B ILING
UAL SIAN
INDONEION V ERS
LIMI HALIM
Hidup Baru 40 Hari Transformasi Hidup Menjadi Baru Hak Cipta Š 2011 pada Limi Halim Penerjemah Inggris-Indonesia: Yakub Surya & Yenny Sari Penyunting Bahasa Inggris : Andrew Nguyen & Inex Rebeka Palit Penyunting Bahasa Indonesia : James Yanuar Ilustrator : Sylvia Sutanto Desain Sampul : Felicia Wangkawinata Layout & Ilustrator Bab : Felly Meilinda Bekerja sama dengan: PT. VISI ANUGERAH INDONESIA Jl. Karasak Lama No.2 - Bandung 40235 Telpon : 022-522 5739 Fax : 022-521 1854 Email : visipress@visi-bookstore.com ISBN 978-602-8073-62-2 Cetakan pertama, Desember 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa seizin Penulis. Member of CBA Indonesia No : 05/PBL-BS/1108/CBA-Ina Member of IKAPI No : 185/JBA/2010
Terima kasih...
P
ertama-tama, kepada Tuhan dan Juru Selamatku − Yesus Kristus, untuk HIDUP BARU di tahun 1996, untuk pengampunan yang terus menerus, yang menuntunku melewati masa suka dan duka dan memberiku inspirasi sampai buku ini menjadi kenyataan. Mungkin terdengar ganjil, tapi saya harus mengucap syukur atas kejadian kecelakaan yang saya alami pada 5 September 2011, di mana saya terjatuh di Sungai Yordan, Israel sehingga kaki kanan saya patah dan harus digips selama beberapa minggu. Kecelakaan ini menginspirasi saya untuk menulis buku setelah dengan jelas Tuhan memberitahu saya alasan mengapa harus kaki kanan saya yang patah; jika kaki kiri saya yang patah; pasti saya akan tetap bepergian dengan mobil transmisi otomatis; jika jari atau tangan saya yang patah, pasti akan sulit untuk saya menulis; jika pinggang saya yang kena, pasti akan sulit untuk saya duduk; dan jika kepala atau hati saya yang sakit, pasti saya tidak akan bisa memikirkan atau merasakan apa yang Tuhan inspirasikan dalam hati saya, untuk dicurahkan ke dalam buku ini. Akhirnya, dengan kaki yang digips, saya mulai menulis pada 23 September 2011 dan semenjak itu, hidup saya lebih berarti, karena sekali lagi, hidup saya telah ditransformasi menjadi HIDUP BARU! Tentu saja, saya sangat berterima kasih kepada kedua orang tua saya, Bapak Budiman Halim dan Ibu Meliany Fondadinata, yang sudah menjadi orang tua terbaik, mengasihi saya apa adanya dan memberi teladan hidup berintegritas sehingga membentuk saya menjadi orang yang lebih baik setiap harinya. Terima kasih kepada 3 kakak dan 3 kakak ipar saya untuk kasih sayang dan dukungan mereka dalam segala hal. Sungguh mengucap syukur untuk 5 keponakan tercinta saya (Jason, Celine, Sheryl, Keisha dan Linsey) untuk ketulusan dan senyum manis mereka yang membuat hari-hari saya penuh sukacita! ♼ u all max!!! Untuk pendeta senior Gereja Oikos (GO) dan istri, Bapak Daniel dan Ibu Karen Ong, terima kasih telah menjadi orang tua rohani dan mentor terbaik, menunjukkan bagaimana seharusnya pengikut Yesus harus hidup. Terima kasih untuk kasih dan penerimaan yang tak bersyarat (khususnya sesudah kecelakaan). Kalian berdua sungguh menginspirasi saya!! Untuk mentor yang sangat luar biasa dan berbakat, Bapak Bambang dan Ibu Hanny Syumanjaya, terima kasih sudah mengkoreksi saya, untuk dukungan dalam menulis buku serta membuat hidup saya terus menjadi lebih baik setiap kali bertemu ka-
