Harmony in Midlife Marriage

Page 1



Endorsement

K

risis keluarga paruh baya banyak menyerang keluarga modern masa kini. Pasangan sibuk dengan tugas dan kegiatan yang menuntut waktu dan energi khususnya di masa paruh baya. Tingkat perceraian meningkat. Yang tetap bertahan belum tentu bahagia. Hal tersebut terjadi karena tekanan kehidupan yang jarang membuka ruang dan kesempatan bagi pasangan paruh baya untuk duduk tenang menganalisa keadaan yang sebenarnya. Bahkan yang sering terjadi kehidupan yang penuh dengan tantangan dan perubahan membuka peluang bagi pasangan paruh baya berkreasi melalui pikiran yang sempit dan kadang self-centered yang berujung pada ketidakpuasan dalam kehidupan keluarga. Bila hal ini tidak segera diatasi maka perasaan bosan dan jenuh akan membawa pasangan terjerumus ke dalam lingkaran krisis yang lebih dalam. Buku Harmony in Midlife Marriage yang ditulis melalui satu penelitian dan


pengalaman konseling dari penulis yang menjadikan buku ini kaya dan realistis. Dengan membaca buku Harmony in Midlife Marriage pembaca dibawa mengerti akan akar dari kehidupan yang kosong dan ketidakpuasan. Pembaca juga dibawa untuk mengerti bagaimana menghadapi perubahan, bagaimana mengatasi masa transisi dan bagaimana memiliki hidup yang harmonis dan sukacita. Bahan yang disajikan bukan hanya dari pikiran tetapi dari hasil penelitian dan pengalaman. Saya percaya buku ini akan menjadi berkat mereka yang membacanya. Selamat membaca dan diberkati! —Maimunah Natasha,

Ketua Dewan Pembina Nasional Haggai Institute Indonesia

B

anyak yang bergumul dan jatuh bangun saat menjalani usia tengah baya. Klien kami secara tidak langsung punya kemelut rumah tangga yang berkaitan dengan krisis ini. Sayangnya tidak banyak buku yang mengupas masalah ini dengan tuntas dan jelas. Buku ini membantu kita memahami apa itu krisis tengah baya dan menjalaninya dengan baik. Saya merekomendasikan buku ini dibaca siapa saja yang lagi menjalani usia tengah baya dan para konselor keluarga. —Julianto Simanjuntak,

Pendiri Pelikan Indonesia, penulis buku laris Banyak Cocok Sedikit Cekcok & Mengubah Pasangan Tanpa Perkataan, dan 15 buku konseling keluarga.





Harmony in Midlife Marriage

— Membangun Keharmonisan Suami Istri di Usia Paruh Baya Oleh Alex Hendrik Mamesah & Henriette Pontororing Hak Cipta © 2013, Penulis Managing editor : James Yanuar Copy Editor : Nugroho Angkasa Desain cover & layout : Felly Meilinda Diterbitkan oleh: PT. VISI ANUGERAH INDONESIA Jl. Karasak Lama 2 – Bandung 40235 Telp. : 022-522 5739 Fax : 022-521 1854 Email : visipress@visi-bookstore.com

ISBN 978-602-8073-95-0 Cetakan Pertama, September 2013 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin penerbit.

Member of CBA Indonesia No : 05/PBL-BS/1108/CBA-Ina

Member of IKAPI No : 185/JBA/2010


Daftar Isi Kata Pengantar ............................................................... 7 Bab 1 - Apa yang Terjadi di Usia Paruh Baya?............11 Bab 2 - Pandangan Para Ahli Mengenai Paruh Baya ...................................................... 19 Bab 3 - Perubahan-Perubahan yang Terjadi di Masa Paruh Baya ......................................... 39 Perubahan di dalam Diri Sendiri Perubahan Secara Fisik Perubahan Secara Emosi Perubahan Secara Sosial Perubahan di dalam Keluarga Perubahan di dalam Masyarakat Bab 4 - Kejenuhan – Musuh Besar di Masa Paruh Baya ....................................................... 63


Bab 5 - Bagaimana Menghadapi Perubahan di Masa Paruh Baya? ..................................................... 71 Transisi dalam Perubahan Tahapan Proses di dalam Transisi Saying Goodbye (Meninggalkan Masa Lalu) Shifting Into Neutral (Memasuki Zona Netral) Moving Forward (Bergerak Maju) Bagaimana Menyingkapi Perubahan Bab 6 - Kepuasan Pernikahan di Masa Paruh Baya .... 89 Kebutuhan Dasar Suami dan Istri Pentingnya Membangun Komunikasi yang Sehat Kesimpulan ................................................................ 103 Daftar Pustaka ........................................................... 105 Profil Penulis ............................................................. 109


