2 minute read
resensi media
Mari Meng-uang-kan artikel
Oleh JaUhaROtUl FaRIDa
Advertisement
tahUKah anda berapa jumlah royalti yang diterima Mohammad Fauzil adhim, penulis buku best seller Kupinang engkau dengan Hamdalah, per tiga bulan? Jawabnya, sejumlah Rp 15 juta! harap diingat, royalti itu baru dari satu bukunya, Kupinang engkau dengan Hamdalah, yang sudah naik cetak lebih dari lima kali. Belum lagi kisah sukses habiburrahman el-Shirazy, andrea hirata, dan J.K. Rowling.
Mereka, para penulis sukses itu, sejatinya sama seperti kita: manusia biasa. hanya saja, mereka telah mendayagunakan otak kreatifnya melalui menulis (buku). terbukti, tulisan-tulisan mereka hingga kini laris bak kacang goreng. alhasil, mereka pun kini tengah menangguk laba dan penghargaan. Itulah buah manis yang mereka peroleh dari aktivitas yang bernama kepenulisan. termasuk di dalamnya, kepenulisan artikel di media massa.
Buku Menguangkan Ide ini, sepertinya, saya kira, menawarkan gagasan ke arah sana. Ia memberikan semacam inspirasi bagi kita, agar kita mau melirik potensi di balik menulis, khususnya artikel di media massa. Buku ini terdiri atas lima bab, di antaranya, Pengantar (hlm. 3), Berkenalan dengan artikel (hlm. 24), Cara dan Syarat Mengirimkan artikel (hlm. 44), Cara Pintar Menulis artikel (hlm. 52), serta Peluang dan hambatan Menulis artikel (hlm. 93). ada dua hal yang bisa dianggap sebagai unsur kelebihan buku ini ketimbang buku-buku sejenisnya. Pertama, buku ini dikemas dengan gaya populer, des kriptif, dan sarat contoh nyata. hal itu wajar, mengingat penulisnya telah berkecimpung lama di dunia kepenulisan, seperti menjadi anggota Forum lingkar Pena (FlP) Yogyakarta, serta malang-melintang di media massa lokal
mengUangkan ide, kaYa dari menUlis artikel sudaryanto • pertama, maret 2010 • leutika, Yogyakarta • xiii + 154 halaman
maupun nasional, dan lomba-lomba kepenulisan.
Kedua, buku ini sarat dengan ungkapan/kata-kata bijak yang inspiratif, terutama dari penulis sukses, seperti Mohammad Fauzil adhim. ada kemungkinan, penulis buku ini sangat mengagumi penulis buku Kupinang engkau dengan Hamdalah itu. Bagi kita, ungkapan/kata-kata bijak itu dapat menjadi alat penyemangat untuk tetap eksis menulis. Sekalipun, misalnya, artikel yang kita kirimkan ke media massa ditolak terus-menerus.
Ketiga, buku ini ditulis mirip buku panduan menulis (how to writing), sehingga kesan bahwa menulis itu sulit, diruntuhkannya. Dalam beberapa bagian, penulis buku ini menyajikan kiat-kiat dalam menulis artikel yang pas, mudah diikuti, serta praktis. akhir dari setiap bagian buku ini, selalu mendorong para pembaca untuk sesegera mungkin berpraktik menulis.
Di sini, penulis ingin membuktikan bahwa menulis (artikel) itu mudah, gampang. Namun, buku Menguangkan Ide ini, rasanya tak jauh dari kesempurnaan sebuah karya (buku). Di beberapa helai halamannya, dinilai sepi dari ilustrasi/gambar yang mendu kung isi dari bagian/bab tertentu.
Mestinya, penulis buku ini dapat mengikuti penulis sukses hernowo dalam mengemas buku-bukunya, terutama genre-serial kepenulisan, seperti Quantum Writing dan
Mengikat Makna yang best seller. terlepas dari itu, selebihnya, kita patut memberikan dua acungan jempol bagi penulis buku ini. Paling tidak, seorang dosennya, yang juga guru besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof. Dr. haryadi, telah memberikan hal itu. “Pengalaman Sudaryanto sebagai penulis artikel dan petunjuk praktis yang disajikan akan memotivasi khalayak pembaca untuk berlatih menjadi (calon) penulis,” begitu tulisnya.
Pungkasnya, buku ini dengan sisi lebih dan kurangnya, dapat mengantarkan kita pada kesadaran bahwa menulis pun bisa dijadikan sebagai topangan hidup. Baik topangan prestasi maupun ekonomi anda. Jadi, bila anda saat ini masih ragu-ragu atau bimbang tentang: apakah betul jadi penulis di Indonesia bisa hidup sejahtera, maka, saya katakan, buku Sudaryanto ini, ialah jawaban konkritnya! Selamat membaca!
JaUHaRotUl FaRida, s.pd.si. guru sdit alam nurul islam