Pewara Dinamika Januari 2011

Page 1

Volume 12 • nomor 37 januari 2011

issn 1693-1467

P e w a r a

Dinamika universitas negeri yogyakarta

TAHUN 2010 BERLALU DENGAN KEUNGGULAN Dengan segala kenangannya, tahun 2010 telah berlalu. Keunggulan UNY pada tahun itu wajib kita rayakan dengan bijak.


2011 UNY Makin Siap Menuju WCU

Bertambah tahun bukan hanya bertambah meriah dan gemerlap seperti percikan kembang api. Tetapi, bertambah tahun berarti bertambah usia dan bertambah tantangan. Hanya orang-orang kuat, fleksibel, dan kreatif yang mampu betahan dan menaklukan zaman itu. Orang-orang bodoh (juga orang-orang pintar, tapi tidak kreatif dan fleksibel) akan guling oleh zaman ini. Dan 2011 adalah awal untuk kita lebih kreatif. UNY semakin mantap menjadi kampus yang siap menuju World Class University. Iklan layanan ini dipersembahkan oleh Pewara Dinamika • teks: Sismono la ode • foto: 3.bp.blogspot.com


pena redaksi

P e wa r a

Dinamika universitas negeri yogyakarta

PENERBIT HUMAS Universitas Negeri Yogyakarta IJIN TERBIT SK Rektor No. 321 Tahun 1999 ISSN 1693-1467 PENANGGUNG JAWAB Prof. Dr. H. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. (Rektor UNY) PENGARAH Prof. Dr. Hj. Nurfina Aznam, SU., Apt. (Pembantu Rektor I) H. Sutrisna Wibawa, M.Pd. (Pembantu Rektor II) Prof. Dr. H. Herminarto Sofyan (Pembantu Rektor III) PENASEHAT Hj. Sujariyah, M.Pd. (Kepala Biro AUK) Dra. Hj. Budi Hestri Hutami (Kepala Biro AAKPSI) PEMIMPIN UMUM Lena Satlita, M.Si. PEMIMPIN PERUSAHAAN Prawoto, SE. PEMIMPIN REDAKSI Dr. Nurhadi, M.Hum. SEKRETARIS REDAKSI Dian Dwi Anisa REDAKTUR PELAKSANA Sismono La Ode, S.S. REDAKTUR Lina Nur Hidayati, M.M. Rizka, SH. Drs. Wedho Chrisnarto Tusti Handayani, A.Md. Witono Nugroho, S.I.P. Dhian Hapsari.SS. Ariska Prasetyanawati Hayati Nupus Desain dan Tata Letak Kalam Jauhari FOTOGRAFI Heri Purwanto, SIP. REPORTER Ratna Ekawati, M.A. (FIK) Nur Lailly Tri W., A.Md. (FISE) Dedy Herdito, M.M. (FMIPA) Virga Renitasari, S.S. (FBS) Noor Fitrihana, M.Eng. (FT) Norma Chussnah, S., S.Pd. (FIP) Prayoga, S.I.P. (LPM/Lemlit) Pramushinta Putri Dewanti, S.S. (PPs) SIRKULASI Kusno, S.Pd. Suwanto Sumedi Sudarman Sri Widodo Maryono ALAMAT REDAKSI Jl. Colombo No. 1 Kampus Karangmalang Universitas Negeri Yogyakarta 55281 Telp/Fax 0274 542185 E-mail: pewaradinamika@uny.ac.id Online: www.uny.ac.id

kalam/pewara

Akhirnya Januari 2011 tiba. Buku agen­­ da yang tersimpan dilaci redaksi di­­bu­­ka kembali. Sebuah catatan kecil co­­ba ku­ go­­reskan di lembaran putih bu­ku­ ter­ sebut. Sejenak saya diam. Bertaya dalam ha­ti: apa yang harus kutulis?­ Apakah mengulangi catatan tahun lalu, 2010? Rasanya jawaban ini geli. Bagaima­ na tidak, mengulangi tahun lalu berarti kita sedang mengkultuskan diri sebagai sosok orang yang romantik, sekaligus membuat majalah hanyalah menjadi “teks” romantis. Bila seperti itu terus,­ cita-cita ingin membuat Pewara Dinami­ ka berbeda, bagai mimpi di siang bo­ long. Tak ada hasilnya. Pertanyaan-pertanyaan ini terus me­ ngalir. Tiba-tiba di pertengahan bulan,­ kabar dari lantai 2 turun. Pemimpin Re­ daksi Pewara Dinamika, Drs. Sumarya­ di, M.Pd., akan diganti. Sang pempred akan menyelesaikan studi S3-nya. “Ya be­tul, Pak Maryadi, akan kami ganti. Ka­mi meminta Pak Mar, untuk segera me­nyelesaikan studinya. Apalagi yang ber­sangkutan penerima beasiswa BPPs. Mau tidak mau kami harus pertimbang­ kannya. Jangan sampai tanggung jawab­ di Pewara menghambat studinya,” de­ mi­kian salah satu alasannya. Kabar ini langsung kami tulis di agen­

da. Lantas, siapa yang menggantikan­ nya? Kabarnya, Dr. Nurhadi, dosen Sas­ tra Indonesia. Kebetulan sosok Pak Nur, tidak asing bagi kami. Saya dan temanteman sudah lama mengenal Pak Nur. Rasanya, Pak Nur layak menggantikan Pak Mar. Mereka mempunyai kemiripan talenta di bidang tulis me­nulis. Kabar tersebut memang betul. Pak Tris, sapaan akrab Pembantu Rektor­II, telah mengiyakan. Saya pun bertemu­ Pak Nur. Kami berbincang tentang Pewa­ ra. Tak terkecuali, saya turut melaporkan­ perkembangan majalah. Sudah tentu­ so­al kekurangan dan kelebihan terbit­ an-terbitan sebelumnya. Beberapa hari ke­mudian, saya mengajak tim redaksi untuk sama-sama bertemu Pak Nur. Le­ ga rasanya. Di tengah suasana “yang datang dan yang pergi” kami harus tetap realistik.­ Bahwa Pak Mar telah memilih­ untuk­ studi. Kami hanya bisa mengucapkan­ terima kasih (baca: tabik) atas bimbing­ annya selama ini. Pak Mar-lah, sosok yang mengarahkan kami untuk terus membuat majalah menjadi baik. Dan, kepada Pak Nur, sebagaimana ditulis di buku agenda, kami mengucapkan sela­ mat datang. Jangan lupa membimbing kami. Tabik! 

Redaksi menerima tulisan untuk rubrik Bina Rohani (panjang tulisan 500 kata), Cerpen (1000 kata), Opini (900 ka­ta), Puisi/Geguritan/Tembang (minimal dua judul), dan Resensi Media (500 kata). Tulisan harus dilengkapi de­ngan iden­ti­tas yang jelas, nomor yang bisa dihubungi, pasfoto (khusus Opini), serta keterangan dan sampul media (khu­sus Re­sen­si Media). Kirimkan tulisan An­da me­la­lui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kan­tor Humas UNY. Bagi yang dimuat, ho­nor dapat diambil di kantor Humas UNY.

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

1


daftar isi Volume 12 • Nomor 37 januari 2011

l a po ra n U ta m a

Tahun 2010 Berlalu dengan Keunggulan Dengan segala kenangannya, tahun 2010 telah berlalu. Keunggulan UNY pada tahun itu wajib kita rayakan dengan bijak.

26

heri p/pewara

halaman 6

40 opini

berita

AWC, Kontribusi BIONIC UNY Untuk Dunia Asian Waterbird Cencus (AWC) ber­ tempat di Pantai Trisik, Yogya­kar­t­a dan Rawa Jombor, Klaten.­AWC meru­ pakan kegiatan tahunan yang diada­ kan oleh Wetlands...

dokumen pribadi

Kelompok Pengamat Burung BIONIC­ UNY (KPB), pada tanggal 14-16 Janua­ ri 2011 lalu mengadakan kegiat­an

Berita Lainnya • Dari Kampus UNY untuk Indonesia Baru! • Menyongsong Tahun Prestasi • Leadership Kunci Organisasi • Pelatihan Pembelajaran Ekonomi Kreatif dan Inovatif

Idealita vs Realita Menuju WCU Mendapatkan predikat World Class University (WCU) bagi Perguruan Ting­ gi (PT) memang sangat membang­ga­ kan dan didambakan oleh para insan akademis... 45 5 46 4 1 3 48 48 44

bina rohani bunga rampai cerpen dari pembaca dari redaksi Jendela pojok gelitik puisi•geguritan•tembang resensi media perancang sampul: kalam jauhari

2

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1


jendela

CROP CIRCLE DAN BLACK SWAN Akhir Januari 2011, pemberitaan di Indonesia­ diramaikan oleh berita tentang crop circle yang pertama kali ditemukan pada 23 Januari di wi­ layah Berbah, Sleman. Crop circle yang terben­ tuk di area persawahan yang mau dipanen itu membuat heboh warga. Mereka mempertan­ yakan kerapian dan kecepatan pembentukan­ nya yang hanya dalam tempo semalam. Orang-orang kemudian menghubungkannya dengan piring terbang atau UFO sebagaimana juga terjadi di belahan bumi lainnya. Ini yang pertama kali terjadi di indonesia. Belakangan bentuk yang serupa juga terjadi di bantul dan magelang. Crop circle selalu membuat penasaran kare­ na kerapian dan besarnya pola yang terbentuk. Bentuk-bentuk seperti ini seringkali dimaknai sebagai bentuk tanda-tanda komunikasi makh­ luk dari angkasa luar, alien, dengan kendaraan­ nya yang disebut dengan unidentified flying ob­ ject (objek terbang yang tak teridentifikasi). Berbeda dengan orang-orang awam, pihakpihak berwenang seringkali menolak anggapan­ bahwa crop circle adalah bentukan alien dengan­ UFO-nya. Berita-berita tentang ufo selalu­dikon­ ter oleh pihak-pihak berwenang seperti mili­ter ataupun pemerintah. Dalam kasus crop circle di berbah, sleman, pi­ hak pemerintah yang diwakili oleh pejabat dari lapan menyatakan bahwa crop circle itu bikin­ an manusia. Sekali lagi mereka menolak keber­ adaan UFO. Bahkan tersiar kabar kalau bentukbentuk lingkaran itu bikinan mahasiswa­UGM, meski bukti-bukti yang mendukungnya tidak juga bisa ditunjukkan. Dalam sejarahnya, seorang pemerhati crop circle asal Inggris menyatakan bahwa 80% crop circle adalah bikinan manusia, 20% sisanya­ma­ sih misterius. Akan tetapi, berita tentang UFO bukan sekali saja terjadi, sejumlah peristiwa ak­ tual terkait ufo sudah mengganggu penerbang­ an di bandara Xio Shan, Cina (8/6/2010) atau di bandara Baotou, Mongolia (11/9/2010). Meski demikian, pihak berwenang kemudian mem­ bantahnya. Kata UFO selalu identik dengan piring ter­

bang yang dikendarai alien. Hal ini termasuk se­ suatu yang berkembang menjadi ekspresi atau makna kata yang menyempit. Bukankah sing­ katan UFO adalah sebuah frase yang meng­acu pada pengertian yang lebih luas, sesuatu atau objek terbang yang tidak teridentifikasi? Bu­ kankah istilah alien tidak selalu berarti makh­ luk angkasa luar sebagaimana Amerika Serikat menggunakannya juga sebagai padanan kata imigran gelap? Akan tetapi, mengapa dokumen-dokumen ten­tang UFO dan alien selalu dibantah oleh pi­ hak-pihak berwenang, termasuk oleh para aka­ de­misi? Mengapa hal itu tidak diambangkan­ saja eksistensinya? Saya teringat buku berjudul The Black Swan yang ditulis Nassim Nicolas Taleb. Konon pada abad ke-19 diyakini sebagai kebenaran bahwa angsa itu selalu putih. Bahkan jika tidak ber­ warna putih, bisa dikategorikan sebagai “bu­ kan angsa”. Hingga akhirnya ditemukan angsa berwarna hitam dan menggugurkan “keyakin­ an” bertahun-tahun itu. Inilah buku yang menentang “kepastian” ilmu statistik; sebuah kecongkakan akademik yang dikritik secara sinis oleh penulis Amerika­ keturunan Libanon itu. Taleb sering mempertan­ yakan mengapa para akademisi selalu yakin bi­ sa menjawab segala fenomena dengan­keilmu­ annya? Mengapa tidak menjawabnya dengan kalimat, “Saya tidak tahu” sebagai sebuah kea­ rifan akademik? Bulan Januari yang dilambangkan dengan Dewa Janus yang bermuka dua, satu menghadap­ ke depan dan satunya lagi ke belakang, juga menggambarkan ketidakpas¬tiannya dalam memandang peristiwa di depan ataupun di be­lakang. Tidak selamanya sebuah peristiwa dapat­diprediksi, seringkali ada misteri. Bahkan seringkali kita menjumpai berupa peristiwa black swan, peristiwa besar dan ganjil yang ti­ dak pernah diduga sebelumnya.

Drs. Sumaryadi, M.Pd. Pemimpin Redaksi

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

3


dari pembaca Kirimkan kritik/komentar/tanggapan Anda mengenai Pewara Dinamika maupun persoalan di seputar kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Kritik/komentar/tanggapan harap dilengkapi identitas yang jelas dan dapat dikirim melalui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kantor Humas UNY.

Quo Vadis Museum Pendidikan Indonesia? Sebagai mahasiswa UNY saya turut bangga dengan adanya Museum Pendidikan Indo­ nesia (MPI), museum pendidikan pertama di indonesia. Indonesia sebetulnya memiliki sejarah yang panjang dan akar yang kuat terkait perkembangan pendidikan, mulai dari jaman komunal, ke­rajaan, penjajahan belanda dan jepang, hingga kini di jaman pascareformasi. Maka sudah semestinya Indonesia, sebagai bangsa yang besar dan mempunyai akar sejarah yang panjang serta kuat itu memiliki wadah untuk mengabadikan. Salah satu bentuk nyata wadah itu adalah museum pendidikan, yang kini dimiliki UNY. Selain sebagai wadah, museum pen­ didikan juga bisa menjadi sarana eduka­ si nilai-nilai pendidikan, terutama pen­ didikan yang berkarakter kebangsaan Indonesia. Pendidikan berkarakter ke­ bangsaan merupakan PR besar, mengin­ gat drastisnya degradasi moral bangsa ini. Kita bisa melihat semakin banyak­ nya kasus-kasus bernuansa SARA di ber­ bagai daerah, tindak korupsi yang mer­ ajalela dan hukum di negeri ini yang timpang. Begitu besar asa-asa demi ter­ wujudnya Indonesia yang lebih baik

melalui sarana museum pendidikan. Namun begitu, ketika kita memasu­ ki MPI harapan-harapan itu seperti se­ makin jauh api dari panggang. Kolek­ si MPI masih minim, kalaupun ada, itu sesuatu yang sebetulnya bisa dengan mudah ditemui di luar MPI. Yang paling keren barangkali adalah replika suratsurat Kartini di ruangan paling depan. Replika surat-surat Kartini itu tak hanya langka, namun punya peran besar ter­ hadap perkembangan pendidikan di In­ donesia, khususnya pendidikan perem­

puan. Kekurangan ini bisa jadi hal yang wajar mengingat MPI baru setahun leb­ ih berdiri. Namun begitu, besar harapan kami agar MPI lebih baik lagi. Lebih me­ nambah koleksinya dan memperjelas konsep tujuan pendiriannya, tidak han­ ya sekadar memamerkan koleksi yang ada, tapi juga memiliki tujuan besar un­ tuk memperbaiki kondisi bangsa mela­ lui jalur pendidikan. Ada lebih banyak sarana yang lebih interaktif agar pen­ gunjung tidak merasa bosan dan tid­ ak seperti memasuki gedung tua den­ gan aneka barang-barang tua. Selain itu diharapkan juga MPI punya even-even khusus seperti di museum-museum be­ sar, misalnya museum fatahillah di Ja­ karta yang punya berbagai agenda ru­ tin. Terimakasih. Erlina alumnus UNY

4

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1


tips tips MENULIS DENGAN HATI O l e h Nd i ka Ma h r end ra Seseorang menangis tersedu-sedu sa­ at membaca sebuah buku. Ia, seolah­olah, terlibat secara emosional. Ia, sea­ kan-akan, menjadi bagian dari dunia kata dalam kisah yang tengah ia baca. Melihat hal semacam itu, salah seo­ rang sahabatnya jadi tertarik untuk ikut membaca. Namun anehnya, sang sa­ha­ bat tak merasakan apa-apa. Ia mera­sa sangat biasa, datar, dan merasa tak per­ lu menangis. Lalu dia membuat sebu­ah kesimpulan secara semena-mena, bah­ wa sahabatnya menangis bukan karena­ buku itu begitu hebat. Tapi semata­-ma­ ta karena sahabatnya mengidap me­lan­ kolia yang akut. Cukup rumit menjelaskan fenomena semacam itu. Tapi yang pasti, semua­itu menandakan bahwa buku-buku meme­ i­liki ruh dan jiwa. Dan pertautan jiwa­ sebuah buku dan sang pembacalah yang akan menghasilkan sebuah kesan. Per­ tautan jiwa itulah yang membuat sese­ orang menangis, terharu, bersemangat, dan mendapatkan suntikan energi. Ini sejalan dengan hukum daya tarik (low of atraction), di mana segala sesu­ atu yang memiliki ruh dan energi sama akan menyatu. Seseorang yang positif akan mendapatkan kesan mendalam saat membaca buku-buku yang meman­ carkan energi positif. Sang komedis akan terpingkal mendapati buku yang lu­cu, dan si mesum akan terhibur dan me­mu­ji-muji buku-buku pornografi. Dan energi semacam ini tak dapat di­ manipulasi. Ia hadir secara alamaih dan subtil. Dia bener-benar mewakili­ ruh dan jiwa penulisnya. Sehingga­ seo­rang­ pe­ngarang yang tak islami tak akan mam­pu menulis sebuah karya­yang is­ lami. Walau pun mampu memaksakan­ di­ri, maka islam yang ia hasilkan da­ lam tulisan, adalah islam yang kaku dan sa­­ngat normatif. Islam yang tidak me­ nyen­­tuh dan menggetarkan. Maka kerja-kerja utama seorang pe­ nulis, lebih spesifik para penulis karya sastra, adalah menata batin dan ruang

istimewa

jiwa. Karena kondisi kejiwaan semacam inilah yang secara alamiah akan ter­ pancar dalam karya yang ia tulis. Dan kondisi kejiwaan penulis inilah yang pa­ da gilirannya akan menjadi jiwa bagi karya dan buah tangannya. Untuk itulah, wajar kiranya jika se­ tiap penulis memilki ritual masingma­­sing sebelum menulis. Dan seluruh upaya itu, saya sering menyebutnya de­ ngan istilah ‘memabukkan diri’. Ya, se­ orang penulis harus mabuk terlebih da­ hulu sebelum menulis, sebab dia harus hilang kesadaran, ia dilarang berpikir, ia harus menyatu dan menjadi bagian uta­ ma sebuah cerita yang dia tulis. Masing-masing penulis memiliki ca­ ra-cara berbeda membuat dirinya ma­ buk. Tapi kita adalah seorang muslim.­ Yang tahu bahwa segala sesuatu pasti­ dicatat dan harus dipertanggung jawab­ kan. Maka mabuk kita pun adalah ke­

mabukan untuk lebih dekat dan men­ genal Tuhan. Maka, cara-cara elegan kita sebagai seorang muslim untuk sampai pada kon­disi trance adalah, dengan menyu­ cikan diri. Berwudhu dengan khusyuk, shalat setidaknya dua rakaat, lalu ber­ doa dan mengikhlaskan diri kita untuk menjadi juru tulis kebenaran yang akan disampaikan Tuhan melalui jemari ta­ ngan kita. Dengan begitu, selain seluruh aktivi­ tas kita akan bernilai ibadah, kita pun akan menulis dengan hati. Hati yang jernih, yang tak terkotori segala sesua­tu yang bersifat duniawi. Dan tulisan dari kedalaman batin semacam inilah yang nanti akan mengetuk dan melembut­ kan jiwa-jiwa para pembaca. Ndika Mahrendra alumnus Sastra Indonesia FBS UNY

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

5


laporan utama

TAHUN 2010 BERLALU DENGAN KEUNGGULAN Dengan segala kenangannya, tahun 2010 telah berlalu. Keunggulan UNY pada tahun itu wajib kita rayakan dengan bijak. O l e h s i smono la ode

T

ahun 2010 telah berlalu. Pelbagai­ pe­ristiwa pun berlalu. Ada yang di­ kenang dan ada yang terlupa,­ tak terkecuali bagi Universitas­ Ne­ge­ri­­­­ Yogyakarta (UNY). Dalam pengan­tar­­­La­ por­an Tahunan UNY tahun 2010, seba­ gaimana dibacakan pada­26 Januari­2010, Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab,­ M.Pd., M.A., menegaskan bahwa tahun 2010 UNY telah banyak mencapai­kemaju­ an yang berarti di pelbagai­bidang, baik itu bidang akademik, umum dan keuang­ an, kemahasiswa­an, kerjasama,­dan ke­ hu­­­masan. Meskipun demikian, tandas Rek­tor, UNY harus mengakui ada banyak­ hal yang belum sempat dilakukan. Untuk semua itu, kami sepakat bahwa sebagaimana ditulis Rektor, “Semua­pen­ capaian yang diperoleh selama­ tahun 2010 baik yang berhasil maupun yang be­lum berhasil haruslah disikapi secara bi­jak. Karena, semua itu adalah bagian dari sejarah UNY yang mampu menjadi­ landasan kerja sekaligus­pemacu untuk­ terus meningkatkan prestasi yang telah­ diperolah. Jika ini dapat dilakukan­ de­ ngan baik, maka hasrat untuk terus men­­ cip­takan ide-ide yang kreatif dan ino­­vatif bagi kemajuan universitas, dapat­men­ jadi identitas UNY di masa­ yang akan datang. Bahkan, program ker­ja, se­ba­ gai­mana diamanatkan dalam Ren­stra

2010-2014 bukanlah hal yang sukar­un­ tuk kita laksanakan. Lantas, apa yang unggul dalam tahun­ 2010 lalu? Kita bisa membacanya dalam laporan utama edisi ini kali. Di bidang akademik, misalnya upaya peningkatan kualitas dosen terus didorong, salah satu caranya adalah dengan memberangkat­ kan 14 orang dosen Belanda, Australia, Malaysia, dan China. Di universitas em­ pat negara ini, mereka diharapkan dapat menggali informasi mengenai kelebih­ an akademik. Di bidang umum dan keuangan, ma­ syarakat sivitas akademika UNY sudah melihat sendiri bagaimana perbaikan in­ frastruktur dan penambahan gedung-ge­ dung dilakukan. Perubahan wajah kam­­ pus ini membuat sebagian alum­­nus IKIP/ UNY lupa. Untuk soal ini, me­mang ada suara-suara yang kurang se­pa­kat den­ gan pembangunan gedung, akan tetapi itulah salah satu konsekuensi­universitas yang mendeklarasikan diri­nya, seba­gai kampus yang siap menuju World Class University. Selain itu, dalam hal la­por­ an keuangan, UNY mendapat ka­do­is­ti­ mewa dari Laporan Auditor­In­de­­penden Drs. Hendry & Sugeng, yang menegaskan bahwa UNY adalah kampus berbadan layanan umum (BLU) yang wajar dan ber­sih dalam pengelolaan keuangan.

