Pewara Dinamika Maret 2012

Page 1

Volume 13 • nomor 51 maret 2012

issn 1693-1467

l e a d i n g

P e w a r a

Dinamika universitas negeri yogyakarta

i n

c h a r a c t e r

e d u c a t i o n

PERpUSTAKAAN UNY MENGHADIRKAN DIGITAL LIBRARy Dulu masih konvensional namun sekarang perpustakaan pusat UNY mulai merintis digital library.


KENAPA HARUS ANARKIS?

Lebih dari satu dekade bangsa ini merasakan demokratisasi. Setiap hari demonstrasi sekelompok masyarakat hampir terjadi di seantoro nusantara. Tidak sedikit pun berakhir dengan bentrok antara pihak demonstran dan pihak kepolisian. Kita tentu menyayangkan peristiwa tersebut. Menjelang kenaikkan BBM pada awal april 2012 mendatang, arus demonstrasi penolakan kenaikkan BBM terus bergelora. Suara ini tidak hanya dari pihak mahasiswa, tetapi juga datang dari beberapa komunitas masyarakat. Hanya saja beberapa kelompok selalu bersikap anarkis untuk menyuarakan aksi penolakan tersebut. Polisi juga tidak segan-segan bersikap represif. Bentrokan pun tak terelakkan. Sekali lagi, kita sayangkan peristiwa tersebut. Atas nama kebebasan mereka telah merusak kepentingan publik. Ini tidak boleh terjadi! Bagaimana pun anarkisme akan selalu merugikan kita semua. Bukan begitu? Iklan layanan ini dipersembahkan oleh Pewara Dinamika • teks: Sismono la ode • gambar: 3.bp.blogspot.com


pena redaksi

P e wa r a

Dinamika universitas negeri yogyakarta

PENERBIT HUMAS Universitas Negeri Yogyakarta IJIN TERBIT SK Rektor No. 321 Tahun 1999 ISSN 1693-1467 PENANGGUNG JAWAB Prof. Dr. H. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. (Rektor UNY) PENGARAH Prof. Dr. Hj. Nurfina Aznam, SU., Apt. (Wakil Rektor I) H. Sutrisna Wibawa, M.Pd. (Wakil Rektor II) Prof. Dr. H. Herminarto Sofyan (Wakil Rektor III) PENASEHAT Hj. Sujariyah, M.Pd. (Kepala Biro UPK) Dra. Hj. Budi Hestri Hutami (Kepala Biro AKI) PEMIMPIN UMUM Lena Satlita, M.Si. PEMIMPIN PERUSAHAAN Gunawan Ariyantapa, S.T. PEMIMPIN REDAKSI Dr. Nurhadi, M.Hum. SEKRETARIS REDAKSI Dian Dwi Anisa REDAKTUR PELAKSANA Sismono La Ode, S.S. REDAKTUR Lina Nur Hidayati, M.M. Rizka, SH. Rojiman, S.I.P. Tusti Handayani, A.Md. Dedi Herdito, M.M. Nirmala, A.Md. Ariska Prasetyanawati Rhea Yustitie Desain dan Tata Letak Kalam Jauhari FOTOGRAFI Heri Purwanto, SIP. REPORTER Ratna Ekawati, M.A. (FIK) Nur Lailly Tri W., A.Md. (FIS) Isti (FE) Witono Nugroho, S.I.P. (FMIPA) Virga Renitasari, S.S. (FBS) Noor Fitrihana, M.Eng. (FT) Zulfa. (FIP) Pramushinta Putri Dewanti, S.S. (PPs) Prayoga, S.I.P. (LPPMP dan LPPM) SIRKULASI Kusno Hidayat, S.Pd. Suwanto Sumedi Sudarman Sri Widodo Maryono ALAMAT REDAKSI Jl. Colombo No. 1 Kampus Karangmalang Universitas Negeri Yogyakarta 55281 Telp/Fax 0274 542185 E-mail: pewaradinamika@uny.ac.id Online: www.uny.ac.id

Terlebih dahulu kami, segenap kru Pewara mengucapkan selamat Hari Ra­ ya Nyepi bagi seluruh masyarakat yang merayakannya. Ketenangan yang di­ba­ wa hari raya ini diharapkan bisa men­ dinginkan hati yang belakangan ini mu­ dah terbakar oleh emosis sesaat dan menebarkan kedamaian bagi kita semua.­Semoga. Di tengah kita melihat­ ke­te­nangan perayaan Nyepi, Pewara edisi Maret yang kita cintai ini hadir kembali dengan mengusung te­ma­dig­ italisasi perpustakaan di kampus UNY. Setelah melalui serangkaian proses redaksi akhirnya kami memutuskan un­ tuk mengangkat tema tersebut meng­ ingat pencitraan perpustakaan akhir-­ akhir ini menunjukkan hal negatif. Ha­nya sebuah tempat untuk menyim­ pan koleksi (buku-buku usang dan ber­ debu), itulah kiranya yang tertanam dalam benak mahasiswa. Satu lagi, per­ pustakaan merupakan akses termudah untuk mendapatkan skripsi. Untuk yang satu ini cenderung mengarah­pada pen­ jiplakan melihat ada bagian-bagian sk­ ripsi yang disobek. Lebih singkatnya mereka hanya datang ke perpustakaan untuk melakukan copy paste saja. Meskipun begitu tidak berarti ini menggambarkan kondisi menyeluruh di perpustakaan UNY. Lebih spesifik la­ gi pada edisi ini kami menelusuri ino­ vasi baru dari UPT Perpustakaan UNY atau lebih sering dikenal sebagai perpus pusat. Perkembangan teknologi seper­ tinya akan merambah segala lini ke­ hidupan manusia. Perpustakaan juga tidak luput menjadi terpengaruh den­ gan perkembangan tersebut. Hasilnya adalah dibuatnya sistem digital untuk perpus pusat UNY. Sistem ini sangat di­ harapkan bisa menunjang proses bela­ jar-mengajar terlebih lagi bisa menin­ gkatkan minat baca masyarakat UNY pada khususnya dan masyarakat lain­ nya. Iya, mahasiswa dari kampus lain

juga bisa menikmati layanan perpus pusat setelah melakukan serangkaian tahap administratif. Pembenahan yang dilakukan perpus­ pusat untuk menjadi perpustakaan yang lebih baik sesuai dengan perkem­ bangan zaman patut mendapatkan apresiasi. Sekarang eranya digital dan perpus sedang menjadikan dirinya se­ bagai bagian dari digital library. Inilah cara yang ditempuh untuk mengem­ bangkan diri dan terus meningkatkan kemampuan. Dan lebih penting lagi hal tersebut dilakukan untuk kepentingan belajar-mengajar. Sementara itu, di rubrik yang lain kru radaksi terus menghadirkan infor­ masi-informasi yang tak kalah pent­ ingnya. Berita-berita yang ada rubrik berita menghadirkan peristiwa-peris­ tiwa sepanjang maret di seluruh UNY. Demikian halnya rubrik yang lain, ru­ brik ini terus menyuguhkan aneka in­ formasi yang membuat pembaca betah pembaca Pewara Dinamika. Yang jelas, kami berharap pada edisi­ bulan ini kami bisa menyuguhkan se­ su­atu yang baru dan tentunya berman­ faat bagi pembaca. Dan tentunya ka­ mi terus mengharapkan partisipasi dari pembaca sekalian untuk memberikan respon dengan kritik dan saran. Karena­ kami ingin memberikan yang terbaik sehingga masukan yang diberikan akan membantu meningkatkan hal-hal yang masih perlu ditingkatkan maupun men­ gurangi hal yang perlu dikurangi. Tidak lupa juga ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penerbi­ tan Pewara edisi Maret ini. Majalah ini dapat diterbitkan juga berkat kerjasama semua pihak. Akhirnya inilah terbitan kami untuk bulan Maret. Sela­mat mem­ baca dan kami akan selalu menantikan kritik dan saran Anda untuk­perkem­ bangan majalah ini selan­jutnya. 

Redaksi menerima tulisan untuk rubrik Bina Rohani (panjang tulisan 500 kata), Cerpen (1000 kata), Opini (900 ka­ta), Puisi/Geguritan/Tembang (minimal dua judul), dan Resensi Media (500 kata). Tulisan harus dilengkapi de­ngan iden­ti­tas yang jelas, nomor yang bisa dihubungi, pasfoto (khusus Opini), serta keterangan dan sampul media (khu­sus Re­sen­si Media). Kirimkan tulisan An­da me­la­lui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kan­tor Humas UNY. Bagi yang dimuat, ho­nor dapat diambil di kantor Humas UNY.

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

1


daftar isi Volume 13 • Nomor 51 maret 2012

l a po ra n U ta m a

Perpustakaan UNY Menghadirkan Digital Library TIM pewara dinamika

Dahulu bentuknya memang konvensional namun saat ini perpustakaan ini mulai merintis pemakaian teknologi untuk meningkatkan layanannya: digital library. halaman 6

24

36 opini

berita

Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Luar Negeri bandingan Pendidikan di Eropa dan Asia (Belanda, Turki, Cina, dan Indo­ nesia) yang bertempat di Ruang Sem­ inar PLA FBS.

dokumen humas uny

Jumat (2/3), Badan Eksekutif Maha­ siswa FBS UNY menyelenggarakan seminar internasional bertajuk Per­

Berita Lainnya • Kunjungan Miss Deaf International 2011 • Kuliah Umum Prof. Syafi’i Maarif • Otoped Listrik: Solusi Kendaraan Masa Depan • ToT Real Madrid di FIK UNY • Usir Wereng dengan LEF

Menuntut Guru Profesional atau Guru Petualang Saja Janji pemerintah kita untuk menin­ gkatkan kesejahteraan para guru di negeri ini masih sebatas retorika be­ laka saja, hal ini di buktikan... 41 bina rohani 5 bunga rampai 42 cerpen 4 dari pembaca 1 dari redaksi 3 Jendela 44 pojok gelitik 44 puisi•geguritan•tembang 40 resensi media perancang sampul: kalam jauhari

2

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2


jendela MENUNDUK Akhir-akhir ini banyak orang Indonesia suka me­ nunduk, terutama di kota-kota besar. Ini gejala yang sedikit berbeda karena menunduk biasanya sebagai simbol yang baik semacam penghormatan atau penghargaan terhadap sesuatu. Menunduk adalah gerakan kepala ke arah bawah. Tapi jangan samakan dengan gerakan mengangguk. Menunduk tidak sama dengan tunduk. Arti kata tunduk adalah semacam kekalahan terhadap pihak lawan. Menunduk punya arti amelioratif semen­ tara tunduk punya arti pejoratif. Dua kata terse­ but sejajar dengan kata “mengalah” dan “kalah” da­lam bahasa Jawa. Kata yang pertama jauh lebih baik daripada makna kata yang kedua. Seringkali untuk menghormat jasa para pahla­ wan, kita diminta untuk menundukkan kepala. Gu­ na menghormati orang yang lebih tua atau atasan, kita juga sering mengambil sikap menunduk. Ham­ pir sama dengan tradisi yang dimiliki oleh orang Jepang dengan cara membungkuk. Berbeda dengan menunduk, membungkuk meng­ikutkan badan ke arah yang lebih rendah. Ini­ lah cara menghormat orang Jepang. Cara menghor­ mat ala Jepang ini mirip orang ruku’, salah satu gerakan shalat. Bedanya, ruku’ lebih dalam lagi membungkuknya, membentuk sudut 90°. Dulu ketika mengajar bahasa Indonesia untuk orang asing, ada pengalaman lucu. Seorang perem­ puan tua Jepang yang kala itu mau belajar baha­ sa Indonesia diperkenalkan dengan guru-gurunya. Meski lebih tua dari kami, dia menghormat kepada kami selaku murid. Dia membungkukkan badan, khas seperti yang biasa dilakukan orang-orang Je­ pang seakan telah menjadi refleks. Kami meresponnya dengan membungkuk juga seperti dia sebagai bentuk penghormatan balik. Dia membungkuk lagi. Secara refleks kami juga mem­ bungkuk kembali. Tidak kami sangka, eh dia malah membungkuk lagi. Mungkin ada empat kali kami saling membungkuk. Murid Jepang yang santun itu pun tetap membungkuk. Kami saling tertawa. Ru­ panya, dia tidak akan berhenti membungkuk seki­ ranya kami tidak berhenti membungkuk. Inilah hal yang tidak kami pahami. Saya jadi teringat dengan anekdot model salam­ an di tempat kami, antara orang Jawa dengan orang Sunda yang tidak dapat bersalaman garaga­ra gaya bersalaman kami berbeda. Antara dua orang beda suku itu rupanya sulit bersalaman garaga­ra orang Jawa model salamannya dengan menju­

lurkan tangannya lebih dulu lalu menaruh tangan­ nya ke dada. Sementara orang Sunda bersalaman dengan model menaruh tangannya ke dada dulu­ baru mengulurkan tangannya ke pihak lawan. Dua gaya bersalaman yang berbeda inilah yang mem­ buat orang Jawa dengan orang Sunda sulit ber­ salaman. Ketika orang Jawa mengulurkan tangannya, ta­ ngan orang Sunda masih di dada. Sementara keti­ ka tangan orang Jawa ditarik ke dada, orang Sunda baru mengulurkan tangannya. Begitulah yang ter­ jadi. Mereka saling ulur dan tarik sehingga salaman tidak dapat berlangsung. Tentu saja kisah tersebut hanya sebuah anekdot. Meski demikian, ada sejum­ lah hal yang dapat kita petik dari anekdot yang ke­ lihatan hanya sebuah kisah lucu yang sepele. Cara orang-orang tertentu memberikan salam hormat atau memberi respek kepada pihak lawan cukup berbeda-beda. Orang Jepang membungkuk, orang Indonesia barangkali dengan cara menun­ dukkan kepala. Cara bersalaman orang Jawa dan Sunda berbeda. Cara militer memberi hormat ju­ ga berbeda. Tentara Nazi Jerman memberi hormat juga beda caranya, yakni dengan cara menjulur­ kan tangan kanan lurus ke depan. Di negara-nega­ ra tertentu, cara menghormat seringkali dengan meng­angkat topi. Bagaimana cara Anda memberikan respek ter­ hadap lawan komunikasi Anda? Apakah Anda pu­ nya cara-cara tersendiri? Atau dengan cara meng­ ucapkan kata, “Salam super!” Cara menghormat seringkali tidak lebih penting daripada sikap hor­ mat itu sendiri. Kembali ke persoalan pertama tentang makin­ maraknya orang-orang Indonesia yang suka me­ nun­duk. Memang gejala ini banyak ditemui di kota-­ kota besar. Menundukkan kepala bisa jadi gerak­ an­yang kian meningkat dilakukan oleh sejumlah orang. Mereka tidak sedang menghormat kepada­ seseorang. Mereka tepatnya sedang asyik. Mereka menunduk karena asyik membaca, me­ nulis, atau mengutak-atik handphone yang tengah mereka pegang. Kadang-kadang sambil terta­wa sendiri. Tiga puluh tahun ke depan, dokter ortho­ pedi bakal laris karena banyak pasien yang menge­ luhkan bengkoknya tulang leher mereka.

Dr. Nurhadi, M.Hum. Pemimpin Redaksi

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

3


dari pembaca Kirimkan kritik/komentar/tanggapan Anda mengenai Pewara Dinamika maupun persoalan di seputar kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Kritik/komentar/tanggapan harap dilengkapi identitas yang jelas dan dapat dikirim melalui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kantor Humas UNY.

Saatnya Jalanan di Sekeliling Kampus diperbaiki! Menilik kampus yang sedang gencar mem­ bangun gedung-gedung guna memenuhi ke­butuhan akademik maupun administrasi­ nya, saya sangat bahagia, meski demikian saya juga menyarankan agar kondisi jalan di sekitar kampus un­ tuk segera diperbaiki kareja kondisi saat ini masih jauh dari ka­ ta layak. Meskipun untuk perihal akses jalan pihak kampus telah­ membuat jalan khusus untuk para pejalan kaki yang tampak nya­ man dan teduh. Tetapi tidak halnya jalan untuk para pengendara kendaraan bermotor. Kondisinya cukup memprihatinkan. Jalan yang terdapat di sekitar kampus­ UNY meliputi jalan yang terbuat dari konblok maupun jalan aspal. Akan teta­ pi keduanya masih dalam kondisi yang tidak nyaman bagi penggunanya. Jalan aspal dekat FE , misalnya, masih banyak yang tidak rata serta berlubang, sehing­ ga ketika musim hujan banyak terjadi genangan air dan rawan menimbulkan jatuhnya atau terperosoknya penggu­ na jalan. Sementara itu jalan konblok yang ada di sekitar gedung rektorat pun

mengalami nasib yang tidak jauh berbe­ da. Tentu hal ini menjadi satu bentuk ketidaknyamanan bagi sivitas akademik­ UNY ketika hendak menuju atau keluar kampus. Pun halnya kondisi jalan di ka­ wasan pemukiman penduduk Karang­ malang, kondisi jalannya pun sama sa­ ja. Sulit sekali menemukan jalan yang ma­sih laik dilalui, terutama di saat mu­ sim penghujan. Menurut pengamatan penulis, ma­ yoritas jalan di sekitar kampus dalam

kon­disi yang sangat urgent untuk se­ge­ ra diperbaiki. Sebaiknya, pihak kampus­ untuk segera membuat tim untuk mem­ perbaiki jalan-jalan tersebut, sehingga tidak terkesan hanya fokus pada pem­ bangun gedung-gedung baru. Dengan­ demikian, akses masuk dan keluar kam­ pus lebih lancer sehingga ke depan kam­pus UNY yang lebih nyaman bagi pa­ra penghuninya. Terima kasih. Desy Indriana Pendidikan Bahasa Inggris, FBS UNY.

