yang kita perbincangkan di muka bumi ini takkan terlepas dari keberadaan ilmu kimia. Kita akan menemukan ilmu biokimia ketika membicarakan manusia, tumbuhan, dan hewan. Kimia anorganik akan kita hadapi dalam pemanfaatan sumber mineral, minyak bumi, dan sumbersumber energi di muka bumi. lingkungan berupa daratan, lautan, dan udara yang kita amati terkait dengan kimia lingkungan. tegasnya, segala sesuatu yang menyangkut materi di muka bumi ini adalah bagian dari disiplin ilmu kimia. Mempelajari alam berarti juga mempelajari ilmu kimia dan sekaligus mempelajari tandatanda kebesaran allah SWt. Makan, minum, bekerja, dan tidur pun juga berkaitan erat dengan pengetahuan kimia (halaman 35).
Dikatakan penulis buku, ilmu kimia adalah bagian dari ilmu allah SWt. Niat yang lurus diperlukan. anggapan sulit dan resiko yang seringkali menjadi momok hendaknya dijauhkan dari benak. Dunia ini amat membutuhkan kontribusi para ilmuwan kimia. Ilmu kimia itu nyata dan tidak abstrak, maka bukan hal yang mustahil dipelajari. Untuk tahap awal perlu kiranya belajar dan mengkaji terlebih dahulu betapa pentingnya ilmu kimia terapan. Kimia tak hanya ada di pabrikpabrik maupun laboratorium perusahaan, namun juga ada di meja makan, pada saat kita tidur dan bangun, dan seterusnya.
Dengan memahami peranan dan aplikasi ilmu kimia akan membuat kita lebih tertarik ketimbang disibukkan terlebih dahulu dengan rangkaian reaksi dan perhitungan kimia yang merumitkan kepala. Mengingat kimia adalah disiplin ilmu yang tak lepas kaitannya dengan laboratorium, maka kita perlu menjiwai aktivitas kerja di laboratorium. Membuat larutan, mengaduk larutan, mencampur zat untuk direaksikan pada hakikatnya sama dengan kerja memasak di dapur. Bedanya adalah zatzat itu harus dijaga dengan hatihati, karena masingmasing zat memiliki sifat dan daya toksid yang berbedabeda (halaman 78). tokohtokoh muslim yang ahli dalam bidang kimia juga diperkenalkan penulis buku. Jabir Ibnu Hayyan (721815 H), misalnya, diberi penghargaan oleh dunia sebagai Bapak Kimia Modern. Di Barat, ia dikenal dengan nama geber. Selain itu, penulis buku juga mengajak kita menyelami khazanah alQur’an. Pada dasarnya, alQur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan yang tak pernah habis untuk terus dikaji. Unsur besi telah diisyaratkan allah SWt sebagai sesuatu yang penting bagi kehidupan. Malah besi merupakan sebuah logam istimewa yang disebutkan langsung dan terabadikan sebagai salah satu nama surat: alHadid (besi). Selain besi, pengetahuan kimia seperti biodiesel, hujan, ekstraksi, tegangan permukaan, neraca analitis, atom, dan aturan tata nama telah diisyaratkan dalam alQur’an (halaman. 3064).
Buku ini harapannya bisa memberikan motivasi agar kita tidak alergi terhadap pelajaran kimia. Belajar kimia juga bagian dari aktivitas penghambaan kepada Sang Pencipta dan juga sebagai upaya membangun kemaslahatan kehidupan. Begitu.
BelaJar kimia dari al-QUr’an Penulis: nafi’ah al-ma’rab • Penerbit: leutikaPrio, 2011 • tebal: vi+66 halaman
Hendra suGiantoro pegiat pena profetik