opini Kado Bulan Bahasa O l e h A risk a P rase t yanawat i
S
eorang karib yang pernah mencicipi tinggal di Australia dalam program pertukaran pelajar pernah berseloroh betapa dongkolnya ia saat diejek sebagai tukang bangunan oleh bule yang kediamannya dijadikan homestay. “Dasar tukang bangunan!” ejek si bule yang mengetahui karib saya sedang memasak mi rebus tanpa mencuci muka lebih dulu sebangun dari tidurnya. Kontan saja karib saya yang memang sangat lapar manyun dan seketika kehilangan selera makan. Bagaimana tidak, kalimat yang diluncurkansi bule terdengar fasih dengan intonasi suara yang tepat; tinggi dan keras membentak. Melihat perubah an situasi itu, si bule sadar akan kekasarannya. “Maafkan saya. Saya hanya becanda,” ucap si bule, lagi-lagi dengan artikulasi yang benar. Saat ini Bahasa Indonesia sudah tidak terlalu asing lagi di beberapa negara. Sebut saja di Australia, yang sudah memasukkan kurikulum Bahasa Indonesia ke dalam sistem pendidikannya. Di negeri kanguru ini, bahasa Indonesia mendapatkan tempat istimewa, yaitu sebagai bahasa populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah pada tingkat pendidikan dasar yang mengajarkan bahasa Indonesia. Selain itu, dari berbagai sumber mengenai data beberapa negara di seluruh dunia yang mengajarkan bahasa Indonesia, masih ada sekitar 44 negara yang telah mengajarkan bahasa Indonesia dalam sistem kurikulum pendidikan. Di antaranya adalah Amerika Serikat, Vietnam, Jepang, dan Kanada. Untuk negara di kawasan ASEAN yang saat ini paling gencar mempromosikan bahasa Indonesia adalah negara Viet nam. Di negara tersebut, posisi bahasa Indone sia sejajar dengan bahasa Inggris, Perancis, dan Jepang sebagai bahasa resmi yang dipriotitaskan. Bahkan di negara ini, bahasa Indonesia
Bahkan di negara ini, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi kedua setelah bahasa Vietnam. 36
Pewa r a Din a mik a o kt o b e r 2 0 1 1
ditetapkan sebagai bahasa resmi kedua setelah bahasa Vietnam. Di negara matahari terbit, di tingkat perguruan tinggi, bahasa Indonesia ditawarkan sebagai mata kuliah pilihan maupun sebagai kajian untuk mendapatkan gelar kesarjanaan baik gelar S1 maupun S2. Ada sekitar 20 perguruan tinggi di Jepang yang menawarkan bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pilihan. Sedangkan beberapa universitas lainnya menawarkan program kajian bahasa Indonesia adalah Universitas Tenri, Universitas Kajian Asing Tokyo, Universitas Kajian Asing Osaka, Universitas Setsunan, dan Universitas Sango Kyoto. Oktober sebagai Bulan Bahasa Bahasa Indonesia dibagi menjadi dua fungsi, yaitu sebagai bahasa negara dan bahasa nasional. Bahasa negara berfungsi sebagai bahasa resmi dalam pemerintahan, bahasa pengantar dalam pendidikan, alat perhubungan pada ting kat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, serta alat pe ngembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan bahasa nasional digunakan dalam pergaulan antarsuku sebagai kebanggaan dan identitas nasional. Bahasa ini diaplikasikan agar tercipta satu kepaduan dan konektivitas yang sama. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu yang merupakan lingua-franca (bahasa pergaulan) di zaman pejajahan di daratan semenanjung Malaka, Sumatera, dan Jawa. Untuk kemudian, dalam UUD 1945 tahun1945 ditetapkan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Lantas, bagaimana asal mulanya bulan Oktober dikukuhkan sebagai bulan bahasa? Perkara mudah. Bulan Oktober adalah bulan yang memiliki makna sejarah sangat besar bagi bangsa Indonesia karena pada 28 Oktober 1928 telah tercetus sebuah komitmen para pemuda Indonesia yang kita kenal dengan Sumpah Pemuda. Salah satu bunyi butir sumpah yang disepakati adalah “Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Dengan memiliki bahasa Indonesia, bangsa Indonesia dapat menunjukkan jati dirinya. Inilah fungsi bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa. Bukankah ada ungkapan “bahasa men-