Pentingnya Menimba Pengalaman Semasa Kuliah Sudah hampir 6 bulan saya lulus dari UNY. Banyak pengalaman dan ilmu­sa­ ya dapatkan. Sekarang banyak yang me­ ngeluhkan sulitnya mencari pekerjaan namun jangan cemas karena sebenar­ nya jika kita yakin maka kita akan da­ 4

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

patkan apa saja yang kita inginkan. Ak­ tif dalam suatu organisasi mahasiswa atau unit kegiatan mahasiswa juga san­ gat dianjurkan. Hal ini saya rasa cukup membantu dalam proses pencarian pengalaman. Koneksi pun dapat dengan

mudah didapat melalui kegiatan-kegia­ tan tersebut. Namun ada baiknya jika kawan-kawan mahasiswa menyeim­ bangkan antara kuliah dan kegiatan. Roni Ramadhan alumnus PJKR


tips tips Kiat Jitu Tembus Media Massa Ol e h Har i n i

2

ewa

1

istim

Menulis merupakan hal yang menga­ syikan. Namun, kita harus rajin-rajin membaca untuk mendapatkan ide da­ lam menulis. Secara tidak langsung, hal itu juga memberikan manfaat bagi diri kita. Manfaat lain dari menulis adalah tambahan finansial. Itu bisa kita dapat­ kan jika tulisan yang telah dibuat mam­ pu menembus media massa baik berupa koran, majalah, koran, bahkan online. Namun, tidak semua orang bisa de­ ngan sukses menmbus media massa. Ini dikarenakan jumlah tulisan yang masuk ke dalam dapur redaksi tidak sebiji dua. Kondisi macam ini sangat memungkin­ kan untuk memathkan semangat. Ada beberapa kiat untuk meminimalisasi tersingkirnya tulisan kita dari tulisan lain. Antara lain: Fahami Visi dan Misi Media. Setiap me­dia pasti memiliki visi dan misi.­ Maka, langkah pertama untuk mengi­ rim tulisan ke media massa adalah men­ genali visi dan misi media massa terse­ but. Isi visi dan misi merupakan tujuan atau idealisme suatu media, sehingga mengapa media ini diterbitkan. Contoh­ nya, opini tentang perpolitikan di Indo­ nesia tentu saja tidak akan dimuat da­ lam majalah pop ala remaja. Kenali Siapa Penerbitnya. Setiap me­ dia memiliki penerbit sebagai pi­hak penanggung jawab. Bisa berupa ya­yas­ an, lembaga atau organisasi. Kita dapat melihat induk penerbitnya itu bergerak da­lam bidang apa. Tentu tulisan yang

akan yang akan dimuat ada­ lah tulisan yang mendukung terhadap apa yang diperjuangkan oleh penerbit. Misalnya majalah Suara Muhammadi­ yah yang pe­ner­bit­nya adalah persyari­ katan Muhammadiyah. Tentu tulisan yang akan dimuat ialah tulisan yang mendukung gerakan Muhammadiyah Kenali Rubrik Yang Bisa di Tembus. Media massa memiliki rubrik yang memudahkan pembaca memilih berita.­ Dalam media sendiri biasanya ada ru­ brik luar dan rubrik dalam. Rubrik­da­ lam merupakan rubrik yang diramu oleh redaksi media massa. Sehingga,­ tu­lis­­an orang luar tidak akan masuk­ke dalam rubrik ini. Pastikan anda­mengi­ rim­tulisan untuk rubrik luar seperti­ opi­ni, dan surat pembaca. Fahami Gaya Bahasa. Dalam peng­ gunaan gaya bahasa, setiap media­ cetak pasti mempunyai ciri khas ter­ sendiri. Hal ini berfungsi sebagai pem­ beda antara media satu dengan me­ dia lainnya dan untuk menyesuaikan

3

4

Ralat untuk Edisi Februari Revisi Pewara Dinamika Volume 13 Nomor 50 Februari 2012 Rubrik Tips-Tips oleh Irma bahwa isi dari rubrik Tips tersebut dikutip dari http://contohmodelterbaru.blogspot.com/2011/07/khasiat-manfaatbuah-alpukat-untuk.html, http://www.resepmasakanku.info/manfaatalpukat-bagi-kulit-dan-kecantikan-wanita.html, http://www.puarambe. com/2011/01/manfaat-alpukat-untuk-kesehatan.html

pangsa pasarnya. Paling tidak ada ti­ga gaya bahasa yang sedang ber­ kembang, sering dipakai media mas­ sa yaitu ilmiah, formal, dan populer. Gaya bahasa ilmiah­ditujukan untuk kalangan akademisi (dosen, guru dan mahasiswa) bentuk­nya­ seperti jurnal il­ miah atau majalah kam­pus. Gaya baha­ sa formal segmenya­untuk untuk orang dewasa hingga­orang tua bentuk­nya seperti surat ka­bar­(Kompas, Jawa Pos, Republika).­ Sedangkan gaya bahasa populer­ ditujukan untuk kalangan remaja, berupa penggunaan bahasa yang se­ dang trend di kalangan remaja ben­ tuknya berupa majalah atau buletin. Dalam mengirim sebuah tulisan maka gaya bahasa harus menyesuaikan den­ gan madzab gaya bahasa yang dianut oleh media tersebut. Perhatikan Syarat Kiriman Tulisan dari Luar. Dalam media cetak pasti­ ter­ dapat syarat-syarat tulisan yang boleh dikirim. Seperti jumlah halaman (minimal-maksimal) tulisan yang boleh dikirim, bentuk pengetikan (spasi, for­ mat dan jenis hurufnya), jenis kertas­ nya, cara pengiriman naskah via pos, email, pernyataan keaslian naskah dan identitas penulis (foto copy KTM, STM, KTM dll). Naskah anda harus memenuhi syarat-syarat diatas, walaupun naskah anda bagus lantaran tidak memenuhi persyaratannya. Maka kemungkinan be­sar tidak akan dimuat. Oleh sebab itu jangan disepelekan. Demikan sekilas pemaparan singkat men­genai kiat jitu menembus media massa. Semoga membantu dan menjadi­ acauan dasar dalam pengiriman­naskah. Jangan pernah bosan atau menye­rah untuk mengirimkan sebuah tulisan. Di­su­sun dari berbagai sumber.

5

Harini mahasiswa UNY

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

5


laporan utama

PERpUSTAKAAN UNY MENGHADIRKAN DIGITAL LIBRARy Dahulu bentuknya memang konvensional namun saat ini perpustakaan ini mulai merintis pemakaian teknologi untuk meningkatkan layanannya: digital library. Oleh s ismono l a od e

M

enyadari diri sebagai pusat informasi perpustakaan UNY terus membenahi diri. Tidak hanya hanya soal jumlah se­ leksi buku, majalah, ataupun jurnal, tetapi pembenahan juga meli­ puti pengaturan buku, tata ruang, dan manajemen pelayanan. Tidak mengher­ ankan memasuki perpus¬takaan pusat UNY kita telah memasuki dunia baru lengkap dengan aktivitas membaca dan menulis yang menyenangkan. Sesekali kita melihat pengunjung yang sedang menikmati kesejukan ruangan yang su­ dah tertata rapi. Selain itu UPT Perpustakaan UNY atau perpus pusat melakukan gebrakan­ baru. Yang dimaksud dengan gebrakan tersebut adalah sudah adanya sistem teknologi yang diperbantukan untuk pe­ngelolaan perpus pusat. Sistem ini memungkinkan koleksinya terutama skripsi, tesis, maupun makalah dosen disimpan dalam bentuk digital. Ini ber­ arti pengguna perpustakaan akan lebih mudah mengakses koleksi-koleksi terse­ but. Majalah edisi ini mengangkat peru­ bahan yang telah dilakukan perpus pu­ sat dan signifikansi apa yang diperoleh dari perubahan tersebut. Tentu saja ini terkait dengan upaya UNY untuk men­ ingkatkan mutu dan pelayanannya. Berawal dari sebuah ruangan di lan­ tai tiga sayap kanan perpus pusat kita akan mengetahui perubahan apa yang telah terjadi. Terdapat 23 unit komputer disediakan untuk membantu pengun­ jung mendapatkan apa yang dicarinya.­ Data-data disajikan dalam bentuk file di dalam komputer-komputer tersebut

sehingga pengunjung tidak perlu repot mencari hard copy dari data-data tadi. Inilah yang membuat perpustakaan ki­ ta saat ini lebih akomodatif memenuhi kebutuhan pengunjung yaitu dengan merangkul teknologi informasi untuk diaplikasikan ke dalam tata kelola sebu­ ah perpustakaan. Akses data­menjadi le­bih mudah dan pengelolaannya le­bih sistematis. Proses ini sejalan dengan pe­ nerapan ISO 9001:2008 yang mensya­ ratkan perpustakaan untuk mening­kat­ kan kualitas layanannya. Ya setidaknya itulah sebagaian dari cita-cita pustakawan dan pengelola per­ pustakaan UNY. Mereka harus dapat mem­berikan pelayanan prima kepada pe­ngguna perpustakaan dengan prinsip people based service (layanan berbasis­ pengguna) dan service excellence (lay­ anan unggul). Tujuan dari service ex­ cellence ini adalah: 1) memuas­ kan peng­­­­guna; 2) meningkatkan loyalitas peng­­guna; 3) meningkatkan penjualan pro­duk dan jasa; yang terakhir adalah 4) meningkatkan jumlah pengguna. Mes­­kipun hal ini tidak mudah, tetapi per­­ubahan yang telah dilakukan telah mem­buat image perpustakaan pusat menjadi lebih menarik. Bagi Anda yang selama ini enggan datang ke perpus pusat maka saatnya kini melihat sendiri perubahan­apa yang terjadi di sana. Bermacam perubah­an sudah dilakukan seperti­penyediaan 23 komputer di lantai tiga yang meru­pa­ kan­kerjasama UNY dengan Bank BTN, mengirim staf perpustakaan untuk­ mem­­perdalam ilmunya di kampus lain, menambah jam layanan, melengkapi

ruangan perpus dengan AC, dan lainlain. Dari sekian informasi tersebut satu hal yang penting untuk diketahui ada­ lah sekarang perpus pusat sudah ber­ langganan jurnal internasional. Tentu ini merupakan berita baik bagi warga UNY yang ingin mengakses jurnal terse­ but namun terbatas pada aspek finansi­ al dan birokrasi. Password yang dibutuh­ kan untuk mengakses jurnal tersebut akan disebarkan ke masing-masing fa­ kultas atau Anda bisa langsung datang ke perpus untuk mendapatkannya. Ju­ rnal apa saja yang menjadi langganan perpus pusat bisa Anda baca selengka­ pnya di sini. Cerita singkat mengenai sejarah ber­ dirinya perpus pusat juga ditampilkan­di sini. Bagaimana kondisinya dulu wak­tu pertama kali berdiri dan perkembang­an apa yang sudah terjadi­sampai sekarang terangkum di dalamnya.­Selain itu edisi kali ini juga membahas tentang upaya UNY (perpus­pusat) untuk menjamah literasi internasional yaitu dengan me­ nyiapkan sistem yang dapat menga­ komodasi masyarakat kampus untuk berhubungan dengan dunia luar. Sukar­ jono, S.Sos merupakan pemimpin dari UPT Perpustakaan UNY. Rubrik Wawan­ cara Khusus mengetengahkan sosk Su­ karjono sebagai nara sumbernya. Sudah menjabat sejak 2010 dan merupakan alumni dari Universitas Airlangga dan Padjajaran. Akhirnya itulah sajian kami pada edi­ si Maret. Informasi selengkapnya bisa Anda baca pada halaman-halaman­beri­ kutnya dari majalah Pewara ini. Se­la­mat­ membaca. 



laporan utama

Merintis Digital Library ala UPT Perpustakaan UNY Dari masa lampau yang beroperasi secara manual, kini UPT Perpustakaan UNY mampu melampaui area yang lebih luas lagi, sampai ke ranah internasional. Era digital telah merasuki UPT Perpustakaan UNY yang terus berupaya mengiringi perkembangan zaman. Oleh Ar i ska P rase tyanawati

U

PT Perpustakaan UNY merupakan­ perpustakaan perguruan tinggi­ yang telah terlibat cukup lama da­ lam­­rangka ikut mengembangkan pen­di­di­k­an di Indonesia. Hal tersebut dikare­ na­kan UPT Perpustakaan UNY telah banyak mem­bantu dan berperan aktif dalam menun­ jang Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berupa­ kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdi­ an kepada masyarakat yang dilakukan oleh ma­ hasiswa, dosen, peneliti, serta karyawan di ka­langan UNY. Selain itu, perpustakaan juga berusaha untuk memberikan pelayanan kepada­ masyarakat dengan koleksi-koleksi yang dimili­ kinya. UPT Perpustakaan UNY merupakan salah sa­ tu penyedia informasi yang mampu memenuhi kebutuhan informasi pengguna sesuai dengan tujuannya untuk mendayagunakan koleksi­nya­

foto-foto: dokumen Humas UNY

8

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

bagi kepentingan pemakai. Sistem penyim­pan­ an dokumen dan temu balik informasi di per­ pustakaan merupakan salah satu unsur yang sangat penting. Tanpa sistem penyimpanan dan temu balik informasi yang memadai, pengguna akan mengalami kesulitan mengakses sumber daya informasi yang tersedia di perpustakaan, dan perpustakaan juga akan sulit mengkomu­ nikasikan sumber daya informasi yang terse­ dia kepada pemakainya. Pemakai perpustakaan merupakan orang yang akan menilai apakah suatu informasi yang dihasilkan sesuai dengan yang dibutuhkan atau tidak. Kesesuaian ini di­ tentukan antara lain oleh kegunaan informa­ si tersebut dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi atau informasi tersebut merupa­ kan informasi yang memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi pemakai. Sistem simpan dan temu balik informasi elek­ tronik dan keberhasilan pencarian informasi­ oleh pemakai di UPT Perpustakaan Universi­ tas Negeri Yogyakarta cukup baik. Sistem­yang di­terapkan dapat membantu pemakai untuk­ memperoleh bahan pustaka yang sesuai dengan­ kebutuhan (relevan). Informasi­yang diperoleh dinilai berkualitas, dapat memberikan man­faat


laporan utama dan mampu membantu dalam meme­cahkan permasalahan yang dihadapi. Sistem simpan dan temu balik ini selaras dengan sistem la­ yanan terbuka yang dianut­UPT Perpustakaan UNY. Sistem layanan terbuka artinya pemakai diberi kebebasan untuk memilih dan mengam­ bil sendiri buku-buku yang diinginkan. Mutu Terbaik untuk Semua Kalangan Perpustakaan hadir membawa visi sebagai­ penyedia informasi ilmu pengetahuan dan tek­ nologi di UNY. Ada beberapa misi yang ingin di­ capai dalam perjalanannya kedepan diantaran­ ya adalah meningkatkan relevansi dan mutu layanan sistem perpustakaan terpadu kepada seluruh pemakai jasa di lingkungan universitas, penerapan teknologi informasi, teknologi yang pada intinya bertumpu pada konsep otoma­si dan terakhir ingin mewujudkan bahwa perpus­ takaan tidak hanya sebagai pemakai tetapi ju­ ga sebagai pemilik data dan informasi dalam rangka mendukung kerjasama (resources shar­ ing) dengan perpustakaan dan pusat informa­ si lain. Gedung bertingkat tiga yang terletak di sebe­ lah kanan gedung Rektorat tidak bukan tidak lain adalah gedung UPT Perpustakaan Pusat­ UNY. Ribuan buku juga karya tulis ilmiah­maha­ siswa, jurnal penelitian dosen adalah sebagian dari koleksinya. Sudah bertahun-tahun­gedung ini membersamai UNY dalam memba­ngun in­ san yang cendekia, mandiri lagi bernurani.­ Tidak ada yang banyak berubah secara­fisik ha­nya saja perpustakaan kini bisa dikatakan lebih modern secara administrasi ataupun pe­ layanannya. Kalau dulu begitu masuk kita harus melapor­ sebagai pengunjung perpustakaan dan diberi kalung yang bertuliskan pengunjung maka be­da lagi dengan sekarang. Perpustakaan kini­ hadir lebih canggih, tak ada lagi kalung bertu­ liskan pengunjung yang ada adalah cek barco­ de pada kartu tanda mahasiswa. Per semester ma­hasiswa perlu mengaktivasi agar mendapat akses mudah ke perpustakaan. Perpustakaan pun­dilengkapi dengan alat anti maling yang dipasang tepat setelah pintu masuk. Alat ini dimaksudkan untuk menghindari pencurian buku. Tak ada larangan bagi siapa saja yang ingin masuk ke perpustakaan pusat UNY. Bahkan ma­ hasiswa dari universitas lain dengan senang ha­

ti dapat masuk asalkan membawa kartu iden­ titas dari kampusnya dan melakukan sejumlah rangkaian administrasi. Pantas saja jika sertifi­ kat ISO 9001: 2008 dalam hal manajemen mu­ tu sudah diraih. Memasuki Era Digital Inovasi tiada henti dilakukan, perpustakaan digital sudah diresmikan per Oktober 2011. Nas­ kah skripsi, thesis, disertasi, jurnal penelitian kini dihadirkan dalam bentuk digital. Hal ini pun dimaksudkan agar nantinya pengunjung­ semakin dimudahkan dalam pencarian sumber data untuk tugas, wawasan bahkan membantu dalam pencarian data tugas akhir mahasiswa. Perpustakaan mempunyai tanggungjawab yang besar terhadap peningkatan dan pengem­ bangan minat dan kegemaran membaca. Hal

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

9


laporan utama

Foto karya mahasiswa UNY, Evid dengan latar belakang budaya Japan.

ini dilatarbelakangi oleh peran dan fungsi per­ pustakaan sebagai pusat pengembangan minat baca. Salah satu upaya pengembangan minat dan kegemaran membaca adalah dengan ada­ nya manajerisasi pengadaan buku dengan baik ditunjang dengan pelayanannya. Begitu pula dengan UNY yang berusaha se­ baik mungkin untuk meningkatkan kualitas per­pustakaan. Secara gedung, perpustakaan UNY dapat dikatakan layak guna. Kebersihan, pe­la­yan­an dan koleksi buku adalah tinjauan utamanya juga dapat dikatakan baik terbukti­ dengan perolehan sertifikat ISO 9001: 2008. Se­

10

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

i­ring kemajuan teknologi perpustakaan UNY seakan takmau diam saja dan kalah. Per bulan Oktober 2011 kemarin UNY meresmikan Digi­ tal library(perpustakaan digital). Perpustakaan digital yang dimaksud disini adalah penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital atau secara sederhana da­ pat dianalogikan sebagai tempat menyimpan koleksi perpustakaan yang sudah dalam ben­ tuk digital. Bukan perkara yang mudah ketika saranaprasarana yang baik harus dibangun untuk­ menunjang majunya SDM universitas. Bantuan­ dari BTN sungguh berguna untuk kemajuan UNY. Dari kerjasama antara UNY dan Bank BTN, bank memperoleh keuntungan, dan dari keun­ tungan itu kita berbagi dengan UNY dengan memberikan perpustakaan digital. Bahkan BTN pun ikut mengharap dengan adanya perpus­ takaan digital ini maka UNY dapat dinyatakan sebagai gudang ilmu dan perpustakaan digi­ tal adalah jantung dari pengetahuan se­hingga nantinya UNY benar-benar mampu menjadi kam­pus bertaraf internasional. Terselip pula harapan bahwa dengan diban­ gunnya perpustakaan digiutal ini, UNY mam­ pu mewadahi kebutuhan membaca mahasiswa atau masyarakat UNY pada umumnya. Meski­ pun baru 23 unit komputer yang tersedian na­


laporan utama

mun besar harapan bahwa jumlah yang sedikit ini menjadi lebih banyak seiring berjalannya waktu. Jangan pernah sungkan untuk mengun­ jungi perpustakaan digital, langsung saja da­ tang­ke gedung perpustakaan pusat UNY lantai 3, sayap kanan. Mari banyak-banyak membaca apalagi dengan perpustakaan digital maka ikut memudahkan membaca ataupun mencari data untuk tugas akhir. Semoga perpustakaan digi­ tal mampu menjadi pondasi UNY menuju World Class University. Menjamah Literasi Level Internasional Dalam rangka meningkatkan budaya literasi bangsa maka perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta, melalui Kepala UPT Perpustakaan UNY, Sukarjono, S.Sos., sudah mempersiapkan beberapa agenda. Hal ini perlu diagendakan mengingat budaya membaca dan menulis yang semakin menurun. Ditambah isu kewajiban atas penulisan dan penerbitan jurnal dari DIK­ TI. Sehingga perlu adanya strategi dari Unit Pe­ layanan Teknis (UPT) Perpustakaan UNY agar lebih banyak mahasiswa mau mengunjunjun­ gi perpustakaan. Tuntutan kepada mahasiswa bukan hanya sekedar berkunjung melainkan mampu menambah wawasan dengan membaca dan menuangkan dalam tulisan. Bahkan inova­ si terus dilakukan seperti halnya membangun perpustakaan digital UNY. Perpustakaan ini mempunyai sifat digital. Ko­leksi digital itu sendiri adalah pemecahan dari perpustakaan konvensional. Sudah saatnya kita beralih ke ranah digital. Sudah bukan za­ mannya mahasiswa harus bersusah payah mencari buku secara konvensional. Laptop­ pun boleh dibawa masuk untuk kepentingan mencatat, browser dan sebagainya. Digital li­ brarymenawarkan koleksinya berupa skripsi, thesis, disertasi serta jurnal penelitian dosen. Koleksi lokal UNY yang arahnya adalah seba­ gai bank data lokal yang sumbernya dari UNY. Jadi karya-karya yang pernah ditulis oleh war­

ga UNY dapat dinikmati sampai tahun-tahun yang akan datang. Datangnya ide tidak bisa diklaim berasal da­ rimana atau bahkan dari UNY sendiri. Seiring perkembangan zaman, inovasi memang wajib dilakukan. Di luar negeri rata-rata perpusta­ kaan sudah menerapkan pelayanan secara di­ gital dan penyediaan sumber yang wujudnya digital pula. Mempersiapkan UNY berkelas in­ ternasional maka perpustakaan digital adalah­ hal yang cocok dilakukan disamping itu diha­ rapkan pula budaya literasi akan semakin ber­ kembang. Pembinaan koleksi perpustakaan meliputi berbagai upaya untuk membangun atau men­ ingkatkan kualitas koleksi baik berupa pengu­ rangan maupun penambahan yang berasal dari pembelian dan sumbangan. Dari program ini terkumpullah jurnal internasional yang terse­ dia di UPT Perpustakaan UNY. Jurnal-jurnal in­ ternasional ini berasal dari pangkalan data yang dilanggan oleh UNY dan pangkalan data yang dilanggan oleh DIKTI. Meningkatkan relevansi dan mutu layanan sistem perpustakaan terpadu kepada pemusta­ ka di lingkungan universitas merupakan pro­ gram utama dari UPT Perpustakaan UNY. Me­­ nem­pati gedung dengan luas kurang lebih­4.212 m2, UPT Perpustakaan UNY memiliki pro­gramprogram yang mumpuni melayani ke­bu­tuh­an civitas akademika UNY. Program-pro­­gram ini telah tunai dilaksanakan di tahun 2011 dan akan terus dijalankan di tahun 2012 ini dengan perkembangan yang disesuaikan. 

