dari pembaca Kirimkan kritik/komentar/tanggapan Anda mengenai Pewara Dinamika maupun persoalan di seputar kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Kritik/komentar/tanggapan harap dilengkapi identitas yang jelas dan dapat dikirim melalui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kantor Humas UNY.
Antara Ilmu Psikologi dan Bimbingan Konseling Saya mahasiswa UNY, alhamdulillah sudah hampir lulus. Saya punya sedikit pengalam an yang ingin saya torehkan dalam surat pembaca ini. Suatu hari, saya pernah bertemu dengan mahasiswa yang mengambil jurusan psikologi di perguruan tinggi swasta. Sa ya terlibat perbincangan, malah bisa dikatakan diskusi yang cukup lama dengan dia. Diskusi yang saya perbincangkan berkaitan deng an ilmu psikologi dan ilmu bimbingan konseling. Singkat kata, ka rena perbincangan saya dengan teman saya, saya merasakan bah wa orang psikologi dan orang bimbingan konseling belum bisa bersatu. Saya mengakui bahwa yang berhak membuat alat-alat tes psikologi adalah orang psikologi, tetapi bagi saya justru pelaksana dari tes psikologi adalah orang bimbingan dan konseling. Artinya bahwa yang menyampaikan alat tes psikologi ke sekolah-sekolah adalah orang-orang bimbingan dan konseling. Lulusan dari psikologi tidak banyak dibekali tentang ilmu pendidikan. Saya rasa antara psikologi dan bimbingan konseling kedudukannya saling bersi nergi, orang-orang psikolgi yang lebih mendalami tentang teorinya dan orangorang bimbingan konseling yang men jadi pelaksana di sekolah-sekolah kare na orang-orang bimbingan konseling lebih banyak menghadapi anak-anak dan permasalahannya sehingga bisa lebih luwes. Saya pikir akan lebih ber manfaat jika kita yang berasal dari ilmu psikologi dan ilmu bimbingan konseling
Pewara Dinam i ka J u li 2 0 0 9
sama-sama saling mengisi dan saling bekerjasama mengembangkan ilmu ber sama-sama sehingga banyak manfaat yang dapat kita petik. Untuk itu, saya berharap kelak pro gram studi Bimbingan konseling yang ada di Fakulatas Ilmu Pendidikan tidak hanya terpaku pada soal teknis. Memang saat ini sudah bagus, tetapi jika bela jar dari pengalaman saya di atas, agak nya ilmu psikologi juga tetap menjadi hal yang tak kalah penting. Dengan de mikian, dosen-dosen di program studi Bimbingan Konseling, sudah selayak
nya memperkaya diri dengan ilmu-il mu psikologi. Jika ini terwujud, maka ke depan mahasiswa akan merasakan sesuatu yang lebih memuaskan. Di ma na mereka belajar Bimbingan Konseling dilengkapi dengan dasar-dasar psikolo gi yang baik, Ya’ mungkin diskusi alot saya dan temanku tidak mungkin terja di lagi. Jika pun terjadi, maka diskusi tersebut akan mengarah pada sesuatu yang lebih baik, terutama dalam hal pe ngembangan ilmu. Amin. Nurul ‘aini Mahasiswa FIP yang menjadi pegiat di PAUD