dari pembaca Kirimkan kritik/komentar/tanggapan Anda mengenai Pewara Dinamika maupun persoalan di seputar kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Kritik/komentar/tanggapan harap dilengkapi identitas yang jelas dan dapat dikirim melalui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kantor Humas UNY.
Kok Pagar Masjid Masih Dipasang Spanduk? Hingga bulan Juli ini saya masih melihat spanduk terbentang di pagar masjid Muja hidin UNY. Saya makin heran kok, keluhan yang saya utarakan melalui majalah Pewara Dinamika edisi Juni belum ditanggapi. Saya pun bertanya dalam hati, apa saya yang salah? Lantas, saya bertanya dengan temanku tentang keluhan yang saya utarakan. Kawan saya menjawab: Anda benar. Jika pengurus masjid belum menanggapinya (mungkin karena belum membaca atau kurang peduli), maka Anda harus tulis ulang, semoga mereka menanggapinya dengan serius. Sekali saya ungkapkan, pemasangan spanduk bukan pada tempatnya akan membuat keindahan masjid Mujahiddin terganggu. Sederhana alasannya, perta ma, pagar dibuat tidak untuk jadi media pemasangan spanduk, kedua, arsitek tur pagar dapat mendukung konsep arsi tektur masjid, jadi fungsi pagar bukan hanya untuk pembatas tetapi pagar bisa memberi keindahan sendiri. Dengan ka ta lain, keindahan pagar menyatu de ngan keindahan bangunan masjid, dan
ketiga, spanduk mempunyai media pe masangan sendiri, yang bentuk dan tempat diletakkannya amat berbeda dengan masjid. Melihat dan pempertimbangkan alas an tersebut, saya pikir sudah cukup je las bahwa tidak ada alasan pemasangan spanduk di pagar masjid, meskipun kita hendak menyampaikan informasi yang amat berharga bagi masyarakat mau pun sivitas akademis UNY. Karena as pek keindahan dan kebersihan adalah
ajaran Rasullullah SAW yang pantas ki ta aplikasikan dalam ruang mana pun dan waktu kapan pun. Keindahan dan kebersihan tidak hanya melulu ditafsir kan sebagai upaya membersihkan sam pah dan menaruhnya di tong sampah, tetapi kebersihan dan keindahan juga bisa ujudkan dalam penataan ruang dan peletakkan barang-barang pada tempat nya. Bukan begitu? Matur nuwun. ISlahuddin mahasiswa FT UNY
Akhirnya Fasilitas Pejalan Kaki Digunakan Beberapa edisi Pewara Dinamika, saya sempat menulis keluhan sekaligus solu si bagi penggunaan fasilitas khusus peja lan kaki. Saat itu, saya mengeluh masih jarangnya kesadaran sivitas akademika UNY untuk menggunakan fasilitas itu. Saat ini, setelah fasilitas tersebut selesai dibangun, saya mulai berbahagia. kare
Pewara Dinam i ka j u li 2 0 1 0
na animo penggunaan fasilitas terse but mulai naik. Jika saya melewati jalan di depan Museum Pendidikan menuju FMIPA para sivitas akademika (terutama mahasiswa) sudah berjalan di atas tro toar, saya pun, pengendara motor agak senang karena tidak lagi was-was. Pun halnya, ketika saya melintasi sepanjang
jalan mulai dari KOPMA UNY hingga di depan FISE. Para pejalan kaki sudah me manfaatkan trotoar yang mulai dililit bunga. Melalui surat pembaca ini, saya mengucapkan terima kasih. Saya ber harap fasilitas itu terus dipelihara. Kamil Alumni mahasiswa FT UNY