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

11


laporan utama

Menengok Perpustakaan lebih Dekat Tak kenal maka tak sayang, begitu bunyi salah satu sesumbar. Hal ini pun juga untuk perpustakaan kita, siapa mahasiswa yang tak kenal perpustakaan pusat maka tak akan sayang. Mari kenali perpustakaan lebih dekat! Oleh R he a Y ust i t i e

Penataan buku-buku yang baik membuat pengunjung mudah mengenali koleksi

H

ampir semua mahasiswa pernah me­ngunjungi bangunan yang telah tua lagi renta itu meskipun tidak di­ nafikan ada juga yang belum pernah masuk ke gedung tersebut. Gedung bertingkat tiga yang terletak di sebelah kanan gedung­Rek­­ torat tidak bukan tidak lain adalah gedung UPT Perpustakaan Pusat UNY. Ribuan buku juga­kar­ ya tulis ilmiah mahasiswa, jurnal penelitian do­sen adalah sebagian dari koleksinya. Sudah bertahun-tahun gedung ini membersamai UNY dalam membangun insan yang cendekia, man­ diri lagi bernurani. Tidak ada yang banyak beru­ bah secara fisik hanya saja perpustakaan kini bisa dikatakan lebih modern secara adminis­ trasi ataupun pelayanannya. Kalau dulu begitu masuk kita harus mela­por sebagai pengunjung perpustakaan dan diberi­ ka­lung yang bertuliskan pengunjung maka be­­ da lagi dengan sekarang. Perpustakaan kini­ ha­ dir lebih canggih, tak ada lagi kalung bertulis­ kan pengunjung yang ada adalah cek barcode pada kartu tanda mahasiswa. Per semester ma­

hasiswa perlu mengaktivasi agar mendapat­ akses mudah ke perpustakaan. Perpustakaan pun dilengkapi dengan alat anti maling yang di­pasang tepat setelah pintu masuk. Alat ini di­mak­sudkan untuk menghindari pencurian buku. Penataan tiap lantai juga disesuaikan, lantai 1 berisi koleksi buku-buku teori juga diktat kuli­ ah, beberapa koleksi fiksi juga ada disana. Com­ puter dengan fasilitas internet juga disiapkan di lantai 1. Naik ke lantai 2 ada layanan fotoko­ pi disana, kantor kepala perpustakaan juga be­ rada di lantai 2. Naik ke lantai 3 ada beberapa

foto-foto:ukm serufo uny.

12

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2


laporan utama bagian disini. Sayap kiri pojok digunakan untuk penyimpanan skripsi dari tahun lama sampai sekarang, di sebelah tengah ada perpustakaan digital dan sayap paling kanan untuk penyim­ panan koleksi buku yang bisa dibilang langka karena biasanya hanya ada satu jenis buku dis­ ana. Khusus untuk koleksi buku dan skripsi di lantai 3 dilarang dipinjam namun untuk buku yang ada di lantai 1 boleh dipinjam. Proses peminjaman masih sama dengan yang dulu yaitu paling lama meminjam adalah­ satu minggu jika lebih dari itu maka peminjam akan dikenai denda Rp. 100,- per hari nya. Ken­ yamanan ruang pun diperhatikan, Air Condition­ er (AC) atau penyejuk ruangan sudah terpasang di berbagai sudut di dalam ruangan perpusta­ kaan. Internet dan wifi pun disiapkan sedemi­ kian rupa. Hal ini semata-mata untuk kenya­ manan pengunjung perpustakaan. Tak ada larangan bagi siapa saja yang ingin masuk ke perpustakaan pusat UNY. Bahkan ma­ hasiswa dari universitas lain dengan senang ha­ ti dapat masuk asalkan membawa kartu iden­ titas dari kampusnya dan melakukan sejumlah rangkaian administrasi. Pantas saja jika sertifi­ kat ISO 9001: 2008 dalam hal manajemen mu­ tu ­sudah diraih. Perpustakaan hadir membawa visi sebagai­ penyedia informasi ilmu pengetahuan dan tek­ nologi di UNY. Ada beberapa misi yang ingin di­

capai dalam perjalanannya kedepan diantaran­ ya adalah meningkatkan relevansi dan mutu layanan sistem perpustakaan terpadu kepada seluruh pemakai jasa di lingkungan universi­ tas, penerapan teknologi informasi, teknologi yang pada intinya bertumpu pada konsep oto­ masi dan terakhir ingin mewujudkan bahwa perpustakaan tidak hanya sebagai pemakai te­ tapi juga sebagai pemilik data dan informasi dalam rangka mendukung kerjasama (resourc­ es sharing) dengan perpustakaan dan pusat in­ formasi lain. Digitalisasi perpustakaan dan perpustakaan digital Beberapa dari misi ini sudah hampir berhasil diterapkan diperpustakaan pusat juga bahkan di seluruh perpustakaan yang ada di UNY. Ada satu dua hal yang mungkin belum bisa terwu­ jud dalam perkembangannya namun inovasi terus digalakkan. Digitalisasi secara pelayanan sudah lebih baik. Buku-buku sudah dimasukkan kedalam katalog mesin pencari. Koleksi bukubuku pun sudah dilabelisasi menggunakan bar­ code sehingga proses administrasinya bisa le­ bih cepat. Jika dulu peminjaman dilakukan dengan tek­ nik catat mencatat maka sekarang tidak. Kom­ puterisasi sudah lama digunakan. Sumber daya manusia di perpustakaan juga dilatih sedemiki­ an rupa agar mampu mengoperasikan sistem

seorang siswa yang magang sedang membantu melayani pengunjung perpustakaan.

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

13


laporan utama

komputerisasi yang dipakai. Program komputer yang memudahkan pencarian buku sudah be­ rjalan cukup baik. Semuanya memang disiap­ kan sedemikian rupa untuk UNY berkelas inter­ nasional. Inovasi tiada henti dilakukan, perpustakaan di­gi­tal sudah diresmikan per Oktober 2011. Nas­ kah skripsi, thesis, disertasi, jurnal penelitian­ kini dihadirkan dalam bentuk digital. Hal ini pun dimaksudkan agar nantinya pengunjung semakin dimudahkan dalam pencarian sumber data untuk tugas, wawasan bahkan membantu dalam pencarian data tugas akhir mahasiswa. Siap tidak siap UNY memang harus meneri­ ma bahwa kini adalah era nya digital. Manu­ sia tidak bisa dijauhkan dari barang elektronik

14

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

semacam Handphone, Personal Digital Assistant (PDA) tablet atau bahkan laptop. Sukarjono, S. Sos selaku kepala perpustakaan tidak mau kaku menanggapi kemajuan teknologi tersebut. Dia kemudian mengusulkan bahwa laptop boleh masuk perpustakaan. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mudah mencatat atau memudah­ kan pencarian di dunia maya melalui wifi yang tersedia. Tas laptop pun disediakan karena pe­ ngunjung memang harus meninggalkan tasnya­ di tempat penitipan. Salindri, mahasiswa dari FBS UNY misalnya, dia mengaku cukup senang untuk proses pem­ injaman di perpus. Labelisasi peminjaman juga dikatakannya cukup memudahkan, adanya AC cukup menyamankan pengunjung sehingga dia lumayan betah berlama-lama di perpustakaan. Namun disamping itu Salindri mengungkapkan sedikit kekecewaannya, menurtnya penata­an buku di perpustakaan belum sepenuhnya rapi.­ Meskipun sudah ada kode yang tertera namun dia harus putar-putar untuk mencari buku kare­ na terkadang buku tidak diletakkan sesuai de­ ngan nomer rak. “Semoga saja ke depan lebih baik,” ungkap Salindri. Jangan lupa jam kerja perpustakaan dimu­ lai pukul 07.30-18.00. Terkadang jika adzan mag­hrib sudah berkumandang sebelum pukul 18.00 perpustakaan akan tutup lebih awal kare­ na dipastikan sudah tidak ada mahasiswa yang berkunjung. Kenalilah perpustakaanmu ini. Bu­ daya literasi dapat dikembangkan disini. Maka, mari membaca, mari ke perpustakaan! 


laporan utama

Melalang Buana ke Ranah Internasional Seabreg program-program yang dimiliki UPT Perpustakaan UNY merupakan langkah-langkah untuk melayani kebutuhan pelanggannya. Saat ini program-program yang ada sudah mencapai taraf internasional. Oleh Ar iska P rase tyanawat i

M

foto-foto:dokumen humas uny

eningkatkan relevansi dan mutu­ layanan sistem perpustakaan ter­ padu kepada pemustaka di ling­ kungan universitas merupakan pro­gram utama dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan UNY. Menempati gedung dengan luas kurang lebih 4.212 m2, UPT Perpusta­kaan UNY memiliki program-program yang mumpu­ ni melayani kebutuhan civitas akademika UNY. Program-program ini telah tunai dilaksana­ kan di tahun 2011 dan akan terus dijalankan di tahun 2012 ini dengan perkembangan yang disesuaikan. Adalah program pengelolaan perpustakaan. Program ini meliputi kegiatan yang mengarah pada upaya pemberdayaan fasilitas dan layan­ an perpustakaan. Implementasinya antara lain: dengan menambah jam layanan, yaitu pada ha­ ri Senin–Jumat pukul 07.30-19.00 WIB, sedan­ gkan pada hari Sabtu dan Minggu pada pukul 09.00-15.00 WIB; diadakan pendidikan pemakai

yang dilakukan pada saat pelatihan ICT seluruh mahasiswa baru; menyebarluaskan password untuk mengakses pangkalan data e-journal ke seluruh fakultas/jurusan/unit kerja/lembaga;­ dan menyelenggarakan layanan digita­l library untuk mempermudah akses ke sumber infor­ masi.

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

15


laporan utama Selanjutnya ada program pemanfaatan jar­ ingan dengan membangun Jaringan Kerja Lokal (LAN) UNY guna memudahkan akses informa­ si. Implementasi jaringan antarperpustakaan dengan pihak luar, yaitu telah terhubungnya Perpustakaan UNY dengan INHERENT yang dibangun oleh DIKTI, Jogjalibrary for All yang dibangun oleh Propinsi DIY, dan IDLN (Indone­ sia Digital Library Network). Melalui OPAC (Online Public Acceess Catalogue) dapat ditelusur katalog perpustakaan melalui intranet perpustakaan. Seiring dengan perkembangan teknologi di UPT Perpustakaan UNY dan semakin beragamnya jenis koleksi, maka perpustakaan telah meman­ faatkannya dengan membangun pangkalan da­ ta yang berisi koleksi digital. Selain itu, pustakawan UPT Perpustakaan UNY pun mendapat pembinaan. Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pro­­fesional pustakawan dan nonpustakawan. Langkah yang ditempuh program pembinaan ini adalah melalui pendidikan formal. Saat ini seorang pustakawan UPT Perpustakaan UNY atas nama sedang Wahyudiati, S.Sos. menem­ puh S2 Manajemen Ilmu Perpustakaan di Uni­ versitas Gadjah Mada. Disamping pendidikan formal, ada juga pen­ didikan nonformal. Dalam program ini UPT Per­ pustakaan UNY telah mengirim pustakawan­ dan nonpustakawan untuk mengikuti: (1) Pe­ nge­lolaan Keuangan; (2) Pelatihan Pemanfaatan Teknologi Informasi; (3) Sarasehan Serah Sim­

16

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

pan Karya Cetak; (4) Workshop Pemanfaatan Internet untuk Penyebaran Informasi; (5) Pe­ ngem­bangan Profesi Pustakawan; (6) Seminar Pemanfaatan Teknologi Informasi; (7) Pelatihan Optimalisasi Pendayagunaan Koleksi Lokal; (8) Sarasehan Penilaian Angka Kredit Jabatan Pus­ takawan; (9) Seminar dan Rapat Kerja Forum Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi Ne­ geri (FKP2TN); (10) Pelatihan Presentasi; dan (11) Workshop Pengelolaan Perpustakaan Ber­ taraf Internasional. Sebagai wujud dari program pemanfaatan ja­ringan dan dalam rangka mengoptimalkan kinerja dan peran perpustakaan di masyarakat luas, UPT perpustakaan UNY telah menjalin ker­ jasama dengan berbagai lembaga. Antara lain: Kedubes Negara Asing dengan melakukan tu­ kar menukar koleksi; INHERENT yang dibangun DIKTI melalui pengisian jaringan dengan me­ nampilkan data bibliografi; Pemerintah Provin­ si DIY lewat layanan bersama Jogja Library for All; Beberapa Dinas Pendidikan Kabupaten/Ko­ ta yang memberi kepercayaan untuk melaksan­ akan ”Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Se­ kolah” bagi para calon kepala perpustakaan sekolah, antara lain Kota Magelang, Kab. Te­ manggung, Kabupaten Semarang, Klaten, Boyo­ lali, dan Gunungkidul; Forum Kerjasama Per­ pustakaan Perguruan Tinggi Negeri (FKP2TN), kerjasama silang layan dengan 56 Perpustakaan PTN; Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi In­ donesia (FPPTI), sebagai pengurus aktif dan ter­ libat dalam berbagai pelatihan literasi infor­ masi di perguruan tinggi lain; Universiti Sains Malaysia (USM) dengan mengundang Kepa­ la Perpustakaan dan Ketua Deputinya sebagai narasumber dalam Workshop Layan­an Perpus­


laporan utama

takaan bertaraf Internasional, setelah tahun la­ lu UNY mengirimkan pustakawan ke USM. Pangkalan Data yang Variatif Pembinaan koleksi perpustakaan meliputi berbagai upaya untuk membangun atau men­ ingkatkan kualitas koleksi baik berupa pengu­ rangan maupun penambahan yang berasal dari pembelian dan sumbangan. Dari program ini terkumpullah jurnal internasional yang terse­ dia di UPT Perpustakaan UNY. Jurnal-jurnal in­ ternasional ini berasal dari pangkalan data yang dilanggan oleh UNY dan pangkalan data yang dilanggan oleh DIKTI. Pangkalan data yang dilanggan oleh UNY bermacam-macam sumbernya. Ada ProQuest Education Journals yang memberikan akses ke lebih 951 penerbitan kependidikan. Jurnal top yang banyak diakses antara lain: Childhood Edu­ cation, College Teaching, Harvard Educational Re­ view, Journal of Athletic Training, Educational The­ ory, etc. ProQuest education journals tidak hanya memuat literatur untuk pendidikan formal, tetapi juga tersedia literatur pendidikan khu­ sus, home schooling, pendidikan luar sekolah, dan ratusan topik lainnya. Jurnal yang dilang­ gan dipilih yang paling realible diantara pilih­ an yang ada, sehingga tidak hanya untuk sa­ tu program studi, tetapi keseluruhan program studi yang ada di UNY. Kemudian ada ProQuest Research Library beri­ si jurnal-jurnal untuk bidang seni, kese­hatan, il­ mu sosial, ekonomi, komunikasi, psikologi, poli­ tik, hukum, pe­nge­tahuan umum dll. Database Research Library berisi lebih dari 4.760 judul jurnal. Lalu ProQuest Science Journals berisi jur­ nal-jurnal untuk bidang ilmu terapan. Memuat

lebih dari 1.959 judul jurnal internasional. Ada juga ASME (American Society of Mechanical En­ gineers) yang berisi Journal of Dynamic Systems; Measurement and Control, Manufacturing Science and Engineering; Vibration and Acoustic, Engi­ neering Materials and Technology, Heat Transfer, Fluids Engineering, Offshore Mechanics and Arc­ tic Engineering; Computational and Nonlinier Dy­ namics; Computing and Information Science in En­ gineering, Solar Energy Engineering, ect. Untuk mengakses jurnal ASME dapat dilakukan mela­ lui alamat link library@uny.ac.id Berikutnya adalah pangkalan data yang di­ langgan oleh DIKTI. Antara lain: ProQuest Agri­ cultural Journal berisi pertanian, ilmu hewan, hortikultura dan hidrologi; ProQuest Biology Journal berisi ilmu pengetahuan dan biologi; ProQuest Sociology berisi informasi mengenai sosiologi dan kerja sosial. Untuk mengakses jur­ nal ProQuest dapat dilakukan melalui alamat search.proquest.com dengan menggunakan password yang setiap bulan berubah dan sela­ lu dikirim ke fakultas, jurusan, lembaga, dan unit kerja di lingkungan UNY. Selain ProQuest, masih ada pilihan Gale yang meliputi Gale Art and Engeneering Lite Package dan Gale Education Religion and Humanities Lite Package yang dapat diakses melalui: infotrac.galegroup.com/itweb. Pangkalan terakhir adalah EBSCO yang memuat EBSCOhost Research Database – Academic & Busi­ ness Source dan dapat diakses di: http://search. ebscohost.com/. 