Yang tak kalah unggulnya lagi, bidang­ Kemahasiswaan UNY telah merebut se­ gu­dang prestasi baik itu di tingkat na­ sional maupun internasional. Sebut saja, UNY menjadi juara umum ketiga pada Pimnas XXIII di Universitas Mahasaras­ wati Bali, beragam prestasi pada ajang Kontes Robot Regional, juara I Olimpiade Sains & Teknologi Mahasiswa tingkat pro­pinsi DIY dalam bidang Biologi, yang selanjutnya mewakili DIY maju ke ting­ kat nasional,, juara I Lomba Pembuatan Sistem Informasi bagi Perguruan Tinggi­ se-DIY, juara umum lomba mobil listrik tingkat nasional yang diselenggarakan di Politeknik Negeri Bandung, Juara III Ke­ju­ a­ra­an Dunia Tae Kwon Do Tahun 2010 di Korea, dan mendapatkan 2 meda­li­emas masing-masing dari Cabang Atletik­a.n. Zakaria Malik dan Cabang Tae Kwon Do a.n. Lia Karina Mansyur, serta 1 medali pe­rak dari cabang Pencak Silat a.n. Er­ na Suryanti, dan 1 medali perunggu dari cabang Tae Kwon Do a.n. Asep Santoso dalam ASEAN University Games 2010. Untuk segudang prestasi dan keung­ gulan di atas, kita wajib bersyukur dan bahagia dan sudah selayaknya kita ucap­ kan tabik kepada sivitas akademika UNY yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk bersama-sama me­ ma­jukan universitas. Itu saja! 


foto-foto:La ode/Pewara Dinamikai


laporan utama Melepas 2010 dengan Keberhasilan Perjalanan UNY periode Januari 2010 s.d. Desember 2010 sudah terangkum dalam buku Laporan Tahunan Universitas Negeri Yogyakarta 2010 setebal 134 halaman. Dari laporan inilah seluruh warga UNY bisa lebih mengenal kampusnya yang memiliki segunung prestasi akademik maupun non akademik. Oleh Ar i ska P rasetyanawat i

S

emua bidang di UNY melaporkan pro­ gram-program yang telah ditunaikan, kendala yang dihadapi, dan rencana­ per­baikan maupun program anyar yang ditargetkan untuk 2011. Bidang-bidang terse­ but adalah Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Penjami­ nan Mutu; Bidang Administrasi Umum dan Ke­ uangan (BAUK); Bidang Pembinaan Kemaha­ siswaan dan Alumni; serta Bidang Kerjasama, Humas, Promosi, dan Protokol (KHPP). Bagian Pertama adalah laporan dari Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Pengabdian kepa­ da Masyarakat, dan Penjaminan Mutu. Tahun 2010, bidang ini menyoroti pada peningkatan kualitas dengan networking internasional. Ini dilakukan dengan meningkatkan kualitas pen­ didik dan pendidikan. Bidang I menggodok­pro­

gram khusus peningkatan kualitas­ dosen de­ ngan pemberdayaan dosen melalui studi lanjut,­ pelatihan/seminar/workshop, peningkatan ke­ mampuan berbahasa Inggris, pemberdayaan­ do­sen S2/S3, kenaikan pangkat dosen, pember­ dayaan dosen UPT MKU, pemberdayaan dosen pembimbing, dan penghargaan dosen berpres­ tasi. Peningkatan kualitas dosen juga dilaku­ kan dengan memberangkatkan 14 orang dosen melaksanakan kunjungan ke luar negeri. Nega­ ra-negara yang dikunjungi adalah Belanda,­Aus­ tralia, Malaysia, dan China. Selain itu, tentu saja reward yang sesuai diberikan UNY pada­dosendosen berkualitas dengan memper­hatikan ke­ na­­ik­an pangkat dosen. Program lain untuk me­ ning­katkan kualitas dosen yang diha­rapkan da­­pat me­ningkatkan kualitas pendidikan di UNY antara lain penulisan buku, pengembangan­e-

foto-foto:La Ode/Pewara Dinamikai

8

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1


laporan utama

learning, magang dosen ke industri/sekolah, dan pemilihan dosen berpres­tasi yang diada­ kan dalam waktu-waktu tertentu. Mahasiswa juga tidak luput dari perhati­ an­ bidang ini. Demi kelancaran dan perkem­ bangan pengetahuan civitas akademika, UNY memperluas jaringan jurnal internasional. Sa­ at ini perpustakaan UNY menyediakan berba­ gai macam jurnal antara lain ProQuest Education Journals memberikan akses ke lebih 928 pener­ bitan kependidikan, termasuk di dalamnya 597 judul jurnal tersedia dalam bentuk full text. Pro­ Quest Research Library berisi jurnal-jurnal untuk bidang seni, kesehatan, ilmu sosi­al, ekonomi, komunikasi, psikologi, politik, hu­kum, pengeta­ huan umum, dll. Keberhasilan­juga dapat dilihat dari kemajuan teknologi in­for­masi yang dimi­ liki. UNY berhasil menjadi juara satu E-learning Award 2010 Tingkat Nasi­onal yang diselenggar­ akan oleh Pustekkom (Pusat Teknologi Informa­ si dan Komunikasi Pendidikan) Kemendiknas. BAUK: Tertib dalam Bekerja Ketertiban menjadi modal utama berhasilnya BAUK menuntaskan program di tahun 2010. Na­ mun, bukan berarti tanpa masalah. Jumlah su­ rat masuk periode tahun 2010 ke Pimpinan UNY mencapai 9768 surat, surat tugas­ bagi karya­ wan dan dosen sebanyak 409 surat, dan pengi­ riman surat keluar mencapai 418 surat. Jumlah

surat yang keluar masuk tersebut dirasa per­ lu dilakukan pengelolaan surat menyurat se­ cara cermat, tepat, dan cepat supaya lekas dit­ indaklanjuti. Selain itu, kontrol sirkulasi surat oleh Subag Tata Usaha melalui buku agenda surat masuk baik yang manual maupun ter­ca­ tat di komputer pun penting untuk dicerma­ ti. Masalah inipun dijadikan tantangan dengan­ menyiapkan program e-office bekerjasama de­ ngan PT Telkom Indonesia. Program ini akan mem­buat alur pergerakan surat menjadi elek­ tronik. Program ini direncanakan beroperasi se­ cara penuh di tahun 2011 ini. Selain memuncul­ kan program e-office, program lain yang juga baru dimulai di 2010 adalah dibentuknya Divisi Layanan Pengadaan Barang (DLP) di subag Per­ lengkapan. Divisi ini akan terus dijalankan pada tahun 2011 ini dan tahun-tahun selanjutnya. Kemudian, subag Kerumahtanggaan lebih ber­konsentrasi pada perawatan dan pengem­ bangan fasilitas dan lingkungan UNY. Kebersih­ an lingkungan menjadi prioritas utama melalui program-program antara lain: Program Kampus­ Bersih, Program Kampus Indah, Program Ter­ tib Kampus, dan Program Kampus Berbungabunga sebagai bentuk Gerakan Kampus Hijau. Selain itu, keamanan dan ketertiban selama ta­ hun 2010 dinilai meningkat. Kerjasama UNY de­ngan Kepolisian Sektor Bulaksumur masih terus dilakukan. Prestasi membanggakan juga diraih oleh Keuangan yang selalu menerapkan profesional,­

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

9


laporan utama transparan, dan akuntabel dalam mengelola keuangan negara. Pelaporan secara periodik dan berjenjang sebagai bentuk pertanggungja­ waban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja kepada Kementerian Pendidikan Na­ sional melalui Ditjen Dikti mendapat penilai­an berpredikat sangat memuaskan. Dari 8 kategori subtantif, UNY berhasil memperoleh 4 kategori penilaian substantif. BAUK telah menjalankan perannya dengan baik dan tertib di tahun 2010. Walaupun begitu, BAUK masih terus berusaha menutupi kekuran­ gan-kekurangan yang ada dengan membuat program-program baru untuk tahun selanjut­ nya. Seperti yang akan dicapai BAUK di tahun anggaran 2011 ini, Bagian Kepegawaian akan menyiapkan berbagai macam data untuk men­ dukung sistem remunasi, menyempurnakan program aplikasi sistem informasi ketenagaan (SINAGA), dan akan mengimplementasikan sis­ tem informasi kepegawaian (SIMPEG) yang te­ lah dibuat oleh Direktorat Ketenagaan Sekre­ tariat Jenderal Kemdiknas yang berguna untuk mengusulkan kenaikan jabatan bagi lektor ke­ pala dan guru besar. Segunung Prestasi Mahasiswa Bagian Kemahasiswaan terus mendampi­ngi mahasiswa dan menyokong dengan penuh se­ mangat, sehingga mahasiswa pun menoreh

10

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

puluhan prestasi akademik dan non akademik di tahun 2010. Sebut saja UNY menjadi juara umum ketiga pada Pimnas XXIII di Universi­ tas Mahasaraswati Bali, beragam prestasi pada ajang Kontes Robot Regional, juara I Olimpiade Sains & Teknologi Mahasiswa tingkat propin­ si DIY dalam bidang Biologi, yang selanjutnya mewakili DIY maju ke tingkat nasional, UNY menjadi tuan rumah National University Eng­ lish Debat Championship (NUEDC), juara I Lom­ ba Pembuatan Sistem Informasi bagi Perguruan Tinggi se-DIY, juara umum lomba mobil listrik tingkat nasional yang diselenggarakan di Poli­ teknik Negeri Bandung, dan berbagai macam ke­juaraan di bidang penulisan karya ilmiah. Ten­tu saja masih banyak lagi yang belum tertu­ lis satu per satu. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada ta­ hun 2010, bidang III tidak lagi mengejar kuan­ titas proposal dari mahasiswa yang masuk ke timnya. Proposal itu haruslah dapat bersaing secara kualitas, baik proposal kegiatan UKM ma­upun kegiatan yang bersifat akademis seper­ ti penelitian. Perubahan fokus dari kuantitas menjadi kualitas itu memang wajar mengingat­ keaktifan mahasiswa dalam berkegiatan sudah­ tidak diragukan lagi. Tercatat untuk tahun 20­ 10, proposal PKM yang didanai Dirjen Dikti me­ningkat sebesar 5 % dibandingkan tahun sebelumnya. Mahasiswa tidak hanya dibekali­


laporan utama kemampuan kognitif yang teruji, tapi juga kre­ ativitias menciptakan lapangan usaha sendiri untuk mandiri. Berpegang harapan itu pula UNY mendukung penyaluran dana PMW un­ tuk mahasiswa. Dana yang digulirkan dari Dikti untuk tahun 2010 sebesar Rp. 1.000.000.000,00 yang disebar ke 70 kelompok usaha. Melambungkan UNY ke Luar Negeri Bidang IV atau KHPP telah membangun ker­ jasama dengan luar negeri dan melambungkan nama UNY sehingga dikenal di kancah interna­ sional. Sejumlah kerjasama dituangkan­ke dalam bentuk MoU dan ada pula yang baru berupa Let­ ter of Intent (LoI) serta berupa kegiat­an opera­ sional yang akan ditindaklanjuti dengan­MoU di kemudian hari. Berbagai macam kegiatan diad­ akan seiring langkah internasionalisasi yang di­ harapkan akan menjadi ujung tombak perkem­ bangan UNY di masa mendatang. KHPP juga menggencarkan promosi dengan menawarkan paket kursus kepada masyarakat internasional, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, kursus batik (kayu dan kain), tari, dan gamelan. Paket penawaran kursus ini diharap­ kan dapat semakin mengenalkan UNY secara internasional. Paket lain yang menarik yaitu Bridging Course Bahasa Indonesia untuk Maha­ siswa Darmasiswa RI di UNY. Kegiatan rutin ini melayani mahasiswa internasional yang memi­

lih jalur Program Darmasiswa yang dapat mem­ bekali mahasiswa asing terampil berbahasa dan berbudaya Indonesia hingga akhirnya mampu berinteraksi dalam dunia akademik di UNY. Mahasiswa Darmasiswa juga dapat mengiku­ ti Internasional Day yang bertujuan memperte­ mukan dan menyambung silaturahim­antarma­ hasiswa internasional dengan komunitas civi­tas akademika lainnya di UNY. Kegiatan Internation­ al Day meliputi art performance, exhibition, dan food festival. Tahun 2010, kegiatan ini diikuti oleh 21 negara asing dan lebih dari 35 mahasis­ wa asing yang ada di UNY. Ada juga program KKHP yang merintis Pro­ di Berstandar Internasional. Kegiatan ini ber­ tujuan meningkatkan jumlah prodi yang siap menyelenggarakan kelas internasional. Seba­ nyak 8 prodi telah mengajukan diri menjadi pro­ di Kelas internasional, seperti Prodi Pendidik­an Teknik Mesin, Prodi Pendidikan Bahasa Indone­ sia, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi Pen­ didikan Kimia, Prodi Pendidikan Manajemen, Prodi Pendidikan Luar Biasa, Prodi Pendidikan IPA, dan Prodi PJKR. Telah banyak usaha yang dilakukan tim bidang empat ini, baik yang ber­ sifat lokal, nasional, maupun internasional. Ta­ hun-tahun mendatang, usaha positif yang di­ nilai efektif untuk kemajuan universitas akan terus dilaksanakan di samping menambah ke­ giatan lain yang lebih berkualitas. 

Rektor UNY didampingi Pembantu Rektor I,II,III, menyaksikan Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Muh. Nuh, saat meresmikan penggunaan Masjid Mujahidin UNY.

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

11


laporan utama Meningkatkan Kualitas Akademik dengan Membangun Networking Internasional Ibarat sebuah rumah Joglo, UNY ditopang empat saka penting, salah satunya tim di bawah payung Bidang Dikjar. Keberhasilan Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, Pengambidan Kepada Masyarakat, dan Penjaminan Mutu ini menyangkut peningkatan SDM, peningkatan layanan akademik, peningkatan kualitas kelembagaan dan program pendukung Bidang Dikjar, serta kegiatan lain yang terkait dengan Bidang Dikjar. Oleh D h i an Hapsa ri

K

eberhasilan Bidang Pendidikan dan Peng­ajaran terkait dengan kualitas pen­didik atau dosen. Tidak salah bila Bi­dang I menggodok program khusus peningkatan kualitas dosen dengan pemberda­ yaan dosen melalui studi lanjut, pelatihan/sem­ inar/workshop, peningkatan kemampuan ber­ bahasa Inggris, pemberdayaan dosen S2/S3, kenaikan pangkat dosen, pemberdayaan dosen UPT MKU, pemberdayaan dosen pembim­bing, dan penghargaan dosen berprestasi. Paling­ti­ dak, sesuai dengan dengan Undang-undang

Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pendidik di program diploma atau sarjana ha­ rus memiliki kualifikasi akademik minimum magister. Peningkatan Kualitas Pendidik dan Pendidikan Saat ini jumlah dosen di UNY sebanyak 1.049 orang, dari jumlah tersebut yang berkualifika­ si S1 sebanyak 179 orang (17,06%) termasuk yang sedang menempuh S2, berpendidikan S2 sebanyak 740 orang (70,54%) termasuk yang sedang menempuh

foto-foto:Heri P/Pewara Dinamikai

12

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1


laporan utama

S3, dan berpendidikan S3 sebanyak 130 orang (12,39%). Dosen berkualifikasi S2/S3 se­ ba­­­nyak 870 orang (82,93%). Jumlah ini sudah­ di­atas target nasional tahun 2009 yaitu sebe­ sar 70%. Tim yang bergerak memacu kualitas pendi­ dik ini telah mendata dosen-dosen yang masih dalam masa menyelesaikan studi baik di dalam maupun di luar negeri. Berdasarkan data yang dihimpun jumlah dosen sedang studi lanjut se­ banyak 299 orang, studi lanjut S2 sebanyak 121 orang (114 orang di dalam negeri dan 7 orang di luar negeri), dan studi lanjut S3 sebanyak 178 orang (160 orang di dalam negeri, 18 orang di luar negeri). Beberapa diantaranya mengalami kesulitan menyelesaikan studinya. Mereka yang menga­ lami kesulitan diwajibkan melaporkan perkem­ bangan studinya setiap semester ke universitas, dan bagi yang akan habis masa studinya diun­ dang pimpinan UNY untuk memberikan lapor­ an dan penjelasan tentang kendala yang diha­ dapi. Khusus kendala yang berkaitan dengan keuangan universitas membantu dengan mem­ berikan biaya pendidikan baik berupa SPP, BPPs, Insentif penulisan desertasi, Bantuan penyele­ saian studi lanjut S2 atau S3. Dosen yang akan maju ujian tesis (S2) diberikan bantuan sebe­ sar Rp. 2.500.000,00, sedangkan yang akan ma­

ju untuk disertasi (S3) diberikan bantuan sebe­ sar Rp. 5.000.000,00. Peningkatan kualitas dosen juga dilakukan dengan memberangkatkan 14 orang dosen me­ lak­sa­na­kan kunjungan ke luar negeri. Nega­ ra-negara yang dikunjungi adalah Belanda 4 orang, Australia 6 orang, Malaysia dan China 4 orang, dengan kunjungan selama 7 hari dengan­ waktu yang berbeda. Selain itu, tentu saja reward yang sesuai dibe­ rikan UNY pada dosen-dosen berkualitas­ de­ ngan memperhatikan kenaikan pangkat dosen, terutama dosen yang telah lima tahun­ belum mengajukan kenaikan pangkat atau jabatan fungsional. Kenaikan pangkat ini disesuaikan pula dengan jabatan akademik. Semakin tinggi jabatannya, semakin tinggi pula reward yang diterima. Seiring dengan fokus kenaikan pangkat, Pro­ gram Fasilitasi Guru Besar pun terus dilaksana­ kan sebagai pemicu dosen-dosen meraih gelar Guru Besarnya. Tercatat sampai dengan 2010 Jumlah peserta fasilitasi guru besar sebanyak 64 orang, sebagian besar telah berhasil meraih jabatan profesor. Tahun 2010 terdapat 14 orang mengajukan Program Fasilitasi Guru Besar, 13 orang di antaranya yang akan difasilitasi Un­ tuk peningkatan profesor, pola perekrutan yang terjadwal, pemberdayaan Tim Fasilitasi, pener­ bitan buku panduan, dan sistem monitoring yang teratur, terus ditingkatkan. Di samping itu, forum dialog antara Pimpinan UNY dengan para calon Guru Besar (S3 Lektor Kepala mini­

Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Fasli Jalal, Ph.D., menjadi keynote speaker dalam sebuah seminar nasional di ruang sidang rektorat UNY

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

13


laporan utama mal 550, dan S2 Lektor Kepala minimal 700) tetap dilaksanakan setiap awal tahun. Program lain untuk meningkatkan kualitas dosen yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di UNY antara lain penu­ lisan buku, pengembangan e-learning, magang dosen ke Industri/sekolah, pemilihan dosen ber­ prestasi yang diadakan dalam waktu-waktu ter­ tentu. Mahasiswa juga tidak luput dari perhatian bidang ini. Demi kelancaran dan perkembangan pengetahuan civitas akademika, UNY memper­ luas jaringan jurnal internasional. Saat ini per­ pustakaan UNY menyediakan berbagai macam jurnal antara lain ProQuest Education Journals memberikan akses ke lebih 928 penerbitan kependidikan, termasuk didalamnya 597 judul jurnal tersedia dalam bentuk full text. ProQuest Research Library berisi jurnal-jurnal untuk bi­ dang seni, kesehatan, ilmu sosial, ekonomi, komunikasi, psikologi, politik, hukum, penge­ tahuan umum dll. Ditambah lagi Database Research Library berisi lebih dari 4.000 judul jurnal, sekitar 2.400 judul jurnal tersedia dalam bentuk full text. Pro­ Quest Science Journals berisi jurnal-jurnal un­ tuk bidang ilmu terapan. Memuat tidak kurang dari 1.595 judul jurnal Internasional. Spring­ er Premium Bundle with ProQuest Research Li­ brary berisi jurnal springer untuk bidang ma­te­ matika, psikologi, kesehatan, komputer, sosial, linguistik, dan statistik, ASME (American Socie­ ty of Mechanical Engineers) berisi Journal of Dy­ namic Systems. Measurement and Control, Manu­ facturing Science and Engineering; Vibration and Acoustic, Engineering Materials and Technolo­gy,

