Tahun II / Maret 2012
CEO
Harga: Rp.29.900,(Luar Jawa Rp.32.000,-
Fadel Muhammad
“Man jadda wa jadda” Dahlan Iskan:
Tak Ada Penjualan BUMN ke Asing
Fadel, Lebih Baik dan Berbeda Most Powerful Companies
www.majalahceo.com
PT Promedia Citra Corpora
Tahun II / Maret 2012
CEO
Harga: Rp.29.900,(Luar Jawa Rp.32.000,-
Warren Buffet the Art of Invesment
Dipersembahkan oleh Majalah CEO Indonesia
green issue
Mari Selamatkan BUMI
CEO
4
pengantar Advertorial redaksi
Kerja Keras FILOSOFI kuno yang bisa diterjemahkan secara temporer atau dimaknai dengan pengertian “kerja keras”; berakit-rakit ke hulu berenang ke tepian, bersakit dahulu bersenang kemudian, sangat penting artinya bila dipatri sebagai motivasi guna mengejar impian. Sebab untuk mendapatkan hasil maksimal, tidak ada Drs. Wilson Lumi yang instan. Kuncinya, harus kerja keras. Walau PU/Pemimpin Redaksi diakui ada juga yang instan dalam memperoleh impiannya, namun mereka tidak seberapa. Yang pasti kita bukan pada posisi instan! Tentu. Menyadari itu, divisi bisnis yang dikomandani Joko Susilo, sejak akhir tahun kemarin, Desember 2011, tidak pernah berhenti, sibuk dengan notulennya, mempersiapkan diri agar bisa “ikut bertanding” dan menang. “Untuk menjadi genius hanya diperlukan 1 persen inspirasi dan sisahnya yang 99 persen adalah kerja keras,” ujar Joko mengutip filosofi Thomas Alva Edison. Menurutnya, apakah tujuan kita berlatih untuk ikut “bertanding” atau tidak, bagi divisi kami, yang paling utama adalah “gol”. Kita tidak akan menang dengan hanya mengandalkan kelincahan di lapangan bak pemain bola mempermainkan si kulit bundar. Kita baru bisa dikatakan “pemenang” jika sudah mampu menciptakan gol. Nah, gol bagi perusahaan adalah keuntungan atau profit. Dalam hubungan menciptakan gol tadi, manajemen, termasuk di dalamnya divisi bisnis dan marketing telah melakukan beberapa hal yang berkaitan dengan ketajaman strategi merebut pasar. Mungkin tidak perlu kita gores panjang-lebar di sini, namun yang pasti posisi bola kini sudah sejajar dengan gawang; sudah berada di kotak pinalti, berhadapan muka dengan perusahaan klien. Ada asa disana, mudah-mudahan para “pemain” ujung tombak kita, khususnya divisi marketing, mampu membidik sasaran dengan tepat, memanfaatkan peluang, sehingga bisa tercipta gol. Untuk ini, kita butuh motivasi yakni kemampuan dan kecerdasan yang berwujud kerja keras. Apalagi ditahun Naga Air tahun ini –berdasarkan penanggalan Cina-- jika kita tidak mampu menciptakan gol, pasti kelangsungan perusahaan ini terancam, bakal disantap sang naga. Namun demikian, bila mampu menciptakan gol dan gol, maka kita akan lolos dari ancaman sang naga. Bahkan nantinya, kita bisa menari di atas kepala naga, karena kitalah pemenangnya. ***
Business to Business Penasehat: Sambas MBA sambas@majalahceo.com Penasehat Hukum: Agoes Parera, SE,SH, MM, AAAIJ. Drs Joppy Rory, SH Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Drs. B. Wilson Lumi wilson_lumi@majalahceo.com Redaktur Eksekutif: Utoyo Harjito, S.E utoyo@majalahceo.com Redaktur Pelaksana: Frans S. Pong frans@majalahceo.com Dewan Redaksi: B. Wilson Lumi, J. Susilo, Utoyo Harjito, Frans S. Pong, Nolfie Otniel, Audrey Vanders redaksi@majalahceo.com USAHA & MARKETING Manajer: J. Susilo, SE jokosusilo@majalahceo.com Divisi Usaha/Marketing: Lina Irawan, SE Deden Suryana, SE Adella Diana Ria Rosse marketing@majalahceo.com Perwakilan LN: Dave Nosli W. (Washington DC), John Galag(Jepang), Agustinus (Singapura), Tineke Lumi(Hongkong), Yani L.(Abudabi), email: redaksi@majalahceo.com. PENERBIT: PT QUALITY TATA FATWA QTAFT Building, Lt-3 Jl. Sultan Iskandarmuda, No. 15A, Jakarta 12240 Telp. +62 21 7294622. Fax. +62 21 729 4731 email: majalahceo@majalahceo.com facebook: majalahceo website: http://www.majalahceo.com PERCETAKAN: PT Mardi Mulyo (Isi di luar tanggung jawab percetakan)
Majalah CEO
1
Daftar Isi
Agenda
COVER STORY
3 Dahlan: Tak Ada Penjualan BUMN ke Asing 4 Impor Elektronik dan Ponsel China Merajalela 5 Gita Wirjawan Bukan Anti-ekspor 5 70 Pengusaha AS Jajaki Bisnis di Indonesia 6 Maret, Pasific Royale Airways Indonesia 6 2011, Newmont Setor Rp 7,4 Triliun 7 Empat Menteri Sambut Baik Indonesia Fashion Week 2012
Fadel Muhammad:
“Man jadda wa jadda”
CoverStory 8
8 Fadel Muhammad: “Man jadda wa jadda” 10 Fadel, Lebih Baik dan Berbeda 17 Entrepreneur Leader
Majalah CEO
Reportase
SPIRIT
Seks, Kekerasan, Mistik, dan Gosip jadi Info Utama Media:
“Bisa Dibayangkan seperti Apa Bangsa ini ke Depan”
23 Fun Bike dan Fun Walk “Payung” Bumiputera; Masuk Rekor MURI 24 Usia Seabad; Bumiputera Ingin Jadi Lebih Besar 26 Perjalanan Panjang Seabad Bumiputra 1912: “Masih Menyimpan Kegundahan Mendalam.... “ 32 Carrefour Bina UKM 34 Pegadaian Sejahterakan Masyarakat 36 Danamon Siapkan Capex Rp1,5 T Buka 300 Cabang 38 Asuransi Jiwa: Rp1,38 Triliun, target Inhealth Tahun ini
S Freddy Tulung Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementrian Komunikasi dan Informatika
ejak bergulirnya reformasi, tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang terbuka (open government) mensyaratkan adanya akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi masyarakat pada setiap proses pembuatan kebijakan publik. Dengan keterbukaan informasi publik, negara dapat mewujudkan demokratisasi dan penyelenggaraan negara yang baik. Diera keterbukaan informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mempunyai solusi jitu untuk menyiapkan berbagai informasi yang bersifat edukatif sekaligus mengedepankan pencerahan kepada masyarakat, yaitu dengan cara intensifikasi dan eksistensifikasi. Sebagai konsekwensi dari era demokrasi Indonesia, kita tidak mengenal lagi era sensor, ataupun pembatasan dan juga pembredelan, sehingga masyarakat mau tidak mau, suka tidak suka harus menjadi masyarakat yang cerdas yaitu cerdas memilih informasi apa yang layak dipercaya. Pemerintah kini tidak memiliki kewenangan mengontrol konten media, terutama penyiaran. Fungsi Majalah CEO
39
Spirit 39
Seks, Kekerasan, Mistik, dan Gosip jadi Info Utama Media: “Bisa Dibayangkan seperti Apa Bangsa ini ke Depan”
CORPORATE
Most
Inspirasi
Powerful
43
Companies 2011 T AHUN ini, 2012 Indonesia mulai stabil dari sisi performance. Ketika banyak negara masih berkutat pada kubangan krisis, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi yang sudah hampir menyentuh dua digit. Apa artinya kondisi ini. Ini artinya perekonomian negara sudah mulai pulih menyusul hantaman krisis kepercayaan beberapa tahun belaskangan ini, juga krisis dunia (Eropa). Bangkitnya kepercayaan ini, tak lepas dari “kampanye” membaiknya sistem investasi di Indonesia. Sejumlah pengamat menilai, salah satu penyebab IHSG bisa bertahan dari ‘serangan’ Krisis Eropa, termasuk langsung bangkit dengan cepat meski sempat tersungkur pada Agustus – September 2010 lalu, adalah karena kondisi perekonomian Indonesia sudah pulih atau pada saat ini memang sedang bagusbagusnya. Disisi lain, kekhawatiran tentang ancaman dampak sistemik jika Krisis Yunani benar-benar bermuara pada default, juga tidak bisa diabaikan begitu saja. Karena itu akan menghambat IHSG untuk naik lebih tinggi lagi. Jadi IHSG pada sepanjang tahun 2012 ini kemungkinan hanya akan mondar-mandir saja di sekitar level 4,000an. Jika nanti sewaktu-waktu IHSG jatuh karena koreksi periodik (koreksi rutin yang biasa terjadi 2-3 kali setahun), maka dengan mempertimbangkan posisi wajar IHSG di 3,800-an, paling dalam jatuhnya ke level 3,600-an, sebelum kemudian akan langsung naik lagi.
46
Sepuluh Puteri Pewaris Kekayaa Konglomerat Dunia
Corporate
Apapun itu, yang jelas hingga saat ini perekonomian kita tetap membaik. Hal ini ditandai dengan optimisme bangkitnya sektor pasar modal Indonesia yang menjadi salah satu yang terbaik di kawasan Asia. Semua indikator positif itu sertamerta telah ikut melambungkan proyeksi kondisi perekonomian negara. Kondisi ini ikut memediasi membaiknya performance perusahaan-perusahaan yang tercatat di PT Bursa Efek Jakarta. Lebih jelasnya, kami akan menurunkan 10 dari 45 emiten terbaik 2011, yang diumumkan berdasarkan Indeks likuiditas Bursa Efek Jakarta (Indeks LQ45 periode Agustus 2011-Januari 2012) dan berdasarkan hasil evaluasi atas saham-saham yang digunakan dalam perhitungan ideks LQ45. LQ45 adalah Indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Perusahan tersebut masing-masing PT Astra International, Tbk (ASII), PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), Adaro Energy Tbk (ADRO), Bank Central Asia, Tbk (BBCA), Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BBRI), Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGAS), Indofood Sukses Makmur, Tbk (INDF), Pengembang Lippo Karawaci, Tbk (LPKR), dan PT Garuda Indonesia (GIAA). Berikut kita ikuti laporan Frans S. Pong dari lantai bursa. (CEO/ Wilson Lumi)
46 Most Powerfull Companies 62 Advertorial Bank Sulut
Leadership 78
Harga Sebuah Kepemimpinan
Life Style
Majalah CEO
ADVERTORIAL
Johanis Salibana
Risk Taker
81
Christiano Ronaldo dos Santos Aveiro Dikelilingi Mobil Mewah Sejagad
Destinasi
84 Bebas Visa untuk Wilayah ASEAN 87 Pariwisata Lokomotif, Perlu Diversifikasi Pasar Pariwisata 89 Geliat UKM di ATF 2012 90 2015, Liberalisasi Jasa Pariwisata
KEBERHASILAN seseorang, di samping kerja keras tanpa henti; tidak cepat puas, juga sangat tergantung pada kemampuan diri sendiri, kesempatan untuk mengembangkan diri dan strategi
SuccesStory
untuk mencapai tujuan.
M
enurut penggemar cara American Music ini, bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berhasil dalam mengembangkan karir. Yang penting, asal mau berusaha, mengasah potensi, dan satu kuncinya yakni strategi yang tepat. Strategi inilah yang paling menentukan keberhasilan seseorang. Sebagai seorang bertipe pengambil risiko; “risk taker”, Johanis Salibana dalam menjalankan tugas tidak pernah mengalami masalah yang berarti. “Karena setiap saya menjalankan tugas selalu memperhitungkan risiko terkecil sekalipun terhadap rencana-rencana saya, sesuai prinsip dasar ekonomi,” kata Salibana dalam percakapan singkat dengan Majalah CEO.
91 Majalah CEO CEO
2
Majalah CEO
69
Warren Buffet the Art of Invesment
Agenda
Dahlan: Tak Ada Penjualan BUMN ke Asing
J
AKARTA. Menteri BUMN, Dahlan Iskan menyatakan, dalam pelaksanaan privatisasi perusahaan milik negara, tidak akan lagi menggunakan metode atau penjualan strategis kepada pihak asing. “Penjualan saham BUMN kepada pihak asing sudah disetop. Sudah tidak zamannya lagi menjual saham atau aset BUMN kepada asing,” kata Dahlan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Februari lalu. Menurut Dahlan, saat privatisi, Kementerian BUMN hanya menyetujui privatisasi melalui pola pelepasan saham perdana kepada publik (IPO). “Jika asing masuk melalui pasar saham tidak masalah,
tetapi penjualan langsung kepada asing jangan sampai terjadi lagi,” ujarnya. Dahlan mencontohkan, pengalaman buruk dalam mengelola BUMN adalah ketika pemerintah dan DPR menyetujui penjualan saham Indosat kepada Singapura yang mengakibatkan kepemilikan saham pemerintah di perusahaan itu kurang dari 15 persen. “Ini tidak akan terjadi lagi. Dulu alasannya melepas saham di Indosat untuk menambal APBN. Ya, saya memaklumi karena krisis harus dicarikan jalan keluar ketika itu, tetapi sekarang fenomena itu sudah tidak akan ada lagi,” tuturnya. Mantan Direktur Utama PT PLN
ini juga menyatakan, pembenahan BUMN yang saat ini gencar dilakukan pemerintah, selain untuk menyehatkan perusahaan, juga agar mampu membeli perusahaan asing. “Kita harus mendorong BUMN yang sudah memiliki aset dan kemampuan besar untuk ekspansi ke luar negeri. Bila perlu, perusahaan Indonesia mengambil alih lagi perusahaan-perusahaan sawit yang berinvestasi di Indonesia saat ini,” ujarnya. Kementerian BUMN sedang menyiapkan IPO Semen Baturaja, PTPN VII, dan anak usaha PT Pertamina, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy dan PT Pertamina Drilling Services. (KMPC) Majalah CEO
3
Agenda
Impor Elektronik dan Ponsel China Merajalela
J
AKARTA. Impor produk elektronik China yang setiap tahun mengalami kenaikan sulit untuk dibendung. Apalagi pengusaha menilai berbagai kebijakan pemerintah menjadikan produksi elektronik di dalam negeri menjadi mahal dan tidak efisien. Data sementara dari Kementerian Perindustrian menunjukan bahwa sepanjang periode 2007-2011, impor produk elektronik dari China mengalami pertumbuhan 51,4 persen. Impor produk elektronik China sendiri didominasi oleh notebook (laptop) dan telepon seluler yang harganya jauh lebih murah ketimbang produk sejenis dari negara lain. Pada 2011, impor produk elektronik mencapai US$ 5,77
4
Majalah CEO
miliar, naik dari tahun 2010 yang sebesar US$ 5,07 miliar. Impor laptop memberi kontribusi terbesar yaitu senilai US$ 1 miliar atau naik 15,04% dari tahun sebelumnya. Sedangkan impor telepon seluler mencapai US$ 929,01 juta turun 40,79%. Namun impor produk elektronik lainnya mayoritas mengalami kenaikan seperti radio, telegraf, hardisk, dan berbagai komponen komputer. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel), Ali Soebroto mengatakan lonjakan impor elektronik merupakan konsekuensi dari kerjasama ASEANChina Free Trade Agreement (ACFTA) yang memberlakukan bea masuk 0%. Terutama untuk produk laptop dan telepon seluler,
Ali mengatakan hampir semuanya memang diimpor. Dengan belum adanya hambatan non tarif seperti safe guard dan bea masuk anti dumping, impor laptop dan telepon seluler dari China meningkat tajam. “Dengan bea masuk 0% tidak ada lagi industri di dalam negeri yang bisa lahir dan tumbuh,� kata Ali, akhir Februari lalu. ***
Agenda
Gita Wirjawan Bukan Anti-ekspor
M
AKASAR. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, dirinya bukan seseorang yang anti dengan kebijakan ekspor. Namun, ia lebih menginginkan agar ekspor diisi dengan produk yang punya nilai tambah atau mengalami pengolahan lebih lanjut. “Saya bukan anti-ekspor. Tapi kalau ekspor bahan baku yang nilainya hanya Rp 10 perak (padahal bisa lebih),” ujar Gita dalam kuliah umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Februari. Gita pun menceritakan, ketika
dirinya bersama dengan sejumlah menteri memutuskan untuk melarang ekspor bahan baku rotan dengan keluarnya Peraturan Menteri Perdagangan akhir tahun lalu bukan tanpa maksud. Menurut dia, dengan kebijakan itu maka pemerintah akan berusaha membangun sentra produksi di sumber bahan baku, yakni Sulawesi dan Kalimantan. “Tidak hanya di Cirebon saja. Jadi policy tidak boleh kedengaran dan kelihatan Java centric,” tambah Gita. Selain itu, pemerintah juga tidak tinggal diam terhadap
penyerapan bahan baku rotan ketika ekspor dilarang. Pemerintah, kata Gita, pun berkomitmen untuk menyerap bahan baku rotan secara maksimal. Jangan sampai rotan petani tidak laku di pasar karena tidak ada pembeli. “Jangan sampai kita itu puas diri dengan desain-desain orang yang sudah berlaku dari 20-30 tahun yang lalu,” tambahnya, terkait dengan pemberian nilai tambah pada rotan. Desain produk rotan nasional diharapkannya tidak kalah dengan desain negara-negara Eropa dan China. ***
70 Pengusaha AS Jajaki Bisnis di Indonesia
S
ebanyak 70 pengusaha asal Amerika Serikat me lakukan kunjungan misi dagang ke Indonesia. Mereka menjajaki peluang bisnis yang prospektif di Indonesia. Diharapkan investasi dari AS tahun ini meningkat. Hal tersebut disampaikan Menteri Per dagangan Gita Wirjawan, di Jakarta, awal Februari lalu.
”Dari 70 pengusaha tersebut, 20 orang di antaranya adalah pengusaha yang sama sekali belum pernah berinvestasi ke Indonesia,” katanya. Investasi dari AS yang masuk ke Indonesia sepanjang tahun 2011 tercatat 1,5 miliar dollar AS. Tahun ini angka tersebut diharapkan naik ke level 1,7 miliar dollar AS. *** Majalah CEO
5
Agenda
Maret, Pasific Royale Airways Indonesia
S
INGAPURA. Industri penerbangan Indonesia akan diramaikan maskapai pe nerbangan baru dengan hadirnya Pacific Royale Airways. Maskapai penerbangan yang didirikan sejak Februari 2011 ini akan bermain di kelas premium dengan pesawat Airbus A320 dan Fokker 50. CEO Pacific Royale, Samudra Sukardi menyatakan, mereka akan menjalankan jasa penerbangan full service atau kelas premium. Dan, manajemen akan mengambil pasar kelas menengah ke atas yang cukup besar. Indonesia merupakan negara berpenduduk terbesar setelah China, India, dan Amerika Serikat. Pertumbuhan kelas menengah ke atas cukup tinggi. “Saat ini maskapai yang melayani kelas ini di Indonesia hanya ada satu, sedangkan pertumbuhan pasar terus meningkat sehingga kami akan menjadi alternatif baru
Chairman Pacific Royal Airways, Tarun Trikha (kanan), dan CEO Pacific Royal, Samudra Sukardi (kedua kanan), saat jumpa pers di ajang Singapore Airshow 2012 di Changi Exhibition Centre, Singapura, Februari lalu.
yang akan mengambil peluang yang masih cukup luas,” ujarnya. Penandatanganan kerja sama operasional maskapai ini dengan sejumlah pihak dilakukan di ajang Singapore Airshow 2012 di Changi Exhibition Centre, Singapura. “Maskapai ini akan berkedudukan di Jakarta dengan cabang di Surabaya, Batam, dan Medan. Ketiga kota itu akan menjadi penghubung
untuk membentuk jaringan koneksi ke sejumlah kota di sekitarnya,” jelas mantan Vice President Garuda Indonesia Group itu. Sementara Chairman Pacific Royale, Tarun Trikha mengaku optimistis dengan pasar penumpang di Indonesia yang terus meningkat. “Kami akan mengambil pasar kelas menengah ke atas yang cukup besar,” ujar Tarun. ***
2011, Newmont Setor Rp 7,4 Triliun
J
AKARTA. PT Newmont Nusa Tenggara mengaku telah menyetorkan Rp 7,405 triliun kepada pemerintah Indonesia selama 2011. Setoran ini berupa pajak, non pajak, dan royalti sesuai ketentuan kontrak karya. “Newmont selalu melaksanakan kewajiban keuangan kepada pemerintah tepat waktu dan memenuhi semua ketentuan perpajakan. Sejak 2003 Newmont selalu mendapatkan predikat wajib pajak patuh dari pemerintah,” kata Presiden Direktur Newmont, Mar-
6
Majalah CEO
tiono Hadianto dalam siaran pers, akhir Februari lalu. Dikatakan Martiono, pembayaran terbesar Newmont adalah Pajak Penghasilan Badan Rp 6,179 triliun, disusul Pajak Penghasilan
lainnya sebesar Rp 270,9 miliar, Pajak atas Dividen sebesar Rp 217,5 miliar, dan Pajak Penghasilan Kar yawan sebesar Rp 224,2 miliar. Sementara pembayaran royalti produksi di 2011 mencapai Rp 168,4 miliar. Menurut Martiono, nilai pembayaran pajak di 2011 lebih besar dari 2010 dengan nilai sebesar Rp 5,967 triliun. Peningkatan setoran pajak ini disebabkan adanya pembayaran PPh Badan Tahun Pajak 2010 yang dibayarkan di 2011 pada saat penyampaian SPT. (DTC/CEO
Agenda
Empat Menteri Sambut Baik Indonesia Fashion Week 2012
J
AKARTA. Empat Menteri, masing-masing dari Kementerian Perdagangan RI Gita Wirjawan, Kementerian Perindustrian RI MS Hidayat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI yang diwakili oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, serta dari Kementerian Koperasi dan UKM yang diwakili oleh Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Neddy Rafinaldy Halim, menyatakan dukungan mereka terhadap penyelenggaraan Indonesia Fashion Week (IFW) 2012. Dukungan ini disampaikan pada acara konferensi pers yang berlangsung di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta. IFW 2012 yang mengangkat tema “Colorfull Indonesia”, diselenggarakan pada 2326 Februari 2012 di Jakarta Convention Center, Jakarta. IFW merupakan sarana promosi khusus bagi produk fashion Indonesia, yang memadukan konsep pengembangan fashion disesuaikan dengan konsep pemasarannya. “Kami berharap, IFW dapat menjadi media untuk mengembangkan produk fashion Indonesia, sekaligus menyampaikan informasi seputar industri mode, seperti tren mode internasional 2013 kepada para desainer Indonesia ,” kata Mendag Gita Wirjawan. IFW agar dapat menciptakan
jejaring bisnis di antara komunitas fashion di Indonesia. Di samping itu, penyelenggaraan IFW juga diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk dapat membuka jalur distribusi dan lebih memanfaatkan pasar dalam negeri secara lebih luas, antara lain melalui pertemuan bisnis antara para desainer dengan investor, department store, dan buyer lokal lainnya. Berdasarkan hasil studi Kemen
terian Perdagangan, pada periode 2002-2010 produk fashion tercatat sebagai penyumbang terbesar ekspor industri kreatif, dengan total kontribusi hampir mencapai 61,13 persen dari keseluruhan ekspor produk kreatif. Kontribusi produk fashion terhadap nilai ekspor nasional mencapai 5,96%, dengan rata-rata nilai ekspor sebesar Rp 53,94 triliun. (HMKemdag/CEO) Majalah CEO
7
cover story
Fadel Muhammad:
“Man jadda wa jadda”
8
Majalah CEO
cover story
Pengetahuan, pengalaman, dan inspirasi adalah tiga jurus penting memenangkan peluang. Fadel Muhammad, Entrepreneur, Politikus, dan Guru
P
ENGETAHUAN, penga laman, dan inspirasi adalah tiga fondasi penting untuk menjalan kan usaha. Tantangan apapun yang menghadang bisa diatasi dengan mengombinasikan tiga jurus tersebut. Pengetahuan dan pengalaman adalah rangkaian ingatan yang dapat dijadikan bahan rujukan untuk melihat suatu masalah atau tantangan. Inspirasi adalah energi yang diperlukan untuk melakukan inovasi. Inilah gaya Fadel Muhammad dalam menghadapi masalah dan tantangan. Selalu ada jalan keluar. Jika ternyata tiga jurus ini masih tidak dapat mengatasi persoalan yang menghadang kita harus melabuhkan pada haribaan Tuhan. “Allah tidak akan mengubah nasib seseorang jika orang itu sendiri tidak berusaha mengubahnya.” Fadel selalu berpikir, kalau orang lain bisa kenapa kita tidak. Ia memang punya watak yang selalu ingin maju. Sebagai contoh, ketika Bukaka membuat mesin asphalt sprayer (aspal semprot). Percobaanpercobaan di bengkel Bukaka itu
selalu gagal. Hasil yang keluar dari mesin adalah bubur, bukan aspal. Jika sebagian petinggi di perusahaan itu memilih mundur, Fadel malah sebaliknya. Fadel penasaran. Mesin yang dikerjakan berhari-hari itu dibongkar. Apa yang terjadi. Ternyata bahwa komponen magnet dan motornya tidak jalan jalan. Jadi, begitu komponennya diganti, hasilnya sangat memuaskan. Bagi Fadel dan kawan-kawan selama masih bisa dicoba tidak ada kata menyerah. Fadel berprinsip “man jadda wa jadda”; siapa yang berusaha akan berhasil juga akhirnya. Tetapi semua itu (diakui) memang ada batasnya. Kalau semua cara sudah dicoba, masih mentok juga, apa boleh buat, tidak perlu kecewa. “Tawakal kepada Allah SWT,” ujar Fadel yang menunaikan hajinya tahun 1989. Keberhasilan seseorang, menurut Fadel, di samping kerja keras terus-menerus, juga sangat tergantung pada; Pertama, kemampuan diri sendiri; Kedua, kesempatan untuk mengembangkan diri; dan Ketiga, strategi untuk mencapai keberhasilan.
Menurut Fadel, setiap orang memiliki potensi untuk menjadi pengusaha. Yang penting, asal mau berusaha, mengasah potensi. Tetapi, memang tidak setiap orang bisa mendapatkan kesempatan mengembangkan potensinya. Untuk mendapatklan kesempatan ini, jelas dibutuhkan strategi yang tepat. Strategi inilah yang akan menentukan apakah seseorang akan menjadi “risk taker” (pengambil risiko) atau “risk orderer” (pengatur risiko). Perbedaan yang tajam antara kedua tipe pengusaha ini adalah seorang risk taker cenderung untuk berspekulasi tanpa memperhitungkan secara cermat. Ia mencoba setiap kemungkinan. Sementara seorang risk orderer akan memperhitungkan risiko terkecil sekalipun terhadap rencanarencananya sesuai prinsip dasar ekonomi. Kesuksesan seseorang sangat tergantung pada kemauannya yang kuat, rasa pecaya diri yang tinggi, dan kemampuannya menghitung risiko. Kemauan akan mendorong kegigihan untuk berusaha, untuk bisa berhasil; bisa mencapai gol.*** Majalah CEO
9
cover story
Fadel,
Lebih Baik dan Berbeda By: B. Wilson Lumi wilson_lumi@majalahceo.com
D
R. Ir. H. Fadel Muhammad, putra Gorontalo, kelahiran Ternate, 20 Mei 1952, lahir bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Fadel, buah kasih pasangan pedagang antarpulau dan guru. Nama Fadel diberikan oleh kakeknya yang melihat dari mata batinnya, bahwa cucunya ini dianugerahi kelebihan oleh Allah SWT dan kelak akan berbeda dengan teman-temannya. Sejak kecil perbedaan itu sudah mulai nampak dari perilaku kesehariannya yang bersahaja, selalu patuh pada orangtua dan giat belajar. Masa kanak-kanaknya hingga remaja dilewati di Gorontalo, ketika
10
Majalah CEO
SMA Fadel tinggal di Ternate. Usai tamat SMA atas dorongan Bunda dan Kakeknya Fadel melanjut pendidikan ke Institut Teknologi Bandung (ITB). Satu prinsipnya, kalau ingin mengubah masa depan kita harus pintar. Sebab hanya orang pintar yang bisa dan mampu mengubah masa depan, baik dalam keluarga, di lingkungan, termasuk masa depan bangsa dan negara. Dengan doa dari kakek dan lambaian kasih dari bunda tercinta, Fadel merajut citacitanya meninggalkan Pantai Sulamadaha Ternate yang indah, berlayar menuju tanah Jawa, berguru mencari ilmu ke ITB. Pesan kakeknya lekat mengiang terus di telinga dan hatinya. “Membaca sejarah menjadikan kamu lebih bijak, tapi membuat sejarah menjadikan dirimu berguna dan dikenang.�
Pesan Kakek dan cinta Umi diwujudkan dengan giat belajar. Semasa kuliah di ITB, dia pun meraih prestasi gemilang. Tahun 1975 dia mendapat penghargaan sebagai mahasiswa teladan dan sekaligus menjadi tokoh mahasiswa. Dengan prestasi ini, Fadel kemudian mendapat beasiswa dari Caltex dan grant dari Mitsubishi. Fadel bahkan mendapatkan tawaran beasiswa untuk belajar di Institut Teknologi California, namun tawaran tersebut ditolaknya. Jiwa entrepreneurnya sudah mulai tampak sewaktu dia masih mahasiswa. Jadi, selain kecerdasan IQ-nya, oleh jiwa entrepreneur yang mulai tumbuh dan dimilikinya, Ia bisa mengembangkan bisnis –meski dalam skala kecil—di kampusnya. Saat itu, antara lain, dia mengubah pola bisnis koperasi
cover story
mahasiswa, sepenuhnya dikelola mahasiswa. Dia mengkapitalisasi brand ITB untuk memajukan bisnis koperasi itu. Setelah meraih gelar insinyur Jurusan Teknik Fisika ditahun 1978, Fadel memilih untuk berbisnis; jadi pengusaha. Dia mendirikan perusahaan, PT Bukaka Teknik Utama bermitra dengan Ahmad Kalla (adik kandung Jusuf Kalla) dan Erwin Kusler. Usahanya berkembang. Perusahaan ini pada tahun 1980-an terus tumbuh (1986 berhasil memproduksi bermacammacam). Menjadi terkenal dan tahun 1990-an, perusahaan ini menjadi milik publik (public company). Beberapa tahun kemudian, dengan kesuksesan ini diapun menjadi eksekutif dan sekaligus pemilik saham disejumlah perusahaan nasional dan joint venture dengan perusahaan asing berskala dunia. Untuk keberhasilan ini, dia pun dilirik organisasi pengusaha, KADIN. Di organisasi KADIN, Fadel memulai tugas sebagai Ketua Kompartemen sampai akhirnya menjadi Wakil
Ketua ketika Abdurizal Bakrie menjabat Ketua umumnya. “Jadi, saya juga sudah malang melintang di dunia usaha,” ujar Fadel dalam pebincangan akrab dengan tim Majalah CEO di ruang kantornya, Graha Anugerah. Setelah berhasil meraih sukses di bisnis, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Indonesia Bersatu II (dilantik di istana negara 21 Oktober 2009) ini, ingin “melunasi” hutangnya di daerah leluhurnya, Gorontalo. Ia pun mencalonkan diri sebagai Gubernur Propinsi Gorontalo pasca pemekaran daerah ini dari Propinsi Sulawesi Utara pada tahun 2001. Mantan Bendahara DPP Golkar inipun terpilih menahkodai daerah ini sebagai gubernur pertama, terhitung sejak 10 Desember 2001. Periode pertama Fadel berakhir 10 Desember 2006 dengan nilai plus. Dengan modal ini, Ia pun mengikuti Pilkada Gubernur Gorontalo untuk periode kedua, masa bhakti 2006-2011. Dan, seperti yang diperkirakan sebelumnya, Fadel terpilih kembali melalui Pilkada langsung oleh rakyat dengan suara
yang sangat signifikan, 80% lebih (tertinggi dari seluruh Pilkada Gubernur se-Indonesia). Dalam masa kepemimpinannya sebagai Gubernur Gorontalo, dia sekaligus dipercayakan partainya (Golkar) menjabat Ketua DPD I Partai Golkar di Propinsi Gorontalo. Sebagai Gubernur, visi misinya jelas, membangun Gorontalo dari ketertinggalannya agar bisa mandiri, berbudaya, dan bersandar pada moralitas agama. Fadel bertekad mengakselerasi pembangunan Gorontalo sebagai provinsi baru untuk mengejar ketertinggalan wilayahnya dari propinsi-propinsi lain. Menurut Fadel, menjadi gubernur adalah untuk melayani masyarakat dan menjadikan masyarakatnya mandiri. Guna mewujudkan hal kemandirian ini, dia mengadakan banyak acara, melakukan berbagai aksi (kegiatan) juga tak pernah berhenti mempromosikan keunggulan daerahnya sehingga cepat dikenal. Satu “icon” yang hingga kini sulit dipisahkan dari Gorontalo adalah Propinsi Jagung. Keunggulan daerah ini mempromosikan sebagai daerah penghasil jagung terbaik, kualitas ekspor, terus membawa nama Gorontalo, tidak saja diperhitungkan di tingkat nasional tapi juga mancanegara. Bahkan dengan keunggulan ini, Fadel pun dipercayakan Pemerintah Pusat sebagai Ketua Umum Pengurus Dewan Jagung Nasional. Akhirnya, Fadel pun bisa mewujudkan pesan sang kakek. Sebagai mahasiswa, pengusaha, politisi dan gubernur di daerah asalnya, Dia memang sudah jadi pelaku sejarah. Dialah yang Majalah CEO
11
cover story membawa Gorontalo mengejar ketinggalan. Salah satu tindakan bersejarah dari kebijakan Fadel adalah pembenahan Bandara Limboto. Ketika menerima 500 calon jamaah haji dari Gorontalo, Fadel memaparkan bahwa calon jamaah haji tidak perlu lagi harus menempuh jalan darat ke Manado. Harus langsung take off dari Gorontalo. Hasilnya, para calon jemaah haji pun bisa langsung terbang dengan menggunakan pesawat yang take off dari Limboto menuju Tanah Suci. Ir. H. Fadel Muhammad AlHaddar adalah pengusaha dan politikus yang dimiliki bangsa Indonesia. Ia menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Indonesia Bersatu II dari 22 Oktober 2009 hingga reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, 18 Oktober 2011. Sebelumnya ia menjabat sebagai Gubernur Provinsi Gorontalo sejak 10 Desember 2001 hingga 22 Oktober 2009. Pada Pilkada Gorontalo 2006 yang dilaksanakan 26 November 2006, Ia memperoleh 81 persen suara. Nilai ini merupakan tertinggi di Indonesia untuk Pilkada sejenis dan tercatat direkor MURI sebagai rekor pemilihan dengan perolehan suara tertinggi di Indonesia untuk tingkatan gubernur. Pada 17 Januari 2007 atau sehari setelah pencanangan Gerakan Peningkatan Produksi Padi Nasional 2 Juta Ton, Menteri Dalam Negeri, Mohammad Ma’ruf melantiknya bersama pasangan wakil gubernur untuk periode kedua. Proses pelantikan berlangsung secara nasional dari Gedung DPRD, Botu (Gorontalo) melalui siaran TVRI.
12
Majalah CEO
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 73/P/2006 yang berlaku mulai 28 Desember 2006, Mendagri mengesahkannya menjadi Gubernur untuk masa kerja 2006-2011. Bersama Wakil Gubernur Ir. Hi Gusnar Ismail MM, Ia sukses memimpin Gorontalo sejak 2001-2006.