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

17


laporan utama

Perpustakaan Inovasi Baru yang Menjawab Tantangan Zaman Supaya menjadi mahasiswa yang berguna tidak hanya dibekali dengan kemampuan intelegensia saja namun kemampuan mengolah emosi dalam suatu kegiatan dan spiritualnya perlu juga dikembangkan. Oleh R he a Y ust i t i e

foto-foto: dokumen Humas UNY

18

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

foto-foto:dokumen humas uny

M

asalah utama yang di hadapi bang­sa kita, khususnya dalam bi­ dang pendidikan, di era globali­ sa­si ini adalah rendahnya ting­ kat kualitas sumber daya manusia. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan cara pengembangan mi­ nat baca dan kebiasaan membaca. Dari fakta­ tersebut, perpustakaan diharapkan sebagai pu­ sat kegiatan pengembangan minat baca dan ke­ biasaan membaca yang kemudian diterapkan dalam penulisan karya ilmiah. Perpustakaan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap peningkatan dan pengem­ bangan minat dan kegemaran membaca. Hal ini dilatarbelakangi oleh peran dan fungsi per­ pustakaan sebagai pusat pengembangan minat baca. Salah satu upaya pengembangan minat dan kegemaran membaca adalah dengan adan­ ya manajerisasi pengadaan buku dengan baik ditunjang dengan pelayanannya.

Begitu pula dengan UNY yang berusaha se­ baik mungkin untuk meningkatkan kualitas per­pustakaan. Secara gedung, perpustakaan UNY dapat dikatakan layak guna. Kebersihan, pelayanan dan koleksi buku adalah tinjauan utamanya juga dapat dikatakan baik terbuk­ ti dengan perolehan sertifikat ISO 9001: 2008. Seiring kemajuan teknologi perpustakaan UNY seakan takmau diam saja dan kalah. Per bulan Oktober 2011 kemarin UNY meresmikan Digi­ tal Library (perpustakaan digital). Perpustakaan digital yang dimaksud disini adalah penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital atau secara sederhana da­ pat dianalogikan sebagai tempat menyimpan koleksi perpustakaan yang sudah dalam ben­ tuk digital. Mendapat bantuan operasional dari BTN UNY mengembangkan perpustakaan digital­ dengan dukungan Bank Tabungan Negara (BTN), perpustakaan ini mampu menyimpan ba­nyak naskah hasil penelitian, jurnal, hingga pidato pengukukan dan lainnya secara digital dan mu­ dah diakses oleh pengunjung. Peresmian­per­ pustakaan digital ini dilakukan oleh Direktur­


laporan utama

Utama Bank BTN, Iqbal Latanro dan Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd.,M.A., pa­ da Oktober lalu. Bantuan operasionalnya beru­ pa server beserta 23 perangkat komputer cang­ gih siap pakai. Hadir dalam acara itu Wakil Rektor II UNY, Sutrisna Wibowo, M. Pd, jajaran dekan, Pe­mim­ pin BTN Cabang Yogyakarta, Mamat Setyawan. Iqbal dalam sambutannya mengharapkan per­ pustakaan ini dapat mendorong UNY menca­ pai perguruan tinggi berkelas dunia. Apalagi perkembangan perguruan tinggi sangat pesat. Kepala UPT Perpustakaan UNY, Sukarjono­S. Sos., untuk sementara perpustakaan digital te­ lah­menyimpan 400 judul. Jumlah ini memang baru sebagian kecil dari karya ilmiah yang di­ miliki UNY. Sampai sekarang masih terus dila­ kukan pendataan agar semua karya ilmiah da­ pat tersimpan rapi di perpustakaan digital dan dapat dinikmati seluruh sivitas akademika. Dalam sambutannya Rektor mengatakan, perpustakaan digital dibutuhkan sebagai em­ brio dan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk menggali informasi yang sebanyak-ban­ yaknya. Dengan demikian mahasiswa akan se­ makin dapat memperkaya informasi dengan mudah. Bahkan ke depan akan dibangun ge­ dung baru untuk perpustakaan digital. ”Kami punya impian untuk 30 atau 50 tahun ke depan, UNY tidak hanya dikembangkan di sini, tapi ju­ ga besar ditempat lain (Kulonprogo), semoga Bank BTN akan semakin berkembang di sana seiring akan dibangunnya international airport di Wates,” lanjut Rektor.

memperoleh keuntungan, dan dari keuntungan itu kita berbagi dengan UNY dengan memberi­ kan perpustakaan digital. Bahkan BTN pun ikut mengharap dengan adanya perpustakaan digi­ tal ini maka UNY dapat dinyatakan sebagai gu­ dang ilmu dan perpustakaan digital adalah jan­ tung dari pengetahuan sehingga nantinya UNY benar-benar mampu menjadi kampus bertaraf internasional. Terselip pula harapan bahwa dengan diban­ gunnya perpustakaan digital ini, UNY mampu mewadahi kebutuhan membaca mahasiswa atau masyarakat UNY pada umumnya. Meski­ pun baru 23 unit komputer yang tersedian na­ mun besar harapan bahwa jumlah yang sedikit ini menjadi lebih banyak seiring berjalannya waktu. Jangan pernah sungkan untuk mengun­ jungi perpustakaan digital, langsung saja data­ ng ke gedung perpustakaan pusat UNY lantai 3, sayap kanan. Mari banyak-banyak membaca apalagi dengan perpustakaan digital maka ikut memudahkan membaca ataupun mencari data untuk tugas akhir. Semoga perpustakaan digi­ tal mampu menjadi pondasi UNY menuju World Class University. 

Perpustakaan digital mendukung WCU Bukan perkara yang mudah ketika saranapra­sarana yang baik harus dibangun untuk me­ nunjang majunya SDM universitas. Bantuan­da­ ri BTN sungguh berguna untuk kemajuan UNY. Dari kerjasama antara UNY dan Bank BTN, bank

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

19


laporan utama

Ruang Informasi yang Dinamis UPT Perpustakaan UNY merupakan perpustakaan perguruan tinggi yang telah terlibat cukup lama dalam rangka ikut mengembangkan pendidikan di Indonesia dengan berperan aktif dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Oleh Ar i ska P rase tyanawati

20

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

foto-foto:dokumen humas uny

L

aju pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan adanya perubahan sosial dan budaya dalam masyarakat. Untuk mengetahui peru­ bahan-perubahan yang terjadi diperlukan ada­ nya suatu agen yang dapat digunakan seba­gai sarana untuk mendapatkan informasi. Dalam hal ini, perpustakaan merupakan salah satu pe­ nyaji informasi dari berbagai koleksi, baik ilmu pengetahuan dan teknologi maupun sumber in­ formasi lain yang sangat diperlukan manusia. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan penyaji informasi yang sangat kompleks, oleh karena itu harus diorganisir dengan baik dan harus mampu memberikan fasilitas yang me­ madai, yang berupa koleksi, gedung, dan per­ lengkapan pendukungnya maupun pelayanan yang baik dari pustakawan kepada masyarakat terutama kalangan akademik. UPT Perpustakaan UNY merupakan perpus­ takaan perguruan tinggi yang telah terlibat cu­ kup lama dalam rangka ikut mengembangkan pendidikan di Indonesia. Hal tersebut dikare­ nakan UPT Perpustakaan UNY telah banyak mem­bantu dan berperan aktif dalam menun­ jang Tri Dharma Perguruan Tinggi yang beru­ pa kegiatan pendidikan, penelitian dan pengab­ dian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen, peneliti, serta karyawan di kalangan UNY. Selain itu, perpustakaan juga berusaha untuk memberikan pelayanan kepada­ masyarakat dengan koleksi-koleksi yang dimi­ likinya. UPT Perpustakaan UNY merupakan salah sa­ tu penyedia informasi yang mampu memenuhi kebutuhan informasi pengguna sesuai dengan tujuannya untuk mendayagunakan koleksin­ ya bagi kepentingan pemakai. Sistem penyim­ panan dokumen dan temu balik informasi di per­pustakaan merupakan salah satu unsur yang sangat penting. Tanpa sistem penyimpan­an dan

temu balik informasi yang memadai, pengguna akan mengalami kesulitan­mengakses sumber daya informasi yang tersedia­di perpustakaan, dan perpustakaan juga akan sulit mengkomu­ nikasikan sumber daya informasi yang terse­ dia kepada pemakainya. Pemakai perpustakaan merupakan orang yang akan menilai apakah suatu informasi yang dihasilkan sesuai dengan yang dibutuhkan atau tidak. Kesesuaian ini di­ tentukan antara lain oleh kegunaan informa­ si tersebut dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi atau informasi tersebut merupa­ kan informasi yang memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi pemakai. Sistem yang Membangun Sistem simpan dan temu balik informasi­elek­ tronik dan keberhasilan pencarian informasi­ oleh pemakai di UPT Perpustakaan Universi­ tas Negeri Yogyakarta cukup baik. Sistem yang di­terapkan dapat membantu pemakai untuk memperoleh bahan pustaka yang sesuai de­ngan kebutuhan (relevan). Informasi yang diperoleh dinilai berkualitas, dapat memberikan­manfaat dan mampu membantu dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Sistem simpan dan temu balik ini selaras dengan sistem la­ yanan terbuka yang dianut UPT Perpustakaan UNY. Sistem layanan terbuka artinya pemakai diberi kebebasan untuk memilih dan mengam­ bil sendiri buku-buku yang diinginkan.


laporan utama

Dengan mengusung semangat bahwa per­ pustakaan adalah milik dan diperuntukkan bagi­ seluruh sivitas akademika Universitas Negeri Yogyakarta, UPT Perpustakaan UNY mengajak pelanggannya supaya menjaga kelestarian, ke­ tertiban, dan keamanannya demi kepentingan bersama. Setiap hari, UPT Perpustakaan UNY terbuka bagi mahasiswa dan dosen UNY, bah­ kan warga dari universitas lain di luar UNY. Yang penting pengunjung bersikap dan berpa­ kaian sopan, jujur, dan menjaga ketenangan, ketertiban, dan keamanan. Sejarah Berdirinya UPT Perpustakaan UNY Berdirinya Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta tidak dapat terlepas dari sejarah berdirinya IKIP Negeri Yogyakarta karena per­ pustakaan didirikan bertepatan waktu dengan berdirinya IKIP Negeri Yogyakarta, yaitu pada tanggal 21 Mei 1964 yang kemudian tanggal tersebut dijadikan Dies Natalies UNY. Pada awalnya perpustakaan menempati salah satu ruang di Fakultas Ilmu Pendidikan yang saat itu jumlah pegawainya hanya 4 (em­ pat) orang terdiri dari: 1 (satu) orang kepala, 2 (dua) orang staf, dan 1 (satu) orang pembantu umum. Tahun 1970 perpustakaan pindah di Ge­ dung Rektorat (sekarang Gedung Registrasi La­ ma) dengan luas bangunan 520 m2 yang saat ini digunakan untuk ruang MKU dan Unit La­ yanan Bimbingan dan Konseling (UPBK). SK Rektor Nomor 28/1970 menetapkan mulai 1 Januari 1971 perpustakaan menjadi lembaga tersendiri yang statusnya langsung di bawah Rektor dan dipimpin oleh seorang Direktur Per­ pustakaan. Sejalan dengan itu dikeluarkanlah Sk Rektor Nomor 19/1970 tanggal 22 Desember 1970 bahwa semua perpustakaan fakultas dan jurusan melebur ke dalam perpustakaan insti­ tut, integrasi tersebut baru selesai tahun 1974. Selaras dengan perkembangan jumlah koleksi

dan tuntutan layanan, pada tahun 1974 per­ pustakaan pindah lagi ke gedung baru seluas 1.004 m2 (sebelah barat gedung FIS). Pada tahun 1978 perpustakaan mengalami­ perubahan status setelah keluarnya SK Rektor­ Nomor 81/PT27R/C/78, menjadi suatu bagian dan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian di bawah Biro Administrasi Akademik dan Kema­ hasiswaan. Perubahan terjadi lagi dengan­di­ ber­lakukanya PP Nomor 5 tahun 1980 tentang Organisasi Perguruan Tinggi di Indonesia dan SK Mendikbud Nomor 0140/0/1983 tentang Or­ ganisasi dan Tata Kerja IKIP Yogyakarta ditetap­ kan kedudukan perpustakaan sebagai Unit Pe­ laksana Teknis (UPT) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor, pembinaan sehari-hari dilakukan oleh Pembantu Rektor I, pengelolanya terdiri dari Kepala Perpustakaan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Pada tahun 1983 diterbitkan SK Mendikbud­ Nomor 0142/0/1983 tentang Organisasi Tata ker­ ja IKIP Yogyakarta yang kemudian diperbaha­ rui dengan SK Mendikbud Nomor 0101/0/1983, kemudian SK Mendikbud Nomor 0174/0/1995 yang memberikan status sebagai Unit Pelak­ sana Teknis sejajar dengan UPT lainnya di ling­ kungan UNY. Dalam rangka pengembangan, pada tahun 1979-1980 berturut-turut perpustakaan mene­ rima kunjungan 3 (tiga) orang konsultan dari UNDP yaitu: Mr. Bjorn Tell bidang jaringan per­ pustakaan, Mr. Lorens bidang pengembangan tenaga, dan Mr. FG Pooe bidang perencanaan gedung/bangunan untuk survei kemungkinan pengembangan perpustakaan. Salah satu reali­ sasinya pada tahun 1986 telah selesai dibangun gedung perpustakaan yang cukup represen­tatif dengan luas kurang lebih 4.212 m2 dan letak­ nya strategis, yaitu di dekat Gedung Rektorat UNY. Diolah dari berbagai sumber

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

21


laporan utama Sukarjono, S. Sos.

Melangkah Pasti pada Era Digital

TTL: Bantul, 2 Oktober 1966 • Pendidikan: D2 Perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya; S1 Perpustakaan Universitas Padjajaran Bandung• Karier/ Jabatan: PNS (sejak 1987), Pustakawan (sejak 1995), Kepala UPT Perpustakaan UNY (sejak Mei 2010).

22

Dalam rangka meningkatkan budaya literasi­ bangsa maka perpustakaan Universitas Negeri­ Yogyakarta melalui Sukarjono sudah memper­ siapkan beberapa agenda. Hal ini perlu diagen­ dakan mengingat budaya membaca dan menu­ lis yang semakin menurun. Ditambah isu ke­­­wa­­jib­­an atas penulisan dan penerbitan­ jurnal­ da­­ri DIKTI. Sehingga perlu adanya strategi dari Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perpustakaan UNY agar lebih banyak mahasiswa mau mengunju­ njungi perpustakaan. Tuntutan kepada maha­ siswa bukan hanya sekedar berkunjung mela­ inkan menambah wawasan dengan mem­­baca dan menuangkan dalam tulisan. Ino­va­si terus dilakukan seperti halnya mem­ba­ngun perpus­ takaan digital UNY. Sayang­nya sedikit yang ta­ hu manfaat perpustakaan itu sendiri. Oleh sebab itu dalam suatu kesempata­n re­ porter Pewara Dinamika, Rhea Yustitie, me­wa­­ wancarai Sukarjono selaku Kepala UPT Perpus­ takaan UNY. Sukarjono sempat me­nuntut ilmu keperpustakaan di Universitas Airlangga dan Universitas Padjajaran. Banyak hal dia dapat dan kemudian ingin diterapkan demi kemajuan literasi bangsa khususnya di UNY. Berikut ada­ lah petikan wawancaranya. Apa yang pertama kali dilakukan ketika men­ dapat jabatan kepala UPT Perpustakaan UNY? Jabatan sebagai kepala tidak pernah terbersit di pikiran saya. Sampai per Mei 2010 saya diberi tanggung jawab menjadi kepala perpus­takaan UNY. Saya belajar tentang perpustakaan juga dari UNY baru selanjutnya belajar di UNPAD dan UNAIR. Namun hal ini adalah tantangan dalam hidup saya. Saya menjalaninya dengan penuh tanggung jawab. Awal menja­bat langsung di­ hadapkan dengan penerapan ISO 9001: 2008, dimana pelayanan terhadap masyarakat peng­ guna perpustakaan harus le­bih ditingkatkan. Digitalisasi pelayanan mulai­dilakukan seper­ ti pemasangan barcode pada buku, pencatatan catalog buku digital kemudian­pemasangan Air Conditioner yang diharapkan membantu mera­ wat buku dan memberikan kenyamanan pada pembaca. Visi misi jelas menjadi panutan agar natinya perpustakaan menjadi tempat tujuan utama bagi mahasiswa. Apa saja yang diterapkan dalam mengepalai Perpustakaan?

