Pewara Dinamika September 2012

Page 1

Volume 13 • nomor 55 september 2012

issn 1693-1467

l e a d i n g

P e w a r a

Dinamika universitas negeri yogyakarta

i n

c h a r a c t e r

e d u c a t i o n

MENGENAL LEmBAGA BARU UNY Sejak disahkan statuta UNY tahun 2011, kampus eks-IKIP Yogyakarta ini memiliki lembaga baru.


KEBANGKITAN OLAHRAGA NASIONAL Kebangkitan olahraga tidak sekedar urusan sehat semata, namun lebih dari itu, kebangkitan olahraga nasi––onal merupakan petanda kebangkitan bangsa ini menuju masyarakat yang berbudaya dan lebih bermartabat. Selamat Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2012. Iklan layanan ini dipersembahkan oleh Pewara Dinamika • teks: Sismono la ode • gambar: Kalam jauhari


pena redaksi

P e wa r a

Dinamika universitas negeri yogyakarta

PENERBIT HUMAS Universitas Negeri Yogyakarta IJIN TERBIT SK Rektor No. 321 Tahun 1999 ISSN 1693-1467 PENANGGUNG JAWAB Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. (Rektor UNY) PENGARAH Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU., Apt. (Wakil Rektor I) Dr. Moch. Alip, M.A. (Wakil Rektor II) Sumaryanto, M.Kes. (Wakil Rektor III) Prof. Suwarsih Madya, Ph.D. (Wakil Rektor IV) PENASEHAT Drs. Setyo Budi Takarina, M.Pd. (Kepala Biro UPK) Dra. Budi Hestri Hutami (Kepala Biro AKI) PEMIMPIN UMUM Dr. Anwar Effendi, M.Si. PEMIMPIN PERUSAHAAN Supandi, S.I.P. PEMIMPIN REDAKSI Dr. Nurhadi, M.Hum. SEKRETARIS REDAKSI Dian Dwi Anisa REDAKTUR PELAKSANA Sismono La Ode, S.S, M.A. REDAKTUR Lina Nur Hidayati, M.M. Rizka, SH. Tusti Handayani, A.Md. Dedi Herdito, M.M. Uswah R. Nirmala, A.Md. Khairani Faizah, S.Pd. Ariska Prasetyanawati Rhea Yustitie Desain dan Tata Letak Kalam Jauhari FOTOGRAFI Heri Purwanto, SIP. REPORTER Ratna Ekawati, M.A. (FIK) Nur Lailly Tri W., A.Md. (FIS) Isti Kistiyananingsih, S.Pd. (FE) Witono Nugroho, S.I.P. (FMIPA) Virga Renitasari, S.S. (FBS) Haryo Aji Prambudi, S.S. (FT) Anton.Suyadi, S.S. (FIP) Pramushinta Putri Dewanti, S.S. (PPs) Binar Winantaka, S.Pd. (LPPMP) Cahyono Adi Widagdo, S.E. SIRKULASI Kusno Hidayat, S.Pd. / Suwanto Sumedi / Maryono / Mujiman ALAMAT REDAKSI Jl. Colombo No. 1 Kampus Karangmalang Universitas Negeri Yogyakarta 55281 Telp/Fax 0274 542185 E-mail: pewaradinamika@uny.ac.id Online: www.uny.ac.id.

Bulan September kali ini identik dengan perayaan olahraga akbar. Bukankah setiap bulan kesembilan, Indonesia memperingati HAORNAS (Hari Olahraga­ Nasional)? Yang berbeda, tahun ini juga­ dibarengi dengan perayaan Pekan­Olahraga Nasional. Tapi bukan berarti olahraga hanya patut dilakukan­sehari da­­­lam satu tahun bukan? Olahraga—ber­ben­ tuk apapun, selama apapun—te­tap saja berdampak baik bagi kesehatan tubuh. Selain itu, olahraga juga menjadi salah satu sarana­untuk menyehatkan­orangorang yang membutuhkan penye­garan rohani. Seperti yang disebut­dalam pe­ patah Romawi yang mendunia­itu, mens sana in corpo­re­sano, di dalam tubuh yang kuat terdapat­jiwa yang sehat. Pepatah ini menjadi cambuk penye­ mangat bagi sebagian orang untuk te­­­rus menyehatkan jiwa raga. Sama de­­­ngan UNY yang juga bersemangat­mem­pe­ri­ ngati HAORNAS dengan upa­ca­ra­ pe­ri­ ngatan, senam massal, dan kejua­ra­an olahraga UNY CUP I. Kejuaraan­ini meliputi pertandingan bola voli, bulu tangkis, tenis meja, dan tenis lapang­an. Kabar baik lain adalah UNY me­ngi­rim­kan 20 dosen dan 30 mahasiswa un­tuk turut berpartisipasi dalam PON XVIII di Riau. Berbekal semangat yang sama, re­ dak­si Pewara Dinamika juga berniat menuntaskan majalah Pewara Dinamika edisi September supaya sampai di tangan pembaca tercinta. Walau sempat disibukkan dengan aktivitas lain yang juga menguras waktu dan tenaga,­ awak redaksi kembali menghimpun semangat untuk mengejar ketertinggalan pada bulan-bulan sebelumnya. Dengan­ deadline yang makin dipercepat, akhir­ nya selesailah tugas kami untuk me­ ram­pungkan edisi ini. Maka, inilah ha­ sil­kerja kami yang disusun dengan

se­­mangat membumbung. Pewara Dinamika kali ini menyajikan­ tema yang berbeda karena apa yang akan Anda baca adalah salah satu keba­ ru­­an di UNY. Pada rubrik Laporan Utama, kami mengangkat tema tentang lembaga-lembaga baru yang berdiri di UNY. Lembaga-lembaga ini antara lain Dewan Pertimbangan UNY, SPI (Satuan Pengawas Internal), LPPM (Lembaga Pe­nelitian dan Pengembangan kepa­da Masyarakat), LPPMP (Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendi­ dik­an), dan BPPU (Badan Pengelola dan Pengembangan Usaha). Sebagai lembaga baru, Dewan Pertimbangan UNY dan SPI bertugas se­ba­ gai­pengontrol mutu UNY yang bersi­fat non-akademik. Sedangkan pada­ra­nah pendidikan, LPPM dan LPPMP ber­tugas untuk menjadikan UNY sebaga­i univer­ sitas yang unggul dan berbasis­IPTEK kemudian mengawal bidang peneli­ti­an dan kemudian hasil penelitian ter­se­but dapat diimplikasikan kepada­ ma­sya­ra­ kat. Pada ranah profit, BPPU bertugas untuk menaungi unit-unit usaha yang ada di UNY. Mulai dari Unit Usaha Hotel, Unit Usaha Kolam Renang, Unit Usaha Gedung Olah Raga­, Unit Usaha Fitnes, Unit Usaha Perbengkelan dan Cuci Mobil, Unit Usaha Penerbitan dan Percetak­ an, Unit Usaha Layanan Internet (Limuny), Unit Usaha Foodcourt, Unit Usaha Asrama Mahasiswa Wates, Unit Usaha­ Asrama Mahasiswa FIP, Unit Usaha Pro­ duksi, dan Unit Usaha Jasa Persewaan Auditorium. Akhirnya segenap redaksi Pewara Dinamika mengucapkan terima kasih atas kesabaran para pembaca untuk me­nung­ gu terbitnya majalah Pewara Dina­mi­ka. Saran dan kritik masih kami tunggu untuk koreksi kami ke depan. Tabik! 

Redaksi menerima tulisan untuk rubrik Bina Rohani (panjang tulisan 500 kata), Cerpen (1000 kata), Opini (900 ka­ta), Puisi/Geguritan/Tembang (minimal dua judul), dan Resensi Media (500 kata). Tulisan harus dilengkapi de­ngan iden­ti­tas yang jelas, nomor yang bisa dihubungi, pasfoto (khusus Opini), serta keterangan dan sampul media (khu­sus Re­sen­si Media). Kirimkan tulisan An­da me­la­lui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kan­tor Humas UNY. Bagi yang dimuat, ho­nor dapat diambil di kantor Humas UNY.

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

1


daftar isi Volume 13 • Nomor 55 september 2012

l a po ra n U ta m a

Mengenal Lembaga Baru UNY

dokumen humas uny

Bermunculan lembaga baru di UNY yang bisa menjadi rujukan positif bagi perkembangan kualitas UNY. Lembagalembaga ini muncul dengan rumusan yang matang dan tentunya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi UNY saat ini yang menghadapi banyak tantangan untuk maju. halaman 6

18

32 opini

berita

KONSTITUSI SEBAGAI JAWABAN TANTANGAN MASA DEPAN INDONESIA beragam, dan bersifat sangat kompleks seperti cyber crime money laundering, pergeseran nilai, korupsi, belum lagi problem dekadensi moral...

dokumen humas uny

Seiring dengan perkembangan za­ man­, pesoalan dan tantangan kita­ dalam bernegara semakin dinamis­,

Berita Lainnya • Penandatanganan MoU Dengan IKIP Bhajowawo • Nguri-uri Musik Tradisional • Kembangkan Program BK Secara Komprehensif • Dekan FT UNY Beri Kuliah Pada Summer School 2012 Austria

Level Belajar yang Kompleks Siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo, Semarang, Ban­ ten, Makassar, dan kota-kota lain mam­­pu menciptakan mobil... 37 bina rohani 5 bunga rampai 38 cerpen 4 dari pembaca 1 dari redaksi 3 Jendela 16 Liputan khusus 40 pojok gelitik 40 puisi•geguritan•tembang 36 resensi media perancang sampul: kalam jauhari

2

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2


jendela SUARA AZAN PAGI Sekitar sepuluh tahun lalu saya pernah punya murid asal Denmark yang belajar bahasa Indonesia di Yogyakarta. Dia terkejut manakala pada hari pertama tinggal di homestay mendengar suara keras loud-speaker di pagi hari buta. Ini pengalamannya pertama kali mendengar suara azan dari sebuah masjid dekat tempat tinggalnya. Di negara-negara muslim seperti Indonesia, suara keras azan yang dikumandangkan dari berba­ gai masjid dan mushola secara berbarengan memang bisa menjadi orkestrasi tersendiri yang men­­­jadi penanda mulai bergeliatnya kehidupan. Azan pagi seringkali lebih menjadi penanda daripa­ da­azan lainnya. Belum lagi ditambah dengan kokok­ayam jantan dan nyanyian burung-burung yang kian menambah eksotiknya suasana pedesa­ an.­Di kota-kota besar, kita masih mendengar azan pagi tetapi tidak bisa lagi mendengar suara ayam dan burung-burung yang membangunkan kita untuk mulai beraktivitas hari itu. Melalui azan pagi yang dilanjutkan dengan sha­ lat subuh, orang-orang di negara kita ini mulai­beraktivitas, jauh lebih pagi daripada negara lain. Tidak banyak negara-negara di dunia ini yang akti­ vitas kantor dan sekolahnya dimulai pada jam 7 pagi. Paling-paling hanya jam 8. Atau malah jam 9, bahkan ada yang mulai pada jam 10. Ini aktivitas resmi. Bahkan tidak sedikit karya­ wan yang harus terburu-buru mengejar presensi kantor pada jam 7 pagi. Selain itu, banyak penjual, pedagang, petani, apalagi nelayan yang memulai aktivitas keseharian mereka jauh lebih pagi. Bahkan ada yang lebih pagi daripada suara azan. Ini jelas-jelas meruntuhkan stereotip kalau bangsa kita tergolong bangsa pemalas. Memang sebuah stereotip adalah sebuah cap negatif yang seringkali kebenarannya tidak terbukti secara faktual. Beberapa kota yang tidak banyak masjid seperti negara-negara yang penduduknya non-muslim tentu saja sepi dari suara azan pagi. Aktivitasnya pun bisa lebih siang. Apalagi di negara-negara belahan utara atau selatan yang mendekati kutub, yang seringkali bersalju, aktivitasnya kian siang. Meski sore dan malamnya lebih banyak aktivitas. Terkait dengan suara azan pagi ini, saya teri­ ngat kembali sebuah lagu lawas yang didendang­ kan Lilis Suryani. Mungkin Anda belum pernah me­

ngenalnya atau mungkin sudah melupakannya. Liriknya sebagai berikut. //Teringat aku akan kampung halaman/ yang telah kutinggalkan/ kembali terlukis dalam ingatanku/ ibunda sayang// Terba­ yang bila sang surya telah nampak/ di ufuk timur/ terdengar suara burung berkicau/ ayam berkokok// Dari jauh tampak surau/ sepoi-sepoi suara orang mengaji/ terdengar suara azan/ ia memanggil kepa­ da umatnya/ untuk beribadah// Bila senja telah tiba/ kami berkumpul sesanak keluarga/ bila semua kukenang/ terlintas hasratku ingin kembali/ kampung halaman//. Lagu itu kini terasa mewakili diri saya, mewa­ kili sebuah ketersendirian, sebuah keterasingan dan mendamba akan memori masa lalu, memori tentang kampung halaman. Hanya dalam baha­ sa­Indonesia (Melayu) ekspresi “rindu kampung hala­man” muncul. Bahasa lain barangkali tidak me­miliki ekspresi yang tepat mewakili rasa kerinduan semacam itu. Dalam bahasa Inggris ada kata “homesick” tetapi maknanya lebih sempit, belum mewakli rindu kampung halaman, sebuah memori kolektif dari sebuah komunitas identitas. Lalu ada peribahasa yang berbunyi, “Sejauh-jauhnya burung merantau, pasti akan kembali ke sarangnya”. Dalam sebuah perantauan, ada hasrat untuk kembali. Itulah yang menjadi pertanyaan terhadap kisah Malin Kundang. Mengapa setelah sukses dan kaya ia ingin kembali ke kampung halamannya, mengapa ia ingin menemukan kembali ibunya. Inilah pertanyaan yang selalu menggelitik, jauh lebih mengundang pertanyaan daripada sekedar kisah tentang kutukan yang berawal dari pengingkaran terhadap ibunya. Tulisan ini ditulis dari sebuah sudut yang juga­ bernama Malin, tetapi barangkali tidak ada hubungannya dengan Malin Kundang dari Sumatera Barat itu. Ini berasal dari Malin, sebuah kawa­san kecil di pinggiran barat daya kota Chiang Mai, Thailand. Selamat menunaikan ibadah puasa Rama­ dhan. Dan selamat berlebaran, selamat mengunjungi kampung halaman.

Dr. Nurhadi, M.Hum. Pemimpin Redaksi

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

3


dari pembaca Kirimkan kritik/komentar/tanggapan Anda mengenai Pewara Dinamika maupun persoalan di seputar kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Kritik/komentar/tanggapan harap dilengkapi identitas yang jelas dan dapat dikirim melalui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kantor Humas UNY.

Bangga pada Prestasi Mahasiswa Setia membaca majalah Pewara Dinamika membuat saya selalu mengetahui prestasi-­ prestasi mahasiswa yang terbaru. Terus­te­ rang, saya salut dengan kegigihan kawanka­ wan mahasiswa untuk terus meraih pres­­­­­­tasi. Lewat Pewara Dinamika edisi Agustus kemarin, saya ju­ ga­tahu bahwa kawan-kawan mahasiswa tidak pernah setengahse­te­ngah dalam menjalankan penugasan. Contohnya, pagelaran busana yang menjadi tugas wajib bagi setiap mahasiswa tingkat akhir­jurusan Tata Busana, Fakultas Teknik.