Menurut Fadel, menjadi gubernur adalah untuk melayani masyarakat dan menjadikan masyarakatnya mandiri. Guna mewujudkan hal kemandirian ini, dia mengadakan banyak acara, melakukan berbagai aksi (kegiatan) juga tak pernah berhenti mempromosikan keunggulan daerah. Fadel, meraih gelar insinyur dari Jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1978. Ia pernah bergabung dengan Menwa ITB. Ia adalah salah seorang pendiri Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan mantan pemimpin Grup Bukaka yang juga didirikannya. Selain itu, Ia pernah menjadi salah seorang pemegang saham Bank Intan yang kemudian dilikuidasi. Fadel pernah mengalami perkara kepailitan melawan Bank IFI, ING Barings South East Asia Limited di Singapura, serta Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Ia dinyatakan berutang Rp. 40 miliar kepada Bank IFI, sebesar US$ 4,8 juta kepada ING Barings, dan sebesar Rp 93,2 miliar kepada BPPN. Dalam putusan Pengadilan Niaga Jakarta pada 13 Maret 2001, ia dinyatakan pailit, namun secara mengejutkan dibebaskan dalam tingkat kasasi oleh Mahkamah Agung pada 18 Oktober 2004. Menjelang tutup tahun 2006 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan anugerah kehormatan kepada para tokoh, pejabat, dan masyarakat umum yang dianggap berprestasi dalam berbagai hal. Salah satu anugerah kehormatan itu adalah Citra Pelayanan Prima yang dianugerahkan kepada Fadel. Fadel yang terus mengasah diri sebagai pemimpin dan kerapkali mengikuti kursus-kursus manajemen dan leadership di dalam negeri maupun luar negeri, tercatat pernah menjadi Presiden Komisaris/Chairman dari beberapa perusahaan berskala dunia yang dikembangkan sejak awal, di antaranya PT Arco Chemical Iindonesia/PT Lyondell Indonesia/ PT Bayer Urethanes Indonesia (Group ARCO/LYONDELL/BAYER Germany - bidang Petrochemical Industries). Selain itu, pernah memimpin PT Dowell Anadrill Schlumberger Indonesia (Group Schlumberger Perancis, U.S.A, - bidang Oil & Gas Services), PT GEMA Baker Nusantara/PT Dwi Sentana Prima (Group Baker Tools USA - bidang Oil & Gas Services), PT Gema Sembrown/PT Sembawang Maritime Oilfield Engineering Indonesia (Joint Venture dengan Group Sembawang Singapore
cover story
dan Group Brown & Root USA Bidang Steel Fabricator on Oil & Gas Industry, 1988), dan PT Nesic BUKAKA, Group NEC Japan - bidang telekomunikasi sejak 1993. Kedua perusahaan ini hingga kini masih dikendalikan Fadel. Fadel juga tercatat pernah menjadi Komisaris Utama INTAN Group (1995-2004), bidang Asuransi dan Keuangan, Komisaris Utama WARTA Group (1989 - sekarang) bidang Publishing, Komisaris Utama SIERAD Group (1994 - 1999) bidang Food Industry, Presiden Direktur BUKAKA Group (1987- 1997) bidang Heavy Industry, dan Komisaris Utama BATAVINDO Group (1995 2000) bidang Petrochemical. Di bidang ploitik, Fadel pernah dipercayakan sebagai Bendahara Umum DPP Partai Golkar periode
1999 – 2004 dan Ketua Departemen Koperasi dan Wiraswasta DPP Golkar, periode 1993 – 1998. Sementara di Legislatif, Putra Gorontalo yang lahir di Ternate ini pernah menjadi Anggota MPR-RI, Utusan Daerah Periode 1999-2004, Anggota MPR-RI, Utusan Golongan Periode 1992-1997, Ketua Komisi D, FKP, MPR RI (Sidang Umum 1998), dan Anggota Badan Pekerja (19921993) Di pemerintahan dan di organisasi profesi, beberapa jabatan penting pernah dipercayakan kepadanya, yakni Gubernur Provinsi Gorontalo (periode 2001 – 2005 dan 2005-2010), Menteri Kelautan dan Perikanan RI (20092011), Ketua Harian Tim Asistensi Pengembangan Indonesia Bagian Timur KADIN, periode 1993-1997,
Anggota Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia sejak 2003, dan Anggota Dewan Pengurus Harian KADIN Indonesia (1989-2003). Fadel juga pernah sebagai Anggota Dewan Kehormatan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggota PII (Persatuan Insinyur Indonesia), Anggota CEO (Chief Executive Organization), Anggota PATI (Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia), Anggota ASME (The American Society of Mechanical Engineers), Sekretaris Jenderal Indonesia Shipowner Association (INSA), periode 1986 – 1988, Bendahara Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) periode 1987 – 1992, Ketua Dewan Pembina Badan Kerjasama Pembangunan Regional se-Sulawesi/BKPRS (periode 2003 2005), Wakil Ketua Asosiasi PemerMajalah CEO
13
cover story intah Provinsi Seluruh Indonesia (periode 2003 - 2007), dan Ketua Dewan Jagung Nasional Indonesia. Selain dengan berbagai kesibukannya ini, Fadel juga masih menyempatkan diri menjadi penceramah/memberikan kuliah umum pada berbagai Program Pasca Sarjana di sejumlah universitas untuk topik Kewirausahaan dan New Public Management. Menjadi Dewan Kurator Universitas Al-Khairaat dan Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al-Khairaat, Palu, Ketua DPP Majelis Dakwah Islamiyah Bidang Kepemudaan, periode 1989 – 1994, Dosen untuk mata kuliah Seminar Kewirausahaan di FE Univesitas Trisakti Jakarta (1998 – 2000), dan mengajar pada program Doktor di Universitas Negeri Makasar untuk mata kuliah Manajemen Adminitrasi Publik dan Birokrasi (2007 – 2008). Sebagai anggota Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) periode 1996-2001, Ketua Departemen Pembinaan Ekonomi Lemah dan Kemasyarakatan (ICMI) periode 1990-1995, dan menjadi Nara Sumber Dewan Keamanan Nasional dalam penyusunan bahan-bahan untuk GBHN periode 1993-1998 Pengalaman dalam kegiatankegiatan Internasional, diantaranya, Vice President ASEAN Business Forum, Anggota Chapter Committee Forum Internasional Young President Organization (YPO), Ketua Working Group on Industrial Cooperation ASEAN Chambers of Commerce and Industry (WGIC ASEAN CCI), Ketua Working Group on Industrial Cooperation of Conferedreation of
14
Majalah CEO
Asia-Pacific Chambers of Commerce and Industry (WGIC - CACCI), dan Ketua Penyelenggara Industrialists Roundtable ASEAN-European Union, Jakarta, 1997, serta menjadi Ketua Pelaksana Dialog Industri Barang Modal Timur-Tengah, Jakarta, 1989. Atas sumbangsih yang didedikasikan kepada masyarakat, daerah, bangsa dan negara, baik
Selain dengan berbagai kesibukannya ini, Fadel juga masih menyempatkan diri menjadi penceramah/ memberikan kuliah umum pada berbagai Program Pasca Sarjana di sejumlah universitas untuk topik Kewirausahaan dan New Public Management. nasional maupun internasional, sejumlah penghargaan telah dianugerahkan kepadanya, antara lain, sebagai Mahasiswa Teladan/ Tokoh Mahasiswa ITB (1975), UPAKARTI oleh Presiden RI (1989), atas jasa dalam membina industri kecil dalam bidang permesinan, dan Satyalancana Pembangunan oleh Presiden RI (1990), atas jasajasa yang besar dalam bidang pembangunan. Iapun pernah memperoleh Medali Karya Teknik Unggul oleh Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia (PATI) (1990), atas jasa dalam
pengembangan teknologi di Indonesia, penghargaan LEE KUAN YEW FELLOWSHIP AWARD oleh Pemerintah Singapura (1994) atas jasa di bidang kerjasama dalam mening katkan hubungan persahabatan kedua negara, dan pada 1999, Fadel terpilih sebagai WHO’S WHO of Profesionals. Selama menjabat sebagai Gubernur Gorontalo Periode 2001-2009, Fadel juga dianugerahi sejumlah penghargaan, diantaranya Lencana Adhi Bakti Tani Nelayan Utama, KTNA (Kelompok Tani Nelayan Andalan) oleh Presiden RI, pada 5 Juni 2004, penghargaan Dharma Karya Nugraha sebagai Gubernur Terbaik Nasional atas keberhasilannya melakukan Pembangunan Propinsi Gorontalo, Penghargaan Lencana Melati dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka oleh Presiden RI pada 14 Agustus 2004, Anugerah Pengelolaan Wilayah Pesisir 2004 (COASTAL AWARD) oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI atas sumbangsihnya dalam pengelolaan dan pengembangan pesisir dan laut pada 14 September 2004. Dari Lembaga Kesehatan dan Penyelaman TNI AL (LAKESLA), Ia dianugerahi Brevet Kehormat an Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik. Kemudian, ENTREPRENEUR Agribusiness Award oleh Majalah Pengusaha yang dise rahkan oleh Menteri Pertanian RI pada 25 November 2004 di Jakarta, penghargaan Upaya Peningkatan KesejahteraanSosial Penyandang Cacat dari Menteri Sosial RI pada 4 Desember 2004, dan penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional 2004 atas Prakarsa dan Prestasinya dalam mendorong dan mewu-
cover story judkan Pemantapan Ketahanan Pangan Regional/Daerah oleh Presiden RI. Tahun 2005, Ia dianugerahi Penghargaan Dewan Pers yakni penghargaan terhadap pribadi/ Institusi yang telah mengadu ke Dewan Pers dan menerima keputusan Dewan Pers. Selanjutnya, Penghargaan THE BEST ECONOMIC & GOVERNMENT AWARD oleh Yayasan Penghargaan Indonesia pada 3 Juni 2005, Anugerah Satya Lencana Wira Karya oleh Presiden RI atas jasa dalam pengembangan KB Nasional pada 3 Juli 2005, Penghargaan Adhika Pradana (HIPMI AWARD) oleh BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atas komitmen dan kepedulian dalam membantu pertumbuhan dan pengembangan HIPMI maupun Pengusaha UKM pada 7 Juli 2005. Dari pemangku adat tertinggi Gorontalo, “Uduluwo Limo Lo Pohalaa”, Fadel memperoleh Anugerah GELAR ADAT (PULANGA) sebagai Tapulu lo Mandala atau PUTERA UTAMA Gorontalo pada 3 Desember 2005. Kemudian Penghargaan Ketahanan Pangfan Tingkat nasional 2005, atas prakarsa dan prestasinya dalam mendorong dan mewujudkan pemantapan Keta hanan Pangan Regional/Daerah oleh Presiden RI pada 9 Desember 2005, Penghargaan THE PRESNAS AWARD sebagai Tokoh Politik Gorontalo dari Ketua Presnas DR Nelson Pomalingo pada 23 Februari 2006, di Gorontalo. Penghargaan Bumi Bhakti Adiguna (Penghargaan Tertinggi di Bidang Pertanahan) oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pusat pada 11 April 2006. Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat
Nasional 2006 dan Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional (Piala Abadi –tiga tahun berturutturut/2004-2006), di Jakarta. Penghargaan Setiakawan Award 2006 dalam rangka Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) oleh Presiden RI pada 20 Desember 2006, di Solo. Selain itu, Ia juga dianugerahi Penghargaan “CITRA PELOPOR INOVASI PELAYANAN PRIMA” atas keberhasilannya sebagai Pelopor Inovasi Pelayanan Prima dalam rangka Kepemerintahan Yang Baik, oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, pada 22 Desember 2006 di hadapan Presiden RI, di Istana Negara, Jakarta. Penghargaan Badan Pemeriksa Keuangan RI atas Pencapaian Menuju Tertib Administrasi Keuangan pada tahun 2005, oleh Ketua BPK RI dihadapan Presiden RI pada 9 Januari, 2007 di Jakarta. Memperoleh Bintang Keteladanan Akhlak Mulia 2007 dari Komite Pusat gerakan Masyarakat Peduli Akhlak Mulia pada 25 Mei 2007 di Jakarta, Satyalancana Pembangunan dari Presiden RI Pada 7 Juli, 2007, di Banyuasin, Palembang, Satyalancana Pembangunan dari Presiden RI pada 17 Agustus, 2007 di Kantor Menteri Dalam Negeri Jakarta, dan Penghargaan Ksatria Bakti Husada Kartika dari Menteri Kesehatan RI atas jasa luar biasa dalam menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat pada 14 November 2007 oleh Presiden RI, di Istora Senayan Jakarta. Penghargaan Dwidya Praja Nugraha dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) atas Jasa dalam Pengembangan Pendidikan,
Peningkatan Profesionalisme Guru dan Besarnya Perhatian kepada PGRI pada 24 November 2007 oleh Menteri Pendidikan Nasional RI, di Pekanbaru, Penghargaan Prakarsa Pembangunan Manusia Indonesia 2007 atas prakarsa pemerintah dan seluruh masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Piagam Pembangunan Manusia Indonesia yang dideklarasikan tahun 2006 oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI pada 17 Desember 2007, di Jakarta. Diakhir masa kepemimpinannya sebagai Gubernur, Fadel masih memperoleh beberapa penghargaan yakni Regional Trade Tourism Investment (RTTI) Award dari Dewan Perwakilan Daerah RI atas prestasi mengembangkan Iklim Investasi yang bersahabat dengan dunia usaha dan masyarakat pariwisata pada 26 Mei 2008, di Jakarta. Kemudian UT Awards 2009 dari Universitas Terbuka atas jasa mendorong peningkatan kelembagaan antara UT dan Pemerinta Propinsi Gorontalo. Terakhir, Penghargaan Adibakti Mina Bahari Tingkat Nasional 2009, pada 16 Oktober 2009, di Jakarta. Selanjutnya, selama menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Fadel juga dianugerahi sejumlah penghargaan, diantaranya, PENITI EMAS dari Universitas Gorontalo pada 18 September 2010 dan Penghargaan Ganesa PrajamanggalaBakti Adiutama, atas jasa dan pengabdian yang luar biasa selama menjadi Menteri Kabinet Republik Indonesia Bersatu, pada 09 Juli 2011, di Jakarta. (BBS/tokohindonesia/CEO) Majalah CEO
15
cover story
16
Majalah CEO
cover story
“Fadel Muhammad adalah seorang figur yang unik, yang memadukan secara serasi demokrasi administrasi publik. Ia telah mengembangkan sebuah teori dari pengalaman empirik dalam menerapkan pendekatan-pendekatan baru dalam administrasi publik dan administrasi pembangunan.” Ginandjar Kartasasmita
Entrepreneur Leader By: B. Wilson Lumi wilson_lumi@majalahceo.com
P
ertemuan tahunan kelima forum pembaharuan tata kelola pemerintahan yang diselenggarakan di Mexico City, 2-6 November 2003 atau The Fifth Global Forum for Reinventing Government Mengambil tema Innovation and Quality of Government in 21st Century menghasilkan Deklarasi Mexico City yang menyatakan tentang pentingnya pemerintah di seluruh dunia melakukan transformasi guna menghadapi tantangan dan peluang pada abad XXI. Transformasi ini harus memberikan suara yang lebih besar kepada warga negara. Selain itu juga perlu meninjau kembali paradigma yang dijadikan landasan pemikiran untuk penyusunan program dan pelayanan publik. Good governance adalah agenda bersama yang disepakati tentang bagaimana mewujudkan government that cost less, pemerintahan yang berkualitas, pemerintahan yang profesional, pemerintahan digital, dan peme rintahan yang melakukan regulatory reform. Pemerintahan harus santun dan transparan. Forum ini juga menyepakati tentang pentingnya
menetapkan strategi untuk mewujudkan pembaruan pemerintahan yang lebih citizen centered, di mana maasyarakat madani dilibatkan guna menjamin legitimasi dan keberlangsungan upaya pembaruan pemerintahan yang bersifat sistemik. Deklarasi Mexico City ini relevan dengan arah yang kita tuju untuk menghadirkan pemerintah (daerah) yang lebih cerdas yang ditandai dengan kemampuan inovasi mewujudkan good government. DR Ir Fadel Muhammad kala itu sebagai Gubernur Propinsi Gorontalo terinspirasi untuk melakukan pembaharuan melalui pendekatan New Public Management (NPM). Fadel menerjemahkannya seabagai Pemerintahan Wirausaha yang mengutamakan inovasi dan ketanggapan. Praktek manajemen kewirausahaan di sektor pemerintahan yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo telah mampu mengangkat daerahnya dari lilitan kemiskinan --penduduk miskin di daerah ini di atas 70 % ketika dimekarkan dari Propinsi Sulawesi Utara-- menjadi daerah yang kini menjadi model dan rujukan studi banding berbagai pemerintah daerah. Begitu kentara perubahan
ini, membuat setiap mata berpaling ke sana (tentu) untuk mengetahui, ada apa di balik kesuksesan Gorontalo dalam membangun daerahnya, yang tadinya merupakan halaman belakang sekarang menjadi gerbang ekonomi teluk Tomini. Bagi Fadel –pertama kali yang dilakukan adalah mengenal terlebih dulu secara simultan tentang dae rah dan organisasi (pemerintahan) yang akan kita pimpin. Pengakuan Fadel Muhammad ketika berbincang hangat dengan Majalah CEO di ruang kerjanya, di Graha Anugerah, bahwa pada awal memasuki dunia pemerintahan, Ia sungguh gamang dan terkejut. Lingkungan dan kultur organisasinya sungguh berbeda dengan sektor swasta. Hampir tiga bulan Ia mencoba memahami lingkungan dan kultur birokrasi agar bisa bekerja sama dengan staf. Sudah menjadi kebiasaan setiap memimpin organisasi, baik itu perusahaan atau organisasi nirlaba, Fadel selalu menanyakan laporan keuangan bekerja. Hal yang sama juga dilakukan ketika memulai kedinasan. “Sungguh terkejut ketika itu saya disodori laporan keuangan yang hanya dalam Majalah CEO
17
cover story selembar kertas. Ini gak benar. Bisa dibayangkan, uang negara ratusan miliar, yang notabene uang rakyat dikelola kurang prudent. Ini harus diakhiri,” demikian Doktor Ilmu Administrasi Publik UGM ini membulatkan tekadnya. Untuk itu, Fadel mulai membuka berbagai literatur. Selain itu, Ia juga bertukar gagasan dan berdiskusi dengan para dosen diberbagai universitas tentang apa yang harus dilakukan. Di sini, Ia baru mulai percaya diri bahwa apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan itu ada pijakan teorinya. “Saya tidak ngarang-ngarang. Mereka (para ahli) sepakat bahwa persoalan penyelenggaran pemerintah adalah persoalan tentang kerja yakni bagaimana membangun kinerja unggul, baik dari sisi prestasi aksi maupun prestasi hasil. Hasilnya adalah bagaimana membangun kapasitas manajemen kewirausahaan, memanfaatkan budaya organisasi, faktor lingkungan makro, dan faktor endowment daerah untuk membangun kinerja unggul,” demikian Fadel. Diakui, sampai saat ini, kita masih gamang melaksaanakan otonomi daerah. Kegamangan ini bukan saja dialami pemerintah daerah, tapi juga pemerintah pusat. Pembagian urusan kewenangan antara pusat dan daerah masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah karena sejumlah hambatan, diantaranya ketidaksin kronan antara undang-undang sektoral dengan UU 32/2004. Sering terjadi adu argumen yuridiksi kewenangan. Disadari penyelesaian sinkronisasi perundang-undangan membutuhkan waktu lama, sementara kita didesak oleh waktu untuk sece-
18
Majalah CEO
patnya memberikan makna bagi pelaksanaan otonomi itu sendiri. Sehubungan dengan kegamangan ini, Fadel, berpandangan bahwa untuk mengelola otonomi daerah, terutama untuk daerah yang tertinggal atau daerah baru hasil pemekaran penting sekali mengadopsi model pemerintahan wirausaha. Menurut Fadel, gagasan pemerintah wirausaha pada dasarnya hendak “membebaskan” para manajer publik –CEO Public Company-- dari kekangan aturan-aturan birokrasi dan kontrol administrasi sehingga dapat menjalankan tugas dengan leluasa. Let manager manage. Seperti halnya dengan manajer di sektor swasta –CEO, CFO, juga COO-para manajer publik mendapat imbalan apabila sukses dan sanksi bila gagal tentunya. Lebih keinovasi menyangkut kinerja. Dengan demikian para manajer publik dapat memanfaatkan seluruh potensi dan kompetensi yang dimilikinya guna menghasilkan produk secara maksimal, baik barang maupun jasa untuk layanan publik. Penilaian kinerja patut mendapatkan perhatian yang serius oleh instansi pemerintah. Oleh karena itu, berkaitan dengan tanggung jawab alokasi anggaran, instrumen kebijakan, pemberian pelayanan dan proses Monev (Moniotoring dan Evaluasi). Untuk di Indonesia, penilaian kinerja pemerintah daerah sangatlah penting, terutama untuk menjadi umpan balik agar kita mampu melakukan perbaikan berkesinambungan sehingga kinerja kita menjadi efektif, efesien, dan ekonomis. Sebab, pada kenyataannya kapabilitas dan efektivitas pemerintah daerah masih terlalu
lemah, unit-unit kerja pemerintah daerah belum menjalankan fungsi dan perannya secara efisien. Apalagi secara empiris nampak ada kecenderungan di kalangan aparatur pemerintahan masih kerap kali melakukan penyimpangan. “Saya adalah orang yang berpikir bahwa CEO itu tidak hanya di swasta, tapi CEO itu dipemerintahan juga ada. Karena saya berpendapat bahwa, menjalankan Management Public, tidak ada bedanya dengan menjalankan korporasi (bisnis),” Sejak awal Fadel meyakini bahwa kewirausahaan penting untuk dikembangkan di semua sektor; tidak hanya dalam bisnis. Pada masa awal kedinasannya sebagai gubernur, konsep itu sudah dipikirkannya dan dimilikinya dan kemudian diimplementasikan dalam program pembangunan. Fadel punya keyakinan bahwa mengelolah sektor pemerintahan tidak jauh berbeda dengan mengelola perusahaan. Kita lihat, jika yang menjadi tujuan sektor swasta kelangsungan hidup perusahaan dan kemampuan berlaba yang lestari, sebenarnya sektor publik tidak jauh berbeda. Tujuan sektor publik adalah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membangkitkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Kesejahteraan ini tercapai apabila pelaksanaan program pembangunan berdampak positif pada masyarakat. Untuk itu, pemimpin kedua sektor ini (corporate dan pemerintahan) adalah sama. Satunya CEO untuk publik sementara satunya, private (korporasi). Keduanya harus ada
cover story dalam manajemen masing-masing. Nah ketika saya mendapatkan kepercayaan menjadi gubernur, menjalankan pemerintahan di Gorontalo, itu seperti seorang CEO. Jadi, mengelola pemerintahan layaknya menjalankan perusahaan. Saya punya NPM dalam hal managemen –kita bicara manajemen bukan aturan, karena CEO ini lebih ke konteks management—nah saya menjalankan seperti itu. Tujuannya peningkatan kapasitas manajemen pemerintahan sebagai piranti utama dalam meningkatkan kinerja pemerintahan melalui reformasi birokrasi, debirokratisasi, pemerintahan yang katalis, prakarsa lokal, ketersediaan infrastruktur, dan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan pada masyarakat. Doktrin New Public Management (NPM) ini sebenarnya sudah dipromosikan di Indonesia. Hal ini dapat diamati dari kehadiran kepustakaan tentang NPM termasuk karya-karya tentang administrasi pembangunan, reformasi administrasi birokrasi, dan good government. Di instansi pemerintah, doktrin NPM atau manajemen kewirausahaan mulai diperkenalkan sejak akhir 1990-an ketika ajaran Reinventing Government karya Ted Gabler dan David Osborne dicanangkan. Implementasi paling nyata adalah pemberlakuan sistem pemerintahan yang desentralistis lewat UU 22/1999 tentang Pemerintah Daerah yang kemudian diubah dengan UU 32/2004. Dampak perjalanan waktu, model NPM mulai berkembang di negara-negara sedang berkembang yang ditandai dengan penerapan prinsip sistem desentralisasi, privatisasi, downsizing, debirokratisasi, dan
manajerialsme. NPM sendiri merupakan terjemahan bebas dari Manajemen Kewirausaha. Di mana nilainilai kewirausahaan merupakan merupakan spirit utama dan “nilai inti” dari administrasi publik. NPM muncul sebagai respons terhadap ketidakberesan di tubuh pemerintah, keterbatasan anggaran, dan pengaruh globalisasi yang semakin meluas. Munculnya NPM banyak disebabkan oleh realitas yang dihadapi pemerintah di berbagai negara seperti sektor publik dianggap terlalu besar dan terlaliu mahal, sementara kualitas pelayanan semakin berkurang dan melemahnya sistem perencanaan ekonomi yang terpusat, yang kemudian menurunkan kinerja pelayanan pemerintah itu sendiri. Selain itu, adanya keinginan untuk meningkatkan pengembangan dan kepuasan kerja para pegawai serta manfaat teknologi informasi dalam rangka meningkatkan efisiensi. Dalam model NPM, kemampuan manajerial harus sejalan dengan tuntutan semangat kewirausahaan yaitu penerapan profesionalisme, sistem kompetisi, penilaian dan perbaikan kinerja, desentralisasi kewenangan, partisipasi serta transparansi. Oleh karena itu, kualitas manajer sebagai salah satu unsur kapasitas manajemen dapat dinilai dari keberhasilan penerapan unsurunsur NPM tersebut. Hanya saja dalam penerapannya kita harus mewaspadai faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan manajemen kewirausahaan itu. Sebab, penerapan NPM sangat dipengaruhi oleh model aplikasi NPM yang digunakan. Kesesuaian dengan kekhasan lingkungan
yang ada, kesiapan budaya dalam menerima dan menerapkan NPM, tingkat penolakan oleh model birokrasi yang ada, dan pihak-pihak yang tidak setuju dengan model tersebut. Kemudian dalam manajemen itu kan ada CEO, juga CFO (finacial) dan COO (operasional). Maka dalam pemerintahan saya membuat Badan Keuangan Daerah (BKD) –gabungan Dispenda dan Biro Keuangan Setda—sebagai CFO. Jadi, orang yang saya angkat sebagai kepala badanya saya fungsikan sebagai CFO. Kalau demikian siapa COO-nya. Sekprov-nya saya tunjuk sebagai COO-nya. “Jadi, saya mengelolah pemerintahan komplit jadinya, seperti saya menjalankan perusahaan. Supaya Anda tahu, bikin Badan Keuangan Daerah pertama di Indonesia, itu saya. Pemikiran saya ketika itu adalah bagaimanapun pemerintah harus berusaha menciptakan anggaran yang responsif terhadap prioritas kesejahteraan rakyat. Harus transparan, punya keseimbangan antara belanja dan pendapatan. Pemerintah harus melakukan inovasi menyangkut pilihan dan keputusan tentang masa depan daerah yang dipimpinnya,” terangkan Fadel. Ketika dipercaya menjadi menteri (Menteri Perikanan dan Kelautan RI) oleh Presiden SBY, Fadel pun menerapkan konsep manajemen yang sama. Menteri adalah CEOnya, Sekjen difungsikan menjadi COO (Chief Operational Office), dan Irjennya sebagai Chief Finacial Office (CFO)-nya. Sementara unit-unit (Dirjen) saya atur sedemikian rupa sebagai manajer sektor (seperti korporasi ), dan mereka juga bertindak selaku CEO-CEO di unit masingMajalah CEO
19
cover story masing. Jadinya, semua berjalan sebagaimana diharapkan. Apakah konsep-konsep ini tidak berbenturan dengan aturan aturanaturan di pemerintahan? Menurut Fadel ada tiga hal yang harus dijaga agar tidak berbenturan; 1. Ingat, inilah manajemen bukan aturan. Ini konsep manajemen, maka ia harus jaga agar benar-benar “lempeng” dalam bekerja. Karena di dalam menjalankannya harus benar-benar sama, apakah anda di pemerintahan, BUMN atau di swasta. Sama. Harus benar-benar sama. Saya ketika ditanya; Pak Fadel apa sih kelemahan-kelemahan terbesar di pemerintahan. Saya mengatakan manajemen. Demikian juga sebagai menteri. Dan, ketika Bapak Tanri Abeng mewawancara saya, dan saya mengatakan demikian. Dia membenarkannya. Jadi, yang pertama adalah pengaturan manajemen. Yang kedua, kalau mau dipercaya, pemerintah atau public company, maka aturan-aturan dan undang-undang yang kita punyai itu gak bisa kita langgar. Itu harus dijaga. Sehingga kita bisa bermain dalam koridor yang ada. Kalau ternyata tiba-tiba dalam koridor tadi juga harus keluar, maka yang harus dilakukan adalah menyusuaikan dengan aturan atau membuat aturan baru sehingga tanggungjawab tugas kerja masuk dalam koridor lagi. Jadi harus bermain benar. Tapi, kalau di swasta tidak demikian. Kita punya kebijakan. Ketika saya menjadi Presdir Bukaka –puluhan tahun—itu saya menjaganya (kesesuaian aturan dan tanggungjawab) seperti begitu. Ada peraturan-peraturan yang kita buat untuk dijalankan, namun tidak seketat dipemerintahan.
20
Majalah CEO
Biodata Lengkap Nama : Lahir : Agama : Jabatan Teralkhir : Isteri : Anak : Saudara : Website :
DR. Ir. H. Fadel Muhammad Ternate, 20 Mei 1952 Islam Menteri Kelautan dan Perikanan RI Hana Hasanah Fikri, Faiz, Fauzan Jehan Nabila, Tania - fadelmuhammad.org - www.facebook.com/pages/fadel-muhammad/47904286195
Pendidikan: • Fakultas Teknik Industri, Departemen Teknik Fisika ITB, (1972 - 1978) • Doktor Ilmu Administrasi Negara (Predikat Cum Laude), Universitas Gadjah Mada (2007) • Kursus-kursus Manajemen dan Leadership, di Dalam Negeri maupun Luar Negeri. Pengalaman Kerja/Usaha/Karir: 1. Dunia Usaha/Pengusaha: - Presiden Komisaris/Chairman dari beberapa perusahaan berskala dunia yang dikembangkan sejak awal bersama dengan: a. PT ARCO CHEMICAL INDONESIA / PT LYONDELL INDONESIA /PT BAYER URETHANES INDONESIA (1987-2004), Group ARCO/LYONDELL/BAYER Germany - bidang Petrochemical Industries. b. PT DOWELL ANADRILL SCHLUMBERGER INDONESIA (1985 -2004), Group SCHLUMBERGER Perancis, U.S.A, bidang Oil & Gas Services. c. PT GEMA BAKER NUSANTARA / PT DWI SENTANA PRIMA (1983-2003), Group BAKER TOOLS U.S.A - bidang Oil & Gas Services. d. PT GEMA SEMBROWN / PT SEMBAWANG MARITIME OILFIELD ENGINEERING Indonesia (Joint Venture dengan Group SEMBAWANG Singapore dan Group BROWN & ROOT U.S.A - Bidang Steel Fabricator on Oil & Gas Industry) sejak 1988 e. PT NESIC BUKAKA (Group NEC Japan - bidang telekomunikasi) sejak 1993 - Komisaris Utama INTAN Group (1995-2004), bidang Asuransi dan Keuangan - Komisaris Utama WARTA Group (1989 - sekarang), bidang Publishing - Komisaris Utama SIERAD Group (1994 - 1999), bidang Food Industry - Presiden Direktur BUKAKA Group (1987- 1997), bidang Heavy Industry - Komisaris Utama BATAVINDO Group (1995 - 2000), bidang Petrochemical 2. Politisi (Partai Golkar) - Bendahara Umum DPP PARTAI GOLKAR, periode 1999 - 2004 - Ketua Departemen Koperasi dan Wiraswasta DPP GOLKAR, periode 1993 - 1998 3. Legislatif: - Anggota MPR-RI, Utusan Daerah Periode 1999-2004 - Anggota MPR-RI, Utusan Golongan Periode 1992-1997 - Ketua Komisi D, FKP, MPR RI (Sidang Umum 1998) - Anggota Badan Pekerja (1992-1993) 4. Karir Pemerintahan: - Gubernur Provinsi Gorontalo (periode 2001 - 2005) - Menteri Kelautan dan Perikanan RI 5. Organisasi Usaha/Profesi: - Ketua Harian Tim Asistensi Pengembangan Indonesia Bagian Timur KADIN, periode 1993-1997 - Anggota Dewan Pertimbangan KADIN INDONESIA sejak 2003 - Anggota Dewan Pengurus Harian KADIN INDONESIA: * Ketua Bidang Industri Logam, Mesin, Kimia dan Agroindustri, periode 1999 - 2003 * Ketua Bidang Industri, periode 1994 - 1999 * Ketua Kompartemen Industri Mesin dan Logam Dasar, periode 1989 - 1994 - Anggota Dewan Kehormatan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) - Anggota PII (Persatuan Insinyur Indonesia) - Anggota CEO (Chief Executive Organization) - Anggota PATI (Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia) - Anggota ASME (The American Society of Mechanical Engineers) - Sekretaris Jenderal Indonesia Shipowner Association (INSA), periode 1986 - 1988 - Bendahara Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) periode 1987 - 1992 - Ketua Dewan Pembina Badan Kerjasama Pembangunan Regional se-Sulawesi/BKPRS (periode 2003 - 2005) - Wakil Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (periode 2003 - 2007) - Ketua Dewan Jagung Indonesia (periode 2004) 6. Lain-Lain: - Memberikan ceramah/kuliah umum pada berbagai Program Pasca Sarjana di sejumlah universitas untuk topik
cover story
- - - -
- - -
Kewirausahaan dan New Public Management. Dewan Kurator Universitas Al-Khairaat dan Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al-Khairaat, Palu Ketua DPP Majelis Dakwah Islamiyah Bidang Kepemudaan, periode 1989 - 1994 Dosen untuk mata kuliah Seminar Kewirausahaan di FE Univesitas Trisakti Jakarta (1998 – 2000). Mengajar pada program Doktor di Universitas Negeri Makasar untuk mata kuliah Manajemen Adminitrasi Publik dan Birokrasi (2007 – 2008). Anggota Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) periode 1996-2001 Ketua Departemen Pembinaan Ekonomi Lemah dan Kemasyarakatan (ICMI) periode 1990-1995 Nara Sumber Dewan Keamanan Nasional dalam penyusunan bahan-bahan untuk GBHN periode 1993-1998
Pengalaman Dalam Kegiatan Internasional: - Vice President ASEAN Business Forum - Anggota Chapter Committee Forum Internasional Young President Organization (YPO) - Ketua Working Group on Industrial Cooperation ASEAN Chambers of Commerce and Industry (WGIC ASEAN CCI) - Ketua Working Group on Industrial Cooperation of Conferedreation of Asia-Pacific Chambers of Commerce and Industry (WGIC - CACCI) - Ketua Penyelenggara Industrialists Roundtable ASEAN-European Union, Jakarta, 1997 - Ketua Pelaksana Dialog Industri Barang Modal Timur-Tengah, Jakarta, 1989 Atas sumbangsih yang didedikasikan kepada masyarakat, baik nasional maupun internasional, sejumlah PENGHARGAAN telah dianugerahkan, antar lain: - Mahasiswa Teladan/Tokoh Mahasiswa ITB (1975) - UPAKARTI oleh Presiden RI (1989), atas jasa dalam membina industri kecil dalam bidang permesinan. - SATYALANCANA PEMBANGUNAN oleh Presiden RI (1990), atas jasa-jasa yang besar dalam bidang pembangunan. - MEDALI KARYA TEKNIK UNGGUL oleh Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia (PATI) (1990), atas jasa dalam pengembangan teknologi di Indonesia. - LEE KUAN YEW FELLOWSHIP AWARD oleh Pemerintah Singapura (1994) atas jasa di bidang kerjasama dalam meningkatkan hubungan persahabatan kedua negara. - Terpilih sebagai WHO’S WHO of Profesionals (1999) Penghargaan selama menjabat sebagai Gubernur Gorontalo Periode 2001-2007, di antaranya : - LENCANA ADHI BAKTI TANI NELAYAN UTAMA, KTNA (Kelompok Tani Nelayan Andalan) oleh Presiden RI, pada 5 Juni 2004. - PENGHARGAAN DHARMA KARYA NUGRAHA sebagai Gubernur Terbaik Nasional untuk Pembangunan Propinsi Gorontalo. - PENGHARGAAN LENCANA MELATI dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka oleh Presiden RI pada 14 Agustus 2004. - ANUGERAH PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR 2004 (COASTAL AWARD) oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI atas Sumbangsihnya Dalam Pengelolaan dan Pengembangan Pesisir dan Laut pada 14 September 2004 - BREVET KEHORMATAN KESEHATAN PENYELAMAN DAN HIPERBARIK dari Lembaga Kesehatan dan Penyelaman TNI AL (LAKESLA) pada 15 September 2004. - ENTREPRENEUR AGRIBUSINESS AWARD oleh Majalah Pengusaha yang diserahkan oleh Menteri Pertanian RI pada 25 November 2004 di Jakarta. - PENGHARGAAN UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL PENYANDANG CACAT dari Menteri Sosial RI pada 4 Desember 2004. - PENGHARGAAN KETAHANAN PANGAN TINGKAT NASIONAL Tahun 2004 atas Prakarsa dan Prestasinya dalam mendorong dan mewujudkan Pemantapan Ketahanan Pangan Regional/Daerah oleh Presiden RI pada 9 Desember 2004. - PENGHARGAAN DEWAN PERS (Penghargaan Terhadap Pribadi/Institusi yang telah mengadu ke Dewan Pers dan Menerima Keputusan Dewan Pers), pada 12 Januari 2005. - PENGHARGAAN THE BEST ECONOMIC & GOVERNMENT AWARD oleh Yayasan Penghargaan Indonesia pada 3 Juni 2005 - ANUGERAH SATYA LENCANA WIRA KARYA oleh Presiden RI atas jasa dalam pengembangan KB Nasional pada 3 Juli 2005 - PENGHARGAAN ADHIKA PRADANA (HIPMI AWARD) oleh BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atas komitmen dan kepedulian dalam membantu pertumbuhan dan pengembangan HIPMI maupun Pengusaha UKM pada 7 Juli 2005. - ANUGERAH GELAR ADAT (PULANGA) sebagai Tapulu lo mandala atau Putera Utama Gorontalo oleh Pemangku Adat “Uduluwo Limo Lo Pohalaa” pada 3 Desember 2005. - PENGHARGAAN KETAHANAN PANGAN TINGKAT NASIONAL Tahun 2005, atas Prakarsa dan Prestasinya dalam mendorong dan mewujudkan Pemantapan Ketahanan Pangan Regional/Daerah oleh Presiden RI pada 9 Desember 2005. - PENGHARGAAN THE PRESNAS AWARD sebagai Tokoh Politik Gorontalo dari Ketua Presnas DR Nelson Pomalingo pada 23 Februari 2006, di Gorontalo. - PENGHARGAAN BUMI BHAKTI ADIGUNA (Penghargaan Tertinggi di Bidang Pertanahan) oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pusat pada 11 April 2006. - PENGHARGAAN KETAHANAN PANGAN TINGKAT NASIONAL TAHUN 2006 dan PENGHARGAAN KETAHANAN PANGAN ABADI atas Prakarsa dan Prestasinya dalam mendorong dan mewujudkan Pemantapan Ketahanan Pangan Regional/ Daerah oleh Presiden RI pada 21 November 2006, di Jakarta - PENGHARGAAN KETAHANAN PANGAN TINGKAT NASIONAL Tahun 2004-2006 (Piala Abadi), Tahun 2006, di Jakarta. - PLAKAT PENGHARGAAN LKBN ANTARA atas Kerjasama Baik yang Terjalin antara Pemerinta Gorontalo dengan LKBN ANTARA pada 13 Desember 2006, di Jakarta. - PENGHARGAAN SETIAKAWAN AWARD 2006 dalam rangka Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) oleh Presiden RI pada 20 Desember 2006, di Solo.