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

Karena belum pernah sama sekali mendapat­ ilmu tentang perpustakaan maka di UNAIR saya belajar tentang apa saja dasar-dasar perpus­ takaan dan di UNPAD saya belajar manajeri­ alnya. Semua ilmu yang saya dapatkan kemu­ dian saya terapkan. Perkembangan teknologi menuntut perpustakaan lebih modern lagi. Ka­ talog buku yang mulanya masih dalam bentuk cetakan mulai beralih ke sistem komputerisa­ si. Begitu pula dengan pencatatan peminjaman yang sudah dibantu dengan teknologi kompu­ ter. Secara gedung tidak ada lagi yang dicemas­ kan. Gedung ini masih mewadai sebagai per­ pustakaan hanya saja kebersihan harus selalu­ diperhatikan. Kami menyusun grand design bah­wa nantinya perpustakaan bukan hanya seba­gai penyedia sumber informasi menjadi­ penye­dia informasi. Jadi mahasiswa tidak ha­ nya­mendapatkan sumber informasi saja di sini namun juga seluruh informasi bisa didapatkan di sini. Oleh karena itu UNY dengan bantuan BTN merintis Digital Library. Apa itu Digital Library? Perpustakaan ini mempunyai sifat digital. Ko­leksi digital itu sendiri adalah pemecahan dari perpustakaan konvensional. Sudah saatnya kita beralih ke ranah digital. Sudah bukan ja­ mannya mahasiswa harus bersusah payah mencari buku secara konvensional. Laptop pun boleh dibawa masuk untuk kepentingan men­ catat, browser dan sebagainya. Digital library menawarkan koleksinya beru­ pa skripsi, thesis, disertasi serta jurnal penel­ itian dosen. Koleksi lokal UNY yang arahnya adalah sebagai bank data lokal yang sumbern­ ya dari UNY. Jadi karya-karya yang pernah ditu­ lis oleh warga UNY dapat dinikmati sampai ta­ hun-tahun yang akan datang. Darimana ide merintis Digital librarydi UNY? Datangnya ide tidak bisa diklaim berasal da­ rimana atau bahkan dari UNY sendiri. Seiring perkembangan zaman, inovasi memang wajib dilakukan. Di luar negeri rata-rata perpusta­ kaan sudah menerapkan pelayanan secara di­ gital dan penyediaan sumber yang wujudnya digital pula. Mempersiapkan UNY berkelas in­ ternasional maka perpustakaan digital adalah hal yang cocok dilakukan disamping itu di­ha­­


laporan utama rapkan pula budaya literasi akan semakin­ber­ kembang. Tidak banyak mahasiswa UNY yang tahu ada­nya Digital Library, apakah tidak ada sosi­ alisasi khusus? Media sosialisasi sebenarnya cukup banyak. Namun kami akui belum ada yang mewadahi secara maksimal sosialisasi tentang digital li­ brary. Ruang perpustakaan ini masih sepi dari kunjungan mahasiswa. Mungkin mereka masih belum berani atau malu-malu masuk ruangan ini. Kami masih mengandalkan penyampaian berita dari mulut satu ke mulut yang lain. Se­ hingga nantinya semakin hari semakin ban­ yak yang mengunjungi perpustakaan digital ini. Perpustakaan digital sudah mulai berope­ rasi dan siap dipakai. Ada 23 unit computer canggih sekaligus server yang dibantu penyedi­ annya oleh BTN. Inovasi yang terus dilakukan apakah seband­ ing dengan pengoptimalan sumber daya ma­ nusia yang melayani? Bisa dikatakan kami siap. Ada kurang lebih 22 orang pustakawan di UNY. Ada pula yang se­ dang menempuh S-2 kepustakawanan semua itu dipersiapkan UNY untuk mengoptimalkan fungsi perpustakaan. Disamping itu ada pula rewards yang selalu kami berikan untuk pus­

takan terbaik, sehingga diharapkan hal ini me­ lecut kinerja pustakan UNY untuk lebih baik. Ada pula pengiriman delegasi pustakawan be­ lajar di luar negeri sehingga kami rasa nasib perpustakaan ke depan akan lebih baik lagi. Apa harapan untuk perpustakaan pada ta­ hun-tahun berikutnya? Peran perpustakaan pusat sebenarnya seba­ gai koordinator atas seluruh perpustakaan-per­ pustakaan yang ada di UNY. Diharapkan ada keseragaman peraturan anatara perpustakaan satu dengan lainnya. Harapan ke depan ada link yang menghubungkan antara perpustakaan pu­ sat dengan seluruh perpustakaan di UNY. Kebi­ jakan pun dapat diseragamkan sehing­ga nan­ tinya mahasiswa tidak dibuat bingung jika ada perbedaan peraturan antara perpustakaan satu dengan lainnya. Yang paling penting lagi adalah bagaimana membuat perpustakaan menjadi­ kan mahasiswa sadar akan pentingnya mem­ baca dan menulis. Budaya literasi harus dikem­ bangkan ini demi kepentingan mahasis­wa juga. Saya pun menanggapi isu dari DIKTI yang beru­ pa penulisan dan penerbitan jurnal adalah baik. Hal ini ide yang cemerlang karena mampu men­ jadi bukti kualitas mahasiswa kita. Semoga ma­hasiswa semakin sadar pentingnya budaya literasi. Mari membaca dan menulis! 

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

23


berita Seminar Internasional

Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Luar Negeri Jumat (2/3), Badan Eksekutif Mahasis­ wa FBS UNY menyelenggarakan semi­nar internasional bertajuk Perbanding­ an Pendidikan di Eropa dan Asia (Belanda, Turki, Cina, dan Indonesia) yang ber­ tempat di Ruang Seminar PLA FBS. Seminar internasional ini menghadir­ kan Prof. Theo Wubbles, Ph.D., Dekan Social and Behaviour Faculty, Utrecht Universitet The Netherlands; Lutfi Ulk­ er, mahasiswa asing Pascasarjana UNY; Peng Zillin, mahasiswa asing FBS UNY; dan Dr. Kun Setyaning Astuti, M.Pd. do­ sen Pendidikan Seni Musik. Dalam sambutannya, Dr. Widyas­ tuti Purbani, M.A., Wakil Dekan I FBS, me­nyatakan dukungannya terhadap­ penye­lenggaraan seminar ini dengan­ menje­ laskan betapa perlunya meng­ am­bil­ pem­belajaran dari sistem­ pendi­ dik­an ne­gara maju mengingat sistem pendidik­an serta kurikulum Indonesia, sebagai negara berkembang, belum be­ gitu kuat. Lutfi Ulker yang merupakan warga­ Turki lantas menerangkan sistem pen­ didikan di negaranya. Dari penjelasan­ nya dapat diketahui jika negara yang berbatasan dengan Selat Bosphorus ter­ sebut memiliki sistem wajib belajar 12 tahun tanpa dikenakan biaya sedikit­ pun bagi masyarakatnya. Ulker kemu­ dian berkata bahwa mereka memiliki SBS Exam yang setara dengan Ujian Na­ sional dan OSS Exam sebagai ujian mas­ uk universitas. “Sebenarnya sistem­pendidikan Tur­ ki dan Indonesia tidak berbeda jauh. Malah saya menemukan­banyak persa­ maan,” terangnya. Menurutnya hanya sedikit perbedaan antara Turki dan In­ donesia antara lain se­dikitnya univer­ sitas swasta di Turki dan dominasi uni­ versitas negeri. Selain itu pemerintah memberikan beasiswa bagi pelajar se­ banyak 600 Dollar per bulan. Ada hal menarik yang disampaikan 24

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

foto-foto: dokumen humas fbs

Prof. Theo Wubbles, Ph.D. dalam semi­ nar, ia memaparkan hasil penelitian ter­ barunya. Penelitian Wubbles berjudul “The Comparison of Teacher-Students Re­ lationship between Netherland and Indo­ nesia”. Hasil penelitiannya ini menun­ jukkan bahwa ada hubungan yang sig­ni­fi­kan antara hubungan personal an­tara guru-murid dan prestasi siswa. Ia menekankan bahwa semakin erat­ keterikatan dan semakin kuat bentuk­ kontrol yang terjalin antara guru dan sis­wa, maka semakin baik prestasi sis­ wa. Keterikatan hubungan antara guru dan siswa itu melibatkan adanya­ke­ju­ juran, keterbukaan, dan saling peng­ hormatan antara guru dan siswa. Hu­ bungan ini membuat atmosfer kelas berubah menjadi ruang kesempatan

se­luas-luasnya bagi siswa untuk bela­ jar dengan menyenangkan dengan apa­ pun. Di aspek lain, hubungan antara gu­ ru dan siswa yang bersifat kontrol itu juga penting karena ini dapat mem­ permudah guru untuk mengatur kelas, mempermudah guru memberi instruksi kepada siswa, dan mendapat perhatian siswa ketika ia berpresentasi. Dalam penelitian Wubbles lebih lan­ jut, menunjukan hubungan guru-siswa di Belanda lebih cenderung bersifat teri­ kat (affiliative), sedangkan di Indonesia­ lebih cenderung bersifat kontrol. “Dom­ inannya guru-guru di Indonesia­itu di­ rective dan authoritative sedangkan guru-guru di Belanda lebih bersifat tol­ eran,” ujar Wubbles. Tentu­Wubbles­ ju­ga menyadari bahwa ada pengaruh


berita bu­ da­ ya yang membuat dua negara ini memiliki karakter hubungan gurusiswa yang berbeda. “Di Belanda, power distance itu rendah sedangkan Indone­ sia termasuk bangsa berkarakter power distance yang tinggi ,”lanjutnya. Kendati demikian, dia merekomen­ dasikan Indonesia untuk menerapkan kedekatan hubungan guru dan siswa yang bersifat terikat. “Pasalnya, keteri­ katan dan kontrol itu faktor yang men­ dukung satu sama lain dalam kesuk­ sesan kegiatan di kelas, jadi ada baiknya guru di Indonesia memikirkan bagaima­ na mengadaptasi bentuk hubungan ke­ terikatan yang sesuai dengan budaya­

nya,” terangnya. Wubbles memberikan contoh mu­ dah,­­hubungan keterikatan di kelas bisa ditunjukan dengan bahasa non-ver­­bal seperti menjelaskan pelajaran­sambil berjalan mendekati siswa-siswa­ketim­ bang duduk saja di meja, menjelaskan pelajaran dibantu dengan­gerakan­tu­ buh atau ekspresi muka, dan menggu­ nakan candaan di kelas. “Yang terpent­ ing, guru harus mampu membangun kedekatan antarpersonal sekaligus­ mam­­pu mengontrol kelas tanp­a mem­ bu­at siswa menyadari bahwa dia di da­ lam control,” imbuh Wubbles. Febi dan Nunggal

kejuaraan

TIM CATUR UNY JUARA I PETRA CHESS COMPETITION 2012

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Catur­ Universitas Negeri Yogyakarta berha­sil menjuarai Petra Chess Competition 2012 kategori beregu dalam Petra Chess Com­ petition yang merupakan turnamen­ca­ tur nasional beregu dan perorangan yang diselenggarakan­oleh Universitas Kristen Petra Surabaya se­tiap­tahunnya. Kejuaraan ini diadakan di Atrium Len­ marc Mall Jl. Raya Lontar­Bukit Darmo Golf Surabaya belum lama ini. Dalam kejuaraan ini UKM Catur­UNY men­ girimkan 2 tim yang terdiri dari Sidik Nur Cahyo (Kapten Tim), Achmad Ridlo, Yudi Indreanarto, Joko Nur Aditya, dan Muhammad Nurdin pada Squad A yang berhasil meraih juara I dan Norvan Is­ dwiyanto (Kapten­Tim), Winarto, Ratna

foto-foto: dokumen humas ft

Palupi, Eti Wahyu Hidayati,­dan Husnul Aqif pada Squad B yang meraih juara IV. Selain itu UKM Catur UNY juga menu­

runkan Gerry Nugro­ho dan Dedy Abra­ ham di turnamen­pero­rangan. Menurut ketua official team UNY Gerry­ Nugroho­ untuk­ mempersiap­kan­­ PCC sendiri squad UNY hanya punya­waktu minim yak­ni­2 minggu.­“Selain itu juga tidak semua personil dapat hadir ­latihan, ini se­be­narnya­ sempat membuat­ ragu” ka­ ta­Gerry, “Namun tidak sampai mem­ buat patah arang karena pengalaman dan koordinasi­yang baik menjadi kun­ ci kesuksesan pada Petra Chess Compe­ tition 2012. Ini tentunya hal yang perlu ditingkatkan dan dipertimbangkan un­ tuk event berikutnya,” imbuhnya. dedy herdito

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

25


berita kerjasama

KUNJUNGAN DARI NTNU TAIWAN National Taiwan Normal University (NTNU) mengunjungi UNY pada 9 Ma­ ret lalu. Kunjungan yang diselenggara­ kan di Ruang Cinema Museum Pendi­ dikan Indonesia UNY ini dihadiri oleh Prof. Hsien Chung Kao, Ph.D., Prof. Hsien Chung Kao, Ph.D. juga hadir Dr. Edwin Yang Tsung Rong, Prof. Wen Chin Lin dari NTNU serta Dr. Suen R. Hou, Dr. Liou­Yung dan Dr. Tzu Chiang Yuan dari Academia Sinica Taiwan. Di UNY rombongan dari Taiwan di­ sambut oleh Kepala Kantor Internasio­ nal UNY Dr. Ing. Satoto Indar Nayono, M.Eng., M.Sc, Nuning Catur Sri Wilu­ jeng, S.Pd dosen jurusan pendidikan ba­ hasa Perancis FBS UNY, dosen dari Uni­ versitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, serta dosen dari FMIPA dan FT UNY. Menurut Sato­ to Indar Nayono kunjungan tamu dari Taiwan ini dalam rangka merintis kerja­

foto-foto: dokumen humas UNY

sama antara UNY dan NTNU sekaligus menawarkan beasiswa untuk melanjut­ kan studi di Taiwan. Beasiswa yang dita­ warkan meliputi beasiswa Departemen Pendidikan Taiwan, beasiswa Departe­ men Luar Negeri Taiwan, beasiswa ta­ hun pertama mahasiswa internasional­, tuition waivers, beasiswa NTNU bagi

26

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

mahasiswa internasional, research as­ sistantship dan teaching assistantship. NTNU didirikan sejak tahun 1946, de­­ngan nama Taiwan Sheng Li Shi Fan Xue Yuan, merupakan universitas­yang mempersiapkan tenaga-tenaga pen­di­ dik­terbaik sekolah menengah atas Tai­ wan. Sejak tahun 1967 diganti­de­ngan


berita nama National Taiwan Normal Universi­ ty. Sedangkan departemen fisika NTNU didirikan pada tahun 1962 dan saat ini menawarkan B.S., M.S., serta Ph.D. pro­ gram serta memiliki dua puluh sembi­ lan dosen full time, satu dosen part time, dan satu anggota fakultas tambah­an, bersama dengan asistensi mengajar full time. Dedy herdito

Kuliah umum Prof. Syafi’i Ma’arif

Pemuda harus peka sosial dan budaya

foto-foto: dokumen humas fis uny

Proses pendidikan merupakan sebuah proses yang memiliki konsistensi, in­ tensitas, berkesinambungan dan terus­ menerus agar proses transformasi­ilmu menjadi tuntas. Hal tersebut dapat ter­ capai jika pemerintah sebagai pemang­ ku kebijakan bidang pendidikan mener­ apkan strategi yang berkesinambungan dan tidak selalu mengubah kebijakan tentang sistem pendidikan, terutama­ pada basis peraturan­dan sistemnya.­ De­ mikian diungkapkan Prof Syaf’i Ma’­arif, Guru Besar Fakultas Ilmu So­ sial UNY dalam kuliah umum FIS UNY yang digelar pertengahan Februari lalu. Dalam kesempatan tersebut, ia meng­­ungkapkan tentang proses­pen­ di­­­dik­­an.­ Menurutnya, secara sederhana­ dan mendasar berubahnya­strategi akan berpengaruh cukup signifikan­pa­­­ da­proses pendidikan yang sedang ber­­­ lang­­­sung. “Sebab di negara ini kebi­jak­­­

an dan strategi sangat bergantung pa­da pimpinan yang memegang kendali sa­ at itu. Sehingga terdapat istilah gan­ ti pimpinan ganti kebijakan” ungkap Mantan Ketua PP Muhammadiyah ini. Prof. Syafi’i menambahkan, pemer­ intah seringkali mengubah kebijakan dan tidak konsisten. Sebut saja peng­ gantian kembali nama SLTP menjadi SMP, atau SMU ke SMA, Departemen menjadi Kementerian, hal ini tentu sa­

ja akan berpengaruh pada kebijakankebijakan lain yang berkaitan erat de­ngan nama tersebut. Syafi’i menu­ turkan hal tersebut akan menimbulkan efek berantai yang cukup berarti. Bah­ kan memerlukan biaya yang tidak se­ dikit. Karena itu hendaknya pemerin­ tah menyadari kalau proses pendidikan tidak bisa instan, membutuhkan wak­ tu yang panjang. Selain itu merupak­ an proses dasar dalam penyiapan gen­ erasi muda yang menjadi tumpuan bagi bangsa ini di masa men­datang. Syafi’i menjelaskan pembenahan­ pen­­­didikan ini lebih diarahkkan kepada­ soft skill generasi muda, baik dari aspek­ kreativitas, tanggung jawab maupun ka­rakter yang sesuai ideolo­gi bang­sa. Se­lain itu pemuda diha­rap­kan se­makin peka melihat keadaan so­si­al, politik maupun ekonomi bangsa. Mela­lui ke­ biasaan mem­­baca dan ber­de­bat­­ se­ca­ra santun. Ia me­­ya­ki­ni­ generasi mu­­da dapat se­ makin kritis dan optimis. Sari

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

27


berita modifikasi

Otoped Listrik: Solusi Kendaraan Masa Depan

Dalam rangka pemenuhan tugas akh­ ir, Rizki Edi Juwanto, mahasiswa Prodi Teknik Elektronika Fakultas Teknik Uni­ versitas Negeri Yogyakarta memodifika­ si Otoped menjadi suatu inovasi kend­ araan bermotor bertenaga listrik yang efisien, ringkas, fleksibel dan ramah lingkungan. Proyek di bawah bimb­ ingan Dosen FT UNY, Djoko Santoso, M.Pd., ini diharapkan dapat menjadi al­ ternatif transportasi darat jarak dekat yang dapat mengurangi tingkat kemac­ etan jalan raya serta bebas polusi. Rizki, sapaan akrabnya, menjelaskan­ latar belakang inovasi ini karena dirin­ ya melihat otoped sebagai salah satu al­ ternatif alat transportasi pribadi yang dapat juga digunakan dalam lingkup seperti dalam rumah sakit, mall atau ling­kungan kampus. “Otoped atau sku­ ter dorong adalah sebuah pelat dengan

28

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

foto-foto: dokumen humas uny

roda yang biasanya digerakkan dengan cara mendorong tanah dengan kaki, penggunannya berdiri dengan satu kaki di atas pelat dan kaki satu lagi diguna­ kan untuk menggerakkan otoped,” je­ lasnya “Melihat potensi yang ada pada alat ini, saya berinisiatif untuk mem­

buat otoped yang digerakkan de­ngan tenaga selain manusia,” tambah­nya. Rizki menambahkan bahwa pengo­ prasian alat ini cukup sederhana, per­ tama-tama pastikan gas pada kemudi otoped posisi nol atau belum di tarik kemudian saklar dihidupkan dan pasti­ kan roda otoped dapat berputar dari ke­ cepatan rendah hingga kecepatan ting­ gi sesuai posisi gas, tuturnya. “Dalam sekali pengisian battery alat ini bisa menempuh jarak 14 kilometer dengan kecepatan maksimum 20 km/ jam, serta daya tahan battery kurang le­bih 40 menit,” imbuhnya. “Saya akan berusaha mengembang­ an driver motor menggunakan jenis mos­fet yang mampu mengalirkan arus le­bih tinggi sehingga driver motor bisa lebih stabil,” tuturnya “Selain itu jenis motor yang diguna­


berita kan akan lebih efisien jika mengguna­ kan jenis motor Brust Less Direct Cur­ rennt (BLDC) dengan daya rendah di­ ba­­wah 80Watt (12Vx7A). Jenis motor­ ini merupakan jenis motor DC baru tan­ pa brust yang dikembangkan sebagai penggerak, jenis motor ini dapat be­ kerja lebih efisien dan bebas perawat­ an,” pungkasnya. haryo

kunjungan

Miss Deaf International 2011 jambangi fip

Kamis, 23 Februari 2012 FIP kedatangan­ kunjungan dari runner up Miss Deaf In­ ternational 2011 asal Indonesia, Dian Inggrawati. Kunjungan ini digelar di Student Square, Fakultas Ilmu Pendidi­ kan UNY. Acara ini difasilitasi oleh Dinas Sosial Provinsi DIY yang bekerja sama dengan Pusat Studi dan Layanan Difabel UIN Sunan Kalijaga serta Himpunan Ma­

foto-foto: dokumen humas fip

hasiswa Pendidikan Luar Biasa FIP UNY. Tujuan utama kunjungan Miss Deaf In­ ternasional ini mengadakan road show ke sekolah-sekolah luar biasa di DIY. Na­ mun, Dian secara khusus menyambangi UNY karena di UNY tersedia pula juru­ san Pendidikan Luar Biasa yang berkon­ sentrasi pada penangan anak berkebu­ tuhan khusus. Acara yang dihadiri oleh sekitar 80 mahasiswa PLB ini lebih banyak mengu­ pas tentang perjalanan seorang Dian Inggrawati yang memiliki hambatan­ pen­dengaran namun mampu berpresta­ si hingga menjadi Runner Up II di ajang Miss Deaf International 2011 di Praha, Republik Ceska. Diharapkan dengan ada­­nya kunjungan ini, mahasiswa da­ pat lebih terinspirasi dan termotivasi agar lebih mendalami keilmuan di bi­ dang Pendidikan Luar biasa serta mam­

pu secara kreatif memberi layanan pen­ didikan dan pengembangan potensi anak-anak berkebutuhan khusus.­Pada­ kegiatan tersebut juga diadakan sesi ta­ nya jawab serta pelatihan singkat baha­ sa isyarat bagi mahasiswa PLB. Di akhir acara, turut pula dihadiri oleh Sukinah, M.Pd, dosen Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. ant & dew

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

29


berita penemuan

USIR WERENG DENGAN LEF Sebagai negara agraris petani Indone­ sia tentu mengenal wereng sebagai sa­ lah satu hama yang sering mengaki­ bat­ kan tanaman padi gagal panen. Ta­nam­an padi muda yang terserang akan menguning dan mati, sedangkan ta­nam­an padi yang tua bulir padi akan ko­song. Wereng menghisap cairan tan­ aman sehingga tanaman terlihat sep­ erti terbakar yang biasa disebut puso.­ Selama ini untuk mengatasi hama we­ reng digunakan insektisida padahal in­ sektisida tidak hanya meracuni hama serangga tetapi juga tumbuhan yang terkena semprotannya. Hal ini sangat membahayakan bagi tubuh manusia ka­ rena mengonsumsi nasi dari padi yang telah disemprotkan insektisida. Selain itu pada kenyataannya insektisida juga akan membunuh serangga pemangsa dari hama wereng tersebut sehingga memudahkan hama wereng melakukan perkembangbiakan kembali yang justru meningkatkan populasi hama wereng. Untuk itulah mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta Eza Ria Friatna dari jurusan pendidikan fisika dan Milatul Cholifah dari jurusan­ pendidikan biologi menggagas sebuah­

30

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

FOTO-foto: humas fmipa

alat pemberantas hama wereng cokelat (Nilaparvata lugens) yang ramah ling­ kungan disebut Lugens Elektronic Fre­ quency (LEF) yang prinsip kerjanya meng­gunakan frekuensi getaran bunyi­ untuk mengusir hama. Lugens Elektronic Frequency adalah sebuah langkah kede­ pan dimana LEF aman digunakan ka­

rena tidak merusak struktur fisiolo­ gi tumbuhan dan tidak menyebabkan populasi hama meningkat. LEF tidak membunuh serangga pemangsa dari serangga perusak sehingga tidak mer­ usak rantai ma­kanan. Menurut Eza Ria Friatna prinsip ker­ ja alat ini cukup sederhana yaitu alat yang mengeluarkan frekuensi dengan nilai tertentu dengan cara mengeluar­ kan frekuensi yang ditakuti oleh se­ rang­ga berkisar diatas 20 Khz kare­ na insekta merupakan hewan yang peka terhadap energi vibrasi yang berada di dalam da­erah frekuensi yang cukup tinggi. “Alat ini meng­ hasilkan frekuensi bunyi tertentu.” kata Eza, “Gelombang bunyi yang dihasilkan dapat didengar oleh ha­ma wereng, akan tetapi bunyi yang dihasilkan juga dapat mem­ buat pende­ngaran hama wereng terganggu karena adanya getaran­ terhadap otot-otot pendengaran in­sekta yang mengakibatkat ra­ sa sakit pada pendengaran insek­ ta. Oleh karena itu wereng yang mende­ ngarnya akan langsung


berita men­jauh dari sumber bunyi itu”. Mila­ tul Cholifah menjelaskan bahwa Rang­ kaian Lugens Electronic Frequency (LEF) terdiri dari beberapa bagian rangkaian elektronika. “Baterai 9 Volt menyu­plai energi untuk rangkaian osilator dan rang­kaian pe­ngu­at daya.” kata Milatul,­ “Rangkaian osilator menghasilkan sin­ yal frekuensi yang dapat diatur sebe­ sar 15 – 30 KHz, tetapi sinyal ini masih

le­mah sehingga­ diperlukan­ rangkaian pe­nguat daya kemudian sinyal tersebut diubah menjadi sinyal suara oleh speak­ er”. Dalam pembuatan LEF dibutuhkan besi, aklirik serta rangkaian elektronika seperti baterai 9 Volt, IC 555, resistor,­ transistor, au­dio trafo dan kapasitor. Ka­ rak­teristik alat ini adalah dengan me­ ngeluarkan frekuensi 15 -30 KHz untuk­ mengusir hama wereng cokelat. Hama

wereng memiliki frekuensi pendenga­ ran 18-20 KHz dan pada batasan tert­ entu hama wereng akan terganggu pen­ dengarannya sehingga hama wereng co­kelat menjauh dari alat ini. Lugens Electronic Frequency merupakan pro­ gram kre­a­ti­fi­tas mahasiswa tahun 2011 yang di­danai oleh Fakultas MIPA UNY dalam bidang gagasan tertulis. Dedy Herdito

pelatihan

ToT Real Madrid di FIK UNY

Selama lima hari mulai 28 Februari sampai dengan 3 Maret 2012, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta menjadi ajang berlatih un­ tuk para calon instruktur Sekolah Sos­ ial Olahraga Internasional Yayasan Real Madrid. Sebelumnya, pada akhir tahun 2012 telah disepakati penandatanganan Master of Understanding di Spanyol,­me­ nyusul disetujuinya tujuh lokasi awal­ di Indonesia yang disepakai untuk­ber­ dirinya Sekolah Sosial Olahraga­Inter­ nasional Yayasan Real Madrid (Interna­ tional Social Sport School Real Madrid Foundation). Tujuh lokasi tersebut me­ liputi: Aceh, Samarinda, Banjarmasin, Sidoharjo, Makasar, Jayapura, dan Yo­ gyakarta. Para instruktur yang berasal dari tu­ juh wilayah di Indonesia digembleng lang­sung oleh Yayasan Real Madrid Fo­

FOTO-foto: humas fik

un­dation mengenai materi untuk SSS Real Madrid mendatang. Masing-ma­ sing daerah mengikutkan lima orang peserta dan satu orang koordinator/pe­ nanggungjawab. Acara Pembukaan Training of Trai­ ners dihadiri oleh Ketua Yayasan Real

Ma­drid Indonesia, Sekretaris Umum Fo­ ot­ball Assosiation Indonesia (FAI), In­ struktur Real Madrid, Pengurus Dewan Yayasan Pengembangan Sosial Olahra­ ga Internasional, serta Wakil Rektor III UNY, Prof. Dr. Herminarto Sofyan. ratnae

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

31


berita sistem informasi akademik

SIKADU, PROBLEM SOLVER BERBAGAI MASALAH FIS menyelenggarakan launching SIKA­ DU pada pertengahan Februari lalu. SI­ KADU adalah Sistem Informasi Akade­ mik Terpadu yang merupakan gagasan dari Arif Nurhadi, ST., petugas admin FIS. Sistem ini merupakan jawaban dari permasalahan pencarian data oleh civi­ tas akademika FIS. Ternyata tidak hanya dosen dan mahasiswa yang merasa ke­ walahan dengan urusan pencarian da­ ta-data maupun jadwal, namun juga­ staff administrasi jurusan dan fakultas. Launching ini dislenggarakan di Ruang Sidang Ki Hajar Dewantara FIS UNY. Wakil Dekan I, Cholisin M.Si., menje­ laskan secara singkat teknis dari pro­ gram tersebut. Cholisin menyampaikan­ dengan system SIKADU ini akan memu­ dahkan mahasiswa mengurus kepent­ ingan administrasi akademisnya, seh­ ingga kesan pelayan yang melayani diri sendiri akan hilang. Selain itu dalam system ini admin akan sangat terban­ tukan dalam pembuatan jadwal men­ gajar, SK penguji skripsi, penelitian, Pengabdian Pada Masyarakat (PPM), dan lain-lain. Dalam Sikadu akan menam­ pilkan Jadwal mengajar dosen, jadwal­ menguji, jadwal mahasiswa yang akan diuji. Dekan FIS UNY, Prof. Dr. Ajat Sudra­ jat, M.Ag dalam sambutannya men­ yampaikan apresiasi dari penemuan pro­ gram yang membuat pekerjaan men­jadi lebih mudah, efektif dan efisi­ en. Sedang­kan Wakil Dekan II, Saliman, M.Pd. dalam pa­ parannya menyam­

32

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

FOTO-foto: humas fis

paikan harapan­ nya, “Dengan sistem SIKADU ini kedepan­diharapkan akan bernasib sama dengan system presen­ si online yang ditemukan oleh karywan Fakultas Teknik (FT) UNY. System yang awalnya hanya digunakan oleh pegawai FT akhirnya diangkat dan disempurna­ kan oleh Universitas yang akhirnya di­ gunakan oleh seluruh UNY. Begitu pu­ la SIKADU, tentunya diharapkan dapat dimanfaatkan­oleh seluruh­Fakultas dan unit kerja yang ada di UNY.” urainya. Arif Nurhadi, ST, pembuat program tersebut memaparkan alasan dibuatnya program ini dilihat dari permasalahan yang ada saat ini seperti pola kerja Manual; Dokumen Akademik untuk ma­ hasiswa dan komponen lainnya masih menggunakan hard copy seharusnya bi­ sa beralih ke dokumen elektronik, kare­ na fasilitas penunjang seperti kompu­ ter, jaringan intranet dan internet serta

wifi sudah cukup mumpuni. Selain itu, hal ini dilatarbelakangi oleh pemrosesan data yang menyita cu­kup banyak waktu. Pemrosesan data untuk sebuah laporan akademik mema­ kan waktu yang cukup karena data di­ simpan secara manual di masing-mas­ ing bagaian yang letaknya berjauhan. Ketidakefisienan pengarsipan berkas ka­rena disimpan secara manual pada almari atau rak sehingga mempersulit dan memperlama proses pencarian. Ju­ ga­dikarenakan aliran data bersifat­sta­ tis, sementara data / informasi­tersebut berkaitan/digunakan sub bagian lain se­hingga memperlama proses pengo­ lahan data. Dari permasalahan tersebut, Arif men­­coba membuat solusi dengan SIKA­ DU yang merupakan sistem informa­si­ yang terintegrasi antar seluruh bagian/ komponen yang ada di fakultas. Dari sis­ tem tersebut akan menghasilkan­data lebih akurat karena diproses oleh sistem komputer, efisien waktu­(single­ data­ base dan data elektronik sehingga­me­ mudahkan pencarian dan pengolahan­ data), relevan, shareable­(suatu infor­ masi bisa diakses oleh berba­gai­pihak) dan easy to used (interface­ mudah­ dia­ dap­­tasi oleh user, basic skill kom­puter). Dengan menggunakan sistem ini be­ berapa keuntungan dapat diperoleh.­ Ba­ gi mahasiswa, kemudahan untuk­


berita mem­­peroleh informasi tanpa harus me­ la­kukan interaksi langsung dengan bagi­ an administrasi karena informasi terse­ but dapat diperoleh dengan me­laku­kan pencarian data melalui komputer­yang terkoneksi secara intranet ataupun in­ ternet. Bagi bagian administrasi dika­ renakan berkurangnya interaksi secara langsung dan lebih dilakukan interak­ si terhadap data-data yang diinputkan

oleh mahasiswa yang merupakan kebu­ tuhan untuk proses­pengo­lahan data. Kemudahan bagi tenaga dosen dalam melakukan­eva­luasi perkuliahan serta pencari data­ter­kait dengan kegiat­an tri dharma (SK Mengajar, SK Peneliti­ an, SK Pengabdian, dll). Penyimpanan data yang terstruktur dikarenakan Sis­ tem Informasi Akademik mengguna­ kan database yang tersimpan di dalam

komputer. Sehingga mempermudah pro­­ses pencarian data. Updating infor­ masi­antara bagian administrasi akade­ mik maupun dengan bagian lain seper­ ti umum dan perlengkapan, keuangan dan kepegawaian. Mereduksi waktu yang dilakukan pada Sistem Akademik secara manual, dan Pengolahan data keuangan yang lebih efektif. Sari

Yudisium Periode Februari 2012

Segera Mencari atau Menciptakan Pekerjaan

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) pada Rabu (29/02) mengelar Upacara Yudisium periode bu­ lan Februari 2012 di Auditorium FE UNY. Yudisium kali ini diikuti sebanyak 16 pe­ serta yang terdiri dari 5 orang dari juru­ san Kependidikan, 10 orang dari juru­ san Non Kependidikan dan 1 orang dari program Diploma III. Adapun peraih­In­ deks Prestasi Kumulatif (IPK) Cumlaude hanya 1 orang yaitu; Surani dari jurusan­ Manajemen dengan IPK 3,53. Acara di­ hadiri Dekan, Wakil Dekan I, II dan III, Kajur/Kaprodi dan Kabag/Kasubag FE UNY. Menurut Dekan FE UNY Dr. Sugihar­ sono, M.Si. dalam sambutannya ber­ pesan pada peserta yudisium bahwa perjuangan tidak berhenti sampai disi­ ni. Bahwa masih jauh perjuangan un­ tuk me­raih kesuksesan baik itu dalam menca­ri pekerjaan ataupun mencipta­

FOTO-foto: humas fe

kan­lapangan kerja. Kalau kita mampu dalam membuka lapangan kerja berarti kita juga telah membantu pemerintah dalam mengatasi pengangguran. Den­ gan begitu kita juga tidak mengantung­ kan diri pada orang lain. Surani peraih IPK tertinggi pada yu­ di­sium kali ini sebelumnya tidak me­ nyangka mendapatkan predikat cumla­ ude. Nilainya terbantu karena beroleh

nilai skripsi A-. Adapun judul skripsi­ nya “Perbandingan Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap (Syariah dan Konven­ sional) Sebagai Suatu Evaluasi Portofo­ lio Investor Di Pasar Modal dengan Me­ tode Pengukuran Treynor, Sharpe, dan Jansen”. Namun, prestasi akademiknya ini tidak diimbangi dengan kegiatan ekstra. Lain halnya dengan Muarif Khoerus Siddiq Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi yang pada waktu duduk di bangku perkuliahan selalu aktif beror­ ganisasi diantaranya sebagai Ketua UK­ MF Al-Islah pada tahun 2010, Koordi­ nator Media Kajian pada tahun 2009, Staf CIES Center of Islamic Economic Stu­dy pada tahun 2008 dan terakhir ini aktif di UKKI Production pada tahun 2011. Namun walaupun aktif berorgani­ sasi­Muarif tidak merasa terganggu de­ ngan­kuliahnya alhasil IPK yang dicapai 3,40 predikat sangat memuaskan, ujar Alumni SMA N 11 Garut. Isti

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

33


berita inovasi

Robot Penari Klono Topeng

Foto-foto humas ft

Dalam rangka menyelesaikan Proyek­ Akhir, dua mahasiswa Prodi Teknik Elek­ tro Fakultas Teknik UNY, Taufiqurroh­ man Noor dan Hendry Setyo Prabowo, menciptakan robot otomatis penari Klo­ no Topeng gaya Yogyakarta. Proyek Ak­ hir dibawah bimbingan Dosen FT UNY, Sigit Yamtono, M.T ini dapat bekerja se­ cara otomatis untuk melakukan berba­ gai gerakan yang terdapat dalam tari­ an Klono Topeng. Robot otomatis penari klono topeng­ ini terdiri dari bagian mekanik dan elek­ tronik. Bagian mekanik terdiri dari ke­ rangka robot dan gearing pada servo sedangkan bagian elektronik terdiri da­ ri kontroler utama dan kontroler paket pada masing-masing servo agar robot dapat bekerja dengan baik maka setiap komponen harus dapat bekerja dengan baik sesuai dengan karakteristiknya. Hendry menjelaskan, Robot otomatis­ penari Klono Topeng gaya Yogyakarta dibentuk sesuai dengan bentuk tubuh manusia dengan dimensi Tinggi 55cm dan Lebar 10 cm, yang terdiri dari 1 ke­ pala, 2 tangan, 1 badan robot, dan 2 kaki. “Gerakan Tariannya adalah robot 34

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

berjalan, bergerak ke samping kanan dan samping kiri, melakukan gerakan tarian dengan tangan, layaknya seo­ rang penari Klono Topeng, diawali de­ ngan gerakan salam pembuka, gerakan tanjak, gerakan seblak sampur, gerakan trecek, gerakan klat bahu, ngurai rik­ mo (mengurai rambut), berhias dan ni­ mang,” jelasnya. Lebih mendetail Taufiq menjelaskan tentang gerak tari robot karyanya yang mana setelah musik dimulai robot me­ lakukan gerakan salam pembuka diiku­ ti dengan gerakan tanjak kanan dan se­ blak sampur, kemudian robot berjalan

menuju zona selanjutnya. “Pada linta­ san seblak, robot harus dapat berjalan maju diikuti dengan gerakan seblak yai­ tu gerakan tangan kanan atau kiri mem­ buka sambil mengibaskan sampur. Saat gerakan seblak sampur kanan, tangan kanan bergerak membuka sambil me­ ngibaskan sampur sedangkan tangan kiri menekuk kedalam dengan telapak tangan didepan dada, gerakan seblak sampur ini dilakukan secara bergantian­ kiri dan kanan dua kali,” tambahya. “Kemudian pada lintasan trecek, ro­ bot melakukan gerakan kaki trecek ka­ nan atau kiri. Gerakan trecek kanan yai­ tu gerakan kaki melangkah ke kanan­ diikuti oleh kaki kiri atau sebaliknya. Sa­ at gerakan trecek kanan posisi tangan­ kanan menekuk didepan dada dan tan­ gan kiri lurus dengan posisi bahu mem­ buka, demikian pula sebaliknya,” te­ rangnya. “Dilanjutkan dengan melakukan ge­ rakan tanjak kanan, robot melakukan sebanyak 5 kali gerakan, setiap gerakan memiliki kecepatan waktu yang berbe­ da-beda. Setelahnya, gerakan klat bahu, yaitu dengan mengangkat atau meng­


berita

haryo

K il a s

dokumen himas Fis

Kunjungan SMA N 1 Mangunjaya SMA N 1 Mangunjaya Ciamis beranjangsana ke FIS UNY pada Selasa (21/2) lalu. Rombon­ gan berjumlah sekitaran 250 orang ini di­ terima oleh Dekan dan Kepala tim Humas, Protokoler dan Kerjasama beserta staff. Dekan FIS UNY, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag dalam sambutannya memberikan mo­ tivasi kepada siswa siswi tersebut untuk selalu menggunakan kesempatan sekecil mungkin dengan semaksimal dan sebaik mungkin, apalagi dengan teknologi yang ada saat ini memudah kita untuk belajar. “Saat ini FIS UNY sedang menginjeksikan ‘virus’ Need for Achiev­ ment. Memacu mahasiswa untuk berprestasi di semua bidang. Kita berusaha menorehkan prestasi prestasi sekecil apapun setiap hari. Hari ini harus lebih baik dari kemarin,” ujar Ajat dalam sambutan. Prof. Ajat. Juga menyampaikan bahwa saat ini UNY sedang melakukan penataan, tidak hanya ruang kelas­nya saja, tetapi seluruh lingkungan ditata untuk mendukung dan mewujudkan slogan UNY saat ini yaitu ‘Leading in Character Education’. Dalam paparannya, Ketua tim Humas, Protokoler dan Kerjasama, Pratiwi Wahyu Widiarti menyampaikan tentang animo lulusan SMA sederajat yang berminat masuk di FIS UNY khususnya dan perbandinganantara animo dan daya tamping. Sedangkan sari, staff humas menjelaskan secara singkat ten­ tang profil UNY secara umum dan FIS secara khusus, dan tentunya juga jalur PMB yang bisa ditempuh oleh para calon mahasiswa baru apabila berminat masuk dan mengikuti kuliah di UNY dan FIS pada khususnya. Sari

FT UNY dalam Talk Show Jogja TV

dokumen himas uny

gerakkan kedua bahu ke atas pada tan­ gan robot dengan posisi tangan tetap berada dibawah sehingga hanya bagian­ bahu saja yang terangkat ke atas. La­ lu, gerakan ngurai rikmo yaitu dengan­ menggerakkan kedua tangannya ke arah kepala secara bergantian. Kemudi­ an, gerakan berhias yaitu dengan meng­ gerakkan kedua tangannya kearah de­ pan atau kearah badan bagian depan dengan telapak tangan menghadap ke badan dan dilakukan secara berganti­ an.Setelah itu, gerakan nimang, dengan cara menggerakkan kedua tangannnya ke bagian depan badan sedikit condong ke samping badan dan dilakukan seca­ ra bergantian, kemudian, robot melaku­ kan gerak laku bambangan yang mana mengutamakan gerakan kaki. Diterus­ kan dengan gerakan ulap, yaitu robot menggerakkan kedua tangannya secara bergantian kesamping kiri dan kesam­ ping kanan dengan posisi tangan sedi­ kit kearah atas atau kearah bahu dan juga diikuti gerakan kaki berlawanan de­ngan arah gerakan tangan. Pada ge­ rak­an penutup, robot tidak melakukan gerakan apapun, namun tetap dalam keadaan ON sehingga semua motor ser­ vo yang ada pada robot tidak bekerja,” ungkapnya. Saat ini robot sedang dibongkar to­ tal dalam rangka persiapan mengikuti lomba KRSI pada bulan Juni.”beberapa hal yang kami benahi seperti menggan­ ti program karena untuk lomba besok kami akan mengangkat Tari Piring serta­ kontruksi robot akan kami buat lebih efisien,” pungkas Taufiq.