Kontingen di ajang Concercorso Musicale Europeo bersama Dekan FBS dan Ketua Humas FBS UNY

4

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2

Penelitian-penelitian yang makin berkembang di UNY pun juga menjadi prestasi tersendiri. Mungkin tidak bisa lagi terhitung dengan jari jumlah penelitian yang telah dilakukan dan diimplementasikan. Penelitian di UNY tidak terbatas pada penelitian biologi, fisika, ataupun bidang eksakta saja, melainkan juga bidang sastra, sejarah, dan sosial. Dengan banyak contoh dari kawan-

kawan mahasiswa ini, semoga menjadikan sivitas akademika UNY yang lain untuk terus terpacu mengembangkan potensi di bidangnya masing-masing dan mampu mendapatkan hasil yang maksimal. Terutama kawan-kawan mahasiswa baru yang memiliki semangat juang yang besar. Laila Widjaya Pembaca Pewara

foto: dokumen Humas UNY

Kesan penggarapan yang serius terlihat dari busana-busana yang terfoto dan ditampilkan di majalah ini. Dalam berita dan foto-foto yang terpampang, terlihat baju batik dengan nuansa baru.­ Bahan sandang yang biasanya dipakai sebagai kostum acara resmi dan dengan model-model konvensional telah diubah menjadi busana pesta yang apik, elegan, serta mewah. Tentu saja ini mem­buat saya terkagum-kagum dengan­ketekunan dan kreativitas mahasiswa jurusan tata busana ini. Saya juga acungi jempol untuk pres­ tasi mahasiswa-mahasiswa Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni. Mereka terpilih mewakili Indonesia sebagai kontingen di ajang Concercorso Musicale­Europeo di Philadelphia, Italia. Mereka­sejatinya telah mengharumkan­nama­UNY dan Indonesia dengan meraih­juara II Solo Tunggal dan Juara II Kwar­tet Gitar.


tips tips Olahraga Sesuai Golongan Darah Ol e h I sn a eini Olahraga memiliki ragam yang sa­ ngat banyak mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat. Tahukah Anda jenis olahraga ini juga bisa­ dibedakan­berda­sarkan golongan da­ rah?­Tiap golong­an darah memiliki tipe dan karakter yang berbeda-beda. Jadi, jangan heran jika An­da menemui orang yang memiliki golongan darah berbeda dengan Anda ternyata memiliki hobi yang lebih ekstrem. Jika Anda ingin mendapatkan ke­se­hatan yang maksimal, Anda disarankan untuk bisa mengetahui golongan darah Anda sebelum melakukan aktivitas olahraga. Ya, Anda harus berhati-hati dalam melakukan olahraga, karena jika salah memilih olahraga berdasarkan golongan darah maka bisa bermasalah dan tidak jarang bisa sedikit fatal. Orang yang memiliki golongan­da­ rah­A merupakan tipe yang menyukai­ sesuatu yang tenang dan fokus. Jika dia melakukan olahraga yang sangat­agresif seperti bela diri atau lari marathon­ (yang terkenal non-stop­­ sesuai target), pas­­ti­lah nantinya badannya­ akan terasa­mu­ dah lelah, capek,­stress, bahkan­ping­ san. Hal ini disebabkan olahraga yang dia jalani tidak sesuai dengan tipe­nya­yang sangat suka ketenangan dan fokus yang tinggi. Bukan itu saja, jika dia memaksakan diri dengan melaku­kan­ini terus­menerus dan bahkan tanpa­aturan yang benar, tidak me­ nutup­kemungkinan orang tersebut akan terserang jantung suatu saat nanti.­Sangat membahaya­kan bukan? Jika tidak ingin hal ini terjadi pada Anda, maka Anda harus tahu jenis-jenis olahraga yang dapat Anda lakukan. Orang yang memiliki golongan da­ rah­A ini memiliki konsistensi dan fo­ kus yang sangat tinggi. Karena itu dia pikiran seperti Yoga, Taichi, atau golf. sa­ngat menyukai sesuatu yag bersifat­ Pemilik golongan darah B adalah te­nang. Olahraga yang cocok untuk ti­pe orang yang sangat easy going, santai ini adalah olahraga pengolahan jiwa­dan dan sering kali dibilang sebagai “sang

penikmat hidup”. Ya, ke­be­bas­ an­adalah segala-galanya ba­gi dia dan permasalah­an­ sepertinya­ bu­ kan­masalah besar ba­gi­nya. Jika Anda­ pemilik­golongan darah ini, jenis olah raga yang bisa Anda lakukan adalah: bersepeda, bulu tangkis, tenis, be­re­ nang, atau naik gunung. Pemilik golongan darah AB memiliki sifat yang sedikit unik, dia menyukai se­suatu yang aneh dan memiliki akal ser­ta kreativitas yang tinggi, namun terkadang juga berkepribadian ganda. Ya, terkadang dia sangat suka dengan ketenangan namun dia juga sering kali sangat menyukai hal-hal yang bersifat kebebasan. Golongan darah ini me­ rupakan paduan antara golongan darah A dan B, jadi dia bisa melakukan olahraga yang dilakukan oleh kedua golong­ an darah ini. Golongan darah O adalah tipe go­ long­an darah yang paling “tidak bisa diam” namun terkadang juga cende­ rung egois. Pemilik golongan darah ini biasanya sangat berjiwa besar, sensitif, punya sifat tidak mau kalah, namun dia sangat supel dan mudah bergaul de­ ngan orang lain. Pemilik golongan darah ini rata-rata memiliki teman yang sangat banyak dan rata-rata memiliki jiwa usaha yang tinggi. Olahraga yang sangat cocok dengan golongan darah ini adalah: bela diri, lari (jenis apapun­ sampai marathon), bungee jumping, paralayang, aerobik dan beberapa olahraga agresif lainnya. Apapun golongan darahnya, setiap orang harus mulai untuk ber­ disiplin dalam berolahraga. Olahraga jenis apapun mampu membuat tubuh terasa fit dan ter­hindar dari penyakit.

Isnaeini mahasiswa UNY

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

5


laporan utama Mengenal Lembaga Baru UNY Bermunculan lembaga baru di UNY yang bisa menjadi rujukan positif bagi perkembangan kualitas UNY. Lembaga-lembaga ini muncul dengan rumusan yang matang dan tentunya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi UNY saat ini yang menghadapi banyak tantangan untuk maju. Oleh Ariska P ra setya n awati

D

i ranah pengontrolan mutu UNY, ber­ diri Dewan Pertimbangan Universitas Negeri Yogyakarta dan Satuan Pengawas Internal. Dewan Pertimbangan Universitas Negeri Yogyakarta merupakan organ yang melaksanakan fungsi pertimbangan yang bersifat non-akademik. Sebagai organ baru di UNY, peran Dewan Pertimbangan UNY diharapkan optimal melalui tugas-tugas­ nya, yakni melakukan telaahan terhadap kebijakan Rektor di bidang non-akademik, memberikan pertimbangan terhadap kebijakan Rektor di bidang non akademik, merumuskan saran terhadap kebijakan Rektor di bidang non akademik, dan memberikan pertimbangan kepada Rektor dalam mengelola UNY. Pengoptimalan dalam pelaksanaan tugas-tugas tersebut, dapat meningkatkan kualitas kinerja UNY bagi semua kalangan. Dewan Pertimbangan UNY melaksa­ nakan fungsi pertimbangan non akademik serta memiliki ruang lingkup tugas penelaahan, pertimbangan, dan saran terhadap kebijakan

foto-foto: dokumen Humas UNY

6

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2

Rektor, dan pengelolaan UNY yang mencakup pada bidang organisasi, sumber daya manusia --dosen, pegawai, dan mahasiswa--, sarana dan prasarana, keuangan, pengembangan unit usa­ ha, dan pengelolaan universitas. Organ audit yang dulunya bernama Kantor Audit Internal (KAI) sampai pada tanggal 1 Maret 2009 berdasarkan SK Rektor No. 222 Tahun 2009 berganti nama menjadi Satuan Pengawas Internal (SPI). Sejak diberlakukannya­sta­ tuta UNY Tahun 2011, maka per Januari 2012 berubah nama menjadi Satuan Pengawas In­ ter­­nal (SPI). Sesuai dengan Peraturan Menteri Pen­di­dikan Nasional RI Nomor 34 Tahun 2011 ten­tang­Statuta Universitas Negeri Yogyakarta­, pa­da Bagian Kesatu Pasal 14 bahwa SPI UNY me­rupakan Organ Universitas yang menjalankan fungsi pengawasan bidang non-akademik untuk dan atas nama Rektor. SPI UNY saat ini di­pimpin oleh Drs. Ngadirin Setiawan, SE., MS. Ruang lingkup pengawasan bidang non-akademik meliputi bidang keuangan, bidang aset, dan bidang kepegawaian. SPI Universitas Ne­ geri Yogyakarta secara struktural berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Rektor. Meskipun berkedudukan di bawah Rek­ tor, SPI dalam menjalankan tugas profesinya, tetap memegang prinsip bersifat independen, obyektif, memiliki integritas, professional/kompetensi, kerahasiaan, dan tidak terpengaruh oleh tekanan pihak manapun, serta memegang­ teguh Kode Etik Auditor SPI UNY. Visi organ ini untuk menjadikan SPI yang profesional dan independen, memberikan nilai tambah dan me­ ningkatkan kinerja UNY bidang non-akademik, serta mengawal terciptanya Good University Go­ vernance untuk mencapai tujuan UNY berlandaskan ketaqwaan, kemandirian, dan kecen­ de­kiaan.


laporan utama Dalam mencapai visi tersebut, SPI memiliki mi­si adalah melaksanakan pengawasan internal atas aktivitas manajemen di semua unit ker­ja dilingkungan UNY terutama bidang nonaka­demik (keuangan, aset, dan kepegawaian), menjadi mitra strategis bagi manajemen universitas dalam memberikan nilai tambah pada proses penyelenggaraan UNY terutama bidang non akademik, kemudian membantu pimpinan untuk mendapatkan penilaian yang obyektif dan berkualitas atas pelaksanaan kegiatan dimasing-masing unit kerja di lingkungan UNY bidang non akademik dan mendorong pimpin­ an Universitas untuk meningkatkan penerapan tata kelola universitas yang baik. Selain itu, dalam menjalankan fungsi penga­ wasan, SPI memiliki tugas dan tanggung jawab menetapkan kebijakan pengawasan internal bidang non-akademik, melaksanakan pengawasan internal terhadap pengelolaan pendidikan bidang non akademik, mengambil kesimpulan atas hasil pengawasan internal, melaporkan hasil pengawasan internal kepada Rektor dan mengajukan saran dan/atau pertimbangan me­ngenai perbaikan pengelolaan kegiatan non a­kademik kepada Rektor atas dasar hasil penga­wasan internal. Ranah Pendidikan dan Profit yang Menguntungkan Pada ranah pendidikan, terdapat Lembaga­ Penelitian dan Pengabdian kepada Masya­ rakat (LPPM) serta Lembaga Pengembangan dan Pen­jamin­an Mutu Pendidikan (LPPMP). Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat bukan lembaga baru yang berada di UNY. Hanya saja per April 2012 lembaga ini mengalami sedikit perubahan dan restrukturisasi. Bertugas seba-

gai kepala lembaga yang baru adalah Prof. Dr. Anik Ghufron, M.Pd. LPPM diharap akan berjalan sesuai dengan visi misi yang sudah dirancang sedemikian rupa. Menjadikan UNY sebagai universitas yang unggul dan berbasis IPTEK kemudian mengawal bidang penelitian dan kemudian hasil penelitian tersebut dapat diimplikasikan kepada masyarakat merupakan visi dari lembaga ini. LPPM dirancang sebagai pusat penelitian untuk UNY. Segala petunjuk teknis, term of reference pembuatan segala penelitian pun sudah ditetapkan oleh LPPM. Lembaga ini mewadahi penelitian dari seluruh fakultas tanpa terkecu­ ali. Kedepan lembaga ini mempunyai cita-cita akan terus mengembangkan penelitian yang sifatnya kerjasama dengan universitas dari luar negeri (Collaborative Research) seperti Malaysia atau Jepang. LPPM sangat terbuka untuk seluruh masyarakat UNY yang akan datang melihat apa saja yang menjadi koleksi LPPM. Penelitian harus ditumbuhkan sejak dini oleh karena itu LPPM harus bisa mengajak sebanyak mungkin masyarakat UNY agar mau melakukan peneli­tian dan mengaplikasikannya dalam kehidup­an bermasyarakat. Pembinaan penu­ lisan jurnal ataupun peneliti­ an­harus dilaku­ kan­ sesuai

Gedung LPPMP UNY

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

7


laporan utama

Para pengurus Dewan Pertimbangan UNY.

8

de­­ngan standar operasio­nal prosedur yang sudah dite­tap­kan DIKTI. Civitas akademika pun harus sadar bahwa LPPM adalah jantung dari seluruh penelitian yang dilakukan di UNY. Kemudian, Lembaga Pengembangan dan Pen­jaminan Mutu Pendidikan. Lembaga baru ini dipimpin oleh Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo. Mulanya LPPMP dibentuk karena ada jurusan yang akreditasinya tidak turun. Hal ini dise­ babkan karena tidak ada borang atau lampiran penilaian yang diisi dan dinilai dari lembaga penjamin mutu dari lembaga internal UNY. Di­ samping itu tugas dari penjaminan itu adalah mempertahankan akreditasi jurusan yang sudah juga mengawal jurusan atau lembaga lainnya di UNY untuk mendapat akreditasi yang lebih baik. Salah satu strategi LPPMP adalah mengembangkan kurikulum budi pekerti yaitu semacam pendidikan untuk dosen muda yang bukan ber­ asal dari bidang kependidikan. Harapannya­ menuju 2015 semua perguruan tinggi sudah ha­rus menggunakan kerangka kompetisi nasi­o­ nal dimana penjaminan mutu universitas harus dikontrol oleh lembaga semacam LPPMP. Dari pusat profesi pendidik pun LPPMP mempunyai tugas untuk menyiapkan program pendidikan profesi guru untuk masing-masing prodi. Memajukan pusat bahasa pun menjadi salah satu tugas LPPMP, tidak hanya Bahasa Inggris yang akan lebih dikembangkan P3B melainkan bahasa lainnya seperti Perancis, Jerman, Indonesia juga Jawa. Selain itu LPPMP harus menyiapkan layanan pusat pengembangan karir agar nantinya lulus­ an tidak sulit mencari pekerjaan. Jumlah seko­

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2

lah laboran pun harus ditambah, sampai saat ini UNY baru memiliki 3 sekolah laboran. Pada­ intinya LPPMP adalah pusat layanan segala se­ suatu untuk UNY. LPPMP harus siap menjadi pe­layanan untuk semua kepentingan universitas. Hal ini dimaksudkan agar mutu terjamin de­ngan baik, pengembangan jurnal, pengembangan pendidikan karakter pun menjadi sorotan utama. Karena dari pengembangan karakter harus menjadi pondasi agar guru lulusan UNY dapat mengantarkan ilmu sebaik mungkin. Pada ranah profit, lembaga yang menaungi unit-unit usaha di UNY adalah Badan Pengelola dan Pengembangan Usaha. Dengan diterap­ kannya Badan Layanan Umum (BLU) pada ta­ hun­2009, semakin terbuka kesempatan UNY untuk mengembangkan usaha karena dengan sistem BLU, UNY dapat mengelola sendiri pendapatan, utang dan piutang, investasi, memiliki rekening kas sendiri, menetapkan prosedur pengadaan barang dan jasa yang dananya berasal dari pendapatan jasa pelayanan. Sejak itulah, secara bertahap, UNY menambah unitunit usaha berupa Unit Usaha Hotel, Unit Usaha Kolam Renang, Unit Usaha Gedung Olah Raga, Unit Usaha Fitnes, Unit Usaha Perbengkelan dan Cuci Mobil, Unit Usaha Penerbitan dan Percetakan, Unit Usaha Layanan Internet (Limuny), Unit Usaha Foodcourt, Unit Usaha Asrama Mahasiswa Wates, Unit Usaha Asrama Mahasiswa FIP, Unit Usaha Produksi, dan Unit Usaha Jasa Persewaan Auditorium. Semua unit usaha di atas tergabung dalam BPPU yang didirikan pada 6 Februari 2012 sesuai dengan SK Rektor nomor: 4 tahun 2012 tentang Tata Laksana Badan Pengelolaan dan Pengem-


laporan utama bangan Usaha. BPPU mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pengembangan unit usaha dan mengoptimalkan perolehan sumber-sumber pendanaan UNY. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPPU menyelenggarakan fungsinya dalam pelaksanaan penyusunan program, pelaksanaan pengelolaan unit usaha di lingkungan UNY, pelaksanaan pengembangan unit usaha, pelaksanaan optimalisasi sumbersumber pendanaan UNY, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi unit usaha, dan pelaksanaan penyusunan laporan. *** Fakultas Ekonomi (FE) hadir kembali pada edisi­ini. Fakultas ketujuh di UNY ini lahir akibat perkembangan ekonomi di Indonesia yang condong liberal. FE UNY lahir untuk menjawab perekonomian yang berasas pada ekonomi ke­ rakyatan. Apabila dalam perkembangannya FE UNY tetap berasaskan ekonomi kerakyatan maka harus dilandasi dengan standar yang tinggi dan dibekali dengan menciptakan sebuah alat model ekonomi kerakyatan yang bisa diperdebatkan oleh Ekonom Dunia. Jangan sampai terkesan karena tidak mampu menuju Ekonomi Global lalu Ekonomi Kerak­yatan sebagai pelariannya. Tidak hanya teori_nya tapi yang terpen­ ting aplikasi dan prakteknya di masyarakat. Sehingga dalam hal ini perlu investasi diantaranya; Mengusahakan Dosen untuk studi lanjut dari S2 ke S3, mengontrak dosen dari luar ne­

geri, mengirimkan Dosen mengikuti konferensi-konferensi internasional, mengadakan pertukaran Dosen dan Mahasiswa ke luar negeri dan mengubah cara berpikir Dosen maupun Mahasiswa guna kemajuan FE UNY. FE UNY hadir tidak bertangan kosong. Visi misi sudah disiapkan sejak awal agar pondasi fakultas baru ini semakin kuat. FE bercita-cita menjadi fakultas ekonomi unggul dalam bidang pendidikan dan ilmu ekonomi yang berlandaskan ketaqwaan, kemandirian, dan kecendekia­ an serta berwawasan ekonomi kerakyatan, ke­ wirausahaan dan nilai budaya luhur. Berdasar visi di atas FE mempunyai banyak program yang ingin serta-merta dilakukan se­ perti melaksanakan pembelajaran dalam lingkungan yang kondusif untuk membentuk sumberdaya manusia yang memiliki komitmen dalam mengembangkan dan menerapakan ilmu ekonomi dan pendidikan ekonomi bagi pe­ ning­katan kesejahteraan masyarakat, melakukan kajian, pengembangan, dan penerapan il­mu ekonomi dan pendidikan ekonomi untuk mem­berikan kontribusi dalam pembangunan masyarakat. Selain itu FE mempunyai program untuk melaksanakan pengabdian masyarakat yang berkualitas di bidang ilmu ekonomi dan pendidikan ekonomi, serta mengembangkan jejaring industri, pemerintah dan masyarakat dan menyelenggarakan tata kelola yang baik, ber­sih, transparan, dan akuntabel. 