lian. Kalian berdua sungguh sangat berharga! Terima kasih juga kepada teman-temanku yang setia: Finyta Kurniawan, Caroline Lianto, Yohanna Sucipto dan Megawati, untuk persahabatan dan dukungan yang luar biasa, khususnya sesudah kecelakaan. Terima kasih kepada Bapak Yakub dan Ibu Yenny untuk waktunya menerjemahkan buku saya ke bahasa Indonesia. Terima kasih kepada Andrew dan Inex untuk menyunting buku versi Inggris serta terima kasih untuk PT. Visi Anugerah Indonesia, khususnya Bapak James Yanuar, untuk menyunting buku versi Indonesia dan mencetak buku ini. Terima kasih untuk Sylvia dan Felicia untuk membuat buku saya kelihatan menarik! Terima kasih juga kepada orang-orang luar biasa di tim Gokids, TNT dan Xcel serta semua orang di GO-Perth. Terima kasih untuk saudara dan saudari seiman @GO-Jakarta (khususnya Bapak Leo dan Bapak Elyakim), GO-Singapore, GO-Sydney, GO-Melbourne, GO-Bogor, GO-Balikpapan & GO-Surabaya. Terima kasih untuk Bapak Juan Mogi @GBI Gilgal dan semua orang @United Community Church, Bandung, khususnya Bapak Joshua Joshinaga dan keluarga. Tuhan Yesus memberkati! Terakhir, terima kasih banyak kepada Anda, ______________________, untuk membaca buku ini! Saya berdoa supaya Tuhan memberkati Anda dengan pengalaman HIDUP BARU! Love, Limi Halim
Tentang buku ini
J
udul buku “Hidup Baru” ini terinspirasi dari 2 Korintus 5:17 yang berkata, ”Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang!.” Buku renungan HIDUP BARU dibuat untuk 40 hari karena menurut survei, kebiasaan kita dapat berubah jika kita melakukan hal yang sama selama 40 hari. Saya sungguh berharap buku renungan 40 hari ini dapat mengubah kebiasaan kita yang tadinya “tidak pernah bersaat-teduh” (sebagai orang Kristen baru) atau yang semula “tidak punya hasrat bersaat teduh” (sebagai orang Kristen yang sudah lama) menjadi rutin “bersaat teduh dengan BARU selama 40 hari” dan setia meneruskannya sampai pada akhirnya! Saya percaya kita seharusnya memperbaharui kehidupan kita dan menghidupinya sebagai seseorang yang memiliki HIDUP BARU setiap harinya, bukan hanya seperti pada saat kita pertama kali merasakan Kasih Semula dari Allah. Untuk mengingatnya dengan mudah, saya membagi renungan ini menjadi 5 sub-topik dan memberinya singkatan 5-PP perubahan menuju HIDUP BARU: 1. Problem−Paid: kita semua memiliki masalah (Problem) tetapi kasih karunia Allah telah membayar (Paid) harganya di kayu salib. 2. Perspectives−Pray: kita mungkin memiliki cara pandang (Perspectives) yang salah sebelumnya, maka kita harus berdoa (Pray) dan mendekatkan diri kepada Allah untuk diubahkan! 3. Plan−Purpose: Kita mungkin memiliki banyak rancangan (Plan) dalam hidup tetapi biarlah hanya tujuan rencana-Nya (Purpose) yang jadi! 4. Process−Promise: Kita tahu bahwa hidup ini tidak mudah karena merupakan sebuah proses (Process) untuk menjadi lebih baik. Jangan pernah berkecil hati karena janji-janji (Promise) Allah adalah tepat dan tidak pernah terlambat! 5. Persevere−Prize: Jika kita bertekun (Persevere) dengan setia, Allah menjanjikan hadiah (Prize) yang kekal. Pada bagian akhir dari setiap renungan, akan ada sejumlah pertanyaan untuk mengarahkan pemikiran (HEAD − H pertama) kita, doa untuk menggugah hati (HEART− H kedua) kita untuk mendengarkan Allah dan tindakan yang menggerakkan tangan (HAND − H ketiga) kita untuk melakukan kehendak Allah setiap hari. Akan ada pula ruang kosong disediakan untuk menuliskan janji-janji Allah dan komitmen-komitmen baru.