Mengambil tema “UNY Membangun Insan Berkarakter Mulia dan Bermartabat”, Fakul­ tas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta tampil dalam acara “ Bicang Hari ini Ber­ sama UNY” di Jogja TV pada Rabu, 7 Maret, 31 Maret 2012. Tampil sebagai narasumber utama, Dekan FT UNY, Dr. Moch. Bruri Tri­ yono; Wakil Dekan I, Dr. Sunaryo Soenarto; Wakil Dekan II, Dr. Dwi Rahdiyanta; dan Wakil Dekan III, Dr. Budi Tri Siswanto berserta rombongan yang terdiri dari kajur, dosen, karyawan, serta perwakil­ an mahasiswa di lingkungan FT UNY. Acara ini juga menayangkan video singkat tentang profil FT UNY lengkap dengan fasilitas, produk-produk teknologi karya dosen dan mahaiswa serta prestasi-prestasi yang telah diraih para maha­siswa satu tahun belakangan. De­ kan FT menjelaskan bahwa di fakultas­nya berada dalam garda terdepan pen­ didikan vokasi sehingga para mahasis­wa digembleng terutama dalam praktik. “Untuk pengembangan kedepan kami akan terus meningkatkan kerjasama ter­ utama dengan pihak – pihak internasi­onal,” tambahnya. Dalam agenda ini juga ada testimoni dari bu Miciyo dosen tamu dari Jepang; Rimajon Sotlikova, Native Pengajar Bahasa Inggris; Fadly Rozaq, mahasiswa yang mengikuti program Student Exchange ke Thailand dan Brunei serta Nova Suparmanto, mahasiswa berprestasi. haryo

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

35


opini MENUNTUT GURU PROFESIONAL ATAU GURU PETUALANG SAJA O l e h V i nse nsi us F J e g aut

J

anji pemerintah kita untuk meningkatkan­ kesejahteraan para guru di negeri ini masih sebatas retorika belaka saja, hal ini di buk­ tikan dengan tidak terealisasinya semua pem­berian tunjangan profesi satu kali gaji po­ kok bagi guru yang telah lolos uji sertifikasi se­ lama ini. Masih ada 6000 guru yang lolos serti­ fikasi belum diterbitkan SK (Surat Keputusan) nya sebagai guru profesional oleh pemerintah khusunya direktur jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK). (Kompas, 3 Deseber 2010) Yang lebih memprihatinkan lagi, guru-guru yang dinyatakan lolos sertifikasi tidak otoma­tis tunjangan profesinya dibayarkan segera oleh pe­merintah. Karena mereka harus memenuhi­ persyaratan jumlah jam mengajar 24 jam ta­ tap muka di seminggu di kelas, belum lagi per­ syaratan administrasi lainnya sebagai peleng­ kap berkasnya untuk mendapatkan surat ke­­­pu­­tus­­an dari pemerintah tadi. Sungguh hal ini kita sayangkan karena niat baik pemerintah­ dalam memperbaiki tingkat kesejahteraan guru di negeri ini masih sangat rendah komitmen­ nya selama ini. Suatu hal yang sangat ironis betul dan ber­ tolak belakang dengan komitmen pemerintah­ yang selama ini menggembar-gemborkan bah­ wa program sertifikasi sebagai jalan satu-satu­ nya untuk meningkatkan penghasilan para­ gu­ ru­ nya. Setelah mereka memiliki kualitas mengajar yang baik karena telah lolos uji ser­ tifikasi sehingga berhak menyandang guru pro­ fesional. Karena berdasarkan data tahun 2009

Sungguh hal ini kita sayangkan karena niat baik pemerintah dalam memperbaiki tingkat kesejahteraan guru di negeri ini masih sangat rendah komitmennya selama ini 36

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

dari 201.000 guru yang di sertifikasi sebanyak 198.000 dinyatakan lolos. Dari 543.000 yang se­ harusnya di terbitkan SK masih ada 6000 gu­ ru yang belum diterbitkan SK nya. (Kedaulatan Rakyat,10 Desember 2010). Dengan alas an-alasan yang tidak ilmiah dan berkualitas diatas tadi kesannya pemerin­ tah menghindar dari rasa tanggung jawab­nya untuk memenuhi dengan baik tuntuntan kes­ ejahteraan hidup para guru yang telah lolos­ uji sertifikasi selama ini. Karena di satu sisi pe­ merintah mendorong para guru untuk terus­ mem­ perbaiki kualitas mengajarnya dengan meng­ikuti program sertifikasi, tapi di satu sisi pemerintah masih membebani para guru yang lolos sertifikasi agar dalam tatap muka dikelas terpenuhi jumlah 24 jam per minggu. Yang menjadi pertanyaan penulis kepada pemerintah saat ini, apakah pemerintah kita­ lebih mengutamakan seorang guru menjadi profesional dibidangnya atau menjadi guru pet­ ualang saja. Kalau pemerintah fokusnya untuk menciptakan para guru yang profesional dulu dalam mengajarnya di kelas, semestinya target jumlah mengajar di kesampingkan dulu, agar para guru konsen betul dalam menyiapkan ma­ teri ajarnya di kelas. Mengingat tugas meng­ ajar adalah tugas profesional seorang­pendi­ dik dan bukan sekedar rutinitas biasa seperti me­laksanakan pekerjaan adminitrasi di kantor pemerintaha pada umumnya.. Apalagi pekerjaan mengajar adalah peker­ jaan yang berat bagi para guru oleh karena itu membutuhkan persiapan materi yang matang dan maksimal. Kalau guru dipaksa harus meng­ ajar 24 jam/ minggu dalam tatap muka di kelas, di khawatirkan hal ini dapat mengurangi­terca­ painya nilai-nilai profesionalisme dari guru itu sendiri. Sehingga hasil akhirnya yang terjadi di negeri ini adalah lahirnya guru-guru petualang saja karena mereka berlomba keluar masuk se­ kolah dari sekolah yang satu ke sekolah yang lain hanya untuk memenuhi secara kuantitas jumlah 24 jam mengajar sesuai dengan tuntut­ an pemerintah. Kalau hal-hal negatif seperti ini yang terja­ di dalam dunia pendidikan kita nanti lalu apa


opini

istimewa

yang bisa kita harapkan dari type guru yang pe­ tualang tadi. Karena pemerintah mengutama­ kan kuantitas jam mengajar sesuai dengan tar­ get sehingga profesionalisme seorang guru di abaikan dengan sendirinya. Dengan demikian penerapan sertifikasi yang dinilai banyak pihak tidak dapat menjamin peningkatan para guru di negeri ini memang benar adanya. Akhirnya persoalan tetap menjadi rumit da­ lam dunia pendidikan kita karena ternyata sam­ pai hari ini masih ada 6000 guru yang belum diterbitkan SK nya oleh pemerintah de­ngan berbagai macam alasan tidak proporsional dan profesional sekali. Penulis mengharapkan khususnya Kemdikbud untuk lebih fokus dulu dalam target akhirnya menjadikan para guru kita le­bih profesional dalam tugas mengajar, bukan sebaliknya mengarahkan para guru kita menjadi pendidik petualang saja dalam dunia pendi­dkan kita, karena hal ini akan merugikan pengetahuan anak didik kita sendiri.Apabila tu­ juan akhir dari program sertifikasi guru dan dosen­ selama ini hanya targetnya mengajar sebanyak-banyaknya para guru untuk lolos sertifikasi tanpa­di­dukung dengan imbalan

tunjangan profesi yang memadai maka pada akhirnya para gu­ru­berlabelkan sertifikasi tapi dalm jiwa guru­itu sendiri tidak punya kuali­ tas yang teruji dan terukur nantinya. Tentunya hal ini sangat ti­dak­punya kredibel penampil­ an guru tersebut­di ­te­ngah masyarakat kita. Penulis mengharapkan kepada pemerintah kita untuk tidak keras kepala dengan dengan menerapkan aturan 24 jam mengajar bagi guru­ yang telah lolos sertifilasi hanya dengan im­ ing-iming guna mendapatkan tunjangan serti­ fikasinya yang besarnya satu kali gaji pokok. Pa­ra guru jangan dipaksakan mengikuti semua­ tuntutan pembuat sertifilasi karena hal itu bisa mempengaruhi hasil akhir dari kualitas meng­ ajar guru nanti di kelas karena konsentrasi­me­ re­ka tidak fokus lagi. Mengingat tenaga dan pi­ kiran para guru tersebut terkuras habis pada hal-hal yang sifatnya teoritis saja karena­peme­ rintah lebih mementingkan kuantitas bu­kan pa­ da kualitas waktu mengajar guru itu sen­diri.

Vinsensius F Jegaut anggota komite rekonstruksi pendidikan (KRP) provinsi DIY

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

37


opini KETIKA KEBEBASAN PELATIH SEPAKBOLA DIRAMPAS O l e h S i n g g i h Wi caksono

A

nda pernah mendengar nama Fabio Capello ? Pria kelahiran San Canzian d’Isonzo pada 18 Juni 1946 ini mer­ upakan pelatih sepakbola legendar­ is asal Italia. Pria yang juga akrab disapa Don Fabio ini pernah merebut beberapa gelar ber­ gengsi selama karir kepelatihan profesionalnya. Diantaranya 7 kali juara Serie-A, 2 kali juara La Liga, serta sekali Liga Champions. Tidak hanya itu, sebagai pemain Capello pun pernah mere­ but 4 kali juara Serie-A, dan 2kali juara Coppa­ Italia. Bersama Gli Azzurri, Capello tercatat me­ milki 32 international caps dengan 8 buah gol di­cetaknya. Rabu (8/2) lalu, publik sepakbola dunia dike­ jutkan oleh berita yang berasal dari Inggris. Fa­ bio Capello, pelatih Tim Nasional Sepakbola Ing­ gris, resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Capello mengundurkan diri setelah melakukan pertemuan dengan Ketua FA David Bernstein dan Sekjen Alex Home. Alasannya, Capello ke­ cewa dengan FA atas pencopotan ban kapten tim dari lengan bek John Terry, menyusul kasus rasisme Terry atas bek Queens Park Rangers (QPR), Anton Ferdinand. Pengunduran diri Capello tentu saja merugi­ kan The Three Lions. Piala Eropa 2012 tak lama lagi akan dihelat. Parahnya, kini Timnas Inggris tanpa seorang pelatih dan juga tanpa kapten tim. Sebenarnya Rio Ferdinand didaulat untuk mengisi pos kapten tim. Tapi ia menolaknya. Mungkin hal ini disebabkan karena Rio meru­ pakan kakak kandung Anton Ferdinand, korban rasisme John Terry. Entah bagaimana nantinya

Dari kedua contoh kasus tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kedua pelatih tersebut mengundurkan diri karena ada pihak yang ikut campur. 38

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

jika Rio dan Terry diduetkan di jantung perta­ hanan The Three Lions. Sementara itu, posisi Capello diisi sementara oleh Stuart Pearce. Kandidat utama pelatih ada pada diri Harry Redknapp, dengan nama beken macam Jose Mourinho, Guus Hiddink, dan Roy Hodgson menjadi kandidat lain. Alasannya mu­ dah, sudah lama publik Inggris menginginkan pelatih yang berasal dari Inggris atau Inggris Raya. Namun, sepertinya Redknapp sendiri be­ lum memikirkan posisi pelatih Timnas Inggris,­ setidaknya sampai akhir musim. Redknapp­sen­ diri dapat dibilang sedang dalam masa jaya­nya saat ini bersama timnya Tottenham Hotspurs. Kita menuju ke dalam negeri. Kala itu, Selasa 13 Desember 2011, Pelatih Timnas U-23 Indo­ nesia, Rahmad Darmawan, mengajukan surat pengunduran dirinya ke PSSI. Surat pengundur­ an diri pelatih yang juga merupakan perwira TNI Angkatan Laut ini ditujukan kepada Sekre­ taris Jendral (Sekjen) PSSI Tri Goestoro, diserah­ kan melalui perantara Eddy Syahputra, teman Rahmad yang berprofesi sebagai agen pemain dan pelatih. Gosip beredar bahwa pelatih kela­ hiran Metro, Lampung 26 November 1966 ini kecewa dengan keputusan Persatuan Sepakbo­ la Seluruh Indonesia (PSSI) yang melarang Rah­ mad memanggil pemain yang bermain di kom­ petisi Indonesia Super League (ISL), sebuah kom­petisi yang “katanya” ilegal. Dari kedua contoh kasus tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kedua pelatih tersebut mengundurkan diri karena ada pihak yang ikut campur. Memang benar, baik FA mau­ pun PSSI merupakan pihak yang memperkerja­ kan mereka, yang juga berarti sebagai atasan mereka. Namun demikian, seharusnya baik FA maupun PSSI tidak mencampuri urusan teknis. Serahkan urusan teknis kepada pelatih. Serah­ kan urusan pemilaihan pemain dan kapten tim kepada pelatih. Seorang pelatih sepakbola mempunyai kebebasan. Kita kembali ke masa lampau, saat Florenti­ no Perez menjadi Presiden Real Madrid untuk kali pertama. Kala itu Florentino Perez terlalu mencampuri urusan teknis. Pembelian pemain bintang menjadi kesukaannya, padahal pemain


opini

www.metrotvnews.com

bintang tersebut tidak dibutuhkan oleh pelatih. Malah pemain yang sebenarnya dibutuhkan oleh pelatih dijual olehnya. Hasilnya? Miskin prestasi. Kesalahan Perez tak sampai disitu sa­ ja. Pada akhir musim 2006-2007, Perez meme­ cat pelatih yang sebenarnya berhasil membawa Real Madrid merengkuh gelar La Liga. Siapa na­ ma pelatih itu? Lagi-lagi Fabio Capello. Capello­ dianggap tidak bisa menampilkan permainan sepakbola yang indah. Ironisnya setelah peme­ catan itu, nama rival mereka, Barcelona, semak­ in berkembang dengan sederet prestasi dan permainan menawannya. Seharusnya sebagai Presiden Klub, Perez lebih mengurusi urusan nonteknis, misal sponsorship, TV Revenue, gaji pemain, dan banyak aspek-aspek lain dalam bis­

rage.com.my

nsis olahraga. Sementara itu, biarkan urusan teknis kepada pelatih. Pelatih yang baru saja membawa Zambia menjadi juara Piala Afrika 2012, Herve Renard, belum lama ini berkata, “I’m a choosen one”. Jo­ se Mourinho pun bernah berkata, ”I’m a special one”. Ya, mereka benar, seorang pelatih sepak­ bola merupakan seorang yang terpilih dan spe­ sial, yang mempunyai kebebasan untuk mel­ akukan sesuatu dalam tim. Ya, seorang pelatih melakukan sesuatu tiada lain untuk mengha­ rdir­kan prestasi untuk tim itu sendiri.

Singgih Wicaksono mahasiswa Prodi PJKR

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

39


resensi media Ayo Menulis! O l e h R i na Nav i Utam i Untuk menulis, seseorang tidak harus berlabel penyair, cerpenis, novelis, sas­ trawan, budayawan, bahkan wartawan.­ Untuk menulis, ia tidak pula mutlak ha­ rus berpredikat seniman. Namun, me­ nulis menuntut seni, ‘the art of writing’, agar tulisan seseorang tidak hanya un­ tuk dinikmati sendiri. Predikat penulis pun tidak semata pengakuan terhadap diri sendiri. Statement di atas kiranya cukup meng­getarkan hati dari pemilik tangantangan yang sesungguhnya sangat kre­ atif. Sangat tepat adanya penggetar se­ mangat itu tercetak di cover belakang­ pada buku ini. Buku yang mengupas­ tuntas tentang menulis, buku yang men­ja­wab pertanyaan, “Mengapa me­ nu­­ lis?”, dan buku yang memotivasi­ pem­ bacanya untuk melakukan satu­ hal yaitu menu­lis! Walaupun demikian, kalimat-kalimat dalam buku ini tidak­ lah melulu berisi materi tentang kepe­ nulisan ataupun teori menulis yang terkesan sangat­menjemukan.­Solichin M. Awi –penulis buku tersebut– juga menuturkan bahwa sebaiknya buku ini

pu memberikan percikan semangat un­ tuk menulis. Di dalam pengantar ini, ia juga meyakinkan bahwa setiap orang sejatinya adalah penulis. Isi buku selan­ jutnya terbagi menjadi tujuh bab. So­ lichin memulainya dengan memberi­ kan keyakinan agar pembaca tidak ragu menulis, lalu mengajak mere­ ka agar banyak membaca. Ia berpen­ dapat bahwa penulis yang baik pasti pembaca yang baik pula. Tetapi pem­

alamannya bekerja di berbagai­media massa. Misalnya tentang­kaidah penye­ butan nama, tentang kata-kata yang di­ anggap mubadzir, juga mengenai tun­ tutan deadline di meja redaksi yang biasanya mengabaikan kaidah bahasa Indonesia yang benar di saat-saat ter­ tentu. Buku setebal 118 halaman yang ber­ cover depan putih ini kiranya memang cocok dibaca oleh berbagai kalangan.

baca yang baik belum tentu sebagai pe­ nulis yang baik. Mengapa demikian? So­ lichin memaparkannya di bagian bab dua dalam buku ini. Selain berbagi il­ mu mengenai berita yang baik (yang menghasut), menyelami feature, dan menjawab tantangan opini di bab-bab selanjutnya, Solichin juga seolah mem­ berikan pencerahan mengenai tata ba­ hasa. Ia mengingatkan pembaca ten­ tang penulisan kata, penulisan huruf kapital, penulisan huruf kursif, bahkan juga menyampaikan tentang penggu­ naan tanda baca. Tidak lupa ia menyam­ paikan pula beberapa kasus sepele namun penting yang dipetik­dari peng­

Membaca buku ini, pembaca akan me­ nemukan materi kepenulisan sekaligus­ motivasi untuk menulis. Pada setiap­ per­gantian bab, terdapat pula ilustrasi yang mendukung serta adanya untai­an kata-kata mutiara dari berbagai tokoh di dunia. Tentunya, hal ini akan semak­ in memperbesar ledakan di dalam da­ da para pembaca untuk mulai­menulis.­ “Menulis, menulis, dan mulailah me­ nulis!” kata Solichin, sang penulis buku ini.