Yang ketiga, yang paling pokok adalah pada akhirnya harus ada sesuatu yang kita punyai yaitu “gol”. Kalau di korporasi, bagi CEO golnya adalah keuntungan (profit), tapi di pemerintahan, golnya adalah kepuasan rakyat atas kinerja kita. Intinya, keduanya sama. Kalau anda bekerja di korporasi yang anda dapatkan adalah profit, sementara jika dipemerintahan adalah kepuasan rakyat. Jadi, baik kita di public company ataupun korporasi, dua-duanya membutuhkan seorang CEO. Hanya saja kalau di pemerintahan gol-nya adalah kepuasan rakyat terhadap kinerja pemerintah, sementara di korporasi adalah profit. Keduaduanya bekerja untuk mendapatkan apa yang disebut deviden. CEO itu, pada akhirnya harus mampu ciptakan deviden. Jika CEO bekerja tanpa deviden, buat apa. Nah, deviden di sini dalam pengertian kepuasan rakyat atas kinerja pemerintah (public company) dan profit (corporate). Yang paling pokok dalam pemahaman adalah CEO itu bukan bagi seorang swasta saja. Tentang apakah Fadel pernah mengukir teori dan praktek selang memimpin Gorontalo; “Saya, dalam kesibukan sebagai Gubernur, tidak mengurungkan niat untuk tetap berkarya. Anda bisa membaca buku-buku. Jadi, tidak sekadar teori. Inikan sudah areal New Public Manajemen. Pak Ginanjar juga berpikiran yang sama tentang pemerintahan (daerah). Yang paling pokok adalah bagaimana kita menciptakan solusi-solusi yang jitu. Kemudian, di swasta, jika yang paling penting adalah inovasi, maka dipemerintahan juga punya inovasi, yakni inovasi membangun negeri. Jadi, sama-sama, baik perusahaan Majalah CEO
21
cover story maupu pemerintahan akan maju jika punya inovasi. Tanpa ada inovasi gak bisa jalan programnya. Jadi, keduanya tidak berbeda jauh. Tugas kedua CEO dalam konteks ini, punya tujuan yang sama. Inovasi dapat dimaknai sebagai suatu proses menciptakan sesuatu yang baru, yang memberikan nilai signifikan bagi individu, kelompok, organisasi, dan masyarakat. Inovasi memang telah menjadi kata kunci untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Inovasi dalam pemerintahan tidak hanya mencakup perubahan menuju “best practise” atau menyediakan informasi yang mudah diakses, tetapi yang lebih penting, inovasi itu sendiri harus melembaga dalam pola pikir aparatnya dan benar-benar dipahami. Pemerintah tetap harus responsif dalam upaya memecahkan ragam masalah yang dihadapi masyarakat. Jadi di sini coba digambarkan bahwa keberhasilan seorang CEO di public company dalam mengelolah sumber daya lokal dan pemerintahan, terletak pada pemerintahan wirausahawan atau entrepreneurial goverment. Begitulah yang dilakukan Fadel Muhammad ketika membangun Propinsi Gorontalo dari ketertinggalan pasca dimekarkannya dari Propinsi Sulawesi Utara. Fadel sebagai pemimpin pemerintahan wirausaha atau entreprenurial goverment sudah mampu menerawang jauh ke depan sehingga daerah yang mulanya tertinggal kini menjadi sejajar dengan propinsi lainnya di wilayah Indonesia. Fadel adalah pemimpin pemerintahan yang berwawasan wirausaha, yang telah melahirkan model kepemimpinan
22
Majalah CEO
- PIAGAM PENGHARGAAN “CITRA PELOPOR INOVASI PELAYANAN PRIMA” atas keberhasilannya sebagai Pelopor Invoasi Pelayanan Prima dalam rangka Kepemerintahan Yang Baik, oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, pada 22 Desember 2006 di hadapan Presiden RI, di Istana Negara, Jakarta. - PEMENANG PELAKSANAAN GNRHL/GERHAN tahun 3003 atas Keberhasilan dalam Pelaksanaan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan oleh Wakil Presiden RI pada 28 Desember 2006, di Lombok. - PENGHARGAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI atas Pencapaian Menuju Tertib Administrasi Keuangan pada tahun 2005, oleh Ketua BPK RI dihadapan Presiden RI pada 9 Januari, 2007 di Jakarta. - PENGHARGAAN SURATIN UTAMA atas Prestasi dalam Mendorong Pembinaan Sepak Bola oleh Wakil Presiden RI pada 19 April 2007, di Jakarta. - BINTANG KETELADANAN AKHLAK MULIA TAHUN 2007 OLEH Komite Pusat gerakan Masyarakat Peduli Akhlak Mulia pada 25 Mei 2007 di Jakarta. - SATYALANCANA PEMBANGUNAN dari Presiden RI Pada 7 Juli, 2007, di Banyuasin, Palembang. - SATYALANCANA PEMBANGUNAN dari Presiden RI pada 17 Agustus, 2007 di Kantor Menteri Dalam Negeri Jakarta. - PENGHARGAAN KSATRIA BAKTI HUSADA KARTIKA dari Menteri Kesehatan RI atas Jasa Luar Biasa dalam Menggerakkan dan Memberdayakan Masyarakat untuk Hidup Sehat pada 14 November 2007 oleh Presiden RI, di Istora Senayan Jakarta. - PENGHARGAAN DWIDYA PRAJA NUGRAHA dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) atas Jasa dalam Pengembangan Pendidikan, Peningkatan Profesionalisme Guru dan Besarnya Perhatian kepada PGRI pada 24 November 2007 oleh Menteri Pendidikan Nasional RI, di Pekanbaru. - PENGHARGAAN PRAKARSA PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA Tahun 2007 atas prakarsa pemerintah dan seluruh masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Piagam Pembangunan Manusia Indonesia yang dideklarasikan tahun 2006 oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI pada 17 Desember, 2007 di Jakarta. - RTTI (REGIONAL TRADE TOURISM INVESTMENT) AWARD dari Dewan Perwakilan Daerah RI atas Prestasi Mengembangkan Iklim Investasi yang Bersahabat dengan Dunia Usaha dan Masyarakat Pariwisata pada 26 Mei 2008, di Jakarta. - UT AWARDS 2009 dari Universitas Terbuka atas Jasa Mendorong Peningkatan Kelembagaan antara UT dan Pemerinta Propinsi Gorontalo. - PENGHARGAAN ADI BAKTI MINA BAHARI TINGKAT NASIONAL 2009, pada 16 Oktober 2009, di Jakarta. Penghargaan Selama Menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, di antaranya : - PENGHARGAAN PENITI EMAS dari Universitas Gorontalo pada 18 September 2010. - PENGHARGAAN GANESA PRAJAMANGGALA BAKTI ADIUTAMA, ATAS JASA DAN Pengabdian yang Luar Biasa Selama Menjadi Menteri Kabinet Republik Indonesia, pada 09 Juli 2011, di Jakarta. Alamat Kantor: Graha Anugerah Building, Jakarta Indonesia
pemerintahan wirausaha atau entrepreneur leader. “Saya mulai mengasah jiwa entrepreneur seorang CEO ketika masih sebagai mahasiswa di ITB. Ketika itu saya dipercayakan sebagai pimpinan koperasi mahasiswa ITB. Saya berbisnis, menjual macam-macam, mulai dari makanan ringan, makanan, hingga berbagai model kaos. Kini saya rasakan benar, bahwa apa yang dilakukan ketika itu adalah semangat entrepreneur; spirit. Seorang CEO itu harus memiliki apa yang disebut spirit. Spirit (semangat) entrepreneur. Tanpa ada sprrit entrepreneur, tidak benarlah seorang CEO. Spirit ini bisa dari bawah dan menjalar kesemua sumber daya manusia. “Spirit sepertinya you, memulai dari ko-
ran lokal kemudian ke tanggung jawab yang lebih luas, you bikin ini-itu, kerja siang-malam; ini spirit entrepreneur,” demikian Fadel yang memang dikenal senang menularkan apa yang dimilikinya. Nah, orang yang memiliki spirit entrepreneur ini pasti memiliki tiga hal yang biasa disebut siklus of entrepreneurship. 1. Ia harus memiliki kapasitas (capability/ kemampuan); 2. Kesempatan; dan 3. Strategi. “Nah, jika you punya strategi yang jitu, kemampuan pasti bertambah lebih hebat lagi, dan kesempatan akan terbuka lebar. Ini teori saya dari pengalaman selama berkecipung di dunia swasta juga pemerintahan,” kata mahasisewa teladan ITB tahun 1975 yang sudah mampu mendirikan dan memimpin perusahaan sejak 1978 ini. ***
reportase
Fun Bike dan Fun Walk “Payung” Bumiputera
Masuk Rekor MURI
P
T AJB Bumiputera 1912 menyelenggara kan fun bike dan jalan santai di Silang Monas, Minggu pagi 12 Februari. Acara itu digelar untuk merayakan satu abad ulang tahun perusahaan tersebut. Fun bike dan fun walk tersebut berhasil mencatatkan diri ke Musium Rekor Indonesia (MURI). Perayaan itu diikuti sekitar delapan ribu orang dengan jalan santai dan sepeda gembira yang dilepas dari pintu Monas di depan bundaran Indosat. Para peserta yang mengenakan kaus dari pihak sponsor dan payung, menempuh rute Monas-Bundaran HI dan khusus yang bersepeda akan menempuh rute Monas Bundaran Senayan yang semuanya mengenakan payung. “Yang masuk rekor MURI adalah fun bike dan fun walk dengan memakai sebanyak 4.000 payung. Payung adalah simbol perlindungan kami sebagai perusahaan asuransi,” ujar Selvi Amalia, panitia perayaan HUT seabad asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912, di Jakarta. Menurut Selvie, acara fun bike dan fun walk ini diselenggarakan gratis untuk umum, pihak panitia menyediakan sebanyak 4.000an payung namun peserta acara itu tercatat lebih dari 8.000 orang yang mendaftarkan diri. Sebagaimana diberitakan Kantor Berita ANTARA, acara fun bike dan fun walk yang menggunakan payung itulah yang masuk dalam catatan rekor MURI. “Acara utamanya adalah pemecahan rekor MURI,” katanya. Para peserta akan memperebutkan 100 hadiah dari pihak sponsor dan sebuah grand prize berupa sepeda motor. Usai acara, pihak panitia juga akan memberikan hiburan berupa panggung musik yang dipusatkan di silang Monas. (ADV) Majalah CEO
23
reportase
Usia Seabad
Bumiputera Ingin Jadi Lebih Besar “Asuransi ini memberikan perlindungan,dan tren ke depan produk asuransi yang diinginkan masyarakat adalah produk yang memberikan jaminan proteksi tinggi, dan Bumiputera siap untuk melayani hal itu.”
P
T AJB Bumiputera 1912 dalam usia seratus tahun telah memainkan peran sebagai pelindung masyarakat lewat jasa asuransi dan mampu bersaing secara internasioanal. “Dengan perayaan 100 tahun HUT Bumiputera, saya punya keinginan Bumiputera bisa menjadi perusahaan besar dan bisa bersaing secara internasional untuk masyarakat Indonesia. Sampai sekarang Bumiputera masih menjadi milik bangsa Indonesia,” kata Direktur Utama AJB Bumiputera 1912, Dirman Pardosi, di sela sela perhelatan HUT satu abad perusahaan di silang Monas, Jakarta. Bumiputera ingin membuktikan kepada bangsa Indonesia bahwa mereka bisa menjadi perusahaan yang besar yang bisa bersaing secara internasional. “Dalam usia yang panjang ini Bumiputera telah banyak mengambil pelajaran dengan mengalami berbagai krisis, tantangan, dan pencapaian. Usia Bumiputera yang luar biasa ini akan terus melanjutkan tradisi dan amanah dari pendahulunya,” kata Dirman. Lebih lanjut, dia mengungkap kan bahwa Bumiputera dalam menjalankan bisnis memiliki tiga
24
Majalah CEO
pilar; pertama adalah kebersamaan, ,kedua adalah idealisme sebagai perusahaan bersama milik bangsa Indonesia, dan ketiga adalah profesionalisme.’Ia juga mengungkapkan bahwa perkembangan asuransi di Indonesia cukup bagus dengan pertumbuhan di atas 20 persen, jauh lebih tinggi dari pendapatan nasional sehingga potensi jasa asuransi masih besar. “Asuransi ini memberikan perlindungan,dan tren ke depan produk asuransi yang diinginkan masyarakat adalah produk yang memberikan jaminan proteksi tinggi, dan Bumiputera siap untuk melayani hal itu,” ungkapnya. Bumiputera memiliki produk-
produk dan layanan seperti premi call center, sms gateway, asuransi haji,asuransi pendidikan hingga asuransi kesehatan. Dalam acara itu Musium Rekor Indonesia (MURI) menganugerahkan kepada Bumiputera penghargaan sebagai penyelenggara funbike dan funwalk dengan payung terbuka terbanyak yang diikuti oleh sekitar 8.000 lebih peserta dengan 4.000 payung terbuka yang digunakan. “Payung adalah lambang perlindungan dan kami telah melindungi masyarakat Indonesia selama 100 tahun. Kami berkomitmen untuk melindungi masyarakat Indonesia 100 tahun lagi,” ujar Pardosi.(ANT/ADV)
reportase
Bumiputera Luncurkan Logo Baru ... janji kami untuk memberikan pelayanan dan nilai terbaik bagi pemegang polis yang akan dibuktikan sepanjang sejarah pada masa datang...
P
ERUSAHAAN Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 meluncurkan logo baru di Jakarta. Tautan tiga orang dalam satu rangkaian berwarna biru pada latar putih menjadi logo yang ditetapkan sebagai logo baru perusahaan asuransi tertua di Indonesia itu. Seluruh jajaran komisaris, direksi, dan agen Bumiputera menghadiri acara peluncuran logo itu. “Dengan logo dan layanan baru, masyarakat dapat ikut merasakan
semangat baru dari Bumiputera yang telah terbukti dari waktu ke waktu memenuhi harapan dan mengikuti perubahan kebutuhan masyarakat,” kata Direktur Utama AJB Bumiputera 1912, Dirman Pardosi. Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Bumiputera, Ediani Nugrohowati, logo baru itu melambangkan kedaulatan, martabat, inklusif, mencerminkan karakter tradisional Indonesia, dan kekuatan dalam arti yang modern. Logo itu, juga merepresentasikan konsep mutualitas antara tiga pemangku kepentingan perusahaan, yaitu pemegang polis, karyawan, dan negara.
Logo baru itu diikuti dengan slogan proven over time. “Slogan itu berarti janji kami untuk memberikan pelayanan dan nilai terbaik bagi pemegang polis yang akan dibuktikan sepanjang sejarah pada masa datang,” kata Pardosi. Selain peluncuran logo, Bumiputera juga menambah layanan baru antara lain pembayaran premi yang dapa dilakukan di ATM Bank Mandiri, pelayanan pada website resmi yang lebih baik, dan informasi via SMS dan pusat layanan Bumiputera. “Bumiputera juga telah membuat strategi dan program transformasi, yang akan melayani segmen menengah atas,” kata dia. (ANT/ADV)
Bumiputera Targetkan 1,5 Juta Polis pada 2012
A
suransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 menargetkan pertambahan 1,5 juta pemegang polis baru pada 2012. “Untuk polis retail (individu) sekitar satu juta dari total target, sedangkan perserta korporat sekitar 500.000,” kata Direktur Utama AJB Bumiputera, Dirman Pardosi, dalam acara peluncuran logo baru Bumiputera di Jakarta. Logo baru perusahaan asuransi paling senior di Tanah Air itu berupa tautan tiga orang berwarna biru dalam latar putih. Logo itu menyiratkan semangat dan dedikasi tinggi AJB Bumiputera terhadap nasabah dan Indonesia. Pardosi mengatakan total premi yang ditargetkan
pada tahun yang sama sebesar Rp7 triliun. Sebesar 3,2 triliun dari total target premi itu, menurut Dirman, merupakan premi baru (new business). “Selama ini kami (menjangkau pasar) tradisional. Pada ulang tahun ke-100 Bumiputera, kami akan menghadirkan produk-produk investment link, unit link, dan riders (produk asuransi tambahan),” kata Dirman. Sementara, Direktur Teknik Bumiputera, Fauzi Arfan, mengatakan perusahaan yakan mengenalkan beberapa produk tambahan baru. “Riders itu antara lain pembebasan premi karena penyakit kritis, critical illness accelerated, dan hospital income in surgical benefit,” kata Arfan.(ANT/ADV)
Majalah CEO
25
reportase
Perjalanan Panjang Seabad Bumiputra 1912:
“Masih Menyimpan Kegundahan Mendalam.... “
M
ERDEKA… MERDEKA... itulah 7 kata yang merupakan rangakian makna sebuah kebebasan dari belenggu para penjajah di zaman itu sebelum tahu 1945, kemerdekan adalah merupakan wujud hasil dari perjuangan para leluhur yang saat itu dengan suka atau tidak suka, dengan rela atau tidak rela untuk mengorbankan apa yang dia punya seluruh harta benda, martabat, harga diri, dan bahkan rela melepas jiwa dan raga untuk mempertahankan Negeri tercinta ini yaitu Negara Republik Indonesia. Kemerdekaan ini untuk kita semua masyarakat bangsa Indonesia, maka sudah sepantasnya kita sebagai Warga Negara yang baik berterimakasih dan tidak melupakan jasa -jasa beliau para Pahlwan Bangsa Sejati, dengan ikut serta menjaga, melestarikan , melindungi, mengamankan,mengelola, segala sumber daya alam yang ada ditanah air ini yang dipergunakan dan dimanfaatkan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyatnya (UU 1945 pasal 33 ) bukan dijual dikelola dan dikontrak oleh Negara Asing yang hanya memperkaya pihak-pihak tertentu termasuk negara asing itu sendiri yang menjajah secara ekonomi negeri
26
Majalah CEO
yang kita cintai ini. Mari kita semua ikut peduli terhadap nasib bangsa ini dari semua aspek ancaman oknum yang mencoba memecah belah NKRI dengan berbagai dahlih mengatas namakan rakyat banyak. Sumber–sumber kekayaan alam yang kita miliki terbentang luas di seluruh Nusantara ini di dalamnya terdapat banyak tersimpan kekayaan termasuk
hasil pertambangan, perkebunan, pertanian, peternakan, peninggalan –peningalan sejarah, hasil budaya bangsa, termasuk perusahaan asuransi nasional yang berdiri sejak tahun 1912 yang pada waktu itu didirikan pada tanggal 12 Februari 1912 di Magelang oleh “TIGA ORANG GURU” Pendiri beliau adalah M.Dwidjosewodjo, MKH.
Subroto dan M. Adimidjodjo yang kini dikenal Asuransi Jiwa Bersama BUMIPUTERA 1912 dan kini usianya mencapai genap 100 tahun, yang didirikan atas rasa keprihatianan terhadap nasib rakyat bangsa Indonesia yang waktu itu dijajah oleh para penjajah bangsa lain. Pengalaman panjang perusahaan mutual ini dalam mengarungi perjalanan hidup menjadi referensi yang baik untuk melihat bagaimana membentuk perusahaan asuransi yang tangguh, yang bisa dibuktikannya hingga saat ini. Hanya saja, AJB Bumiputera 1912 sebagai salah satu perusahaan nasional berskala besar, kini masih menyimpan kegundahan mendalam seputar masa depan perjalanan bisnisnya. Pasalnya, hingga saat ini belum memiliki payung hukum khusus yang mengatur perusahaan mutual. Padahal bentuk badan mutual diatur UU Asuransi No.2/1992. Memang, mengubah format payung hukum perusahaan mutual sekelas AJB Bumiputera 1912 bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Mengingat AJB yang berkembang pesat hingga ke pelesok tanah air telah merasakan kenyamanan
reportase bisnisnya dengan konsep mutual yang bisa memberikan keuntungan kepada perusahaan, karyawan dan anggotanya. Apalagi eksistensi AJB sebagai bukti sejarah, mengingatkan kita akan pahlawan bangsa ini yang menelorkan konsep AJB dari rasa kebersamaan. Di mana, AJB, yang pada mulanya merupakan wadah Persatuan Guru-Guru Hindia Belanda (PGHB), yang sejak didirikannya menganut sistem kepemilikan dan kepenguasaan yang unik, yakni bentuk badan usaha mutual atau usaha bersama dan Diakui, AJB menjadi satusatunya perusahaan di Indonesia berbentuk mutual. Semua pemegang polis adalah pemilik perusahaan-yang memercayakan wakil-wakil mereka di Badan Perwakilan Anggota (BPA) untuk mengawasi jalannya perusahaan. Hingga kini AJB Bumiputera 1912 memiliki aset lebih dari Rp 13,5 triliun, mengelola sekitar 7 juta orang pemegang polis, memperkerjakan lebih dari 30.000 orang dan memiliki 500-an jaringan kantor di seluruh Indoneisa. Premi 2009 mencapai 89% dari target Rp 4,5 triliun, meningkat 8,2% dibanding tahun lalu. Pembayaran klaim 2009 mencapai Rp 3,2 triliun, naik 15,6% dari tahun lalu. Dari klaim dapat terlihat, di mana, pembayaran klaim meninggal meningkat 10,3 % dari 2008 menjadi Rp 390 miliar di tahun 2009. Klaim habis kontrak meningkat 13,7% dari 2008 menjadi Rp 1,39 triliun di 2009. Kini Bumiputera menargetkan premi 2010, Rp 5,65 triliun, meningkat 20% dari 2009. Sebuah lompatan yang fantastis. Eksistensi dari
keberadaan industri mutual seperti AJB Bumiputera 1912 memang patut dipertahankan. Apabila ditilik dari niat mulia sang pendiri, patut dicermati bahwa kepemilikan bersama terhadap sesuatu akan membuahkan rasa tanggung jawab dan loyalitas yang tinggi. Semua saling menjaga dan melindungi serta melakukan yang terbaik untuk menyelamatkannya jika terancam. Filosofinya, tidak mungkin bisa menghancurkan atau merusak sesuatu yang menjadi milik kita sendiri. Semangat itulah yang seharusnya menjadi pondasi keberlangsungan sebuah pencapaian yang sukses. Sebagai pembelajaran, sudah berapa banyak perusahaan besar baik milik pemerintah atau swasta di Indonesia dengan mudah beralih kepemilikan. Atau dikapling-kapling berdasar besarnya saham atau investasi yang ditanamkan. Sementara AJB Bumiputera 1912 tetap kokoh kendati melewati badai krisis di tahun 1998. Berangkat dari eksistensi AJB Bumiputera 1912 yang terbukti mampu bertahan hampir seabad, seharusnya pemerintah segera membuat aturan tentang perusahaan mutual. Diharapkan regulasi yang menyamankan itu bisa menumbuhkan iklim bisnis yang lebih sehat. Oleh karenanya, bisnis AJB Bumiputera 1912 perlu dilindungi berupa payung hukum khusus yang mengatur perusahaan mutual. Apalagi dalam UU Asuransi No.2/1992 menyatakan badan mutual sebagai salah satu bentuk perusahaan asuransi di Indonesia selain koperasi dan persereoan terbatas.
Tantangan dan Godaan Perubahan Kehadiran UU Mutual begitu berarti, mengingat munculnya Keputusan Menteri Keuangan (KMK) 504/2004 tentang kesehatan keuangan bagi perusahaan asuransi yang berbentuk badan hukum bukan Perseroan Terbatas. Tentu saja itu bukan perkara mudah bagi Bumiputera untuk mengikutinya. Bukan karena kondisi keuangan Bumiputera. Tapi lebih pada perbedaan mekanisme sistem usaha yang tidak bisa disamakan dengan PT. Saat pemerintah menerapkan risk based capital (RBC) sejak 1997 lalu, posisi AJB Bumiputera 1912 benar-benar serba salah. Dalam konsep RBC mengharuskan perusahaan asuransi memiliki modal dalam jumlah tertentu, sesuai risiko yang mereka tanggung. Padahal sebagai perusahaan mutual, Bumiputera tak memiliki modal uang maupun mekanisme suntikan modal dari pihak luar. Namun, jika tetap ingin eksis dan tak bermasalah Bumiputera harus menaati aturan itu, termasuk solvabilitas (rasio aset dan kewajiban) Bumiputera yang harus bisa tercapai 100% pada tahun ini. Usaha bersama pada dasarnya tidak mengejar laba. Jika ada surplus dari hasil usahanya, maka surplus tersebut dibagikan kepada peserta. Dalam usaha bersama, risiko dipikul oleh para peserta sendiri sebagai pemilik perusahaan (berbeda dengan PT, dimana perusahaanlah yang menanggung risikonya). Direktur Utama AJB Bumiputera 1912 Dirman Pardosi, mengatakan, perusahaan tidak berkewajiban Majalah CEO
27
reportase melaporkan kinerja perusaahaan maupun laporan keuangan kepada pemegang polis. Perusahaannya berkewajiban melaporkan kinerja keuangan kepada BPA yang sebelumnya telah diaudit oleh auditor independen yang kemudian dipublikasikan dan diumumkan melalui media massa. “Selama ini laporan kinerja perusahaan termasuk neraca keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen dan telah dipublikasikan di media massa sehingga bisa diakses oleh siapa pun, ini sangat transparan,� ujarnya. Kalaupun kementerian Keuangan mempermasalahkan aspek transparansi keuangan, sebenarnya unsur tersebut telah terpenuhi dari laporan kinerja keuangan BPA. “Bukankah laporan keuangan tersebut telah diaudit auditor independen dan dipublikasikn ke berbagai media massa,� ujarnya di sela peringatan seabad perusahaan yang dipimpinnya, mempertegas. Jadi apa yang diinginkan pemerintah agar AJB Bumiputera 1912 mengubah status perusahaan menjadi persero terbatas atau perusahaan terbuka, sangatlah tidak masuk akal, mengingat brand Bumiputera sebagai perusahaan mutual tetaplah disegani. Pemerintah harus memperhitungkan atau mempertimbangkan aspek keberadaan industri perusahaan berbentuk mutual. Sangat ironis jika pemerintah tidak mengakomodasi perusahaan sebesar AJB Bumiputera 1912. Jika pemerintah hanya bersandarkan ego kebijakan yang menuntut perubahan
28
Majalah CEO
AJB Bumiputera 1912, sesuai perkembangan modernisasi tatanan ekonomi perusahaan di era globalisasi ini, maka sama saja pemerintah telah memasung eksistensi wilayah bisnis usaha AJB Bumiputera 1912 yang memiliki aset sebesar Rp 13,5 triliun akan lenyap akibat keteguhan manajemen yang terkikis kebijakan dari Kementerian Keuangan. Atau mungkin pemerintah memperbandingkan dari pengalaman pada sejarah perusahaan asuransi mutual di Amerika Serikat dan Kanada pada waktu itu, seiring dengan arus kuat semangat kapitalis membuat perusahaan model ini terpinggirkan. Bahkan ketika krisis keuangan sudah tak bertaji lagi yang pada akhirnya kolaps, hingga pada akhirnya perusahaan keluarga ini berubah sejalan dengan desakan pasar menjadi perusahaan persero terbatas. AJB Bumiputera 1912 menyadari seiring perjalan sejarah dan waktu yang terus bergulir, tentunya berbagai bentuk usaha menyesuikan perubahan terhadap kondisi perkembangan ekonomi yang terjadi. Begitu juga di industri asuransi, khususnya di Indonesia, sejumlah perusahaan asing dan lokal membentuk perusahaan asuransi atau perusahaan asuransi lokal yang telah diakuisisi modal asing, terus bermunculan, tentunya menambah persaingan di pasar domesik. Iklim persaingan yang ketat memaksa perusahaan asuransi melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Namun demikian tidak bagi AJB Bumiputera 1912, tetap
dan berusaha mempertahankan tradisi yang telah mengakar sejak 98 tahun yang lalu, hingga kini yang telah mendarah dagaing dan menjadi bagian di hati masyarakat Indonesia. Ada tiga elemen yang memperkuat posisi AJB Bumiputera 1912 yang mendapat pengakuan masyarakat luas, tidak heran jika buah dari kerja keras mereka memperoleh Top Brand Award untuk ketiga kalinya secara berturut-turut di tahun 2009. Kesuksesan AJB Bumiputera 1912 secara managerial diantaranya kekuatan keuangan, pelayanan dan biaya. Menilik prestasi kerja yang dicapai tidak mudah bagi AJB Bumiputera 1912, kini yang dibutuhkan payung hukum menjadi modal lebih berharga dalam mempertahakan posisinya sebagai perusahaan mutual.
Perlu Payung Hukum AJB Bumiputera 1912 secara secara organisasi memiliki infrastruktur yang memadai, baik dari cabang usahanya telah mengakar ke berbagai wilayah, kota-kota besar, bahkan di daerah terpencil. Bagi AJB Bumiputera 1912 tidak akan takut tergerus dalam bersaing dengan perusahaan asuransi lainnya. Dengan kekuatan dukungan sumber daya manusia (SDM) yang profesional dan menjunjung tinggi nilai-nilai idelasime serta mutualisme, AJB Bumiputera 1912 bertekad mempertahankan image sebagai perusahaan asuransi terbaik di negeri sendiri. Melihat sepak terjang AJB Bumiputera 1912 dan memperhatikan kondisi terkini, maka sudah seharusnya
reportase pemerintah segera menerbitkan UU tentang perusahaan mutual, pemerintah diharapkan bisa memberi ruang angin segar bagi potensi keberadaan perusahaan mutual, sebagai aset pendorong perekonomian nasional. Bukannya mematikan ruang gerak bahkan melenyapkan AJB Bumiputera 1912 dengan berbagai dalih, sehingga bernasib sama dengan perusahaan mutual di Amerika Serikat dan Kanada. Patut digarisbawahi AJB Bumiputera 1912 tetap mempertahankan posisi dan tradisi sebagai perusahaan mutual yang menanamkan kepercayaan, kejujuran dan sikap profesionalisme.Disinilah yang diharapkan AJB Bumiputera 19812 peran pemerintah memberikan iklim kondusif agar kelangsungan usaha AJB Bumiputera 1912 berjalan dengan baik dan menjadi contoh bagi perusahaan lainnya di Indonesia.
Asuransi Bumiputera 1912 pantas mendapatkan perlakukan khusus berupa payung hukum untuk bentuk usahanya yang non persero. Ada faktor lain yang perlu dipelajari bersama dan dilihat pemerintah bagaimana determinasi AJB Bumiputera 1912 mampu bertahan hampir mendekati satu abad. “Kami mendorong regulator dan legislator mempertimbangkan UU Perusahaan Mutual. Satu keinginan kami adalah agar bentuk badan usaha mutual diatur secara khusus,� kata Sugiarto, Komisaris Utama AJB Bumiputera1912. Usulan mantan Menteri BUMN ini sangat beralasan karena perusahaan yang berbasis ekonomi kerakyatan tidak banyak dijumpai bahkan sangat sedikit sekali. Satu-satunya yang masih tersisa hanyalah AJB Bumiputera 1912 Ironisnya, hingga kini, payung hukum perusahaan mutual belum tersedia.Sugiharto menilai pemerintah terkesan setengah
hati. Alih-alih memberikan sinyal pembuatan UU Perusahaan Mutual, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) justru mendorong AJB Bumiputera 1912 bertransformasi menjadi perseroan terbatas (PT). Tujuannya agar mampu bersaing dengan bertambahnya modal usaha maupun volume pangsa pasarnya. Dari aspek transparansi, keberadaan PT dinilai mudah terkontrol publik setiap waktu. Apalagi, jika didaftarkan di pasar saham. AJB Bumiputera 1912 meminta kepada pemerintah adanya payung hukum regulasi UU sebagai penopang melanjutkan pengembangan bisnis perusahaan yang berbasis mutual ini. Kalaupun diklaim mendapat landasan hukum, itu hanya terselip dalam UU No 2/1992 tentang Asuransi. “Toh, substansi UU Asuransi mengamanatkan agar badan usaha mutual diatur secara khusus,� ulang Sugiharto. (ADV/Wilson)
Majalah CEO
29
reportase
Jamsostek Makin Bermanfaat PT Jamsostek segera melepas fungsi jaminan kesehatan ketenagakerjaan sesuai UU BPJS akan menjadi badan hukum publik pada 1 Juli 2015. Utoyo Harjito, S.E utoyo@majalahceo.com
P
T Jamsostek (Persero) telah melakukan pembahasan dengan PT Askes (persero) untuk melakukan pelimpahan fungsi pemeliharaan kesehatan tenaga kerja. Demikian dikatakan Dirut Jamsostek, Hotbonar Sinaga dalam sosialisasi Jamsostek sebagai operator Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Jamsostek akan berganti baju sebagai salah satu Operator BPJS, sedangkan PT Askes akan menjadi salah satu operator BPJS bidang kesehatan tenaga kerja. “Kita sudah intens melakukan pembahasan dengan PT Askes untuk melepas bidang pemeliharaan kesehatan. Arahnya supaya tidak mengurangi manfaat penjaminan meskipun ditanggani Askes,” ujar Dirut Jamsostek, Hotbonar Sinaga. Pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi dengan pihak pemilik tenaga kerja seperti Apindo dan IJTKI. Jamsostek berharap mereka tetap meningkatkan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja. Sosialisasi juga dilakukan untuk lingkungan internal. Dengan beralih fungsi sebagai operator BPJS, namun tidak ada likuidasi Jamsostek dan PHK karyawan PT Jamsostek. Hotbonar menjelaskan, saat ini
30
Majalah CEO
pihaknya menunggu kesiapan pemerintah melengkapi UU BPJS dan UU SJSN dengan produk turunan seperti PP maupun perpu. Untuk pendanaan, tahap pertama seharusnya akan dikucurkan 1 November 2012 dan 1 November 2013. Selanjutnya pada 1 Januari 2014, PT Jamsostek beralih menjadi badan hukum publik, bukan persero lagi.
Incar Investasi Rp 125,7 T PT Jamsostek Persero memproyeksikan perolehan dana investasi sebesar Rp125,7 triliun pada 2012, atau mengalami pertum buhan sekitar 15 persen diban dingkan dengan periode tahun sebelumnya Rp112 triliun. “Dengan investasi sekitar Rp125,7 triliun, kita harapkan hasil
investasinya mencapai Rp12,2 triliun,” kata Direktur Investasi Jamsostek Elvyn G. Masassya saat ditemui di gedung DPR-RI, Kamis. Menurut Elvyn, dana investasi tersebut akan ditempatkan pada obligasi sekitar 40-44 persen, deposito berjangka sekitar 2832 persen, saham berkisar 18-22 persen, reksa dana sebanyak 4-8 persen, serta properti dan penyertaan 1-2 persen. “Kita akan menaikkan portofolio di saham dan obligasi, sedangkan deposito diturunkan. Penurunan alokasi ini karena bunga bank rendah dibandingkan tahun lalu,” imbuhnya. Rencana peningkatan portofolio di obligasi dan saham itu menyusul keberhasilan Indonesia mengantongi status “investment grade”. Elvyn percaya volume obligasi akan terus bertambah seiring dengan membaiknya status perekonomian Indonesia. “Kami percaya pasar obligasi akan lebih marak lagi. Ada porsi yang kita alokasikan baik obligasi pemerintah maupun korporasi,” tuturnya. Saat ini, kepemilikan obligasi pemerintah masih menguasai sekitar 70 persen, sedangkan korporasi hanya 30 persen. Perseroan juga terus membeli surat utang yang hold to maturity dan diperdagangkan di pasar modal. “Caranya adalah ketika kupon rendah kita akan tam-
reportase bah porsi trading. Yang kita harapkan bukan dari kupon melainkan gain,” jelas Elvyn.
Manfaat Tambahan Jamsostek
pengembangan manfaat Jamsostek tersebut. Data PT Jamsostek menyebut kan terdapat 2,6 juta tenaga kerja mengikuti program jaminan pelayanan kesehatan (JPK) dan 600.000 pekerja di antaranya berusia di atas 40 tahun yang berpotensi mendapatkan manfaat tambahan medical check up. Keputusan memberi manfaat tambahan itu mengacu pada Keputusan Direksi Nomor KEP/310/102011 tertanggal 1 Desember 2011 yang mendistribusikan deviden pemerintah yang
Jamsostek sudah membayarkan klaim JPK sebesar Rp 5,34 triliun untuk 172.614.729 kasus.
Beri Yield 1% Di Atas Deposito
PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja PT Jamsostek (persero) optimis (Jamsostek) Persero memberikan dapat memberikan imbal hasil manfaat tambahan berupa peinvestasi 1% di atas bunga deposito. meriksaan kesehatan keseluruhan Hal itu dikatakan Direktur Investasi (medical check up) kepada para Jamsostek Alvin G Masasya, dalam peserta jaminan sosial tenaga kerja sosialisasi Jamsostek sebagai sebagai bagian dari program jamioperator BPJS Ketenagakerjaan di nan pelayanan kesehatan (JPK). Yogyakarta. Investasi ini bertumpu Dalam siaran persnya di Jakarta, pada suku bunga acuan (BI rate). Direktur Utama PT Jamsostek (Per“Tahun 2011, BI rate 7 persen sero) Hotbonar Sinaga kalau ditambah 1 persen mengatakan, pemberian menjadi 8 persen,tetapi manfaat tambahan berupa yang terjadi 11,8 persen. medical check up juga akan Kalau dikurangi dengan 8 diberikan bagi perusahaanpersen maka selisihnya 3,8 perusahaan yang berada di persen atau spreate investpemda-pemda di seluruh ment,” katanya. Indonesia. Dalam Rencana Perusahaan yang Kerja Anggaran dan akan mendapatkan Pengeluaran (RKAP) 2012 manfaat tambahan itu hasil investasi tertinggi terlebih dahulu harus ditargetkan dari obligasi Soebagyo, salah seorang pasien hemodialisa (cuci darah) yang diverifikasi sesuai dengan mencapai Rp4,7 triliun, menggunakan manfaat Jamsostek. persyaratan yang berlaku, dari saham mencapai antara lain tertib iuran Rp2,5 triliun, dari deposito dan administrasi, serta melakukan dikembalikan kepada peserta mencapai Rp2,2 triliun, dari pendaftaran ulang (heregistrasi), dalam bentuk pemberian manfaat reksadana mencapai 924 miliar dan kata Hotbonar. tambahan kepada peserta yang hasil dari properti mencapai Rp84 PT Jamsostek, memberikan memenuhi persyaratan. miliar. manfaat tambahan berupa medical Manfaat tambahan lainya, Secara keseluruhan dana check up kepada 250 karyawan dikatakannya, di antaranya investasi tahun 2011 mencapai PT Graha Sarana Duta, anak memberi pelatihan keselamatan Rp111,8 triliun dengan perincian perusahaan PT Telkom Indonesia dan kesehatan kerja bagi pekerja dari dana Jaminan Hari Tua (JHT) Tbk, sebagai realisasi Permenaker dan perusahaan, serta memberi sebesar Rp98,7 triliun dan dari dana Nomor 02/MEN/1980 tentang bantuan bagi tenaga kerja benon JHT mencapai Rp13,05 triliun. Pemeriksaan Kesehatan Tenaga serta keluarga yang membutuhUntuk tahun RKAP 2012, total dana Kerja dalam Penyelenggaraan kan tindakan hemodialisa (cuci investasi mencapai Rp125,7 triliun Keselamatan Kerja. darah), operasi jantung, peng dengan perincian dari dana JHT Hotbonar berharap, organisasi obatan kanker, dan pengobatan mencapai Rp111,3 triliun dan dari pengusaha dan serikat pekerja/ HIV/AIDS. dana non JHT mencapai Rp14,4 serikat buruh ikut mendukung Dalam waktu 34 tahun, PT triliun. *** Majalah CEO
31
reportase
Suasana pelatihan UKM Center UI
Carrefour Bina UKM Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dan keperdulian terhadap pengem bangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia, Carrefour Indonesia melakukan Program Pembinaan dan Pendampingan (capacity building) bagi UKM. Utoyo Harjito, S.E utoyo@majalahceo.com
P
rogram capacity building yang terselenggara berkat kerjasama antara Carrefour Foundation Prancis, Carrefour Indonesia, Yayasan Sahabat Cipta serta dan Universitas akan mulai dilaksanakan tahun 2012 sampai
32
Majalah CEO
2013 di 7 Kota di Indonesia, yaitu di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makasar, Palembang, dan Yogyakarta. Sebagai Pilot Project di tahun 2012, program ini akan diadakan di 3 kota, yaitu di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Di Jakarta akan bekerja sama dengan Universitas Indonesia, di Bandung akan bekerja
sama dengan Universitas Parahyangan dan di Surabaya akan bekerja sama dengan Universitas Airlangga dengan dukungan penuh oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. “Program capacity building bertujuan untuk memberikan peningkatan kapasitas para pelaku UKM di Indonesia, seperti peningkatan pengetahuan bisnis UKM, penguatan skala usaha yang sudah berjalan, perluasan jaringan, kesempatan mendapatkan akses mikrokredit serta pengembangan usaha dengan dukungan teknologi informasi (IT),” ujar Hendrik Adrianto, Head of External Communication and Corporate Social Responsibility
reportase
DR Ir NIning I Soesilo Kepala UKM Center FEUI
PT Carrefour Indonesia. Progam ini secara Nasional direncanakan akan dibuka secara resmi di Gedung SMESCO UKM pada pertengahan bulan Maret 2012 sejalan dengan Gerakan kewirausahaan dari Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. “Kegiatan yang dilakukan hari ini merupakan kegiatan sosialisasi program capacity building di Jakarta kepada sekitar 200 UKM di sekitar Jakarta Selatan dan Depok. Setelah disaring dengan kriteria khusus, maka akan dipilih menjadi sekitar 100 UKM pilihan yang akan dibina dengan program capacity building selama satu tahun ke depan, dan hari ini juga akan diadakan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Carrefour Indonesia, UKM Center Universitas Indonesia dan Yayasan Sahabat Cipta untuk pelaksanaan program ini”, ujar Dr. Ir. Nining I Soesilo, MA, Kepala UKM Center Universitas Indonesia. “Kami berharap inisiatif yang dilakukan oleh Carrefour dapat memberi manfaat bagi UKM itu sendiri pada khususnya dan perekonomian Indonesia pada umumnya”, demikian tegas Adji Srihandoyo, Corporate Affairs Director PT Car-
Hendrik Adrianto Head of External Communications and Corporate Social Rensponsibilty Carrefour
refour Indonesia.
Pelatihan UKM Center UI UKM CENTER FEUI telah memulai proses pembinaan melalui pelatihan awal untuk membangun pondasi pengetahuan kewirausahaan dasar yang terdiri dari mo-
“Kami berharap inisiatif yang dilakukan oleh Carrefour dapat memberi manfaat bagi UKM.” tivasi usaha, pembuatan rencana bisnis, dan pembukuan keuangan sederhana. Adapun pelatihan tersebut dikemas ke dalam 2 hari sesi pelatihan pada tanggal 18 dan 19 Februari 2012. UKM CENTER FEUI mengemas pelatihan dua hari tersebut ke dalam 2 sesi di setiap harinya, di mana sesi pertama merupakan penyampaian teori, dan sesi kedua adalah diskusi kelompok untuk membahas suatu kasus tertentu. Misi dari diskusi kelompok tersebut adalah untuk memicu interaksi antar anggota kelompok dalam
memecahkan kasus tersebut dan menuangkannya ke dalam formulir laporan yang telah disiapkan secara terintegrasi. Dengan latihan studi kasus tersebut, diharapkan dapat terbangun intuisi dalam pembuatan rencana bisnis dan pembukuan keuangan sederhana pada setiap peserta binaan, sehingga mereka sudah dapat memulai membuat rencana bisnis dan pembukuan sederhana untuk usahanya sendiri, yang oleh karena itu, UKM CENTER FEUI dijadikan sebagai pekerjaan rumah bagi seluruh peserta binaan. Setelah selang dua minggu, rencana bisnis dan pembukuan sederhana masing-masing peserta binaan tersebut akan dibahas secara lebih dalam antara masingmasing peserta binaan dan fasilitatornya. Semoga lewat diskusi lebih dalam nanti, dapat dirajut solusi yang dapat dikerjakan untuk pengembangan usaha peserta binaan. Kami sangat senang melihat antusiasme peserta binaan dalam mengikuti sesi pelatihan. Hal ini terpancar dari hidupnya dinamika diskusi di dalam kelompok. Tidak ada kelompok yang terlihat lesu ketika sesi diskusi. Semua aktif bekerja, berdiskusi, dan saling bertanya jawab satu sama lain. Walaupun makan siang sempat datang telat, sepertinya hal tersebut tidak mudah menyurutkan semangat para peserta binaan. Semoga semangat tersebut dapat terus dipertahankan. Dengan semangat “menolong diri sendiri melalui kerjasama”, tentunya bersama-sama kita dapat memajukan usaha peserta binaan yang akhirnya akan berujung pada peningkatan kesejahteraan. *** Majalah CEO
33
reportase
Aktivitas masyarakat di Pegadaian.
Pegadaian Sejahterakan Masyarakat Pegadaian hadir guna membantu perekonomian masyarakat golongan mene ngah ke bawah. Masyarakat itu pun dapat menggunakan jasa Pegadaian untuk bertransaksi, salah satunya gadai menggadai. Utoyo Harjito, S.E utoyo@majalahceo.com
P
ada 1 April mendatang, status hukum Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pegadaian akan berubah dari perusa haan umum (perum) menjadi perseroan terbatas atau PT. Perubahan status hukum ini didasarkan atas Peraturan Pemerintah No 51 yang diterbitkan pada 13 Desember 2011. Hal ini merupakan syarat untuk melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia. “Pegadaian adalah perusahaan
34
Majalah CEO
yang sedang dalam kondisi yang sangat bagus sehingga dapat menggunakan skema pendanaan lain seperti obligasi atau revaluasi aset, jadi ada banyak jalan lain yang dapat ditempuh Pegadaian sebagai sumber pendanaan,” kata Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta. Kementerian BUMN mengaku belum menemukan kandidat baru pengganti PT Pegadaian untuk melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada tahun ini. Seperti diketahui, sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Dahlan Iskan meminta kepada setiap Deputi untuk meng usulkan BUMN di bawah mereka yang berpotensi untuk melakukan IPO pada tahun ini. ¨Tahun ini yang IPO, Semen Baturaja. Kemudian PTPN VII setelah holding. Belum ada usulan IPO baru,” ujar Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Pandu Djajanto di Jakarta, hari ini. Pandu menuturkan, sebelumnya memang setiap Deputi (Kementerian BUMN) diminta mengusulkan satu BUMN di bawahnya yang siap untuk melaksanakan IPO. Namun, sejauh ini belum ada BUMN yang
reportase siap untuk melakukan IPO tahun ini setelah Semen Baturaja dan kemudian (diharapkan) PTPN VII. ¨Belum ada yang siap lagi, jadi tahun ini kemungkinan Semen Baturaja dan kemudian PTPN VII setelah holding terbentuk,¨ terang Pandu. Seperti diketahui, sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan akan mencari pengganti PT Pegadaian untuk melaksanakan IPO pada tahun ini. Setiap deputi Kementerian BUMN pun diminta mengusulkan BUMN-BUMN di bawah mereka yang sudah siap melakukan IPO. IPO PT Pegadaian sendiri sebelumnya tidak disetujui oleh Komite Privatisasi pada saat diajukan kepada Komite Privatisasi. Pasalnya, Pegadaian dinilai masih dibutuhkan untuk membantu rakyat kecil, sehingga ditakutkan jika di go public-kan, maka orientasi Pegadaian akan semakin besar untuk mengejar laba. Padahal, tujuan utama Pega daian didirikan adalah untuk mempermudah rakyat kecil dalam mencari pembiayaan. Hal senada juga disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Pegadaian adalah perusahaan yang sangat sehat, namun mengingat fungsi pegadaian yang menolong rakyat kecil, IPO-nya pun diputuskan untuk ditunda. “Pegadaian sangat sehat, tapi ada pertimbangan lain yang diambil pemerintah karena konsumen Pegadaian adalah masyarakat kecil, Pegadaian juga masih memiliki aset yang cukup sehingga dapat mencari cara lain untuk pengadaan
dananya,” kata Hatta.
Omzet Kredit Capai Rp. 66 triliun Perum Pegadaian memperkira kan omzet kredit perusahaan itu pada 2010 akan mencapai Rp66 triliun atau naik signifikan dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp48 triliun, didorong besarnya pasar retail Indonesia. Besarnya pasar retail di luar Jawa memicu Pegadaian menambah gerainya tahun ini sebanyak 1.500 unit dalam upaya mendekatkan diri dengan nasabah, kata Dirut Perum Pegadaian Pusat Chandra Purnama di Jakarta, Sabtu. Chandra Purnama mengatakan, pasar cukup besar dengan penduduk yang mencapai 220 juta jiwa adalah faktor utama terus meningkatkan omzet kredit Pegadaian. “Kami optimistis target kredit sebesar Rp66 triliun masih dapat diserap masyarakat apalagi Perum akan menambah 1.500 gerai,” katanya. Untuk memenuhi omzet kredit sebesar itu, Pegadaian akan mencari dana segar dari pinjaman bank, menerbitkan obligasi Pegadaian dan pinjaman surat utang negara (SUN) dari pemerintah. “Kami juga akan meningkatkan pelayanan yang lebih baik sehingga nasabah tidak akan ragu mencari dana murah ke Pegadaian, karena dalam waktu 15 menit dana yang dibutuhkan sudah dapat diterima,” katanya. Pada 2008 Pegadaian berhasil menyalurkan kredit Rp33 triliun dengan laba bersih Rp9,1 miliar, sedangkan 2009 omzet kredit mencapai Rp48 triliun dengan laba bersih Rp1,078 triliiun.
Tawarkan Bunga Obligasi 6,6-7,75 persen Perum Pegadaian kembali menawarkan obligasi berkelanjutan tahap II dengan nilai Rp1 triliun yang terbagi dalam empat seri obligasi. Dalam prospektus ringkas yang dipublikasikan Kamis disebutkan, seri A senilai Rp150 miliar dengan bunga 6,6 persen dan jangka waktu (tenor) 370 hari. Seri B senilai Rp150 miliar dengan bunga 7,25 persen dan tenor tiga tahun. Sementara seri C senilai Rp200 miliar dengan kupon 7,5 persen dan tenor lima dan. Sedangkan seri D senilai Rp500 miliar dengan bunga 7,75 persen dan tenor tujuh tahun. Obligasi ini telah mendapat peringkat idAA+ dari Pefindo. Obligasi ini akan ditawarkan pada 9 Februari 2012 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 15 Februari 2012.
Dilarang Gadai Emas Rp 250 Juta Lebih Bank Indonesia (BI) akhirnya menetapkan plafon pembiayaan gadai emas di bank syariah. Ketentuan tersebut akan diterbitkan dalam Surat Edaran (SE). “Plafon (pembiayaan) Rp 250 juta, iya. Nilainya naik dari rencana Rp 100 juta,“ ujar Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI, Mulya Effendi Siregar. Setiap nasabah hanya bisa menggadaikan emas dengan nilai pembiayaan maksimal Rp 250 juta. Pengaturan transaksi gadai emas di bank syariah dimaksudkan untuk mencegah spekulasi. Selain itu, pembiayaan gadai emas diharapkan lebih bermanfaat untuk kepentingan sosial. Untuk tujuan itu, BI ingin mengembalikan gadai emas untuk pembiayaan dari masyarakat ekonomi kecil. *** Majalah CEO
35
reportase
Danamon Siapkan Capex Rp1,5 T Buka 300 Cabang
Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma’il meresmikan Kantor Cabang Bank Danamon di Jl. Tole Iskandar KM.3 No.50 F Cikumpa Depok II Timur. Kantor ini merupakan Bank Danamon cabang kedua di Kota Depok.
PT Bank Danamon Tbk (BDMN) menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/ capex) sebesar Rp1,5 triliun untuk membuka sekitar 300 cabang baru di 2012. Utoyo Harjito, S.E utoyo@majalahceo.com
D
irektur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim menjelaskan secara keseluruhan di 2012, perseroan merencanakan penambahan 300 lokasi baru untuk melayani nasabah di berbagai segmen, termasuk sekitar 150 unit Solusi Emas Syariah, 112
36
Majalah CEO
outlet baru untuk Adira Finance, dan 59 outlet baru untuk Adira Kredit. “Capex Danamon Rp1,5 triliun tahun itu untuk keseluruhan,” katanya dalam paparan kinerja 2011, di Jakarta, Selasa (14/2/2012). Menurut Vera, upaya penam bahan cabang ini dimaksudkan untuk meningkatkan ekspansi kredit, pembiayaan sekaligus penghimpu-
nan dana. Di 2011, Danamon dan anakanak perusahaannya menambah 393 cabang dan outlet untuk menjangkau wilayah pelayanan yang lebih luas lagi. Perluasan wilayah cakupan di tahun 2011 termasuk penambahan 178 cabang baru untuk bisnis Danamon Simpan Pinjam, 103 cabang dan outlet Adira Finance, dan 42 cabang dan point of sales Adira Kredit. Untuk mendukung perluasan jaringan layanannya, Danamon merekrut lebih dari 9.000 karyawan sepanjang 2011 dan membuka ribuan lahan pekerjaan. Pada akhir 2011 total karyawan Danamon
reportase mencapai 70.949 orang. Untuk melengkapi perluas an jaringannya, Danamon telah melakukan pengembangan lebih lanjut atas layanan internet dan mobile banking-nya. Upaya Danamon untuk terus meningkatkan pelayanan internet banking tersebut telah menunjukkan hasil yang positif. “Kini penggunaan Danamon Online Banking telah mencapai kisaran 1,5 juta transaksi per bulannya. Angka ini diprediksi akan terus meningkat,” ungkapnya.
Layanan Mobile Banking PT Bank Danamon Indonesia Tbk, anak usaha Temasek Holding melalui Asia Financial Pte Ltd. terus memperkuat layanan perbankan melalui sistem pembayaran dengan meluncurkan produk mobile banking, karena dinilai masih memiliki potensi yang masih besar. Michellina Triwardhany, Direktur Perbankan Konsumer Danamon, mengatakan produk baru tersebut masih dalam tahap uji coba dan diharapkan segera selesai untuk diluncurkan ke masyarakat. “Saat ini masih dalam tahap tes. Produk itu basisnya internet. Tunggu aja tanggal mainnya,” ujarnya hari ini, Jumat 24 Februari 2012. Meski enggan untuk menjelaskan lebih jauh tentang produk mobile banking tersebut, Dhany, panggilan dari Michellina, sedikit membocorkan target dari produk ini adalah nasabah Danamon Simpan Pinjam, unit usaha yang fokus pada pembiayaan mikro. “Ini ditujukan pada market customer Danamon Simpan Pinjam untuk mendekatkan mereka pada layanan perbankan,” jelasnya. Pada tahun ini, Danamon
menargetkan transaksi keseluruhan internet banking dapat meningkat sebesar 50%, atau menjadi 2,25 juta per bulan. Pada tahun lalu transaksi internet banking meningkat sebesar 80% menjadi 1,5 juta transaksi perbulan. Dhany optimistis target tersebut dapat tercapai karena nasabah yang saat ini belum menggunakan layanan perbankan melalui jaringan internet masih sangat besar. “Saya tidak ingat jumlahnya, tapi penggunanya masih sedikit sehingga potensi masih sangat besar. Namun, kalau nasabah sudah sekali mencoba pasti dia akan rutin menggunakan. Ini terlihat dari penggunaan Internet banking bisa mencapai 5-6 kali sebulan,” jelasnya.
Buka Cabang Bank Danamon juga telah membuka kantor cabang kedua di Kota Depok. Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma’il meresmikan Kantor Cabang Bank Danamon di Jl. Tole Iskandar KM.3 No.50 F Cikumpa Depok II Timur, Jum’at (10/2). Kantor Cabang Bank Danamon merupakan jaringan kantor yang ke-493. Dalam peresmian tersebut hadir Regional Costumer Head Puspa Dewi, Personal Banking Officer Putri Anugrah, para karyawan Bank Danamon, DKUP, Disperindag, dan Bagian Ekonomi Setda Kota Depok. Puspa Dewi mengatakan, dibukanya kantor cabang di Tole Iskandar adalah untuk mempertahankan keberadaannya dalam pelayanan bagi nasabah. Bank Danamon terus berupaya mengembangkan berbagai strategi bisnisnya, selain pengembangan kantor cabang dan pelayanan bagi para nasabah.
Berbagai produk tabungan dan pembiayaan dapat dinikmati oleh masyarakat Walikota menyambut baik hadirnya Bank Danamon di Tole Iskandar, dengan dibukanya kantor cabang Bank Danamon ini merupakan bukti bahwa Depok memiliki pertumbuhan perekonomian yang baik. “Semoga kehadiran Bank ini bisa semakin menggerakan perekonomian warga Depok. Perkembangan Bank Danamon diharapkan dapat mendukung berbagai program Pemerintah sehingga bisa bersinergi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah” harap Walikota. Tak lupa Walikota mengajak keluraga besar Bank Danamon untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan dan menghijaukan Kota Depok.
Kerjasama dengan klub Manchester United Klub sepak bola legendaris asal Inggris, Manchester United meng isyaratkan minatnya untuk membuka sepak bola di Indonesia. David Callan, Associate Relationship Director Manchester United (MU) mengungkapkan dalam jangka panjang pihaknya akan membuka sekolah sepak bola di Indonesia. Saat ini pihaknya masih mengkaji rencana tersebut. “Kami sedang mengkaji rencana itu. Pertama-tama kami terlebih dahulu akan mengirimkan pelatih untuk mengajari anak-anak muda di sini. Jika animonya baik, maka kami akan menindaklanjuti dengan membuka sekolah,” ujarnya dalam peluncuran kartu debit afinitas Bank Danamon-Manchester United, hari ini. *** Majalah CEO
37
reportase
Asuransi Jiwa:
Rp1,38 Triliun, target Inhealth Tahun ini PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia, anak usaha PT Askes yang bergerak di bidang asuransi jiwa, menargetkan perolehan premi senilai Rp1,38 triliun pada 2012, tumbuh sekitar 28% dari perolehan premi pada tahun lalu Rp1,07 triliun.
C
EO Inhealth Rosa Ch Ginting mengatakan peningkatan premi tersebut diharapkan dapat tercapai melalui strategi marketing dan peningkatan pelayanan kepada peserta. Dia menuturkan dalam 3 tahun sejak berdiri pada 2009, perolehan premi Inhealth mengalami pertumbuhan premi signifikan mulai dari Rp211 miliar pada 2009, naik menjadi Rp811 miliar pada 2010, dan menjadi Rp1,07 triliun pada 2011. “Sejauh ini, pertumbuhan bisnis Inhealth di atas rata-rata industri,” katanya, hari ini.
Inhealth baru saja melakukan penandatanganan kerja sama dengan enam BUMN dan satu lembaga tinggi pemerintahan daerah. Enam BUMN tersebut yaitu PT Pupuk Sriwidjaja –BUMN produsen pupuk--- PT Bukit Asam
Tbk –BUMN pertambangan batu bara-- PT Indofarma Tbk –BUMN farmasi-- PT Mandiri Tbk – BUMN perbankan-- PT Pegadaian –BUMN lembaga keuangan non bank-- dan PT Pelindo IV. Selain itu, Inhealth juga baru saja menandatangani kerja sama dengan DPRD Bangka Belitung untuk menangani layanan asuransi kesehatan para anggota DPRD tersebut. Dari kerja sama dengan tujuh lembaga tersebut pada tahun ini, perseroan menargetkan perolehan premi Rp112 miliar. “Ini semuanya perpanjangan [kerja sama], bukan baru. Sebelumnya mereka sudah menggunakan asuransi kesehatan dari Inhealth juga. Ada yang sudah masuk selama 2 tahun, ada yang baru gabung tahun lalu,” ujarnya. ***
BBI Mendapatkan Sertifikasi OHSAS 18001:2007 – TUV Rheinland Cert
T
UV Rheinland Cert telah menerbitkan Sertifikat sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja sesuai dengan persyaratan OHSAS 18001:2007 untuk cakupan penerapan: Design, Engineering, Procurement & Manufacturing of Industrial Equipment and General Services untuk PT Boma Bisma Indra (Persero), Jl. Imam Bonjol 18 Pasuruan, Indonesia. Audit Sertifikasi telah dilaksanakan pada 8-9 Desember 2011 dengan sertifikat no. 01-113-075850. Ini merupakan bukti bahwa BBI perduli terhadap implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara konsisten dan terus-menerus. Dengan di milikinya Sertifikasi OHSAS ini, BBI berkesempatan
38
Majalah CEO
mendapatkan order-order dari dalam dan luar negeri khususnya untuk Power Plan, Oil & Gas serta Petrochemical. ***
spirit
Seks, Kekerasan, Mistik, dan Gosip jadi Info Utama Media:
“Bisa Dibayangkan seperti Apa Bangsa ini ke Depan�
S Freddy Tulung Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementrian Komunikasi dan Informatika
ejak bergulirnya reformasi, tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang terbuka (open government) mensyaratkan adanya akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi masyarakat pada setiap proses pembuatan kebijakan publik. Dengan keterbukaan informasi publik, negara dapat mewujudkan demokratisasi dan penyelenggaraan negara yang baik. Diera keterbukaan informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mempunyai solusi jitu untuk menyiapkan berbagai informasi yang bersifat edukatif sekaligus mengedepankan pencerahan kepada masyarakat, yaitu dengan cara intensifikasi dan eksistensifikasi. Sebagai konsekwensi dari era demokrasi Indonesia, kita tidak mengenal lagi era sensor, ataupun pembatasan dan juga pembredelan, sehingga masyarakat mau tidak mau, suka tidak suka harus menjadi masyarakat yang cerdas yaitu cerdas memilih informasi apa yang layak dipercaya. Pemerintah kini tidak memiliki kewenangan mengontrol konten media, terutama penyiaran. Fungsi Majalah CEO
39
spirit
pengawasannya ada pada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Dewan Pers. Walau sedemikian bebasnya masyarakat memilih informasi di tengah keterbatasan kontrol pemerintah, menjadi tidak fair kalau mereka hanya disuguhkan informasi yang sifatnya komsumtif, menyesatkan, dan untuk kepentingan sesaat. Untuk itu, harus terjadi keseimbangan antara informasi yang relatif berkualitas serta informasi yang 3E+1N, yaitu konten-konten tersebut harus Enlightment (mencerahkan), Empowering (memberdayakan), Education (mendidik), dan Nationalism (nasionalisme/ wawasan kebangsaan). Meski diakui, untuk menciptakan keterbukaan informasi publik, kita menemui beberapa kendala, di antaranya sulit mendapatkan tenaga trampil yang siap pakai dan mahalnya network yang dibutuhkan. Hal itu, dikarenakan informasi yang bersifat pencerahan, pemberdayaan, edukatif, menyejukkan, dan mencerdaskan dengan tidak mengabaikan usur patriotisme nasionalisme membutuhkan kemasan tertentu. Sementara keterampilan dan
40
Majalah CEO
network pemerintah sangat terbatas. Menyiasati itu, kita hanya menganndalkan lebih banyak informasi yang edukatif sehingga masyarakat bisa cerdas memilih dan banyak pilihan. Freddy Tulung, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementrian Komunikasi dan Informatika, dalam percakapan dengan B. Wilson Lumi dari CEO, di ruang kerjanya memaparkan beberapa pendapat dan kebijakan pemerintah mengenai keterbukaan informasi publik. Berikut petikannya. CEO: Reformasi telah membawa perubahan besar terhadap sistem informasi publik. Pemerintah yang diharapkan memiliki fungsi pengontrol, kini tidak bisa berbuat apa, bahkan sering disudutkan. Bagaimana pendapat Anda. FT: Saya harus mulai dari mana yah... (sembari tersenyum). Kita mulai dari tugas Kementrian Komunikasi dan Informatika dulu. Bahwa di Kemkominfo ada tiga tugas utama; Pertama, communication infrastructure yaitu menyiapkan sarana komunikasi melalui telekomunikasi; Kedua, communication technology yaitu menyiapkan semua kepentingan
pengembangan teknologi informasi (TI) di Indonesia, dan Ketiga, adalah communication content. Prinsip dasarnya, konten itu tunduk pada hukum pasar termasuk konten media. Dari sana, berkaitan dengan tugas komunikasi dan informasi publik, di mana saya dipercayakan selaku Dirjen-nya adalah menyiapkan konten yang terkait dengan kebijakan publik. Jadi, kalau saya sederhanakan lagi, tugas saya ada tiga yakni memenuhi hak informasi masyarakat, mengakomodasi kepentingan kebutuhan masyarakat melalui saluran yang kami miliki ke elite yang terkait, dan ketiga adalah pencitraan lembaga negara, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Nah, sehubungan dengan peran pemerintah memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, saat ini kami sudah menyusun suatu strategi pelayanan informasi dan komunikasi publik. Sebenarnya informasi tidak pernah kurang, tapi kenapa masyarakat seperti terasa kurang informasi? Ada tiga permasalahan utama, yaitu pertama informasi yang tidak sinergis, akses informasi yang terbatas, dan ketiga adalah
spirit
sudah terjadi penilaian negatif atau apriori, sehingga kontenkonten yang seharusnya menjadi hak milik masyarakat, jusru tidak tersampaikan atau salah disampaikan. Kalau demikian, bagaimana caranya agar informasinya bisa sampai ke publik. Ada enam media yang kami identifikasi sangat efektif yakni media luar ruang, media tradisional, media cetak, media penyiaran, media tatap muka dan media je足 jaring sosial sebagai media modern. Menghadapi era yang semakin terbuka, tidak ada pilihan bagi kami, hanya satu cara untuk menyiapkan masyarakat yaitu dengan intensifikasi dan eksistensifikasi berbagai informasi yang dikaitkan dengan edukasi publik. Sebab, sebagai konsekuensi dari era demokrasi Indonesia, kita tidak lagi mengenal sensor. Karena itu, harus terjadi keseimbangan antara informasi yang relatif berkualitas dengan informasi yang 3E+1N, yakni Enlightment, Empowering, Education, dan Nationalism.
Apa yang dimaksud dengan 3E+1N. 3E+1N adalah bagaimana kita menyiapkan kandungan informasi yang dapat memberikan pencerahan bagi publik (Enlightment), mengandung unsur pemberdayaan (Empowering), unsur mendidik (Education), dan dengan tidak meninggalkan jati diri kebangsaan/wawasan kebangsaan (Nationalism). Ini harus dijalankan agar ada penyeimbangan penyampaian informasi ke publik. Apalagi kini, pemerintah tidak memiliki kewenangan mengontrol konten media, terutama penyiaran karena fungsi pengawasannya ada pada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Dewan Pers. Sampai dimana kesiapan menjalankan informasi yang mengandung 3E+1N? Saat ini kita sudah memulainya, pertama dengan poemilihan informasi, kemudian bekerjasama dengan beberapa media, selain kita menyiapkan web yang bisa diakses siapa saja. Diakui, kita memang tidak semuda membalik telapak
tangan. Informasi yang sedemikian itu, sulit dan mahal karena membutuhkan kemasan tertentu. Kita juga masih dihadapkan pada masalah keterampilan dan network pemerintah yang terbatas. Jadi, kalau dikaitkan dengan konteks tiga tugas pokok kita (memenuhi hak tahu, akomodasi dan pencitraan -red), maka kita harus lebih banyak lagi menyiapkan informasi edukatif sehingga masyarakat bisa cerdas memilih. Kami terus terang memiliki kegalauan mengingat televisi atau media lain kan hidup dari iklan. Dari data survei, kami melihat porsi iklan di media penyiaran Rp. 60 triliun di tahun 2010 dengan tingkat pertumbuhan 23 persen. Cukup signifikan. Kita memiliki kurang lebih 250 stasiun televisi dan 2.500 stasiun radio. Komposisinya, dari Rp.60 triliun, sebanyak 90 persen iklan dikuasai televisi dan 10 persen oleh radio. Tapi, dari 250 TV, hanya 20 TV yang menikmati iklan tersebut. Pasalnya, kompetisi memperoleh porsi iklan semakin tinggi dan ditentukan oleh lembaga rating. Rating sendiri merupakan market refund yaitu seks, kekerasan, mistik dan gosip. Dan yang mengerikan, jam nonton tertinggi anak-anak Indonesia yakni 4,5 jam, Malaysia 4,3 jam, dan Singapura 2,7 jam. Itu karena masyarakat di negara lain menghabiskan waktu untuk berkompetisi. Kondisi ini memprihatinkan. Sebabnya, konten televisi kebanyakan menayangkan seks, kekerasan, mistik dan gosip. Bisa dibayangkan seperti apa bangsa ini kedepan. Karena itu, kita hanya bisa mendorong dengan intensifikasi dan eksistensifikasi, karena tayangan-tayangan seperti Majalah CEO
41
spirit ini sangat sulit disensor. Untuk konten-konten yang edukatif, perlu adanya peran media cetak seperti BISKOM, misalnya. Kami sangat mengharapkan itu, karena bangsa ini membutuhkan kebersamaan. Bukankah hal ini bagian dari keterbukaan? Atau seperti apa keterbukaan yang ada kini. Dari data yang kami miliki sementara, kelihatannya
Menurut saya, filter yang paling baik adalah berangkat dari dirimu sendiri dan yang kedua adalah peran keluarga sangat menentukan. keterbukaan saat ini hanya untuk “ketelanjangan�, dan belum mengarah kepada peningkatan partisipasi. Contohnya, isu kebohongan publik. Sebenarnya kebohongan publik terjadi karena ada gap antara ekpektasi masyarakat dengan kebijakan publik yang ada. Umumnya, kebijakan publik yang dirumuskan berdasarkan Pemilihan Umum (Pemilu) belum sesuai dengan aspirasi. Seharusnya pada waktu elit masuk menjadi pemenang, dia bisa merealisir janji yang dikaitkan dengan ekpektasi publik. Dan, hal ini membutuhkan keterbukaan sehingga dengan keterbukaan masyarakat menjadi tahu dan kepentingannya terwakili sehingga bisa berpartisipasi secara aktif. Hal ini lah yang memunculkan akuntabilitas. Jadi, kalau ditanya sudah sampai sejauh mana, saya
42
Majalah CEO
jawab kita sudah mencapai tingkat keterbukaan. Tetapi apakah keterbukaan telah menggiring ke partisipasi publik, itu yang belum. Jika begitu, bagaimana dengan standar prosedur terkait dengan informasi dan komunikasi publik? Kami sudah menyiapkan manajemen komunikasi publik yang di dalamnya ada strategi pelayanan dan kedua, tata kelola pelayanan informasi dan komunikasi publik. Konsepnya sederhana sekali mesti ada dua tahap yang harus dilalui, yakni pertama penetapan agenda setting berdasarkan perkembangan terbaru kemudian melakukan analisis dengan data-data yang ada. Ini semua untuk menghindari pemerintah agar jangan sampai terjebak masuk ke dalam agenda setting yang berkembang di masyarakat. Contohnya, ada rumor juru bicara Presiden dianggap juru bantah. Ini yang sekarang kami coba kembangkan, jadi ada mekanisme penetapan agenda setting. Tahap kedua adalah mekanisme desiminasi yang dilakukan melalui berbagai macam pola dengan me-link seluruh website yang ada di kalangan intansi pemerintah. Dan, masih dalam proses yakni menyusun bagaimana interface konektivitas dengan kehumasan BUMN (144 BUMN) dan pemerintah daerah (33 provinsi dan 475 pemerintahan kota/kabupaten). Saat ini, kami sedang mengembangkan penguatan kelembagaan informasi dan komunikasi di tingkat pemerintah daerah melalui bantuan media center yang terdiri perangkat
keras dan piranti lunak termasuk bimbingan teknisnya. Kemudian ini diperluas kepada lembaga kemasyarakatan strategis yang cukup kredibel seperti Pramuka, Karang Taruna, ormas dan lain sebagainya. Selain itu, kami juga mengembangkan pola kemitraan dengan lembaga strategis lainnya agar menjadi suatu kendaraan komunikasi. Meski belum efektif tapi minimal telah memiliki mekanisme jaringan. Terkait konten-konten negatif, apa yang Bapak lakukan sebagai filtering dalam akses informasi publik? Sebenarnya filter terbaik adalah ukuran moral kita. Filtering teknologi memang bisa dilakukan karena setiap vaksin yang diciptakan untuk memproteksi, selalu dibarengi dengan hacker yang menciptakan virus baru lagi. Menurut saya, filter yang paling baik adalah berangkat dari dirimu sendiri dan yang kedua adalah peran keluarga sangat menentukan. Sementara filter terbaik ketiga dan keempat adalah ulama dan teknologi, sementara filter terbaik kelima adalah law enforcement. Kita memiliki pilihan untuk memfilter konten dengan kemampuan teknologi. Terkait dengan program pemerintah, yakni Internet Sehat, sudah efektifkah program ini? Soal efektif, ya relatif. Kita minimalisasi. Contoh, menyangkut pornogafi, hal yang kita lakukan adalah usaha untuk mengurangi. Program Internet Sehat itu memang salah satu bentuk untuk memfilter. Tapi, bagi saya, kalau hanya mengandalkan hal itu, tentu saja belum efektif. ***
inspirasi
Sepuluh Puteri Pewaris Kekayaan
Konglomerat Dunia
B
VANISHA MITAL BHATIA
erbagai media dalam dan luar negeri, akhir tahun 2011 perhatiannya tersedot pada exposse tentang 10 perempuan cantik pewaris kekayaan konglomerat dunia. Tak bisa disangkal dengan warisan miliaran dollar US, pastilah wanita-wanita ini akan menyedot perhatian publik sehingga menjadi suatu nilai tambah yang menguntung bagi sebuah media yang ikut memberitakannya. Di urutan pertama ditempati Puteri taipan baja kelahiran India yang berbasis di Inggris dan tersohor dengan sikap demawannya, Lakshmi Mittal. Puteri Mittal ini mewarisi kekayaan dengan nilai diperkirakan mencapai US$ 51 miliar. Di posisi kedua ditempati Puteri dari taipan barang-barang mewah asal Prancis, Bernard Arnault, pemilik Moet Hennessey Louis Vuitton (LVMH). Delphine ditaskir memiliki kekayaan sebesar US$ 26 miliar. Selanjutnya, siapa saja kesepuluh puteri pewaris kekayaan konglomerat dunia itu, berikut ini selengkapnya. (BBS/WL)
1
2
Puteri dari taipan baja kelahiran India yang berbasis di Inggris, Lakshmi Mittal dengan nilai kekayaan diperkirakan mencapai US$ 51 miliar. Menambah nilai kekayaannya, Vanisha menjalani pekerjaan sehari-sehari sebagai anggota dewan komisaris di konglomerasi ayahnya, Mittal Steel. Tak berbeda dengan sang ayah, Dia juga banyak melakukan kegiatan amal. Kesenangan lainnya adalah ski, menyelam (scuba-dives), dan melukis. Suaminya, Amit Bhatia (28) yang kelahiran India adalah seorang investor di bidang perbankan.
Delphine adalah Puteri dari taipan barang-barang mewah asal Prancis, Bernard Arnault yang bernaung di bawah bendera Moet Hennessey Louis Vuitton (LVMH). Delphin diperkirakan memiliki kekayaan sebesar US$ 26 miliar. Lulus dari London Shool of Economics, Delphine menjadi anggota termuda dewan direktur di LVMH pada usia 28 tahun dan mendapat julukan “si srigala dalam mantel bulu�.
VANISHA MITAL BHATIA
DELPHINE ARNAULT GANCIA
Majalah CEO
43
inspirasi
3
MARTA ORTEGA PEREZ
Puteri dari pendiri Zara, perusahaan fashion asal Spanyol, Amancio Ortega ini memiliki kekayaan senilai US$ 24 miliar. Marta yang lulusan Ilmu Bisnis dan mengasah kemampuannya sebagai Pramuniaga Toko di butik Bershka suatu saat akan mengambilalih kekaisaran perusahaan ritel ayahnya, Inditex dan termasuk rantai perusahaan fashion Zara and Bershka.
5
SAMANTHA KLUGE
Puteri dari pengusaha komunikasi Amerika, John Kluge ini memiliki kekayaan senilai US$ 9.5 miliar. Jenuh sebagai editor fashion, saat ini Samantha menjalankan bisnis desainer perhiasan.
44
Majalah CEO
4
GEORGINA BLOOMBERG
Georgina adalah Puteri Walikota kaya New York, Michael Bloomberg yang memiliki kekayaan senilai US$ 11.5 miliar ini. Georgina, selain punya keinginan berkarir seperti ayahnya, Ia ingin menghabiskan hari-harinya di arena olah raga menunggang kuda.
6
AMANDA HEARTS
Cucu dari legenda penerbit Amerika, William Randolph Hearts yang mewarisi kekayaan sebesar US$ 8.7 milyar, saat ini menjadi gadis terkenal di New York yang selalu berbelanja dan bersosialisasi sebanyak yang dilakukan Paris Hilton, namun selalu dirundung masalah. Siswa sejarah seni ini merupakan jubir perusahaan fashion Tommy Hilfiger.
inspirasi
7
ALANNAH WESTON
Putri taipan retail Irlandia-Kanada, Galen Weston ini memiliki kekayaan senilai US$ 7.9 miliar. Alannah yang mantan jurnalis seni itu, saat ini menjabat Direktur Kreatif Pusat Perbelanjaan Inggris, Selfridges yang dibeli ayahnya beberapa tahun lalu.
9
HIND HARIRI
Puteri PM Lebanon terakhir, Rafik Hariri memiliki kekayaan mendekati angka US$ 1 miliar. Hind Hariri, menyelesaikan studinya di Lebanese American University dan ikut dalam menyukseskan kampanye saudara laki-lakinya, Saad dalam pemilu Lebanon. Saad sendiri memiliki kekayaan senilai US$ 5.5 miliar.
8
JOSIE HO
Puteri Kaisar Kasino Makau, Stanley Ho ini, memiliki kekayaan senilai US$ 7 miliar. Josie Ho dikenal sebagai aktris sekaligus penyanyi serta berhasil memenangkan Hong Kong Film Award pada 2004 atas perannya sebagai aktris spesialis oral seks dalam komedi Naked Ambition.
10
DYLAN LAUREN
Dylan Lauren adalah Puteri desainer Amerika, Ralph Lauren. Dylan dikabarkan mewarisi kekayaan senilai US$ 4.7 miliar.
Majalah CEO
45
corporate
Most
Powerful
Companies T
AHUN ini, 2012 Indonesia mulai stabil dari sisi performance. Ketika banyak negara masih berkutat pada kubangan krisis, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi yang sudah hampir menyentuh dua digit. Apa artinya kondisi ini. Ini artinya perekonomian negara sudah mulai pulih menyusul hantaman krisis kepercayaan beberapa tahun belaskangan ini, juga krisis dunia (Eropa). Bangkitnya kepercayaan ini, tak lepas dari “kampanye” membaiknya sistem investasi di Indonesia. Sejumlah pengamat menilai, salah satu penyebab IHSG bisa bertahan dari ‘serangan’ Krisis Eropa, termasuk langsung bangkit dengan cepat meski sempat tersungkur pada Agustus–September 2010 lalu, adalah karena kondisi perekonomian Indonesia sudah pulih atau pada saat ini memang sedang bagus-bagusnya. Disisi lain, kekhawatiran tentang ancaman dampak sistemik jika Krisis Yunani benar-benar bermuara pada default, juga tidak bisa diabaikan begitu saja. Karena itu akan menghambat IHSG untuk naik lebih tinggi lagi. Jadi IHSG pada sepanjang tahun 2012 ini kemungkinan hanya akan mondar-mandir saja di sekitar level 4,000an. Jika nanti sewaktu-waktu IHSG jatuh karena koreksi periodik (koreksi rutin yang biasa terjadi 2-3 kali setahun), maka dengan mempertimbangkan posisi wajar IHSG di 3,800-an, paling dalam jatuhnya ke level 3,600-an, sebelum kemudian akan langsung naik lagi.
46
Majalah CEO
Apapun itu, yang jelas hingga saat ini perekonomian kita tetap membaik. Hal ini ditandai dengan optimisme bangkitnya sektor pasar modal Indonesia yang menjadi salah satu yang terbaik di kawasan Asia. Semua indikator positif itu sertamerta telah ikut melambungkan proyeksi kondisi perekonomian negara. Kondisi ini ikut memediasi membaiknya performance perusahaan-perusahaan yang tercatat di PT Bursa Efek Jakarta. Lebih jelasnya, kami akan menurunkan 10 dari 45 emiten terbaik 2011, yang diumumkan berdasarkan Indeks likuiditas Bursa Efek Jakarta (Indeks LQ45 periode Agustus 2011-Januari 2012) dan berdasarkan hasil evaluasi atas saham-saham yang digunakan dalam perhitungan ideks LQ45. LQ45 adalah Indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Perusahan tersebut masing-masing PT Astra International, Tbk (ASII), PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), Adaro Energy Tbk (ADRO), Bank Central Asia, Tbk (BBCA), Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BBRI), Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGAS), Indofood Sukses Makmur, Tbk (INDF), Pengembang Lippo Karawaci, Tbk (LPKR), dan PT Garuda Indonesia (GIAA). Berikut kita ikuti laporan Frans S. Pong dari lantai bursa. (CEO/WilsonL)
corporate
1
PT Astra International Tbk,
Raksasa Bisnis yang Semakin Lincah
P
T Astra International Tbk merupakan raksasa bisnis di negeri ini. Cukup banyak lini usaha yang digelutinya. Bisa dikatakan semua segmen usaha yang dilakoni melejit bak anak panah yang lepas dari busurnya. Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini terus menancapkan panah-panah kemenangan dalam bisnis. Di kelompok usaha AI ada Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Teknologi Informasi, Infrastruktur dan Mata Rantai Logistik. Bukti nyata dipersembahkan AI. Di tahun 2011 lalu meraih penghargaan sebagai Best Employers in Indonesia 2011. Penghargaan ini adalah kolaborasi dari AON-Hewitt dan Majalah Globe Asia. Best Employers Asia adalah sebuah penelitian terbesar di Asia Pasifik di bidang sumber daya manusia yang meliputi lebih dari 900 organisasi yang mewakili pendapat lebih dari 2 juta karyawan, dimulai sejak 2001. Dan di tahun sebelumnya AI dinobatkan sebagai The mostadmired company in Indonesia in The Wall Street Journal’s Asia 200 Survey pada November 2010. AI kini terus melejit seiring keberhasilan bisnis yang dijamahnya. Tak singkat waktu yang telah dilaluinya. Perjalalan waktu bisa jadi guru bagi grup usaha ini
menjadi pemain raksana besr di bidangnya. Dalam usianya yang 55 tahun AI berhasil menjadi salah satu perusahaan dengan kapitalisasi terbesar BEI. Itu terlihat pada kapitalisasi pasarnya yang berjumlah Rp 317 triliun. “Nilai kapitalisasi pasar AI sebesar Rp317 triliun hingga 26 Januari 2012 lalu, dan nilai tersebut sekitar sembilan persen dari total kapitalisasi pasar di bursa efek,” Kata Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto, dala acara “55 Tahun Astra Berbagi Bersama Bangsa,” belum lama ini. Dengan kapitalisasi pasar sebesar itu AI terus berpegang pada tata kelola perusahaan yang baik dan selalu mengedepankan kepentingan dari para pemangku kepentingan yang ada. “Saat ini, tidak kurang dari 168 ribu karyawan yang tergabung dalam Grup Astra dari 158 perusahaan. Saat badai krisis 1998, kemudian krisis pada 2008, dan saat ini krisis ekonomi Eropa, AI masih bisa bangkit berjuang dengan energi yang dimilikinya. Tak lapuk oleh hujan, tak lekang oleh panas. Bukan Astra kalau tidak memiliki semangat besar membangun esok. Menurut Prijono, berdasarkan
data World Bank, pada tahun 2025 Indonesia akan menjadi tujuh pusat ekonomi dunia bersama China, India, Amerika Serikat, dan negara lainnya, dan potensi tersebut sungguh luar biasa. Karenanya, sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, Astra yakin akan mampu mengambil peran yang lebih besar untuk membangun Indonesia semakain baik. “Kita mampu untuK itu,” tandas Prijono bersemangat. Kinerja perseroan dan anak perusahaan AI terbaik sejak berdirinya. Pendapatan bersihnya 2011 tembus Rp 162,6 triliun, naik 26 persen dibanding 2010. Dengan begitu, laba bersih naik 24 persen, dari Rp 14,4 triliun menjadi Rp 17,8 triliun. Laba bersih per saham juga naik 24 persen menjadi Rp 4.393 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Rp 3.549. Kontribusi laba bersih perusahaan terbesar tetap dari divisi otomotif, dengan total kontribusi Rp 8,3 triliun atau 46,63 persen dari total laba bersih yang ada. Mengalami pertumbuhan 13 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Temali bisnis Astra terus merajut citra bagus. Di lini usaha alat berat dan pertambangan, misalnya, Kinerja terbaik diraih dengan tingginya persentase pertumbuhan di 2011 sebesar 52 persen, dengan total kontribusi pada laba bersih Majalah CEO
47
corporate Rp 3,6 triliun atau 20,22 persen. Divisi jasa keuangan menyetor laba bersih Rp 3,3 triliun atau naik 26 persen, divisi agrobisnis memberikan Rp 1,9 triliun atau naik 19 persen, dan divisi teknologi informasi Rp 108 miliar atau tumbuh 20 persen. Alhasil, adanya laba bersih sebesar itu, berarti menaikkan dividen tahun ini sebesar Rp 1.980 per lembar atau naik 24 persen. Penghitungannya final dividen Rp 1,380 per saham yang akan diajukan pada pemegang saham dalam RUPS April 2012. Sementara usulan dividen interim Rp 600 per lembar saham. Chief of Corporate Communications Astra International, Arief Istanto menjelaskan, kontribusi laba bersih perseroan dan anak perusahaan pada divisi otomotif yang dikonsolidasi terbesar disumbang oleh aktivitas penjualan dan bisnis komponen otomotif. Total penjualan mobil nasional naik 17 persen menjadi 894.000 unit. Grup Astra meliputi mobil merek Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Truck, dan Peugeot menjual 483.000 unit atau naik 13 persen. Meski naik, pangsa pasar turun 2 persen dari 56 persen menjadi 54 persen. Ini akibat berkurangnya pasokan sebagai dampak tsunami Jepang dan banjir di Thailand. “Adapun penjualan sepeda motor naik 9 persen menjadi 8 juta unit. Grup Astra menyumbang 53 persen atau naik 7 persen dari tahun lalu menjadi 4,3 juta unit melalui PT Astra Honda Motor,” Arief Istanto menambahkan. Kabar terakhir saham AI di pasar modal merencanakan pemecahan nilai nominal saham
48
Majalah CEO
Struktur Bisnis Otomotif Roda 4 • Toyota • Daihatsu • Isuzu • UD Trucks • BMW • Peugeot • Lexus
Roda 2 • Honda Pembuat Komponen Otomotif • PT Astra Otoparts Tbk (AOP) Lain-lain • AstraWorld
Jasa Keuangan Pembiayaan Motor • PT Federal International Finance (FIF)
Pembiayaan Alat Berat • PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF) • PT Komatsu Astra Finance (KAF)
Pembiayaan Mobil • PT Astra Sedaya Finance Tbk • PT Toyota Astra Financial Services (TA Finance)
Asuransi Umum • PT Asuransi Astra Buana Perbankan • PT Bank Permata Tbk
Alat Berat dan Pertambangan Mesin Konstruksi • PT United Tractor Tbk (UT)
Pertambangan • PT Prima Multi Mineral (PMM) • PT Tuah Turangga Agung (TTA)
Kontraktor Penambangan • PT Pamapersada Nusantara (PAMA)
Agribisnis Agribisnis • PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) Teknologi Informasi Solusi Dokumen • PT Astra Graphia Tbk
Solusi Teknologi Informasi • PT Astra Graphia Information Technology (AGIT)
Infrastruktur dan Mata Rantai Logistik Jaringan Infrastruktur • PT Astratel Nusantara (Astratel) • PT Intertel Nusaperdana (Intertel)
alias stock split dengan rasio 1:10. AI memperlihatkan kelincahannya dengan melakukan stock split. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito bertutur pihaknya memang sudah mendorong ASII untuk segera melakukan stock split. “Kami sudah meng-encourage mereka supaya melakukan stock split karena harga saham ASII sudah mahal,” ungkap Eddy.
Jaringan Mata Rantai • PT Serasi Autoraya (SERA)
Panah-panah bisnis Astra tak pernah berhenti dilepas dai busurnya. Gairah meraih setiap peluang membuat raksasa ini semakin lincah menatap esok. Di tahun naga inipun segudang harapan tetap menanti. Satu yang pasti pasca stock split investor akan semakin menikmati manisnya saham-saham Astra di pasar modal. ***
corporate
2
Multistrada Meluncur Mulus di Timur Tengah, Eropa, Afrika dan Australia Meluncur mulus bagaikan produk ban yang diproduksinya. Dia adalah perusahaan ban kendaraan PT Multi Strada Arahsarana Tbk. Produknya adalah Achilles, Corsa, dan Strada. Merek yang tak asing lagi bila menyimak merek-merek ban.
S
aat ini, kapasitas produksi ban perseroan mencapai 17.500 ban mobil per hari dengan 70-80% di ekspor ke lebih dari 60 negara tujuan. Sementara untuk ban sepeda motor, produksi mencapai 8.000 ban per hari yang seluruhnya ditujukan untuk konsumsi pasar lokal. Multistrada merupakan produsen ban terbesar di Indonesia, bahkan global. Untuk mendukung perkembangan usaha, perseroan telah memiliki pabrik di atas lahan seluas 51 ha yang merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia. Perseroan yang listing di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) ini dengan kode dagang MASA ini mencatat penjualan di tahun 2011 Rp3,2 Triliun. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan ban mobil dan ban motor baik itu domestik dan internasional. 78% total produksi ban MASA diserap oleh pasar internasional dengan negara-negara Asia sebagai pangsa pasar terbesar yakni 25%. Kemudian kawasan Timur Tengah tercatat 19%, Eropa 20%, dan Afrika serta Australia masing-masing 8%. Perseroan tahun 2011 membidik angka penjualan sebesar Rp 3,2 triliun untuk meningkatkan kinerja penjualan di pasar internasional dan domestik. Hal ini didorong
Press conference tire for education programme oleh penjualan di segmen ban pengganti atau replacement. Kabar lain menyebutkan, MASA telah menyiapkan dana sebesar USD129,5 juta dalam dua tahun mendatang guna penambahan kapasitas produksi ban mereka. Ekspansi kapasitas akan mencakup ban mobil penumpang serta sepeda motor. Rencana ekspansi dibagi menjadi dua tahap, yakni: tahap 1 yang akan dituntaskan pada Desember 2010 dan Tahap II yang selesai pada semester I 2011. Pada ekspansi Tahap 1 perseroan akan meningkatkan produksi ban mobil hingga 22.500 ban per hari. Sementara produksi ban sepeda motor akan ditingkatkan hingga 16.000 ban per hari. Untuk tahap II, perseroan akan mengejar produksi ban mobil hingga 28.500 ban per hari dan produksi ban motor tetap 16.000 per hari.
Saat ini, kapasitas produksi ban perseroan sejumlah 17.500 ban mobil per hai, dengan sekitar 70-80%-nya diekspor ke lebih dari 60 negara tujuan. Sementara untuk ban sepeda motor, produksi mencapai 8.000 ban per hari yang seluruhnya ditunjukan untuk konsumsi pasar lokal. Brand produk perseroan mencakup Achilles, Corsa dan Strada. �Dengan strategi yang solid, MASA akan menjadi perusahaan yang lebih solid dengan revenue yang lebih kuat di market lokal dan internasional,� jelas Presiden Direktur PT Multistrada Arah Sarana, Pieter Tanuri. Geliat bisnis yang bagus terus diperlihatkan MASA. Dari tahun ketahun MASA membukukan angka yang bergengsi. Sejak go public pada tahun 2005 dengan melepas 52,2% saham kepada publik senilai Rp 170 miliar. *** Majalah CEO
49
corporate
3
Bisnis Galian ANTAM
yang Terus Berkilau
Kinerja PT ANTAM (Persero) Tbk dapat dipastikan akan terus membaik. Pasalnya, produk galian yang menjadi jualannya laris manis. Bahkan harganya terus meningkat.
T
ak heran kalau BUMN ini berhasil meraih dua penghargaan dalam Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) 2011. Penghargaan tersebut diberikan di Ballroom Hotel Mulia, Jakarta pada tanggal 21 Desember 2011. Kedua penghargaan tersebut adalah Best Sustainability Reporting on Website 2011 dan Runner Up-2 Best Sustainability Reporting 2010 Category “Natural Resources”. Direktur Operasi Antam, Winardi, mengatakan penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap pelaporan kinerja tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan yang disusun sesuai dengan standar internasional pelapor an sustainability. Antam senantiasa berupaya untuk melaksanakan seluruh program tanggung jawab sosial dan pengelolaan lingkungan secara konsisten dan melaporkannya setiap tahun sebagai salah satu bentuk komitmen Antam terhadap transparansi dan akuntabilitas perusahaan. Tidak hanya pandai bereksplo rasi di dunia tambang, Antam juga pandai melakukan deal-deal bisnis. Belum lama ini Antam telah menandatangani Mandate Letter dengan Bank Mandiri, Bank Rakyat Indone-
50
Majalah CEO
sia, Standard Chartered Bank dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation, sebagai lead arrangers untuk membantu perolehan pendanaan proyek Feronikel Halmahera Timur (FeNi Haltim). Keempat bank tersebut merupakan bagian dari konsorsium finan-
cial arrangers yang ditunjuk Antam di bulan Agustus 2011, dimana Mandiri Sekuritas, Goldman Sachs, dan Deutsche Bank juga menjadi bagian dari konsorsium tersebut. Konsorsium financial arrangers akan membantu Antam untuk memperoleh skim pendanaan yang optimal bagi proyek-proyek pertumbuhan perusahaan. Lead arrangers akan membantu perolehan pendanaan proyek FeNi Haltim sampai dengan US$650 juta. “Kami menandatangani mandate letter untuk membantu perolehan pendanaan proyek FeNi Haltim,” ungkap Direktur Utama
Antam Alwinsyah. Lead arrangers yang ditunjuk akan berupaya sebaik mungkin (best effort) untuk memperoleh pendanaan proyek FeNi Haltim sampai dengan US$650 juta. Skim project financing tersebut dapat berupa fasilitas perbankan komersial dan/atau fasilitas export credit agency. Proyek FeNi Haltim merupakan salah satu ini siatif strategis yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah cadangan nikel Antam melalui kegiatan pengolahan. Konstruksi proyek FeNi Haltim telah dimulai sejak tanggal 30 November 2011. Proyek FeNi Haltim memiliki kapasitas produksi 27.000 ton nikel dalam feronikel, dengan commissioning diharapkan telah dimulai pada akhir tahun 2014. Sebagai salah satu BUMN pertambangan terbesar di Indonesia, Antam senantiasa berbagi kese jahteraan kepada bangsa melalui pajak, royalti dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada sembilan bulan pertama tahun 2011, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Antam melonjak 64% dibandingkan periode yang sama tahun 2010 menjadi Rp1,56 triliun. ***
corporate
3
Bisnis Galian ANTAM
yang Terus Berkilau
Kinerja PT ANTAM (Persero) Tbk dapat dipastikan akan terus membaik. Pasalnya, produk galian yang menjadi jualannya laris manis. Bahkan harganya terus meningkat.
T
ak heran kalau BUMN ini berhasil meraih dua penghargaan dalam Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) 2011. Penghargaan tersebut diberikan di Ballroom Hotel Mulia, Jakarta pada tanggal 21 Desember 2011. Kedua penghargaan tersebut adalah Best Sustainability Reporting on Website 2011 dan Runner Up-2 Best Sustainability Reporting 2010 Category “Natural Resources”. Direktur Operasi Antam, Winardi, mengatakan penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap pelaporan kinerja tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan yang disusun sesuai dengan standar internasional pelapor an sustainability. Antam senantiasa berupaya untuk melaksanakan seluruh program tanggung jawab sosial dan pengelolaan lingkungan secara konsisten dan melaporkannya setiap tahun sebagai salah satu bentuk komitmen Antam terhadap transparansi dan akuntabilitas perusahaan. Tidak hanya pandai bereksplo rasi di dunia tambang, Antam juga pandai melakukan deal-deal bisnis. Belum lama ini Antam telah menandatangani Mandate Letter dengan Bank Mandiri, Bank Rakyat Indone-
50
Majalah CEO
sia, Standard Chartered Bank dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation, sebagai lead arrangers untuk membantu perolehan pendanaan proyek Feronikel Halmahera Timur (FeNi Haltim). Keempat bank tersebut merupakan bagian dari konsorsium finan-
cial arrangers yang ditunjuk Antam di bulan Agustus 2011, dimana Mandiri Sekuritas, Goldman Sachs, dan Deutsche Bank juga menjadi bagian dari konsorsium tersebut. Konsorsium financial arrangers akan membantu Antam untuk memperoleh skim pendanaan yang optimal bagi proyek-proyek pertumbuhan perusahaan. Lead arrangers akan membantu perolehan pendanaan proyek FeNi Haltim sampai dengan US$650 juta. “Kami menandatangani mandate letter untuk membantu perolehan pendanaan proyek FeNi Haltim,” ungkap Direktur Utama
Antam Alwinsyah. Lead arrangers yang ditunjuk akan berupaya sebaik mungkin (best effort) untuk memperoleh pendanaan proyek FeNi Haltim sampai dengan US$650 juta. Skim project financing tersebut dapat berupa fasilitas perbankan komersial dan/atau fasilitas export credit agency. Proyek FeNi Haltim merupakan salah satu ini siatif strategis yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah cadangan nikel Antam melalui kegiatan pengolahan. Konstruksi proyek FeNi Haltim telah dimulai sejak tanggal 30 November 2011. Proyek FeNi Haltim memiliki kapasitas produksi 27.000 ton nikel dalam feronikel, dengan commissioning diharapkan telah dimulai pada akhir tahun 2014. Sebagai salah satu BUMN pertambangan terbesar di Indonesia, Antam senantiasa berbagi kese jahteraan kepada bangsa melalui pajak, royalti dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada sembilan bulan pertama tahun 2011, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Antam melonjak 64% dibandingkan periode yang sama tahun 2010 menjadi Rp1,56 triliun. ***
corporate
4
Batu Bara Adaro Bak Gula yang Dicari Semut
PT Adaro Energy Tbk terus merajut sukses. Perusahaan batu bara ini teru meningkatkan produksi batu baranya. Diberitakan selama 2011 Adaro mencatatkan kenaikan produksi batu bara sebesar 13% menjadi 47,67 juta ton dibanding tahun sebelumnya sebesar 42,20 juta ton.
K
inerja yang dicapai pada kuartal keempat 2011 sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sedangkan produksi batu bara tahunan Adaro khususnya tahun 2011 meningkat sebesar 13% menjadi 47,67 juta ton. Direktur Utama Adaro Garibaldi Thohir memperkirakan selama tahun lalu perseroan mengantongi laba bersih sekitar US$550 jutaUS$580 juta. Ini merupakan pencapaian tertinggi Adaro dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2010, Adaro mencetak laba bersih sebesar US$243 juta atau setara 2,18 triliun. Dengan demikian, pada tahun lalu Adaro diperkirakan mencatat pertumbuhan laba bersih sekitar 126,33% 138,68%. “Pada tahun ini kami proyeksikan laba bersih bisa tumbuh 5%-7%. Memang konservatif, tetapi yang penting nanti realisasinya tercapai. Ini menyangkut kredibilitas kami, supaya kami bisa realisasikan apa yang sudah dijanjikan,” kata Giribaldi. Pada volume produksi batu bara pada tahun ini diharapkan mampu mencapai 50 juta ton hingga 53 juta ton per tahun. Selama tahun lalu perseroan membukukan volume
produksi batu bara sebesar 47,7 juta ton atau naik 13%, sedangkan volume penjualan selama tahun lalu mencapai 50,78 juta ton, meningkat 16% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian target volume produksi tersebut didukung oleh cuaca yang relatif normal dan se
suai harapan, tambahan alat berat baru yang lebih besar, serta kinerja yang baik dari para kontraktor. “Tahun lalu kami janjikan target vo lume produksi sekitar 46 juta ton-48 juta ton. Alhamdulillah, dapat kami penuhi,” imbuhnya. Untuk mendukung kinerja perseroan tahun ini, Garibaldi mengatakan perseroan akan mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/ capex) sekitar US$600 juta-US$700 juta. Dana tersebut, terangnya akan
digunakan untuk mendukung kegiatan pertambangan perseroan, seperti pembangunan fasilitas tambang, penambahan alat berat, dan pengembangan anak usaha perseroan. Adapun, tambahnya sumber pendanaan capex akan diambil perseroan dari kombinasi kas internal dan pinjaman perbankan. Performa keuangan yang bagus selama tahun lalu, ada harapan perseroan memberikan dividen kepada para pemegang saham sekitar US$100 juta-US$150 juta atau setara Rp898,5 miliarRp1,35 triliun. Sekertaris Perusahaan, Devindra Ratzarwin mengatakan Desember 2011Adaro untuk pertama kalinya mengirim E 4000 (Wara) ke Hong Kong, hal ini menambah basis pelanggan Adaro untuk batu bara E 4000 yang terus tumbuh baik di India, China, Korea Selatan, Thailand dan Indonesia. Batu bara Adaro bak gula yang dicari semut. Garibaldi mengatakan pada 2012 ini perseroan meyakini akan melanjutkan kenaikan kinerja karena produksi batu bara akan mencapai 50 juta sampai 53 juta ton. EBITDA diprediksi bisa tembus USD 1,3 miliar sampai USD 1,5 miliar dan laba bersih ditargetkan tetap mengalami kenaikan. *** Majalah CEO
51
corporate
5
Bank BCA,
Bukan Lagi Bank Capek Antri
Siapa yang tak bangga bisa berumur panjang. Di usianya yang ke-55 tahun PT Bank Central Asia Tbk tumbuh seiring kebutuhan masyarakat Indonesia akan pentingnya perbankan yang bisa dipercaya.
L
angkah pasti menjadi bagian penghasilan sebesar Rp 5,9 triliun, dari masyarakat Indonesia meningkat 24,0% dibandingkan telah diraih bank yang telah dengan periode yang sama tahun listing di pasar modal ini. Dengan sebelumnya. Laba bersih BCA 10 juta nasabah setianya, didukung tercatat sebesar Rp 4,8 triliun, 925 cabang dan 8.070 ATM yang meningkat 20,4% dibandingkan tersebar di seluruh Indonesia semester I 2010. Total pendapatan semakin memantapkan diri di bunga bersih dan pendapatan usianya ke-55 ini pada 21 Februari selain bunga tercatat sebesar Rp 2011 11,3 triliun pada semester I 2011, Bank swasta membuktikan diri sebagai bank yang dapat dipercaya dan diandalkan masyarakat. Tidak heran bila kini BCA menjadi bank yang terdepan, baik dari teknologi, maupun profesionalitas kerja. Bank yang kini dipimpin Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja tidak terlena dengan gemerlapnya sukses yang telah diraihnya. Ke depan bank ini berharap semakin mantap. Untuk tahun 2012, BCA menambah 3.500 mesin ATM baru sehingga Kantor BCA di Jalan MH Thamrin Jakarta total mesin ATM BCA mencapai lebih kurang 12.000 unit. tumbuh 17,3% dari semester I Soal kinerja bank yang tercatat 2010. Marjin bunga bersih (NIM) di lantai BEI dengan kode BBCA naik 50 bps menjadi 5,6% dan BCA ini membukukan kinerja usaha membukukan return on assets (ROA) yang memuaskan pada semester I sebesar 3,6% serta return on equity tahun 2011. BCA membukukan laba (ROE) sebesar 30,8% pada semester sebelum beban provisi dan pajak I 2011.
52
Majalah CEO
“Kinerja usaha yang memuaskan ini merupakan cerminan dari ketangguhan model bisnis BCA di bidang perbankan transaksional. Pada semester I 2011 BCA mencatat pertumbuhan bisnis yang signifikan baik dari segi penyaluran kredit maupun aktivitas perbankan transaksional.� Portofolio kredit BCA tumbuh signifikan ditopang oleh tingkat suku bunga yang rendah, kuatnya sektor konsumsi maupun kondisi usaha yang baik. Portofolio kredit BCA tumbuh 21,4% YoY menjadi Rp 159,7 triliun pada Juni 2011 didukung oleh peningkatan signifikan kredit komersial, usaha kecil dan menengah (UKM), maupun kredit konsumer. Dengan demikian, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) meningkat menjadi 55,9% pada Juni 2011 dari 51,4% pada Juni 2010. Kredit UKM & komersial meningkat 30,2% YoY menjadi Rp 65,7 triliun sedangkan kredit
corporate konsumer naik 27,0% YoY menjadi Rp 39,9 triliun pada Juni 2011. Sementara itu, kredit korporasi tercatat sebesar Rp 54,2 triliun pada Juni 2011, meningkat 9,0% YoY. Ekspansi kredit konsumer BCA didukung oleh tingginya permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB). KPR meningkat 36,6% YoY menjadi Rp 21,0 triliun sedangkan KKB tercatat sebesar Rp 14,5 triliun, meningkat 23,6% YoY. Rendahnya tingkat suku bunga serta berkembangnya masyarakat kelas menengah di Indonesia baik dari segi jumlah dan pendapatan telah menciptakan permintaan kredit yang lebih tinggi dari nasabah individu. Pertumbuhan portofolio kredit yang kuat diimbangi dengan kualitas kredit yang tetap terjaga, tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar
0,7% pada semester I 2011. Tingkat cadangan kerugian terhadap kredit bermasalah berada pada level yang memadai dengan rasio cadangan tercatat sebesar 328,6% dibandingkan dengan total kredit bermasalah. Hasil ini sejalan dengan upaya BCA secara konsisten dalam mengelola portofolio NPL dan memperkuat struktur manajemen risiko.
Pertumbuhan portofolio kredit yang kuat diimbangi dengan kualitas kredit yang tetap terjaga Dana pihak ketiga tumbuh 12,0% YoY menjadi Rp 285,7 triliun pada akhir Juni 2011 didukung oleh pertumbuhan dana giro dan tabungan, sejalan dengan peningkatan penggunaan rekening giro
dan tabungan oleh nasabah untuk melakukan transaksi pembayaran. Saldo giro tercatat sebesar Rp 69,5 triliun pada Juni 2011, meningkat 17,6% dibandingkan dengan posisi Juni 2010, sedangkan saldo tabungan tumbuh 18,4% YoY menjadi Rp 151,4 triliun. Deposito turun 4,9% YoY menjadi Rp 64,7 triliun pada semester I 2011. Porsi dana giro dan tabungan tercatat sebesar 77,3% dari total dana pihak ketiga. Keandalan infrastruktur penyelesaian pembayaran dan perbankan transaksional yang dimiliki oleh BCA berhasil mendukung pertumbuhan dana pihak ketiga. Bank berrlogo khas biru ini, kini terus menapaki kemajuan yang sangat signifikan diantara perbankan lainnya di negeriini. Bank BCA kini tidak lagi menyandang Bank Capek Antri. ***
Kantor BCA BSD City
Majalah CEO
53
corporate
6
Yang Fantastis dari Bank
BRI
Dalam hal perolehan laba bersih PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) jagonya. Bank kebanggaan masyarakat Indonesia ini membukukan laba bersih sebesar Rp15,08 triliun sepanjang 2011, fantastis. Perolehan laba tersebut naik 31,47 persen dibanding periode sama 2010 sebesar Rp11,47 triliun.
A
pa kata pihak Board of Direction (BOD) soal pencapaian itu? Pencapaian yang luar biasa itu merupakan hasil dari pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan fee based income, serta terjaganya efisiensi operasional. Tahun 2011 merupakan masa konsolidasi bagi BRI yang telah menyalurkan kredit hingga Rp283,58 triliun atau naik 14,83 persen dari sebelumnya Rp246,97 triliun pada 2010. Namun diakui, pertumbuhan kredit itu tidak setinggi setahun sebelumnya. Prestasi lainnya adalah bank yang dikenal eksis hingga ke pelosok-pelosok ini mampu menekan tingkat kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dari 2,78 persen pada 2010 menjadi 2,30 persen pada 2011. “Kami juga berhasil mengelola efisiensi operasionalnya dengan baik. Hal ini terlihat dari tingkat BOPO yang menunjukkan penurunan menjadi 66,69 persen pada 2011 dari 70,86 persen di tahun sebelumnya,� ungkap Direktur BRI, Djarot Kusumajakti, saat konferensi pers pemaparan kinerja keuangan 2011, di kantor pusat BRI, Jakarta, Februari 2012. Dalam hal penyaluran kredit,
54
Majalah CEO
fokus bisnis perusahaan hingga kini masih terpusat pada sektor usaha mikro, kecil, dan menen-
gah (UMKM). Komposisi penyaluran kredit BRI terdiri atas ritel dan konsumer 43,49 persen,
corporate
mikro 31,80 persen, dan menengah 4,88 persen. Selebihnya ke sektor BUMN 11,34 persen dan korporasi 8,49 persen. Sejalan dengan peningkatan laba perusahaan, peningkatan modal juga tumbuh sebesar 35,72 persen menjadi Rp49,77 triliun pada 2011. Sementara itu, rasio kecukupan modal (CAR) BRI tercatat naik menjadi 14,96 persen. “Peningkatan CAR tersebut memberikan ‘bantalan’ yang kuat untuk pertumbuhan bisnis BRI pada 2012 dan selanjutnya,” ungkapnya. Selama 2011, BRI berhasil meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 13,27 persen dari Rp328,56 triliun pada 2010 menjadi Rp372,15 triliun di 2011. Komposisi DPK BRI pada 2011 masing-masing adalah giro Rp75,58 triliun (20,31 persen), tabungan Rp152,47 triliun (40,97 persen), dan deposito Rp144,10 triliun (38,72 persen). Pertumbuhan DPK ini, membuat komposisi loan to deposit ratio (LDR) BRI menjadi
sebesar 76,20 persen. Di tahun Naga ini ada kabar yang beredar kencang menyangkut ekspansi bisnis Bank BRI. Kabar bahwa BRI tengah mempersiapkan Rp300 miliar untuk mengakuisisi perusahaan sekuritas, santer terdengar. Namun belum ada kejelas an yang pasti. Aksi korporasi tersebut rencananya akan dibawa dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang akan diselenggarakan pada April atau Mei mendatang. “Nanti RUPS atau April atau Mei, kami bicarakan masalah sekuritas ini,” kata Direktur Utama BRI, Sofyan Basir seraya beruapa BRI hanya akan mencari sekuritas yang memiliki kinerja bagus dengan aset yang cukup kuat. “Kami sudah siapkan dana Rp300 miliar, kami pokoknya masih mencari yang terbaik,” imbuhnya. Kabar lainnya yang juga mendesak BRI adalah soal akuisisi Bank Mutiara. Bank BRI sangat diharapkan mau mengambil alih
alias melakukan take-over bank yang dulunya bernama Bank Century. Bukankah performa Bank Mutiara kini sudah lebih bagus? Menyangkut isu takeover ini, pihak Bank BRI pun mengeluarkan pernyataan tidak menginginkan mengakuisisi Bank Mutiara. Alasannya? Karena harga jualnya dinilai terlalu mahal. “Tidaklah harganya itu Rp 6,7 triliun kemahalan,” ungkap Sofyan Basir. Harapan agar Bank BRI mau membeli Bank Mutiara juga datang dari pihak pemerintah selaku pemegang saham mayoritas. Namun Sofyan sama sekali tidak bergeming seraya memperkenankan pihak asing untuk membeli bank tersebut. “Tidak, kami tidak, biar asing saja yang beli itu,” ujarnya. Bisa jadi harapan-harapan banyak ditumpukan pada Bank BRI karena kualitas bank ini memang fantastis. Kalau tidak demikian, mana mungkin banyak yang berharap. *** Majalah CEO
55
corporate
7
Dukungan Positif PGN Dalam Konversi BBM ke Gas
Memberikan dukungan kepada pemerintah terus dilakukan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).Di saat pememrintah tengah sibuk-sibuknya menjalankan konversi Bahan Bakar minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG), PGN menyatakan siap membantu.
K
abarnya PGN akan bantu untuk penyiapan infrastruktur. Tak tanggungtanggung PGN telah menganggarkan sekira USD200 juta sebagai salah satu upaya untuk merealisasikan hal tersebut. “Tahun ini kita siapkan belanja modal USD200 juta. Sementara kita pakai kas internal, itu masih cukup,” ungkap Direktur Pengembangan Investasi dan Manajemen Risiko PGN M Wahid Sutopo. Belanja modal tersebut akan difokuskan untuk pengembangan infrastruktur serta distribusi gas. Di mana sifat dari kegunaan belanja modal tersebut untuk pengembangan secara multiyear atau berkelanjutan. Adapun infrastruktur yang dimaksud adalah pembangunan LNG Receiving Terminal atau FSRU di Belawan Sumatera Utara dan di Jawa Barat. “Belanja modal Untuk Liquid Natural Gas (LNG) itu yang paling besar. Kita juga lebih fokus untuk dapat tambahan pasokan gas,” katanya. Kebutuhan gas perusahaan saat ini masih banyak. Seperti misalnya untuk Floating Storage Receiving Unit (FSRU) di Muara Karang. Selain itu dikatakannya, akan dibangun pula
56
Majalah CEO
FSRU di Lampung. BUMN ini terus menata diri dalam hal ketersediaan gas. karenanya, PGN belum lama ini telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) untuk pembelian gas dari PT Indogas Kriya Dwiguna (IKD) sebesar 20 BBTUD selama dua tahun mendatang. Corporate Secretary PGN Heri
Kantor Pusat PT PGN Yusup mengatakan pasokan gas tersebut berasal dari Lapangan Terang Sirasun Batur yang dioperasikan oleh Kangean Energy. Gas tersebut akan dialirkan melalui jaringan pipa gas East Java Gas Pipeline di mana titik penyerahan gas pada metering/receiving station (M/RS)-Waru, Jawa Timur. “Kami berharap dengan kesepakatan ini PGN tetap
dapat memenuhi kebutuhan konsumen industri di wilayah Jawa Timur, di mana kita ketahui bersama wilayah Jawa Timur sangat membutuhkannya untuk kelangsungan hidup industri dan multiplier effect-nya bagi dunia usaha Jatim dan nasional,” ujarnya. Adanya kendala turunnya pasokan gas bumi karena masalah teknis yang dihadapi oleh salah satu produsen terbesar di Jawa Timur, dapat segera diatasi sehingga krisis pasokan gas di Jawa Timur dapat segera terpecahkan. PGN yang listing di Bursa Efek Indonesia dengan kode dagang PGAS ini mencatat laba bersih Rp 3,205 triliun di semester I-2011, naik tipis dari periode yang sama tahun lalu Rp 3,168 triliun. Kinerja perseroan terbantu oleh turunnya beban pajak sekitar Rp 70,21 miliar. Pendapatan PGN hingga akhir Juni 2011 mencapai Rp 9,406 triliun, turun 1,22% dari periode sebelumnya Rp 9,523 triliun. Beban pendapatan perseroan mencapai Rp 3,55 triliun, naik dari periode sebelumnya Rp 3,47 triliun. Ini menyebabkan laba kotor PGN berada di level Rp 5,855 triliun, turun tipis dari periode yang sama tahun lalu Rp 6,047 triliun. ***
corporate
8
Kinerja Kinclong Indofood Sukses Makmur,
Siap Bayar Utang
Siapa yang tak kenal bila menyebut PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Pikiran pasti akan tertuju pada produk mie instan, Indomie, merek yang dengan mudah diperoleh di pasar hingga ke pelosok daerah sekalipun. Bisa jadi karena marketing yang bagus dan distribusi yang lancar menjadikan Indofood melanglang buana.
J
adi tak heran kalau kinerja keuangannya untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011, membukukan penjualan bersih konsolidasi sebesar Rp33,77 triliun, tumbuh 19,3% dibandingkan dengan Rp28,31 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Ada empat Kelompok Usaha Strategis yang dimiliki Indofood, yaitu Produk Konsumen Berme rek (“CBP”), Bogasari, Agribisnis dan Distribusi mencatatkan pertumbuhan penjualan yang baik dan masing-masing memberikan kontribusi sebesar 42%, 26%, 24% dan 8% terhadap penjualan bersih konsolidasi. Grup CBP, yang terdiri dari Divisi Mi Instan, Dairy, Penyedap Makanan, Makanan Ringan serta Nutrisi & Makanan Khusus, mencatatkan pertumbuhan total nilai penjualan sebesar 7%, didorong oleh pertumbuhan penjualan di seluruh divisi. Grup Bogasari membukukan peningkatan total nilai penjualan sebesar 16,5%, disebabkan oleh naiknya harga jual rata-rata tepung terigu seiring dengan kenaikan harga gandum dunia. Grup Agribisnis terus mem-
bukukan pertumbuhan total nilai penjualan yang kuat sebesar 43,7%, disebabkan oleh kenaikan volume penjualan produk kelapa sawit dan produk minyak goreng dan lemak nabati, serta kenaikan harga CPO dan karet. Grup Distribusi juga mencatatkan peningkatan total nilai penjualan sebesar 11,7%, antara lain didorong oleh pertumbuhan penjualan Grup CBP. Laba kotor pada periode
sembilan bulan tahun 2011 naik 4,5% menjadi Rp9,58 triliun dari Rp9,17 triliun, namun marjin laba kotor turun menjadi 28,4% dari 32,4% terutama disebabkan oleh naiknya biaya bahan baku. Laba usaha tumbuh sebesar 11,7% menjadi Rp5,18 triliun dari Rp4,64 triliun karena naiknya laba kotor serta turunnya beban operasional; namun marjin laba usaha turun
menjadi 15,3% dari 16,4% seiring turunnya marjin laba kotor. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 3,4% menjadi Rp2,32 triliun dari Rp2,25 triliun. Core profit meningkat 6,8% menjadi Rp2,37 triliun dari Rp2,22 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, mengatakan, “Kami gembira karena dapat kembali mencatatkan kinerja yang bagus pada periode sembilan bulan tahun 2011. Kondisi perekonomian yang baik telah memberikan peluang sekaligus tantangan bagi kami. Didukung oleh ketangguhan bisnis model yang kami miliki, kami tetap positif untuk dapat menghadapi berbagai tantangan serta mempertahankan kinerja kami secara berkelanjutan.” DIndofood terus mengukir prestasi bagus. Tak berdiam diri merajut hari esok menyajikan produk-produk terbaiknya ke pasar. Alhasil, siapa yang tak meminati apapun yang disajikan perusahaan ini bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan kepada investor di pasar modal. *** Majalah CEO
57
corporate
9
Menyimak Bisnis Properti Lippo Karawaci di Tahun Naga
Tiada kata akhir untuk memberikan yang terbaik. Itulah yang terus dilakoni PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Setelah berhasil meluncurkan 5 tower luxury apartment, mega proyek The St. Moritz, unit bisnis LPKR kembali mencetak rekor baru, yaitu berhasil menjual Lippo Office Tower @ The St. Moritz sebesar 50% sebelum resmi diluncurkan ke masyarakat.
P
ara pembeli Lippo Office Tower @ The St. Moritz 90 persen berasal dari sektor industry natural resources, yaitu pertambangan dan kami yakin yang lain juga akan segera bergabung. Karena itu, Lippo Office Tower @ The St. Moritz berpotensi menjadi The Oil, Gas and Mining Hub of Indonesia. Michael Riady, CEO The St. Moritz & Lippo Shopping Malls Group mengatakan, sangat meng apresiasi kepercayaan dari para pembeli kami yang membeli antara ukuran 400–1.500 meter persegi ruang kantor. “Mereka semua adalah pembeli serius dan end user sesuai dengan target kami. Jadi, sekarang ini pembeli telah membayar beberapa kali cicilan ke developer atau pembayaran dengan kredit kepemilikan office lewat bank yang bekerja sama dengan kami. Harga jual per meternya sekitar Rp 20 juta per meter dan masih akan terus naik seiring dengan perkembangan yang pesat dari CBD Jakarta Barat, Puri Indah,“ imbuh Michael belum lama ini. LPKR juga meluncurkan program priority pass The New Presidential Suite Tower, menara apartemen ke-enam pada mega
58
Majalah CEO
proyek The St. Moritz Penthouses & Residences. Tiga menara apartemen dari 5 menara apartemen yang
diluncurkan sudah sold-out. “Sebenarnya, kami ingin meluncurkan program priority
corporate
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak meresmikan Fly Over (FO) Simpang Susun Lippo Karawaci/Lippo Village (LV) akses langsung ke Jakarta dan sebaliknya, Jumat (4/2) di Tangerang. FO tersebut memiliki panjang 91,38 m dan lebar 9 m. Hadir dalam acara tersebut Dirjen Bina Marga Djoko Murjanto, Bupati Tangerang Ismet Iskandar dan Presiden Direktur Lippo Teo Sambuaga.
pass The New Presidential Suite Tower pada pertengahan 2012 mendatang. Namun, melihat animo konsumen yang begitu besar, yang dibuktikan dengan bersedianya konsumen masuk ke dalam waiting list kami bahkan jauh sebelum priority pass direncanakan bakal diluncurkan, akhirnya kami memutuskan untuk meluncurkannya di awal tahun ini,� kata Michael. Menurutnya, priority pass adalah program yang memungkinkan konsumen untuk mendapatkan kesempatan membeli terlebih dahulu sebelumnya apartemen diluncurkan. Konsumen yang berminat cukup menyediakan dana sebesar Rp15 juta untuk bergabung dalam program priority pass New Presidential Suite Tower dan memperoleh nomor urut. The St Moritz Penthouses & Residences merupakan proyek mixed use development yang terdiri dari menara apartemen, hotel,
pusat kesehatan ekslusif, sekolah internasional, shopping mall, sea world, club house, convention center, exotic spa, wedding chapel dan gedung perkantoran dengan bonus fasilitas helikopter. Bulan Januari lalu LPKR melaksanakan peletakan tiang pancang pertama fasilitas terbaru ruang pertemuan Ballroom di Hotel Aryaduta Pekanbaru. Ruang pertemuan dibangun di atas area seluas 1,500 m2, Ballroom ini memiliki kapasitas daya tampung lebih dari 2.000 orang. Dengan sentuhan nuansa arsitektur gaya Melayu yang merupakan ciri khas daerah Riau, Ballroom ini merupakan fasilitas ruang pertemuan salah satu terbesar di ibukota Propinsi Riau yang dilengkapi dengan teknologi sound-system kedap suara. Dibuka sejak tahun 2001, Hotel Aryaduta Pekanbaru merupakan hotel bisnis yang berlokasi di pusat pemerintahan dengan jarak
tempuh hanya 15 menit dari Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II. Terletak di atas tanah seluas lebih dari 2 hektar, Hotel Aryaduta Pekanbaru memiliki fasilitas 160 kamar, 1 ballroom, 7 ruang pertemuan yang terletak di Mezzanine Floor lantai 2, fasilitas restoran yaitu Tirta Ayu restaurant, Kayu Api Bistro, pastry shop, pusat layanan bisnis, kolam renang lagoon dan area olah raga. Bukan Lippo kalau tidak agresif meningkatkan kinerjanya. Pengembang kota mandiri itu, mengincar pertumbuhan pendapatan dan laba bersih 2012 di atas 40%. Pendapatan ditargetkan mencapai Rp6 triliun, sedangkan laba bersih Rp1 triliun. Tidak hanya itu, LPKR juga berharap mengantongi pendapatan luar biasa Rp185 miliar di tahun depan. Angka itu diharapkan datang dari penjualan mal milik perusahaan afiliasi. Diharapkan pendapatan tahun ini mencapai Rp4,15 triliun, tumbuh 33% dibanding 2010. Laba bersih ditargetkan tumbuh 34% menjadi Rp525 miliar. Perusahaan ini akan meningkatkan kinerja ditopang seluruh divisi usaha yaitu perumahan dan kota mandiri, mal, rumah sakit, hotel dan manajemen aset. LPKR sudah membangun tujuh rumah sakit dan enam mal di tahun ini. Targetnya, dibangun 20 rumah sakit dan 15 mal tahun 2015. Aksi bisnis LPKR di tahun ini cukup mempesona. Dari meluncurkan 5 tower luxury apartment hingga mengeluti bisnis rumahsakit dilakukan sangat apik. Alhasil, di tahun Naga ini, gayung bersambut, produk yang dilepas laris manis. *** Majalah CEO
59
corporate
10
Menanti Saham Garuda Indonesia bisa Terbang Tinggi
Sudah setahun PT Garuda Indonesia (GIAA) tebar jala di lantai Bursa Efek indoneia (BEI). Tepatnya pada 11 Februari 2011 perusahaan penerbangan ini menjual saham perdananya melalui (intial public offering/IPO). Namun, pelaksanaan privatisasi badan usaha milik negara (BUMN) penerbangan dan emiten pertama di sektor jasa penerbangan ini mengundang kontroversi.
Y
ah, kemeriahan IPO GIAA tampaknya kurang mendapatkan respons dari para pelaku pasar. Hal ini tercermin dari rencana semula pelepasan sebanyak 9,36 miliar saham (atau 36,48%) dari total saham perusahaan menjadi hanya 6,34 miliar saham atau sebesar 26,67%. Ini setelah melihat respons sebagian besar investor, terutama investor asing yang kurang tertarik membeli harga saham IPO perusahaan penerbangan tersebut. Disebut-sebut, dari 20% alokasi saham GIAA untuk investor asing, yang terserap hanya 1,9% dari total saham yang dilepas. Selebihnya, saham yang dilepas dialokasikan kepada investor domestik, baik investor institusi maupun ritel. Saham-saham yang dialokasikan untuk investor domestik ini pun belum terserap. Lalu bagaimana setelah setahun ini listing? Saham BUMN penerbangan yang punya banyak akan usaha ini memble alias tidak memberikan kegairahan yang signifikan. Saham GIAA belum kembali ke harga penawaran perdana. Harga saat pencatatan Rp 750 per lembar. Namun Berdasarkan data perdagangan BEI, Selasa (14/2/2012), dalam
60
Majalah CEO
beberapa hari terakhir ini harga saham GIAA terus beranjak naik, meski belum kembali ke harga IPO. Sepanjang 2011 lalu, saham Garuda terus turun secara perlahan. Bahkan sempat menyentuh posisi terendahnya di Rp 410 per lembar pada akhir Oktober 2011. Garuda melepas 6,34 miliar lembar saham dan meraup Rp 4,75 triliun lewat IPO. Kapitalisasi pasar maskapai plat merah itu mencapai Rp 14,04 triliun. “Meskipun sering mengalami kendala, namun GIAA ada yang menilai punya prospek yang bagus dimasa depan,� ungkap Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN Sumaryanto Widayatin. Meski begitu, dia mengatakan masih dibutuhkan perbaikan. Pasalnya, saham Garuda masih tidak bergerak banyak. Diakuinya, saat ini salah satu
maskapai penerbangan Indonesia tersebut sudah semakin memiliki performa yang baik, salah satunya adalah on time performance. “Kalau ada kejadian seperti kemarin, itu kan dari Information Technology (IT), namanya juga manusia. Tapi tidak boleh terjadi lagi,� kata Sumaryanto. Menyangkut kinerja, perusahaan pelat merah ini tahun 2010 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 515,5 miliar. Adapun pendapatan usahanya di tahun lalu mencapai Rp 19,534 triliun, meningkat sebesar 9,4 persen dibanding tahun 2009 yang sebesar Rp 17,860 triliun. Jumlah penumpang meningkat pun mencapai 13 juta penumpang dibanding tahun 2009 yang sebesar 10,3 juta penumpang. Untuk kapasitas produksi (availability seat kilometer/ASK)
corporate
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono dan Emirsyah Satar mencoba fasilitas pesawat Garuda Indonesia.
meningkat menjadi 25,7 dari 21,7 miliar seat kilometer pada tahun 2009. Selain itu, yield penumpang meningkat sebesar 13,7 persen menjadi USC 8.6 dibanding tahun 2009, yang sebesar USC 7,5. Tingkat isian penumpang pada tahun 2010 sebesar 71,7 persen atau menurun 1,5 persen dibanding tahun 2009 sebesar 73,1 persen, sementara tingkat ketepatan penerbangan (OTP) sebesar 80.2 persen. Dan di tahun yang sama GIAA mendatangkan 24 pesawat baru terdiri dari 23 pesawat Boeing 737-800 Next Generation dan satu Airbus A330-200. “Kedatangan pesawat – pesawat baru tersebut selain mendukung pengembangan rute/network dan peningkatan pelayanan yang dilaksanakan, rata-rata usia pesawat Garuda
Indonesia juga menjadi semakin muda dari 10,4 menjadi 8,2 tahun,” ujar Pujobroto, VP. Corporate Communications GIAA. Dengan pesawat – pesawat baru tersebut, pada tahun 2010 Garuda Indonesia melaksanakan penambahan dan pembukaan rute – rute penerbangan baru baik di dalam dan luar negeri, antara lain penerbangan langsung dari Jakarta – Tokyo, Jakarta – Sydney, Jakarta – Melbourne; Jakarta – Palu, Jakarta – Ambon, Jakarta – Ternate; disamping melaksanakan kembali penerbangan ke Eropa/Amsterdam mulai bulan Juni 2010. Dari program pengembangan pelayanan yang dilaksanakan, pada tahun 2010 Garuda Indonesia juga berhasil menjadi airline bintang empat, dan mendapat
penghargaan sebagai “The World’s Most Improved Airline” dari Sky Trax, Inggris dan “Airline Turn Around of The Year” dari Center for Asia Pacific Aviation (CAPA), Australia. Masih di 2010 Garuda Indonesia menuntaskan program restrukturisasi utangnya, dan dalam empat tahun terakhir ini Garuda Indonesia berhasil menurunkan jumlah utangnya dari USD 868 juta (termasuk kewajiban kepada ECA / European Credit Agency) menjadi USD 436 juta. Melihat apa yang kini dilakukan Garuda Indonesia seharusnya ada pengaruh ke kinerja sahamnya. Namun tidak terlihat adanya kegairahan yang berarti. Saham GIAA tetap tiarap. Bukan dapat untung malah bikin bunting. *** Majalah CEO
61
Advertorial
Chairul Tandjung Hadiri RUPS LB Bank Sulut
Johanis Salibana Dirut, Roma Komisaris Utama
Johanis Salibana yang sebelumnya menjabat Kepala PBC, akhirnya terpilih sebagai Direktur Utama Bank Sulut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Sulut, awal Februari lalu, di Grand Kawanua International City (GKIC) Manado. Salibana, dipercayakan untuk menggantikan pejabat sebelumnya, Jefry Wurangian, SE yang secara resmi masa jabatan telah berakhir pada 28 Februari 2012.
James Salibana, Direktur Utama Bank Sulut
62
Majalah CEO
Advertorial
R Robby Mamuaya, Komisaris Utama Bank Sulut
Komisaris Utama masih tetap dipercayakan kepada Robby Mamuaya, mantan Sekprov Sulut ini yang menjadi perwakilan Pemprov Sulut selaku pemegang saham pengendali.
UPS yang dipimpin Gubernur Sulut DR SH Sarundajang didampingi Chairul Tandjung, juga menetapkan Jeffry Lungkang, Direktur Kepatutan satu-satunya direksi yang dipertahankan, Velmin Harun, Direktur Umum sebelumnya menjabat SKAI (Satuan Khusus Audit Internal), Novie Kaligis sebagai Direktur Pemasaran sebelumnya Pemimpin Divisi Trisuri, dan Jantje Kaunang, Direktur Operasional. Kedua direksi yang baru dipercayakan menggantikan
Dewan Komisaris Bank Sulut Komisaris Utama
:
Robby Mamuaja
Komisaris
:
Effendy Manopo
Komisaris
:
Ali Gunawan
Direktur Utama
:
James Salibana
Direktur Kepatuhan
:
Jeffry Lungkang
Direktur Pemasaran
:
Novie Kaligis
Direktur Umum
:
Velmin Harun
Direktur Operasi
:
Charles Kaunang
Jajaran Direksi Bank Sulut
Majalah CEO
63
Advertorial Ricky Lintang dan Ridwan Ngilu. Sementara Direktur Operasional adalah jabatan baru di Bank Sulut. Para pejabat baru ini, selanjutnya akan mengikuti fit & proper test (FPT) oleh Bank Indonesia. Selain dewan direksi, RUPS yang juga dihadiri Gubernur Gorontalo Rusli Habibie serta bupati/walikota se-Sulut dan Gorontalo selaku pemegang saham, juga memilih dewan komisaris. Komisaris Utama masih tetap dipercayakan kepada Robby Mamuaya, mantan Sekprov Sulut ini yang menjadi perwakilan Pemprov Sulut selaku pemegang saham pengendali. Mamuaya akan didampingi Ali Gunawan (Mega Corpora) dan Efendy Manoppo (orang dalam yang saat ini menjadi Pimpinan Divisi Manajemen Resiko BS sekaligus representasi dari Bolmong Raya). Kedua komisaris ini menggantikan pejabat sebelumnya, masingmasing John Rumondor dan Jantje Monalu. (ADV)
Acara serah terima jabatan Bank Sulut.
64
Majalah CEO CEO
Advertorial
Komposisi Dewan Direksi PT Bank Sulut yang baru telah dihasilkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BS, 10 Februari lalu, di Hotel GKIC, Manado. Gubernur Sulut DR. S.H. Sarundajang menyebutkan, jajaran new management yang bakal dipimpin Johanis “James” Salibana, SE, ini sebagai Dream Team untuk menuju pada target laba Rp.200 Miliar di tahun 2012.
SARUNDAJANG
“Tahun ini, Laba Rp.200 Miliar” Majalah CEO CEO
65
Advertorial
Menanggapi harapan dimaksud, Salibana menyatakan siap menjalankan amanat pemegang saham sesuai dengan yang ditargetkan, dan akan menjadikan segenap jajaran direksi menjadi yang terbaik dalam mengelola Torang Pe Bank ke depan. “Dengan komposisi ini, saya mengharapkan akan menjadi Dream Team.” Tukasnya, usai RUPS yang berlangsung sekitar 2 jam.
S
arundajang sendiri ketika membuka RUPS luar biasa tersebut, menyebut, selain membicarakan pergantian direksi karena akan berakhir masa tugas mereka, juga membahas agenda mengenai sharing saham dengan pihak Bank Mega dan penilaian Bank Indonesia terhadap Bank Sulut. “Penilaian dimaksud seperti masalah permodalan dan sensitifitas pasar,” kata Sarundajang. Selaku pengendali saham utama Bank Sulut, Sarundajang menyampaikan terima kasih ke pada pihak komisaris dan direksi yang telah berusaha keras dan berkomitmen dalam rangka me majukan Bank Sulut. Selanjutnya Sarundajang berharap agar semua pihak dapat memanfaatkan RUPS LB kali ini dengan memberikan dukungan pemikiran agar “Torang pe Bank” tersebut semakin berkembang sehat, baik, dan jaya. Menurut Sarundajang, perja lanannya Bank Sulut terus menapak ke arah yang lebih baik. Prestasi yang telah diraih sebaiknya perlu diapresiasi. “Bank Sulut berkembang baik dan ada achievment yang perlu dihargai,” kata Sarundajang. Namun dengan
66
Majalah CEO
nada menyindir, SHS mengaku perjalanan BS tak semulus dan sesuai harapan. Apalagi soal kecukupan modal yang mengalami masalah. “Waktu lalu Bank Sulut mengalami kendala kecukupan modal atau CAR (Capital Adequacy Rasio) yang mendekati batas minimum delapan persen dari BI,” kata Gubernur.
Sarundajang berharap agar semua pihak dapat memanfaatkan RUPS LB kali ini dengan memberikan dukungan pemikiran agar “Torang pe Bank” tersebut semakin berkembang sehat, baik, dan jaya.
SHS menjabarkan penyebab jatuhnya CAR karena kredit yang terlalu ekspansif tanpa memperhitungkan kemampuan modal. Anehnya lagi, kredit diberikan kepada orang luar Sulut, bukan seharusnya menyalurkan kepada
orang daerah. Ini berakibat terjadinya capital outflow. Gara-gara CAR tergelincir di ambang batas minimum, membuat BS harus dikategorikan sebagai bank yang sedang mengalami masalah dan kesulitan membayar deviden. Karena melihat kondisi permodalan BS, maka sesuai dengan surat BI, tingkat kesehatan BS turun dari sehat ke cukup sehat. SHS pun menjelaskan hal itu menjadi salah satu alasan didatangkan investor luar. Tuju annya menyelamatkan CAR Bank Sulut yang menyentuh level 8,8%. Tapi beruntung dengan adanya suntikan dana dari Mega Corpora, CAR naik ke posisi 12,9%. “Maka disetujuilah investor masuk, yaitu Mega Corpora. Sebagai tindak lanjut para pemegang saham setuju Mega Corp, masuk dengan kompensasi aset saham 24,9%, dan mampu mengangkat CAR BS di atas batas aman,” ujar Gubernur. Pada bagian lain, SHS mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh CT yang concern dan peduli terhadap BS. Ia pun mengajak pemerintah kota dan kabupaten menggaet investor seperti CT. “Karena kitalah yang harus menolong diri kita sendiri dengan modal kuat,” demikian gubernur memotivasi. Sementara itu, Direktur Ke patuhan Jeffry Lungkang, ditunjuk Plt oleh pemegang saham. Para calon direksi masih akan mengikuti FPT yang akan dilaksanakan BI, kecuali yang telah FPT. Masa periode pengurus lama berakhir 28 Februari 2012. “Sambil menunggu fit proper test saya
Advertorial
Direktur Kepatuhan, Jeffry Lungkang sebagai Pelaksana Tugas Direksi
dipercayakan menjadi pelaksana tugas direksi,” katanya. Penuh Kejutan Prediksi calon direktur utama PT Bank Sulut (BS) adalah pejabat karir BS tidak meleset. Semua pemegang saham “torang pe bank” yang hadir di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) BS di ballromm Hotel Grand Kawanua International Convention, tidak banyak berdebat untuk memutuskan Johanis Salibana, selaku calon tunggal direktur utama BS. Kandidat doktor ekonomi yang mewakili pemegang saham Koperasi Karyawan BS sedikit terkejut saat namanya disebut calon Dirut oleh pemimpin sidang, Komisaris Utama Robby Mamuaja. Salibana usai RUPS yang berlangsung sekitar dua jam, mulai pukul 09.30–11.30 Wita, mengaku tidak menyangka dipilih menjadi calon Dirut. ‘’Sungguh saya tidak pernah menduga akan dipercayakan sebagai dirut Bank
Sulut,’’ tutur Salibana dengan suara bergetar. Ketika ditanya, bagaimana tanggapannya jika lolos fit and proper test (FPT) calon Dirut BS, Pimpinana Divisi PBC BS menyatakan akan menjalankan apa yang menjadi tanggung jawabnya. “Yang paling utama menjalankan amanat dari pemegang saham sesuai dengan yang ditargetkan,” kata pria berkacamata ini. Setelah itu, Mamuaja me nyebut komposisi dewan direksi lain, termasuk satu direksi baru yang diusulkan Mega Corpora. Untuk Direktur Kepatuhan tetap dipercayakan kepada Jeffry Lungkang, Direktur Umum Velmin Harun, Direktur Pemasaran Novie Kaligis dan satu jabatan baru Direktur Operasional dipercayakan kepada Jantje Kaunang, satu-satunya orang luar BS. Kemudian untuk komposisi dewan komisaris, ada perubahan, dari empat pengurus dipangkas menjadi tiga. Robby Mamuaja tak tergantikan selaku Komisaris Utama. Ia
ditemani dua anggota komisaris yaitu Ali Gunawan dan Effendi Manoppo, Pimdiv Managemen Resiko. Komposisi komisaris re presentasi dari pemegang saham pengendali Pemprov Sulut, Mega Corpora serta usulan Pemkab Bolmong dan pemegang saham dari Gorontalo. Mamuaja merupakan perwakilan Pemprov Sulut, Ali adalah duta Mega Corpora dan Effendy orang dalam BS adalah representasi dari Bolmong Raya dan Gorontalo. Rapat yang dibuka Gubernur Sulut Dr SH Sarundajang selaku pemegang saham mayoritas dihadiri semua wakil pemegang saham. Dari Mega Corpora dihadiri langsung big bos Chairul Tanjung (CT) ditemani Kepala Kantor Regional Mega Corp Makassar Max Kembuan, Ali Gumawan selaku Dirut Mega Corpora, dan Zainal Direksi CT Corpora. Dari Gorontalo, tampak Gubernur Gorontalo yang juga masih menjabat Bupati Gorontalo Utara Rusli Habibie, Bupati Gorontalo David Bobihoe, Wakil Bupati yang kini merangkap sebagai Bupati Bone Bolango, Hamim Pou, Wakil Wali Kota Manado Harley Mangindaan, Bupati Bolmong Salihi Mokodongan, Wakil Wali Kota Bitung Max Lomban, Wali Kota Tomohon Jimmy Eman, Bupati Minsel Christina Eugenia Paruntu, Bupati Sangihe HR Makagansa, Bupati Minahasa Utara Sompie Singal, Sekda Minahasa Warouw Karouwan, Sekda Talaud dan Sekda Sitaro. Dari BS sendiri mantan direksi Jeffery Wurangian, Ricky Lintang dan Ridwan Ngilu hadir lengkap. (ADV) Majalah CEO
67
Advertorial
CEO
BANK SULUT
Kini Lebih Baik RUPS LB Bank Sulut johanis Salibana Dirut, Roma Komisaris Utama
Johanis “James” Salibana
RISKTAKER Sarundajang: “Tahun ini, Laba Rp.200 Milyar” Sepekan Bertugas, Direksi Action dengan Sejumlah Agenda Penting 68
68
Mega Corpora Pemilik Saham di Bank Sulut Majalah CEO CEO
CEO
Advertorial
Johanis Salibana
Risk Taker KEBERHASILAN seseorang, di samping kerja keras tanpa henti; tidak cepat puas, juga sangat tergantung pada kemampuan diri sendiri, kesempatan untuk mengembangkan diri dan strategi untuk mencapai tujuan.
M
enurut penggemar cara American Music ini, bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berhasil dalam mengembangkan karir. Yang penting, asal mau berusaha, mengasah potensi, dan satu kuncinya yakni strategi yang tepat. Strategi inilah yang paling menentukan keberhasilan seseorang. Sebagai seorang bertipe pengambil risiko; “risk taker”, Johanis Salibana dalam menjalankan tugas tidak pernah meng alami masalah yang berarti. “Karena setiap saya menjalankan tugas selalu memperhitungkan risiko terkecil sekalipun ter hadap rencana-rencana saya, sesuai prinsip dasar ekonomi,” kata Salibana dalam percakapan singkat dengan Majalah CEO. Majalah CEO
69
Advertorial
Merayakan HUT ke-48
Kesuksesan seseorang sangat tergantung pada kemauannya yang kuat, rasa pecaya diri yang tinggi, dan kemampuannya menghitung risiko. Kemauan akan mendorong kegigihan untuk berusaha --untuk bisa berhasil.
Sebenarnya, kesuksesan seseorang sangat tergantung pada kemauannya yang kuat, rasa pecaya diri yang tinggi, dan kemampuannya menghitung risiko. Kemauan akan mendorong kegigihan untuk berusaha --untuk
70
Majalah CEO
Johanis Salibana bersamapemenang undian
bisa berhasil. “Dan, yang paling penting diantara kesemuanya itu adalah bekerja dengan semangat “takut akan Tuhan”. Jika dalam pekerjaan kita selalu mengandalkan Tuhan, niscaya Ia akan membuka “tingkap-tingkap
di langit”. James mengakui, Ia tidak pernah menyangka akan diberi tanggung jawab sebesar ini. Namun, Ia meyakini kepercayaan yang diberikan para pemilik saham di Bank Sulut bukanya tanpa
Advertorial
Johannes Salibana bermain gitar
Johanis Salibana bermain golf
Johanis Salibana dalam suatu acara
dasar. Untuk itu, Salibana berjanji akan menjawab kepercayaan ini. Ia siap menjalankan amanat pemegang saham sesuai dengan yang dipesankan saat RUPS-LB berlangsung. Salibana juga menyatakan akan menjadikan segenap jajaran direksi menjadi yang terbaik dalam mengelola Torang Pe Bank ke depan. “Dengan komposisi ini, saya yakin bisa membuat Bank Sulut lebih baik kedepan,” demikian pejabat karir yang dikenal tidak banyak bicara dalam bekerja ini. Salibana yang awal Januari ini baru genap berusia 49 Tahun, menyelesaikan studi S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Samratulang tahun 1981. S2-nya; Magister Management juga diselesaikan di Universitas yang sama, Jurusan Study Pembangunan. Di Bank Sulut, sejumlah jabatan penting telah dipercayakan padanya. Jabatan yang terakhir dipercayakan padanya adalah sebagai Kepala PBC. Dan selanjutnya, Ia akhirnya terpilih sebagai Direktur Utama “Torang pe Bank” dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Sulut, awal Februari lalu, di Grand Kawanua International City (GKIC) Manado. Salibana, dipercayakan pemegang saham menggantikan pejabat sebelumnya, Jefry Wurangian, SE yang secara resmi masa jabatan telah berakhir pada 28 Februari 2012. Penggemar Ashley Tisdale, Paul Van Dyk, dan Celine Dion ini, dari pernikahannya dengan Sultje Rondonuwu, dikaruniai, tiga putera puteri, masing-masing Melisa Miranda Salibana, Michael Salibana, dan Monica Melinda Salibana. (CEO/Wilson) Majalah CEO
71
Advertorial
BANK SULUT
Kini Lebih Baik PT.Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara atau yang dikenal dengan Bank Sulut didirikan sebagai Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara-Tengah berdasarkan sertifikat No 88 pada tanggal 17 Maret 1961 oleh Raden Hadiwido, penggantian notaris dari Raden Kardiman di Jakarta.
72
Majalah CEO
Advertorial
K
emudian telah ditetapkan dengan Undang-Undang Perubahan Anggaran Dasar Nomor 22 tanggal 4 Agustus 1961 oleh Notaris Raden Kardiman di Jakarta, dan UU Perubahan Anggaran Dasar No 46 pada tanggal 10 Oktober 1961 oleh Raden Hadiwido sebagai pengganti dari Raden Kadiman yang telah disahkan dari Departemen Kehakiman, Republik Indonesia dengan Peraturan No JA5 / 109/6 pada tanggal 13 Oktober 1961. Berdasarkan Konstitusi, Nomor 13 Tahun 1962 tentang Peraturan Dasar Bank Pembangunan Daerah, dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang reformasi provinsi Sulawesi Utara berubah menjadi Perusahaan Daerah Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara sesuai Peraturan Daerah pada tanggal 2 Juni 1964 dengan perubahan dan diubah berdasarkan Peraturan lokal no. 1, 1999 tentang perubahan perusahaan Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara yang menjadi sebagai Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas Sebagai Perseroan Terbatas, maka pendirian Bank Sulut ditetapkan oleh Notaris akta No 7 pada April 14, 1999 dibuat di hadapan Notaris Joanes Tommy Lasut, SH., Di Manado disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No . C-8296.HT.01.01.TH ‘99 tanggal 14 Mei 1999 dan telah diterbitkan pada Lembaran Negara Nomor 63 pada tanggal 6 Agustus 1999 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4722. Modal
dasar diputuskan Rp. 100 miliar dengan kepemilikan dari Provinsi, Kabupaten, dan Kota itu. Pemegang Saham Seri A maksimum sebesar 55% dan Seri B dengan pihak ketiga termasuk Koperasi maksimum 45%. Saham yang telah menyelam ke Serie A 550.000 total dengan point@ Rp.100.000 nominal, - (seratus juta rupiah) dan Seri B sebagai point@Rp.100.000 450.000 dengan nominal, - (seratus juta rupiah).
Perubahan bentuk badan hukum Bank Sulut adalah suatu keharusan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan mengikuti program rekapitalisasi perbankan sebagai akibat dari wajah Bank Sulut risiko kewajiban modal minimum (KPMM) kurang dari 8%.
Perubahan bentuk badan hukum Bank Sulut adalah suatu keharusan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan mengikuti program rekapitalisasi perbankan sebagai akibat dari wajah Bank Sulut risiko kewajiban modal minimum (KPMM) kurang dari 8%. Menurut Peraturan Daerah Nomor 84 1998 tentang Program Rekapitalisasi Bank Umum, Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No.135/KMK.017/1999 Majalah CEO
73
Advertorial Logo Bank Sulut
Visi Menjadi perusahaan jasa perbankan yang profesional dan tumbuh secara sehat.
BANK SULUT l
Misi l Sebagai bank yang fokus berorientasi pada bisnis ritel l Sebagai driver, driver pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah l
Optimal kontribusi kepada stakeholders.
dan No.32/17/KEP/GBI tanggal 9 April 1999, Bank Sulut telah menandatangani Perjanjian Rekapitalisasi. Pada tahun 2004, Pemerintah Indonesia melalui Departemen Keuangan telah mendivestasi objek keadaan Bank Sulut berdasarkan Perjanjian Jual Seluruh Saham Negara dan Pelunasan Obligasi Negara pada Bank Sulut Terbatas Inc pada tanggal 30 Juni 2004. Setelah Bank Sulut melepaskan diri dari program rekapitalisasi perbankan, itu beberapa perubahan pada patung yang berkaitan dengan struktur kepemilikan saham setelah divestasi negara, dan terakhir meningkatkan Modal dasar dari Rp.100 miliar menjadi Rp.300 miliar yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Republik Indonesia Nomor C-24640 HT.01.04.TH.2006 pada tanggal 23 Agustus 2006 telah diumumkan dalam Lembaran Negara pada tanggal 23 Oktober 2006 No 85 tambahan No.11432/2006. ***
74
Majalah CEO
Empat daun menggambarkan empat etnis Sulawesi Utara: BOHUSAMI (Bolaang Mongondow, Hulontalo, Sangihe dan Minahasa) l Kelapa daun bergoyang gerak mencerminkan langkah maju/ pekerjaan dinamika l Terdiri dari 2 Jenis Warna: WARNA BIRU ke beberapa potongan pelepah daun dan, WARNA BIRU MUDA pada beberapa tangkai sampai ujung helai daun, yang menggambarkan KESETIAAN dalam melayani dan PERDAMAIAN dalam memecahkan masalah.
Pengurus Bank Sulut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang berlangsung padsa 10 Februari 2012, di Hotel Grand Kawanua International Convention Manado, masing-masing:
Dewan Komisaris Bank Sulut Komisaris Utama
:
Robby Mamuaja
Komisaris
:
Effendy Manopo
Komisaris
:
Ali Gunawan
Direktur Utama
:
Johanis Ch. Salibana
Direktur Kepatuhan
:
Jeffry Lungkang
Direktur Pemasaran
:
Novie Kaligis
Direktur Umum
:
Velmin Harun
Direktur Operasi
:
Charles Kaunang
Jajaran Direksi Bank Sulut
Advertorial
Mega Corpora Pemilik Saham di Bank Sulut
P
T Mega Corpora, anak perusahaan CT Corp, memasukkan modal sebesar Rp 65,8 Milyar ke PT Bank Sulawesi Utara. Penandatanganan suntikan modal dilakukan pada akhir tahun 2011 lalu, di Kantor Bank Sulut, Manado, Sulawesi Utara. Acara ini disaksikan Gubernur Sulawesi Utara, SH Sarundajang, Pendiri CT Corp Chairul Tanjung, Direktur Utama PT Mega Corpora, Presiden Direktur PT Trans Corp, serta bupati /walikota se Provinsi Sulawesi Utara sebagai pemegang saham dari Bank Sulut. Dengan suntikan modal baru di Bank Sulut tersebut, Mega Corpora ikut memiliki 24,9 persen saham di
Bank milik Pemprop Sulawesi Utara itu. “Meskipun kita sudah memiliki 24,9 persen saham, tetapi kami tidak berniat untuk memiliki Bank Sulawesi Utara. Bahkan kita tidak akan menggunakan sumber daya manusia yang ada di Bank Sulut,” kata Chairul. Komitmen tersebut juga disampaikan oleh Gubernur Sulawesi Utara. Menurut Sarundajang, CT Corp hanya akan mendukung ibu kota Sulawesi Utara bahwa Bank daerah ini bisa berkembang. Sarundajang mengatakan, Provinsi Sulawesi Utara memiliki 12 kabupaten/kota di daratan dan pulau-
pulau dari tiga kabupaten, yaitu Talaud, Sangihe, dan Sitaro. Sulawesi Utara juga memiliki potensi alam yang sangat besar, termasuk kelapa, cengkeh, pala, ikan, dan pariwisata. Chairul optimis Sulut akan ber kembang, apalagi pemerintah telah menetapkan pelabuhan Bitung sebagai salah satu pelabuhan internasional. Oleh karena itu, katanya, pihaknya juga bermaksud untuk berinvestasi di Sulawesi Utara. “Kami sudah investasi di Sulawesi Selatan. Kami ingin mengembangkan Kawasan Timur Indonesia termasuk Sulawesi Utara,” kata Chairul. (ADV) Majalah CEO
75
Advertorial
Sepekan Bertugas, Direksi Action dengan Sejumlah Agenda Penting PENGURUS Bank Sulut hasil RUPS LB yang digelar 10 Februari 2012 lalu, langsung bergerak. Setelah pelaksanaan Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang dipimpin Komisaris Utama, Drs Robby Mamuaja, Direksi yang dipimpin Johanis Salibana selaku Direktur Utama, langsung mengerjakan sejumlah agenda penting. Antara lain, menandatangni nota kesepahaman kerjasama dengan Himpunan Peternak Indonesia (HPI) Sulut. Terobosan ini, tidak lain untuk meningkatkan kinerja
Bank Sulut sebagaimana amanat pemegang saham, bahwa “Torang Pe Bank” untuk tahun ini harus meraih laba Rp 200 miliar. Salibana sendiri optimis bahwa dengan kemampuan dan pengalaman, serta team work yang kuat, target ini bisa dicapai. Apalagi mendapat dukungan sepenuhnya dari jajaran Komisaris yang dipimpin Robby Mamuaja sebagai Komisaris Utama. Berikut beberapa gambar kegiatan Jajaran Komisaris dan Direksi yang berhasil direkam tim media.
Direktur Utama Bank Sulut Johanis “James” Salibana menjabat tangan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Himpunan Peternak Indonesia (HPI) Sulawesi Utara, DR. Adri Manengkey seusai menandatangani nota kesepahaman kerja sama.
76
Majalah CEO
Advertorial
Penyematan cincin penghargaan dari Direktur Utama Johanis Salibana kepada mantan Direktur Umum Ridwan Ngilu
Penyematan cincin penghargaan dari Direktur Utama Johanis Salibana kepada mantan Direktur Umum Ricky Lintang
Penyematan cincin penghargaan dari Komisaris Utama Robby Mamuaja kepada mantan anggota Dewan Komisaris John Rumondor
Penyematan cincin penghargaan dari Komisaris Utama Robby Mamuaja kepada mantan anggota Dewan Komisaris Jantje Monalu
Direktur Pemasaran yang lama, Ridwan Nggilu (kanan) dan Direktur Umum yang lama Ricky Lintang (tengah) menandatangani berita acara serah terima jabatan disaksikan Komisaris Utama Robby Mamuaja (kiri)
Foto bersama Direksi Bank Sulut dan tim Komisi 3 DPRD Sumatera Selatan
Foto bersama Direksi Bank Sulut dan pengurus DPW HPI Sulawesi Utara Majalah CEO
77
leadership
Harga Sebuah Kepemimpinan
Setiap pencapaian berharga, memunyai harga yang harus dibayar dengan kerja keras, kesabaran, iman, dan daya tahan. Kepemimpinan sejati selalu menuntut harga dari setiap individu, bahkan jika kepemimpinan itu dijalankan oleh orang yang paling matang dan stabil emosinya sekalipun. Tampaknya sudah menjadi pendapat umum di dunia bahwa semakin tinggi prestasi, semakin mahal pula harga yang harus dibayar. Demikian juga dengan kepemimpinan sejati. Sangat benar bahwa setiap pencapaian berharga harus dibayar dengan setimpal.
T
ed Williams -- megabintang bisbol tahun 40-an dan 50-an, namanya termasuk dalam “Hall of Fame”, dan dianggap sebagai salah satu pemukul terbaik yang pernah bermain -- dikenal sebagai pemukul “alami”. Sekali waktu Ia pernah ditanyai tentang bakat alaminya dan langsung menjawab, “Tidak ada istilah pemukul alami. Saya menjadi seorang pemukul
78
Majalah CEO
yang baik karena saya membayar harga berupa latihan yang terusmenerus.” Bagi pengamat awam, caranya mengayunkan tongkat pemukul terlihat mudah. Demikian juga, keahlian profesional dalam kepemimpinan tidak begitu saja datang; hal itu hanya muncul melalui upaya tekun. Mari kita pertimbangkan beberapa aspek
mahalnya harga yang harus dibayar oleh orang-orang yang menduduki jabatan kepemimpinan maupun yang ingin mencapainya.
1. Kritik Kritik adalah sebuah harga mahal yang dibayar oleh para pemimpin. Jika seseorang tidak dapat mengelola kritik, hal itu berarti pada dasarnya ia belum matang
leadership secara emosional. Kekurangan ini pada akhirnya akan muncul dan menghalangi kemajuannya dan kelompoknya mencapai tujuan bersama. Setiap pemimpin harus mengantisipasi beberapa hal semacam itu. Namun, kritik bisa berujung pada kebaikan jika sang pemimpin mampu menerimanya. Saya dapat melihat bahwa sering kali orang-orang yang melontarkan kritikan kepada sayalah yang paling membantu saya. Betapa sulitnya menerima kritik pada awalnya, namun betapa luar biasa leganya pada akhirnya! Satu-satunya cara kita benar-benar mengenali diri kita adalah dengan umpan balik dari orang lain. Kita benar-benar tidak tahu bagaimana kesan kita di mata orang lain tanpa mereka memberitahukannya kepada kita. Oleh karena itu, kita membutuhkan tanggapan mereka. Para penjilat membantu kita merasa lebih baik tentang diri kita, namun kita tidak benar-benar diuntungkan oleh mereka. Per ubahan sejati dan pertumbuhan emosional datang saat kita menghadapi kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan diri kita sebagaimana yang dilihat oleh orang lain. Inilah harga sebuah kepemimpinan karena sang pemimpin berada dalam posisi yang paling banyak terlihat. Situasi ini membuatnya lebih rentan ter hadap kritik. Namun, pemimpin yang matang mampu menangani hal ini dan membuat penyesuaian dan koreksi pribadi yang dibutuhkan. Ia mampu berkata, “Terima kasih atas kritik Anda dalam hidup saya. Hal itu telah membawa saya kepada introspeksi diri yang lebih mendalam, saya membutuhkannya.”
2. Keletihan Seseorang berkata bahwa dunia ini dipimpin oleh orang-orang yang lelah. Barangkali ada hakikat nyata dari pernyataan ini, karena para pemimpin sejati harus bersedia bangun lebih awal dan belajar lebih lama daripada generasi mereka. Beberapa orang memunyai stamina luar biasa, tetapi keletihan sering kali muncul saat mereka ingin mencapai tujuan organisasi mereka dan muncul dalam tanggung jawab kepemimpinan mereka. Pemimpin yang bijaksana akan berusaha untuk menemukan ke seimbangan dan mencari kesibukan lain -- sebuah perubahan irama hidup -- untuk mengurangi stres. Ia harus mencari beberapa hiburan yang menyenangkan. Jika tidak, pada akhirnya ia tidak lagi berguna. Anda pasti pernah mendengar ungkapan, “Aku lebih memilih terbakar habis bagi Allah daripada mati berkarat demi iblis.” Semangat ini mulia dan saleh, dan pengabdian seseorang harus mengarah kepada pemikiran itu. Namun di sisi lain, jika seseorang dapat belajar bagaimana untuk bersantai sejenak alih-alih bekerja mati-matian, efektivitasnya akan berlipat ganda. Jika seseorang benar-benar “terbakar habis”, pengaruh dan kontribusinya berakhir. Perawatan kesehatan, istirahat, dan keseimbangan hidup yang tepat akan membantu pemimpin menjaga kemampuannya untuk bertahan. Namun, seorang pemimpin harus siap untuk menerima harga yang harus dibayarnya, baik secara emosional maupun jasmaniah. Selama berminggu-minggu menulis bab ini, saya benar-benar menderita kelelahan selama pe-
layanan di luar negeri. Saya harus mempersingkat pelayanan di luar negeri lalu pulang ke rumah untuk istirahat dan perubahan irama hidup yang drastis. Jika saya me nerapkan apa yang sekarang saya ajarkan berbulan-bulan sebelumnya lebih awal, hal ini tidak akan terjadi. “Perubahan irama” merupakan kebutuhan mutlak bagi pemimpin yang ambisius.
3. Waktu untuk Berpikir Harga lain yang harus dibayar oleh para pemimpin Kristen adalah waktu yang harus disisihkan untuk berpikir kreatif dan merenung. Kita jarang menganggapnya sebagai harga yang harus dibayar, namun demikianlah adanya. Kebanyakan orang terlalu sibuk meluangkan waktu untuk benar-benar berpikir. Demi suatu tujuan, banyak pemimpin ingin bergerak maju tanpa membayar harga untuk berpikir demi menentukan cara terbaik untuk mencapai tujuan. Benar bahwa “solusinya bukanlah bekerja lebih keras, melainkan bekerja lebih cerdas.” Kebanyakan upaya yang berhasil hanya diraih setelah berjam-jam pemikiran yang mendalam dan penelitian yang cermat.
4. Kesendirian Harga keempat yang harus dibayar oleh pemimpin -- yang jarang kita perhatikan -- adalah kesediaan untuk sendirian karena ia telah kehilangan kebebasannya dengan melayani orang lain. Seorang pemimpin sejati mendukung minat, gagasan, dan cita-cita para anggotanya. Pada saat yang sama, pemimpin yang efektif harus berjuang untuk menunaikan potensi Majalah CEO
79
leadership dan cita-citanya tanpa terserap ke dalam kelompok. Ini membuatnya hidup dalam kesendirian yang seimbang, berada di antara dirinya dengan kelompoknya, karena dia perlu memerhatikan orang lain sekaligus mengasingkan diri dari mereka. Semua pemimpin tangguh bersikap demikian karena mereka mampu menyamakan diri dengan kelompoknya tanpa menjadi “salah satu dari mereka.” Seorang pemimpin harus siap untuk melangkah menjauh dari rombongan dan menyendiri. Yesus sering kali melakukan hal ini dalam pelayananNya. Meskipun sang pemimpin pada dasarnya adalah orang yang ramah, pada saat yang bersamaan ia harus siap untuk menempuh jalan kesendirian. Sang pemimpin harus dapat menjalin persahabatan, namun ia harus cukup matang dan cukup tegar untuk berdiri seorang diri, bahkan jika ada banyak yang menentangnya selagi menjalankan tugasnya. Penelitian mendalam tentang tokoh-tokoh Alkitab yang sangat diberkati dan dipakai Allah mengungkapkan bahwa mereka lebih sering menjadi orang-orang dalam kesendirian. Para nabi, misalnya, benar-benar kesepian; mereka sering kali disalahartikan dan menjadi ancaman bagi masyarakat karena teguran langsung mereka terhadap perilaku masyarakat. Sekarang pun sama saja, pengkhotbah yang kesepian adalah seseorang yang berkata “Beginilah bunyi firman Allah” dan mengajak orang-orang untuk bertobat. Salah satu alasan sulitnya
80
Majalah CEO
menanggung kesendirian adalah secara emosional para pemimpin mungkin membutuhkan orang lain. Oleh karena itu mereka tidak mampu bersikap individualis. Alasan lain mengapa kesendirian begitu sulit dalam kepemimpinan adalah karena Allah menciptakan manusia sebagai makhluk sosial. Naluri dasar dalam kepribadian manusia adalah kebutuhan untuk “dirangkul” dan diterima oleh rekan-rekan sebaya. Keinginan untuk dekat dengan orang-orang dan berbagi beban tanggung jawab itu wajar. Sebagai seorang pemimpin, sulit jika harus membuat keputusan yang memengaruhi hidup orang lain. Para pemimpin sering kali memisahkan diri, itulah harga mahal yang harus mereka bayar.
5. Identifikasi Seorang pemimpin tidak saja harus menjadi seorang diri dan terasing pada waktu yang bersamaan, namun secara berlawanan ia juga harus menyamakan diri dengan kelompoknya. Ia harus selalu berada di depan kelompoknya, namun secara bersamaan berjalan bersama orang-orang yang dipimpinnya. Ini dapat menjadi suatu perbedaan tipis. Pasti ada jarak antara sang pemimpin dan para anggotanya. Penting bagi sang pemimpin untuk mengetahui prinsip ini, namun tetap mampu berhubungan dengan rekanrekannya. Supaya efektif, sang pemimpin tidak dapat berlari terlalu jauh mendahului kelompoknya. Alkitab dipenuhi ilustrasi yang menggambarkan para pemimpin yang menyamakan diri dengan kelom-
poknya. Contoh yang paling tepat adalah Tuhan Yesus, yang sering berbagi sukacita maupun dukacita dengan orang-orang. Penderitaan dan kematian-Nya di kayu salib adalah perlambang identifikasi-Nya dengan umat manusia. Rasul Paulus mengatakan ia akan menjadi seperti orang Yahudi atau seperti orang Yunani atau seperti hamba supaya memenangkan masing-masing (1 Korintus 9:19-23). Jadi, dalam hal tertentu, pemimpin sejati harus membayar harga untuk mendekatkan diri, menjadi bagian kelompok. Ini berarti ia harus bersedia untuk menjadi pribadi yang jujur dan terbuka. Rasa kemanusiaannya harus muncul. Ia tidak boleh terlihat seperti robot, pribadi yang kaku seperti mesin yang takut mengungkapkan dirinya yang sebenarnya. Untuk menyamakan diri dengan kelompok, sang pemimpin harus membayar harga untuk meluangkan waktu mengenal para anggotanya -- untuk berbagi perasaan, kesuksesan, maupun kegagalan. Karena sebagian besar tujuan tidak dapat diraih seorang diri, kelompok harus dijadikan tumpuan. Sang pemimpin harus menyadari kekuatan kelompok, bersedia untuk membuat kelonggaran, dan memimpin dengan kasih tanpa kehilangan visi akan sasaran jangka panjang. (Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari judul buku “The Making of a Christian Leader”. Judul asli artikel “The Price of Leadership”. Penulis Ted W. Engstrom, diterbitkan Zondervan, Michigan, 1976. Published di e-Leadership, 23 Januari 2012, Volume 2012, No. 111)
lifestyle
Christiano Ronaldo dos Santos Aveiro:
Dikelilingi Mobil Mewah Sejagad Siapa yang tak kenal dengan pemain terbaik dunia tahun 2010 ini, salah satu pemain bintang di klub sepakbola Real Madrid, Cristiano Ronaldo yang berjuluk CR7.
C
hristiano Ronaldo dos Santos Aveiro atau lebih dikenal dengan sebutan CR7 (Christiano Ronaldo 7) adalah pesepakbola yang lahir di Funchal, Madeira, Portugal, 5 Februari 1985. Ronaldo mempunyai kesenangan yang sangat tinggi dalam sepakbola, ia dikenal selalu ingin menang saat kecil dan selalu mencari akal untuk dapat bermain bola. Bila ia tidak menemukan bola, Ronaldo pun membuat bola dari kaos kaki teman–temannya.
Karirnya dimulai ketika ia bergabung dengan klub Sporting Lisbon, Portugal. Gaji di klub itu tidak ada apa–apanya dibandingkan ketika ia bergabung ke klub Manchester United, Inggris pada musim panas 2003. Dengan gaji sekitar 40 ribu euro (Rp 470 juta) kehidupannya pun berubah drastis. Pada 1 Juli 2009, Ronaldo pindah ke Real Madrid, Spanyol. Ia pun memecahkan rekor transfer 80 juta pundsterling dan sekaligus menjadikannya pemain termahal sepanjang sejarah
persepakbolaan dunia. Tapi, tahukah Anda bahwa selama berkarir di sepak bola Ia mempunyai gaya hidup super mahal, yakni gemar mengumpulkan mobi-mobil termahal sejagad. Sebagai pemain termahal dunia, uang bukanlah masalah bagi seorang Cristiano Ronaldo. Gaji selangit membuatnya bebas membeli apa pun yang ia mau. Berikut ini sembilan mobil mewah milik CR7 yang paling sering ia kendarai. (klc/snc/ynews/CEO) Majalah CEO
81
lifestyle Lamborghini Aventador LP700-4
Rolls-Royce Phantom Drophead Coupe
Lamborghini Aventador LP700-4; Sang“banteng� Aventador seharga Rp 9,74 miliar ini menjadi milik CR7 pas ketika ia baru saja merayakan ulang tahun ke-27. Mobil Sport ini merupakan suatu hadiah ulang tahun yang bisa dibilang termahal. Sebuah hadiah supercar Italia yang memiliki tenag a 690 dk dari kapasitas mesin 6.5 Liter V12, yang sanggup berakselerasi dari 0-100km/h dalam waktu 2.9 detik ini, merupakan koleksi terakhir sang bega bintang.
Rolls-Royce merupakan merek mobil yang sangat disegani di Inggris. Mobil ini biasanya hanya dimiliki oleh para bangsawan atau orang-orang yang memiliki harta berlimpah. Hanya beberapa orang yang saat ini memiliki mobil jenis Rolls-Royce Phantom Drophead Coupe di Inggris. Harganya saja mencapai 443.000 dollar AS atau sekitar Rp 4 miliar. Yang menakjubkan adalah di dalam bagasi mobil ini terdapat sebuah picnic boot. Ketika bagasi dibuka, maka akan keluar sebuah lemari otomatis yang menyimpan beberapa botol champagne dan perlengkapan piknik lainnya.
Bugatti Veyron Ini adalah jenis mobil terdahsyat milik Ronaldo. Bugatti Veyron adalah mobil tercepat dan termahal di muka bumi. Top speed-nya yang mencapai 253 mph atau sekitar 407 km/jam dan dapat mengalahkan mobil Formula 1 yang sanggup melaju hingga 360 km/jam. Harganya sekitar 1,2 juta dollar AS atau sekitar Rp 10,8 miliar.
82
Majalah CEO
Porsche Cayenne Diesel Mobil ini baru meluncur pada bulan Mei 2010 dan CR7 yang sudah lama menanti mobil ini keluar, langsung membelinya. Mobil ini memiliki mesin dahsyat, yaitu mesin 3.0 liter V6 8 transmisi percepatan triptonic. Kecepatan maksimumnya pun hingga 218 km/jam. Untuk konsumsi BBM, mobil ini bisa menghabiskan 10,5 liter untuk jarak 100 km. Harganya, 49.000 euro atau sekitar Rp 600 juta.
lifestyle BMW M6
Bentley Continental GT
2. Mobil ini telah mendapat pengakuan di seluruh dunia sebagai mobil impian bagi mereka yang suka otomotif dan bergaya sporty. Mobil ini tentu saja 3. sangat cocok dengan pekerjaan Ronaldo sebagai seorang atlet papan atas dunia. Meski harganya mencapai 100.000 dollar AS (sekitar Rp 900 juta), Ronaldo tak memiliki masalah untuk membeli dan memajangnya di garasi.
Mobil Bentley tipe ini adalah terkuat yang pernah dibuat dan yang pertama menembus kecepatan 320 km/jam. CR7 yang naksir berat dengan mobil ini harus mengeluarkan dana sebesar 375.000 dollar AS atau sekitar Rp 4,5 miliar untuk bisa mengendarainya.
9.
Ferrari F430
Porsche 911 Mobil ini sangat terbatas. Porsche hanya mengeluarkan 356 unit. Untuk memboyong mobil beratap terbuka dengan gaya roadster klasik ini, Ronaldo rela merogoh kocek dalam-dalam sebesar 201.682 euro atau sekitar Rp 2,4 miliar.
Mobil sport dua tempat duduk ini sebenarnya telah pensiun. Namun, Ronaldo sangat sayang terhadap Ferrari jenis ini. Karena itu, ia tak mau menjual dan masih sering mengendarai mobil seharga 188.000 dollar AS (kira-kira Rp 1,6 miliar) tersebut.
Audi R8 Mobil super ini dapat mencapai kecepatan puncak 316 km/jam. Harganya pun juga selangit, yakni 109.000 dollar AS atau sekitar Rp 982 juta.
Majalah CEO
83
destinasi
Bebas Visa
untuk Wilayah ASEAN Setelah “penghapusan” batas negara di bidang perdagangan yang diatur dalam kesepakatan bersama (MoU) Asean Free Trade Area (AFTA) pada 1997 dan Asean-Cina Free Trade Area (ACFTA) pada 2010 lalu, kini kebijakan serupa berupa kemudahan perkunjungan lintas negara bakal diterapkan mulai tahun ini, yakni bebas visa untuk sesama negara di wilayah ASEAN. Di balik pro-kontra pelaksanaan niat mulia ini, berikut kami turunkan liputan Nolfie Otniel, Wartawan Majalah CEO yang mengikuti langsung Meeting ASEAN Tourism Forum (ATF) 2012, di Manado, Sulawesi Utara, Januari lalu. Berikut laporannya.
B
erdasarkan pembicaraan yang berkembang di forum ATF 2012, disepakati pelaksanaan bebas visa ASEAN selesai tahun ini. “Sebenarnya pembicaraan ke arah bebas visa atau free visa bagi anggota ASEAN telah dilakukan sejak lima tahun terakhir. Tinggal Myanmar dan Kamboja yang belum menyetujui kesepakatan free visa bagi anggota ASEAN. Kami targetkan tahun ini bisa diselesaikan,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, di Media Center ATF. Namun demikian, aku Menteri, masih ada kendala. Kendala bebas visa lebih kepada kesiapan peningkatan kualitas sumber daya manusia di negara masing-masing. Sebab, bebas visa memungkinkan warga negara Indonesia, misalnya, bekerja di Malaysia, Singapura, atau negara anggota ASEAN lainnya. Begitupun dengan warga negara ASEAN lainnya. “Ada gap yang cukup jauh sesama ASEAN. Misal-
84
Majalah CEO
Gubernur Sulut DR Sinyo Harry Sarundajang menerima kunjungan kerja Menteri Pariwisata Pilipina Ramon Jimenez, di ruang kerja Gubernur Selasa (10/1). Dalam kesempatan tersebut Gubernur membicarakan mengenai pariwisata dan akan membuka kembali penerbangan internasional dari Manado menuju Pilipina dan sebaliknya.
nya Singapura dan Malaysia sudah cukup maju. Namun demikian, Indonesia akan mendukung jika fokus ini dimatangkan dan disepakati.” Penerapan visa bersama yang merupakan bagian konektivitas ASEAN, diyakini akan mendongkrak wisatawan asing untuk datang ke
negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. “Jika penerap an sudah dilakukan maka diyakini kunjungan wisatawan asing akan semakin meningkat. Contohnya saja mereka mengunjungi Bali untuk bulan madu, namun karena kemudahan visa mereka bisa ke
destinasi negara lainnya seperti Singapura, Malaysia dan lainnya,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN Sundram Pushpanathan, di Jakarta. Penerapan visa bersama itu, sangat penting artinya bagi negaranegara yang menggantungkan hidup pada sektor pariwisata seperti Laos dan Kamboja. Visa bersama ASEAN tersebut sama dengan visa tunggal Eropa (Schengen). Untuk negara-negara ASEAN sendiri, tidak perlu menggunakan paspor dan bebas mengunjungi negara-negara ASEAN lainnya. “Tentunya akan semakin banyak turis, semakin besar pemasukan dan semakin banyak pula lapangan kerja yang tercipta,” tukas Sundram lagi. Ia menjelaskan visa bersama ini nantinya hanya untuk kunjungan singkat selama 15 hari, dan tidak bisa dipergunakan untuk mencari pekerjaan atau menetap. Sementara itu, Kasubdit Kerja Sama Perwakilan Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Sulistiono, mengatakan Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM siap menyongsong visa bersama ASEAN dengan rencana penambahan Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) yang saat ini ada 44 lokasi. Wacana visa bersama ASEAN sudah muncul sejak tahun 2009 pada pertemuan para dirjen imigrasi dan konsuler se-Asia Tenggara. Namun, saat itu konsep tersebut belum dianggap mendesak, di samping banyak kendala. Konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN di Bali, pada 17-19 November 2011, menggulirkan kesepakat an visa bersama (ASEAN Common Visa), sebagai bagian dari konektivitas ASEAN. Tahun 2011, Indonesia menjadi ketua perhimpunan
MAJUKAN PARIWISATA ASEAN: Dari kiri China National Tourism Administration Zhang Xinhong, U Htay Aung (Minister of Hotels and Tourism of Myanmar), Dr Thong Khon (Minister of Tourism of Cambodia), Dr Marie Elka Pangestu (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI), Dr Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulut), Ny Deetje Sarundajang-Laoh Tambuwun (istri gubernur), Ny Mieke Kansil-Tatengkeng (istri Wagub), Dr Djouhari Kansil (Wagub), Pehin Dato Yahya Bakar (Minister of Industri and Primary Resources of Brunai Darussalam), Mr Ramon R Jimenez (Minister of Tourism of The Phillipines), Mr Nguyen Van Tuan (Chairman of National Administration of Tourism of Vietnam), Ny Mokodongan-Turang (istri Sekprov), dan Ir Siswa Rahmat Mokodongan (Sekprov Sulut).
Gubernur Sulut Dr. S. H. Sarundajang saat menjemput dan menjamu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Marie Pangestu di VIP Pemda bandara Samratulangi, Selasa (10/01).
bangsa di Asia Tenggara. ASEAN beranggotakan sepuluh negara yakni Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam. Pada bagian lain, peningkatan
kualitas pariwisata di ASEAN menjadi salah satu materi yang dibahas dalam pertemuan para menteri dalam ASEAN Tourism Forum (ATF). Mari Elka Pangestu mengatakan, peningkatan itu menyangkut kualitas standar Majalah CEO
85
destinasi
pelayanan dan sumber daya manusia, diversifikasi produk dan autentik produk, serta peningkatan tipe produk pariwisata. Dibahas juga creative travel. Bisa juga wisata tematik, ada juga yang berkaitan dengan kreatif. Kalau tematik misalnya cruise. Ini yang kita kembangkan. Saat cruise berkunjung, bisa ke beberapa tempat. Misalnya, mulai dari Thailand, Malaysia, lalu ke Indonesia. Bisa digabung beberapa destinasi. Tipe wisata lainnya yang akan dikembangkan di ASEAN sebagai sebagai sebuah destinasi wisata adalah health and spa tourism (wisata kesehatan dan spa), community based tourism (wisata berbasis komunitas), cultural tourism (wisata budaya), dan ecotourism (ekowisata). Sementara itu, untuk wisata kreatif, diantaranya pertunjukan seni, galeri, mau pun museum. “Jadi kita desain tur berkaitan dengan produk ini, karena banyak yang bisa ditawarkan. Juga pariwisata yang event driven (didorong oleh terselenggaranya suatu event) misalnya Java Jazz, itu bisa kita tawarkan
86
Majalah CEO
sebagai creative tourism,” ujarnya. Kedepannya, pasar yang akan disasar ASEAN adalah India dan China. Oleh karena itu, lanjut Mari, pentingnya keberagaman pasar untuk mendatangkan turis-turis berpotensial. Untuk dapat “menjual” ASEAN sebagai destinasi tunggal, diperlukan beberapa kebijakan. “Seperti free visa ASEAN (bebas visa antar negara ASEAN). Tahun lalu, kepala-kepala negara sudah komit ini harus diselesaikan. Kalau tidak salah, tinggal Myanmar dan Kamboja yang belum bebas dan akan diselesaikan tahun ini.” Selain itu, ASEAN juga tengah mengembangkan ASEAN Common visa atau visa tunggal dengan sistem seperti visa Schengen yang berlaku di negara-negara Uni Eropa. ASEAN sebagai destinasi tunggal juga telah meluncurkan branding yaitu “Southeast Asia: Feel The Warmth”. Marie tidak menampik adanya kesenjangan pariwisata antarnegara ASEAN, yaitu dari segi sumber daya manusia dan infrastruktur. Kesenjangan tersebut, dari negara yang lebih maju
misalnya Singapura dan Malaysia, jika dibandingkan dengan negara yang baru mengembangkan pariwisata seperti Laos dan Myanmmar. “Untuk konektivitas itu yang penting. Fasilitas untuk menunjang movement (pergerakan) turis ASEAN itu sendiri dan juga dari luar ASEAN ke dalam ASEAN,” ujar mantan Menteri Perdagangan ini. Ke depannya, pekerja pariwisata di ASEAN, terutama di bidang hospitality seperti hotel, akan bisa bekerja di seluruh negara anggota ASEAN. “Untuk bisa kerja di ASEAN, harus memenuhi standar-standar tertentu,” ujarnya. Agenda ATF untuk ke depan adalah pertemuan ASEAN dengan China, Korea, Jepang, India, dan Sekjen UNWTO. ATF sendiri merupakan usaha regional untuk mempromosikan kawasan ASEAN sebagai sebuah destinasi wisata. Ajang tahunan ini melibatkan semua sektor industri pariwisata dari 10 negara anggota ASEAN yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. ***
destinasi
Pariwisata Lokomotif, Perlu Diversifikasi Pasar Pariwisata Pariwisata masih merupakan lokomotif sebagai penghasil devisa di kebanyakan negara. Sebagai salah satu benang merah pembuktian akan hal itu, yakni animo sejumlah negara mengikuti event ASEAN Tourism Forum (ATF) dan Travel Exchange (TRAVEX), Januari lalu, di Gran Kawanua Convention Center (GKCC) Manado, Sulawesi Utara. Tercatat, sedikitnya 1.400-an peserta dari 10 negara ASEAN dan negara mitra ASEAN, seperti India dan China menghadiri event akbar awal tahun ini. Selain mereka event ini juga diikuti 400 pembeli (buyers) dan 900 penjual dan 100 media internasional.
D
ata yang diperoleh dari forum ATF menyebutkan turis Eropa masih merupakan pasar yang besar bagi pariwisata di kawasan ASEAN. Namun, pergerakan wisatawan di dalam kawasan ASEAN pun menunjukkan angka yang tinggi. “Sebesar 23 persen wisatawan yang berada di ASEAN berasal dari intra ASEAN,” tutur Wakil Presiden Boediono usai membuka ASEAN Tourism Forum (ATF) dan TRAVEX, di Manado. Wapres mengatakan tahun 2011 merupakan tahun penuh perubahan politik dan ekonomi. Sedangkan di tahun 2009 ekonomi dunia memburuk dan negaranegara besar bergolak ekonominya. Sehingga, lanjutnya, masyarakat dunia pun mengharapkan perubahan untuk menghadapi pergolakan ini. Salah satunya perekonomian melalui pariwisata. “Saat 2009 terjadi krisis global, pariwisata di ASEAN tidak mengalami penurunan, malah
Gubernur Sulut DR Sinyo Harry Sarundajang bersama Wakil Presiden Boediono dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Pangestu saat pembukaan ASEAN Tourism Forum
ASEAN dan harus menciptakan pergerakan orang-orang di ASEAN. Perlunya memasilitasi pergerakan wisatawan di kawasan ASEAN, sehingga perlu koordinasi dengan beragam sektor dalam kawasan ASEAN. Dalam ASEAN Summit yang lalu, adanya komitmen bebas visa untuk masyarakat ASEAN yang melakukan perjalanan di dalam negara-negara ASEAN. Juga pembicaraan mengenai visa tunggal ASEAN.
Diversifikasi Pasar Pariwisata berkembang. Apa kita bisa hasil yang sama di 2012? Bisa saja, ini semua berhubungan dengan menjaga jaringan.” Eropa masih merupakan pasar terbesar, tetapi saat ini Eropa sedang kesusahan. Oleh karena itu, promosi bersama ASEAN merupakan hal yang paling penting. Untuk melakukan hal ini, salah satunya adalah dengan menjaga konektivitas antar negara
Sisi lain, Boediono mengatakan diperlukan diversifikasi pasar untuk mengantisipasi dampak krisis Eropa terhadap perkembangan sektor Pariwisata. Krisis kali ini telah memukul negara-negara Eropa dan juga AS membuat meningkatnya jumlah pengangguran di negaranegara tersebut. Padahal kontribusi turis Eropa dan AS dalam sektor Pariwisata sangat tinggi. “Faktanya Eropa me Majalah CEO
87
destinasi
Foto bersama para anggota delegasi The Thirty-Fifth Meeteng of ASEAN National Tourism Organisation
rupakan pasar terbesar pariwisata di kawasan. Tapi saat ini Eropa sedang bermasalah,� kata Wapres. Untuk itu, Wapres meminta perlu adanya diversifikasi pasar pariwisata. Ia menilai perekonomian Asia yang terus tumbuh dan pasar-pasar yang kini tengah berkembang dapat menjadi salah satu tumpuan untuk mengganti pasar dari Eropa yang kemungkinan akan tergerus akibat krisis. Dicontohkan, 43 persen turis di Kaw asan ASEAN merupakan dari dalam ASEAN sendiri. Dan 2/3 nya berasal dari kawasan ASEAN plus China, Korea, Jepang, India, Australia and Selandia Baru. Dengan pertumbuhan ekonomi masih cukup kuat, yang mendorong pertumbuhan kelas menengah membuat pasar di Asia menjadi salah satu tumpuan baru industri pariwisata.
88
Majalah CEO
Sekretaris Jenderal World Tourism Organization, Thaleb D Rifai juga meminta negara-negara di ASEAN waspada terhadap krisis ekonomi di Eropa. Ia mengungkapkan, adanya dampak dari krisis Eropa terhadap pariwisata kemungkinan akan dirasakan. Namun pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan semakin tingginya minat untuk berpergian akan menjadi harapan dalam industri ini. Ia tetap menyakini pariwisata ASEAN akan tetap tumbuh. Dalam 2011 meski Eropa dilanda krisis dan pertumbuhan dunia terus melambat, pariwisata mampu tumbuh empat persen. Sedangkan di ASEAN pariwisata tumbuh lebih cepat sebesar sembilan persen. “Pariwisata merupakan salah satu sektor yang masih tahan terhadap krisis,� katanya.
Wakil Presiden Boediono didampingi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu secara resmi membuka perhelatan tahunan ke-31, pengembangan pariwisata ASEAN Tourism Forum (ATF) di Manado, Sulawesi Utara, ditandai dengan melakukan pemukulan tetengkoren, alat tradisional Manado. ASEAN Tourism Forum merupakan acara tahunan yang digelar oleh 10 negara yang tergabung di ASEAN untuk saling memperkenalkan tujuan wisata dan mengembangkan pariwisata di masing-masing negara ASEAN. ASEAN Tourism Forum yang digelar di Manado, Indonesia berlangsung sejak tanggal 8 hingga 15 Januari. ASEAN Tourism Forum kali ini merupakan yang ke 31 sejak dibuka di Malaysia pada 1981. ***
destinasi
Geliat UKM di ATF 2012 Ajang bisnis pariwisata yang kerap digelar di Sulawesi Utara ternyata menarik minat para pengusaha luar provinsi untuk ikut berpromosi.
P
ada North Sulawesi Tourism, Trade, and Investment Expo (NSTTIE) yang digelar di Manado Town Square mulai 10-15 Januari lalu, sebagai salah satu kegiatan dalam rangkaian pelaksanaan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2012, tampak Unit Kegiatan Menengah (UKM) dari Jawa pun ikut berpartisipasi. Salah satunya adalah Sukardi, desainer Batik Baron asal Jepara, yang sering memperoleh pesanan pakaian warisan budaya Bangsa Indonesia dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Manado merupakan kota yang cukup potensial bagi pemasaran produk kain tenun dan produk UKM lainnya, apalagi dengan diadakannya ajang ini,” kata pemilik griya tenun ikat dan batik Cipta Kardi Collection ini. Sukardi menjelaskan, ia membawa sejumlah kain Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang terkenal di daerah asalnya, Jepara, Jawa Tengah. Batik Baron itu pun dihadiahkan kepada Wagub DR Djouhari Kansil yang membuka kegiatan. Kain berwarna merah jambu sepanjang 2,70 meter. “Di ajang ini saya jual kain tenun dengan kisaran harga mulai Rp35 ribu sampai 2 juta rupiah.” Selain Sukardi, pengrajin mutiara asal Lombok, Nusa Tenggara Timur bernama Malik ikut
Wagub DR Djouhari Kansil dengan produk batik Jepara
Manado merupakan kota yang cukup potensial bagi pemasaran produk kain tenun dan produk UKM lainnya berpartisipasi. Pria yang membawa berbagai jenis perhiasan mutiara dari Mataram tersebut mengaku terbantu usahanya dengan ajang ini. “Tadi pemerintah daerah melihat ke stan kami. Yah, harapannya agar bisa ikut mempromosikan daerah saya di Manado,” kata Malik. Ia kemudian menunjukkan berbagai jenis mutiara dagangannya, mulai dari cincin seharga Rp50 ribu, hingga satu set
perhiasan mutiara laut seharga Rp5 juta. Menurutnya, mutiara laut lebih mahal daripada mutiara air tawar. Hasil karya putra-putri Nyiur Melambai pun tak kalah menarik perhatian pengunjung. Misalnya, stan dari Kepulauan Sangihe yang paling banyak didatangi masyarakat. Sejak pukul 14.00 Wita sewaktu peserta mempersiapkan barang pameran, seorang ibu asal Sangihe yang sudah lama tinggal di luar Sulut terlihat “ngotot” ingin membeli bagea. “Saya jauh dari kampung halaman, Sangihe. Mumpung ada stan Sangihe makanya ingin beli semua makanannya,” kata pengunjung tersebut. *** Majalah CEO
89
destinasi
2015, Liberalisasi Jasa Pariwisata RENCANA penerapan liberalisasi jasa pariwisata tahun 2015 harus disikapi serius. ASEAN sudah menyekapati Mutual Recognition Arrangement atau standar kompetensi sumber daya manusia bidang pariwisata. Dengan aturan itu kualitas SDM harus dibenahi agar sanggup bersaing di tingkat regional.
S
ebagai tindak lanjut setiap negara harus membentuk semacam Tourism Professional Certification Board (TPCB), suatu lembaga atau badan yang memberikan akreditasi kepada tenaga profesional di bidang pariwisata. Indonesia sudah menyusun SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) bidang biro perjalanan wisata, hotel dan restoran. Menurut Direktur Kerjasama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri, Rahmat Pramono, meski dilakukan liberalisasi tiap negara tetap diperbolehkan menentukan rambu-rambu sebagai mekanisme pengamanan. Jadi tidak bebas begitu saja. Mereka dikenai ketentuan seperti izin kerja dan persyaratan lain sebagai filternya. Yang perlu dikhawatirkan adalah desakan liberalisasi jasa pariwisata dari negara mitra ASEAN, terutama dari India dan China. Mereka begitu agresif meminta ASEAN membuka sektor jasa, agar tenaga kerja mereka bisa leluasa masuk ke ASEAN. “Kalau level liberalisasinya masih ASEAN, Indonesia masih sanggup bersaing. Namun kalau sudah melebar ke negara mitra harus ada perhitungan dan pertimbangan mendalam,� tuturnya.
90
Majalah CEO
Mari Elka Pangestu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Sementara di Indonesia, liberalisasi jasa pariwisata, yang ditargetkan tercapai tahun 2015 ini menjadi tantangan serius bagi Indonesia. Liberalisasi tersebut tidak hanya mengatur industri, tetapi juga tenaga kerja bidang pariwisata. Dengan mengantongi sertifikat standardisasi profesi, seorang tenaga kerja bebas keluar masuk di ASEAN. �Ini tantangan serius sehingga butuh kesiapan matang dan memadai. ASEAN sudah menyepakati mutual recognition arrangement (MRA) atau standar kompetensi sumber daya manusia
bidang pariwisata. Kualitas SDM harus dibenahi agar sanggup bersaing di tingkat regional,� kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu di Manado. Dia mengatakan, liberalisasi jasa pariwisata adalah bagian dari integrasi ekonomi ASEAN, yang sudah termuat dalam cetak biru Masyarakat Ekonomi ASEAN. Kesepakatan MRA seharusnya disambut positif. Dengan instrumen itu, tenaga kerja Indonesia punya keleluasaan untuk bekerja di negara-negara ASEAN. Sebagai tindak lanjut, setiap negara harus membentuk semacam Tourism Professional Certification Board (TPCB), suatu badan yang memberikan akreditasi kepada tenaga profesional di bidang pariwisata. Indonesia sudah menyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang biro perjalanan wisata, hotel, dan restoran. Dia mengatakan, meski menjadi peluang, kesepakatan itu juga menjadi tantangan jika daya saing SDM tidak dibenahi. Indonesia justru menjadi negara tujuan bagi tenaga kerja negara lain. Akibatnya, tenaga kerja lokal makin tergusur dan angka pengangguran membengkak. (KMPC) ***
succes story
Warren Buffet the Art of Invesment Warren Buffett lahir di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat, 30 Agustus 1930. Pria berusia 81 tahun 7 bulan ini adalah seorang investor dan pengusaha Amerika Serikat. Ia memiliki julukan “Oracle of Omaha�.
Majalah CEO
91
succes story Warren telah mengumpulkan kekayaan yang sangat besar dari kecerdik annya berinvestasi melalui perusahaannya Berkshire Hathaway, di mana dia memegang 38% saham. Dengan perkiraan pendapatan bersih AS$ 44 miliar pada 2005, dia menduduki urutan kedua sebagai orang terkaya dunia menurut Forbes, di belakang Bill Gates. Pada tahun 2010 “sang bijak dari Omaha” ini berhasil mendepak Bill Gates dari peringkat pertama orang terkaya di dunia. Menurut majalah Forbes kekayaannya meningkat US$ 10 milyar pada saat yang sama menjadi US$ 62 Miliar. Kelipatan kapital fantastis ini sempat mengalahkan Bill Gates yang pencapaiannya di bawah Warren yaitu hanya meningkat US$ 2 Milyar/tahun pada saat yang sama menjadi US$ 58 milyar.
W
ARREN Edward Buffett adalah putra seorang pialang saham yang kemudian menjadi anggota Kongres, Howard. Buffett adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Sejak kecil Ia sudah memiliki bakat luar biasa untuk urusan uang dan bisnis. Disebutkan, Warren kecil sudah bisa --berkemampuan luar biasa-menghitung kolom angka di luar kepalanya; sebuah prestasi Buffett yang bisa membikin setiap orang berdecak kagum. Warren kecil, usia 6 tahun, sudah bisa membeli Coca Cola, hanya dari hasil membantu kakeknya berjualan di toko kelontong, dimana disetiap penjualannya Ia bisa mengantongi keuntungan lima persen. Jadi, di saat anak-anak lain seusianya sedang bermain hopscotch dan jack, Warren menghasilkan uang. Lima tahun kemudian, Warren Buffett melangkah ke dalam dunia keuangan yang tinggi. Pada sebelas tahun, ia membeli tiga saham Cities Service Preferred seharga $ 38 per saham untuk dirinya dan kakaknya, Doris. Tak lama setelah membeli saham, harganya jatuh dan tidak lebih dari $ 27 per saham. Warren ketakutan, tapi Ia ulet memiliki saham sampai mereka rebound ke $ 40. Dia segera menjual. Pengalaman ini menjadi pelajaran yang begitu berharga dalam berinvestasi baginya. Kuncinya, kesabaran adalah suatu kebajikan. Pada 1947, tujuh belas tahun Warren Buffett lulus dari Sekolah Tinggi. Selanjutnya, Ia tidak pernah berniat untuk ke perguruan tinggi. Ia pun langsung membangun bisnis media cetak yang langsung memberikannya keuntungan $ 5.000 (ini sama dengan $
92
Majalah CEO
42,610.81 pada tahun 2000). Ayahnya memiliki rencana lain, dan mendesak anaknya untuk menghadiri Wharton Business School di University of Pennsylvania. Warren Buffet sudah tertinggal dua tahun. Ia mengeluh dan beralasan bahwa Ia lebih tahu dari profesornya. Ketika Howard ayahnya kalah dalam pemilihan anggota kongres 1948, Warren pulang ke Omaha dan melanjutkan ke University of Nebraska-Lincoln. Berusaha penuh waktu, Ia berhasil lulus hanya dalam waktu tiga tahun. Warren Buffett melanjutkan studi pascasarjana dengan resistansi yang sama. Ia menunjukkan beberapa perangai seperti tahun sebelumnya. Dia akhirnya dibujuk untuk ke Harvard Business School, yang dalam keputusan penerimaan menjadi suatu hal terburuk dalam sejarah pendidikan Warren. Ia ditolak dengan alasan “terlalu muda”. Diremehkan, Warren ke Columbia, dimana investor terkenal Ben Graham dan David Dodd menimba pendidikan.
Sebuah pengalaman yang selamanya akan mengubah hidupnya. Ben Graham Mentor Buffett Ben Graham telah menjadi terkenal sejak 1920-an. Pada saat seluruh dunia mendekati arena investasi sebagai permainan rolet raksasa, Ia mencari saham yang begitu murah, yang diperkirakan sepenuhnya tanpa risiko. Salah satu yang terbaik dikenal adalah Jalur Pipa Utara, sebuah transportasi perusahaan minyak dikelola oleh Rockefeller. Saham diperdagangkan pada $ 65 per saham, tetapi setelah mempelajari neraca, Graham menyadari bahwa perusahaan miliki obligasi senilai $ 95 untuk setiap saham. Para investor nilai berusaha meyakinkan manajemen untuk menjual portofolio, tapi mereka menolak. Tak lama kemudian, ia mengobarkan perang proxy dan mengamankan tempat di Dewan Direksi. Perusahaan menjual obligasi dan membayar dividen dalam jumlah $ 70 per saham. Ketika ia berumur 40 tahun, Ben Graham menerbitkan Security Analysis, salah satu yang terbesar yang pernah bekerja di pasar saham. Pada saat itu, itu berisiko; berinvestasi dalam ekuitas telah menjadi lelucon (Dow Jones jatuh 381,17-41,22 selama tiga sampai empat tahun, waktu yang singkat untuk sebuah kehancuran, 1929). Saat itu, Graham datang dengan prinsip nilai “intrinsik” bisnis - ukuran nilai sejati suatu bisnis yang benar-benar independen dari harga saham. Menggunakan nilai intrinsik, investor bisa memutuskan apa perusahaan itu bernilai dan membuat keputusan investasi yang sesuai. Buku berikutnya, The Intelligent Investor, yang membesarkan Warren. Karya ini sebagai “buku terbesar dalam bisnis investasi, yang pernah ditulis”. Buku ini memperkenalkan dunia ke Pasar Mr analogi investasi terbaik dalam sejarah. Melalui prinsip-prinsip sederhana namun yang mendalam soal investasi, Ben Graham menjadi figur ideal. Namun prestasi ini dicapai Warren Buffet di usia dua puluh satu. Selanjutnya, Warren menemukan mentornya, seorang pemimpin dari sebuah perusahaan asuransi kecil, yang kemudian diketahui bernama GEICO. Warren Buffet pun menumpang kereta menuju ke Washington DC untuk
succes story $ 65 sebulan. Di sinilah putri pertama mereka yang diberi nama Susie, lahir. Dalam rangka menghemat uang, mereka membuat tempat tidur untuknya dari laci lemari. Awal investasi Warren yang terbatas diseputaran stasiun Texaco dan beberapa real estate, tidak berhasil. Ketidak-berhasilan ini memaksanya mengajar di kelas malam, di University of Omaha; suatu pekerjaan yang begitu sulit baginya, karena belum terbiasa. Dalam upaya menghilangkan rasa takut berbicara di depan umum, Warren mengambil kursus Dale Carnegie). Selanjutnya Ia berhasil berdiri di depan kelas. Ben Graham, akhirnya satu hari, mengundang pialang saham muda itu untuk datang dan bekerja untuk dia. Warren akhirnya diberi kesempatan Graham setelah sekian lama menunggu.
menemukan kantor perusahaan itu. Ketika Ia sampai di sana, pintu-pintu masih terkunci. Niat Buffett sudah bulat. Ia sulit dihentikan. Ia terusmenerus menggedor pintu sampai petugas kebersihan datang untuk membukakannya pintu. Dia bertanya apakah ada orang di dalam gedung. Suatu keberuntungan (atau nasib) akan dimilikinya jika ada orang. Ternyata ada seorang pria masih bekerja di lantai enam. Warren dikawal sampai bertemu dengannya dan segera mulai mengajukan pertanyaanpertanyaan tentang perusahaan dan praktik bisnis, sebuah percakapan yang cukup lama, selama empat jam. Pria itu tak lain dari Lorimer Davidson, Wakil Direktur Keuangan. Buffett akhirnya mengakuisisi perusahaan GEICO keseluruhan melalui perusahaannya,
Berkshire Hathaway. Menyelesaikan studi pascasarjana di Columbia, Warren Buffett adalah satu murid yang berhasil mendapatkan nilai A + dalam salah satu kelas Graham. Namun hasil ini mengecewakan bagi Warren. Ia tidak diijinkan, baik oleh Ben Graham maupun ayah Warren bekerja di Wall Street setelah ia lulus. Waren Buffett akhirnya menawarkan untuk bekerja pada Graham. Namun Graham menolaknya. Warren hancur. Pulang ke rumah, Ia mengambil alih pekerjaan ayahnya sebagai broker. Ketika itu Warren mulai dekat dengan seorang gadis, Susie Thompson. Hubungan mereka akhirnya berubah serius dan berlanjut pada bulan April tahun 1952, keduanya memutuskan untuk menikah. Mereka menyewa sebuah apartemen tiga kamar sebesar
Warren Buffet Bekerja untuk Graham Warren akhirnya mengambil sebuah rumah di pinggiran kota New York. Warren Buffett menghabiskan hari-harinya dengan menganalisis laporan S & P; mencari peluang investasi. Lama bersama, perbedaan antara filsafat Graham dan Warren Buffett mulai muncul. Warren menjadi tertarik pada bagaimana perusahaan bekerja ; apa yang membuatnya unggul dari pesaing. Sementara Graham hanya ingin bermain angka. Warren tertarik dalam manajemen perusahaan sebagai faktor utama saat memutuskan untuk berinvestasi, sementara Graham hanya melihat neraca dan laporan laba rugi,; Ia tak peduli tentang kepemimpinan perusahaan. Antara 1950 dan 1956, Warren membangun modal pribadi hingga $ 140.000 dari hanya $ 9.800. Dengan semangat tak kenal menyerah, Warren melirik kembali Omaha dan mulai merencanakan langkah berikutnya. Pada tanggal 1 Mei 1956, Warren Buffett mengumpulkan tujuh mitra terbatas, termasuk Susternya Doris dan Bibi Alice, meningkatkan investasinya. Dia memasukkan semua modal investasi dan secara resmi menciptakan Buffett Associates, Ltd. Sebelum akhir tahun, Ia sudah mengelola modal sekitar $ 300.000 di ibukota. Kecil, tetapi Ia punya rencana yang jauh lebih besar untuk “kolam� uang. Dia membeli sebuah rumah seharga $ 31,500, Majalah CEO
93
succes story dia akan terlibat dalam bisnis. Warren jelas, dalam niatnya, untuk memegang saham sendiri di perusahaan (dia memiliki 29% saham Berkshire Hathaway).
dijuluki “Folly Buffett”, dan mengelola bisnis kemitraan yang dari kamar tidur. Kemudian, Ia berhasil mendapatkan sebuah kantor kecil. Pada saat bersamaan, hidupnya mulai terbentuk. Ia sudah memiliki tiga anak, seorang istri yang cantik, dan bisnis yang sangat sukses. Selama lima tahun sejak Ia bermitra investasi, perusahaan Buffett meraup keuntungan 251,0%. Mengesankan. Sementara Dow naik hanya 74,3%. Seorang selebriti di kota kelahirannya, menyebut, Warren tidak pernah memberikan tips saham konstan meskipun ada permintaan dari temanteman dan orang asing disekitarnya. Pada tahun 1962, bisnisnya sudah memiliki modal lebih dari $ 7.200.000, sementara US$ 1.000.000 adalah saham pribadi Buffett (modal ini tidak diambil dari investasi bersama, tapi dari hak 1/4 keuntungan jika Ia berhasil memperoleh laba di atas 4%). Dia juga memiliki lebih dari 90 mitra terbatas di seluruh Amerika Serikat. Dalam satu gerakan yang menentukan, Ia menyatunya menjadi sebuah entitas tunggal yang disebut “Buffet Kemitraan Ltd”, menaikkan investasi minimal US$ 100.000, dan membuka kantor di Kiewit Plaza, di jalan Farnam. Masih ditahun yang sama, 1962, seorang pria bernama Charlie Munger, kembali ke rumah masa kecilnya, di Omaha dari California. Meskipun agak sombong, Munger cukup brilian dalam setiap berbicara. Dia mengenyam pendidikan di Harvard Law School meski tanpa gelar Sarjana. Ia diperkenalkan oleh
94
Majalah CEO
teman Buffett. Buffett dan Charlie akhirnya membentuk kerjasama terikat, membangun kerjasama, pertemanan, dan bisnis yang akan berlangsung selama empat puluh tahun ke depan. Sepuluh tahun setelah pendiriannya, di perusahaan bersama itu, Buffett sudah memiliki kepemilikan lebih dari 1.156%. Ia sudah bertindak sebagai tuan atas aset yang menggelembung hingga US$ 44.000.000 dolar. Saham pribadi Warren dan Susie ketika itu adalah $ 6.849.936. Cukup bijaksana, seperti personanya, keberhasilan Buffett mulai mapan. Warren Buffett menutup kemitraan untuk rekening baru. Perang Vietnam berkobar kekuatan penuh di sisi lain dunia dan pasar saham sedang didorong oleh mereka yang dalam tekanan. Semua sementara menyuarakan keprihatinannya atas harga saham naik, kemitraan menarik total keuntungan terbesar pada tahun 1968; rekaman keuntungan 59,0% dalam nilai. Tahun berikutnya, Warren terus mengejar keberhasilan; tidak hanya terbatas pada menutup dana bagi pemodal baru. Warren pun keluar dari Grup awalnya. Pada Mei 1969, Ia memberitahu rekan-rekannya bahwa Ia “tidak dapat menemukan barang murah di pasar saat ini”. Buffett menghabiskan sisa tahun dengan melikuidasi portofolio, dengan pengecualian dari dua perusahaan - Berkshire dan Ritel Diversifikasi. Saham Berkshire dibagikan di antara para mitra dengan surat dari Warren memberitahu mereka bahwa
Keuntungan Kontrol dari Berkshire Hathaway Peran Buffett di Berkshire Hathaway sebenarnya telah terlihat di tahuntahun sebelumnya. Pada tanggal 10 Mei 1965, setelah mengumpulkan 49% dari saham biasa, Warren menyebut dirinya Direktur. Manajemen yang buruk telah dijalankannya, yang membuat perusahaan sedikit goncang. Warren yakin dengan sedikit tweaking, perusahaan masih bisa berjalan baik. Melihat kondisi demikian, Ken Chace selaku Presiden Direktur, mengambil langkah tepat dengan memberi Warren kekuasaan penuh atas perusahaan. Meskipun Ia menolak untuk opsi saham penghargaan atas dasar bahwa itu tidak adil kepada pemegang saham, sisi lain Warren setuju untuk cosign pinjaman sebesar $ 18.000 bagi Direktur baru untuk membeli 1.000 lembar saham perusahaan. Dua tahun kemudian, pada tahun 1967, Warren mengambil alih salah satu perusahaan Nasional dan mengendalikannya befrsama pemegang sahamnya, Jack Ringwalt di kantornya. Ditanya apa dia pikir perusahaan itu layak, Ringwalt kata Buffett minimal $ 50 per saham, premi $ 17 di atas, maka harga-trading sebesar $ 33. Warren menawarkan untuk membeli seluruh aset perusahaan; sebuah langkah yang bakal menguras modal perusahaan sebesar US$ 8.600.000. Pada tahun 1970, Warren Buffet menjadi Pimpinan Dewan Berkshire Hathaway dan untuk pertama kalinya menulis surat kepada para pemegang saham (Ken Chace telah bertanggung jawab untuk tugas itu di masa lalu). Pada tahun yang sama, alokasi modal pimpinan mulai menampilkan kehatihatian-Nya; keuntungan tekstil US$ 45.000 menyedihkan, sementara asuransi dan perbankan masing-masing membawa di $ 2.1 dan $ 2.600.000 dolar. Uang tunai yang diraup dari alat tenun di New Bedford, Massachusetts telah memberikan aliran modal yang diperlukan untuk mulai membangun Berkshire. Setahun kemudian, Warren Buffett
succes story ditawarkan kesempatan untuk membeli sebuah perusahaan. Perusahaan pembuat coklat gourmet itu menjual merek sendiri kepada pelanggan. Neraca mencerminkan produk sudah dikenal di California. Akhirnya, Pengusaha itu memutuskan Berkshire bisa membeli perusahaan sebesar $ 25 juta tunai. Ini adalah investasi terbesar, yang pernah dilakukan Buffett Berkshire. Setelah beberapa investasi dan investigasi (yang menyebabkan kegagalan merger Warren dan Munger membeli saham dari WESCO), Warren Buffett mulai memperhitungkan kekayaan bersih Berkshire. Sejak berdirinya perusahaan tahun 1965 sampai 1975, nilai buku perusahaan naik dari $ 20 per saham menjadi sekitar $ 95. Hal ini karena ketika menghendalikan perusahaan Warren beberapa kali melakukan bayback saham Berkshire sampai Ia memiliki 29%. Bertahun-tahun kemudian, dia telah menginvestasikan lebih dari $ 15.400.000 dolar ke perusahaan, yang ketika itu sahamnya diperdagangkan pada kisaran $ 32,45 per saham. Kinerja ini membawanya memiliki lebih dari 43% saham dan Susie memegang 3% lainnya. Seluruh keberuntungan ditempatkan ke Berkshire. Dengan kondisi ini, akhirnya perusahaan menjadi satusatunya kendaraan investasi Warren. Pada tahun 1976, Warren Buffett sekali lagi terlibat dengan GEICO. Perusahaan dilaporkan mengalami kerugian luar biasa tinggi dan memukul sahamnya turun $ 2 per saham. Warren menyadari itu. Bahwa, sebagian dari masalah itu disebabkan oleh manajemen yang tidak kompeten. Namun, sejauh ini, perusahaannya masih memiliki performance baik. Selama beberapa tahun berikutnya, Berkshire memperkuat posisinya, dalam hal ini perusahaan konsen di bidang asuransi dan menuai keuntungan signifikan. Benjamin Graham, yang masih memegang kekayaannya dalam perusahaan, meninggal pada bulan September ditahun yang sama, sesaat sebelum perubahan itu benar-benar terlihat. Bertahun-tahun kemudian, raksasa asuransi selaku anak perusahaan itu dimiliki sepenuhnya Berkshire.
Perubahan dalam Kehidupan Pribadi Warren Buffett Selanjutnya, tak lama setelah momentum menguntungkan itu, salah satu peristiwa yang paling mendalam dan mengganggu dalam kehidupan Buffett terjadi. Diusianya yang keempat puluh lima, Susan “Susie” Buffett meninggalkan suaminya. Meskipun Susan tetap terikat dengan Warren, namun ingin hidup sendiri. Warren benar-benar hancur; sepanjang hidupnya, Susie telah menjadi seperti “sinar matahari dan hujan penyejuk”. Namun, dalam keseharian meski terpisah, kedua tetap dekat, berbicara setiap hari, mengambil liburan tahunan mereka selama dua minggu, dan melakukan perjalanan ke New York, kemudian melakukan pertemuan dengan anak-anak di rumah mereka, di pantai California untuk liburan Natal. Masa transisi ini dirasa benar-benar sulit bagi Warren, tetapi Ia akhirnya mulai terbiasa dengan warna kehidupan barunya ini. Susie yang kemudian disebut oleh beberapa perempuan di daerah Omaha sering bersama makan malam dan menonton film dengan suaminya, akhirnya mengatur pertemuan Warren dengan Astrid Menks, gadis manis yang berprofesi sebagai pelayan restoran. Dalam setahun sejak pertemuan itu, Astrid akhirnya pindah bersama Buffett. Semua ini terjadi berkat Susie.
Ingin Dua Nickels Pada tahun 70-an, reputasi Waren telah tumbuh. Rumor yang menyebut Warren Buffett membeli sejumlah saham, sudah cukup membuat harga saham Berkshire naik 10%. Saham Berkshire Hathaway diperdagangkan pada level $ 290 per lembar. Kondisi ini membuat kekayaan pribadi Buffett mencapai hampir US$ 140 juta. Ironisnya adalah bahwa Warren tidak pernah menjual saham perusahaan tunggal, yang berarti seluruh uang tunai yang tersedia, termasuk gaji $ 50.000 Ia terima. Ketika ditanya wartawan soal strateginya ini, Ia hanya berkomentar untuk broker, “Semua yang saya punya adalah milik Berkshire. Saya mau beberapa sen luar..” Hal ini mendorong Warren untuk memulai investasi untuk kehidupan pribadinya. Menurut Roger Lowenstein “Buffet”, Warren jauh lebih spekulatif dengan investasi sendiri. Pada satu titik dia membeli saham tembaga berjangka, yang murni spekulasi. Dalam situasi lain, waktu singkat, ia bisa menghasilkan $ 3 juta dolar. Ketika diminta untuk berinvestasi di real estat oleh seorang teman, dia menjawab “Mengapa saya harus membeli real estate ketika pasar saham begitu mudah?” Program Amal Berkshire Hathaway Buffett sekali lagi menunjukkan kecenderungannya dari bucking tren populer. Pada tahun 1981 Majalah CEO
95
succes story --dekade keserakahan-- Berkshire mengumumkan rencana amal baru yang dipikirkan oleh Munger dan disetujui oleh Warren. Rencana itu, bagi masing-masing pemegang saham, untuk menetapkan pemberian amal sebesar $ 2 yang diambil dari perlembar saham yang dimiliki pemegang saham Berkshire. Hal ini sebagai tanggapan atas apa yang dilakukan setiap CEO di Wall Street. Para CEO di perusahaan ini sering pergi ke sekolah eksekutif, gereja, dan organisasi lain untuk amal atas sebagian keuntungan dari perusahaan. Rencana itu sukses besar dan selama bertahun-tahun itu menaikkan harga setiap saham. Akhirnya, para pemegang saham Berkshire yang memberikan jutaan dolar setiap tahun pergi melakukan amal atas kemauan mereka sendiri. Program ini akhirnya dihentikan setelah rekan di salah satu anak perusahaan Berkshire, melakukan diskriminasi dengan pilihan amal kontroversial. Buffett tetap memilih untuk mengalokasikan sebagian dananya sebagai kontribusi amal. Peristiwa penting lainnya adalah harga saham yang mencapai $ 750 per saham pada tahun 1982. Sebagian besar keuntungan dimasukkan dalam portofolio saham Berkshire yang sekarang bernilai lebih dari $ 1,3 miliar dolar. Untuk semua lini bisnis Berkshire berhasil mengumpulkan kapital baik. Salah satu yang terbaik adalah Berkshire tak pernah berada di bawah stabil. Pada tahun 1983, Warren Buffett masuk ke Nebraska Furniture Mart, pengecer furnitur multi-juta dolar yang dibangun dari awal oleh Rose Blumpkin. Berbicara kepada Mrs B, sebagai penduduk setempat, Buffett bertanya kepadanya apakah ia tertarik menjual tokonya untuk Berkshire Hathaway. Jawaban Blumpkin adalah sederhana “Ya”. Blumpkin menjawab Ia akan melepas dengan harga “$ 60.000.000”. Hal ini pun disepakati Warren, yang ditandai dengan jabat tangan dan penandatangan MoU. Imigran kelahiran Rusia itu hanya melipat cek tanpa melihat isinya. Scott & Fetzer satu lagi tambahan yang bagus untuk keluarga Berkshire. Perusahaan itu sendiri telah menjadi target pengambil-alihan ketika PUT
96
Majalah CEO
diluncurkan oleh Ralph Schey. Itu tahun 1984 dan Ivan Boesky segera meluncurkan tawaran counter $ 60 per saham (kesepakatan pendiri akan dilego $ 50 per saham). Pembuat pembersih vakum Kirby dan ensiklopedia World Book, S & F panik. Buffett, yang telah memiliki seperempat juta lembar saham, berpesan ke perusahaan, meminta mereka untuk menelepon jika tertarik pada merger. Telepon berdering segera. Berkshire ditawarkan $ 60 per saham, namun dalam bentuk uang tunai. Ketika kesepakatan itu disepakati, tidak kurang dari seminggu kemudian, Berkshire Hathaway menghasilkan $ 315.000.000dolar baru dan memiliki lokomotif untuk menambah koleksi kas. Arus kecil uang tunai yang diambil dari pabrik tekstil itu telah membangun satu perusahaan paling kuat di dunia. Langkah berikutnya, hal yang jauh lebih mengesankan harus dilakukan.
Berkshire ingin melihat harga saham naik dari $ 2.600 sampai $ 80.000 perlembar saham ditahun 1990. Pada tahun 1986, Buffett membeli sebuah pesawat Falcon seharga $ 850.000. Itu dilakukan Warren, saat ia sudah menjadi selebriti. Ia dikenal dimana-mana, membuatnya tak nyaman untuk terbang dengan pesawat komersial. Ide mewah itu sulit baginya untuk menyesuaikan diri. Tapi, pada lain waktu Ia mulai melirik jet. Sudah lama Ia mencintai jet. Semangat untuk memiliki jet akhirnya dipenuhingan dengan membeli Jet Eksekutif di tahun 90-an. Tahun 80-an, Berkshire mengalam peningkatan tapi terjadi kendala sedikit ditahun 1987. Warren, yang tidak kesal dengan koreksi pasar itu, dengan tenang memeriksa harga dari perusahaan dan kembali bekerja. Ini adalah perwakilan dari bagaimana ia memandang saham dan bisnis pada
umumnya. Ini adalah salah satu dari “Mr Market” penyimpangan sementara. Itu cukup satu yang kuat; sepenuhnya seperempat dari kapitalisasi pasar Berkshire dihapuskan. Akusisi Coke dan Pergantian Milenium Setahun kemudian, pada tahun 1988, ia malah mulai membeli saham Coca-Cola seperti pecandu. Tetangga tua, sekarang Presiden Coca-Cola, melihat seseorang membeli sejumlah saham untuk dirinya. Setelah meneliti transaksi, Ia melihat perdagangan saham sedang dikendalikan dari Midwest. Dia langsung berpikir tentang Buffett. Warren mengaku sebagai pelakunya dan meminta mereka tidak membicarakan hal itu sampai Ia secara hukum diharuskan untuk mengungkapkan kepemilikan di ambang 5%. Dalam beberapa bulan, Berkshire memiliki 7% dari saham perusahaan, atau setara $ 1.020.000.000 saham. Dalam waktu tiga tahun, saham Buffett di Coca-Cola akan bernilai lebih dari nilai seluruh sahamnya di Berkshire. Pada tahun 1989, Berkshire Hathaway diperdagangkan pada $ 8.000 per saham. Buffett sekarang, secara pribadi, memiliki saham senilai lebih dari $ 3,8 miliar dolar. Dalam sepuluh tahun berikutnya, ia akan bernilai sepuluh kali lipat jumlah saham tersebut. Selama sisa tahun 1990-an, saham Berkshire diperdagangkan pada level $ 80.000 per saham. Warren Buffett dituduh “kehilangan sentuhannya”. Pada tahun 1999, ketika Berkshire melaporkan kenaikan bersih sebesar 0,5% per saham, beberapa surat kabar memuat berita tentang kematian dari Oracle. Yakin bahwa gelembung teknologi akan pecah, Warren Buffett terus melakukan apa yang dia anggap terbaik, yakni mengalokasikan modal ke dalam bisnis besar yang menjual saham di bawah nilai intrinsik. Usahanya seperti tidak dihargai. Namun, ketika pasar akhirnya memang datang, Warren Buffett sekali lagi menjadi bintang. Saham Berkshire pulih ke tingkat sebelumnya setelah jatuh ke sekitar $ 45.000 per saham. Hasil ini, lagi-lagi membuat pria dari Omaha ini menjadi “Ikon Investasi “. (Wiki/About.com/CEO-WL)