Tempat pencucian mobil yang dikelola oleh BPPU UNY.

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

9


laporan utama Satuan Pengawas Internal

Good University Governance Tidak mudah untuk mewujudkan lembaga yang dianggap mumpuni dan bersih dari praktik KKN. Satuan Pengawas Internal (SPI) ada untuk mengawal UNY menjadi Good University Governance. Oleh R hea Y ustitie

kondisi ruang kerja kantor SPI UNY pada gedung rektorat UNY lantai 3.

10

D

ulu organ audit ini bernama Kantor­ Audit Internal (KAI) sampai pada tang­gal 1 Maret 2009 berdasarkan SK Rektor No. 222 Tahun 2009 berganti nama menjadi Satuan Pengawas Internal­ (SPI). Sejak diberlakukannya statuta UNY Tahun 2011, maka per Januari 2012 berubah nama­ menjadi Satuan Pengawas Internal (SPI). Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 34 Tahun 2011 tentang Statuta Universitas Negeri Yogyakarta, pada Bagian Kesatu Pasal 14 bahwa SPI UNY merupakan Organ Universitas yang menjalankan fungsi pengawasan bidang non-akademik untuk dan atas nama Rektor. SPI UNY saat ini dipimpin oleh Drs. Ngadirin Setiawan, SE., MS. Ruang lingkup pengawasan bidang non-akademik meliputi bidang keuangan, bidang aset, dan bidang kepegawaian. SPI UNY secara struktural berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Rektor. Meskipun berkedudukan di bawah Rektor, SPI dalam menjalankan tugas profesinya, tetap memegang prinsip bersifat in-

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2

dependen, obyektif, memiliki integritas, professional, kerahasiaan, dan tidak terpengaruh oleh tekanan pihak manapun, serta memegang teguh Kode Etik Auditor SPI UNY. SPI terdiri atas lima anggota dengan komposisi keahlian yaitu bidang akuntansi/keuangan, bidang manajemen sumber daya manusia, bidang manajemen aset, bidang hukum dan bidang ketatalaksanaan. Visi organ ini untuk men­ jadikan SPI yang profesional dan independen­, memberikan nilai tambah dan meningkatkan kinerja UNY bidang non-akademik, serta mengawal terciptanya Good University Governance untuk mencapai tujuan UNY berlandaskan ke­ taqwaan, kemandirian, dan kecendekiaan. Dalam mencapai visi tersebut, SPI memiliki misi adalah melaksanakan pengawasan internal atas aktivitas manajemen di semua unit kerja dilingkungan UNY terutama bidang nonakademik (keuangan, aset, dan kepegawaian), menjadi mitra strategis bagi manajemen universitas dalam memberikan nilai tambah pada proses penyelenggaraan UNY terutama bidang non akademik, kemudian membantu pimpinan untuk mendapatkan penilaian yang obyektif dan berkualitas atas pelaksanaan kegiatan dimasing-masing unit kerja di lingkungan UNY bidang non akademik dan mendorong pimpin­ an Universitas untuk meningkatkan penerapan tata kelola universitas yang baik.


laporan utama sitas. Pengawasan internal meliputi: evaluasi dan monitoring, pemeriksaan atau audit, dan reviu atas penyelenggaraan universitas, serta jenis audit lainnya sesuai dengan hasil temuan dan kebutuhan. Tanggung jawab SPI termasuk menjaga integritas dan obyektivitas serta bertindak secara profesional seperti dipersyaratkan dalam standar profesi audit internal, serta menjamin tidak terdapat benturan kepentingan auditor anggota SPI dengan auditan dan kegiatan yang diaudit. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Satuan Pengawasan Internal juga mempunyai wewenang mempunyai akses terhadap seluruh dokumen keuangan dan kinerja, pencatatan aktivitas, manajemen aset, manajemen SDM, hukum dan ketatalaksanaan, fisik harta universitas dari seluruh bagian­unit utama, dan unit-unit usaha/bisnis lain­nya untuk mendapatkan data informasi yang ber­ka­ itan dengan pelaksanaan tugas audit. Selain itu SPI berwenang memonitoring dan mengevaluasi tindak lanjut rekomendasi hasil temuan audit dan pemeriksaan kepada pimpin­ an universitas secara berkala. Berwenang meminta konfirmasi kepada Rektor atau Pimpin­an Universitas tentang pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi hasil temuan audit kemudian melakukan pengembangan dan pelatihan auditor untuk meningkatkan keahlian profesinya, baik yang dilaksanakan oleh intern SPI maupun pihak luar dan memiliki kewenangan untuk mengembangkan instrument kertas kerja audit dan buku pedoman audit internal yang relevan guna kelancaran pelaksanaan fungsi dan tugas SPI. 

Selain itu dalam menjalankan fungsi pengawasan, SPI memiliki tugas dan tanggung jawab menetapkan kebijakan pengawasan internal bi­ dang non-akademik, melaksanakan pengawas­ an internal terhadap pengelolaan pendidikan bidang non akademik, mengambil kesimpul­an atas hasil pengawasan internal, melaporkan­ hasil pengawasan internal kepada Rektor dan mengajukan saran dan/atau pertimbangan me­ ngenai perbaikan pengelolaan kegiatan non aka­demik kepada Rektor atas dasar hasil peng­ awasan internal. Di samping melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut, SPI juga melaksanakan tugas-tugas lainya, yaitu mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan internal keseluruh unit utama dan unit lainnya di lingkungan UNY, terutama dalam bidang non akademik. SPI juga­ melaksanakan tugas insidental untuk melaksanakan pemeriksaan atau audit pada unit-unit bisnis yang dikelola oleh Badan Pengelolaan dan Pengembangan Usaha (BPPU) Universitas yang ditetapkan dalam RKPT universitas, serta tugas insidental lainnya yang penugasannya berdasarkan SK Rektor/Pimpinan Univer-

foto-foto: dokumen Humas UNY

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

11


laporan utama Dewan Pertimbangan Universitas:

Siap Mengawal UNY dengan Mantap “Saya yakin pemikiran IKIP dulunya berjiwa pendidikan. Harapan kami setelah menjadi universitas, maka cara pendidikan di UNY lebih meningkat. Masuknya pendidikan barat jangan diabaikan karena kita dapat mengadopsi berbagai metodologi yang mereka punya. Namun, kita harus tetap mampu menjadi pendidik tunas bangsa dengan potensi lokal, serta memiliki peradaban kemanusiaan, moral yang baik dan peradaban intelektual,” ujar GBPH Prabukusumo. Oleh Ariska P ra setya n awati

D

emikianlah pernyataan yang disam­ paikan GBPH Prabukusumo selaku­ Ketua Dewan Pertimbangan UNY sa­ at sosialisasi Dewan Pertimbangan Universitas sebagai organ baru di UNY. Dewan Pertimbangan Universitas Negeri Yogyakarta merupakan organ yang melaksanakan fungsi pertimbangan yang bersifat non akade­mik. Dewan pertimbangan ini terdiri atas lima orang anggota yang dipilih dari unsur-un­sur wa­kil do­ sen yang bukan anggota senat dan senat fakultas, wakil orang tua mahasiswa, alumni, dan pemangku kepentingan lain. Susunan Dewan Pertimbangan terdiri atas Ketua, Sekretaris, dan Anggota. Untuk periode 2012-2015, Dewan Pertimbangan UNY beranggotakan GBPH Prabuku-

12

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2

sumo, wakil dari masyarakat; Prof. Dr. Yoyon Suryono, M.S., wakil dari dosen; Drs. Sardiman AM, M.Pd., wakil dari dosen; Prof. Dr. Herminanto Sofyan, M.Pd., wakil dari alumni; dan Drs. KH. Asyhari Abta, M.Pd.I., wakil dari orangtua. Sebagai organ baru di UNY, peran Dewan Pertimbangan UNY diharapkan optimal melalui tugas-tugasnya, yakni melakukan telaahan terhadap kebijakan Rektor di bidang non akademik, memberikan pertimbangan terhadap­kebijakan Rektor di bidang non akademik, meru­ muskan saran terhadap kebijakan Rektor di bi­dang non akademik, dan memberikan pertimbangan kepada Rektor dalam mengelola UNY. Pengoptimalan dalam pelaksanaan tugas-tugas tersebut, dapat meningkatkan kualitas kinerja UNY bagi semua kalangan. Dewan Pertimbangan UNY melaksanakan fungsi pertimbangan non akademik serta memiliki ruang lingkup tugas penelaahan, pertimbangan, dan saran terhadap kebijakan Rektor, dan pengelolaan UNY yang mencakup pada bi-


laporan utama

dang organisasi, sumber daya manusia --dosen, pegawai, dan mahasiswa--, sarana dan prasarana, keuangan, pengembangan unit usaha, dan pengelolaan universitas. Fungsi pertimbangan non akademik oleh Dewan Pertimbangan UNY ini dirumuskan untuk mendampingi UNY dalam menciptakan lulusanlulusan yang cerdas, berbudi luhur dan memiliki sopan santun, seperti yang selalu­di­utarakan GBPH Prabukusumo di berbagai ke­sem­patan sosialisasi. “UNY harus mampu meng­hasilkan lulusan yang menjunjung tinggi­nilai kejujuran, cerdas, berbudi luhur, dan bersopan santun. Jangan hanya menciptakan lulus­an seperti ro-

bot-robot intelektual, namun harus mampu meng­hasilkan sarjana yang memiliki wawasan kebudayaan, berbudi pekerti luhur dan mampu bersaing di area global. Oleh karena itu, sisi humanis, spiritual, dan kulturalnya harus sa­ ngat diperhatikan,” pesan GBPH Prabukusumo yang juga adik dari Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sebagai bentuk kepedulian terhadap lembaga pendidikan, GBPH Prabukusumo juga menyampaikan harapannya supaya UNY tidak serta-merta kehilangan jati diri sebagai lembaga yang terbuka terhadap ilmu pengetahuan, namun tetap menampakkan spiritualitas, kultur, dan menghargai lokalitas. 

Duduk: Prabukusomo (kiri) dan Prof. Dr. Yoyon Suryono (kanan). Berdiri: Prof. Dr, Herminanrto Sofyan (kiri); Drs. Sardiman, M.Pd. (tengah), dan Drs. Asyhari Abta, M.PI (kanan).

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

13


laporan utama Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan

Mengawal Strategi Penjaminan Mutu Pengembangan dan kontrol mutu secara internal kampus rupanya memerlukan pengawasan penting, karenanya Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) ini dibentuk. Oleh R hea Y ustitie

L

embaga baru ini dipimpin oleh Profe­ sor Dr. Zuhdan K. Prasetyo. Mulanya LPPMP dibentuk karena ada jurusan yang akreditasinya tidak turun. Hal ini disebabkan karena tidak ada borang atau lampiran penilaian yang diisi dan dinilai dari lembaga penjamin mutu dari lembaga internal UNY. Disamping itu tugas dari penjaminan itu adalah mempertahankan akreditasi jurusan yang sudah juga mengawal jurusan atau lembaga lainnya di UNY untuk mendapat akreditasi yang lebih baik. Pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan secara kelembagaan baru lahir pada tanggal 1 Agustus 2011 seiring diberlakukannya Organisasi dan Tata Kerja baru UNY berda­ sarkan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2011. Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) merupakan Lembaga baru yang membawahi 9 (sembilan) pusat yaitu: (1) Pusat Penjaminan Mutu; (2) Pusat Kurikulum, Instruksional, dan Sumber Belajar; (3) Pusat Layanan Praktik Pengalaman Lapangan dan

Praktik Kerja Lapangan; (4) Pusat Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Profesi Nonkependidikan; (5) Pusat Mata Kuliah Universitas; (6) Pusat Bahasa; (7) Pusat Pendidikan Karakter dan Pengembangan Kultur; (8) Pusat Pengembangan Karir; dan (9) Pusat Pengembangan Berkala Ilmiah. Sebagai unit baru LPPMP telah mengawali kegiatan dengan menyelenggarakan lokakarya penyusunan visi, misi, dan program pengembangan lembaga yang diselenggarakan pada tanggal 26-27 Oktober 2011. Visi, misi, dan pro­ gram pengembangan ini sebagai acuan da­lam pelaksanaan kegiatan di tahun-tahun men­ da­ tang. LPPMP juga telah menyusun profil­ lem­ba­ga dan pusat-pusat yang ada di bawah LPP­MP. Agar segera dikenal oleh masyarakat LPPMP mulai menerbitkan Jurnal Pendidikan Ka­rakter dengan terbitan perdana bernomor ISSN:2089-5003. Strategi penjaminan mutu Salah satu strategi LPPMP adalah mengembangkan kurikulum budi pekerti yaitu semacam pendidikan untuk dosen muda yang bukan ber­ asal dari bidang kependidikan. Harapannya­ menuju 2015 semua perguruan tinggi sudah harus menggunakan kerangka kompetisi nasio­ nal dimana penjaminan mutu universitas harus dikontrol oleh lembaga semacam LPPMP. Dari

14

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2


laporan utama pusat profesi pendidik pun LPPMP mempunyai tugas untuk menyiapkan program pendi­dikan profesi guru untuk masing-masing prodi. Memajukan pusat bahasa pun menjadi salah satu tugas LPPMP, tidak hanya Bahasa Inggris yang akan lebih dikembangkan P3B melainkan bahasa lainnya seperti Perancis, Jerman, Indonesia juga Jawa. Selain itu LPPMP harus menyiapkan layanan pusat pengembangan karir agar nantinya lulus­ an tidak sulit mencari pekerjaan. Jumlah seko­ lah laboran pun harus ditambah, sampai saat ini UNY baru memiliki 3 sekolah laboran. Pada­ intinya LPPMP adalah pusat layanan segala se­ suatu untuk UNY. LPPMP harus siap menjadi pelayanan untuk semua kepentingan universi­ tas. Hal ini dimaksudkan agar mutu terjamin dengan baik, pengembangan jurnal, pengembangan pendidikan karakter pun menjadi sorotan utama. Karena dari pengembangan karakter harus menjadi pondasi agar guru lulusan UNY dapat mengantarkan ilmu sebaik mungkin.

Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. didampingi pimpinan baru UNY melakukan foto bersama dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X (tengah-depan).

ganization for Standardization (ISO) 9001. Pada awal bulan Maret 2010, kesepuluh unit kerja penerima ISO (di luar FT) telah di-Surveillance Audit oleh PT. Sucofindo dan dinyatakan masih berhak atas sertifikat ISO 9001:2000. Oleh karena ketentuan badan sertifikasi interna­si­ onal ISO 9001:2000 disempurnakan menjadi ISO 9001:2008, maka hasil Surveillance Audit se­kaligus digunakan sebagai dasar melakukan migrasi ke ISO 9001:2008. Dengan demikian­ kesepuluh unit kerja menjadi berserti­fikat ISO 9001:2008. Di samping itu, pada pertengahan tahun 2010 sertifikat ISO FT telah berakhir­ ­dan telah dilakukan audit perpanjangan untuk tiga tahun kedua, sekaligus migrasi ke ISO 9001:2008. Dengan demikian pada akhir tahun 2010 unit kerja di UNY yang telah bersertifikat ISO 9001:2008 berjumlah 12 unit. UNY pun mendapat sertifikat WTP dalam bidang pela­yanan sehingga menjadi tugas LPPMP untuk dapat menjamin mutu dan mengawal UNY agar tetap unggul. 

UNY lebih baik Untuk bersaing di era global dan mengawali UNY menuju World Class University maka peng­ akuan internasional berupa sertifikasi terhadap kegiatan manajemen, proses, maupun fasilitas pendukung sangat diperlukan. Salah satu sertifikasi yang dipandang mendesak adalah pada kegiatan manajemen berupa Standar Manajemen Mutu (SMM) International Or-

foto-foto: dokumen Humas UNY

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

15


laporan utama Badan Pengelola dan Pengembangan Usaha

Bertekad Mengoptimalkan Peran Unit Usaha Unit-unit Usaha di UNY terus berkembang dan mampu menambah income generating UNY. Kini, di bawah naungan BPPU, semua unit usaha tersebut siap menjadi primadona. Oleh Ariska P ra setya n awati

D

engan diterapkannya Badan Layanan­ Umum (BLU) pada tahun 2009, sema­ kin terbuka kesempatan UNY untuk mengembangkan usaha karena dengan sistem BLU, UNY dapat mengelola sendiri pendapatan, utang dan piutang, investasi, memiliki rekening kas sendiri, menetapkan prosedur pengadaan barang dan jasa yang dananya berasal dari pendapatan jasa pelayanan. Sejak itulah, secara bertahap, UNY menambah unitunit usaha berupa Unit Usaha Hotel, Unit Usaha Kolam Renang, Unit Usaha Gedung Olah Raga, Unit Usaha Fitnes, Unit Usaha Perbengkelan dan Cuci Mobil, Unit Usaha Penerbitan dan Percetakan, Unit Usaha Layanan Internet (Limuny), Unit Usaha Foodcourt, Unit Usaha Asrama Mahasiswa Wates, Unit Usaha Asrama Mahasiswa FIP, Unit Usaha Produksi, dan Unit Usaha Jasa Persewaan Auditorium. Semua unit usaha di atas tergabung dalam BPPU (Badan Pengelola dan Pengembangan Usaha) yang didirikan pada 6 Februari 2012 sesuai dengan SK Rektor nomor: 4 tahun 2012 tentang Tata Laksana Badan Pengelolaan dan Pengembangan Usaha. BPPU diketuai oleh Sutrisno Wi­

16

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2

bowo, M.Pd, Sekretaris Tejo Nurseto, M.Pd dan dibantu oleh 3 orang anggota yaitu Faham, M.Hum, Joko Santosa M.Hum dan Komarudin MA. Untuk operasional sehari-hari didukung oleh staf Administrasi Ida Kurniyati, A.Md, Staf Advertising dan Marketing Yunanto Aditomo dan Staf Accounting Daniel Kusuma Wijaya, A.Md. BPPU mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pengembangan unit usaha dan meng­ optimalkan perolehan sumber-sumber pendanaan UNY. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPPU menyelenggarakan fungsinya­ dalam pelaksanaan penyusunan program, pe­ lak­sanaan pengelolaan unit usaha di lingkungan UNY, pelaksanaan pengembangan unit usa­ ha, pelaksanaan optimalisasi sumber-sumber pendanaan UNY, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi unit usaha, dan pelaksanaan penyusunan laporan. Menilik peran besar dari BPPU untuk menopang sebagian tubuh UNY, maka perlu diketahui pula bahwa sebagai lembaga baru, BPPU memiliki visi untuk menyejahterakan warga UNY melalui corporate university yang terde­pan di


laporan utama Indonesia. Hal ini terkait dengan sasar­an yang dibidik BBPU untuk mampu menyum­bangkan laba bagi UNY sebesar 5% dari anggaran operasional yang diperlukan. Untuk itu, BPPU telah merumuskan dengan matang misi yang akan dijalankan, yakni mengelola dan mengembangkan usaha-usaha yang dimiliki UNY, serta menjadi corporate university yang dikelola secara profesional. Adapun tujuan dibentuk BPPU adalah untuk­ menjadi menjadi income generating bagi UNY; membangun citra corporate university, mengembangkan profesionalisme usaha berdasarkan prinsip-prinsip GCG (Good Corporate Governance); dan memberikan penghargaan kepada para pegawai melalui pemberian kesejahtera­ an yang memadai, penyediaan lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman, memberikan kesempatan untuk pengembangan karier serta melakukan inovasi.

Perguruan Tinggi. Unit kolam renang FIK juga bertujuan meningkatkan income generating FIK UNY dengan melayani dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum dalam berolahraga air. Selain olahraga air, di FIK juga terdapat Fitness Center GOR FIK UNY yang berdiri sejak 1 Maret 2009 dan berupaya mewujudkan layanan fitnes bagi masyarakat UNY maupun umum, untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan. Dengan memasyarakatkan fitnes ke kalangan dalam dan luar UNY, maka FIK UNY mampu menambah income generating. Masih di area FIK, GOR (Gedung Olah Raga) UNY menjulang tinggi dan besar. GOR UNY merupakan gedung olahraga yang menjadi kebanggaan UNY. GOR berstandar internasional yang diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Hu­doyono pada 22 Januari 2008 ini memiliki lu­as bangunan 7.880 m2 dan luas area 20.000

Mengenal (Lebih Dalam) Unit-unit Usaha UNY Unit-unit usaha yang dikelola dalam sebuah wadah BPPU, tentu dapat dengan mudah kita temui penampakannya karena unit-unit usaha­ ini berada di lingkungan kampus UNY. Namun, belum banyak yang mengetahui secara mendetail tentang unit-unit usaha UNY. Sebut saja unit kolam renang FIK yang selalu menjadi primadona masyarakat luas. Kolam renang yang dibangun tahun 1993 ini bertujuan untuk laboratorium olahraga khususnya olahraga renang. Hal ini sesuai dengan visinya, yaitu menjadi laboratorium olahraga air yang handal dan de­ngan misi untuk memberikan layanan olahraga air yang bersih, sehat dan aman untuk Tridarma

foto-foto: dokumen Humas UNY

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

17


laporan utama m2.­Selain digunakan dan disewakan sebagai tempat pertandingan atau aktivitas olahraga, GOR UNY juga kerap disewakan sebagai tempat pameran dan perlombaan. Gedung besar lainnya yang juga disewakan UNY untuk berbagai kalangan adalah Auditorium UNY. Mulanya, Auditorium UNY didirikan untuk menunjang kegiatan civitas akademika UNY. Namun, pada perkembangannya, Auditorium UNY dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum akan tersedianya gedung untuk berbagai keperluan seperti resepsi pernikahan, seminar, diklat, pameran, wisuda, dan sebagainya. Unit usaha UNY pun sudah merambah ke per­hotelan. Berdiri megah di tengah kampus, UNY Hotel mampu mencuri perhatian siapa saja yang melewatinya. UNY HOTEL adalah hotel baru dengan konsep minimalis dengan atmos­ fer akademis yang kental. Unsur estetika,­profesionalisme, kenyamanan dan keamanan lingkungan diciptakan agar tamu dapat melaku­kan kegiatan bisnis atau liburannya dengan nya­ man. Selanjutnya, ada Foodcourt UNY yang menjadi area favorit mahasiswa pada jam-jam istirahat. Jumlah mahasiswa UNY yang terus bertambah setiap tahunnya menjadi peluang bagus bagi Foodcourt UNY untuk menghasilkan laba. Sebelum Foodcourt UNY berdiri, sudah ada kafetaria yang dikelola oleh KOPMA UNY dengan sis-

18

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2

tem layanan prasmanan. Sistem layanan tersebut dinilai sangat berhasil terbukti kafetaria tersebut sangat laris diserbu mahasiswa, namun tempat yang sempit menjadi kendalanya. Oleh karena itu, pada tahun 2009, UNY merenovasi kantin tersebut supaya lebih kondusif, bersih dan indah, sehingga layak untuk menjamu tamu-tamu dari UNY dan berganti nama menjadi Foudcourt UNY. Fooudcourt UNY diresmikan pada Oktober 2009, terdiri dari sepuluh counter dengan sistem layanan alakat (pesanan). Pada awalnya foodcourt dikelola oleh manajemen KOPMA UNY, namun mulai tahun 2012, penge­ lolaannya ditangani BPPU. Kini, selain sebagai tempat makan, area Foodcourt UNY juga se­ring disewakan untuk berbagai acara. Untuk kalangan mahasiswa UNY, disediakan Asrama Mahasiswa Wates dan Asrama Mahasiswa FIP. Asrama tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa baru selama dua semester. De­ ngan tarif kamar yang terjangkau, mahasiswa sudahh bisa mendapatkan lingkungan yang agamis, aman, dan kondusif untuk belajar. Kemudian, tempat yang familiar dikunjungi­ mahasiswa UNY adalah LIMUNY. LIMUNY­adalah singkatan dari Layanan Internet­Ma­ha­­siswa UNY. LIMUNY adalah sebuah­unit usa­­ha yang bergerak dalam pelayanan­jasa­informasi khusunya internet. Kedu­duk­­an­LIMUNY adalah berada di bawah ko­or­dinasi UPT PUSKOM, yang merupakan salah satu Unit Pelayanan Publik yang dimiliki oleh UNY. Didirikan pada tahun 2006 dengan awal jumlah 100 unit komputer dengan tempat di Lantai 2 UPT PUSKOM UNY, dan sekarang telah menempati gedung baru 2 lantai di utara PUSKOM UNY dengan jum-


laporan utama si sebagai unit pelaksana teknis bidang percetakan dan penerbitan), maupun eksternal (pelayanan kepada masyarakat). Unit usaha terbaru yang dimiliki UNY adalah­ UNY-AUTOCARE didirikan pada 21 Mei 2012 bertepatan dengan Dies Natalis UNY yang ke46.­Unit usaha ini didirikan di antaranya untuk memberikan fasilitas laboratorium kewirausahaan dan tempat praktik perbengkelan bagi mahasiswa UNY dan memberikan pelayanan perawatan mobil dan motor dalam bentuk cuci, lah perangkat komputer sebanyak 332 unit dan poles, penggantian oli, dan perawatan ringan rata-rata 1.400 pengunjung dalam satu hari. yang lain. Sasaran yang dibidik unit ini adalah Dalam pelaksanaannya LIMUNY diberi amanat kendaraan dinas UNY, kendaraan pribadi do­ untuk dapat memberikan pelayanan berupa pe- sen, karyawan, dan mahasiswa UNY, serta kennyediaan jasa akses internet kepada seluruh daraan masyarakat. Terakhir adalah Unit Usaha Produksi UNY mahasiswa UNY dengan cara yang sangat mudah dan nyaman serta biaya yang sangat ter- yang didirikan secara resmi berdasarkan SK Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Nomor 767A jangkau. Dalam hal menunjang kualitas perkuliahan, Tahun 2008. Unit Usaha Produksi UNY adalah UNYPress hadir sejak tahun 1984 untuk meng­ unit usaha yang dimiliki oleh Universitas Ne­ iringi perkembangan buku-buku pendidikan geri Yogyakarta yang mengembangkan sektor­ terutama buku yang menjadi pegangan mata­ usaha di bidang industri berupa air mineral kuliah di perguruan tinggi. UNYPress adalah­ dengan merek UNYQUA, bidang perdagangan unit Percetakan dan Penerbitan Universitas berupa merchandise atau souvenir yang berlNegeri Yogyakarta yang memiliki visi menjadi ogokan UNY, dan jasa berupa jasa pelatihan dan unit penerbitan dan percetakan yang kreatif, perkreditan. Pengembangan sektor usaha ini diinovatif, dan profesional serta memiliki misi lakukan untuk mengelola dan meningkatkan sebagai unit penunjang tridharma Perguruan nilai sumber daya dan potensi yang ada di UNY Tinggi UNY. Kami menawarkan program yang maupun pada stakeholder lain dengan profebersifat internal (melaksanakan tugas dan fung- sional, terpercaya dan bertanggung jawab. 

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

19


laporan utama Fakultas Ekonomi

Mengembalikan Ekonomi Kerakyatan Indonesia Dilatarbelakangi oleh perkembangan ekonomi di Indonesia yang dirasa condong pada liberalisme maka lahirlah Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang berasas pada ekonomi kerakyatan. Oleh R hea Y ustitie

F

akultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) merupakan fakultas­ termuda di UNY. FE UNY berusaha tam­ pil beda dengan Fakultas Ekonomi lain yang sudah ada sebelumnya. Rektor UNY, Prof. Rohmat Wahab mengharap FE UNY akan me­ ngembangkan ekonomi kerakyatan dan ke de­ pan dikembangkan pula ekonomi syariah. Berdirinya Fakultas Ekonomi Universitas Ne­ geri Yogyakarta (FE UNY) tidak lepas dari sejarah berdirinya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Sebelum menjadi UNY dulunya bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Yogyakarta. IKIP Yogyakarta sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaka Kependidikan (LPTK) berdiri sejak tanggal 22 Mei 1963 berda­ sarkan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 55 Tahun 1963. Salah satu fakultasnya adalah Fakultas Keguruan Pengetahuan Sosial (FKPS) yang diresmikan oleh menteri PTIP tanggal 21 Mei 1964. Keputusan ini dikuatkan dengan Keputusan Presiden RI Nomor 268 Tahun 1965, tanggal 14 September 1965. Dalam rangka memantapkan fungsi keguruan di bidang Ilmu Sosial, rektor IKIP Yogyakarta mengeluarkan surat keputusan Nomor 05 tahun 1965 yang isinya antara lain pergantian nama FKPS menjadi Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIS). Untuk menekankan ciri kependidikannya maka berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 54 tahun 1982 tertanggal 7 September 1982 tentang susunan organisasi IKIP Yogyakarta FKIS berubah menjadi Fakultas Pendidik­ an Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS). Selaras dengan Perkembangan Ilmu Pengeta­ huan Teknologi dan Seni (IPTEKS) dan tuntutan­ dunia kerja, IKIP Yogyakarta dikembangkan men­jadi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ber­da­sar­kan Keputusan Presiden RI Nomor 93 ta­hun 1999, tanggal 4 Agustus 1999. Hal ini di­ ikuti dengan perubahan nama fakultas di ling20

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2

kungan UNY, FPIPS berubah menjadi FIS, yang disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 274/0/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja UNY. Dengan perubahan nama tersebut, FIS berwenang menye­ lenggarakan program studi bidang keguruan­ dan nonkeguruan. Upaya perubahan dan pe­ ngem­bangan terus dilakukan untuk memenuhi tuntutan masyarakat. Oleh karena itu diusulkanlah perubahan nama FIS menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE). Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 274/O/1999 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Yogyakarta, FIS berubah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE). Guna memenuhi tuntutan perkembangan dunia kerja maka FISE pun berkembang menjadi dua fakultas yaitu FIS dan FE berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja UNY pada tanggal 22 Juni 2011. Dengan demikian tanggal 22 Juni 2011 ditetapkan sebagai tanggal lahirnya Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Mengembalikan asas ekonomi kerakyatan Dr. Sugiharsono mendapat amanah untuk memangku jabatan Dekan FE periode pertama.