Tentang Menulis, Mengapa Menulis, dan Menulislah! Penulis: Solichin M. Awi • Penerbit: New Digossia, 2011 • Tebal: 118 + x halaman

dipersepsi sebagai “cermin” bagaimana sebaik­­nya –bukan seharusnya– menu­ lis. Dari penuturan­nya tersebut,­Solichin­ menjadi tidak berkesan menggurui­ pem­­bacanya. Namun, ia seo­lah ingin me­yakinkan pembacanya­agar tidak ra­ gu untuk mulai menulis. Ia juga banyak­ berbagi­tentang perjalanan­jurnalistik dan pengalaman kepenulisannya. Jawa Pos, SEPUTAR INDO­NE­SIA, dan Jurnal Na­ sional adalah be­be­ra­pa nama yang per­ nah mewarnai­perjalanan jurnalistik­­ nya. Solichin dalam menuturkan buku ini terbilang cukup runtut, yaitu dimu­lai dengan pengantar yang lagi-lagi mam­ 40

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

Rina Navi Utami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo


bina rohani Jujur Berpolitik O l e h Ag ust i na A Akhir Februari lalu, bumi Indonesia di­ hebohkan oleh berita Angelina Sondakh yang diseret ke meja hijau sebagai saksi. Perkaranya seperti yang biasa terjadi di Indonesia, adalah korupsi di kalangan pejabat. Tepatnya, kasus korupsi pem­ bangunan wisma atlet untuk Sea Games tahun lalu. Angie, sapaan akrabnya, di­ tuding oleh Nazarudin turut­menerima jatah “apel malang” dan “apel washing­ ton”. Menariknya, dalam persidangan Angie tak mau mengaku­sedikitpun pe­ rihal keterlibatannya. Kunci perkara­nya yaitu sebuah telepon genggam merk blackberry, tidak diakui sebagai milik­ nya.­Padahal dalam BB-nya itu tercatat­ bukti keterlibatannya itu. Berbagai me­ dia massa lantas turut andil dalam per­ ka­ra ini. Para juru foto yang berhasil meng­abadikan Angie dan BB yang ti­dak­ diakuinya itu menghimpun foto dan membuat penilaian tersendiri. Bebe­ra­ pa pakar bahkan turut mengamati­ka­ sus ini. Mereka seperti mematahkan ple­doi Angie di pengadilan. Namun, Angie tetap berkeras dengan­ pledoinya itu. Keputusan Angie untuk bersikukuh ini tentu merugikan­rakyat.­ Apa pasal? Lagi-lagi rakyat merasa di­ bohongi oleh kasus korupsi pejabat. Me­­mang banyak pejabat koruptor yang dipenjara namun, di penjara pun me­ reka­mendapat fasilitas tak kalah me­ wah dari hotel berbintang. Bisa­ke­luar­ ma­suk seenaknya dan massa hu­kum­an yang dipotong. Sikap jujur yang seharusnya dijun­ jung oleh tiap makhluk hidup disingkir­ kan begitu saja demi kepentingan indi­ vidu yang egois. Jujur pada hakikatnya adalah kesamaan antara apa yang diu­ capkan dan dikerjakan. Jujur semacam ini adalah jujur yang kasat mata. Perka­ ra kejujuran merupakan perkara yang berkaitan dengan banyak masalah keis­ laman, baik itu akidah, akhlak ataupun muamalah; di mana yang terakhir ini memiliki banyak cabang, seperti perka­ ra jual-beli, utang-piutang, sumpah, dan

1.bp.blogspot.com

sebagainya. Keselarasan apa yang ada itu akan mengantarkan pada kebaikan akhirat. Hakikat kejujuran dalam hal ini adalah hak yang telah tertetap­kan, dan terhubung kepada Allah. Ia akan sam­ pai kepada-Nya, sehingga balas­an­nya akan didapatkan di dunia dan akhirat. Allah telah menjelaskan tentang orangorang yang berbuat kebajikan, dan me­ muji mereka atas apa yang telah diper­ buat, baik berupa keimanan, sedekah ataupun kesabaran. Sifat yang bertentangan dengan jujur adalah dusta. Kedustaan akan mengan­ tarkan kepada kemaksiatan, dan ke­mak­ si­at­an akan menjerumuskan ke da­lam neraka. Bahaya kedustaan­sangatlah be­sar, dan siksa yang diakibatkan­nya amatlah dahsyat, maka wajib bagi kita

untuk selalu jujur dalam ucapan, perbu­ at­an, dan muamalah kita. Namun tak usahlah bicara akhirat, jika dalam dunia pun banyak manfaat dari jujur. Jika menilik kasus Angie di atas, maka kejujurannya akan memba­ wa pengaruh yang baik bagi rakyat ba­ nyak. Setidaknya rakyat akan merasa­di­ hargai jika wakilnya dihukum setelah­ membohongi rakyatnya.­Apalagi jika dalam kasus pemba­ngunan wisma at­ let dan lainnya itu para pejabat ber­laku jujur, yaitu dengan tidak korupsi. Sung­ guh, rakyat tidak akan geram pada per­ politikan Indonesia yang menghitam.

Agustina A penulis dan pengamat spiritual

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

41


cerpen

Memaknai Pulang O l e h A p r i da Nu r R i ya S usant i Berada jauh dari rumah, terkadang membuat kita menun­ tut hati dan pikiran untuk kuat pada arti yang sangat dalam. Meskipun ada juga yang memaknainya secara dangkal.­Men­ jadi sebuah kemerdekaan sebagai manusia dewasa. Sebuah kon­­sekuensi tentang jauh dari rumah. Ada tangis kesepian­ pada awal langkah. Ada sedih kebingungan tanpa alasan­jelas.­ Yang kita tahu rasanya berada di sebuah tempat­berbeda.­ Asing­dengan segalanya. Semester dua dalam perjuangan kuliahku. Seingatku itu hari jum’at. Entah dari pagi atau tidak, tapi rasa-rasanya aku terus berkutat di kampus. Dari satu mata kuliah hingga mata kuliah yang lain. Dari mimpi yang satu sampai mimpi yang lain. Tentunya di kursi yang berbeda. Sampai sore. Su­ dah sekitar jam 15:40. Aku baru selesai kuliah. Dan lagi-lagi­ aku tertidur di kelas. Sepulang kuliah, aku berjalan sendiri­ an menuju kos. Terasa sepi sekali. Ada yang harus kucari. Kugapai ransel hitam. Beberapa barang kumasukkan da­ lam tas. Setelah siap yang kuperlukan. Bismillah. Aku pulang. Sudah hampir jam 17:00. Ada tiga bis yang harus kukejar de­ mi kepulanganku. Dari kosku, Elqowi, di Karang Malang, aku harus berjalan sekitar lima menit hingga Jalan Gejayan. Se­ buah jalan yang lebih tepat disebut padat penuh, dari pada sekedar ramai. Untuk menyeberang saja aku butuh waktu yang cukup lama. Ditambah jam sore. Mungkin orang-orang sedang bergegas pulang. Sama sepertiku. Bergegas pu­lang. Pembedanya hanya perkara jarak. Tapi rasa yang menaung­ inya sama. Sudah sore seperti itu, semoga masih ada bis jalur 7. Itulah jalur bis yang akan mengantarkanku sam­pai di Ter­ minal Giwangan. Menanti dan menanti. Kakiku dari tadi tak bisa diam. Cemas menanti kedatangan bis penting. Kalau su­ dah tidak ada, terpaksa aku harus naik bis Trans Jogja yang jalurnya memutar. Sudah lewat jam 17:00. Harapanku meni­ pis. Kuputuskan berjalan kearah halte trans jogja terdekat. Lama berjalan, aku cemas. Nampak dikejauhan, terhalang mobil dan motor di depannya. Ada. Akhirnya datang juga. Sudah hampir jam 17:30. Aku masih berdamai dengan bis yang kunaiki. Duduk di dekat jendela. Menatap keluar. Ru­ mah-rumah berjejal. Tidak ada halaman rumput hijau untuk­ bermain adek-adek kecil. Tidak seperti depan rumahku. Turun dari bis jalur 7, aku langsung masuk terminal. Sece­ pat yang kubisa, aku menuju tempat bis menuju Madiun. Bis ke-2 yang mengantarku pulang. Lalu perjalanan demi ke­legaan atas rasa rindu pun dimulai. 5-6 jam duduk manis­ dalam bis. Sepanjang perjalanan pulang. Menatap lampu-lampu di tepi jalan, di depan rumah, di toko-toko, sampai jauh di pe­ lataran gunung nun jauh disana. Bis ke-2 ini, alhamdulillah tidak terlalu penuh. Aku masih bisa mengambil tempat duduk 42

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

untuk dua orang. Namun hanya kugunakan sendiri. Satu un­ tukku. Satu untuk ransel hitamku. 5 jam lebih. Dari sadar-ti­ dur-bangun-tertidur-terbangun, dan akhirnya dibangunkan petugas penarik karcis. Menyampaikan berita menyenang­ kan. Aku telah tiba di Terminal Purbaya, Madiun. Membe­ narkan letak jilbabku dan kugendong kembali ransel hitam yang baru kusadari ternyata cukup berat. Sepertinya selain barang-barang yang kubutuhkan untuk pulang, buku-buku kuliahku tadi siang masih ada di dalamnya. Lengkap dengan kamus bahasa inggris versi tebal. Bapakku pasti bangga meli­ hat buku-buku ini. Kesannya aku belajar hal yang sangat lu­ ar biasa. “Bukunya saja tebal-tebal. Apalagi kuliahnya. Pasti luar biasa”, mungkin ini yang akan dikatakan bapak ketika melihat isi ransel hitamku. Jam sepuluh malam lebih. Aku masih menanti kedatangan bis ke-3 yang mengantarku pulang. Bis rute Madiun-Ponorogo atau Surabaya-Ponorogo. Aku menantikannya dipinggiran ja­

lan dalam terminal. Setauku sampai jam satu malam pun bis rute itu masih ada. Insyaallah segera kuhirup bau Ponorogo. Bumi sejarahku. Hampir setengah jam aku menanti. Hanya duduk di pinggiran jalan. Terminal ini masih hidup. Ibu-ibu penjual pecel madiun masih lincah melayani para pembeli yang kebanyakan karyawan bis antar kota, antar provinsi, tukang ojek terminal, penumpang yang kemalaman dan ke­


cerpen laparan, juga manusia-manusia tanpa tujuan, selain uang. Ada yang sekedar pakai baju mini super irit. Berdiri jauh disa­ na. Disudut gelap Terminal Purbaya. Disudut remang dunia. Melihat dari kegelapan tanpa mau sedikit keluar. Merasakan terang yang terkadang memang menyengat. Tapi terang se­ lalu membuat manusia melihat dengan jelas. Ada adek-adek kecil seniman dunia. Nyanyiannya terkadang menyayat haru penumpang-punumpang bis. Apakah mereka masih punya keluarga. Ataukah masih mencari keluarga dan masa depan. Sesekali kudengar candaan mereka tentang hal-hal tabu khas orang dewasa. Miris. Di pinggiran jalan dalam Terminal Purbaya, dimanakah bis yang kunanti. Tak juga kunjung terlihat dari belokan jalan­ masuk terminal. Hampir setengah area terminal gelap. Hanya­ ada lampu di bagian bis menurunkan penumpang­dan di ru­ ang tunggu dekat ruko-ruko pedagang terminal. Tempatku duduk sekarang pun remang-remang saja. Perempuan de­ ngan jilbab selebar taplak duduk sendirian. Sebentar-sebentar­ menengok ke kanan. Sebentar-sebentar menengok kekiri. Lelah­menanti. Kutengadahkan wajah keatas. Ingat mere­ ka yang begitu cantik diatas sana. Panggung terindah yang A­llah masih bermurah hati memperlihatkan pada kita setiap

malam. Mereka semua berserakan diatasku. Tiba-tiba sorot lampu terang menyinari tempatku duduk. Bis ke-3 telah datang. Bis yang akan mengantarku pulang. Terburu aku berdiri lalu naik ke bis. Bis terakhir sebelum ku­ cium hawa Ponorogo. Hawa rumah. Satu jam lagi pak. Insya­ allah. Aku pulang. Segera ku kirim pesan ke handphone ba­ pakku. Seperti biasa, Bapak akan menjemputku. Ditempat yang sama. Di pinggir sebuah perempatan sebelum masuk Terminal Selo Aji, Ponorogo. Bapak akan berdiri dengan eks­ presi dingin menanti aku turun dari sebuah bis. Detik itu datang. Aku turun. Dengan penampilan lusuh. Dengan baju kuliah dan buku-buku kuliah tadi siang yang se­ tia melekat di badan. Dengan rindu yang akhirnya bermuara ketika kucium punggung tangan Beliau. Perjalanan panjang. Anak perempuan di tanah perantauan. Mengikuti kata ha­ ti. Sepenuhnya itu yang kujalani. Hanya sekedar mengiku­ ti kata hati. Hampir jam satu malam. Telah kubayar tuntas letih dan rindu itu. Demi menatap langsung wajah teduh keluargaku. Dan lega menjadi muaranya. Mungkin bagi kita pulang adalah hal biasa. Tapi sadarilah, rasa syukur untuk berkumpul bersama keluarga, menjadi hal yang tidak me­ nge­­nal sia-sia. Apalagi terganti. Maka hari ini, dari manapun,­

malam. Kaki yang tadinya kutekuk dan kupeluk demi membi­ askan dinginnnya Madiun malam itu, sekarang kulurus­kan. Kedua tangan yang letih tanpa alasan pun kuarahkan ke­be­ lakang. Duduk bersandar tangan yang lelah. Dan lihatlah,­ diatas sana. Cantik. Ribuan mata malaikat sedang menatap­ ku lekat. Terkadang terpikir. Mungkin saja Allah punya em­ ber berisi bintang-bintang lalu Ia menaburkannya di langit

tanpa me­nge­nal bilangan jarak, pulanglah dengan penuh ra­ sa syukur ketika setiap wajah teduh dalam rumah kita men­ yambut kepulangan kita.

dawor/deviantart.com

Aprida Nur Riya Susanti cerpenis

P e wa ra Din a m i ka m a re t 2012

43


puisi•geguritan•tembang Puisi-Puisi Robertus Priatmoko Memoar Selembar Daun Daun yang ku simpan Kini telah membusuk dalam lemari Hingga akan ku kubur Karena semua telah menangis Seperti hangus dimakan cakrawala Hingga kering,melayang diterpa angin Yogya, 25 Januari 2012

Menunjuk Arah Engkau mendorong pohon dengan telunjukMU Menjatuhkan ranting-ranting Yang menyatu pada daun Perlahan daun berguguran Menghadap Utara-Selatan

Angin Angin kau adalah kematian Tiap aku mendayung sampan ke tengah lautan Kau mendatangkan ombak mematikan Kau patahkan dayungku menjadi dua Merobek sudut-sudut sampan Serta menyisakan bangkai-bangkai Tubuh Lihatlah angin dan ombak mereka membaca dan mendengar derita ditengah laut biru diatas runtuhan sampan yang tenggelam Yogya, 20 Januari 2012

Robertus priatmoko

Bangka, 4 Feb 2012

aktif dalam musik puisi di komunitas Sarkem

pojok gelitik JURNAL OH JURNAL Umarmoyo: Di, kalangan akademik tersentak lalu ribut-ribut. Umarmadi: Kenapa? Apa pasal? Umarmoyo: Ada aturan baru, ada

44

P ewa r a Di n a mik a m a r e t 2 0 1 2

kebijakan baru. Umarmadi: Tentang? Umarmoyo: Setiap lulusan perguruan tinggi, baik S-1, S-2, maupun S-3 ... Umarmadi: Harus tayang karya ilmiahnya di jurnal ... itu kan? Umarmoyo: Lho kamu sudah tahu ta? Umarmadi: Ya iya lah! Kan itu bagus. Umarmoyo: Bagus sih bagus. Tapi, berbagai pihak belum siap. Umarmadi: Di samping, khawatir kalau itu direalisasi, akan terserak jurnal dalam jumlah buanyak yang secara kualitatif ‘asbun’ ... iya kan? Umarmoyo: Lho kamu sudah tahu

juga ta? Umarmadi: Ya iya lah! Terus? Umarmoyo: Bagaimana pun, dari sisi mana pun, untuk kalangan mana pun, kebijakan itu teramat memberatkan, teramat menyulitkan. Umarmadi: Lho, berat dan sulit nggak apa-apa. Karena, filosofinya memang begitu. Umarmoyo: Maksudmu? Umarmadi: Filosofinya begini, “apapun itu, kalau memang bisa dipersulit, kenapa mesti dipermudah?’ Umarmoyo: .....................................? ema r '12


a lens

Rupa–Rupa di Studio Malam, (15/4/ 2012), pejabat UNY hadir dalam studio Jogja TV. Dalam acara live tersebut, para punggawa UNY berusaha menginformasikan bahwa UNY adalah kampus yang siap menjalankan slogan leading in character education. Di balik keseriusan informasi dari pejabat UNY, para punggawa Humas tidak lupa mengabadikan beberapa momen, termasuk bersuka ria bersama sang presenter. Asyik dan menyenangkan! Itulah kesan yang diperoleh punggawa Humas. Tidak mengherankan acara “foto-memfoto” dengan beberapa gaya menjadi bagian dari acara penting malam itu. teks : Sismono La Ode • Fotografer: HERI PURWANTO


Leading in Character Education Jauh sebelum gaung pendidikan karakter menggema, UNY telah memulainya. Slogan (lama) "Cendekia Mandiri dan Bernurani" adalah salah satu bukti.

universitas negeri Yogyakarta Leading in Character Education Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta 55281 Telp. 0274-586168 www.uny.ac.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.