Kata Pengantar

P

ertama dan terutama, kami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan. Karena kasih karunia-Nya telah memampukan kami menyelesaikan penulisan buku ini. Ide penulisan buku ini berasal dari para sahabat. Mereka menyarankan agar tesis yang telah kami buat sebagai persyaratan kelulusan dari Program Magister Konseling di Institut Filsafat Teologia Kepemimpinan Teologia Jaffray dapat dibaca oleh khalayak ramai. Tesis tentang usia paruh baya ini dipilih karena kami sendiri telah mengalami pergumulan melewati masa tersebut. Selain itu, penulis juga memiliki pengalaman mendampingi konseling para klien di usia paruh baya mereka. Intinya, gambaran umum situasi seseorang di usia paruh baya senada dengan pendapat Collins dalam

7


Harmony in Midlife Marriage

buku Christian Counseling, �The reality of being at the midpoint of life or later can lead to inner struggles, changes in behavior, alteration in a person’s attitudes toward work, and sometimes marital struggles.� (Christian Counseling, hal. 290) Dalam proses penulisan buku ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada keterbatasan pengetahuan dan pengalaman karena memang rentang kehidupan paruh baya bersifat dinamis sepanjang waktu dan kontekstual. Kendati demikian, dengan segala usaha dan kemampuan yang ada, kami mencoba menulis dengan sebaik-baiknya. Harapannya, semoga buku ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan referensi dan rujukan. Buku ini tidak akan ada di tangan Anda tanpa bantuan tulus dari banyak pihak. Mereka telah rela menyediakan waktunya untuk bertukar pikiran demi kelancaran penulisan. Untuk segala pertolongan, perhatian dan kerjasama yang telah diberikan, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Yakob Tomatala selaku Rektor STT Jaffray Jakarta. 2. Dr. Paskalinus Busthan, selaku Direktur Paska Sarjana STT Jaffray Jakarta. 3. Dr. Julianto Simanjuntak M.Div., M.Si. selaku Direktur Program Magister Konseling STT Jaffray Jakarta.

8


Kata Pengantar 4. Anak-anak kami, Wulan, Andre dan Toar yang dengan sabar mencoba mengerti kondisi orang tuanya yang sedang memasuki usia paruh baya. 5. Ir. Ichwan Chahyadi, Msc., MA. dan penerbit Inspiro yang membantu dalam penerbitan buku ini. Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang tak bisa disebutkan satu-persatu atas bantuan, perhatian dan kerjasama yang telah diberikan. Kiranya Allah sumber kasih karunia membalasnya dengan segala kelimpahan-Nya.

Bandung, 20 Juli 2013

Alex &Henny

9



Bab

1

Apa yang Terjadi di Usia Paruh Baya?

B

agaimana gambaran ideal seseorang di usia paruh baya, yakni seorang manusia yang boleh dikatakan sudah cukup kenyang makan garam kehidupan? Ia merupakan seseorang yang menyadari potensinya dan cenderung berfokus kepada kepentingan dan pengembangan diri orang lain. Ia juga berusaha membagikan pengetahuan, pengalaman bahkan dirinya sendiri demi kemajuan orang lain. Sebab itulah yang membuat hidupnya berarti. Untuk mencapai tujuan tersebut, walau umurnya tidak tergolong muda lagi, ia terus berusaha secara kreatif untuk senantiasa mengembangkan diri sehingga dirinya dapat memberi kontribusi bagi kehidupan orang lain. Itulah yang membuat hidupnya tetap bergairah. Tapi kenapa banyak orang di usia paruh baya tidak mencapai gambaran ideal tersebut? Bahkan cenderung hanya berfokus pada dirinya sendiri. Alhasil, justru menjadi sumber masalah bagi orang-orang di

11


Harmony in Midlife Marriage sekitarnya. Penyebabnya karena, kebanyakan para midlifer tidak dapat mengantisipasi dan menyikapi secara tepat perubahan-perubahan hidup yang terjadi di usia paruh baya sehingga tidak jarang malah terperosok ke dalam lubang krisis kehidupan. Beberapa midlifer lainnya mengalami kejenuhan sehingga kehilangan gairah di dalam kehidupannya, kemudian mereka membiarkan hidupnya sekedar mengalir begitu saja. Masa paruh baya memang sebuah titik balik yang sarat dengan risiko bagi setiap manusia karena pada masa itu ada dua kemungkinan. Pertama, seseorang bisa terus maju berprestasi untuk menikmati kehidupannya serta mewariskan nilai-nilai hidup yang berharga bagi generasi yang akan datang. Kedua, seseorang justru mengalami kehampaan atau kegalauan dalam hidup sehingga menyebabkan kemerosotan dalam diri pribadi, karir maupun pernikahannya. Contohnya, pada suatu hari seorang istri datang kepada Jim Conway, seorang konselor kondang di Amerika Serikat. Lalu, sang istri menceritakan keluh kesah tentang suaminya. Mereka sudah menikah selama 15 tahun. Selama itu sang pria diakui sebagai seorang suami dan ayah idaman. Ia baik hati, lemah lembut dan penuh perhatian terhadap keluarga. Ia seorang pekerja keras yang tekun dalam menjalankan profesinya dan juga merupakan anggota Kongres. Tapi tiba-tiba, terjadilah suatu perubahan drastis. Hampir setiap kali istrinya berbicara ia selalu marah-marah. Si suami cenderung merasa hanya dimanfaatkan saja dan tidak pernah di-

12


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.