laporan utama perti melaksanakan pembelajaran dalam lingkungan yang kondusif untuk membentuk sumberdaya manusia yang memiliki komitmen dalam mengembangkan dan menerapakan ilmu­ekonomi dan pendidikan ekonomi bagi pe­ ning­katan kesejahteraan masyarakat, melaku­ kan kajian, pengembangan, dan penerapan ilmu ekonomi dan pendidikan ekonomi untuk mem­berikan kontribusi dalam pembangunan ma­syarakat. Selain itu FE mempunyai program untuk melaksanakan pengabdian masyarakat yang berkualitas di bidang ilmu ekonomi dan pen­didikan ekonomi, serta mengembangkan jejaring industri, pemerintah dan masyarakat dan menyelenggarakan tata kelola yang baik, bersih, transparan, dan akuntabel. Tujuan dari didirikannya FE ini adalah FE UNY mampu menghasilkan lulusan di bidang pen­didikan dan ilmu ekonomi yang cendekia, mandiri dan bernurani. Diharapkan mampu menghasilkan penelitian yang berkualitas yang bermanfaat bagi pengembangan iptek dan bermanfaat untuk masyarakat, di bidang pendidikan dan ilmu ekonomi. Kemudian, menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud tanggungjawab sosial di bidang­ pendidikan dan ilmu ekonomi. Mewujudkan ker­jasama yang sinergis dengan lembaga lain, baik dalam maupun luar negeri di bidang pendidikan dan ilmu ekonom dan juga mewujud­ kan tata kelola fakultas yang baik, bersih, trans­ paran, dan akuntabel. Sehingga tercipta FE UNY yang Bermoral, Rasional,. Integritas, Gigih, Humanis dan Taqwa. 

foto-foto: dokumen Humas UNY

Sugiharsono percaya bahwa kekuatan tim FE yang terdiri dari Moerdiyanto, M. M (Wakil Dekan I), Jayari M. Pd, M. M (Wakil Dekan II) dan Siswanto M. Pd (Wakil Dekan III) sama kuatnya dengan tim fakultas lain yang berdiri lebih dulu. Dekan yang sangat mengidolakan sosok Bung Hatta ini awalnya minder memimpin FE. Namun karena melihat wakil-wakil dekan yang mum­puni maka Sugiharsono sangat optimis FE bisa mengembalikan Indonesia seperti apa yang dicita-citakan Hatta bahwa ekonomi Indo­ nesia berasaskan kerakyatan bukan liberal me­ lalui lulusan-lulusan FE nantinya. Apabila dalam perkembangannya FE UNY tetap berasaskan ekonomi kerakyatan maka harus dilandasi dengan standar yang tinggi dan dibekali dengan menciptakan sebuah alat model­ ekonomi kerakyatan yang bisa diperdebat­kan oleh Ekonom Dunia. Jangan sampai terkesan karena tidak mampu menuju Ekonomi Global lalu Ekonomi Kerakyatan sebagai pelariannya. Tidak hanya teorinya tapi yang terpenting aplikasi dan prakteknya di masyarakat. Sehingga dalam hal ini perlu investasi diantaranya; Meng­usahakan Dosen untuk studi lanjut dari S2 ke S3, mengontrak dosen dari luar negeri, mengirimkan Dosen mengikuti konferensi-konferensi internasional, mengadakan pertukaran Dosen dan Mahasiswa ke luar negeri dan meng­ ubah cara berpikir Dosen maupun Mahasiswa guna kemajuan FE UNY. Selain itu kemampuan penguasaan bahasa­ asing terutama bahasa inggris harus selalu­di­ kem­bangkan. Sehebat-hebatnya orang kalau ti­ dak menguasai bahasa asing maka orang tersebut tidak akan dikenal dunia padahal orang ter­sebut mempunyai potensi, pemikiran dan pe­nge­ta­huan yang sangat hebat. Sehingga nan­ tinya diharapkan hasil riset/penelitian dan kajian-kajian dosen diterjemahkan dalam bahasa inggris atau bahasa asing lainnya dengan stan­ dar internasiona.l Sehingga hasil penelitiannya bisa dimuat di jurnal internasional. FE UNY hadir tidak bertangan kosong. Visi misi sudah disiapkan sejak awal agar pondasi fakultas baru ini semakin kuat. FE bercita-cita menjadi fakultas ekonomi unggul dalam bidang pendidikan dan ilmu ekonomi yang berlandaskan ketaqwaan, kemandirian, dan kecendekiaan serta berwawasan ekonomi kerakyatan, kewirausahaan dan nilai budaya luhur. Berdasar visi diatas FE mempunyai banyak program yang ingin serta-merta dilakukan se­

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

21


berita tugas akhir

KONSTITUSI SEBAGAI JAWABAN TANTANGAN MASA DEPAN INDONESIA

foto-foto: dokumen humas UNY

Seiring dengan perkembangan zaman,­ pesoalan dan tantangan kita dalam bernegara semakin dinamis, beragam,­ dan bersifat sangat kompleks seperti cyber crime money laundering, pergeseran nilai, korupsi, belum lagi problem de­ kadensi moral yang terjadi secara mas­ sif dan sudah sangat meru­sak. Persoalan-persoalan tersebut dapat dicegah atau diselesaikan jika kita menyadari benar keberadaan UUD 1945 sebagai kesepakatan bersama sebagai mitsaqan galiza kita dalam bernegara. Demikian dikatakan Prof. Dr. HM Mahfud MD, Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, dalam acara Pene­ri­maan Orang Tua Mahasiswa Baru Universitas Negeri Yogyakarta yang berlangsung pada Minggu, 2 September­2012 di GOR UNY. Selanjutnya, Prof. Dr. HM Mahfud MD menjelaskan bahwa para pendiri negara ini sepakat bahwa nila-nilai Panca­sila 22

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2

yang diambil dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia menjadi jiwa bangsa dan ideologi sekaligus ‘ruh’ dari Pembukaan UUD 1945. “UUD 1945 merupakan common platform antara masyarakat dan negara untuk mencapai tujuan negara Indonesia,” kata Prof. Dr. HM Mahfud MD. “Dalam proses mencapai tujuan nasional itulah UUD 1945 juga memberikan rambu-rambu dasar yang harus dijadikan rujukan. Apapun tantangan masa depan Indonesia, persoalan dalam bidang apapun yang timbul, UUD 1945 sebagai hukum dasar telah menyediakan jawabannya. Terlebih lagi UUD 1945 senantiasa kita upayakan menjadi konstitusi yang tumbuh dan hidup.” Acara Penerimaan Orang Tua Mahasiswa Baru ini merupakan agenda baru UNY yang belum pernah dilaksanakan sebelumnya. Menurut Rektor UNY,

Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA, selama ini jajaran pimpinan UNY hanya bertemu dengan orang tua mahasiswa pada saat wisuda saja dan itu dirasakan kurang. “Maka pada saat penerima­an mahasiswa baru 2012 ini, kami meng­ undang seluruh orang tua mahasiswa baru UNY agar dapat menjalin silaturahmi dengan jajaran pimpinan UNY,” kata Rektor. “Tidak hanya semata bertemu, namun pertemuan ini juga harus punya makna, selamat datang pada orang tua mahasiswa baru UNY, terima­ kasih telah meluangkan waktu untuk menghadiri acara ini.” Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA juga menjelaskan bahwa pada tahun 2012 UNY menerima 5949 mahasiswa baru, termasuk 183 orang mahasiswa kerjasama dengan pemerintah daerah­ Mentawai, Malinau, Lombok Barat, Karangasem Bali, Sumatera Selatan, dan


berita Riau. Mengenai beasiswa bidikmisi, Rek­tor UNY mengatakan bahwa tahun 2012 ini UNY mendapat kuota 1100 orang, padahal baru terisi 988 orang. Ja­­di, masih terbuka kesempatan bagi 112 orang mahasiswa baru yang telah­ diterima di UNY untuk mendapatkan be­asiswa ini. Dr. HM Hidayat Nurwahid, MA, mantan Ketua MPR RI, yang putrinya dite­ rima di Jurusan Bimbingan Konseling FIP UNY, memberikan sambutan sebagai wakil dari orang tua mahasiswa. Presiden Partai Keadilan Sejahtera periode 2003–2004 ini mengatakan bahwa para orang tua mahasiswa baru yang

berkumpul siang ini di UNY telah bersepakat untuk mempercayakan pendi­ dikan anaknya di UNY dan ke depan diharapkan mereka dapat menjadi insan yang bertaqwa, mandiri, dan cendekia. Dedy herdito

Olimpiade Musik Rakyat SMP-SMA Se-DIY

Nguri-uri Musik Tradisional

Aransemen alat musik modern yang di­pa­du­kan dengan musik tradisional men­ jadikan Laboratorium Karawitan FBS sebagai tempat pesta musik rakyat­ da­lam rangka peringatan Dies Natalis ke-48 UNY (2/9/2012). Siswa-siswa SMP dan SMA menunjukan keterampilannya­ dalam bermain musik ansambel dan vo­ kal dalam nuansa lagu-lagu nusantara.­ Lagu Lir-ilir, Gundhul-gundhul Pacul, Prau Layar, dan lainnya dibawakan da­ lam harmoni vokal dengan berbagai alat musik seperti gamelan, gitar, drum, pi­ani­ka, dan seruling. “Kegiatan ini bertujuan memberikan­ khasanah keterampilan bermusik tradisional bagi siswa sekolah,” jelas Cipto Budi Handoyo, M.Pd, ketua panitia.

foto-foto: dokumen humas fbs

Olim­piade ini juga memberikan kesan bagi peserta dalam mempelajari seni bu­daya. “Saya sebenarnya lebih sering­ bermain dalam band, tapi sekarang­ saya jadi suka belajar memainkan musik Jawa walaupun kenyataan­nya lebih su-

lit dipelajari,” ungkap Fathoni,­pe­ser­ ta­dari SMPN 1 Kalasan, yang menjadi­ pengendang dan pemain Jimbe dalam timnya. Juri yang terdiri atas dosen Seni Mu­ sik FBS UNY menilai setiap penampilan peserta dari aspek referensi musik, ra­gam alat musik yang dipakai, dinamika lagu, dan stage blocking. Penghargaan Peserta Terbaik diberikan kepada SMPN 3 Sentolo dan SMPN 2 Wates. SMPN 1 Piyungan menjadi penampil dengan Krea­tivitas Terbaik. Penampilan Repertoar Terbaik menjadi milik SMPN 2 Kalasan. Penghargaan Ansamble Terbaik diperoleh SMAN 1 Sleman, dan penghargaan Aransamen Terbaik adalah SMPN 9 Yog­yakarta. Febi

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

23


berita Seminar INTErnasional bimbingan dan konseling pertama

KEMBANGKAN PROGRAM BK SECARA KOMPREHENSIF

24

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2

foto-foto: dokumen humas fip

Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata pada The 1st International Seminar and Workshop on Guidance and Counseling dengan­ tema “Managing and Developing School Gudanceand Counseling Service through Continuing Teacher Counselor Professional Development” menyatakan pentingnya guru Bimibingan dan Konseling sebagai konselor mampu mengembangkan program BK secara komprehensif. Acara tersebut dilaksanakan di Gedung Rektorat Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal 8—9 September 2012. Beliau menggambarkan perjalanan sejarah Bimbingan dan Konseling di Indonesia yang dimulai tahun 1962. Seiring dibukanya Jurusan Bimbing­ an dan Konseling untuk sarjana muda dan sarjana, maka pada tahun 1975 di­ su­ sunlah kurikulum Bimbingan dan Kon­­seling dan dibentuklah organisasi pro­fesi Bimbingan dan Konseling yang dinamakan IPBI (Ikatan Petugas Bim­ bing­an Indonesia). Kemudian dila­ku­kan penataan dan pengembangan ilmu sehingga organisasi profesi berganti menjadi Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN). Sampai sekarang penataan dan penyetaraan pendidikan profesi konselor dan pendidikan profesi guru BK masih terus dilakukan. Per­ kembangan layanan Bimbingan dan Kon­seling komprehensif menjadi program yang dilaksanakan dengan kola­ bo­rasi guru mata pelajaran, kepala se-

kolah, orang tua, dan dinas terkait demi menunjang tujuan Bimbingan dan Konseling. Dalam seminar internasional ini, Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd, tam­pil sebagai keynote speech dari UPI Bandung; kemudian disusul Prof. Dr. Ab­ dul­Malek Tan Sri Dato, Dr. Nordin bin Kardi (keduanya dari UPSI Malaysia) beserta Prof. James L. Moore III, Ph.D, Prof. Nikol V Bowen, Ph.D, dan Prof. Sibyl Ca­mille Cato, Ph.D (Ohio State University). Seminar internasional ini merupakan rangkaian Dies Natalis Fakultas Ilmu Pendidikan UNY yang ke-62. Pembukaan seminar dihadiri oleh De­kan FIP, Dr.Haryanto, M.Pd., beserta­ jajaran dekanat dan Wakil Rektor IV, Prof. Suwarsih Madya, Ph.D yang seka-

ligus membuka acara secara simbolis. Beliau mendukung penuh dan membe­ rikan fasilitas guna memperlancar kegiatan tersebut. Wakil Rektor IV UNY ber­harap kegiatan ini dapat membuka lem­baran kerjasama semacam penelitian bersama dan student exchange di masa mendatang. Pada sesi panel pertama, Prof. Dr. Abdul Malek Tan Sri Dato dan Dr. Nordin bin Kardi, yang sama-sama berasal dari UPSI Malaysia, memaparkan perkembangan Bimbingan dan Konseling di Malaysia. Di sana BK mulai bergerak karena ada desakan ekonomi, ingin meningkatkan ekonomi dan mensejahterakan siswanya. Meskipun mendapat dukungan dari pemerintah, masih ada kesamaan problem dalam pelaksaan BK


berita di sana seperti halnya di Inodensia. Panel kedua disampaikan oleh Prof James L Moore III, Ph.D dan Prof Sybil­ Camille Cato, Ph.D yang memaparkan Bimbingan Konseling Komprehensif yang sedang berjalan di negaranya. Se­ lan­jut­nya, sesi paralel diisi oleh 40 pe­ ma­ka­lah pendamping dari berbagai peguruan tinggi di Indonesia. Sesi para­lel ini dibagi ke dalam 4 ruangan yang di­

se­suaikan dengan tema dan topik yang diangkat. Pada hari kedua, workshop Bimbing­ an dan Konseling komprehensif ini diisi oleh ketiga pembicara dari Ohio State University. Dengan adanya workshop ini, para peserta diminta berdiskusi da­lam kelompok kecil untuk merumuskan, merespon, dan memiliki pandang­ an­tentang aplikasi BK komprehen­sif

yang sebelumnya dirintis oleh Prof. Dol­larhide melalui teknik Delphi. Pa­ ra­peserta yang terdiri atas dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indone­ sia,­guru-guru BK, dan mahasis­wa BK merasa lebih yakin dan percaya akan pen­tingnya Bimbingan dan Konseling komprehensif guna diaplikasikan di lapangan. eva&yanto&ant

Cultural Costume Hi Lo Green Ambassador 2012

Busana Karya Mahasiswa FT UNY Masuk Tiga Besar Busana karya Kusminarko Warno, mahasiswa Pendidikan Teknik Busana UNY, masuk dalam tiga besar the best costume dalam ajang Cultural Costume­Hi Lo Green Ambassador 2012 from Bangka­Belitung. Dalam pembuatan busana tersebut dipergunakan aksesoris khas Bangka Belitung pada bagian kepala dan ta­ngan berwarna emas yang mengesan­ kan sangat glamours. Dengan mengusung tema “Cultural­ Costume”, lada putih atau white Muntok pepper menjadi inspirasi dalam pembuatan busana Cultural Costume Hi Lo Green Ambassador 2012 from Bangka Beli­ tung­ tersebut. Kus, sapaan akrabnya, menjelaskan­ propinsi Bangka Belitung beserta segala­ potensinya membuat kepulauan­ini me­ mi­liki daya tarik yang sangat memikat.­ “Tidak hanya pada keindahan pantainya yang sudah dikenal oleh dunia, ternyata pulau Bangka Belitung ini memiliki sejarah yang berhubungan de­ngan sumber daya alam berupa­rempah-­rempah yaitu lada putih atau white Muntok pepper kelas dunia,” tuturnya.­ “Selain itu, lada putih di Bangka Beli­ tung memiliki cerita historis tersendiri yang sangat berpengaruh bagi masya­ rakatnya, baik dari segi perekonomian, sumber daya alam, maupun kebudaya­ annya, sejak dulu hingga sekarang,” ung­kapnya. Busana tersebut merupakan pe­ ngem­­­bangan sumber ide dari lada­ putih­ yang terlihat pada bustier. Dengan­

meng­­gunakan warna putih sebagai ak­ sen manik-manik warna lada­mulai­da­ ri buah di pohon hingga menjadi lada­ putih yang menjuntai­dengan plat bahu pada bagian kanan,­menunjuk­kan kekuatan kebudayaan yang harus dijunjung tinggi walaupun selalu terombangambing akan perkembangan jaman. Busana tersebut juga menggambar­kan

ketegasan bagi si pemakai. “Dengan rok mini warna merah maroon yang disertai ‘kain cual’ (kain tradisional Bangka Belitung) yang diletakkan pada bagian belakang rok, menjadi penguat arti kedaerahan dari busana yang dibuat dari gabungan warna ‘kain cual’ yaitu emas, pink tua, dan ungu sangatlah serasi,” jelasnya. “Dengan paduan warna tersebut, tercipta kesan feminin dan anggun tetapi­ memiliki kekuatan yang besar. Apalagi dilengkapi sayap besar yang berbahan ‘kain lame’ dengan warna yang sesuai dengan ‘kain cual’ menambah kesan elegance dan kuat yang menggambarkan kebebasan serta dapat terbang menuju hal yang diinginkan,” gambar Kus. haryo

foto-foto: dokumen humas FT

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

25


berita haornas

PERINGATAN HAORNAS UNY

26

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2

foto-foto: dokumen humas UNY

Meraih prestasi puncak seringkali­dikaitkan dengan kecabangan yang telah­ membudaya karena dengan telah membudayanya cabang tertentu sangat efektif untuk mencari atlit terbaik se­ hingga potensial untuk didorong mera­ ih prestasi puncak. Namun, hal itu tidak selalu demikian, contohnya bulutangkis yang sudah memasyarakat akhirakhir ini menunjukkan prestasi yang kurang menggembirakan. Hal itu tidak lepas dari manajemen pembinaan yang kurang efektif. Oleh karena itu, semua insan olahraga perlu bangkit dan membangun komitmen baru untuk memperbaiki prestasi dan menghindarkan diri dari politisasi olahraga dan memanfa­ atkan jasa riset. Demikian dikatakan Rek­tor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA, pada peringatan Hari Olahraga Nasional ke-29 sekaligus pembukaan Kejuaraan

Olahraga UNY CUP I di GOR UNY, Jumat, 7 September 2012. Lebih lanjut Rektor menekankan bah­­wa dibutuhkan semangat bersatu un­tuk meraih prestasi bidang olahraga.­ “Meraih prestasi puncak memang tidak mudah, karena dibutuhkan sistem rekruitmen dan pembinaan dini yang ber­

kelanjutan di samping faktor pendu­ kung lainnya,” kata Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA. “Dalam konteks kehidupan, diharapkan dalam memba­ ngun UNY kita juga lebih mengedepankan kebersamaan sehingga komunitas UNY semakin kokoh, menjadikan UNY universitas kependidikan yang unggul


berita

untuk siap menuju universitas bertaraf internasional.” Menurut ketua panitia Hari Olahraga Nasional UNY, Erwin Setyo Kriswanto, M.Kes, pelaksanaan peringatan Hari Olahraga Nasional di UNY merupakan salah satu bentuk kepedulian UNY da­

lam memasyarakatkan olahraga dan turut ambil bagian dalam menyehatkan masyarakat. “Hari Olahraga Nasional diperingati dengan upacara dan pembe­ rian penghargaan pada mahasiswa berprestasi di bidang olahraga,” kata Erwin Setyo Kriswanto, M.Kes. “Selain itu juga ada senam massal­ dan kejuaraan olahraga UNY CUP I yang mempertandingkan bidang olahraga­ bola volley, bulutangkis, tenis meja, dan tenis lapangan”. Dosen FIK UNY ini menambahkan bahwa peringatan Ha­or­nas ini juga bersamaan dengan Pe­kan Olahraga Nasional XVIII di Riau tanggal 1—21 September 2012 di ma-

na UNY mengirimkan 20 dosen dan 30 ma­hasiswa yang terdiri dari 26 mahasiswa dari fakultas Ilmu Keolahragaan, 2 dari FMIPA, serta masing-masing 1 orang dari FE dan FT untuk mendukung sukses tim DIY pada PON XVIII Riau. dedy herdito

prestasi

Dekan FT UNY Beri Kuliah pada Summer School 2012 Austria

Pasca menjadi host perayaan 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-Jerman akhir Juni lalu, akses internasional untuk Universitas Negeri Yogyakarta kian terbuka lebar. Salah satu contohnya, FT UNY yang resmi jadi anggota baru Regional Co-operation Platform (RCP), lewat Dekan FT UNY, Dr. Moch Bruri Triyono, diundang untuk jadi narasumber Summer School di The Private University College of Education of The Diocese of Linz, Austria, awal September ini. Pada Summer School yang berlangsung 1—10 September 2012 ini, Dekan FT UNY memaparkan Sistem Pendidikan dan Pengaruh Media Baru Pada Pendi­ dikan di Indonesia. Dalam event ini, Dekan FT UNY bergabung dengan beberapa ahli lainnya dari Polandia, Austria, Mesir, Prancis, dan Jerman untuk memberi kuliah pada mahasiswa program Ph.D. “Ini merupakan sarana publikasi internasional yang baik untuk UNY sehingga sejumlah dosen UNY kelompok media pendidikan vokasi akan keikutsertaan dalam kegiatan Summer School semacam ini secara periodik,” tutur Dekan FT. Selain jadi narasumber, ada beberapa tugas lain yang diemban Dekan FT, di antaranya realisasi Joint Research FT

foto-foto: dokumen humas ft

UNY bersama TU Dresden, Jerman dan melaporkan kegiatan perayaan 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-Jerman kepada Duta Besar Republik Indonesia di KBRI Berlin. “Saat ini langkah internasionalisasi memang terus diintensifkan di FT UNY,

seperti pelaksanaan PPL mahasiswa ke Brunei Darussalam yang masih dalam penggodokan. Selain itu, pada bulan November, saya juga diundang sebagai pembicara pada Seminar Regional TVET Conference di Vietnam,” pungkasnya. haryo

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

27


berita kerjasama

PENANDATANGANAN MOU DENGAN IKIP BHAJOWAWO

28

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2

ma dengan UNY,” kata Drs. Thomas A.E. Senda. “UNY merupakan salah satu perguruan tinggi berkualitas yang dulunya berstatus IKIP. Sebagian besar struktur kurikulum IKIP Bhajowawo mengacu pada kurikulum UNY dengan berbagai revisi sesuai dengan kondisi setempat.”

foto-foto: dokumen humas uny

Dalam rangka peningkatkan kualitas pendidikan, sarana prasarana, ataupun­ pengembangan kurikulum serta­ pe­ning­­ katan sumber daya manusia di bidang pendidikan IKIP Bhajowawo, Kabupa­ten Ende, Nusa Tenggara Timur, mela­kukan kerjasama dengan Universitas Negeri Yogyakarta. Kerjasama tersebut diaplikasikan dalam penandata­nganan nota kerja sama (MoU) antara kedua belah pihak yang dilaksanakan di Ruang Sidang RKU Rektorat Universi­tas Nege­ ri Yogyakarta pada Rabu, 5 Sep­tember 2012. Pendatanganan MoU tersebut dilakukan Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA, dengan Rek­tor IKIP Bhajowawo, Drs. Thomas A.E. Senda, disaksikan Ketua Yayasan IKIP Bhajowawo, Cosmas Damianus David, SH, dan Wakil Rektor I IKIP Bhajowawo, Drs. Lambertus Rua Raki, serta para pejabat struktural UNY. Rektor IKIP Bhajowawo, Drs. Thomas A.E. Senda, mengatakan bahwa IKIP Bhajowawo merupakan perguruan­ ting­­gi yang baru dibuka sehingga­me­ mer­­lukan bantuan Universitas Nege­ri­ Yogyakarta sebagai perguruan­­tinggi mantan IKIP dalam membina dan me­ ngembangkan IKIP Bhajowawo di masa yang akan datang sesuai tuntutan tridharma perguruan tinggi. “Kami civi­ tas akademika IKIP Bhajowawo sepakat memilih untuk melakukan kerjasa-

Rektor UNY dalam sambutannya me­ ngatakan bahwa UNY dan IKIP Bhajo­ wawo mempunyai kesamaan sebagai perguruan tinggi yang mempunyai core business bidang pendidikan, dan sebagai lembaga pendidikan wajib me­ ningkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu. “Merupakan suatu kehormat­ an bahwa IKIP Bhajowawo memilih UNY untuk bekerjasama,” kata Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA. “Kami akan lebih menunjukkan komitmen pada IKIP Bhajowawo dan respek pada keinginannya untuk menjalin kerjasama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Fakultas Bahasa dan Seni serta Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta.” Rek-


berita tor juga menggarisbawahi bahwa UNY sebagai LPTK pendidikan mempunyai tanggungjawab sosial untuk sharing ka­pasitas, sumber daya manusia, dan ma­najerial dengan pihak lain. IKIP Bhajowawo merupakan pergu­ ruan tinggi baru di provinsi Nusa Teng­gara Timur yang beroperasi sejak­ September 2011. Mereka memiliki 4 fa­ kul­tas yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas MIPA, dan Fakultas Ilmu Sosial dimana semua fakultas masing-masing terdiri dari 4 program studi. Menurut Wakil­ Rektor I IKIP Bhajowawo, Drs. Lamber­ tus Rua Raki, jumlah mahasiswa di IKIP

Bhajowawo 568 orang dan hampir 80% mahasiswa berasal dari orang­tua petani dan nelayan. “Mereka memi­lih kuliah di IKIP karena biayanya sangat terjangkau, antara lain bebas uang SKS,” kata Drs. Lambertus Rua Raki. Selain itu, ma-

hasiswa IKIP Bhajowawo diberi matrikulasi Bahasa Inggris dan komputer selama 7 semester di luar mata kuliah yang diprogramkan oleh masing-ma­ sing fakultas. dedy herdito

peresmian gedung baru

FMIPA UNY TAMBAH GEDUNG LABORATORIUM DAN RUANG DOSEN

foto-foto: dokumen humas fmipa

FMIPA UNY kembali menambah fasilitas gedung yaitu gedung eks-pasca dan gedung laboratorium. Peresmian ditandai­ dengan pemotongan tumpeng oleh Rek­tor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., di halaman gedung­ekspas­­ ca, Hadir pada kesempatan tersebut­para wakil rektor, dekan, jajaran­pimpin­an­ fakultas, dosen, karyawan, dan mahasiswa. Dalam sambutannya rektor mengatakan, FMIPA sudah punya fasilitas yang megah. Labnya saja setiap jurusan tiga

lantai. Fasilitas lab di FMIPA relatif sudah lengkap, bahkan mungkin paling baik se-Indonesia untuk LPTK. “FMIPA juga sudah mem-pilot project-kan karya-karya mahasiswa berupa skripsi untuk di-upload mulai Agustus ini. Bahkan menduduki angka tertinggi dibanding fakultas lainnya. Dan ini perlu terus ditingkatkan,” lanjutnya . Sementara itu Dekan FMIPA menje­ laskan, gedung penghubung lab biologi dan lab matematika terdiri empat lantai. Lantai satu dan dua untuk lab bio­

logi, lantai tiga untuk lab IPA, dan lantai empat untuk green house yang semua­ nya sudah dilengkapi AC. Selain itu, FMIPA juga merehab ge­ dung­­eks-pasca yang dulunya adalah­ ru­­ang kelas menjadi ruang dosen. Ba­ ngun­ an tiga lantai tersebut terbagi men­jadi 43 ruang yang tiap ruang diisi­ dua orang, sehingga dosen yang ter­ tam­pung ada 86 orang. Jumlah dosen di FMIPA ada 180 orang. Jadi, yang lain ma­sih menempati ruang yang lama. witono

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

29


berita Pemenang Karya Iket Kepala Inovatif

Wajah Malioboro dengan Ikat Kepala Inovatif Keluarga Fakultas Teknik, Universitas­ Negeri Yogyakarta merasa bangga karena dosen dan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Busana, Afif Ghurub (pa­ling kiri) dan Kusminarko W (paling­ kanan) menjadi pemenang “Karya Iket­ Kepala Inovatif” pada lomba Desain Pa­ kaian Khas Jogja. Jadi, jika kita menemui para pelaku wisata, seperti pedagang, pengayuh becak, ataupun lainnya, khususnya di kawasan Malioboro, menggunakan iket (ikat) kepala seperti pada foto di atas, maka itulah karya desain civitas akademika FT UNY. Iket kepala ini dilaunching dan ditetapkan sebagai iket­ kepala khas Jogja pada acara “Wajah Baru Malioboro” (12/08/2012) yang dihadiri oleh Walikota dan Gubernur DIY. Ditemui di sela- sela kesibukannya, Afif Ghurub membeberkan inspirasi­ iket­kepala yang berbeda dengan blang­ kon­ini merupakan inspirasi dari dua sisi. “Pertama, dari sisi suasana yaitu­ bagaimana menciptakan suatu benda­

foto-foto: dokumen humas ft

budaya tanpa meninggalkan falsafah budaya itu sendiri. Jadi, selain falsafah itu tetap terjaga, sisi modernitas pun tetap jalan terus,” terangnya. “Nah, dari dua alasan itu, maka dibuatlah iket kepala ini,” tambahnya. Apakah iket kepala ini modifikasi da­

yg bisa mempresentasikan suasana pa­ riwisata Jogja yang kuat keetnikannya, maka dipilihlah kain batik dan lurik ini. Sedangkan dari sisi kedua adalah situasi dan kondisi sekarang, di mana se­ seorang dituntut tetap mempertahan­ kan, menjaga, serta melestarikan aset

foto-foto: dokumen humas UNY

30

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2


berita

ina/hryo

Kilas Tes CPNS Dosen DI UNY

dokumen himas uny

ri blangkon? ”Bukan,” jawabnya tegas. “Iket kepala ini bukanlah sebagai modi­ fikasi tetapi merupakan jawaban atau kreasi untuk benda penutup kepala jenis baru selain blangkon, sebagai alternatif ataupun variasi penutup kepala,” ungkapnya. “Dalam hal ini, iket kepala yang ber­ciri khas Jogja ini lebih praktis dan fleksibel karena ukurannya disesuaikan sendiri menurut kepala pemakai dan tentunya fashionable, karena dapat dipadukan dengan berbagai gaya busana,” jelas Afif. Lalu, adakah kekurangan dari iket­kepala ini? “Belum ada, hingga sekarang­ kekurangan dari iket kepala ini belum ditemukan,” ujar Kusminarko, sang mahasiswa, dengan girang. Lelaki kelahir­ an 6 Mei 1990 ini menambahkan iket ke­pala ini menggunakan dua perpadu­ an kain tradisional khas Jogja, yaitu lurik dan batik. Lurik sebagai dasar bagi­ an bawah sekaligus pengikat dan batik pada bagian atas dan samping. “Makna simbolisnya adalah sebagai sebuah pesan dan harapan untuk selalu mengikat erat dan menjaga budaya yang dilambangkan dengan lurik sebagai dasar dan pengikat serta menjunjung tinggi warisan budaya bangsa yang tercermin dari penggunaan batik.” “Semoga karya anggota keluarga FT UNY ini mampu memberi manfaat bagi perkembangan fashion dan tentunya memajukan dunia pariwisata di Jogja,” harap keduanya.

Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan tes CPNS di Gedung Perpustakaan UNY Sabtu 8 September 2012. Tes CPNS ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Menurut ketua panitia tes CPNS UNY, Drs. Setyo Budi Takarina, M.Pd., tes CPNS di UNY diikuti oleh 81 orang. “Pendaftaran lowong­ an CPNS di UNY dilakukan secara full online,” kata Drs. Setyo Budi Takarina, M.Pd. “Yang melakukan registrasi 236 orang namun yang mengirimkan berkas untuk verifikasi sebanyak 172 orang, dari 172 orang ini 89 orang lolos verifikasi dan berhak mengikuti tes CPNS tetapi yang hadir di lokasi tes 81 orang, 8 orang tidak hadir.” Drs. Setyo Budi Takarina, M.Pd lebih lanjut menjelaskan bahwa pengoreksian hasil tes dilakukan di Jakarta dan pengumuman hasil tes CPNS ini diumumkan tanggal 18 September 2012 di laman Kemendikbud. Bagi yang lolos tes, UNY akan mengadakan tes kompetensi bidang sesuai kualifikasi pendidik­ an para peserta. UNY membuka seleksi CPNS pada tahun ini untuk mengisi formasi dosen di beberapa fakultas dengan kualifikasi pendidikan Ilmu Keolahragaan PJKR dan Ikora, Teknik Elektronika, Teknik Elektro, Pendidikan IPS, Pendidikan Matematika, Kimia Organik, Kimia An-Organik, Pendidikan Sains, Fisika Instrumen, Zoologi Vertebrata, Pendidikan Seni Rupa, Penciptaan Seni, Pendidikan Bahasa Inggris, Bahasa dan Sastra Inggris, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang semua berjenjang S2. Dari 17 formasi yang ada, 2 kualifikasi pendidikan tidak ada pelamar­nya yaitu S2 Teknik Elektronika dan S2 Pendidikan Seni Rupa. Dalam registrasi tes CPNS UNY kali ini ada beberapa pelamar yang mengajukan ijazah S1 spesialis namun ditolak karena persyaratan yang dibutuhkan minimal kualifikasi pendidikannya S2. dedy

Fakultas Ekonomi UNY Gelar Pelatihan Job Hunting Fakultas Ekonomi Universitas Negeri (FE UNY) mengelar Pelatihan Pengembangan Diri & Kiat Sukses Menembus Dunia Kerja Periode III tahun 2012 bagi para calon wisudawan dari fakultas di kampus setempat atau sering dise­but dengan Pelatihan Job Hunting pada Kamis (30/08/2012) di Aula FE UNY. Pelatihan dibuka oleh Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono, M.Si. Rencananya, kegiatan ini akan diselenggarakan secara rutin menjelang acara wisuda. Acara yang dibuka oleh Dekan ini menghadirkan narasumber acara Dra. Magdalena Sukartono, praktisi sekaligus Direktur Lembaga SDM Abisatya Paramitra Yogyakarta. Pihak fakultas memberikan program pelatihan dan motivasi dengan dua jalur besar yakni jalur untuk dapat bersaing dalam lapangan pekerjaan dan jalur untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Dijelaskan Magdalena bahwa tuntutan dunia kerja dan industri adalah kemampuan SDM yang memiliki kemampuan serta sikap profesional yang tinggi. Sikap dan kemampuan tersebut dapat dilatih. “Kemampuan tersebut tidak hanya didapat di bangku kuliah tetapi dari berbagi aspek dan lingkung­an yang ada. Hanya saja diperlukan sikap dan tekad dari para sarjana itu sendiri untuk mau belajar dan meningkatkan kompetensi tersebut,” papar­nya. Dwi&Isti

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

31


opini Level Belajar Yang Kompleks O l e h Agung P rih a ntoro,S . Pd . , M . Pd

S

iswa-siswa Sekolah Menengah Kejuru­ an (SMK) di Solo, Semarang, Banten, Ma­ kassar,dan kota-kota lain mampu menciptakan mobil. Prestasi mereka ini tentu patut diapresiasi dan dihargai setinggiting­ginya. Sebab, prestasi semacam ini sudah lama dinanti-nantikan oleh rakyat Indonesia untuk membangkitkan kepercayaan diri dan memajukan bangsa. Keberhasilan dalam menciptakan mobil adalah prestasi atau hasil belajar, sedangkan membuatnya merupakan proses belajar. Hasil dan proses belajar ini bisa dibaca dengan pelbagai perspektif. Salah satunya adalah perspektif taksonomi pendidikan, yang juga disebut taksonomi Bloom. Taksonomi pendidikan menjelaskan level belajar siswa-siswa SMK itu secara anatomis. Tulisan ini membacanya dengan taksonomi pendidikan. Kognisi, Afeksi, dan Psikomotor Sebagaimana kita ketahui, taksonomi pendidikan merupakan kerangka pikir untuk mengklasifikasikan apa yang akan diajarkan guru (tu­juan dan rencana belajar), dipelajari siswa (pro­ses belajar), dan dievaluasi (hasil belajar). Se­cara garis besar, tujuan, rencana, proses dan hasil belajar ini diklasifikasikan jadi kognisi, afeksi, dan psikomotor. Pada ranah kognisi, Lorin W. Anderson dan

Keberhasilan dalam menciptakan mobil adalah prestasi atau hasil belajar, sedangkan membuatnya merupakan proses belajar. Hasil dan proses belajar ini bisa dibaca dengan pelbagai perspektif. Salah satunya adalah perspektif taksonomi pendidikan, yang juga disebut taksonomi Bloom. 32

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2

David R. Krathwohl (A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing, 2001) merevisi klasifikasi kognisi yang dibuat oleh Benjamin Bloom, Max Engelhart, Edward Furst, Walker Hill, dan David Krathwohl. Anderson dan Krathwohl mem­bedakan pengetahuan (apa yang dipelaja­ ri) dan proses kognitif (proses belajar). Pengeta­ huan diklasifikasikan jadi empat, yakni faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Proses kognitif diklasifikasikan jadi enam, yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Jenisje­nis pengetahuan dan proses kognitif ini, juga jenis-jenis sikap dan keterampilan pada ranah­ afektif dan psikomotorik, disubklasifikasikan lagi jadi kategori-kategori yang lebih detail. Pada ranah afeksi, Krathwohl, Bloom, dan Ber­tram Masia (Taxonomy of Educational Objectives The Classification of Educational Goals Handbook II: Affective Domain, 1970) mengatego­ri­ sa­sikan sikap dan perilaku jadi lima, yakni me­ne­ri­ma (memperhatikan), merespons, meni­ lai, mengorganisasi, dan karakterisasi. Pada ranah psikomotor, R. H. Dave (dalam R. J. Armstrong, Developing and Writing Educational Objectives, 1970) mengklasifikasikan kete­ rampilan jadi lima, yaitu imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi, dan naturalisasi. Sebenarnya, terdapat buku-buku lain yang mengkaji dan membuat klasifikasi-klasifikasi taksonomi pendidikan. Namun, klasifikasi-klasifikasi pada ketiga buku di atas menjadi rujukan bagi para pendidik dan pembuat kebijakan­ di banyak negara karena sederhana dan mudah diaplikasikan. Meski demikian, seperti kata para penggagasnya, klasifikasi-klasifikasi tersebut “selalu berkembang, tak pernah selesai, dan tak pernah menjadi baku”. Artinya, para ahli diha­ rapkan untuk senantiasa merevisi, memodifikasi, atau mengembangkannya sesuai dengan kemajuan zaman, ilmu, dan teknologi. Proses yang Kompleks Menciptakan mobil merupakan proses kogni­ tif keenam, proses yang paling tinggi dan kompleks. Di sini, siswa-siswa SMK itu “memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang koheren dan fungsional, atau untuk membuat suatu pola atau struktur baru” (Anderson


opini dan Krathwohl, 2001: 31). Mereka memadukan pengetahuan-pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Mobil bukanlah barang baru, tetapi mobil-mobil Kiat Esemka, SMKN1, Tawon, dan Moko berbeda dengan Toyota, Honda, Daihatsu, BMW, dan lain-lain. Jadi, mobil buatan siswa-siswa SMK itu dapat disebut sebagai pola atau struktur baru. Proses mencipta berisikan sub-subproses me­ru­mus­kan, merencanakan atau mendesain, dan memproduksi atau mengonstruksi. Dalam membuat mobil, siswa-siswa tersebut melewati sub-subproses yang panjang dan berulang-ulang: merumuskan hipotesis-hipotesis tentang cara kerja mobil, mendesain, dan kemudian memproduksinya. Proses kognitif tersebut disertai dengan proses-proses afektif dan psikomotorik yang kompleks pula. Secara afektif, siswa-siswa itu melakukan karakterisasi, yakni membangun­ka­ rakter diri mereka dengan suatu sistem nilai yang adiluhung. Mereka melihat sesuatu secara objektif dan siap mengubah penilaian dan perilakunya jika ditemukan bukti-bukti baru. Mereka menata sikap dan berperilaku secara konsisten dan efektif dalam rangka menciptakan mobil. Secara psikomotorik, siswa-siswa itu telah melakukan naturalisasi, benar-benar menguasai keterampilan dalam merakit mobil. Mereka mampu merumuskan tujuan, pendekatan, dan strategi dalam menggunakan keterampilan itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Mereka mendesain, mencipta, dan mengelola proyek pembuatan mobil. Seluruh proses ini berada pada level belajar­ yang paling kompleks. Level belajar yang kompleks membuahkan prestasi-prestasi individual­ dan kolektif yang tinggi. Pada gilirannya, pres­ tasi-prestasi yang tinggi ini akan memajukan bangsa menuju kejayaan, kemakmuran dan ke­ adilan. Maka, sepatutnyalah lembaga-lembaga pendidikan, pemerintah, dan pihak swasta secara serius merumuskan tujuan dan rencana pem­ belajaran, menyelenggarakan aktivitas-aktivitas belajar siswa, dan melakukan evaluasi pada­ level-level yang lebih kompleks.

IS ti

m

ew a

istimewa

Agung Prihantoro ketua Departemen Riset, Lembaga Advokasi Pendidikan Yogyakarta (LAPY)

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

33


opini Mahasiswa dan Pendidikan Antikorupsi O l e h Ahma d S idik

S

etiap hari di berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik, hampir­ tidak ada yang tidak menampilkan berita tentang korupsi. Dari kasus korupsi “ringan” hingga kasus korupsi “berat”, semuanya beramai-ramai memenuhi beranda kehidupan masyarakat Indonesia. Bila melihat­semakin banyaknya kasus korupsi yang seakan tiada habisnya itu, lantas sebenarnya apa yang salah dengan negara ini? Apakah lazimnya seperti itukah mental seseorang ketika sudah berkuasa? Sebelum mencari tahu jawaban dari perta­ nyaan di atas mari kita coba sejenak bercermin pada diri masing-masing. Hampir semua bidang profesi sudah barang tentu memiliki peluang untuk korupsi. Semua bergantung pada seberapa kuat kekuatan pengendalian diri setiap individu yang menjalani. Untuk amanah godaan selalu ada dan kesempatan selalu terbuka namun, berbagai “rayuan setan” yang muncul cukup numpang lewat di dalam hati tanpa diimplementasikan menjadi tindakan nyata. Secara faktual korupsi tidak hanya laten men­jangkiti para pejabat saja. Namun, juga profesi lain tidak terkecuali mahasiswa. Bahkan mahasiswa yang selalu berdemonstrasi meneriakkan kata “antikorupsi” sekalipun bisa­saja melakukan tindakan korupsi. Contohnya ketika­ terlambat datang kuliah, menyontek saat ujian, atau plagiat pada karya orang lain. Bukankah kesemuanya itu juga merupakan bagian dari tindakan korupsi? Tidak ada salahnya menganalisis atau mengkritisi perilaku korupsi para pejabat. Namun,

Bahkan mahasiswa yang selalu berdemonstrasi meneriakkan kata “antikorupsi” sekalipun bisa saja melakukan tindakan korupsi. 34

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2

alangkah lebih bijaksana sebelum mengkritisi perilaku korupsi orang lain terlebih dahulu­ kritisilah diri kita sendiri agar tidak korup. Kita sebagai mahasiswa bisa ikut memotong budaya korupsi dengan memulai semua­ nya dari diri sendiri. Sebelum berteriak-teriak pada gendang telinga orang lain terlebih da­ hu­lu­teriakilah gendang telinga kita sendiri. Dengan­datang kuliah tepat waktu atau sebelum perkuliahan dimulai. Dalam ujian percaya pada kemampuan diri sendiri dalam mengerjakannya. Tidak mengakui karya orang lain sebagai karya pribadi. Langkah-langkah sederhana tersebut jika dilakukan secara masif oleh seluruh mahasiswa di tanah air yakinlah hasilnya akan sangat dahsyat. Menanti Pendidikan Antikorupsi Dengan banyaknya kasus korupsi yang terjadi, hal tersebut membuktikan bahwa imbau­ an dan Instruksi Presiden terbukti sudah tidak efektif lagi. Jika hanya berwacana melalui imbauan dan Instruksi Presiden (Inpres) saja, pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini hanya akan terjebak pada suatu jalan buntu yang tiada berujung. Melihat realitas kenyataan yang ada tersebut kita tidak boleh hanya diam saja berada dalam “zona nyaman” . Diperlukan upa­ya pendekatan baru yang lebih efektif jika mi­si pemberantasan korupsi masih ingin di­ lan­jutkan. Sudah banyak upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk memberantas korupsi­ di Indonesia, termasuk dengan melahirkan Ko­ misi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2003 silam. Namun, ternyata korupsi tidak bisa dibe­ rantas begitu saja. Bahkan setiap tahun jumlah kasus korupsi yang terjadi cenderung meng­ alami peningkatan. Demi mengurai permasalahan korupsi yang sudah menjadi budaya, pemerintah bermaksud menerapkan pendekatan baru guna membe­ rantas korupsi. Sebuah pendekatan pencegahan sejak dini melalui jalan pendidikan. Mencegah lebih baik dari pada mengobati, pepatah tersebut kiranya yang melatarbelakangi pemerintah memilih alternatif “jalan pencegahan”.


opini

gestha / acch.kpk.go.id

Penerapan pendidikan antikorupsi yang dirintis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemenbud) bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan terobosan baru dalam upaya pemberantasan korupsi. Langkah itu diambil lantaran makin mengguritanya korupsi yang terjadi hampir di semua instansi pemerintah maupun swasta. Kebijakan yang rencananya mulai akan diberlakukan pada tahun ajaran 2012/2013 di sekolah-sekolah tersebut diharapkan akan menjadi solusi yang lebih­ efektif dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Pendidikan antikorupsi bertujuan untuk mem­budayakan sikap dan perilaku antikorupsi.­ Sebuah terobosan yang visioner, cerdas, dan akurat pasalnya anak bangsa merupakan tulang punggung negara di masa yang akan datang. Apalagi saat ini korupsi sulit diberantas lantaran terindikasi sudah membudaya. Untuk itu salah satu cara yang paling efektif ialah de­ ngan jalur penanaman pendidikan pada anak. Untuk mewujudkan sukses pendidikan anti­ korupsi tentu tidak semudah membalikkan tela­ pak tangan. Banyak faktor-faktor yang perlu di­per­si­ap­kan guna mendukung sukses pendi­ dik­an antikorupsi. Beberapa hal yang perlu di­ per­siapkan sebelum launching pendidikan antikorupsi agar pendidikan antikorupsi berhasil di antaranya sebagai berikut. Pertama, mematangkan dulu kurikulum yang akan digunakan. Kurikulum pendidikan

antikorupsi harus berbeda dari kurikulum pelajaran yang lain. Hal ini penting karena kurikulum dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegi­ atan pembelajaran secara menyeluruh. Kedua, pendidik pendidikan antikorupsi­ha­ rus orang yang bisa diteladani. Nantinya lembaga pendidikan tidak boleh sembarangan dalam memilih pendidik pendidikan antikorupsi. Pendidik yang dipilih harus mempunyai trackrecord yang jelas dan bersih serta bisa diterima oleh semua kalangan. Ketiga, yang dibenahi tidak hanya faktor internal saja namun juga external. Modal perbaikan karakter pada individu saja masih belum­ cukup jika lingkungan sosialnya masih belum­ bersih. Sama halnya dengan anjuran pola hidup sehat namun lingkungan sekitarnya masih tercemar. Pada hakikatnya berhasil atau tidaknya pendidikan antikorupsi nanti bergantung pada integritas dalam usaha menyukseskan pendidikan antikorupsi itu sendiri. Untuk itu dukungan maksimal dari pemerintah, pelaku dunia pendidikan, dan masyarakat sangat dibutuhkan. Jangan sampai pendidikan antikorupsi hanya­ menjadi sebuah bunga yang layu sebelum me­ rekah. Semoga!