Kunci transformasi dari kehidupan yang biasa menjadi HIDUP BARU adalah dengan setia MEMBACA, MERENUNGKAN,MENGEVALUASI, dan MELAKUKAN apa yang telah kita pelajari. HIDUP BARU adalah janji Allah, RAIHLAH ITU!
Topik 1: Problem—Paid Kita semua memiliki masalah (Problem) tetapi kasih karunia Allah telah membayar (Paid) harganya di kayu salib
10 Prob l em — Pa i d
Kebebasan
Day 1
“For you are a slave to whatever controls you.” - 2 Petrus 2: 19b (NLT) “Sebab kalau orang dikalahkan oleh sesuatu, maka ia hamba dari yang mengalahkannya itu.” - 2 Petrus 2: 19b (BIS) “Sebab engkau menjadi hamba atas apapun yang menguasai engkau” - 2 Petrus 2: 19b (Terjemahan NIV)
S
ebelum melanjutkan bahasan lebih jauh tentang menjadi bebas dari masalah, kita harus memahami terlebih dahulu arti kata “hamba” (slave) dan “kendali” (control) dari ayat di atas. Saya menemukan, “hamba” artinya seseorang yang kehilangan kuasa untuk menolak atau yang menyerahkan dirinya pada suatu kekuatan; dan “kendali” adalah mewujudkan otoritas melalui pengaruh atau tindakan yang menguasai seseorang atau sesuatu. Jadi, kalau dituliskan kembali ayat tersebut dalam bahasa yang lebih mudah, demikian bunyinya, “Sebab engkau kehilangan kekuasaan kepada apapun yang engkau berikan otoritas untuk menguasaimu”. Jika kita melihat kata “kehilangan,” kita tidak akan menyukainya, tetapi sadar atau tidak, kita mungkin saja telah kehilangan atau menyerahkan otoritas kepada hal-hal yang tidak berguna di dunia ini. Contoh praktisnya adalah dalam penggunaan waktu, karena waktu tidak mungkin diputar kembali. Banyak remaja telah dikalahkan oleh permainan video games, film-film bioskop, acara-acara televisi, dll. karena mereka kehilangan banyak waktu berharga, sejak mereka memberikan otoritas kepada “produkproduk menggoda” atas hidup mereka. Marilah kita meluangkan waktu sejenak untuk merenungkan pertanyaanpertanyan ini, dengan memakai pengaruh negatif sebagai kendali: • Apa yang menguasai hidupku? Apakah uang? Atau berhala kecil seperti seseorang yang kita kagumi? • Apa yang menguasai waktuku? Apakah permainan video games? Facebook? • Apa yang menguasai pikiranku? Apakah kebencian? Ketakutan? Jika ayat di atas dapat membawa pengaruh pada hal-hal yang negatif, maka dapat pula dibawa untuk memberi pengaruh yang positif. Kita bisa mendapatkan pengaruh yang positif • Apa yang menguasai hidupku? Apakah Allah? Firman Allah? • Apa yang menguasai waktuku? Apakah perbuatan baik? Menjadi berkat untuk sesama? • Apakah yang menguasai pikiranku? Apakah pikiran yang baik? Pikiran yang membangun?
Problem—Paid 11
Yohanes 3:30 berkata: ”Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” Setiap hari, kita harus mencegah pengaruh-pengaruh negatif menguasai kita. Sebaliknya, kita harus mengizinkan Allah untuk memperbaiki dan memurnikan kita, sehingga ciptaan lama kita menjadi lebih kecil dan semakin kecil dan dengan memberi-Nya kemuliaan yang hanya layak bagi Dia, Dia akan menjadi lebih besar dan semakin besar!