14

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

Heat Transfer, Fluids Engineering, Offshore Mecha­ nics and Arctic Engineering; Computational and Nonlinier Dynamics; Computing and Informati­ on Science in Engineering, Solar Energy Engineer­ ing ect. Capaian Keberhasilan Akreditasi institusi, UNY mendapat akredita­ si B. Universitas terus berusaha meningkatkan peringkat akreditasi setiap prodi. Untuk PPs, ta­ hun 2010 ada delapan prodi yang sudah menga­ jukan akreditasi, yakni prodi Pendidikan Sains (S2), Teknologi pembelajaran (S2), Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Ilmu Keolahragaan, Pendidikan Matematika, Pendidikan Dasar, Li­ nguistik Terapan, dan Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, sekarang tinggal menunggu ha­ sil akreditasi. Di samping akreditasi, keberhasilan juga da­ pat dilihat dari kemajuan teknologi informasi yang dimiliki. UNY berhasil menjadi juara satu E-learning Award 2010 Tingkat Nasiona­l yang diselenggarakan oleh Pustekkom (Pusa­t Tekno­ logi Informasi dan Komunikasi Pendidikan) Ke­ mendiknas mengungguli UGM juara II, dan Uni­ versitas Gunadarma. Juara III. Penghargaan diserahkan Wamendik­ nas Prof. Dr. Fasli Jalal didampingi Dirjen Dikti, Prof Dr. Djoko S dan Kepala Pustekkom, Dr. Lilik Gani, kepada para pemenang pada acara Malam Penganugerahan Festival e-Pendidikan 2010, Kamis (28/10/2010) di digedung Kemendiknas Senayan Jakarta. Tahun 2009, UNY juga mera­ ih penghargaan yang sama dalam hal interak­ tivitas. Banyak karya yang dihasilakn civitas akade­ mika yang belum terdata dan tersimpan de­ ngan baik serta dimanfaatkan untuk kemajuan UNY secara lebih nyata. Bertolak dari kenyata­an itu, UNY membentuk tim untuk menginventaris Program unggulan UNY yang meliputi bidang


laporan utama

kependidikan, bidang Ilmu dasar, bidang ilmu terapan, dan bidang lain. Sebelum menetapkan program unggulan itu, diadakan seleksi pro­ gram lima antara lain (1) mengidentifikas­i dan mengelompokkan program unggulan yang di­ usulkan, (2) mempelajari kelengkapan usulan,­ (3) mengkaji dan mengevaluasi usulan (jika per­ lu dilakukan presentasi dan/atau visitasi), (4) menetapkan usulan yang memenuhi kriteria unggul, dan (5) mengumumkan hasil seleksi. Tindak lanjut atas penetapan program unggu­ lan tersebut dapat berupa pemberian peng­ hargaan dalam bentuk sertifikat, finansial, sosialisasi dan publikasi melalui berbagai me­ dia, termasuk website UNY dengan alamat http://www.uny.ac.id. Sejauh ini masih 13 orang yang mengajukan proposal dan 8 orang yang lolos.

Tahun 2010 UNY menginjak tahun ke-3 pro­ gram WCU-nya. Perkembangan program ini da­pat dilihat dari kegiatan pengiriman dosen mengikuti short-course di luar negeri, untuk­ memperoleh kemampuan dalam bidang teaching­ content through English dan memperoleh­Inter­ national Certificate untuk mengajar pada Kelas­ Internasional, di samping membangun network­ ing dengan universitas dan pusat riset di selu­ ruh dunia. Pada tahun 2010, telah dibuka 6 (enam) kelas­ internasional yaitu Pendidikan Matematika,­ Pen­didikan Fisika, Pendidikan Kimia, Pendidik­an Biologi, Pendidikan IPA, dan Pendidikan Akun­ tansi. Program penyiapan jurusan bertaraf Iin­ ternasional ditekankan kepada kegiatan-kegiat­ an jurusan untuk menambah kualitas jurusan baik SDM maupun sarana prasarana. Kegiatan ini tidak menutup kemungkinan merupakan kegiatan yang mendukung peningkatan baha­ sa internasional. Animo masyarakat pun meningkat dibuk­ tikan dengan bertambahnya jumlah mahasiswa UNY pada Tahun Akademik 2010/2011. Sampai dengan semester gasal 2010/2011 jumlah ma­ hasiswa terdaftar sebanyak 32.241 orang yang terdiri jenjang S3 sebanyak 182 orang, S2 seba­ nyak 570 orang, S1 sebanyak 26.554 orang, DI­ II sebanyak 2.607 orang, dan DII sebanyak 253 orang. 

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

15


laporan utama Tahun 2010: Gemilang Prestasi Mahasiswa Prestasi mahasiswa dapat membuktikan dukungan bidang III pada kegiatan dan kreatifitas mahasiswa di kancah nasional maupun internasional. Peran serta bidang III ini selain dapat mendekatkan mengantarkan mahasiswa meraih prestasi, juga mengangkat nama UNY menduduki posisi bergengsi. Oleh D h i an Hapsa ri

B

erbeda dengan tahun sebelumnya, pa­ da tahun 2010, bidang III tidak lagi­ mengejar kuantitas proposal dari ma­ hasiswa yang masuk ke timnya. Propo­ sal itu haruslah dapat bersaing secara kualitas, baik proposal kegiatan UKM maupun kegiatan yang bersifat akademis seperti penelitian. Pe­ rubahan fokus dari kuantitas menjadi kualitas itu memang wajar mengingat keaktifan maha­ siswa dalam berkegiatan sudah tidak diragukan lagi. Tercatat untuk tahun 2010, proposal PKM yang didanai Dirjen Dikti meningkat sebesar 5 % dibandingkan tahun sebelumnya. Prestasi Penelitian Besarnya minat mahasiswa dalam berkegiat­ an ini didorong peran serta Pembinaan, teruta­ ma dalam menghadapi Pimnas. Tidak heran pa­

da Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXII th 2009 di Unibraw Malang, UNY mengirim­ 9 tim yang lolos seleksi Dikti terdiri dari 5 tim PKMK, 2 tim PKMM, 1 tim PKMT, dan 1 tim PKM­ GT. Dari 9 tim tersebut UNY memperoleh juara 1 bidang PKMK dan 1 juara 1 bidang PKMM, se­ hingga UNY berhasil meraih juara umum 4. Pa­ da Pimnas tersebut juara umum 1 Unibraw, 2 ITB, 3 ITS, 4 UNY, 5 IPB, 6 UGM, 7 UNJ. Dengan­ demikian UNY berhasil mengungguli IPB, UGM, dan UNJ. Pimnas XXIII tahun 2010 di Universitas Ma­ hasaraswati Bali, UNY mengirim 11 tim yang lolos seleksi Dikti terdiri dari 3 tim PKMK, 1 tim PKMM,3 tim PKMT, dan 3 tim PKMGT. Dari 11 tim tersebut UNY memperoleh juara 1 cabang presesentasi PKMT dan PKMP, juara 1 cabang poster PKMT A, juara 1 cabang poster PKMT

foto-foto: dokumen humas uny

16

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1


laporan utama

B, juara II cabang presentasi PKMK dan PKMT, juara III cabang presentasi PKMM dan poster PKM-GT, sehingga UNY berhasil meraih juara umum 3. Pada Pimnas tersebut juara umum 1 UGM, 2 ITS, 3 UNY, 4 IPB, 5 ITB. Semangat universitas pun semakin mening­ kat melihat prestasi mahasiswanya dalam bi­ dang penelitian. Sumber dana lain pun dialirkan untuk lebih menggairahkan kegiatan penelitian dengan nama Student Union Grant (SUG). Pro­ gram ini menyediakan dana penelitian untuk mahasiswa yang bersifat kompetitif. Sebesar Rp. 2.500.000,00 tiap judul peneli­ tian diberikan untuk mahasiswa yang propos­ alnya lolos seleksi. Pada tahun 2009 jumlah pro­ posal yang masuk sebanyak 91 judul (FMIPA 31 judul, FT 14 judul, FISE 11 judul, FIP 19 judul, FBS 10 judul, FIK 6 judul), dan yang didanai se­ banyak 24 judul. Pada tahun 2010 jumlah pro­ posal yang masuk sebanyak 93 judul (FMIPA 32 judul, FT 5 judul, FISE 12 judul, FIP 23 judul, FBS 17 judul, FIK 4 judul) dan yang didanai se­ banyak 24 judul.

Dalam Olimpiade Sains dan Teknologi, tim UNY berhasil meraih juara I Olimpiade Sains & Teknologi Mahasiswa tingkat propinsi­ DIY dalam bidang Biologi, yang selanjutnya mewa­ kili­ DIY maju ke tingkat nasional. Pada tahun 2010 UNY ditunjuk sebagai tuan rumah olimpi­ ade matematika dan IPA tingkat wilayah V dan masuk dalam 5 besar (juara 4). Sedangkan un­ tuk OSN PTI (Olimpiade Sains Nasional Perguru­ an Tinggi Indonesia) yang diselenggarakan di UGM dengan penyelenggara Ditjen Dikti beker­ jasama dengan Pertamina, UNY berhasil mera­ ih juara 3 bidang Fisika. Dalam Lomba Inovasi Teknologi Mahasiswa (LITM) yang diselenggarakan Dinas Pendidikan DIY, pada tahun 2009 UNY berhasil memboyong juara II bidang Pendidikan, juara I, II, III bidang kerajinan, juara III bidang Makanan Tradisional dan juara I dan III bidang Pariwisata sehingga UNY menjadi juara umum I. Pada tahun 2010 UNY berhasil meraih juara umum II. Dalam bidang debat bahasa Inggris, pada ta­ hun 2010 UNY dipercaya sebagai enyelenggara National University English Debat Champion­ ship (NUEDC), namun tim UNY tidak berhasil memperoleh juara. Pada Pimnas XXII th 2009 di Unibraw, tim debat bahasa Ingris UNY meraih Quarter Finalis, sedangkan pada Pimnas XXIII th 2010 di Universitas Mahasaraswati Bali UNY berhasil meraih juara 3 kontes pidato bahasa Ing­gris. Untuk debat bahasa Inggris tingkat dunia, tim debat bahasa Inggris UNY berhasil

Prestasi Non Akademik Di ajang Kontes Robot Regional, pada tahun 2010 UNY ditunjuk sebagai tuan rumah Kon­ tes Robot tingkat regional yang dilakukan pada tanggal 14-16 Mei 2010. Dalam kontes ini UNY berhasil meraihjuara 1 untuk cabang KRCI­bat­ tle, memperoleh penghargaan inovasi terba­ik untuk KRCI battle, serta penghargaan robot ter­ baik untuk KRCI berkaki. Selanjutnya pada kon­ tes tingkat nasional, UNY memperroleh peng­ hargaan inovasi terbaik untuk KRCI battle. Pada tahun 2011 UNY insya Allah dipercaya lagi sebagai tu­ an rumah kontes robot regonal yang akan di­ lakukan pada tanggal 28-29 Mei 2011, dan tuan rumah kontes robot tingkat nasional yang akan dilakukan pada tanggal 11-12 Juni 2011.

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

17


laporan utama masuk dalam ranking 360 besar, dan selanjut­ nya diundang mengikuti debat ini di Turki pada­ bulan Desember 2009-Januari 2010. Dalam Lomba Pembuatan Sistem Informasi bagi Perguruan Tinggi se-DIY, Iwan Nopi Yono putro, mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Pen­ didikan Elektronik, meraih Juara I dalam Lom­ ba Pembuatan Sistem Informasi bagi Perguruan Tinggi se-DIY. Pada lomba mobil listrik tingkat­ nasional yang diselenggarakan di Politeknik Ne­ geri Bandung pada tahun 2010 Tim UNY kelu­ar sebagai juara umum I mengalahkan tim Poli­ teknik Bandung, ITS Surabaya, Politeknik Elek­ tronika Surabaya, Politeknik Caltex Riau, Uni­ versitas Negeri Jember, dan Politeknik Negeri Jakarta. Pada lomba cipta desain alat tepat gu­ na tingkat provinsi, UNY meraih juara II, se­ dangkan pada Indonesia Electric Competition UNY meraih juara I dan II. Pada lomba karya tulis agama dan sains tingkat Jateng-DIY, UNY meraih juara I, sedangkan pada Work Compe­ tition Amazing Science tingkat DIYJateng, UNY meraih juara II. Prestasi-prestasi yang lain antara lain juara 2 Lomba Karya Tulis Bidang Keolahragaan Ting­ kat Nasional Tahun 2010, juara 1 Inovasi Produk Perikanan dan Kelautan Kementerian Kelautan Tahun 2010, Juara 1 Lomba Karya Tulis Vulca­ no Expo Tahun 2010, juara 2 Pemuda Pelopor Tingkat DIY Tahun 2010, Inovasi Terbaik dalam

18

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

Indonesia Electric Vehicle Competition (IEVC) Tahun 2010. Pembangunan Material dan Mental Mahasiswa tidak hanya dibekali kemampuan­ kognitif yang teruji, tapi juga kreatifitias men­ ciptakan lapangan usaha sendiri untuk mandiri. Berpegang harapan itu pula universitas­ men­ dukung penyaluran dana PMW untuk­mahasis­ wa. Dana yang digulirkan dari Dikti untuk ta­ hun 2010 sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (sama dengan tahun sebelumnya), dengan peng­guna­ an­dana sesuai tor dikti yakni 70% untuk­ban­ tuan bergulir kepada mahasiswa, 30% untuk­ pengelolaan (sosialisasi, seleksi, diklat, magang,­ pendampingan/monev). Angkatan­2010 terda­ pat 70 kelompok yang terseleksi dan mulai menjalankan usaha.


laporan utama

Sesuai dengan visi UNY menghasilkan insan yang bernurani, mandiri, dan cendekia pula, se­ mua mahasiswa baru UNY mulai tahun 2008 diberikan training ESQ. Pada 2009 dan 2010 ma­ hasiswa yang beragama Islam mendapatkan training ESQ Versi 165 dari Ary Ginanjar­Agus­ tian, sedangkan untuk mahasiswa yang beraga­ ma selain Islam dilakukan melalui UKM masing­ -masing. Dukungan material seperti beasiswa juga­ diberikan universitas bekerjasama dengan ber­ bagai stakeholder baik pemerintah maupun swasta yang meliputi BBM, PPA, Supersemar, BI, PT Jarum, Yayasan Salim, Student Exchange, Toyota & Astra, I-MHERE, Tanonaka, JJC Jepang, CIMB Niaga, BTN, Perum Pegadaian,­Bidik Misi, Komatsu, dan Bukopin hingga mencapai 3593 mahasiswa. Dengan asumsi jumlah­mahasiswa

pada tahun 2010 sebesar 30.000 mahasis­wa, maka mahasiswa penerima beasiswa­ sudah men­­capai lebih kurang 12 %. Angka ini terus­ akan ditingkatkan sehingga persyaratan jumlah­ mahasiswa penerima beasiswa sebesar 20 % se­ cara bertahap dipenuhi. Selain beasiswa, UNY bekerjasama dengan perusahaan asuransi Indolife, memberikan ja­ minan kepada setiap mahasiswa yang mengala­ mi kecelakaan, dalam bentuk biaya perawat­an maupun uang duka bagi yang meninggal. Pada periode Oktober 2009- September 2010 jumlah klaim asuransi sebanyak 36 kasus (3 kasus me­ ninggal dunia) dengan total nilai klaim sebesar Rp. 67.520.879,00. Mahasiswa tidak hanya dibekali kemampuan kognitif yang teruji, tapi juga kreativitias men­ ciptakan lapangan usaha sendiri untuk menjadi manusia mandiri, sebagaimana yang dicitakan UNY. Berpegang harapan itu pula universitas mendukung penyaluran dana PMW untuk ma­ hasiswa. Dana yang digulirkan dari Dikti untuk­ tahun 2010 sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (sama­ dengan tahun sebelumnya), dengan pengguna­ an dana sesuai tor dikti yakni 70% untuk bantu­ an bergulir kepada mahasiswa, 30% untuk pe­ ngelolaan (sosialisasi, seleksi, diklat, magang, pendampingan/monev). Angkatan 2010 terda­ pat 70 kelompok yang terseleksi dan mulai­ men­jalankan usaha. 

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

19


laporan utama Berpredikat Sangat Memuaskan Sudah menjadi agenda rutin penyampaian Laporan Keuangan dilakukan di awal tahun. Tujuannya agar terjadi perbaikanperbaikan di tahun sekarang dengan mengetahui kondisi tahun sebelumnya. Di awal tahun 2011 ini, Laporan Keuangan Tahun 2010 telah disampaikan. Hasilnya, keuangan UNY mengalami kenaikankenaikan dan dinilai sangat memuaskan. Oleh Ar i ska P rasetyanawat i

U

niversitas Negeri Yogyakarta sebagai­ universitas yang mendukung­terwu­ judnya good government dalam pe­ nyelenggaraan negara, terus­ ber­ u­s­a­­ha mengelola keuangan negara secara pro­­­fe­­si­o­­nal, transparan, dan akuntabel. Pro­fe­si­ o­­­nal­­is­me berarti tingkah laku, keahlian,­dan ku­ a­litas seseorang yang profesional, transparan­si merupakan keterbukaan dan kejelasan dengan penuh pertanggungjawaban, sedangkan akun­ ta­bilitas adalah pemberian informasi dan peng­ ungkapan atas aktivitas dan kinerja finansial kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Hal ini dilakukan sesuai dengan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam undang-undang, yaitu dengan bercermin dari rencana bidang keuang­ an berupa tergalinya sumber-sumber dana se­ cara efektif dan efisien. Di tahun 2010 lalu, pe­ nge­lolaan keuangan negara oleh UNY mencapai predikat sangat memuaskan dengan mengan­ dalkan ketiga cara tersebut. Dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DI­

20

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

PA) tahun 2010, anggaran pendapatan UNY ta­ hun 2010 sampai dengan revisi kedelapan men­ capai Rp351.692.475.000,00. Anggaran sebe­sar itu terdiri atas; Rupiah Murni (RM) sejum­lah Rp185.995.286.000,00, Pinjaman/Hibah Luar Ne­ge­ri (PHLN) sebesar Rp4.274.072.000,00, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sejum­ lah Rp161.423.135.000,00. Selain rincian ang­ garan yang tertera tersebut, masih ada penam­ bahan dana PNBP yang berasal dari pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sebesar Rp71.919.850.000,00, sehing­ ga total DIPA UNY di tahun 2010 mencapai posi­ si nominal Rp423.612.325.000,00, naik sebesar 19,76% dari pendapatan di tahun 2009. Posisi keuangan UNY sampai dengan tanggal­ 31 Desember 2010 pun mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Posisi ini tercermin dalam neraca UNY yang terdiri atas nilai aset/ harta, kewajiban, dan ekuitas dana pada tang­ gal pelaporan. Jumlah aset UNY berada di posisi nominal Rp1.859.683.404.521,00. Terjadi­kena­


laporan utama ikan dari tahun sebelumnya sebesar 490,02%. Kenaikan ini diperoleh dari adanya revaluasi­ atau penilaian kembali terhadap nilai aset te­ tap serta mutasi penambahan tahun anggaran 2010. Selanjutnya, jumlah kewajiban –keselu­ ruhannya merupakan Kewajiban Jangka Pen­ dek– sebesar Rp54.550.593,00 atau mengala­ mi kenaikan 18.083,53% dibanding tahun 2009 yang disebabkan karena adanya revaluasi atau penilaian kembali terhadap nilai Kewajiban Jang­ka Pendek serta mutasi penambahan ta­ hun anggaran 2010. Kemudian, untuk ekuitas dana, tahun 2010 anggaran UNY mencapai po­ sisi nominal Rp1.859.628.853.928,00. Posisi ini meningkat sebesar 490,01% karena meningkat­ nya jumlah aset tetap dan penambahan pener­ imaan BLU UNY tahun anggaran 2010. Daya Serap Anggaran Dari jumlah keseluruhan DIPA UNY tahun­ 2010, realisasi belanja adalah sejumlah RP 396.842.059.979,00 atau sebesar 93,11%. Posi­ si ini termasuk relatif sangat tinggi namun be­ lum penuh 100%. Kendalanya adalah adanya­ anggar­an proyek I’MHERE dan PNBP tahun 2010 yang diluncurkan pada 2011. Kondisi inipun mendasari Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA selaku Rektor UNY menyampaikan harapan su­ paya di tahun 2011 setiap unit yang ada di UNY dapat melaksanakan program-program secara disiplin dan terkendali supaya pada akhir 2011 nanti daya serap anggaran lebih tinggi lagi de­ ngan hasil pekerjaan yang lebih optimal. Pesan ini disampaikan Rektor UNY dalam agenda So­ sialisasi Rencana Kegiatan dan Penganggaran Terpadu (RKPT) UNY tahun 2011 pada tanggal 3 Januari 2011 di ruang sidang UNY yang di­ ikuti oleh jajaran pejabat dan petugas pengelo­ la keuangan. Namun, dengan kendala tersebut, setidakn­ ya tahap perbaikan sudah dilakukan UNY di ta­ hun 2010, tentunya setelah memahami kenda­ la pengelolaan keuangan di tahun 2009. Tahun 2010 UNY telah meningkatkan akuntabilitas dan transparansi penggunaan dana dengan menye­ lenggarakan monitoring berbasis program, se­ hingga dapat diketahui sejauh mana tingkat ke­sesuaian antara perencanaan program dan realisasinya, sedangkan untuk meningkatkan ke­te­pat­an pengadministrasian pengelolaan ke­ uangan telah dilaksanakan pembinaan terha­ dap pengelolaan keuangan di unit-unit kerja lingkungan UNY. Pengelolaan keuangan tahun

2010 sepenuhnya berpola BLU dengan mene­ rapkan PP No. 23/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Penilaian Laporan Keuangan UNY Penerapan profesional, transparan, dan akuntabel dalam mengelola keuangan negara­ oleh UNY akhirnya berbuah manis. Pelaporan secara periodik dan berjenjang sebagai bentuk­ pertanggungjawaban atas pelaksanaan Ang­ garan Pendapatan dan Belanja kepada Kemen­ terian Pendidikan Nasional melalui Ditjen Dik­ti­ mendapat penilaian berpredikat sangat me­mu­ askan. Dari 8 kategori subtantif, UNY berhasil memperoleh 4 kategori penilaian substantif. Rinciannya adalah sebagai berikut. Pada la­ poran keuangan Unit Akuntansi Kuasa Penggu­ na Anggaran (UAKPA) Kategori Satker BLU, UNY menduduki urutan pertama dengan skor 88,15. Kedudukan serupa pun diperoleh UNY di UAKPA Kategori Universitas, yaitu berada di posisi per­ tama, pun dengan skor 88,15. Kemudian,­pada Catatan Laporan Daya Serap Satker BLU Okto­ ber, UNY berada di urutan ketujuh dengan men­ gantongi skor sebesar 53,31. Kategori selanjut­ nya adalah UAKPA Kategori Sistem Akuntansi Pemerintah. Pada kategori ini UNY ada di urut­ an keempat dengan skor 88,15. Peraihan ini menjadi kebanggaan UNY yang selalu­menga­ lami peningkatan persentase dan kualitas da­ lam pengelolaan keuangan. Pembantu Rektor II, Sutrisna Wibawa, M.Pd., pun berpesan de­ngan pencapaian tersebut tidak menjadikan UNY ting­gi hati, melainkan rendah hati dan yang paling penting adalah UNY supaya terus ins­tro­ pek­si diri, mempertahankan, dan meningkat­ kan perbaikan Laporan Keuangan di tahun ang­ garan 2011 ini dan masa-masa seterusnya. Diolah dari Berbagai Sumber

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

21


laporan utama Berprinsip Tertib dan Ibadah Dengan mengusung jargon “menuju administrasi umum dan keuangan yang tertib dan akuntabel”, Bidang Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) telah melaporkan kemajuan UNY dan kendalanya di tahun 2010 terkait dengan administrasi umum dan keuangan. Oleh Ar i ska P rasetyanawat i

B

AUK terdiri atas Bagian Umum, Hukum­ dan Tatalaksana, dan Perlengkapan; Bagian Keuangan; dan Bagian Kepega­ waian. Namun, karena Bagian Keuang­ an telah diulas pada angle tersendiri, maka pa­ da tulisan ini terkonsentrasi pada dua bagian lainnya. Pada tahun 2010, BAUK telah melak­ sanakan program-programnya dengan tertib dan dilandasi dengan prinsip ibadah sebagai dasarnya. Pada Bagian Umum, Hukum dan Tatalaksa­ na, Dan Perlengkapan, BAUK terdiri dari Ketata­ usahaan, Kerumahtanggaan, Hukum dan Tata­ laksana, dan Perlengkapan. Yang dilapor­kan BA­UK terkait dengan Ketatausahaan adalah pe­ nataan kearsipan dengan melaksanakan peneri­ maan surat masuk, melayani pengecekan per­ jalanan surat dari pihak pengirim surat yang su­dah disampaikan ke UNY, membukukan hasil cetak agenda surat masuk setiap 3 bulan,­me­ laksanakan penataan arsip statis maupun dina­ mis secara rutin, membuat data arsip dalam file

22

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

komputer menurut klasifikasi arsip, serta dalam bentuk cetakan, dan memproses surat­ tugas dan ijin bagi pimpinan dan sivitas akademika di lingkungan UNY. Dalam hal tersebut, disertakan pula laporan layanan subag tata usaha yang se­ lalu berlaku ramah dan sopan, cepat tanggap dan segera merespon, selalu melakukan koordi­ nasi, dan selalu berusaha menyenangkan orang lain karena hal ini merupakan shodaqoh yang bisa menambah amal ibadah. Selama periode tahun 2010, jumlah surat masuk ke Pimpinan UNY mencapai 9768 surat,­ surat tugas bagi karyawan dan dosen sebanyak 409 surat, dan pengiriman surat keluar menca­ pai 418 surat. Jumlah surat yang keluar masuk­ tersebut dirasa perlu dilakukan pengelola­an su­ rat menyurat secara cermat, tepat, dan cepat supaya lekas ditindaklanjuti. Selain itu, kontrol sirkulasi surat oleh Subag Tata Usaha melalui buku agenda surat masuk baik yang ma­nual maupun tercatat di komputer pun penting un­ tuk dicermati. Menjawab tantangan ini, BAUK menyiapkan program e-office bekerjasa­ma den­ gan PT Telkom Indonesia. Program ini akan mem­buat alur pergerakan surat menjadi elek­ tronik. Program ini direncanakan beropera­si se­ cara penuh di tahun 2011 ini. Kerumahtanggaan lebih berkonsentrasi pa­ da perawatan dan pengembangan fasilitas dan lingkungan UNY. Kebersihan lingkungan menjadi prioritas utama melalui program-pro­ gram antara lain: Program Kampus Bersih­yang beker­jasama dengan Kimpraswilhub Kabupa­ ten Sle­man, yaitu membuang sampah-sampah­ dari UNY di lokasi daur ulang sampah Tambak­ boyo Condongcatur dan TPA Piyungan dengan retribusi Rp8.000,00/m3 setiap bulannya; Pro­ gram Kampus Indah dengan melakukan kon­ trak cleaning service untuk lingkungan luar


laporan utama

rektorat dan dalam gedung rektorat; Program Tertib Kampus yang mewujudkan kondisi kam­ pus bersih, indah, tertib, nyaman, dan aman dengan melanjutkan Surat Edaran No. 07/SE/ 2006; dan Program Kampus Berbunga-bunga se­ bagai bentuk Gerakan Kampus Hijau. Selain itu, keamanan dan ketertiban selama tahun 2010 dinilai meningkat. Kerjasama UNY dengan­Ke­ polisian Sektor Bulaksumur masih terus dilaku­ kan. Untuk Hukum dan Tatalaksana, periode ta­ hun 2010 telah diterbitkan 784 buah Surat Kepu­ tusan Rektor, 13 buah Surat Edaran, 10 buah peng­umuman, dan 54 buah surat keluar.­Kemu­ dian, kegiatan yang telah dilakukan Hukum dan Tatalaksana berupa peningkatan­ layanan produk hukum melalui komputer; diterbitkan­ nya himpunan produk hukum yang melipu­ ti: Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Pendidikan Tinggi, Himpunan Peratur­ an/Produk Hukum tentang Kelembagaan, Him­ punan Peraturan Universitas, Himpunan Per­ aturan Rektor, dan himpunan produk hukum lainnya; dan pembuatan MoU antar-UNY dan lembaga luar UNY. Kemudian subag Perlengkapan mengadakan kegiatan pengadaan barang dan jasa di tahun 2010 antara lain: pengangkatan panitia penga­ daan, penerima, dan pemeriksaan barang yang telah berfungsi sebagaimana mestinya; pe­lak­­ sanaan pengadaan barang dalam bentuk ba­ rang inventaris berjalan lancar dan telah selesai 100%; pelaksanaan pengadaan barang habis pa­ kai untuk menunjang kebutuhan admi­nistrasi dan keperluan pendidikan telah terpenuhi dan berfungsi 100%; dan mulai tahun angga­ ran 2010 telah dibentuk Divisi Layanan Peng­ adaan Barang (DLP). Pada Bagian Kepegawaian dijabarkan bahwa

kepegawaian UNY dibagi menjadi dua, yaitu tenaga akademik dan tenaga administratif. Te­ na­ga akademik di UNY sebanyak­1.049 prang de­ ngan jenjang pendidikan berbeda,­sehingga­pro­ gram nolisasi dosen S1 masih gencar dila­kukan­ di tahun 2010. Hal ini dikarenakan­Undang-un­ dang Guru dan Dosen telah mensyaratkan bah­ wa seorang dosen harus berpendidikan mini­ mal S2. Oleh sebab itu, sebanyak 179 orang tenaga akademik berpendidikan S1 dikirim stu­ di lanjut ke S2. Selain itu juga dosen berpen­ didikan S2 difasilitasi untuk melanjutkan studi S3 baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk tenaga administratif, UNY memiliki tenaga ini sebanyak 620 orang. Tenaga administratif se­ bagai unsur penunjang perguruan tinggi mem­ punyai peran yang tidak kalah penting dalam pelaksanaan belajar mengajar. BAUK telah menjalankan perannya dengan­ baik dan tertib di tahun 2010. Walaupun begi­ tu,­BAUK masih terus berusaha menutupi keku­ rang­an-kekurangan yang ada dengan mem­buat program-program baru untuk tahun selanjut­ nya. Seperti yang akan dicapai BAUK di tahun anggaran 2011 ini, Bagian Kepegawaian­ akan menyiapkan berbagai macam data untuk men­ dukung sistem remunasi, menyempurnakan program aplikasi sistem informasi ketenagaan (SINAGA), dan akan mengimplementasikan sis­ tem informasi kepegawaian (SIMPEG) yang te­ lah dibuat oleh Direktorat Ketenagaan Sekre­ tariat Jenderal Kemdiknas yang berguna untuk mengusulkan kenaikan jabatan bagi lektor ke­ pala dan guru besar. Sumber Data Laporan Tahunan Universitas Negeri Yogyakarta 2010

Rektor UNY memberi ucapan selamat kepada karyawan UNY berprestasi.

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

23


laporan utama Meretas Jarak, Menjalin Kerjasama Memang sudah menjadi tugasnya, Bidang IV membangun kerjasama dengan luar negeri dan melambungkan nama UNY sehingga dikenal di kancah internasional. Sejumlah kerja sama dituangkan ke dalam bentuk MoU dan ada pula yang baru berupa Letter of Intent (LoI) serta berupa kegiatan operasional yang akan ditindaklanjuti dengan MoU di kemudian hari. Oleh D h i an H Apsa ri

B

erbagai macam kegiatan diadakan seir­ ing langkah internasionalisasi yang di­ harapkan akan menjadi ujung tombak perkembangan UNY di masa menda­ tang. Lebih dari 50 % program kerja yang di­ gagas tim Kantor Internasional ini berhasil de­ ngan baik. Prestasi itu semakin melambungkan optimism civitas akademika UNY untuk terus berhubungan dengan lembaga-lembaga mau­ pun universitas luar negeri yang terpandang. Sementara itu, KI juga berhasil melaksanakan kegiatan lain yang dirancang dalam tahun 2010 berkaitan dengan mahasiswa inter­nasional. Menggenjot Kualitas Namun tidak lengkap apabila tidak didukung­ dengan kualitas dosen dan mahasiswa yang da­ pat bersaing. Kantor Internasional yang peka melihat perkembangan internasional ini lantas mengadakan beberapa program untuk mening­ katkan kualitas, salah satunya dengan pengir­ iman dosen dan mahasiswa ke luar negeri un­ tuk short course. Beberapa dosen yang telah di­kirimkan UNY untuk short course antara lain Ani Widayati, M.Pd. dan Mahendra, M.Si. dari Jurusan Akuntansi, FISE, ke Northern Illinois University, serta Nuning Catur Wilujeng, S.Pd ke Taiwan untuk belajar Bahasa Mandarin dalam rangka rintisan Prodi Mandarin di FBS. Dosen yang pergi ke luar negeri bukan dalam rangka short course juga mendapat insentif se­ bagai penghargaan dan memacu dosen lainnya untuk segera menyusul. Tahun 2010 sekitar 11 dosen diberi insentif mengikuti seminar di luar­ negeri. Mereka yaitu 6 dosen FISE, 2 dosen FBS 2 dosen FIP, dan 1 dosen FMIPA. Negara yang menyelenggarakan adalah Malaysia dan Thai­ 24

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

land. Insentif juga diberikan pada dosen yang berhasil mendapat hibah Program Academic­Re­ charging, Bambang Sugeng, Ph.D., Prof. Dr. Su­ kamto, dan Dr. Broery. Mahasiswa tidak ketinggalan. Mereka pun memiliki kesempatan mencicipi pendidikan di luar negeri dengan biaya dari universitas. Lima mahasiswa perwakilan BEM tiap fakultas dikir­ im untuk study banding ke Monash Universi­ty, Australia. Kelimanya antara lain Andika Rahma­ di Putra, Dwi Apriyanto, M. Harizka Rahmanto, Azwan Nurkholis, dan Selfi Fa­jarwati. Berbeda dengan lima mahasiswa yang vter­ lah disebutkan sebelumnya, enam mahasiswa ini dikirim ke luar negeri untuk sit in mengiku­ ti mata kuliah terkait dengan mata kuliah yang diambilnya di UNY. Universitas yang telah dipi­ lih untuk belajar itu Universitas Putra Malasya. Keenam mahasiswa tersebut adalah para maha­ siswa berprestasi perwakilan dari tiap fakultas di UNY: Hanif Nurrohmah, Annida Nurul, Teguh Wiyono, Yulina Pratiwi, Uki Rahmawati, dan Amin Nurohmah. Karyawan tertentu yang terpilih juga turut di­kirimkan untuk mempelajari managemen yang berkualitas di luar negeri. Mereka terdiri dari 2 staff perpustakaan, Wahyudiyati, S.Sos dan Rahman Anto Wibowo, A.Md. Keduanya diki­rim ke University Sains Malaysia. Menggencarkan Promosi Program menggencarkan promosi dilakukan­ dengan menawarkan paket kursus kepada ma­ syarakat internasional; yakni bahasa Ind, Baha­ sa Jawa, kursus batik (kayu dan kain), tari, dan gamelan. Paket ini diharap­kan semakin men­ genalkan UNY secara internasional.


laporan utama Paket lain yang menarik yaitu Bridging Course Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Darma­ siswa RI di UNY. Kegiatan rutin ini melayani­ mahasiswa internasional yang memilih­ jalur Pro­gram Darmasiswa yang dapat membekali mahasiswa asing terampil berbahasa dan ber­ budaya Indonesia hingga akhirnya mampu ber­ interaksi dalam dunia akademik di UNY. Program ini terbagi menjadi dua: program 6 bulan dan program satu tahunan. Kegiatan yang dilakukan selama study beragam, baik aka­­ demik maupun nonakademik. Kegaiatan­yang ada berupa: orientasi (kampus, budaya, aka­ de­mik), pengajaran bahasa di kelas, tutorial,­ work­shop budaya (memasak, membatik, mena­ ri,­ka­ra­wit­an, dan bahasa jawa), kelas budaya­ (perma­inan tradisional, trip budaya, dsb.), eks­ kursi,­mini project, serta out bond. Mahasiswa Darmasiswa juga dapat mengiku­ ti Internasional Day yang bertujuan memper­ temukan dan menyambung silaturahim antar­ mahasiswa internasional dengan komunitas civitas akademika lainnya di UNY. Kegiatan In­ ternational day meliputi art performance, exhi­ bitation, dan foodfestival. Kegiatan ini diikuti oleh 21 negara asing dan lebih dari 35 mahasis­ wa asing yang ada di UNY. Tahun 2010, UNY men­dapat kesempatan ketiga kalinya menga­ da­kan Internasional Day. Lebih dari itu dan yang paling penting, UNY membuat website berbahasa Inggris agar ma­ syarakat internasional dapat mengakses infor­ masi UNY setiap saat. Kegiatan ini melibatkan beberapa penerjemah yang hingga saat ini ma­ sih dalam proses menerjemahkan. Merintis Prodi Berstandar Internasional Kegiatan ini bertujuan meningkatkan jum­ lah prodi yang siap menyelenggarakan kelas in­ ternasional untuk tahun 2010. Sebanyak 8 pro­ di telah mengajukan diri menjadi prodi Kelas internasional, seperti Prodi Pend. Teknik Mes­ in, Prodi Pend. Bahasa Indonesia, Prodi Pend. Bahasa Inggris, Prodi Pend. Kimia, Prodi Pend. Manajemen, Prodi Pend. Luar Biasa, Prodi Pend. IPA, dan Prodi PJKR. Kegiatan ini telah terlaksana sepenuhnya,­di­ awali dengan sebuah workshop yang mengun­ dang kaprodikaprodi penyelenggara kelas in­ter­ na­si­o­nal, beserta jajaran dekan dan rekto­rat.­ Workshop menghasilkan beberapa butir pe­ do­man penyelenggaraan kelas internasional yang selanjutnya disusun ulang dan disuma­

rikan oleh Kelas Internasional UNY. Membangun Citra Di samping membangun UNY dengan program­internasionalisasi yang dilakukan tim bidang eksternal, pembangunan citra pun men­ ja­di bagian yang penting dalam rangka pem­ bangunan UNY. Program ini menjadi tugas tim bidang internal yang tidak lain tim Humas. Kegiatan komunikasi ke luar UNY terus­diting­ katkan melalui pemberitaan di media massa cetak (koran), diskusi media forum, kerjasama pers, program acara di media elektronik (tele­ visi), website UNY, pameran, buletin­ “Pewara Di­namika”, barang cetakan (leaflet), iklan, spon­sor­ship ke sekolah-sekolah, merchandise ber­lo­go UNY, CD Profile UNY versi Indonesia / Ing­gris dan presentasi tentang UNY saat acara Kun­jung­an dari sekolah-sekolah ke UNY. Percetakan juga menjadi prioritas yang me­ narik sebagai pendukung pembangunan citra UNY. Melalui percetakan yang sehat dan terus­ bergerak maju dengan mencetak buku-buku ber­kualitas hasil karya dosen dapat mendong­ krak popularitas universitas umumnya, dan fa­ kultas pada khususnya. Unit Percetakan dan Pe­ ner­bitan (UPP) yang berada di bawah koordinasi bagian Umum dan Keuangan Universitas Negeri Yogyakarta ini berfungsi melaksanakan peker­ jaan pencetakan berbagai naskah atau doku­ men penunjang tri dharma perguruan tinggi. Telah banyak usaha yang dilakukan tim bi­ dang empat ini, baik yang bersifat lokal, nasion­ al, maupun internasional. Tahun-tahun menda­ tang, usaha positif yang dinilai efektif untuk ke­ma­juan universitas akan terus dilaksanakan di samping menambah kegiatan lain yang le­ bih berkualitas. 

Siswa salah satu SMU yang mengunjungi UNY tampak bahagia saat mengikuti sesi tanya jawab tentang UNY, di ruang utama Sidang Rektorat UNY.

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

25


berita pengamat burung

AWC, Kontribusi KPB BIONIC UNY Untuk Dunia

foto-foto: DOKUMEN PRIBADI

Kelompok Pengamat Burung BIONIC UNY (KPB), pada tanggal 14-16 Januari 2011 lalu mengadakan kegiatan Asian Waterbird Cencus (AWC) bertempat di Pantai Trisik, Yogyakarta dan Rawa Jom­ bor, Klaten. AWC merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh Wetlands International dan bertujuan untuk men­ data jenis-jenis burung air di seluruh daratan Asia. Selain melakukan penda­ taan, KPB BIONIC UNY juga menyuara­ kan konservasi kepada masyarakat luas. Kegiatan yang diikuti oleh 15 anggota KPB BIONIC UNY tersebut berhasil men­ data jenis-jenis burung yang terdapat di dua lokasi berbeda. Menurut Shaim Basyari, kegiatan ini telah dilakukan secara rutin oleh KPB BIONIC UNY sejak tahun 2007. Dua lo­ kasi yang dipilih sebagai area pendata­ an merupakan lokasi penting bagi spe­ sies burung air di Indonesia. Pantai 26

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

Tri­sik terletak di Kabupaten Kulon pro­ go yang merupakan muara Sungai Pro­ go dan memiliki tipologi habitat yang khas. Berbeda dengan pantai-pantai lain di Yogyakarta, Trisik memiliki teks­ tur pasir yang berlumpur. Kondisi ini me­mungkinkan bagi jenis crustacea un­ tuk berkembang. Jenis crustacea sendiri merupakan makanan bagi sebagian bu­ rung pantai. Trisik juga memiliki lima tipe habitat yang beragam yaitu pan­ tai, laguna, delta (meliputi sungai dan

muara), persawahan dan kebun cam­ puran. Masing-masing habitat memiliki ka­ rakteristik tersendiri dan juga merupa­ kan faktor keberagaman jenis burung. Di pantai ini, KPB BIONIC UNY berhasil­ mendata 19 jenis burung air yang ter­ sebar di semua titik pengamatan, an­ ta­ra lain Kedidi putih (Calidris alba), Tri­nil Pantai (Tringa hypoleucos), Trinil semak (Tringa graleola), Trinil kaki-hijau (Tringa nebularia), Trinil pembalik ba­ tu­(Arenaria interpres), Gajahan Penga­la­ (Numenius phaeopus), Cerek jawa (Cha­ radrius javanicus), Cerek pasir besar (Cha­radrius leschenaultii), Cerek kalung ke­cil (Charadrius dubius), Cerek Kernyut­ (Pluvialis fulva), Terik asia (Glareola mal­ divarum), Cangak abu (Ardea cinerea), kuntul kerbau (Bulbucus ibis), blekok sa­ wah (Ardeola speciosa), cikalang Christ­ mas (Fregata andrewsi), cikalang besar


berita (Fregata minor), Dara laut jambul (Sterna bergii), Dara laut kecil (Sterna albifrons) dan Berkik (Gallinago sp). Sedangkan Rawa Jombor merupakan­ kawasan lahan basah dan terletak di Ka­ bu­paten Klaten, Jawa Tengah dan meru­ pakan rawa yang telah banyak diman­ faatkan masyarakat untuk budidaya ikan. Di setiap sudutnya telah dibuat se­ kat-sekat yang terbuat dari bambu­dan berfungsi sebagai lahan budidaya. Da­ e­­rah tengah rawa dan sebagian di tepi bagian barat rawa merupakan da­e­rah­ yang masih alami dan banyak ditumbu­ hi enceng gondok. Sebagaimana­umum­ nya rawa, tanah di daerah ini becek dan akrab dengan aroma tak sedap.­Burung-

burung Rawa Jombor didominasi oleh jenis mandar, bambangan dan tikusan. Walaupun begitu ada juga jenis-jenis burung yang dapat ditemukan dalam jumlah banyak di sini. Di Rawa Jombor, KPB BIONIC UNY

ber­hasil mendata 14 jenis burung air. Bu­rung air tersebut antara lain Mandar batu (Gallinula chloropus), Mandar besar (Porphyrio porphyrio), Bambangan ku­ ning (Ixobrychus sinensis), Bambangan Merah (Ixobrychus cinnamomeus), Bam­ bangan Coklat (Ixobrychus eurhythmus), Tikusan alis putih (Porzana cinerea), Se­ patu teratai (Hydrophasianus chirurgus), Kareo padi (Amaurornis phoenicurus), Belibis kembang (Dendrocygna arcuata), Kuntul kerbau (Bulbucus ibis), Blekok sa­ wah (Ardeola speciosa), Raja udang biru (Alcedo coerulescens), Raja udang men­ inting (Alcedo meninting), Cangak abu (Ardea cinerea). shaim basyari

pengukuhan guru besar

PERENCANAAN GIZI bagi OLAHRAGAWAN Pembinaan prestasi olahragawan dila­ kukan secara sistematis melalui­proses­ pelatihan dengan perencanaan­yang ma­­­ tang baik perencanaan latihan­maupun­ perencanaan gizi guna mendukung­pen­ capaian prestasi maksimal. Perencanaan gizi memiliki peran yang urgen dalam pembinaan prestasi olahragawan,­meli­ puti perencanaan pada tahap perbaikan status gizi, pemeliharaan status gizi, pengaturan gizi pertandingan, dan ta­ hap pemulihan status gizi. Demikian dipaparan Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto, M.Kes pada pidato pen­ gukuhan Guru Besar UNY yang berjudul Urgensi Perencanaan Gizi dalam Pem­ binaan Prestasi Olahragawan, Sabtu, 22/1 di ruang sidang rektorat UNY. Joko Pe­kik yang saat ini menjabat sebagai De­­pu­ti Bidang Peningkatan­ Prestasi Olah­­ra­ga Kemenpora ini dikukuhkan se­ ba­­gai Guru Besar Bidang Ilmu Gizi Olah­ raga pada Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY. Hadir pada kesempatan tersebut­ antara lain Asisten Deputi Prestasi Olah­ raga Menpora, Joko Sulistyono dan Asis­ ten Deputi Penerapan Iptek Olahraga, Agus Mahendra. Lebih lanjut dikatakan, tahap pemu­ lihan status gizi dilaksanakan pada pe­

heri p/pewara dinamika

riode persiapan umum. Hal itu bertu­ju­ an untuk mencapai status gizi normal, meningkatkan kadar haemoglobin, me­ nu­runkan kadar lemak tubuh, mening­ katkan berat badan bagi olahragawan yang memiliki berat badan di bawah stan­­dar dan menurunkan berat badan ba­gi mereka yang kelebihan berat ba­ dan.­ “Tahap Pemeliharaan status gizi di­ lakukan setelah tercapai status gizi nor­ mal. Hal itu bertujuan menjaga tingkat status gizi dilaksanakan pada periode persiapan khusus hingga periode pra­ kompetisi,” jelasnya

Tahap pengaturan gizi pertandingan­ bertujuan untuk menjaga ketersedia­an sumber tenaga dan keseimbangan cair­ an. Tahap ini dilaksanakan pada periode kompetisi utama, meliputi pengaturan gizi sebelum bertanding, saat bertan­ ding, dan setelah bertanding. “Tahap pemulihan status gizi bertu­ juan mengembalikan kondisi tubuh dan menyediakan zat gizi. Hal ini dimak­ sudkan untuk perbaikan dan pemeliha­ raan sel-sel tubuh yang rusak pada saat bertanding, tahap ini dilaksanakan pa­ da periode transisi,” tambahnya. WitONO NUGROHO

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

27


berita ujian terbuka

Kesadaran Sejarah Para Pemimpin Rendah “Rendahnya kesadaran para pemim­ pin di Indonesia, mengakibatkan mere­ ka sering tidak bijaksana dalam mene­ rapkan “kebijakan”. Pemaksanaan­ pe­­­­­­ngu­­­­­rang­­­­an peran Sultan dan Pakua­ lam­­­dalam RUU Keistimewaan­DIY yang akan diajukan pemerintah membuktikan­ rendahnya pemahaman­dan kesadaran sejarah para pemimpin Republik Indo­ nesia. Rendahnya­kesadaran­sejarah pa­ ra pemimpin, salah satunya disebabkan kesalahan metode pembelajaran dan eva­luasi pembelajaran sejarah yang se­ lama ini dilakukan oleh guru. Pembela­ jaran sejarah yang miskin metode, saat evaluasi hanya mengedepan­kan hapal­ an menyebabkan pembelajaran sejarah kurang bermakna. Hal ini berdam­pak lang­sung dalam membentuk karakter peserta didik hingga mereka menjadi­ pemimpi,” ujar Dr. Aman berapi-api sa­­at mempertahankan disertasi dalam uji­­an terbuka Program Studi Evaluasi­ Pen­di­dik­an Pasca Sarjana Universitas Ne­ge­ri Yogyakarta Jumat (31/12) di Ru­ ang Ujian Terbuka Gedung Pasca Sarja­ na UNY. Ujian diketuai Prof. Soenarto, Ph.D, dengan penguji utama Prof. Zam­ roni, Ph.D., promotor Prof. Dr. Husain­ Hai­kal M. A, dan Prof. Dr. Djoko Suryo. Aman berhasil mempertahankan di ha­ dap­an dewan penguji dengan nilai sa­ ngat memuaskan. Ditegaskan Aman, untuk menumbuh­ kan kesadaran sejarah para peserta di­dik­ sebagai calon pemimpin bangsa, ma­­­ka pembelajaran sejarah harus dilaksa­ na­­kan secara bermakna. Keberhasilan­ pem­be­lajaran sejarah bukan­sekedar­di­ tentukan seberapa banyak fakta yang dapat dihafal peserta didik, tetapi ba­gai­ mana pembelajaran sejarah berpenga­ ruh pada pola pikir dan karakter peserta didik. Salah satu bagian penting dalam menopang keberhasilan pembelajaran sejarah adalah model evaluasi­yang di­ terapkan. Idealnya, lanjutnya, evaluasi pembe­ lajaran sejarah mampu memberi­infor­ 28

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

dokumen pribadi

masi tepat dan akurat sehingga meng­ hasilkan program bermakna. Hal inilah yang mendorong Aman melakukan pe­ ne­litian pengembangan dengan judul “Model Pe­ngembangan Evaluasi Pem­ belajaran Sejarah di Sekolah Menen­ gah Atas”. Penelitian yang dilakukan di Kota Yog­ yakarta dan Klaten tersebut menghasil­ kan kesimpulan bahwa Model Evalua­ si Pembelajaran Sejarah (EPS) memiliki dua komponen evaluasi program yakni kualitas pembelajaran dan hasil pembe­ lajaran. Model EPS yang ditemukan da­ lam disertasi Aman memiliki kelebihan yakni tidak tergantung pada pendeka­ tan pembelajaran tertentu, komprehen­

shif, terbuka, dan efektif. Keberhasilan Aman meraih gelar dok­ tor Pasca Sarjana UNY disambut gembira khususnya oleh Program Studi Pendidi­ kan Sejarah. Dekan FISE UNY, Sardiman AM dan Ketua Jurusan Pendidikan Seja­ rah, Terry Irenewati M.Hum, yang ha­dir dalam ujian terbuka mengungkapkan kebanggaannya karena Program Studi Pendidikan Sejarah telah beberapa ta­ hun belum menghasilkan doktor. “Kita yakin Prodi Pendidikan Sejarah akan se­ makin berkembang dengan bertambah­ nya satu doktor. Saya berharap hal ini akan memotivasi tenaga pengajar lain” tegas Sardiman. MR SPD


berita Perayaan

KELUARGA KRISTIANI UNY PERINGATI NATAL 2010

dokumen pribadi

Sekitar 800 orang keluarga kristiani UNY berkumpul di Auditorium UNY un­ tuk memperingati perayaan Natal 2010 dan Tahun Baru 2011 di Auditorium­ UNY, 23/1. Perayaan dihadiri beberapa pe­ja­bat universitas, pejabat fakultas, do­sen, mahasiswa, sesepuh, pegawai pur­na tugas, karyawan dan keluarga. Da­lam acara tersebut juga ditampilkan­ Tari Gembira oleh anak-anak dari SD Ka­ nisius Pijenan Bantul, Gerak dan Lagu oleh anak-anak Sekolah Minggu Gereja Stasi Maria Rosari Gesikan Paroki Ban­ tul, dan drama oleh Ikatan Keluarga Ma­ hasiswa Katolik UNY. Ketua perkumpulan keluarga Kristia­ ni NY, Gomarus Heru Sutrisno, SIP, dalam­ sambutannya mengatakan, tema Natal tahun ini mengambil Injil Yohanes bab 1 ayat 9 sebagai tema nasional, yaitu “Te­rang yang Sesungguhnya, yang Me­­ne­ra­ngi Setiap Orang, Sedang Da­ tangnke Dalam Dunia” yang diantar­

kan oleh Pendeta Joko Prasetyo, S.Th.,M. Th., D.Th., dari GKJ Demak Ijo. Lebih lanjut dikatakan, terang itu se­ dang dating walau belum penuh. Kita semua sudah diangkat menjadi anak Allah, menjadi anak Terang, hendak­ lah kita hidup didalam Terang itu, dan menjadi Terang itu didalam hidup yang nya­ta,sehingga bias berdampak positif dan pada gilirannya bias memberikan kontribusi positif bagi proses pengem­ bangan UNY menuju Word Class Univer­ sity yang menghasilkan insane bernura­ ni, cendikia, dan mandiri. “Perayaan Natal kali ini dilaksanakan saat kita sedang dukacita dan prihatin dengan bencana erupsi Gunung Mera­ pi. Beberapa kegiatan dilakukan yaitu mengunungi semua pegawai purna tu­ gas pusat dan peduli bagi korban mera­ pi,” tambahnya. Sementara itu, Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd.,MA, mengata­

kan, kita bersepakat demi kebaikan, de­ mi impian kita untuk menghasilkan ha­ sil yang terbaik di dunia ini manusia yang bernurani, mandiri, dan cendekia. Ketika kita bicara kecerdikan, bermula­ dari bertakwa, mandiri, cerdas, dan yang berguna bagi masyarakat dan ling­kung­annya. “Kita harus terangi diri kita dengan jati diri. Setelah itu kita memberikan manfaat bagi orang lain. Naif kalau kita mengutamakan orang lain kalau dalam diri kita belum punya semacam identi­ tas yang jelas. Dan cendikiawan tapi itu sifat yang utama adalah social responsi­ bility, seorang cendikiawan kalau tidak punya kepedulian sosial di pertanyakan kecendekiawanannya. Kalau dia punya karya-karya tapi justru untuk mengam­ bil manfaat bagi dirinya sendiri dan bu­ kan untuk orang lain maka kecendiki­ awanannya dipertanyakan,” tuturnya. wit/her

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

29


berita Musyawarah Keluarga

Menyongsong Tahun Prestasi

foto-foto: dokumen humas fise

Puluhan mahasiswa Fakultas Ilmu So­­si­­al dan Ekonomi Universitas Negeri Yog­­ya­kar­ta (FISE UNY) luangkan waktu­ liburnya untuk mengikuti musyawa­rah­ keluarga ilmiah Unit Kegiatan Ma­ha­ siswa Fakultas Social Community­of RE­ se­arch and EmpowermeNt­(UKMF­Scre­ en). Bertajuk “Perubahan Pasti Untuk­ FISE Cerdas, Ilmiah dan Menginspirasi” acara yang dilangsungkan pada Sabtu (22/1) bertempat di Aula gedung FE UNY dibuka Suhadi Purwantara, M.Si. Pem­ bantu Dekan I FISE UNY sekaligus Plt Pembantu Dekan III FISE UNY. Dalam sambutannya, Suhadi me­ nyam­paikan bahwa banyak orang besar­ lahir karena adanya ide dan gagasan. Ide dan gagasan mahasiswa yang dila­ hirkan melalui karya-karya ilmiah san­ gat dihargai dan diharapkan oleh sivi­ tas akademika fakultas, karena dengan hal tersebut dapat mendorong maju dan berkembangnya dunia akademik. Ide dan gagasan yang lahir itu bisa jadi­ malah berasal dari hal-hal sederhana, 30

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

yang kadang-kadang sering tidak diper­ hatikan. “Banyak karya-karya yang lolos Pimnas dan menjadi juara hanya beras­ al dari hal-hal sederhana”, ujarnya. Komitmen untuk meraih prestasi ju­­ga diungkapkan Suhadi ini menjanji­ kan bahwa akan ada usaha-usaha dari pihak fakultas untuk turut memberikan

stimulus bagi lahirnya karya-karya ma­ hasiswa tahun 2011 ini, misalnya saja dengan pemberian bantuan dana untuk penelitian. Tahun 2011 dengan dimotori oleh UKMF Screen, FISE siap menyong­ song tahun penuh prestasi. Dalam laporannya, Eko Risqa Sari Ke­ tua UKMF screen menyampaikan bahwa


berita selama tahun 2010 pengurus Screen te­ lah meraih beberapa prestasi,­diantara­ nya ialah Juara III MKTQ UNY, Juara II lomba Esai PBSI UNY, Juara III Lomba Es­ ai BEM FISE UNY, Juara harapan II lomba poster tingkat nasional,penerima dana Program Mahasiswa Wirausaha, peneri­ ma Student Union Grant, serta melolos­ kan satu tim ke PIMNAS. Menurut Putut Wisnu Kurniawan,

S.Pd, mantan Ketua UKMF Screen perio­ de 2009 mengatakan bahwa pada tahun­ ini secara kelembagaan, prestasi yang diraih telah mengalami peningkatan. “Hal ini menunjukkan bahwa ada ko­ relasi positif antara organisasi kemaha­ siwaan dengan prestasi”, ujarv peraih predikat Wisudawan Aktifis Terbaik ini. Acara yang berlangsung hingga­ sore ha­­ri ini, beragendakan untuk memin­

ta­dan mengevaluasi laporan per­tang­ gung­­jawaban pengurus tahun­ 2010, pembahasan AD-ART, serta memilih ke­ pengurusan untuk periode tahun 20112012. Diharapkan tahun depan Screen mampu untuk menjadi pendorong la­ hirnya karya-karya tulis mahasiswa yang mampu berkompetisi di tingkat na­si­onal. triyanto

kejuaraan

Rektor UNY Juarai ISORI CUP 2011

humas fik

Bertempat di lapangan tenis indoor FIK UNY, Rektor UNY, bapak Prof. Dr. Rach­ mat Wahab, M. Pd, MA berpasangan­de­ ngan Bapak Sridadi, M. Pd, Minggu 16 Januari 2011 pada Final Kejuaraan ISORI CUP 2011 berhasil mengalahkan pasa­ ngan Hari Yuliarto, M. Kes/ Sumarjo, M. Kes dengan skor 6-5. Pasangan Rektor/ Sridadi berhasil melaju ke babak final setelah di semifinal mengalahkan se­ cara dramatis pasangan Erwan Subekti,­ S, Pd/ Drs. Mujiono. Pasangan Rek­tor/

Sridadi, M. Pd berhak mempero­leh Tro­ phy dari Ketum ISORI DIY bapak Sumar­ yanto, M.Kes. Kejuaraan diiukuti oleh 30 pasangan dengan sistem gugur. Kejuaraan ISORI CUP 2011 diseleng­ ga­­ra­kan bersamaan rapat koordinasi ISO­RI DIY dengan jajaran ISORI di ting­ kat kabupaten/ Kota se DIY. Agenda keju­a­raan ini diharapkan menjadi awal­ kiprah ISORI DIY untuk mengang­kat pres­tasi olahraga di DIY. Dalam sambut­ an pada upacara pembukaan Kejuaraan

yang diikuti oleh jajaran pengurus ISO­ RI Provinsi dan Pengurus ISORI di Ka­ bupaten/ Kota, Rektor UNY, Bapak Prof. Dr. Rachmat Wahab, M. Pd, MA, selaku Pembina ISORI DIY meminta kepada se­ luruh jajaran pengurus untuk­selalu­me­ ngedepankan sportivitas dalam upaya meningingkatkan prestasi Olahraga di DIY dan selalu menjauhi sifat-sifat Un­ fair seperti pembelian atlet tanpa mela­ lui proses pembinaan. Hari Yuliarto

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

31


berita launching buku

Dari Kampus UNY untuk Indonesia Baru

humas fise

Menulis itu bekerja untuk keabadian. Be­gi­tu­lah yang disampaikan Pramodya Anan­ta Toer, sastrawan revolusioner yang pernah dimiliki bangsa ini. Budaya mem­ba­ca, menulis dan berdiskusi yang sem­pat menjadi trade mark mahasiswa ber­ta­hun-tahun lalu, saat ini nampak­ nya mulai mengalami degradasi. “Seba­ gai mahasiswa maka sudah sepantas­ nya untuk aktif membaca, berdiskusi dan menulis sebagai bentuk kongkret dari status intelektual muda”, ujar Az­ wan Nurkholis, Ketua Badan Eksekutif­ Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Eko­nomi Universitas­Negeri Yogyakarta­ (BEM FISE UNY) tahun 2010 dalam sam­ butannya membuka acara launching­ buku BEM FISE UNY “Percik-Percik Pe­ mi­kiran Kritis: Dari Kampus UNY untuk Indonesia Baru.” Acara ini berlangsung di Ruang Ki Hajar Dewantara, dimulai 32

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

pukul 09.00 (27/1) dan dihadiri Sardi­ man AM, M.Pd, Dekan FISE UNY, Suha­ di Purwantara, M.Si. sebagai Pembantu Dekan I FISE UNY, Kepala Perpustakaan UNY, dosen serta mahasiswa dan peng­ urus organisasi kemahasiswaan dalam lingkup FISE UNY. Intelektual Muda “Mahasiswa itu sejak zaman Prokla­ masi hingga saat ini, tetap mempunyai satu stempel yaitu: intelektual muda”, ujar Sardiman. Stempel sebagai­intelek­ tual muda bisa jadi saat ini mulai sulit­ untuk didapatkan. Hal ini dibuktikan bah­wa pada generasi terdahulu 98% ak­ tifis mahasiswa merupakan mahasis­wa yang penuh prestasi. Realitas­ menun­ jukkan seringkali para aktifis terjebak­ da­­lam ruang-ruang politik semata, te­­ ta­­pi melupakan sisi akademis dan in­

te­­­lek­­tu­al. Demonstrasi yang diwarnai ke­­ri­cuh­an merupakan gambaran nyata bah­wa mahasiswa kehilangan sentuhan­ intelektualitas. Kultur membaca, menulis dan berdis­ kusi yang mulai menurun juga diung­ kapkan oleh Ana Rosdiana, Ketua De­ partemen Sosial Politik BEM FISE UNY. Ia mengungkapkan kegelisahannya da­ lam prolog, bahwa perubahan kondisi zaman tidak hanya menggeser morali­ tas pemuda, tetapi juga menggeser ti­ ga kultur (membaca, menulis, diskusi) sehingga mulai hilang dalam diri ma­ hasiswa. Menurut Ana, ada indikasi terjadinya­ involusi dalam gerakan mahasiswa dari waktu ke waktu. Secara kuantitas, jum­ lah kader dalam organisasi mahasiswa terbilang banyak. Sayangnya hanya se­ di­kit dari para aktifis yang mempunyai


berita kapasitas intelektual yang mumpuni. Menumbuhkan Kultur Berdasarkan realitas itulah maka per­ lu upaya untuk menumbuhkan kultur­ ter­sebut. Ruang diskusi harus di­bu­ka lebar, terutama oleh organisasi kema­ hasiswaan. Dari mu­lai tingkat jurusan hingga fakultas ha­rus turut mendorong bertumbuhnya budaya intelektual ini.

Sardiman dan sivitas akademika UNY yang lain, termasuk Ketua Majelis Per­ musyawaratan Mahasiswa Republik Ma­ ha­siswa (MPM ReMa) UNY, menyatakan­ menyambut gembira hadirnya buku ke­ cil yang merupakan kumpulan kajian dari BEM FISE UNY. Buku “Percik-Percik Pemikiran Kritis: Dari kampus UNY untuk Indonesia Ba­ ru” merupakan bukti nyata bahwa ada

segelintir mahasiswa yang tetap mem­ pertahankan idealisme sebagai intelek­ tual muda. Seperti yang diungkapkan da­lam prolog “Kami persembahkan bu­ ah pemikiran ini untuk bangsa sebagai wujud cinta dan kepedulian kami. Satu langkah sederhana namun semoga ba­ nyak memberikan inspirasi. Dari Kam­ pus UNY untuk Indonesia.” triyanto

FORUM KOMUNIKASI PLB

FINALISASI NASKAH AKADEMIK DAN KURIKULUM

humas fip

Rabu, 26 Januari 2011 Jurusan Pendidik­ an Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan UNY menjadi tuan rumah dalam perte­ muan tim penyusun draft naskah aka­ demik dan kurikulum Jurusan Pen­di­dik­ an Luar Biasa se-Indonesia. Pertemuan dilaksanakan di ruang sidang Dekanat Fakultas Ilmu Pendidikan dan akan ber­ langsung selama dua hari. Pertemu­an ini dihadiri oleh tim penyusun draft naskah akademik dan kurikulum Jurus­ an­ Pendidikan Luar Biasa se-Indonesia yang terdiri dari para ketua ketua juru­ san Pendidikan Luar Biasa dari berba­ gai Universitas, diantaranya UNY dan UPI Bandung. Drs. Mujimin, M.Pd selaku ketua ju­ rusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakul­

tas Ilmu Pendidikan UNY menyatakan bahwa fokus pertemuan ini adalah pe­nye­lesaian draft naskah akademik dan kurikulum jurusan PLB yang telah diran­cang berapa waktu lalu oleh fo­ rum komunikasi jurusan Pendidikan Lu­ ar Biasa se-Indonesia. Naskah ini nanti­ nya akan dijadikan sebagai rekomen­dasi kepa­da Dikti untuk rujukan atau pedo­ man penyelengaaraan perkuliahan ju­ rusan PLB di seluruh Indonesia. Kemu­ dian Sunaryo, M.Pd sebagai ketua tim penyusun naskah akademik dan kuriku­ lum Jurusan Pendidikan Luar Biasa me­ nambahkan dalam pertemuan ini diha­ rapkan sudah mendapatkan hasil final agar naskah akademik dan kurikulum jurusan PLB dapat segera disahkan.

Acara ini dibuka oleh Dekan Fakultas­ Ilmu Pendidikan (FIP) UNY, Prof. Dr. Ach­ mad Dardiri, M.Hum yang sekaligus­ mem­berikan pengarahan tentang pe­lak­­ sanaan pertemuan forum komunikasi­ jurusan PLB ini. Beliau menghimbau agar penyusunan kurikulum jurusan PLB didasarkan atas sumber konseptual yang kuat, baik secara filsafat maupun teoritis. Dengan adanya acara ini diha­­ rap­kan dapat menyatukan kurikulum­ inti untuk jurusan PLB di seluruh Indo­ nesia tanpa menutup cirri khas lokal ti­ ap Universitas. Selain itu, dokumentasi dari hasil-hasil pertemuan sebelum­nya juga perlu dilakukan untuk memantau perkembangan hasilnya. Zulfa

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

33


berita penemuan

ABON BEKICOT INOVASI MAHASISWA FMIPA UNY Indonesia yang beriklim tropis mempu­ nyai keanekaragaman flora­ fauna­ dan sekaligus merupakan surga­ bagi spe­ sies invertebrata dimana salah satu jenis invertebrata yang cukup dikenal­ masyarakat adalah bekicot (Achatina­Fu­ lica). Be­­ki­cot dianggap binatang­ yang kotor,­ men­­ji­jik­kan dan tidak layak un­ tuk di kon­­­­­su­msi. Kehadirannya pun sering di­­ang­­­­gap musuh bagi petani karena be­­ki­­cot­merupakan hama yang dapat­me­ru­­sak­ta­nam­an, terutama pa­ da ta­na­m­an­jenis sayur-sayuran seperti men­ti­mun, wortel, daun kol, sawi dan sebagai­nya.­­ Selama ini belum ada yang mena­nga­ ni secara khusus untuk menjadikan­be­ kicot mempunyai nilai daya guna ting­ gi, hanya ada sebagian kecil­masyarakat yang memanfaatkannya yaitu diolah­ men­jadi sate atau kripik. Sekelompok­ mahasiswa FMIPA UNY yaitu Arif Hida­ yat­dan Friyatmoko Wahyu Kusumo­dari jurusan pendidikan Kimia, Fajar­ Hida­ yat­dari jurusan pendidikan Fisika,­serta Mo­hammad Baihaqi dari jurusan­ pen­ didikan Matematika membuat inovasi­ dalam bidang pengolahan bekicot de­­ ngan menjadikannya abon yang bergi­ zi­tinggi,. Selain menghasilkan pro­duk­ olah­­­an daging yang bernilai eko­no­mis­­ ting­gi daging bekicot yang diolah­men­ ja­di abon bisa menjadikan produk terse­ but lebih awet dan tidak menyebabkan kerusakan protein yang terkandung di dalamnya. Arif Hidayat mengungkapkan daging­ bekicot tidak bisa begitu saja dikonsum­ si karena mengandung lendir yang ber­ sifat racun. “Toksik daging bekicot ini dapat dinetralkan dengan pemasakan­ atau penambahan asam sekaligus me­ nghilangkan bau khas daging bekicot yang tajam, antara lain dengan cara di­ garami, dikopyok dalam larutan kapur sirih atau diremas-remas dengan abu setelah bekicot dilaparkan selama dua hari” katanya. “Yang paling menonjol dalam daging bekicot adalah kandung­ 34

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

foto-foto: dokumen hums fmipa

an vitamin B kompleks yang berguna untuk metabolisme asam amino, karbo­ hidrat dan asam lemak yang aktif da­ lam enzim asetilase serta berperan da­ lam pembentukan sel darah merah. Da­lam mengkonsumsi daging bekicot disa­rankan mengkonsumsi pula sayursa­yuran dan buah segar agar dapat me­ ningkatkan penyerapan kalsium meng­

ingat kandungan mineral kalsium dan fosfor dalam daging bekicot sangat ting­gi”. Friyatmoko Wahyu Kusumo me­ nam­bahkan bahwa setiap 100 gram da­ ging bekicot mentah mengandung pro­ tein 57.08 gram, 3.34 gram lemak, 2.05 gram serat besar, 1.58 gram kalsium,­ dan 1.48 gram fosfor. Bekicot juga me­ ngandung asam amino lebih tinggi­


berita di­bandingkan telur terutama asam amino pembatas seperti­ Isoleusin(Ile), Le­u­­sin(Le), Lisin(Lis), Metionin(Met), Sis­­­­ tin(Sis), Treonin(Tr), Triptofan(Trp), dan Valin(Val). “Abon bekicot juga dapat­ men­­­ce­­gah terjadinya osteoporosis kare­ na­kandungan kalsium yang tinggi pada­ daging bekicot sangat bagus untuk ke­ padatan tulang.” lanjutnya. Cara membuat abon bekicot seper­

ti dijelaskan Mohammad Baihaqi, sete­ lah daging bekicot dicuci bersih kemu­ dian direbus hingga matang, ditiriskan dan dipotong kecil-kecil. Sementara itu bumbu halus ditumis, masukkan santan dan daging bekicot lalu masak hingga kering dan diangkat. Daging bekicot ini lalu digoreng hingga kecoklatan, diang­ kat dan didinginkan kemudian diperas dengan kain saring hingga minyaknya

keluar. “Bumbu halus yang digunakan adalah bawang merah, bawang putih, kunyit, serai, daun jeruk, kemiri, daun salam, tumbar, gula merah, cabai raw­ it dan curry powder,” kata Baihaqi, “Dan alat yang digunakan adalah pisau, telen­ an untuk memotong daging, penggiling bumbu, wajan, peniris dan kain saring untuk memeras” deddy herdito

PENEMUAN

MINUMAN INSTAN KELADI TIKUS PENCEGAH KANKER Mahasiswa jurusan pendidikan (urdik) Kimia FMIPA UNY, yaitu Arsyi Nurani­Is­ mayawati, Rahmat Basuki dan Dwi Ra­ hayu mengolah tanaman keladi tikus menjadi sebuah produk minuman­ kare­ na selama ini keladi tikus belum diber­ dayakan hanya dijadikan sebagai olah­ an dalam bentuk jus, ekstrak/kapsul­ dan belum ada olahan keladi tikus da­ lam ben­tuk minuman herbal instan.­Pa­­ da­­hal Keladi tikus memiliki salah sa­tu kan­­dungan senyawa kimia dalam rim­ pang­ keladi tikus (Typhonium­ flagelli­ forme) yang disebut fitol. Fitol­ mela­ wan sel kan­ker dengan dua cara yaitu antiprolifera­si spesifik dan menginduksi­ apoptosis (bunuh diri). “Keladi tikus e­fek­tif untuk menghambat sel kanker­ pa­yu­­dara. Ekstrak daun keladi tikus me­ mo­tong rantai DNA sel kanker bahkan pene­­litian di Intitut Pertanian Bogor me­ nun­jukkan bahwa ekstrak keladi ti­kus dengan air demineralisasi mengham­bat 76,10% enzim tirosin yang diduga se­ bagai promotor perkembangan kanker” ungkap Arsyi Nurani Ismayawati. Ber­ dasarkan penelitian itul kami membuat

foto-foto: dokumen hums fmipa

minuman herbal instan dari keladi tikus agar dapat dijadikan minuman menye­ hatkan yang aman dikonsumsi untuk mencegah penyakit kan­ker dan obat ba­ gi para penderita kanker, lan­jutnya. Rahmat Basuki menjelaskan cara mem­buat minuman instan keladi tikus se­ba­gai berikut, keladi tikus diblender

dan dicampur dengan air kemudian di­ ambil sarinya. Sari keladi tikus lalu dire­ bus dengan menambahkan gula pasir hingga air dalam panci habis kemudian diaduk-aduk sambil didinginkan hingga mengkristal lalu diayak hingga menjadi serbuk keladi tikus. “Perlu diperhatikan proses pengkristalan da­lam pembua­ tan minuman herbal instan dari keladi tikus ini, apabila proses pegkristal­an ini tidak dilakukan­ dengan hati-hati ma­ ka akan terjadi penggumpalan,” lan­ jut­Dwi Rahayu, “Sedangkan cara mem­ buat­nya sangat praktis yaitu 20 gram atau satu bungkus serbuk keladi tikus diseduh dengan segelas air ha­ngat ma­ ka minum­an ini telah siap diminum.” deddy herdito

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

35


berita seminar

PELAJARAN IPS DI INDONESIA DAN AUSTRALIA

dokumen humas fise

Mata pelajaran IPS SMP di Indonesia­ dan Australia dan Australia pada dasar­ nya memiliki tujuan sama, yakni mem­ bentuk warga negara yang baik, mem­ bantu peserta didik memecahkan ma­s­alah, dan menumbuhkan kebangga­ an akan budaya bangsa. Di New South Wales Australia, nama mata pelajaran IPS di pendidikan dasar adalah HSIE (Hu­man Society and Its Environments) yang menekankan pada pengembangan­ nilai-nilai dan tingkah laku peserta di­ dik. Demikian ditegaskan guru IPS dari sekolah private New South Wales Yusdi­ Maksum M, Ed. dalam Seminar Nasional Hima Pendidikan IPS FISE UNY kemarin (30/12) di Ruang Ki Hajar Dewantara FISE UNY. Menurut Yusdi, yang pernah mengajar di sekolah Indonesia yang mem­bedakan dalam pembelajaran IPS ter­u­tama adalah dalam implementasi pem­be­lajaran di kelas. “Pembelajaran IPS di NSW tidak­terla­ lu banyak materi, tetapi lebih mengede­ pankan strategi pemecahan­ masalah. Hal ini berbeda dengan di Indonesia­ yang terlalu sarat materi” tegas alumni­ UNY yang telah menetap di Australia ini. Pernyataan tersebut­ dibenarkan pem­­­bi­cara lain Saliman M, Pd. Menurut­ Saliman kurikulum pendidikan­ IPS di 36

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

In­do­nesia masih sarat dengan muatan ma­te­ri, akibatnya guru kurang mam­ pu mengembangkan pembelajaran­IPS yang variatif. Hal ini ditambah jumlah­ jam mengajar guru tidak sebanding de­ ngan materi yang harus dibelajarkan di sekolah. Selain perbedaan strategi pembelajar­ an, pembelajaran IPS di Indonesia dan Australia juga berbeda dari teknik peni­ laian yang digunakan. Di Indonesia pe­ nilaian masih mengacu pada angka-ang­ ka sebagai simbol keberhasilan belajar peserta didik, sementara di Australia,­ penilaian laporan kemajuan peserta­ di­dik lebih menekankan pada proses­ yang telah dilakukan peserta didik da­ lam mencapai kompetensi “Di Indone­ sia lebih menekankan hasil, di Australia­ menekankan pada proses. Filosofi yang di­gu­na­kan Australia adalah bahwa se­ ti­­ap peserta didik yang belajar pasti meng­­a­la­mi kemajuan” tegas Yusdi. Senada dengan Yusdi, Saliman juga me­ni­lai bahwa salah satu kegagalan­pen­ didikan IPS di Indonesia adalah penilai­ an pembelajaran masih mengedepankan angka dan paper and pencil terst. “Ideal­ nya kalau pendidikan IPS dicanangkan sebagai pendidikan karakter, hendak­ nya­ penilaian lebih menekankan pada

sikap peserta didik” tegas Ketua Prodi Pen­didikan IPS ini. Menyikapi tentang penilaian IPS, kedua pembicara sepa­ kat menolak wacana Pendidikan IPS di Ujian Nasional-kan. “Kalau IPS di-UANkan kita semakin khawatir bahwa IPS hanya pelajaran hapalan.”tegas Sali­ man. Sebagai perbandingan, konsep UAN di Indonesia dan Australia berbeda, “Di Australi Ujian Nasional memang ada untuk mata pelajaran Matematika­dan bahasa. Tetapi bukan sebagai penentu­ kelulusan, hanya untuk mengukur­ pe­ ring­kat sekolah saja” tegas Yusdi.­Salah satu rekomendasi Seminar Nasional­ ada­lah agar Pemerintah tidak men­ jadikan Ujian Nasional sebagai penen­ tu kelulusan peserta didik. Perbedaan lain pendidikan IPS di In­ donesia dan Australia adalah proses re­ kruitmen guru. NSW telah memiliki 7 standar guru profesional yang benar-be­ nar dilaksanakan secara ketat. “Hal ini tentu berbeda dengan Indonesia, apa­ lagi proses sertifikasi guru saat ini yang lebih mengedepankan persyaratan­ad­ ministratif daripada kompetensi.” Tegas­ Saliman dihadapan 200 peserta dari DIY dan beberapa provinsi di Indonesia. mr spd


berita talk show

Mihrab Cinta, Media Pendidikan Karakter

dokumen humas fise

Pendidikan karakter merupakan usaha­ menjadikan diri manusia agar berperi­ laku baik atau berkeutamaan.­ Oleh kare­ na itu, pendidikan karakter diharapkan dapat membangun kinerja budaya dan religius dalam kehidupan bermasyar­ akat dan berbangsa yang didalamnya bernaung insan-insan yang berakhlak mulia, mengembangkan­kecerdasan in­ telektual, emosional dan spiritual. Yang mana esensi tujuan pendidikan yang se­ sungguhnya adalah mengembangkan karakter dan kepribadian. Namun rea­ litas penyelenggaraan pendidikan kita masih cenderung pragmatis-formalis­ tis, dan berorientasi ”kekinian”, kepua­ san sesaat dan kurang memperhatikan pembentukan karakter dan pengem­ bang­an kepribadian peserta didik se­ ca­ra utuh. Adapun keberhasilan Pendi­ dikan Karakter tergantung banyak hal diantaranya; Komitmen pemerintah dan masyarakat, restrukturisasi kurikulum­ dan peran mass media, termasuk indus­ tri perfilman Indonesia. Untuk itu saya berharap film Dalam Mihrab Cinta ini da­pat menjadi salah satu media pendi­ dik­an karakter, demikian pengantar De­ kan FISE UNY Sardiman AM, M.Pd. saat

membuka acara Talkshow Dinamika Pen­didikan Karakter di Indonesia: Tela­ ah tentang Film Dalam Mihrab Cinta­ yang diadakan Badan Eksekutif Maha­ siswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ekono­ mi Universitas Negeri Yogyakarta (BEM FISE UNY) bekerjasama dengan Trisia Cosmetic pada Kamis (6/1) di Ruang Ki Hajar Dewantara FISE UNY. Pemateri dalam acara tersebut Habiburrahman El Shirazy Pengarang sekaligus Sutra­ dara Film Dalam Mihrab Cinta, Asmi­ randah berperan sebagai Syilvie dan Boy Hamzah berperan sebagai Burhan dalam film tersebut dengan moderator Triyanto Nugroho Mahasiswa Pendidik­ an Geografi FISE UNY. Acara ini dihad­ iri pula Pembantu Dekan I, Pembantu De­kan II, Dosen, Ketua BEM FISE dan Ma­hasiswa. Dalam kesempatan ini Kang Abik pang­­gilan beken Ustadz Habiburrahman­ mengatakan, bahwa dalam film ini ter­ dapat pesan yang ingin saya sampai­ kan­tentang pembinaan karakter un­tuk­ anak-anak muda Indonesia agar mem­ pu­­nyai akhlak yang karimah, jiwa-ji­wa­ ksatria, mental-mental berprestasi dan masih banyak lagi pesan yang terkan­

dung didalamnya guna mendu­kung pen­didikan karakter. Karakter yang ba­ik tidak bisa dilakoni satu orang saja ta­pi dengan dukungan dari orang lain. Se­ la­in itu dalam film ini nanti pemeran­ Samsul akan mengajak para penikmat film dengan kata-kata “Mari kita nekat menjadi orang yang baik” sehingga ne­ katnya itu tidak hanya berbuat jahat sa­ ja tapi berbuat baik juga butuh nekat, ung­kapnya. Boy Hamzah mengungkapkan, Dunia­ tidak akan seru kalau tidak ada penja­ hat, manusia itu berada di tengah-ten­ gah kadang-kadang berbuat baik tapi ka­dang pula berbuat salah. Begitulah kesan saya saat menjadi peran antago­ nis dalam film tersebut. Sedangkan As­mi­ran­dah mengatakan pesan dalam film tersebut sebagai seorang perempu­ an kita harus tegas selain itu pesan yang saya sampaikan saat menyetir mo­ bil jangan sambil menelepon atau smsan ujung-ujungnya nanti terjadi­ke­ce­la­ kaan seperti yang saya alami dalam film ini, ucap Gadis yang sangat terkesan de­ngan antusiasme civitas akademika FISE UNY pada Talkshow kali ini. Isti

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

37


berita Pelatihan

PEMBELAJARAN EKONOMI KREATIF DAN INOVATIF

Foto-foto dokumen humas fise

“Menurut Aristoteles, pada awalnya sekolah dibuat untuk menyenangkan­ orang”. Namun ternyata sekolah saat ini cenderung justru menjadi beban bagi siswa, guru dan orang tua. Pem­ be­la­jaran bukan lagi tempat yang me­ nye­nangkan, tapi sudah merupakan­ tempat yang tidak disukai siswa, de­ mi­kian jelas Sardiman, AM, M.Pd, De­ kan FISE UNY dalam acara pembukaan Pelatihan Pembelajaran Ekonomi Kreatif dan Inovatif yang diselenggarakan oleh YEES (Yogyakarta Economic Education Society) FISE UNY pada Kamis-Minggu (20-23/1) di Ruang Ki Hajar De­wantara FISE UNY yang diikuti 50 peser­ta guru di wilayah DIY dan sebagian­ lain dari luar kota Yogyakarta. Peserta pelatihan­ terdiri dari guru-guru Mata Pelajaran IPS untuk jenjang SMP dan Mata Pela­ jaran Ekonomi untuk jenjang SMA. Pe­ latihan yang diselenggarakan YEES kali ini, merupakan pelatihan yang didanai oleh CEE (Council for Economic Educa­ tion) untuk keempat kalinya dan mem­ peroleh dukungan penuh dari Jurusan Pendidikan Ekonomi dan FISE UNY. In­ struktur pada pelatihan ini adalah Losi­ 38

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

na Purnastuti M, Ec.Dev, Daru Wahyuni, M.Si, Aula Ahmad Hafidz ,M.Si, Endang Mulyani M,Si, Ali Muhson, M.Pd, Tejo Nurseto, M.Pd dan Kiromim Baroroh M,Pd. Pelatihan ini bertujuan untuk men­ genalkan berbagi metode pembelajaran ekonomi kreatif dan inovatif serta mem­ beri penyegaran konsep-konsep ekono­ mi kepada peserta pelatihan. Diharap­ kan setelah selesai mengikuti pelatihan para guru akan memiliki wawasan yang lebih luas mengenai berbagai metode pembelajaran, bersedia terus mengem­ bangkannya dan mengaplikasikannya dalam kegiatan pembelajaran di kelas. “Materi pelatihan­meliputi: kelangkaan dan biaya oportunitas, sistem ekonomi,

permintaan dan pewaran serta keseim­ bangan pasar, interaksi pasar, konsep produksi dan produktivitas, pendapatan nasional, ketenagakerjaan, perdagan­ gan internasional, neraca pembayar­an internasional,­ uang dan bank, pa­sar mo­dal, PTK, dan penyusunan perang­ kat pembelajaran”, demikian terang Da­ru Wahyuni M.Si, koordinator­ pro­ gram YEES. Lanjut Daru, Berbeda dengan pelati­ han sebelumnya materi Penelitian Tin­ dakan Kelas kali ini juga dilanjutkan dengan presentasi rancangan PTK yang disusun oleh peserta sendiri. Hal ini dilakukan agar guru dapat langsung memiliki pengalaman menyusun pro­ posal dan melaksanakan penelitian seh­ ingga akan dapat diketahui apakah pem­ belajaran yang dipraktekkan di kelas efektif atau tidak. Materi PTK dipan­du oleh Ali Muhson, M.Pd. Dalam rangka­ ian pembelajaran selama empat hari ini Daru Wahyuni menjelaskan Penganggu­ ran, dengan metode role play konsepkonsep ketenagakerjaan dan pengang­ guran menjadi lebih mudah dipahami oleh peserta, tanpa guru harus bersu­


berita

kirom

K ilas Workshop Evaluasi Tes Internasional Bahasa Jerman

dokumen humas fbs

sah payah menjelskan akan dengan ce­ ramah yang cenderung monoton. Dengan menggunakan gambar Au­ la Ahmad Hafidh M.Si menjelaskan ba­ gaimana gambar transaksi tersebut mengakibatkan perubahan pada neraca pembayaran diantara dua negara. Ada dua gambar peta negara, diatara dua Negara ada barang yang diekspor dan diimpor, tetapi dengan arah dan size yang berbeda sehingga mempunyai­ar­ ti yang berbeda yang harus ditafsirkan oleh peserta. Tejo Nurseto menjelaskan tentang ke­langkaan dan oportunitas. Dengan­ media potongan kertas segi tiga yang bisa dibuat segi empat dengan meng­ gabungkan 2 segitiga dan dengan gam­­bar kelapa dan wortel untuk dide­ monstrasikan sebagai kemungkinan produksi, hal ini sangat membantu dan memudahkan peserta pelatihan untuk memahami konsep biaya oportuni­tas dan kurva kemungkinan dalam arti ke­ ti­ka kita memilih memproduksi sesu­ atu berarti harus melepaskan yang lain. Dengan metode pembelajaran yang kre­ atif dan inovatif ini belajar menjadi­san­ gat menyenangkan sehingga peserta tidak menyadari (terbebani) kalau dia sudah belajar dan tahu-tahu mereka sudah memahami materi yang dipela­ jari. Diakhir acara ada pemberian hadiah bagi peserta terbaik, yang diberikan ke­ pada Drs Suhadi dari MAN Sabdodadi, Dra Suwanti dari SMA 10 Yogyakarta, dan Emi Masruroh dari MA Nurul Um­ mah. Berdasarkan lembar evaluasi pe­ serta, mereka menyatakan menyukai model pembelajaran yang diperkenal­ kan. Selain bagi guru YEES tahun ini ju­ ga mengadakan pelatihan khusus untuk mahasiswa UNY yang akan diterjunkan ke sekolah melalui PPL. Guna membeka­ li para calon guru ke sekolah. Pelatihan­ untuk mahasiswa akan dilakukan tang­ gal 31 Januari 2011. “Sama dengan pe­ la­tihan untuk guru, pelatihan untuk mahasiswa inipun juga gratis”, terang Daru.

FBS-Karangmalang. Selama tiga hari, 2628 Januari 2011, FBS menyelenggarakan work­shop evaluasi bahasa Jerman yang terkait dengan tes internasional. Kegiatan yang bertempat di Ruang Sidang PLA FBS ini merupakan salah satu bentuk kerjasama­ yang sering dilakukan Prodi Pendidikan Ba­ hasa Jerman, FBS dengan Dinas Pertukaran Akademis Jerman(DAAD). Kegiatan ini diikuti oleh 19 orang. Mereka berasal dari kalangan dosen Prodi­ Pendidikan Bahasa Jerman dan perwakilan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Jerman Kodya Yogyakarta yang terdiri dari beberapa guru SMA, SMK, dan MAN. Sedangkan, narasumber workshop tersebut, Dr. Gabrielle Ot­ to dari Universitas Indonesia.. Menurut Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Dr. Pratomo Widodo, tu­ juan dari kegiatan ini antara lain untuk mempersiapkan siapa saja yang ingin­ belajar atau bekerja di Jerman. Seringkali, mereka harus memiliki kualifikasi kemampuan berbahasa Jerman yang dinyatakan dalam tes. Dengan demiki­ an, selain mengenal lebih jauh soal-soal yang digunakan dalam tes standar ke­mampuan berbahasa Jerman, workshop juga membahas bentuk-bentuk tes yang dituntut oleh pemerintah Jerman apabila ada orang dari luar yang ingin belajar atau bekerja di Jerman. Dengan mengikuti kegiatan ini, dosen Prodi Pendidikan Bahasa Jerman dan guru bahasa Jerman diharapkan lebih bisa membimbing mahasiswa atau siswa apabila mereka harus mengikuti tes sebagai syarat bekerja maupun belajar di Jerman. virga

UNY Juara Umum Satu Kejurnas Silat Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) unggul dalam Kejuaraan Nasional (Ke­ jurnas) Pencak Silat memperebutkan piala presiden bertempat di UPN (25-29/1), diikuti 49 Universitas seluruh Indonesia. UNY mengirimkan tim sebanyak 11 orang kategori tanding, 1 orang untuk nomor Tunggal Putra dan 3 orang un­ tuk nomor Beregu Putri. Hasil kejuaraan, UNY berada di posisi juara umum satu dengan perolehan 5 medali emas dan 4 medali perak . Medali emas sekaligus juara pertama disum­ bangkan oleh La Ode Marsalin (Klas A Putra), Bayu Iswana (Klas E Putra), Moch. Noor Afriadi (Klas G Putra), Kurnia Anggraini (Klas D Putri), Dyah Purnama Sari­ (Klas E Putri). Adapun medali perak disumbangkan oleh Heni Wijaya (Klas A Putri), Yesica Tamala Artha (Klas B Putri), Titik Nurhaida (Klas C Putri) dan be­ regu putri (Adina Kuswardini, Gayuh Lantipsari, dan Novia N.) Terpisah, pembina UKM dari UNY, Awan Hariono, M.Or mengatakan latihan­ berkesinambungan dan terus-menerus merupakan kunci keberhasilan meraih prestasi. “Latihan secara kontinue, progresif, dan berkelanjutan kami lakukan,­ karena pada prinsipnya di kampus selalu berlatih setiap saat,” imbuhnya. Terpilih sebagai pesilat terbaik adalah Bayu Iswana. Kejurnas yang diseleng­ garakan setiap dua tahun sekali, bertindak tuan rumah sekaligus penyeleng­ gara tetap adalah UPN. Selain memperoleh piala juga mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan sebesar satu setengah juta rupiah. ratnae

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

39


opini Idealita vs Realita Menuju WCU O l e h Z amt i na h

M

endapatkan predikat World Class University (WCU) bagi Perguruan­ Tinggi (PT) memang sangat mem­ banggakan dan didambakan oleh para insan akademis, tak terkecuali bagi­sivitas akademika UNY. Hasrat UNY ini lebih diperkuat lagi melalui berbagai kebijakan dan kegiatan yang bermuara pada terwujudnya­ perguruan tinggi berkelas dunia, sebagaimana yang di­ sampaikan rektor melalui Pidato Dies UNY ke 46 tahun 2010 yang mengangkat tema “Peran­ UNY dalam Pengembangan Pendidikan Karak­ter menuju World Class University”. Namun, un­tuk mewujudkan PT berkelas dunia tidaklah­ mu­ dah, harus memenuhi berbagai kriteria. Lalu, apa saja kriterianya, mampukah UNY memenu­ hi kriteria tersebut? Istilah World Class Univeristy mulai dikenal luas di Indonesia sejak akhir Januari 2006 keti­ ka Kemendiknas yang kala itu bernama Depar­ temen Pendidikan Nasional (Diknas) memben­ tuk Tim Gugus Tugas Penetapan 10 PT yang di­per­siapkan untuk menjadi universitas kelas­ du­nia (Kukun,2011). Tahun berikutnya, Diknas­ kembali menyiapkan 50 PT untuk tujuan yang sama; terdiri dari 27 PT negeri dan 23 PT swas­ ta. Dari persiapan tersebut pihak Diknas kemu­ dian mendorong ke-50 PT untuk melakukan di­ alog dengan sejumlah mitra mulai dari tingkat ASEAN hingga ke tingkat dunia, juga menjan­ jikan akan memberikan fasilitas untuk mengiku­ ti akreditasi internasional (Antara, 2007). Pada tahun-tahun berikutnya berbagai PT di Indone­ sia berlomba-lomba untuk menjadi universitas berskala internasional. WCU tampaknya telah menjadi syarat utama bagi PT di Indonesia un­ tuk meningkatkan kualitas agar mampu bersa­ ing dengan PT luar negeri.

WCU tampaknya telah menjadi syarat utama bagi PT di Indonesia untuk meningkatkan kualitas agar mampu bersaing dengan PT luar negeri. 40

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

Berkaitan dengan metode perankingan PT kelas dunia beberapa kriteria yang umumnya dijadikan sebagai dasar bagi penentuan pering­ kat adalah sebagai berikut: Ada ti­daknya per­ aih nobel di perguruan tinggi tersebut; Jum­ lah mahasiswa asing yang menjadi mahasiswa di perguruan tinggi tersebut; Jumlah staf yang bergelar doktor beserta prestasi akademik dan penelitian yang diraihnya, Adanya internet bandwidth connectivity yang baik serta kecepa­ tan aksesnya; Adanya rasio mahasiswa-dosen yang seimbang serta tingkat selectivity maha­ siswa yang baik; Seberapa banyak publication index dari para peneliti di perguruan tinggi tersebut yang dikutip oleh orang lain; Seber­ apa sering update informasi­ dari berbagai ak­ tivitas di perguruan tinggi ter­sebut; Seberapa banyak adaptasi pembelajaran modern dalam proses pembelajarannya; Terdapatnya berb­ agai sumber keuangan yang mendukung ke­ berlanjutan berbagai aktivitas perguruan ting­ gi tersebut. Selain itu terdapat pula lembaga yang hanya menggolongkan kriteria kedalam lima item saja, yaitu: Academic reputation, Stu­ dent selectivity, Faculty resources, Research: ci­ tation, papers, publication book, peer reviewed article, funding, graduated student, Financial re­ sources: total spending perstudents, library spend­ ing per students. Realita di UNY Mengacu pada kriteria WCU serta melihat re­ alita UNY sekarang, memang masih terasa be­ rat, meskipun penulis tetap optimis, melalui­ perjuangan yang sungguh-sungguh dari selu­ ruh sivitas akdemika, suatu saat UNY akan mam­pu mewujudkan cita-citanya sebagai PT ke­ las dunia. Beberapa kegiatan yang telah dilaku­ kan UNY untuk menuju WCU (The campus­on the move into the World Class University) antara lain: pengiriman dosen untuk mengikuti­short-course teaching content through English; perintis­an MoU dengan PT luar negeri (sampai saat ini tercatat 9 MoU); Pengembangan website WCU; publika­ si karya ilmiah bertaraf internasional; pertu­ karan mahasiswa; pengembangan kurikulum bertaraf internasional; kegiatan ilmiah bertaraf internasional; penyiapan prodi bertaraf inter­ nasional; kegiatan studi banding ke bebera­pa


opini negara; pengadaan literatur kelas internasio­ nal; pelatihan bahasa Inggris bagi dosen dan ma­hasiswa; dan sebagainya (Laporan Dies Na­ talis UNY ke 46 Tahun 2010). Dalam hal prestasi mahasiswa, reputasi UNY sangat membanggakan. Berbagai prestasi telah­ ditorehkan para mahasiswa. Kepercaya­an dari berbagai pihak juga telah diberikan kepada UNY, sebut saja dalam Kontes Robot Indone­ sia (KRI), setelah sukses sebagai penyelengga­ ra KRI tingkat regional, UNY dipercaya menye­ lenggarakan event yang lebih besar yaitu KRI tingka­t nasional. Tanpa bermaksud menafikan usaha-usaha yang telah dilakukan, penulis menilai ada bebe­ rapa usaha yang masih bersifat makro. Artin­ ya, kebijakan UNY menuju WCU belum secara langsung menyentuh tataran mikro, misalnya dalam hal proses belajar mengajar. Kita semua menyadari bahwa pada hakekatnya inti kegiat­ an sebuah institusi pendidikan terletak pada kualitas pembelajarannya. Kualitas pembelajar­ an di sini misalnya terkait dengan dosen, sa­­ ra­­­na dan prasarana, fasilitas praktikum, ke­ter­­­ sediaan ruang kuliah yang kon­dusif. Dilihat dari kualifikasi tenaga pengajar, WCU mensyaratkan minimal 40% berpendidikan S3, saat ini tenaga pengajar UNY yang berpen­ didikan S3 baru 13% berarti masih kurang 17%. Ditinjau dari dana riset, WCU mensyaratkan tiap dosen sebesar 1.300 dolar AS per tahun atau sekitar 13 juta rupiah tiap dosen. Berdasar­ kan Lap.Dies Natalis UNY ke-46 Tahun 2010, besarnya anggaran penelitian tahun 2009 Rp. 10.854.530.000,00. Jumlah dosen UNY 1053 orang, jika dirata-rata anggaran peneli­t­i­an­ tiap dosen sebesar Rp. 10.308.196,00. Meski­ pun jumlah ini belum memenuhi kriteria WCU, namun penulis optimis kriteria ini akan terpe­ nuhi mengingat semangat meneliti sangat ting­ gi dan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Yang sangat memprihatinkan bekaitan de­ ngan­ realita UNY untuk menuju WCU adalah fasilitas pembelajaran, baik yang menyangkut ruang kelas, laboratorium, maupun fasilitas be­ lajar lainnya. Berdasarkan pengalaman penulis sebagai sekretaris jurusan selama dua periode, tiap awal semester selalu dipusingkan dengan penyusunan jadwal kuliah. Hal ini disebabkan karena penambahan jumlah mahasiswa tiap ta­ hun tidak dibarengi dengan penambahan ruang kuliah maupun peralatan praktikum. Pembagi­ an ruang kuliah oleh pihak yang berwenang

istimewa

ka­dang kurang proporsional, lebih-lebih bagi jurus­an yang tidak mempunyai keterwakilan pejabat di level fakultas. Kembali ke masalah fasilitas laboratorium, untuk menuju WCU semestinya sudah mulai dipikirkan peningkatan secara kualitas maupun kuantitas. Contoh konkrit realita yang terjadi di Fakultas Teknik, sebagian peralatan yang digu­ nakan untuk praktikum adalah produk tahun 1975-an, secara kuantitas juga sudah berkurang karena rusak dimakan usia. Selama kurun wak­ tu 36 tahun belum ada penambahan alat prak­ tik yang berarti. Padahal zaman sudah berubah,­ perkembangan teknologi semakin maju dengan­ pesatnya, bagaimana kondisi ini mampu meng­ hasilkan lulusan yang mampu bersaing di ting­ kat global? Berdasarkan pengamatan penulis, dewasa ini UNY masih memprioritaskan pembangunan gedung-gedung baru. Ini baik-baik saja, asal se­ te­lah membangun “wadahnya” segera priori­ tas­­kan “isinya”. Setelah selesai pembangunan­ ge­dung, segera dipikirkan fasilitas pembelajar­ an­nya seperti peralatan praktikum, media pem­ belajaran, serta fasilitas lainnya. Akhirnya penulis mohon maaf jika ada halhal yang kurang berkenan. Tulisan ini sebagai sumbang saran dari seorang warga UNY yang sangat mencintai lembaganya dengan sepenuh hati. Semoga cita-cita UNY menjadi salah satu PT kelas dunia segera terwujud, amien.

Zamtinah dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

41


opini GUS DUR DAN (HUMOR) POLITIKNYA O l e h S uda ryanto

J

udul artikel di atas terinspirasi dari buku tetralogi, Pak Beye dan Politiknya karya Wis­ nu Nugroho (Mas Inu). Seperti sosok Pak Beye yang unik, sosok Gus Dur—tanggal 30 Desember 2010 lalu genap 1 tahun mening­ gal—pun demikian. Bedanya, Pak Beye peragu, sedangkan Gus Dur pelucu. Apa yang menarik­ dari humor-humor Gus Dur? Adakah kaitan­an­ tara humor Gus Dur dengan perjalanan bang­ sa ini ke depan? Bicara tentang humor, tentu bicara tentang Gus Dur. Mantan presiden RI paling mbanyol se­ jagat ini masih terus membawa kebiasaannya berhumor (guyon) ala pesantren, meskipun te­ lah menjadi kepala negara. “Gus Dur pernah nel­pun saya, jauh-jauh dari Kuba hanya untuk menceritakan sebuah lelucon,” kata A. Mustofa Bisri (Gus Mus), seorang kiai dan saudagar hu­ mor asal Rembang, Jawa Tengah itu, tentang sahabatnya ini (Intisari, April 2005). Suatu ketika, Gus Dur diundang guna meng­ hadiri Konferensi Tingkat Tinggi Antarkepala Negara di Havana, Kuba. Di sana, semua kepa­ la negara diberi kesempatan berpidato selama­ lima menit. Sebagai tanda waktu, panitia me­ nyediakan lampu yang menyala hijau, lalu ku­ ning, dan terakhir merah. Ketika Gus Dur sele­sai berpidato, semua hadirin memberikan aplaus meriah. Entah karena isi pidatonya, atau kare­ na hal lainnya. “Mereka tepuk tangan bukan karena isi pida­ to saya, tetapi mereka kagum saya bisa pidato tepat lima menit. Padahal saya ‘kan enggak bi­ sa melihat,” kata Gus Mus menirukan Gus Dur, sambil terkikih-kikih. Tiba giliran Fidel Castro, Gus Dur heran sebab pidato Presiden­Kuba itu sangat panjang. Kepada undangan yang duduk

Budayawan Mohamad Sobary yang juga sahabat Gus Dur pernah berkata, di NU humor menjadi bagian dari kearifan, kritik diri, juga kritik buat orang lain. 42

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

di sebelahnya, Gus Dur bertanya, “Apa dia tidak­ me­lihat lampu?” Yang ditanya menjawab, “Lam­­punya ditutupi pakai sapu tangan.”­ Piawai dalam melucu Cerita tersebut menunjukkan betapa Gus Dur cukup piawai dalam hal melucu. Ia tak segansegan menertawai (ketidaksempurnaan fisik) dirinya sendiri, sehingga orang lain tak tersing­ gung. Bahkan, menurut KH Cholil Bisri,­ kelu­ cuan Gus Dur merupakan gawan bayi, bawa­an sejak lahir. Terlebih, ia tumbuh dalam kultur pesantren Nahdlatul Ulama (NU) yang memang kaya akan humor. Rapat-rapat mereka­pun ba­ nyak diwarnai saling ledek dengan kocak. Budayawan Mohamad Sobary yang juga sa­ habat Gus Dur pernah berkata, di NU humor men­jadi bagian dari kearifan, kritik diri, juga­ kritik buat orang lain. Makanya, selain bertuju­ an ketawa, humor juga menjadi alat atau sarana­ menyampaikan pesan. Mudahnya, humor itu bikin ketawa, lantas masalah apapun selesai. Dengan cara seperti itu, pesan atau nasihat ke­ na, humor pun bisa. Demikian pula humor-hu­ mor Gus Dur yang ada selama ini. Contohnya, saat Gus Dur menghumorkan Pak Harto, mantan Presiden RI yang sangat dita­ kuti (saat itu), tapi sebenarnya juga dibenci­rak­ yat. Suatu kali, cerita Gus Dur, Pak Harto terha­ nyut di sungai dan hampir meninggal. Seorang petani menolongnya dengan ikhlas. Si petani ti­ dak tahu siapa sebenarnya yang dia tolong itu. “Saya ini presiden. Presiden Soeharto. Kamu te­ lah menyelamatkan saya. Imbalan apa yang ka­ mu minta?” kata Pak Harto. Dasar si petani kelewat lugu dan ikhlas, ia menjawab singkat, “Pak, saya hanya minta satu hal.” Pak Harto bertanya lagi, “Apa itu?” Si petani­itu menjawab lagi, “Jangan beri tahu­ si­a­pa pun bahwa saya yang menolong Bapak.” Tak hanya Pak Harto yang dijadikan sebagai sa­saran humor oleh Gus Dur. Pak Habibie dan Bu Megawati pun dijadikan sasaran humornya.­ Mungkin inilah ke-nyeleneh-an Gus Dur, yang tidak pernah menyangka suatu saat dirinya jadi­presiden. Sarana kritik diri Gus Dur pernah bercerita bahwa semua pre­


opini

istimewa

si­den RI itu KKN, mulai dari Bung Karno hingga anaknya, Megawati Soekarnoputeri. Bung Kar­ no itu Kanan Kiri Nona, Pak Harto itu Kanan Kiri Nabrak, Pak Habibie lebih parah lagi, Kecil-Kecil Nekad. Gus Dur sendiri, Kanan Kiri Nuntun. Dan yang terakhir, Bu Megawati itu Kayak Kuda Nil. Kata Gus Dur, ciri-ciri Kuda Nil itu bertubuh be­ sar, senang berendam, kurang gerak, dan ja­ rang ngomong. Begitulah, melalui humor-humornya Gus Dur ingin menunjukkan bahwa humor punya ban­ yak segi. Ia tak melulu yang sifatnya pornogr­ afis atau bahkan membual. Humor-hu­mor Gus Dur, pada hemat saya, semacam sarana kritik terhadap diri sendiri. Paling tidak, melalui satudua humor di atas, kecerdasan­Gus Dur dalam mengolok-olok dirinya sendiri pantas diacungi jempol. Pasalnya, kini tak banyak orang yang mau dan mampu mengakui kekurangan diri­ nya. Di zaman yang serba pragmatis dan modern ini, kejujuran mengakui kekurangan diri sendi­

ri semacam cerita usang yang langka. Alih-al­ ih kejujuran diri, justru banyak orang—teru­ tama elite politik kita—kini memakai topeng kepalsuan. Fenomena inilah yang disebut oleh Sukardi Rinakit (Kompas, 23/11/2010) sebagai “pemiskinan moralitas politik”. Artinya, bidang politik dan lini kehidupan lainnya telah lepas dari kesadaran moral yang murni. Nah, di sinilah pentingnya diskursus humor­ -humor Gus Dur sebagai pemantik kesadaran politik kita. Bahwa, berpolitik itu adalah keju­ juran dan kejujuran itu adalah berintegritas yang kuat. Karena itu, kini saatnya bagi siapa­ pun yang masih mencintai Republik untuk tetap melanjutkan perjuangan Gus Dur dalam meng­ awal perjalanan bangsa ini, termasuk memu­ nculkan tokoh yang berintegritas kuat. Jangan khawatir, Gus Dur tidak tidur di alam sana.

static.inilah.com

Sudaryanto, S.Pd. Mahasiswa S2 Linguistik Terapan UNY.

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

43


resensi media Hidup Bukan Rangkaian Kemustahilan Ol e h Wa h t i n i Ketika kebanyakan orang di sekitarnya memilih hidup dengan wajar dan lum­ rah, Ipung menjadi sepercik api yang menyengat dan memantik. Di tengah ke­miskinan yang menjerat keluarga dan masyarakat tempat tinggalnya, Kepatih­ an, Ipung yang penampilannya acakacakan khas orang jalanan berani me­ nantang kehidupannya sendiri. Masuk menjadi murid SMA Budi Luhur, sebuah sekolah yang paling bergengsi di Sema­ rang, tentu merupakan pilihan sangat nekad. Namun di situlah ruh cerita ini bersumber. Adalah Prie GS, seorang penulis seka­ ligus budayawan dan wartawan, serta­ kar­tunis asal Semarang yang pandai me­ mainkan kata-kata seiring kecakapan­ nya mengurai cerita yang penuh konflik namun banyak dibumbui hal-hal lucu dan ‘remeh’ khas remaja. Kehidupan se­ orang remaja SMA berasal dari kalang­ an terpinggirkan ia sajikan sedemiki­ an memikat. Membaca buku ini kita banyak me­ ne­­mu­kan kesadaran-kesadaran baru da­ lam memaknai kehidupan. Bah­wa­ da­ lam ke­miskinan pantang kita me­ren­dah.­ Bahwa semua orang berhak bercita-cita. Novel yang sangat memotivasi,­ tidak hanya untuk remaja namun melahir­ kan kesadaran-kesadaran bagi orang de­wasa. Ipung menceritakan fenomena kehi­ dupan remaja SMA di Semarang yang penuh lika-liku tak lepas dari karakter remaja yang terlibat dalam persaing­an menarik perhatian lawan jenisnya.­Pau­ lin, siswi tercantik yang menjadi bin­ tang sekolah tiba-tiba telah terpikat pa­ da Ipung yang kerempeng, miskin, dan tentu saja wajahnya tidak­‘seban­ding’ dengannya. Dan kenyataan itulah­yang menjadi sumber konflik berujung. Yang tidak kalah menarik dari novel­ ini adalah bagaimana penulis mampu membangun cerita sedemikian mendi­ dik mental lewat cerita yang konyol dan lucu. Ipung mengajari kita tentang kes­ 44

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

Ipung Novel Motivasi Pembangkit Kepercayaan Diri #1 dan #2 Prie GS • Republika, 2007 dan 2008 • #1 188 + X halaman, #2 100 + XXVIII halaman

ungguh-sungguhan mengejar cita-cita walau keadaan mungkin tidak memi­ hak. Kemiskinan bukan halangan, tak ada yang mustahil dalam hidup ini, be­ gitulah pesannya. Ipung yang tak ber­ bapak, hanya tinggal bersama Ibu dan Pak Liknya begitu ceria dan nampak tak terbebani menjalani hidupnya. Harga diri ia tegakkan tinggi-tinggi dan kehor­ matan keluarga ia perjuangkan sekuat tenaga. Di sisi lain, Ipung yang teliti dalam berstrategi, pandai menempatkan diri, cermat memilih dan memilah sikap, tanggap membaca situasi, dan kepiawa­ iannya berkata-kata, serta kedewasaan

memandang kehidupan, menjadikan tokoh ini nampak terlalu sempurna un­ tuk ukuran anak SMA. Namun titik ini pula yang menjadikan tokoh Ipung se­ makin terlihat menonjol karakternya. Dalam novel ini kita akan menemu­ kan kesegaran-kesegaran baik karena­ kejadian-kejadian lucu khas anak SMA maupun teraduk-aduknya kepala kita­karena dipaksa mikir - mengikuti sub­ stansi cerita yang disampaikan penulis­ nya. Ipung, tokoh inspiratif dihadirkan begitu mengesankan. Maka jangan kaget bila selepas membaca novel ini akan timbul keinginan untuk bertemu dan berbincang langsung dengan sang hero – Ipung dengan sikap dan karakter­ uniknya.

Wahtini mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FBS UNY


bina rohani Libasullakum…Libasullahunna…Libasullanaaa O l e h N u r A eni A r i yant i ,M.Pd . “…Mereka (istri-istrimu) adalah pa­ kaian bagimu dan kamu adalah paka­ ian bagi mareka…” (Qur’an Surat AlBaqoroh: 187) Indah ya….? Alloh mengumpama­ kan fungsi pasangan suami istri sebagai pakaian. Kenapa pakaian? Kenapa bu­ kan kendaraan atau rumah atau analogi yang lain? Apa sih fungsi pakaian itu? Jawaban pertama yang mungkin akan terlontar dari mulut kita adalah pakai­ an berfungsi menutup aurot, sesuatu­ yang tidak boleh dilihat oleh yang bu­ kan mahromnya. Pakaian juga membu­ at kita merasa nyaman, terlindung da­ ri sengatan panas matahari, dinginnya angin dan hujan serta gigitan nyamuk. Pakaian juga bisa menjadi identitas diri. Karena ada pakaian dinas, ada pakaian tidur, dan pakai­an-pakaian lain yang bi­ sa menunjukkan apa yang sedang atau yang akan kita la­ku­kan. Tidak sepantas­ nya pergi ke kantor menggunakan pa­ kaian tidur, begitu juga sebaliknya. Pa­ kaian adalah identitas diri kita. Suami istri pun juga begitu. Dialah yang bertanggungjawab terhadap ke­ hormatan diri kita, yang paling kita per­ca­ya untuk menjaga sesuatu yang pa­ling pribadi dari milik kita. Hanya ke­ pa­da­nya kita bisa mempercayakan se­lu­ ruh detail penciptaan ini, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dia yang akan menjaga kita dari deraan­ “panas dan angin” lingkungan luar. Yang (diha­ rapkan) dapat menjadi penguat lang­ kah kita untuk sekedar bertahan dan selebihnya menjadi lebih baik dan men­ jadi lebih mermanfaat untuk sesama. Dia pula yang akan menjadi salah satu poin penilaian orang terhadap kita. Dengan melihat pasangan kita, orang lain akan sedikit banyak bisa membaca diri kita, identitas kita. Ada yang sangat membekas dalam ingatan saya, sepenggal dari buku “Se­ belum Anda Mangambil Keputusan Be­ sar Itu” yang ditulis oleh Anis Matta, kira-kira bunyinya begini…

istimewa

“…jangan pernah bermimpi men­ cari pasangan yang ideal, tapi carilah pasangan yang tepat. Kita tidak sedang berfikir mencari istri atau suami ung­ gul. Carilah istri atau suami yang tepat dengan bingkai kita, dengan kepriba­ dian kita. Sebab ternyata tidak semua orang cerdas membutuhkan orang cer­ das lain dan tidak semua orang gagah membutuhkan wanita yang cantik.” Yup…kita memang bukan ingin men­ cari pakaian yang indah, mewah, ma­ hal harganya, rancangan designer­terke­ nal, tapi tidak nyaman ketika kita­pakai. Sedikit kesempitan, atau kedodoran,­ war­nanya tidak matcing dengan warna kulit kita, atau ternyata bukan pakaian seperti itu selera kita. Akan lebih­baik, jika kita mencari pakaian yang sesu­ai dengan pribadi kita, sehingga­kita bisa nyaman memakainya. Meski tidak ma­ hal, tidak ber-merk dan bukan rancan­ gan designer terkenal…tapi saat kita memakainya akan merasa comfort dan

tidak terbebani. Dan satu hal terpenting…. “Sebaik-baik pakaian adalah pakaian taqwa…” Sebaik-baik wanita adalah wanita Sho­lihah. Seorang wanita yang tahu be­ tul menjaga diri dan kehormatannya. Wa­nita yang mengerti akan kewajiban­ nya Sebagai seorang istri yang akan menyenangkan jika dipandang, menen­ tramkan saat ditinggal pergi, dan seg­ era datang ketika dipanggil…Sholihah pun adalah sebuah proses diri, selalu berusaha dan menyempurnakan ikhtiar dapat membuat para bidadari cemburu, selalau menjaga kehormatan, agar sang lelaki terhormat pula yang datang. Dan… “Wanita yang Sholihah hanya untuk laki-laki Sholih…”

Nur Aeni Ariyanti,M.P Dosen Biologi FMIPA UNY

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

45


cerpen

Satu Hari yang Mendebarkan O l e h Nu r d i n i Dyah I Kulihat sampul-sampul buku yang kumal dan penuh debu di deretan rak perpustakaan universitas. Rasanya ingin segera mencari buku yang kumaksud agar tidak lagi berkenaan dengan debu-debu yang menyebalkan itu. Debu yang saat kuhirup terasa menyesakkan dada. Namun aku rela berdiri di deretan buku-buku itu hanya demi menyelesaikan sesuatu yang penting dalam perjalanan kuliahku, apalagi kalau bukan karena skripsi. Aku bahkan rela menbuka lembar demi lembar yang me­ nyisakan aroma buku tua karena ditelan oleh waktu. Untung saja tak ada rayap-rayap yang hidup di sana. Sekilas kulirik jam di tanganku. Masih menunjukkan jam kunjungan. Aku harus berburu dengan waktu karena sebentar lagi waktu kunjungan akan segera berakhir. Mataku semakin lincah menekuni tulisan yang terkandung di dalam lembar buku tua itu. Suasana perpus yang hampir sepi karena jam kunjung hampir habis semakin membuatku panik karena takut terusir oleh waktu yang membatasi. Mung­kin salahku juga berkunjung di waktu yang kurang tepat. Mau bagaimana lagi, setiap menit terasa berharga ba­ giku kini. Apalagi demi mengejar masa kuliah yang selalu meng­hantuiku tiap waktu. Hari-hariku kini termakan oleh kunjungan ke perpus pu­sat, studi banding ke perpus fakutas ilmu pendidikan jika ada buku yang sulit kucari di perpus pusat. Rasanya benarbenar menjemukan. Ter­ lebih karena aku harus mengubur dalam-dalam hasratku untuk mem­ ba­ca novel tentit se­per­ ti biasanya. Karena be­ nar saja kebiasaanku ini menjadi sangat meng­ ganggu saat aku ingin se­rius mengerjakan ha­ laman demi ha­­lam­ an da­lam­ lembar skri­siku.

Seperti hari ini aku hanya bisa menelan ludah saat mele­ wati tempat penyewaan buku ketika dalam perjalanan pulang ke kosku. Biasanya aku selalu mampir dan menyewa sebuah novel yang tentu saja hanya dalam tiga jam selesai kubaca. Sayangnya kebiasaan membaca cepatku ini tak pernah dapat kurealisaasikan dalam membaca bahan untuk menyusun skripsi. Hujan masih menitik deras di luar sana. Sepertinya aku ma­sih enggan untuk beraktivitas pagi ini. Dingin yang meng­gigit membuatku merapatkan selimut hingga pangkal leher. Tak banyak yang bisa kulakukan jika udara sedang tidak bersahabat seperti ini, bahkan keluar untuk mengisi perut pun terkadang enggan kulakukan. Pandangan mataku me­ nya­pu keadaan seisi kamar. Nampak berantakan! Dengan enggan akhirnya kuputuskan untuk bangkit dan merapikan selimut yang tidak terbungkus tubuhku. Satu per satu buku yang terbuka akhirnya tersusun rapi di rak sam­ ping kasurku. Mataku sempat melirik agendaku hari ini yang tertempel di papan tulis kecil yang setiap malam selalu kutulis dengan agen­da kegiatan baru yang akan kukerjakan keesokan ha­ rinya. Pengajuan judul skripsi jam 11.20! Seakan tersadar dengan janjiku pada diri hari sendiri bah­wa pada ini adalah agenda besar untuk menemui Pak Adi da­lam rangka pengajuan judul skripsi. Hasil lemburku dua minggu akhirnya telah jadi sebuah proposal dengan perincian dari bab satu sampai dengan bab tiga. Setelah mandi singkat yang kulakukan sepuluh menit yang lalu akhirnya kuputuskan untuk mem­buka laptop dan membaca sekilas detail pro­posal yang akan kuajukan. Kali ini cua­ ca bukan lagi halangan bagiku. Entah hujan, badai, panas yang membakar atau apapun, masih lebih penting a

l

ka

kalam/pewara

46

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

ar w

pe

/ am


cerpen proposal yang akan kuajukan. Mulai dari pendahuluan, hingga kerangka berpikir kutanam dalam ruang otakku yang terkadang terkena sindrom lupa akut. Untung saja apa yang aku tulis merupakan buah pikiran­ ku sendiri, jika tidak mungkin aku akan lebih parah lagi ter­ kena imbas lupa dan dosa karena plagiat. Tak terasa jarum jam sudah menunjukkan pukul 10 lewat lima menit. Secepat kilat aku memakai pakaian yang kurasa pantas untuk menemui dosen penanggungjawab skripsi. Aku tak ingin hariku buruk hanya karena pakaian yang kurang pantas. Berjalan menaiki tangga kampus menuju lantai tiga te­ rasa cepat. Tiba-tiba saja aku sudah berada di depan ruang Jurusan Pendidikan Fisika. Nafasku terasa melambat. Oh Tu­ han, mengapa tiba-tiba jantungku berdetak tak menentu dan sekujur tubuhku terasa dingin. “Mau ketemu siapa, Sher?” tanya Lani teman satu kelasku. Ia tengah duduk di kursi yang terletak di depan ruang Kajurdik bersama kakak angkatan. “Ketemu Pak Adi, Lan,” jawabku agak grogi. Malu dan takut sendiri Lani tersenyum kemudian berka­ ta,”Ada kok baru aja masuk, kamu masuk aja.” Aku mengangguk dan tersenyum. Kakiku ini kulangkahkan perlahan menuju pintu di depan kami. Jangan ditanya bagai­ mana perasaanku saat ini. Kacau tak karuan. Seperti es cam­ pur mungkin. Kuhirup udara dalam-dalam berusaha untuk setenang mung­­kin menghadapi kenyataan. Sebentar lagi jerih pa­yah­­ ku selama dua minggu akan di­per­ taruhkan. Pelan tapi pasti kakiku melang­ kah dan akhirnya tiba di depan meja Pak Adi. Setelah mengucap salam aku pun per­la­­­han me­ narik kursi dan duduk. Aku berharap masih mene­mu­ kan­­ sisa-sisa keberanian di da­lam diriku. Nyatanya, ha­tiku sendiri ragu di ma­na keberanian yang ku­punyai selama ini. Apa­kah hilang begitu saja dite­lam waktu hanya dalam hi­­tung­an detik. Aku terus berusaha mene­nang­ kan diri dan berkata pada diri sen­ diri bahwa semua akan baik-baik

saja. Mataku tak berani menatap retina mata Pak Adi. Pria paruh baya itu me­ru­pakan dosen yang dipercaya sebagai penanggungjawab skripsi di Jurusan Pendidikan Fisika. “Saya mau ngajuin proposal skripsi, Pak,” ucapku lirih tapi masih dapat terdengar hingga ke telinga Pak Adi. Kusodorkan print out proposal pengajuan pada dosenku itu. Setelah membaca beberapa menit, kemudian ia mengajukan pertanyaan mengenai penelitian yang akan kulakukan. “Begini, Pak ...” akhirnya aku menjelaskan apa yang ditanya oleh Pak Adi. Untunglah sindrom lupaku seolah hilang entah ke mana hari ini. Ada guratan lelah di wajah dosenku itu, namun rupanya ia tetap berusaha untuk profesional. Mungkin bukan hanya aku saja yang datang hari ini ke meja Pak Adi untuk konsultasi skripsi. Tak terbayangkan bagaimana lelahnya ia saat ini. Perlahan kecemasanku mulai reda. Satu demi satu derajat ke­beranianku mulai beranjak naik. Hawa dingin yang sejak tadi merajai tubuhku seolah tersingkir dengan sendirinya. Bayangkan menjelmanya proposal skripsi menjadi monster ternyata tak terwujud. Mungkin itu hanya fantasi atas keta­ kut­anku pada pertemuan ini. Ada sedikit was-was namun kini aku bisa mengontrol diri dari monster bernama proposal skripsi. “Lebih baik kamu memberikan perlakuan secara langsung terhadap siswa, baru dicari korelasinya,” usul Pak Adi setelah perenungan singkat yang tadi ia lakukan. Aku mengangguk sambil terus menulis saran Pak Adi. Nya­ liku seolah lenyap ketika mengetahui proposal pengajuan skrip­siku yang ditolak. Tapi aneh, mengapa hatiku sedikit lega. Begitu sampai di kos, aku terbaring lemas. Jerih payahku se­lama dua minggu ini hanya tertumpuk menjadi segumpal kertas tak bermakna. Hanya dalam waktu kurang dari lima belas menit. Bayangkan! Dengan begitu lemas aku menelpon ibuku yang ada di kampung halamanku. Dan mengatakan semuanya. “Jangan sedihlah Nduk, kamu kan masih bisa mengajukan lagi, malah kamu punya pengalaman baru agar bisa me­ nger­jakannya dengan lebih baik.” “Iya Bu, insyaallah.” Perkataan ibu di telepon barusan membangkitkan kembali gelora untuk mengerjakan revisi skripsiku yang ditolak. Aku tak ingin menyia-nyiakan keinginan serta harapan ibu padaku. Aku bahkan semakin bersemangat daripada kemarin. Tentu saja aku masih harus menahan hasratku untuk membaca no­vel. Karena masih ada cita-cita lain yang ingin kuwujudkan. Bukan hanya sekedar lulus dengan nilai baik tapi juga untuk membahagiakan ibu.

Nurdini Dyah I mahasiswa Pendidikan Fisika UNY

P e wa ra Din a m i ka j a n ua ri 2011

47


puisi•geguritan•tembang Sajak Eko Triono Gareng 1/ Yang kau cengklung1 wulung suwung2 bunyi sunyi dalam kepala tak bernada --kesepian itu, Reng reportase malam Sepasang dian di pedangan3 meratapi kerlip yang lepas Sendirian Seperti usia rambut dalam kepala kuda kepang Marmaya

yang kehilangan gaung embun, Reng tak bersuara Selain sesal asal mula Yang buat kita musti lari tertatih sebab hutang nafas menagih kesetiaan sujud bayang yang tak akan pernah bisa lepas Selagi api masih juga memerah sepi

Sumpahmu tentang ruh; detik yang mengaduh di bawah ambin bambu mengancam kelahir-hadiran pagi 2/ Yang kau tipak itu kendang kulit apung nadanya sayap dari capung

2010 1 tabuh, 2 bambu kosong, 3 dapur

Eko Triono bergiat di komunitas Kolom Senja dan Tebas.

pojok ge litik Umarmoyo: Di, udah tahun baru ya. Umarmadi: Ya. Terus ngapain? Umarmoyo: Ya ... selamat tahun baru deh! Umarmadi: Ya deh, makasih, samasama, met tahun baru juga.

kalam/pewara

Kebahagiaan PNS

01 48

P ewa r a Di n a mik a j a n ua r i 2 0 1 1

Umarmoyo: Ya ... semoga ... Umarmadi: Donga-dinonga, puji-pinuji, saling mengisi, ... Umarmoyo: Saling melengkapi, saling ... Umarmadi: Bentar ta. Itu kalender tahun baru ya? Umarmoyo: Iya. Kenapa? Umarmadi: Dari tadi kulihat kalender kok dibolak-balik, nyari apa sih? Umarmoyo: Nyari tanggal-tanggal merah. Umarmadi: Buat apa? Umarmoyo: Lho, kebahagiaan PNS itu kalau di kalender banyak tanggal merahnya! Umarmadi: .....................................??? ema r '11


le

nsa

MEMBANGUN SOLIDARITAS KEHUMASAN Tahun 2011 tiba. Semua unit bergegas diri, tak kecuali Humas UNY. Tepat pada Sabtu (26/1), di UNY Hotel segenap humas di lingkungan UNY melakukan rapat kerja dan worshop kehumasan. Esok harinya, di sebuah lokasi outbond kru humas membangun solidaritas. Bukan lewat kata-kata ataupun tulisan, tapi lewat pelbagai permainan yang menantang. Sungguh mengasyikkan! teks : Sismono La Ode • Fotografer: Heri Purwanto


Segenap kru Pewara Dinamika mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Sumaryadi, M.Pd., mantan Pemimpin Redaksi Pewara Dinamika UNY Atas pengabdiannya membesarkan majalah tercinta ini

universitas negeri Yogyakarta Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta 55281 Telp. 0274-586168 www.uny.ac.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.