Ahmad Sidik ketua HIMA Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum UNY

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

35


resensi media Urgensi Pendidikan Karakter O l e h S uda rya nto, M. Pd . Siapa pun Anda pasti pernah merasakan jatuh cinta. Jatuh cinta merupakan­pe­ ristiwa yang dialami oleh banyak orang, termasuk dua orang tokoh dalam novel Sihir Negeri Pasir ini, Nanang dan Hida. Nanang adalah seorang sarjana ilmu sosial dan putra pesisir. Sementara­Hida, temannya, merupakan seorang aktivis LSM. Kisah cinta keduanya terajut di sela-sela demo menolak penambangan di pesisir Kulon Progo; sebuah kabupaten paling barat di DI Yogyakarta. Akhirnya, Nanang dan Hida memutuskan untuk menuju ke bahtera rumah tangga (hal. 195). Sayangnya, keinginan mereka untuk segera memiliki momongan pupus gara-gara Hida mengalami keguguran. Sejak itulah Hida berubah. Ia makin sering berada di kantor LSMnya­untuk mengurusi berbagai aksi da­ ri­pada berlama-lama di rumah untuk­ mengurusi suaminya. Konflik antara­ Na­nang dan Hida mulai terbangun,­ke­ mu­­dian bergerak secara alami. Di waktu yang sama, Nanang justru berhubungan kembali dengan Seruni, perempuan penambang pasir yang pernah ditemuinya. Pertemuan demi pertemuan itu menautkan kembali hati Seruni pada Nanang. Dan, itu membuat Nanang nyaris tergoda dan lupa diri (hal. 222). Saat bersamaan, Hida kemudian berketetapan hati untuk mengadopsi anak yang diberi nama Qusyairi­ (hal. 273). Kehadiran Qusyairi tidak mem­buat Nanang tersadar. Nanang justru semakin sering ber­ temu­dengan Seruni. Melihat hal itu, Seruni pun mengambil sikap bahwa diri­ nya bersalah. Ia meminta Nanang agar segera kembali kepada istrinya. Akhirnya, nasib rumah tangga Nanang dan Hida terselamatkan. Dari kisah cinta segi­ tiga antara Nanang, Hida, dan Seruni, kita peroleh banyak pelajaran tentang perjuangan idealisme, hidup, rumah tangga, dan cinta sejati. Masing-masing tokoh dilukiskan secara alami dan manusiawi. 36

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2

Sihir Negeri Pasir Penulis: Siwi Nurdiani • Penerbit: Najah, 2012 • Tebal: 311 halaman

Selain itu, dialog antartokoh dipandang cukup lancar, seperti saat adegan Nanang berdua-duaan dengan Hida di Gua Kiskenda. Dengan pelukisan latar yang kuat nan apik, dialog antara tokoh Nanang dan Hida itu terasa hidup. Kelebihan lain dalam karya novelis muda asal Kulon Progo, Yogyakarta ini, ialah konflik yang dibangun cukup menarik. Meskipun tidak berlapis-lapis, konflik yang tercipta cukup memikat, sekalipun suspense-nya dapat diterka oleh pem­baca.

Sebagai novelis muda, Siwi Nurdiani­ sudah memiliki modal pengalaman dalam tulis-menulis, selain juga menja­ di guru bahasa Indonesia di MAN 2 Wates. Novel Sihir Negeri Pasir ini meru­ pakan bukti kesungguhannya berkarya dengan menggali warna lokal, khususnya Kulon Progo. Sebagai bacaan sastra, novel ini sama memikatnya dengan novel Laskar Pelangi Andrea Hirata, atau Negeri 5 Menara Akhmad Fuady. Selamat membaca kisah cinta rasa lokal!

Sudaryanto dosen FKIP UAD Yogyakarta


bina rohani Bersyukur Saat Tersungkur O l e h R ohm at Purwoko

1.bp.blogspot.com

Kalau ditanya, pernahkah kita menghadapi permasalahan yang hampir saja “merenggut” akal sehat kita? Kemudian­ kita menjadi pribadi yang pemurung, putus asa, dan tak bergairah­lagi men­ ja­lani hidup ini? Pasti hal itu sering kita­alamai. Tapi, tahukah kita semua? Bahwa pada dasarnya kita semua­mempunyai masalah yang sama. Bukan dilihat dari kualitatif ataupun kuantitatif permasalahan yang kita hadapi, tapi­le­ bih ke makna masalah itu sendiri. Mak­ sudnya, seberapa banyak Tuhan mem­ beri permasalahan kepada kita se­mua itu sama, karena Tuhan selalu mem­beri cobaan tidak pernah melebihi­batas kemampuan hamba-Nya. Allah tidak akan memberikan beban (taklif) kepada seseorang di luar batas kemampuan­nya (TQS. Al Baqarah: 286).” Jika kita mengidentifikasi masalah yang tengah kita hadapi dan ternyata masalah kita jauh lebih besar, itu arti­ nya kesanggupan kita lebih besar untuk­ menyelesaikan masalah itu. Bukan­ber­ ar­ti Allah tidak adil dalam memberikan cobaan-cobaan-Nya. Tetapi kecende­ rung­­annya, kita hampir selalu menjus­ ti­fikasi jika kita tengah menghadapi mas­alah yang lebih berat selalu saja yang berakar dalam kepala kita bahwa

Allah sedang memberi ujian yang berat,­ sedang untuk orang lain Allah hanya memberi ujan yang ringan. Satu lagi, hal yang membuat kita me­ rasa mempunyai masalah yang begitu berat adalah karena kita terlalu mendramatisir apa yang tengah kita hadapi. Anggap saja kita tengah mengalami kegagalan cinta, kekasih yang sudah lama kita jaga, kita manjakan, kita cintai, dan kita sayangi akhirnya meninggalkan kita untuk menikah dengan orang lain. Biasanya siang malam kita terlalu­ merenungi betapa beratnya mengarungi hidup ini jika harus tanpanya. Rasa­ nya, tayangan film yang berbau patah hati seakan menjadi tema hidup kita,­ lagu sendu seakan menjadi pengiring­ langkah kita dan lainnya yang bisa menguatkan rasa sedih itu. Padahal semua itu hanyalah sebuah fase yang sangat umum yang sangat mungkin dia­ lami oleh orang yang bercinta, gagal atau berhasil sampai pelaminan. Peristi­ wa itu tidak jauh berbeda dengan ekse­ kutor pinalti dalam sepak bola. Sekali lagi, yang perlu kia sadari, jika­ kita merasa memiliki masalah berat­bah­ kan orang lain pun tak mungkin mendapat masalah seperti yang kita alami, itu adalah kesalahan kita sendiri.­Kita ter-

lalu menyelami kesedihan yang te­ngah melanda. Pada akhirnya,­kita­ma­ lah tenggelam dalam kesedihan. Hal yang harus kita lakukan adalah “sa­dar”, bah­ wa Allah selalu memberi cobaan yang sama kepada semua hamba-Nya se­­su­ ai dengan kekuatan masing-masing.­Ingatlah, ujian yang berat pastinya­untuk orang yang kuat, dan sebalik­nya. Oleh karena itu, jika kita­mendapat ujian yang berat, banggakan diri kita dengan ber­kipir jika kita­ini orang yang kuat. Salah satu cara untuk menghilangkan rasa merana karena terlalu memi­ kirkan permasalahan yang kita hadapi adalah dengan berpikir ada orang yang mendapatkan masalah yang jauh lebih berat dibanding kita. Dengan begitu, kita akan menemukan satu kekuatan baru, yaitu bersyukur. Setiap hal yang terjadi di dunia ini ada­lah dari Allah, dan pastinya akan kembali pada Allah jua. Sebaiknya kita selalu berucap dan tertancap dalam hati, masih ada langit di atas langit. Masih ada orang yang lebih sedih meskipun saat ini kita merasa paling sedih.

Rohmat Purwoko ?

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

37


cerpen

Sepiring Salad Rupa O l e h L atif Pungk a sni a r Rona rupa memancarkan beribu-ribu arti dalam setiap pancarannya. Alis, mata, dan mulut yang bertugas untuk melu­ kiskannya dalam setiap rasa. Mereka selalu terlihat kompak di kala dalam setiap perantauan menemukan rasa-rasa yang berbeda. Melengkung, menciut, membuka lebar, mengedip, melotot, terpejam, tipis, dan tebal, bersama mengisyaratkan penuh makna. Sebagian berkata, ”Ah, aku sedang galau…, Aku bahagia…, Aku patah hati…, Aku terpuruk…, Aduh, gigiku sakit…!” Tapi, ada juga rupa yang samar. Terbalut oleh poles mereka yang tebal. Tebal karena keharusan ataukah tebal karena sebuah ‘sesuatu’. Badut? Apakah kau bisa melihat seperti apa rupanya? Dia hanya tersenyum dan tersenyum, bagaimana dengan batinnya? Tahukah kamu? Rupa ‘sesuatu’, apakah kau bisa perhatikan matanya? Matanya berlarian ke mana-mana seolah-olah dia selalu mewaspadai akan polisi keamanan yang setiap saat siap meringkusnya? Apakah seperti itu rupa-rupa rona yang menguasai negeri ini? Sudahlah, biarkanlah mereka memiliki rupa itu sendiri. Biarlah mereka sendiri yang menjawab dengan sega­ la alasan mereka. Tapi bagaimana dengan rupa-rupa yang selalu menuntut keadilan? Sementara itu, rupa iba tercerai-berai memenuhi alam yang berbeda dengan para penguasa itu. Mereka ada di manamana dengan daya mereka sendiri mencoba melawan arus. “Aku tidak takut denganmu! Aku hanya takut dengan kelaparan anakku!” ucap tetangga yang kecil. “Lalu kenapa kau bicara padaku? Aku juga tidak akan pernah menghiraukanmu, tak sedikitpun…!” seru sang tetangga yang lebih besar. Mereka hanya bersilat lidah dan semakin memuncakkan kata menjadi kalimat yang besar. Tak ada tanda jeda bahkan­ titik. Rupa-rupa yang penuh kebencian hadir di antara mereka. Berebut kuasa atas kata-kata yang menurut mereka pa­ ling benar. “Sudah, berdamai sajalah kalian berdua. Tak ada gunanya­ kalian berebut kata-kata yang tak jelas. Pikirkanlah saja anakmu, wahai tetangga! Hanya anakmu!” Muka tangan saling menyapa tapi tidak dengan rupa mereka. Rupa yang melototkan mata, mulut yang terkunci serta­ dahi yang mengerut menyertai mata dan mulut. Tak ada se­ dikit pun kata maaf. Sebagian rupa penuh telisik dan intrik pun tiba. Mereka mengibakan diri dengan mencari apa-apa yang sebenarnya mereka sudah miliki terlalu banyak. Umbar beribu-ribu janji dari bisik-bisik kata mereka. Rupa pun berharap i­ba. Mena38

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2

warkan sejuta cara untuk mendamaikan tetangga yang kecil. “Baiklah aku akan menjadikanmu sebagai idolaku asalkan kau pikirkan anakku yang kelaparan ini,” ucap si tetangga yang kecil. Begitulah mereka menjadi. Sementara itu, rupa penuh gejolak dan gelora hadir di se­tiap sisi sudut yang meneriakkan panji-panji yang penuh de­ngan lukisan tangan. Gemulai raga terkadang menghiasi se-teatrikal mungkin. Mereka terus melancarkan gencatan­ senjata dengan yang tak mengiringinya, dengan yang tak bersamanya, dan dengan yang tak menyetujuinya atau sering kali dengan yang tak sejalan dengan apa yang ada di benak mereka bahkan dengan para tetangga yang kecil. Akan tetapi, rupa-rupa gejolak itu terkadang memperjuangkan nasib para tetangga kecil dengan harapan para tetangga itu memiliki lin­tasan yang sudah pasti dalam hidup mereka untuk dilalui. Masih adakah lagi seperti apa rupa? Tentu, banyak sekali rupa di alam ini, bagaikan tebaran bintang yang ada di setiap luasan langit. Mereka bercahaya, mempesona pemilik mata hati yang berbinar indah. Tapi tidak jika di kala men­ dung, bintang-bintang itu akan bersembunyi di balik tubuh awan yang menghitam dan memperdayai rupa itu sendiri. Segudang rupa seperti sepiring salad yang berisi aneka ma­cam sayur dan buah. Strawberry memberi warna cerah dan bernuansa masam, apel dan nanas sebagai penyerta yang memberi nuansa manis, serta sayuran yang menghijaukan. Mereka semua beradu dengan mayonnaise dan keju sebagai penambah rasa bagi penikmatnya. Seperti rupa yang beraneka macam, siap menjadi pesona­ atau bahkan menjadi musuh? Itu semua bergantung pada diri yang mengadopsi rupa serta kalbu yang tidak pernah memungkiri, seperti rupa. Karena kalbu ada di dalam diri, dia tidak bisa dilihat tapi dia bisa merasa, tidak seperti rupa yang bisa dilihat tapi kadang tak memiliki rasa itu. Tapi, aku hanya ingin memberikan rupaku yang penuh de­ ngan pesona. Cermin dari jati diriku yang unggul dan tidak mengada-ada, bayangan dari kalbuku yang tak pernah ingkar, membaur ragaku yang selalu bergerak ke kanan bukan ke kiri, menghangatkan tubuhku yang menggigil dalam bisu, serta membawaku menuju dunia yang penuh dengan rasa hidup. Itulah rupaku yang seperti potongan strawberry di atas se­ piring salad. Memberi warna, kesegaran, dan kepuasan bagi­ mata penikmatnya.

Latif Pungkasniar mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS, UNY


cerpen

P e wa ra Din a m i ka s e p t e m b e r 2012

39


puisi•geguritan•tembang Puisi-Puisi Armanda Nurliansyah

Para pendidik yang menciptakan asap di lengan pendidikan kita Ada sarang laba-laba menganyam sarangnya Ada semut berbaris di dinding sekolah kita

Sebuah Almanak Sebuah kursi tua dari kayu mahoni Mengawali percakapan kita Tentang pemuda yang ditembak mati Di pagar istana Malam, diciptakan oleh lampu merkuri Daun-daun luruh pada sebuah perbincangan Ketika mayat-mayat diangkut pedati Meski mati, dan kita berteriak revolusi Barangkali, kitab-kitab Adalah kisah seorang pertapa yang gila Atau harapan yang diciptakan oleh jin Untuk memberikan hal-hal nyata Sebuah bangku menyala dari ruang kelas Papan tulis yang terjatuh

Ceritakanlah, bahwa seorang raja Hanya memintal pasukan-pasukan Yang siap mati di sebuah peperangan Bukan pemeras kepala yang menuliskan kata-kata Sebuah pena mencatat isim sejarah Tentang orang-orang yang terluka Di bawah bulan memar Dan sisa api di jalan-jalan panjang Tak ada yang lebih baik selain mati Apabila orang-orang tak lagi membutuhkan puisi Daripada abadi dan nafas kita hanya menepi Yogyakarta, 21 Mei 2012

Zainal Arifin mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UNY

pojok ge l it ik BERDOA Umarmadi: Yo, sering perhatiin para pemuka agama nggak? Umarmoyo: Perhatiin apanya, Di? Umarmadi: Itu lho, kalau lagi mimpin doa habis ceramah, misalnya, itu

40

P ewa r a Di n a mik a s e p t e m b e r 2 0 1 2

lho. Umarmoyo: Iya. Lagi mimpin doa, habis ceramah, terus gimana? Umarmadi: Lihatlah, ada yang mimpin doanya sampai menangis. Umarmoyo: Ya. Terus? Umarmadi: Ada yang mimpin doanya dengan meledak-ledak seperti orang marahmarah. Umarmoyo: Ya. Terus? Umarmadi: Kamu tahu nggak, untuk apa itu, biar apa itu? Umarmoyo: Ya nggak tahu. Umarmadi: Begini. Pemuka yang memimpin doa sampai menangis-nangis, mungkin maunya Tuhan

melihat sambil trenyuh, terus dikabulkan. Umarmoyo: Eit ... nggak boleh kamu ngomong begitu. Dosa!!! Umarmadi: ........................................? Umarmoyo: Terusnya gimana? Umarmadi: Nah, pemuka yang memimpin doa sambil meledak-ledak kayak orang marah, mungkin maunya Tuhan yang melihat jadi takut, terus doanya dikabulkan. Umarmoyo: Hei ... ngaco. Kamu nggak pantas ngomong begitu. Pelecehan itu namanya. Dosa, tahu nggak!!!!! Terusnya gimana? Umarmadi : ..........................? ema r '12


l

e ns

a

Haornas, UNY, dan Generasi Sehat Hari Olahraga Nasional (Haornas) kembali dirayakan di UNY. Di sekitar gedung olahraga UNY, sivitas akdemika UNY telah bersiap-siap mengikuti alunan musik dan instruktur senam. Selain itu, Haornas kembali mengalunkan penghargaan kepada putra-putri UNY yang berprestasi. Di tengah luapan kegembiraan sivitas akademika UNY, Haornas diharapkan tetap menjadi media yang terus melahirkan generasi sehat UNY. teks : Sismono La Ode • Fotografer: HERI PURWANTO


dgreetings.com

Selamat Datang di Kampus

TAQWA, MANDIRI, CENDEKIA

universitas negeri Yogyakarta Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta 55281 Telp. 0274-586168 www.uny.ac.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.