Day 1: 3H —Head, Heart & Hand
Questions—Head (1H):
1. Evaluasilah dengan jujur. Apakah yang menguasai hidup Anda selama ini?
2. Apakah hidup Anda dipengaruhi oleh sesuatu yang negatif atau positif? Apa sajakah itu?
Prayers—Heart (2H):
1. Berdoalah agar Anda dibebaskan dari masalah yang selama ini menguasai hidup kita. 2. Berdoalah agar Allah dimuliakan melalui perjalanan hidup Anda.
Actions—Hand (3H):
Akuilah dosa-dosa Anda setiap hari dan hiduplah bagi Yesus ! Janji-janji Allah:
Komitmen Baru:
12 Prob l em — Pa i d
Orang Luar (1)
O
Day 2
rang luar adalah seseorang yang tidak termasuk dalam sebuah kelompok, asosiasi atau mereka yang terisolasi atau terasing dari segala aktivitas atau kepedulian komunitas mereka sendiri. Kita dulu adalah orang luar yang jauh dari kasih karunia Allah, tetapi syukur kepada Allah karena Yesus telah mati di kayu salib dan siapapun yang percaya kepada-Nya akan menjadi bagian dari keluarga Allah dan bukan lagi sebagai orang luar. Sekali kita telah diberkati oleh hadiah terbaik dari keselamatan, kita seharusnya membawa sebanyak mungkin orang luar untuk memasuki Kerajaan Allah. Kita akan mempelajari dalam renungan ini, empat hal dari Lukas 15: 11-24 tentang perumpamaan anak terhilang; keempat hal itu adalah: 1. Apa yang menyebabkan seseorang menjadi orang luar? 2. Apa yang dirasakan oleh orang luar? 3. Apa yang seharusnya dilakukan oleh orang luar? 4. Bagaimana Allah memperlakukan orang luar yang seharusnya kita teladani? Untuk menjawab poin pertama, kita harus mempelajari Lukas 15:11-13 (11) Yesus berkata lagi: “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. (12) Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku (sekarang). Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. (13) Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Menjadi orang luar disebabkan oleh empat hal, yaitu : • “dua” (Ay. 11) – perbedaan • “bagianku” (Ay. 12) – ketamakan • “sekarang” (Ay. 12) – keangkuhan • “memboroskan” (Ay.13) – ketidakdewasaan Untuk jawaban poin kedua, kita harus mempelajari Luk 15:14-16: (14) Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. (15) Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.(16) Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. Orang luar akan merasakan: • “melarat “ atau kelaparan [terjemahan bahasa Inggris : starve] (Ay. 14) − penderitaan • “ladangnya” (Ay. 15) − kesepian • “tidak seorangpun” (Ay. 16) − ditinggalkan
Problem—Paid 13
Ada beberapa alasan mengapa seseorang dapat menjadi orang luar, padahal menjadi orang luar itu sama sekali tidak menyenangkan. Janganlah kita membiarkan para orang luar sendirian, kita seharusnya berkawan dengan mereka seperti halnya Yesus telah menjadikan kita sebagai sahabat-sahabatNya. Untuk penjelasan poin ketiga dan keempat dapat ditemukan dalam renungan hari berikutnya.
Day 2: 3H —Head, Heart & Hand Questions—Head (1H): 1. Anda pernah menjadi orang luar dari kasih karunia Allah? Apakah Anda merasakan hal yang sama seperti anak yang terhilang? Jelaskan
2. Apakah Anda pernah menjadi orang luar dari antara kelompok Anda? Bagaimana perasaan Anda?
Prayers—Heart (2H):
1. Berdoalah agar diberi kerendahan hati untuk mengakui bahwa Anda membutuhkan Allah dan berhenti mengandalkan diri sendiri. 2. Berdoalah agar memiliki belas kasihan bagi orang lain.
Actions—Hand (3H):
Bertobatlah setiap hari dan tetaplah rendah hati! Janji-Janji Allah : Komitmen Baru: